Anda di halaman 1dari 13

KATA PENGANTAR

Segala puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa
atas rahmat dan bimbinganNya Sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah ini dengan segala kemampuan yang ada.

Makalah ini merupakan tugas, untuk memenuhi tugas individu pada


mata kuliah sosiologi hukum dalam masyarakat.Makalah ini ditulis dengan
kalimat yang efektif dan sederhana sehingga diharapkan dapat
memudahkan para pembaca.

Dalam makalah ini kami menyadari masih banyak terdapat kekurangan


dan kesalahan,untuk itu dengan senang hati kami mengharapkan kritik dan
saran yang bersifat membangun dari pembaca atau saran dosen demi
kesempurnaan makalah ini.

Dengan harapan agar makalah ini bisa bermanfaat bagi kita semua
terutama bagi mahasiswa dan pribadi kami yang menyusun makalah ini.

Medan

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ......... ii

BAB I PENDAHULUAN ......1

A. Latar Belakang .............


.4

B. Perumusan Masalah ..
.....4

C. Tujuan ........4

D. Manfaat ..5

BAB II
PEMBAHASAN..............................................................................................
..6

A. Obyek sosiologi
Hukum.6

B. Ruang Lingkup Sosiologi Hukum .


6

C. Karakteristik Sosilogi Hukum


...6

D. Prinsip dasar Sosiologi hukum


..7

E. Contoh Kasus: Kenakalan Remaja

BAB III Penutup ..12

A. Kesimpulan
..10
DAFTAR PUSTAKA

BAB I: PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sosiologi hukum merupakan disiplin ilmu yang sudah sangat


berkembang dewasa ini.Bahkan, kebanyakan penelitian hukum sekarang di
Indonesia dilakukan dengan menggunakan metode yang berkaitan dengan
sosialisasi hukum.

Pada prinsipnya, sosiologi hukum ( sosiologi of Law ) merupakan derifatif


atau cabang dari ilmu sosiologi, bukan cabang dari ilmu hukum. Memang,
ada study tentang hukum yang berkeanan dengan masyarakat yang
merupakan cabang dari ilmu hukum, tetapi tidak disebut sebagai sosiologi
hukum, melainkan disebut sebagai sociological jurispudence.

Disamping itu, ada kekhawatiran dari ahli sosiologi terhadap perkembangan


sosiologi hukum mengingat sosiologi bertugas hanya untuk mendeskrisipkan
fakta-fakta.Sedangkan ilmu hukum berbicara tentang nilai-nilai dimana nilai-
nilai ini memang ingin dihindari oleh ilmu sosiologi sejak
semula.Kekhawatiran tersebut adalah berkenaan dengan kemungkinan
dijerumuskannya ilmu sosiologi oleh sosiologi hukum untuk membahas nilai-
nilai. Sebagaimana diketahui, bahwa pembahasan tentang nilai-nilai sama
sekali bukan urusan ilmu sosiologi. Meskipun begitu, terdapat juga aliran
dalam sosiologi hukum, seperti

aliran Berkeley, yang menyatakan bahwa mau tiak mau, suka tidak suka,
sosiologi
hukum meruapakan juga derifatif dari ilmu hukum sehingga harus juga
menelaah masalah-masalah normatif yang sarat dengan nilai-nilai.

Fungsi hukum dalam masyarakat sangat beraneka ragam,


bergantung dari berbagai faktor dan keadaan masyarakat.Disamping
itu.fungsi hukum dalam masyarakat yang belum maju juga akan berbeda
dengan yang terdapat dalam masyarakat maju.

Dalam setiap masyarakat, hukum lebih berfungsi untuk menjamin


keamanan dalam masyarakat dan jaminan pencapaian struktur sosial yang
diharapkan oleh masyarakat.Namun dalam masyarakat yang sudah maju,
hukum menjadi lebih umum, abstrak dan lebih berjarak dengan konteksnya.

B. Rumusan Masalah

Dari uraian diatas dapat dirumuskan beberapa masalah :

1. Bagaimana Fungsi hukum dalam masyarakat ?

2. Contoh Kasus dari Kenakalan remaja dalam sudut pandang sosiologi


hukum ?

