LAPORAN PRAKTIKUM
PENGELOLAAN AIR
Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas Matakuliah Praktikum Pengelolaan
Air.
Disusun oleh :
Kiki Fatmawati 1137060042
Nida Uli Al-Azmiya 1137060053
Riki Kurnia Firdaus 1137060063
Rizal Fathin 1137060065
Ummi Abdillah 1137060079
Semester/kelas : 5/Agroteknologi B
JURUSAN AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGRI SUNAN GUNUNG DJATI
BANDUNG
2015
BAB I
PENDAHULUAN
1.2. Tujuan
Pada praktikum ini bertujuan untuk mengetahui dan mengukur permeabilitas
tanah
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
BAB III
METODE PRAKTIKUM
3.1. Waktu dan Tempat
Praktikum pengelolaan air pengukurran permeabilitas tanah dilaksanakan
pada hari Jumat 04 Desember 2015 pukul 16.00 WIB
Tabel kelas permeabilitas menurut United Soil Survey (Survey Tanah Amerika
Serikat)
Kecepatan Permeabilitas
No Keterangan
(inci/jam) (cm/jam)
1 < 0.05 < 0.12 Sangat lambat
2 0.05 - 0.20 0.13 0.51 Lambat
3 0.20 - 0.80 0.51 2.00 Agak lambat
4 0.80 2.50 2.01 6.25 Sedang
5 2.50 5.00 6.26 12.50 Agak cepat
6 5.00 10.00 12.51 25.00 Cepat
7 >10.00 > 25.00 Sangat cepat
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
(K) = ( 78 cm 4 cm
x x
1
1 jam 7 cm 7,5 cm2 )
3
78 cm
(K) = x 0,57 x 0,13 cm2
jam
(K) = ( 1200 cm 4 cm
1 jam
x x
1
7 cm 7,5 cm2 )
3
1200 cm
(K) = x 0,57 x 0,13 cm 2
jam
4.2. Pembahasan
Dari praktikum yang telah kami lakukan diperoleh data seperti di atas dan
untuk nilai permeabilitas diperoleh hasil 28,05 cm/jam. Jika di bandingkan dengan
tabel kelas permeabilitas menurut United Soil Survey (Survey Tanah Amerika
Serikat), hasil praktikum menunjukkan bahwa sampel tanah memiliki
permeabilitas yang sangat cepat karena hasil perhitungan 28,08 > 25,00. Hasil
dari praktikum ini dipengaruhi oleh berbagai faktor setiap jenis tanah yang
mempunyai permaebilitas yang berbeda.
Hasil praktikum menunjukkan permaebilitas yang sangat cepat. Hal ini
menunjukkan bahwa tanah permeabel merupakan dominasi fraksi pasir akan
menyebabkan sedikit pori-pori makro, sehingga luas permukaan yang disentuh
bahan menjadi sangat sempit, sehingga daya pegang tergadap air sangat lemah.
Kondisi ini menyebabkan air dan udara mudah masuk keluar tanah, hanya sedikit
air yang tertahan. Sebagian besar ruang pori terisi oleh udara sehingga pori-pori
makro disebut juga pori drainase tinggi karena proses kehilangan airnya sangat
cepat. (Hanafiah,2007). Hasil permeabilitas yang tinggi dipengaruhi oleh
beberapa faktor, diantaranya yaitu tekstur tanah. Permeabilitas tinggi
menunjukkan bahwa tanah bertekstur pasir, karena pasir mempunyai pori-pori
makro. Sehingga pergerakan air dan zat-zat tertentu bergerak dengan cepat. Selain
itu, tanah berpasir berstruktur lemah, mempunyai pori besar sehingga
permeabilitanya tinggi. Hasil permeabilitas ini juga akan mempengaruhi beberapa
hal. Faktor-faktor yang di pengaruhi permeabilitas yaitu:
1. Infiltrasi, hasil praktikum menunjukkan permeabilitas tinggi, sehingga
infiltrasi nya pun tinggi.
2. Erosi, hasil permeabilitas akan mempengaruhi erosi. Permeabilitas yang
tinggi menunjukkan tingkat erosi yang redndah.
