Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
LEMBAR KERJA 8
EKSPLORASI BATUBARA
A 2014
NPM :1401148 DosenPengampu : HamrianiRyka,
S.T, M.T
No.Urut Absen :24 Tugas:10. Eksplorasi Batubara
Jawab :
Kegiatan eksplorasi adalah kegiatan yang menunjang peran pokok dalam melokalisasi
atau menemukan daerah yang mempunyai potensi tambang yang bernilai ekonomis.
Menentukan suatu daerah prospek adalah merupakan tahapan yang penting dalam
kegiatan eksplorasi. Dalam kaitan dengan batubara, eksplorasi batubara merupakan
suatu proses kegiatan untuk menentukan lokasi endapan batubara yang prospek untuk
dikembangkan, dimana selama pelaksanaan program akan dilakukan pengambilan
contoh batubara (coal sampling) untuk dievaluasi dan dianalisis di laboratorium baik
dengan pendekatan analisis kimia maupun analisis fisika agar kualitas dan kuantitas
batubara tersebut dapat diketahui dengan pasti (Blayden and Goodwin, 1982).
Dalam melakukan kegiatan eksplorasi, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan:
1. Tujuan Eksplorasi, antara lain untuk mengetahui :
Melokalisasi suatu endapan bahan galian :
Eksplorasi pendahuluan/prospeksi dan
Eksplorasi detail
Endapan/bijih yang dicari : sulfida, timah, bauksit, nikel, emas/perak, endapan golongan
C, dll.
Sifat tanah dan batuan :
untuk penambangan,
untuk konstruksi,
dll.
Untuk memilih metoda eksplorasi batubara yang harus dilakukan, sangat ditentukan oleh
beberapa faktor antara lain:
Kondisi umum keadaan endapan batubara tersebut
Hasil penelitian geologi dan geofisik yang telah ada sebelum kegiatan eksplorasi dimulai
Bentuk informasi/data yang diharapkan dari setiap tahapan eksplorasi
Eksplorasi tidak hanya berupa kegiatan sesudah penyelidikan umum itu secara positif
menemukan tanda-tanda adanya letakan bahan galian, tetapi pengertian eksplorasi itu merujuk
kepada seluruh urutan golongan besar pekerjaan yang terdiri dari :
Peninjauan (reconnaissance atau prospeksi atau penyelidikan umum) dengan tujuan
mencari prospek,
Penilaian ekonomi prospek yang telah diketemukan
Tugas-tugas menetapkan bijih tambahan di suatu tambang
Di Indonesia sendiri nama-mana dinas atau divisi suatu organisasi perusahaan, lembaga
pemerintahan serta penelitian memakai istilah eksplorasi untuk kegiatannya yang mencakup
mulai dari mencari prospek sampai menentukan besarnya cadangan mineral. Sebaliknya ada
PROGRAM STUDI TEKNIK PERMINYAKAN
KONSENTRASI STUDI TEKNIK GEOLOGI
STT MIGAS BALIKPAPAN
beberapa negara, misalnya Perancis dan Uni Soviet (sebelum negara ini bubar) yang
menggunakan istilah eksplorasi untuk kegiatan mencari mineralisasi dan prospeksi untuk
kegiatan penilaian ekonomi suatu prospek (Peters, 1978). Selanjutnya istilah eksplorasi mineral
yang dipakai berarti keseluruhan urutan kegiatan mulai mencari letak mineralisasi sampai
menentukan cadangan insitu hasil temuan mineralisasi.
Kegiatan eksplorasi meliputi teknik geologi dan teknik geofisika (geophysical technique).
Pada kegiatan teknik geologi, diantaranya membuat lintasan (traverse), pemetaan geologi
(geological mapping), penampang terukur stratigrafi (stratigraphical measuring section),
pemetaan topografi (topographical mapping), pemboran dan pengambilan contoh (drilling and
sampling). Pada umumnya teknik pemetaan geologi, lintasan dan penampang terukur stratigrafi
kurang dipergunakan sesudah tahap peninjauan awal (survey tinjau), prospeksi atau eksplorasi
pendahuluan dikarenakan batubara umumnya lapuk kalau tersingkap dipermukaan dan sebagian
besar lapisan batubara terdapat dibawah permukaan.
1. Survey Tinjau
Survey tinjau merupakan tahap eksplorasi batubara yang paling awal dengan tujuan untuk
mengidentifikasi daerah-daerah yang mengandung endapan batubara yang prospek untuk
diselidiki lebih lanjut. Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini meliputi studi geologi regional,
interpretasi potret udara, geofisika, dan peninjauan lapangan pendahuluan. Sebelum dilakukan
kegiatan survey tinjau, perlu dilakukan:
Studi Literatur, sebelum memilih lokasi-lokasi eksplorasi dilakukan studi terhadap data
dan peta-peta yang sudah ada (dari survei-survei terdahulu), catatan-catatan lama,
laporan-laporan temuan dll, lalu dipilih daerah yang akan disurvei. Setelah pemilihan
PROGRAM STUDI TEKNIK PERMINYAKAN
KONSENTRASI STUDI TEKNIK GEOLOGI
STT MIGAS BALIKPAPAN
lokasi ditentukan langkah berikutnya, studi faktor-faktor geologi regional dan provinsi
metalografi dari peta geologi regional sangat penting untuk memilih daerah eksplorasi,
karena pembentukan endapan bahan galian dipengaruhi dan tergantung pada proses-
proses geologi yang pernah terjadi, dan tanda-tandanya dapat dilihat di lapangan.