C. Tujuan

Tujuan dari penulisan makalah ini adalah :

1. Mengetahui fungsi hukum dalam masyarakat yang sudah maju


yang dapat dilihat dari dua sisi. Yaitu sisi pertama, dimana kemajuan
masayarakat dalam berbagai bidang membutuhkan aturan hukum untuk
mengaturnya.Dan sisi yang kedua, adalah dimana hukum yang baik dapat
mengembangkan masyarakat atau mengarahkan perkembangan
masyarakat.Bagaimanapun, fungsi hukum dalam masyarakat sangat
beraneka ragam,

bergantung dari berbagai faktor dan keadaan masyarakat.Disamping


itu.fungsi hukum dalam masyarakat yang belum maju juga akan berbeda
dengan yang terdapat dalam masyarakat maju.

2. Contoh kasus dari kenakalan remaja dalam sudut pandang


sosiologi hukum?
D. Manfaat

Penulisan makalah ini dimaksudkan :

1. Menjelaskan kepada masyarakat manfaat dan fungsi hukum , agar


mengetahui kemajuan suatu masyarakat diikuti oleh perkembangan hukum
dalam masyarakat itu sendiri. Semakin maju sebuah masyatakat maka
semakin beragam hukum yang muncul dan dibutuhkan oleh masyarakat itu
sendiri.2. Mengetahui pendapat para ahli tentunya akan lebih bermanfaat
untuk pengambilan keputusan hukum yang berhubungan dengan
kepentingan masyarakat banyak.

2. Untuk mengetahui contoh kasus yang sering terjadi dalam sudut


pandang sosiologi hukum

BAB II: PEMBAHASAN

A. Obyek sosiologi Hukum

. Objek Sosiologi sebagai ilmu pengetahuan mempunyai beberapa


objek;

Objek Material sosiologi adalah kehidupan sosial, gejala-gejala dan


proses hubungan antara manusia yang memengaruhi kesatuan manusia itu
sendiri.
Objek Formal sosiologi lebih ditekankan pada manusia sebagai
makhluk sosial atau masyarakat. Dengan demikian objek formal sosiologi
adalah hubungan manusia antara manusia serta proses yang timbul dari
hubungan manusia di dalam masyarakat.

Objek budaya salah satu faktor yang dapat memengaruhi


hubungan satu dengan yang lain.

Objek Agama pengaruh dari objek dari agama ini dapat menjadi
pemicu dalam hubungan sosial masyarakat, dan banyak juga hal-hal
ataupun dampak yang memengaruhi hubungan manusia

B. Ruang Lingkup Sosiologi Hukum

Terdiri dari dari dasar-dasar sosial dari hukum atau basis sosial dari
hukum misalnya hukum nasional di Indonesia, dasa sosialnya adalah
pancasila dengan ciri-ciri adalah musyawarh/mufakat dan kekeluargaan.
Sedangkan Efek-efek hukum terhadap gejala sosial adalah UU anti rokok, UU
Narkoba , UU Hak asasi manusia dan lain-lain sebagainya. Dengan tidak
terlepas dari pendekatan instrumental dengan bertujuan untuk mendapatkan
prinsip-prinsip hukum dan ketertiban yang didasari secara rasional dan
dogmatis dan Pendekatan Hukum Alam dan kritik terhadap pendekatan
positivistik

C. Karakteristik Sosilogi Hukum

Adalah fenomena hukum didalam masyarakat dalam mewujudkan


deskripsi, penjelasan, pengungkapan (revealing) dan prediksi.Karakteristik
kajian adalah dimana sosiologi hukum berusaha untuk memberikan deskripsi
terhadap praktek-praktek hukum yang dibedakan kedalam pembuatan
undang-undang, penerapan dalam pengadilan, mempelajari dan bagaimana
praktek yang terjadi pada masing-masing kegiatan hukum.Sosiologi hukum
bertujuan untuk menjelaskan mengapa sosial masyarakat itu terjadi, sebab-
sebab, faktor-faktor yang berpengaruh dan sebagainya.Kemudian sosiologi
hukum untuk menguji kesahihan empiris dari sautu peraturan atau
pernyataan hukum sehingga mampu memprediksi suatu hukum yang sesuai
atau tidak sesuai di masyarakat tertentu.

D. Prinsip dasar Sosiologi hukum


Prinsip dasar Sosiologi hukum menurut Emile Durkheim adalah
sebagai fenomena sosial yang terjadi pada masyarakat dan hukum simbol
merupakan wujud yang paling nyata ( Visible Symbol ) dari masyarakat. Dia
mengkaji hukum secara sosiligis, lebih-lebih dalam bidang ilmu sosiologi,
bahkan ilmu sosial pada umumnya.