3. Drainase, pada tanah yang berpori makro proses kehilangann airnya cepat,
karena air dapat bergerak dengan lancer. Dengan demikian, apabila
permeabilitas nya tinggi menunjukkan drainase nya pun tinggi.
4. Konduktifitas, permeabilitas yang tinggi menunjukkan bahwa
konduktivitasnya atau kejenuhan tanah dalam air nya pun tinggi.
5. Run off, permeabilitas yang tinggi menunjukkan bahwa run off nya rendah.
merupakan air yang mengalir di atas permukaan tanah. Sehingga, apabila run
off tinggi maka permeabilitas rendah.
6. Perkolasi, permeabilitas yang tinggi menunjukan bahwa perkolasinya pun
tinggi.
Koefisien permeabilitas terutama tergantung pada ukuran rata-rata pori
yang dipengaruhi oleh distribusi ukuran partikel, bentuk partikel dan struktur
tanah. Secara garis besar, makin kecil ukuran partikel, makin kecil pula ukuran
pori dan makin rendah koefisien permeabilitasnya. Dalam praktikum, hasil
permaebilitas menunjukkan permaebilitas yang tinggi, sehingga tanah yang di
gunakan dalam praktikum termasuk tanah yang distribusi partikelnya besar,
ukuran partikel dan juga ukuran porinya besar.
Laju permeabilitas merupakan parameter penting dalam irigasi dan
drainase. Selama proses drainase, permeabilitas sangat menentukan besar kecilnya
aliran air yang didrainase. Israelsen and Hansen (1962) menyatakan bahwa di
dalam studi irigasi dan drainase, permeabilitas adalah variabel yang dominan.
Permeabilitas tanah sangat penting didalam desain sistem drainase untuk
mengatasi banjir serta reklamasi tanah salin dan alkali.
Permeabilitas yang cepat dalam hasil praktikum menunjukkan bahwa
masuknya air pada tanah dalam keadaan jenuh berlangsung cepat. Penetapan
permeabilitas dalam tanah baik vertial makupun horizontal sangat penting
peranannya dalam pengelolaan tanah dan air. Tanah-tanah yang mempunyai
kecepatan permeabilitas lambat, diinginkan untuk persawahan yang membutuhkan
banyak air. Perkiraan kebutuhan air bagi tanaman memerlukan pertimbangan-
pertimbangan kehilangana air dari tanah melalui rembesan ke bawah dan ke
samping. Selain itu bagi daerah berdrainase buruk atau tergenang memerlukan
data kecepatan permeabilitas tanah agar perencanaan fasilitas drainase dapat
dibuat untuk dapat menyediakan jumlah air dan udara yang baik bagi
pertumbuhan tanaman.
BAB V
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
Permeabilitas adalah cepat lambatnya air merembes ke dalam tanah baik
melalui pori makro maupun pori mikro baik ke arah horizontal maupun vertikal.
Dari praktikum yang telah kami lakukan diperoleh data untuk nilai permeabilitas
diperoleh hasil 28,05 cm/jam. Jika di bandingkan dengan tabel kelas permeabilitas
menurut United Soil Survey (Survey Tanah Amerika Serikat), hasil praktikum
menunjukkan bahwa sampel tanah memiliki permeabilitas yang sangat cepat
karena hasil perhitungan 28,08 > 25,00. Hasil dari praktikum ini dipengaruhi oleh
berbagai faktor setiap jenis tanah yang mempunyai permaebilitas yang berbeda.
DAFTAR PUSTAKA
Hanafiah, Ali Kemas. 2007. Dasar dasar Ilmu Tanah. PT. Raja Grafindo
Persada.Jakarta
Israelsen, O. W., and Hansen, V. E., 1962. Irrigation Principles and Practices.
Willey, New York.
Jamulya dan Suratman Woro Suprodjo. 1983. Pengantar Geografi Tanah.
Yogyakarta. Fakultas Geografi Gadjah Mada
N.Suharta dan B.H Prasetyo. 2008. Susunan Mineral dan Sifat Fisiko-Kimia
Tanah Bervegetasi Hutan dari Batuan Sedimen Masam di Provinsi Riau. Balai
Besar Penelitian dan Pengembangan Sumberdaya Lahan Pertanian. Bogor.