Pembangkitan tenaga air adalah suatu bentuk perubahan tenaga dari tenaga air dengan ketinggian
dan debit tertentu menjadi tenaga listrik, dengan menggunakan turbin air dan generator. Daya
yang dihasilkan dihitung berdasarkan persamaan:
P=9,8 H Q
Keterangan:
P = Tenaga yang dikeluarkan secara teoritis (kW)
H = Tinggi jatuh air efektif (m)
Q = Debit air (m3/s)
Turbin francis
Turbin francis adalah turbin hidrolik yang paling populer. Turbin ini adalah jenis yang
paling dapat diandalkan untuk pembangkit listrik tenaga air. Turbin Francis
menyumbang sekitar 60 persen dari kapasitas PLTA global, terutama karena dapat
bekerja secara efisien di bawah berbagai kondisi operasi. Turbin Francis beroperasi
pada ketinggian head air 40-600 m dan terutama digunakan untuk produksi listrik.
Turbin francis adalah termasuk turbin jenis ini Konstruksi turbin terdiri dari dari sudu
pengarah dan sudu jalan, dan kedua sudu tersebut, semuanya terendam di dalam
aliran air. Air pertama masuk pada terusan berbentuk rumah keong. Perubahan
energi seluruhnya terjadi pada sudu pengarah dan sudu gerak. Aliran air masuk ke
sudu pengarah dengan kecepatan semakin naik degan tekanan yang semakin turun
sampai roda jalan, pada roda jalan kecapatan akan naik lagi dan tekanan turun
sampai di bawah 1 atm. Untuk menghindari kavitasi, tekanan harus dinaikan sampai
1 atm dengan cara pemasangan pipa hisap.
Pengaturan daya yang dihasilkan yaitu dengan mengatur posisi pembukaan sudu pengarah,
sehingga kapasitas air yang masuk ke roda turbin dapat diperbesar atau diperkecil. Turbin francis
dapat dipasang dengan poros vertikal dan horizontal.
Tidak berbeda dengan turbin francis, turbin kaplan cara kerjanya menggunakan prinsip reaksi.
Turbin ini mempunyai roda jalan yang mirip dengan baling-baling pesawat terbang. Bila baling-
baling pesawat terbang berfungsi untuk menghasilkan gaya dorong, roda jalan pada kaplan
berfungsi untuk mendapatkan gaya F yaitu gaya putar yang dapat menghasilkan torsi pada poros
turbin. Berbeda dengan roda jalan pada francis, sudu-sudu pada roda jalan kaplan dapat diputar
posisinya untuk menyesuaikan kondisi beban turbin.
Sistim eksitasi statis dengan sikat dan sistim eksitasi tampa sikat ( Brushless ).
Pada jenis tampa sikat ( Brushless ), sistim penyearah tegangan ( Dioda ) terletak pada
rotor dan bersama sama berputar dengan rotor. Sebagai contoh yang mengunakan Brushless
untuk sistim eksitasi adalagh generator PLTGU Ombilin 2 x 110 MW.
dengan menggunakan Tyristor. Kelebihan sistim eksitasi ini adalah sebagai berikut :
Membangkitkan tegangan pada stator generator dengan mensupply arus DC pada rotor
generator .
Menjaga tegangan generator agar tetap berada dalam batasan tegangan nominal yang
( Field transformer ) dengan kapasitas 645 KVA pada tegangan 11KV / 440 V. Selanjutnya
melalui trafo auxiliary diubah lagi menjadi 440 / 380 V. Transformer eksitasi ini berpendingin
ONAN dengan 6 buah RTD yang berfungsi untuk memonitor temperatur ( panas ) dan mengirim
sinyal alarm dan trip. Tegangan output 380 ini untuk motor pendingin Thyristor berjumlah 2
buah masing masing berkapasitas 3 KW.
Tetap konstan 11 KV baik kondisi berbeban ataupun tanpa beban. Dalam bekerjanya AVR
membutuhkan input dari tegangan output generator dan arus yang ada pada titik netral belitan
stator.
Output dari AVR ini dipergunakan untuk Fiels Current Regulator dan Control Unit Gate.
Disamping itu bekerjanya AVR bersma sama seperangkat elektronik lain mempunyai fungsi
juga sebagai :
Memberikan sinyal kompensasi pada AVR berdasar penurunan tegangan saluran untuk
mempertahankan tegangan pada tingkat ditentukan
e. CCC ( Cross Current Compensation )
Memberikan sinyal kompensasi pada AVR untuk mengatasi penurunan daya reaktif generator
saat berbeban menuju kondisi stabil
Memperluas range stabilitas dinamis saat operasi paralel generator dengan sistim.