Bahkan dari ajaran dan methodologi yang digunkannya telah banyak


meninggalkan perdebatan dikalangan ahli dalam berbagai ilmu hukum,
misalnya perdebatan dalam ilmu antropologi tentang hukum primitif atau
perdebatan dalam ilmu kriminologi tentang hakikat dari kejahatan.
Pengkajian Durkheim, pengaruh paham positivisme sangat dominan. Karena
perkembangan ilmu-ilmu sosial pada saat itu dilatar belakangi oleh
semangat untuk menelaah masyarakat secara logik, scientafic dan
methodologis. Akan tetapi perkembangan selanjutnya dari ilmu-ilmu social
menunjukkan bahwa dalam mempelajari masyarakat, telaah-telaah yang
bersifat kesadaran manuasia ( human consciousness) .

Sosiologi hukum menurut Max Weber, tidak berurusan dengan karekteristik


internal dari suatu ketertiban hukum, tetapi sosiologi hukum berkepentingan
dengan analisis tentang hubungan antara sistim hukum dan sistim sosial
lainnya. Dihubungkan dengan konsepnya tentang dominasi hukum, maka
hukum bukan hanya merupakan bentuk khusus dari ketertiban politik,
melainkan juga merupakan suatu ketertiban sentral yang bersifat mengatur
secara independen.

Perkembangan sosiologi hukum ( Law Sociology ) suatu disiplin ilmu


yang relatif muda, maka masih belum banyak mengungkapkan pengertian-
pengertian yang masuk dalam bahasan sosiologi hukum. Wignyosoebroto
berpendapat bahwa sosiologi hukum adalah salah satu cabang kajian
sosiologi yang termasuk pada keluarga ilmu pengetahuan sosial, cabang
kajian tentang kehidupan bermasyarakat manusia pada umumnya, yang
memberikan perhatian kepada upaya-upaya manusia menegakkan dan
mensejahterakan kehidupannya, serta mempunyai kekhususan yang
berbeda dengan kajian pada cabang-cabang sosiologi yang lain. Sosiologi
hukum berfokus pada masalah otoritas dan kontrol yang mungkin kehidupan
kolektif manusia itu selalu berada dalam keadaan yang relatif tertib
berketeraturan.Kekuatan kontrol dan otoritas pemerintah sebagai
pengembangan kekuasaan negara yang mendasari kontrol itulah yang
disebut hukum.
Objek kajian sosiologi adalah masyarakat yang dilihat dari sudut
hubungan antarmanusia tersebut didalam masyarakat. Jadi pada dasarnya
sosiologi mempelajari masyarakat dan perilaku sosial manusia dengan
meneliti kelompok yang dibangunnya.

Sosiologi mempelajari perilaku dan interaksi kelompok, menelusuri asal-usul


pertumbuhannya serta menganalisis pengaruh kegiatan kelompok terhadap
anggotannya

Hukum sebagai sarana perubahan sosial yang dalam hubungannya dengan


sektor hukum merupakan salah satu kajian penting dari disiplin sosiologi
hukum. Hubungan antara perubahan sosial dan sektor hukum tersebut
merupakan hubungan interaksi, dalam arti terdapat pengaruh perubahan
sosial terhadap sektor hukum sementara dipihak lain perubahan hukum juga
berpengaruh terhadap suatu perubahan sosial. Perubahan kekuasaan yang
dapat mempengaruhi perubahan sosial sejalan dengan salahsatu fungsi
hukum, yakni hukum sebagai sarana perubahan sosial atau sarana rekayasa
masyarakat ( social engineering ).

Fungsi hukum dalam masyarakat sangat beraneka ragam,


bergantung pada berbagai faktor dan keadaan masyarakat. Disamping itu,
fungsi hukum dalam masyarakat yang belum maju juga akan berbeda
dengan yang terdapat dalam masyarakat maju. Dalam setiap masyarakat
hukum lebih berfungsi untuk menjamin keamanan dalam masyarakat dan
jaminan pencapaian struktur sosial yang diharapkan oleh
masyarakat.Namun, dalam masyarakat yang sudah maju hukum, hukum
menjadi lebih umum, abstrak, dan lebih berjarak dengan konteksnya.

