SISTEM RANGKA
OLEH
Kelompok 1:
JURUSAN BIOLOGI
2017
RANGKA TULANG
Tulang terbentuk atas jarigan ikat yang tesusun terutama air, substansi organik seperti
kolagen, subtansi inorganik, terutama kalsium dan fosfat. Kombinasi tersebut menghasilkan satu
substansi terkeras dalam tubuh.
Tulang memberi bentuk pada tubuh dan merupakan tempat melekatnya otot, tendon dan
ligament. Tulang juga melindungi organ vital seperti otak, medulla spinalis dan hati, dan
memfasilitasi bicara, pendengaran dan gerakan. Sendi di antara tulang memungkinkan postur
berubah dan grakan dapat dilakukan.
Rangka tubuh manusia itu sendiri terdiri atas 206 tulang yang merupakan penyoko
gerakan tubuh. Sel darah dihasilkan dalam sumsum tulang itu sendiri. Mineral yang disimpan
didalam tulang terutama berupa kalsium, fosfat dan natrium.
Tulang-tulang pada kerangka tubuh manusia, terutama pada orang dewasa dibagi
berdasarkan tulang-tulang pada sumbu tubuh dan tulang-tulang pada anggota gerak. Pembagian
tersebut terdiri atas kerangka axial yang memiliki 80 buah tulang dan rangka apendikular yang
terdiri atas 146 buah tulang. Perbedaan nyata dari keduanya adalah kerangka axial memiliki
kemampuan bergerak lebih sedikit dibandingkan dengan kerangka apendikular.
Rangka Aksial
Rangka aksial merupakan tulang-tulang yang berada di bagian tengah sumbu tubuh.
Tulang rangka aksial terdiri atas :
1. Tulang Tengkorak
Secara keseluruhan, 29 tulang ditemukan di kepala manusia. 22 tulang membetuk
tengkorak, 21 tulang di antaranya, tidak termasuk rahang bawah atau mandibula, menyatu
menjadi sebuah struktur tunggal dan padat, tulang yang lain adalah tulang hioid dibagian atas
leher depan dan tiga pasang tulang telinga kecil, disebut osikel setiap pasang terdapat di dalam
setiap telinga bagian tengah.
Gambar 3. Tulang tengkorak
Tengkorak manusia sebagian besar tersusun atas tulang-tulang yang berbentuk pipih
(Gambar 2). Tulang-tulang tersebut bersambungan sedemikian rupa sehingga membentuk
rongga. Di antara tulang-tulang tengkorak terdapat hubungan antar tulang (sendi) yang
merupakan sendi mati atau disebut sutura.
Tulang tengkorak terdiri dari:
a. Tulang tempurung kepala (os cranium) [22]
* Tulang dahi (os frontale) [1]
* Tulang kepala belakang (os occipitale) [1]
* Tulang ubun-ubun (os parietale) [2]
* Tulang tapis (os ethmoidale) [1]
* Tulang baji (os sphenoidale) [1]
* Tulang pelipis (os temporale) [2]
Kerangka wajah
Tulang-tulang wajah tidak bersentuhan dengan otak. Tulang tersebut disatukan sutura yang
tidak dapat bergerak. Kecuali pada mandibula atau rahang bawah.
a. Tulang tulang nasal membentuk penyangga hidung dan berartikulasi dengan septum
nasal.
b. Tulang-tulang palatum membentuk bagian posterior langit-langit mulut (langit-langit
keras), bagian tulang orbital, dan bagian rongga nasal
c. Tulang-tulang zigomatik (malar) membentuk tonjolan pada tulang pipi. Setiap prosesus
temporal berartikulasi dengan prosesus zigomatikus pada tulang temporal.
d. Tulang-tulang maksilar membentuk rahang atas.
Prosesus alveolar mengandung soket gigi bagian atas
Prosesus zigomatikus memanjang ke luar untuk bersatu dengan tepi infraorbital pada
orbita. Foramen infraorbital memperforasi maksila di setiap sisi untuk mentransmisi
saraf dan pembuluh darah ke wajah.
Prosesus palatinus membentuk bagian anterior pada langit-langit keras.
Sinus maksilar, yang kosong sampai ke rongga nasal, merupakan bagian dari empat
sinus paranasal.
e. Tulang lakrimal berukuran kecil dan tipis, serta terletak di antara tulang etmoid dan
maksila pada orbita. Tulang lakrimal berisi suatu celah untuk lintasan duktus lakrimal,
yang mengalirkan airmata ke rongga nasal.
f. Tulang vomer membentuk bagian tengah dari langit-langit keras antara palatum dan
maksila, serta turut membentuk septum nasal.
g. Konka nasal inferior (turbinatum).
h. Mandibula adalah tulang rahang bagian bawah
1) Bagian alveolar berisi soket gigi bawah
2) Ramus mandibular yang terletak di kedua sisi rahang memiliki dua prosesus.
Prosesus kondiloid berfungsi untuk artikulasi dengan tulang temporal pada fosa
mandibular
Prosesus koronoid berfungsi sebagai tempat perlekatan otot temporal.
Tulang hioid adalah tulang berbentuk tapal kuda yang unik karena tidak berartikulasi
dengan tulang lain. Tulang hioid ini ditopang oleh ligamen dan otot dari prosesus
stiloideus temporal.
Sinus paranasal (frontal, etmoidal, sfenoidal, dan maksilar) terdiri dari ruang-ruang udara
dalam tulang tengkorak yang berhubungan dengan rongga nasal. Sinus tersebut berfungsi
sebagai berikut :
Untuk memperingan tulang-tulang kepala
Untuk memberikan resonansi pada suara dan membantu dalam proses
berbicara
Untuk memproduksi mukus yang mengalir ke rongga nasal dan membantu
menghangatkan serta melembabkan udara yang masuk.
1. Vertebra servikalis (tulang leher) 7 ruas, mempunya badan ruas dan lubang ruasnya
besar. Pada taju sayapnya terdapat lubang lalunya saraf yang disebut foramen
tranversalis. Ruas pertama vertebre servikalis disebut atlas yang memungkinkan
kepala mengangguk. Ruas kedua disebut prosesus odontoid (aksis) yang
memungkinkan kepala berputar ke kiri dan kanan. Ruas ke-7 mempunya taju yang
disebut prosesus prominan. Taju ruasnya agak panjang (Syaifuddin, 2006: 53).
4. Vertebra sakralis (tulang kelangkang) terdiri dari 5 ruas. Berbentuk segitiga dan
terletak pada bagian bawah kolumna vertebralis, terjepit di antara kedua tulang koksa
dan membentuk bagian belakang rongga pelvis. Dasar vertebra sakralis terletak diatas
dan bersendi dengan vertebara lumbalis kelima dan membentuk sendi intervertebral
yang khas (Pearce, 2011: 70).
5. Vertebra koksigalis (tulang ekor) terdiri dari 4 ruas. Ruas-ruasnya kecil dan menjadi
sebuah tulang. Dapat bergerak sedikit karena membentuk persendian dengan sakrum
(Syaifuddin, 2006: 53).
Gambar 10. Vertebra sakralis dan koksigalis a. Tampak depan b. Tampak belakang
(Holes, 2007: 230)
Wylie,Linda.2010. Esensial Anatomi & Fisiologi Dalam Asuhan Maternitas, Ed 2. Jakarta : EGC