Survey dan Pemetaan, jika peta dasar (peta topografi) dari daerah eksplorasi sudah
tersedia, maka survei dan pemetaan singkapan (outcrop) atau gejala geologi lainnya
sudah dapat dimulai (peta skala 1 : 200.000 sampai 1 : 50.000). Tetapi jika belum ada,
maka perlu dilakukan pemetaan topografi lebih dahulu. Kalau di daerah tersebut sudah
ada peta geologi, maka hal ini sangat menguntungkan, karena survei bisa langsung
ditujukan untuk mencari tanda-tanda endapan yang dicari (singkapan), melengkapi peta
geologi dan mengambil conto dari singkapan-singkapan yang penting
2. Prospeksi
Pada tahap ini, dilakukan pemilihan lokasi daerah yang mengandung endapan batubara yang
potensial untuk dikembangkan dengan tujuan untuk mengidentifikasi sebaran dan potensi
endapan batubara yang akan menjadi target eksplorasi selanjutnya. Pemboran uji pada tahap ini
bertujuan untuk mempelajari stratigrafi regional atau litologi, khususnya di daerah yang
mempunyai indikasi adanya endapan batubara. Jarak antar titik bor berkisar dari 1000 sampai
3000 meter. Pada tahap ini peta yang dipakai mulai dari 1:50.000 sampai 1:25.000
3. Eksplorasi Pendahuluan
Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk memperoleh gambaran awal tentang endapan batubara
yang meliputi jarak titik pengamatan, ketebalan, kemiringan lapisan, bentuk, korelasi lapisan,
sebaran, struktur geologi dan sedimen, kuantitas dan kualitasnya. Jarak antar titik bor berkisar
500 1000 meter, skala peta yang digunakan mulai dari 1: 25.000 sampai 1:10.000. Sesuai
dengan Keputusan Direktur Jendral Pertambangan Umum No. 661.K/201/DDJP/1996 tentang
Pemberian Kuasa Pertambangan, Laporan Kuasa Pertambangan Penyelidikan Umum perlu
dilampiri dengan beberapa peta:
Peta lokasi/situasi
PROGRAM STUDI TEKNIK PERMINYAKAN
KONSENTRASI STUDI TEKNIK GEOLOGI
STT MIGAS BALIKPAPAN
4. Eksplorasi Rinci
Setelah tahapan eksplorasi pendahuluan diketahui bahwa cadangan yang ada mempunyai
prospek yang baik, maka diteruskan dengan tahap eksplorasi detail (White, 1997). Kegiatan
utama dalam tahap ini adalah sampling dengan jarak yang lebih dekat (jarak antar titik bor 200
meter), yaitu dengan memperbanyak sumur uji atau lubang bor untuk mendapatkan data yang
lebih teliti mengenai penyebaran dan ketebalan cadangan (volume cadangan), penyebaran
kadar/kualitas secara mendatar maupun tegak. Dari sampling yang rapat tersebut dihasilkan
cadangan terhitung dengan klasifikasi terukur, dengan kesalahan yang kecil (<20%). Sebelum
dilakukan kegiatan ini, dilakukan terlebih dahulu studi kelayakan dan amdal, geoteknik, serta
geohidrologi. Skala peta yang digunakan adalah 1:2.000 sampai 1:500. Pengetahuan atau data
yang lebih akurat mengenai kedalaman, ketebalan, kemiringan, dan penyebaran cadangan secara
3-Dimensi (panjang-lebar-tebal) serta data mengenai kekuatan batuan sampling, kondisi air
tanah, dan penyebaran struktur (kalau ada) akan sangat memudahkan perencanaan kemajuan
PROGRAM STUDI TEKNIK PERMINYAKAN
KONSENTRASI STUDI TEKNIK GEOLOGI
STT MIGAS BALIKPAPAN
tambang, lebar/ukuran bahwa bukaan atau kemiringan lereng tambang. Juga penting untuk
merencanakan produksi bulanan/tahunan dan pemilihan peralatan tambang maupun prioritas
bantu lainnya. Sesuai dengan Keputusan Direktur Jendral Pertambangan Umum No.