Secara umum dapat dikatakan bahwa ada beberapa fungsi hukum


dalam masyarakat.Yaitu ;

1. Fungsi Menfasilitasi dalam hal ini termasuk menfasilitasi antara


pihak-pihak tertentu sehinggga tercapai suatu ketertiban.

2. Fungsi Represif dalam hal ini termasuk penggunaan hukum


sebagai alat bagi elite penguasa untuk mencapai tujuan-tujuannya.

3. Fungsi Ideologis fungsi ini termasuk menjamin pencapaian


legitimasi, hegemoni, dominasi, kebebasan, kemerdekaan, keadilan dan lain-
lain.

4. Fungsi Reflektif dalam hal ini hukum merefleksi keinginan bersama


dalam masyarakat sehingga mestinya hukum bersifat netral.
Fungsi hukum menurut masyarakat yaitu, hukum merupakan sarana
perubahan sosial.Dalam hal ini, hukum hanyalah berfungsi sebagai ratifikasi
dan legitimasi saja sehingga dalam kasus seperti ini bukan hukum yang
mengubah masyarakat, melainkan perkembangan masyarakat yang
mengubah hukum.

Kemudian dalam suatu masyarakat terdapat aspek positif dan negatif


dari suatu gaya pemerintahan yang superaktif. Negatifnya adalah
kecenderungan menjadi pemerintahan tirani dan totaliter. Sedangkan
positifnya adalah bahwa gaya pemerintahan yang superaktif tersebut
biasanya menyebabkan banyak dilakukannya perubahan hukum dan
perundang-undangan yang dapat mempercepat terjadinya perubahan dan
perkembangan dalam masyarakat. Perkembangan masyarakat seperti ini
bisa kearah positif, tetapi bisa juga kearah yang negative

E. Contoh Kasus: Kenakalan Remaja

Pembunuhan Siswa SMA Pangadiluhur Jakarta Dalam Perspektif Sosiologi


Hukum

Dalam kajian yag akan diangkat dalam makalah ini adalah analisis
tentang kenakalan remaja di kalangan pelajar SMA yaitu kasus pembunuhan
pelajar SMA PANGUDILUHUR. Hal ini menjadi sorotan banyak pihak ketika
nilai-nilai dan norma hukum telah luntur jelas dikalangan remaja sekarang
ini. Dalam hal ini terjadi karena adanya diintegrasi antat pihak satu dengan
pihak yang lain sehingga terjadi ketidaksepahaman tujuan. Kondisi psikis
remaja yang liar dan kurang labil merupakan salah factor pemicu terjadinya
kekerasan pada remaja. Masalah hubungan antara bentuk masyarakat dan
jenis-jenis hokum Lambang kesetiakawanan social yang tampak dianggap
sebagai kesetiakawanan yang sungguh,yakni sebagai suatu bentuk
kemasyarakatn) itu hokum (Durkheim :Division du Travail Sosial 1893).
Dalam kasus ini,fenomena kenakalan remaja merupakan permasalahan yang
kompleks dan perlu adanya solusi yang tepat dari masyarakat.Dalam kasus
ini adalah jenis kejahatan criminal pembunuhan, Sudarsono (2004).
Kejahatan pembunuhan dusebut pula dalam istilah bahasa Belanda
Doodslag. KHUP buu II Bab XIX pasal 338 merumuskan bahwa
pembunuhan : Barang siapa yang sengaja merampas nyawa orang lain
diancam karena pembunuhan dengan pidana paling lama penjara 15 Tahun.

A. Kenakalan remaja dan tingginya tingkat kriminalitas.


B. Perilaku Individu sebagai masalah sosial yang bersumber dari faktor
Individual

C. Disorganisasi sebagai sumber masalah

D. Solusi dan tahapan- tahapan

Kenakalan remaja dan tingginya tingkat kriminalitas Kenakalan


remaja merupakan salah satu permasalahn yang sangat komplek terjadi saat
ini. Karena dalam permasalahn ini menyangkut institusi lembaga yang
berperan penting dalam pola pendidikan seorang anak.yaitu lembaga
keluarga dan lembaga pendidikan serta pengaruh pola sosialisasi yang
disorganisasi.Keluarga adalah merupakan suatu yang terbentuk karena
ikatan perkawinan (Pola Komunikasi Orang Tua dan Anak Dalam
Keluarga,2006). Hilangnya kontrol sosial yang terdapat jiwa remaja seringkali
memnjadikan boomerang untuk mereka .

contoh lunturnya nilai nilai dan norma norma sosial yang tak dipegang serta
dan kurangnya penanaman nilai nilai dan norma hokum yang disampaikan
oleh keluarga sejak dini. Dalam hal ini peran sentarl keluarga yang
merupakan penerapan pola pendidikan primer (pertama kali) saat ini dinilai
kurang memperhatikan aspek nilai nilai agama.