Untuk kebutuhan arus eksitasi , sistim rangkaian thyristor yang digunakan disini adalah tersusun
dari 6 buah thyristor dan 6 buah fuse.
Untuk melindungi thyristor dari kerusakan yang disebabkan gangguan lonjakan arus
karena kegagalan kerja AVR maka pada setiap thyristor dipadang fuse secara seri. Fuse ini
berjenis fuse kecepatan tinggi ( High Speed Fuse ). Konstruksi fuse ini terdiri dari suatu resin
melanin dan terminal metal pada kedua ujung, disekitarnya digunakan lempengan porselen untuk
meredam busur api.
Bila sekering putus maka terdapat rangkaian pendeteksi putusnya sekring ( Fuse blown
out detector ) sehingga indikator led pada panel lokal dan kontrol room menyala.
Berfungsi untuk Over eksitasi limit ( 1,6 If normal ), Under eksitasi limit ( 0,8 If ),
Field breaker interlock dengan resistor deeksitasi. Pada kondisi trip / gangguan Field breaker
opening, pada kondisi beroperasi / berbeban Field Breaker Closing. Adapun respon kecepatan
close ke opening kurang dari 30 ms. Peralatan field breaker maksimum beroperasi pada V = 550
V dan arus 1000 A. Fungsi resistor deeksitasi untuk menghilangkan magnet sisa pada belitan rotor dengan
cara mendisipasikan arus menjadi panas.
Polarity Reversing Link adalah sisting ring rotor dengan brushes dalam top cover generator. Selanjutnya arus DC
yang timbul disalurkan pada rotor lewat brush.
Untuk keperluan saan testing atau komisioning dibutuhkan supply 220 V AC diambil
dari supply luar sistim eksitasi. Sementara dapat dikontrol dari lokal secara manual
( raise, lower, on off )
Pada kondisi start up kebutuhan arus eksitasi diambil dari battery 110 VDC.
Pada saat start ( switch on ) terjadi field flashing dengan tegangan 110 V dan arus 100
A. Selanjutnya field breaker close dan field flashing breaker close. Dengan
demikiantimbul tegangan pada terminal generator.
Pada kondisi ini generator kita mengirim tegangan lewar transmisi ketempat lain
kondisi sinkron
Dapat dilakukan secara otomatis dikontrol room dengan kontrol level 1 & 2
kondisi berbeban
Setelah sinkron maka sistim eksitasi bekerja secara otomasis mengatur tegangan dan
daya reaktif ke sistim. Dengan kontrol level 1 kondisi ini dapat kita ubah ke kondisi
manual untuk menurunkan atau menaikan arus eksitasi ( raise dan lower ). Perubahab
automatis ke manual berfungsi menaikkan atau menurunkan tegangan generator sekaligus
pula merubah MVAR.
Sistim eksitasi. Pada waktu alarm dan trip sinyal informasi dikirim ke kontrol level 1, 2 ,dan 3.
Pada waktu sistim eksitasi trip maka Field CB eksitasi dengan cepat membuka dan
menginformasikan sistim eksitasi trip.
4. Proteksi Overvoltagebekerja
5. Rotor Overvoltage
6. MCB trip
Untuk selanjutnya apabila unit trip dari sistim eksitasi maka peralatan unit yang bekerja adalah :
Sinyal sinyal alarm trip terekam oleh sistim ASCE dan tercetak pada
Event recorder ( Th 1999 s/d tidak berfungsi ), selain itu pada lokal terdapat indikasi. Apabial
terjadi gangguan maka hal hal yang perlu diperiksa dan direset adalah sebagai berikut :
Tegangan
- masukkan MCB
3. Kegagalan supply AC
OPERASI
Penyebab : - short circuit atau Overload
G01 / F71
5. PSS aktif
bekerja
Kontrol card
7. Rotor Overvoltage
panel
control
V1
V2
RC elemen
mikroswitch
Reseting :
A722
Guna menjaga kelangsungan kerja dari sistim operasi unit maka harus
dilaksanakan pemeliharaan sistim eksitasi generator. Hal ini perlu dilakukan agar menjaga life
time sistim dari pembengkit.
Dalam sistim eksitasi generator, perawatan yang perlu dilakukan antara lain :
1. Posisi mcb yang terdapat didalam panel eksitasi perlu dicek posisinya apakah
Setiap 6 bulan sekali. Diharapkan dari perpindahan kontaktor ini akan menjaga keausan salah
satu polarity DB ( + / - ) menjadi sama. Sehingga life time brush eksitasi menjadi lebih lama.
4. Membersihkan kotoran atau arang tipis yang timbul dalam Field breaker.
Arang tipis yang menempel ini timbul karena bunga api pembukaan Field breaker. Pada saat
pembersihan ini kondisi unit harus shunt down dan peralatan yang bertegangan harus sudah
digrounding.