661.K/201/DDJP/1996 tentang Pemberian Kuasa Pertambangan, Laporan Kuasa Pertambangan
Eksplorasi perlu dilampiri dengan ebberapa peta:
Peta lokasi/situasi
Peta topografi (skala 1:500 sampai 1:2.000)
Peta kegiatan eksplorasi, meliputi lokasi singkapan batubara, sumur uji, parit uji,
pemboran, dan pengambilan contoh batubara (skala 1:2.000 sampai 1:10.000)
Peta geologi daerah (skala 1:500 sampai 1:2.000)
Peta penyebaran endapan batubara (skala 1:500 sampai 1:2.000)
Peta perhitungan 2 dimensi batubara (skala 1:500 sampai 1:2.000)
Peta penyebaran kualitas, antara lain nilai kalori, kandungan abu, dan kandungan sulphur
(skala 1:500 sampai 1:2.000)
Peta isopach tanah penutup (skala 1:500 sampai 1:2.000)
Peta isopach ketebalan lapisan batubara (skala 1:500 sampai 1:2.000)
Peta kontur struktur (skala 1:500 sampai 1:2.000)
Penampang geologi
Penampang bor
Penampang/sketsa singkapan batubara
Penampang perhitungan cadangan batubara
Fotokopi hasil analisis contoh batubara dari laboratorium
Peta wilayah rencana peningkatan dan atau penciutan Kuasa Pertambangan
Dari uraian tentang tahapan kegiatan eksplorasi diatas, dapat disimpulkan bahwa kegiatan
penyelidikan lapangan bertujuan untuk mendapatkan data tentang sifat fisik-mekanik batuan,
PROGRAM STUDI TEKNIK PERMINYAKAN
KONSENTRASI STUDI TEKNIK GEOLOGI
STT MIGAS BALIKPAPAN
struktur geologi dan kondisi air tanah sampai dengan kedalaman rencana penambangan. Secara
spesifik harus dibuat laporan struktur geologi meliputi litologi, geometri dan kemiringan dari
formasi lapisan batubara, geometri dan komposisi struktur major seperti patahan, serta domain
dan orientasi dari bidang-bidang diskontinuitas. Demikian juga dengan data geoteknik terutama
sifat fisik dan mekanik dari over burden, interburden, lapisan batubara dan batuan alas.
Gambaran tentang data level air tanah, permeabelitas dan aliran air tanah artesis yang diperoleh
pada waktu kegiatan pengeboran dan pemasangan piezometer perlu juga dibuat dalam laporan
tertulis.
2. Metode Geologi, pemboran, dan elektronik logging:
Pemetaan Geologi Adalah adalah untuk mengidentifikasi keterdapatan, keberadaan, ukuran,
bentuk, sebaran, kuantitas, serta kualitas suatu endapan batu bara sebagai dasar
analisis/kajian kemungkinan dilakukannya investasi. Tahap penyelidikan tersebut
menentukan tingkat keyakinan geologi dan kelas sumber daya batubara yang dihasilkan.
Motode Elektronik Logging Adalah merupakan suatu metode yang dapat
memberikan gambaran susunan dan kedalaman lapisan batuan dengan
mengukur sifat kelistrikan batuan. Loke (1999) mengungkapkan bahwa
survey geofisika tahanan jenis dapat menghasilkan informasi perubahan
variasi harga resistivitas baik arah lateral maupun arah vertical. Metode
ini memberikan injeksi listrik kedalam bumi, dari injeksi tersebut maka
akan mengakibatkan medan potensial sehingga yang terukur adalah
besarnya kuat arus (I) dan potensial (V), dengan menggunakan survey
ini maka dapat memudahkan para geologist dalam melakukan interpretasi
keberadaan cebakan-cebakan batubara dengan biaya eksplorasi yang
relatif murah.
Metode Pemboran adalah proses membuat lubang berdasarkan pemetaan geologi yang
dilakukan hingga mencapai target batu bara yang diinginkan dengan tujuan untuk
memastikan keterdapatan batu bara berdasarkan metode pemetaan dan elektrik loging serta
guna untuk mengambil sampel batu bara.
PROGRAM STUDI TEKNIK PERMINYAKAN
KONSENTRASI STUDI TEKNIK GEOLOGI
STT MIGAS BALIKPAPAN
3. Pada gambar tersebut menunjukkan klasifikasi sumber daya dan cadangan batu bara
berdasarkan tingkat keyakinan geologi dan kajian kelayakan.Jadi tingkat keyakinan
geologi beralsal dari taha eksplorasi yang dilakukan dimana dari kiri ke kanan tingkat
keyakinan geologinya semakin tinggi.dari segi kelayakannya berasal dari pertimbangan
ekonomi, penambangan, pemasaran, kebijakan pemerintah, Peratutan perundang
undangan, lingkungan dan social.Dari kajian kelayakan ada dua yaitu belum layak dan
layak.Dikatakan layak apabila telah nyata terdapay cadangan batu bara mulai dari yang
terkira yaitu cadangan yang masih berupa perkiraan dari perhitungan cadangan, hingga
cadangan terbukti yaitu cadangan yang terbukdi dapat di peroleh dan menghasilkan
keuntungan.