Solusi dan tahapan-tahapan Solusi dengan 4 tahapan Identifikasi masalah

- Kenakalan remaja dan kaitanya dengan kriminalitas

- Kasus pembunuhan pelajar SMA Pangudiluhur Diagnosis (pendekatan,


personable approach ,system blame approach)

- Teori Konflik Sosial

- Teori Stratifikasi Fungsional

- Teori Per anan Sosial

- Teori Hobbes

- Teori Tindakan Treatme ( pemecahan masalah) cara yang dilakukan


rehabilitation, preventip

(antisipasi), development(usaha mengembangkan individu)


A. Potensi preventif terhadap remaja

1. Penyuluhan kesadaran hokum terhadap anak remaja

- Pengetahuan hokum

- Pemahaman kaidah-kaidah hokum

- Sikap terhadap norma- norma hokum

- Perilaku hokum

B. Motivasi anak

untuk mematuhi hokum Jika dipikirkan lebih lanjut,tampaknya ada beberapa


faktor

pendorong yang dipatuhi remaja untuk sdar hokum dalam masyarakat yaitu:

a. Dorongan bersifat psikologis

b. Dorongan untuk memelihara nilai-nilai yang luhur dalam masyarakat

c. Dorongan untuk menghindari sanksi hukum.

.BAB III: PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari pembahasan diatas maka kami dapat mengambil beberapa


kesimpulan :

1. Sosiologi hukum adalah disiplin ilmu yang sudah berkembang


dewasa ini bahkan banyak penelitian hukum di Indonesia mempergunakan
metode yang berkaitan dengan sosiologi hukum. Ilmu ini juga merupakan
cabang dari ilmu sosiologi.Walaupun sebagian berpendapat bahwa ilmu ini
cabang dari ilmu hukum.
2. Fungsi hukum dalam masyarakat tergantung dari berbagai faktor
dan keadaan masyarakat. Masyarakat yang sudah maju berbeda kebutuhan
hukumnya dengan masyarakat yang belum maju.Sehingga fungsi hukumnya
dapat disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat tersebut.

Setelah dipahami dan di paparkan secara lebih dalam dapat


disimpulkan bahwa ada suatu fenomena dan fakta tentang kenakalan remaja
saat ini yang mengarah pada kriminalitas sosial.Seharusnya keluarga yang
merupakan lenbaga keluarga yang pertama kali seorang mendapatkan
sosialisasi pertama perlu ditanamkanya nilai-nilai dan aspek-aspek agama
yang sangat aplikatif sehingga nilai nilai itu akan terbawa saat si anak akan
menginjak pada kedewasaan

DAFTAR PUSTAKA

Ali, Zainuddin. Sosiologi Hukum. Jakarta. Sinar Grafika. 2008https://sosiologi-


hukum-dalam-masyarakat-suatu-tinjauan-sosiologi-hukum

Abdurrahman, 1989, Perkembangan Pemikiran Tentang Pembinaan Hukum


Nasional Di Indonesia, CV. Akademika Pressindo, Jakarta

Ali, Zainudin, 2005, Sosiologi Hukum, Sinar Grafika, Jakarta.


Boedianto, Akmal , 2010, Hukum Pemerintahan Daerah, Pembentukan Perda
APBD Partisipasif, CV Putra Media Nusantara, Surabaya.

J. Winardi. 2003. Teori Organisasi & Pengorganisasian. Rajawali Press

Cahairuddin,SH.1991.Sosiologi Hukum.Jakarta.Sinar Grafika

Maria Sumardjono.2008.Tanah dalam Perspektif Hak Ekonomi,Sosial dan


Budaya.Jakarta. Kompas

Munir Fuady. 2007. Sosiologi Hukum Kontemporer. Bandung. Citra Aditya


Bakti

Sajtipto Raharjo.2008Membedah Hukum Progresif. Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai