Percobaan 1
Percobaan 1
Percobaan ini bertujuan untuk menganalisa bahan alam berupa bahan makanan
untuk mentukan kadar patinya.Dan juga untuk menentukan Konstanta kecepatan reaksi
(K).
Pati merupakan karbohidrat yang mengandung polisakarida dengan rumus umum
(C6H10O5)n yang merupakan polimer satuan glukosa yang saling berkaitan melalui
ikAtan 1,4- glukosida.Reaksi hidrolisis:
( C6H10O5)n + n H2O nC6H12O6
Pada percobaan, menghidrolisis pati yang ditambah HcL menggunakan pendingin
balik. Menetralkan hasil hidrolisis dengan NaOH, kemudian mengencerkan.Hasil
pengenceran ditirasikan dengan fehling A dan B, saat warana biru hampir hilang dan
terbentuk endapan merah bata, menambahakan indikator MB, saat hidrolisis dan titrasi
dilakukan dengan pemanasan. Untuk peneraan larutan fehlling,menitrasi fehling A dan B
dengan larutan glukosa murni seperti pada analisa hasil.
I-1
PERCOBAAN 1
ANALISIS GLUKOSA
1.1 PENDAHULUAN
I-1
I-2
24.2
25.2
1.3 METODOLOGI PERCOBAAN
26.2
1.3.1 Alat
27.2 Alat yang digunakan dalam percobaan ini adalah :
Gelas ukur 10 ml dan 100 ml Pipet volume 25 ml
Erlenmeyer 250 ml Labu didih
Labu ukur 100 ml Pipet mohr
Gelas beker 500 ml Statif
Pengaduk gelas Kondensor
Pipet tetes Pemanas mantel
Keterangan :
Gambar 1.1 Rangkaian Alat Hidrolisis
1.3.2 Bahan
Bahan bahan yang digunakan dalam percobaan ini adalah :
Fehling A dan B Indikator pp
Akuades Larutan glukosa standar
NaOH Pati singkong
Indikator metil biru HCl 0,1 N
1.3.3 Prosedur Kerja
1.3.3.1 Standarisasi Larutan Fehling
1. Dicampurkan larutan fehling A dan B masing masing 5 ml.
2. Dipanaskan hingga mendidih.
3. Dititrasi dengan larutan glukosa standar sampai warna biru pada larutan
hilang.
4. Ditambahkan 3 tetes indikator metil biru.
5. Dididihkan kembali.
6. Dititrasi kembali hingga warna biru benar benar hilang dan terbentuk
endapan merah bata.
7. Dicatat volume titran.
1.3.3.2 Analisa Kadar Glukosa
1. Diambil larutan pati sebanyak 5 ml.
2. Diencerkan 100 ml didalam labu ukur dan dinetralkan dengan NaOH 0,1
N.
3. Diambil 5 ml dan diencerkan hingga 10 ml.
4. Ditambahkan fehling A dan B dan dipanaskan hingga mendidih.
5. Ditirasi dengan larutan glukosa standar sampai warna biru pada larutan
hilang.
6. Ditambahkan 3 tetes metil biru dan dititrasi kembali.
7. Dihentikan titrasi jia warna biru benar benar hilang dan terbentuk
endapan merah bata.
8. Dicatat volume titrannya.
1.4 HASIL DAN PEMBAHASAN
1.4.1 Hasil Pengamatan
Tabel 1.1 Data Hasil Pengamatan Standarisasi Larutan Fehling
Keterangan :
F = volume titrasi standarisasi larutah fehling
M = volume titrasi kadar glukosa
2 = jumlah glukosa standar yang dilarutkan sebanyak 2
gram
500 = volume pelarutan glukosa standar sebanyak 500 ml
40 = larutan sampel yang diambil sebanyak 5 ml dan
diencerkan sampai 100 ml (20 kali pengenceran). Diambil lagi
5 ml dan diencerkan lagi sampai 10 ml (2 kali pengenceran
W = massa tepung tapioka
2
( 41,97 ) x x 40
500
kadar glukosa ( )= x 100
2,5
2,03 x 0,004 x 40
x 100
2,5
0,3248
x 100
2,5
0,12992 x 100
12,992