Anda di halaman 1dari 17

1.

Sebutkan dan jelaskan mineral-mineral dalam batuan metamorf beserta

gambarnya!

Jawab :

1. Kuarsa

Kuarsa adalah senyawa kimia yang terdiri dari satu bagian silikon dan dua

bagian oksigen atau biasa disebut silikon

dioksida (SiO2). Kuarsa

merupakan mineral yang paling berlimpah

ditemukan di permukaan bumi dan sifatnya yang unik

dapat membuatnya menjadi salah satu mineral yang

paling berguna. Kuarsa sangat tahan terhadap pelapukan mekanik dan kimia.

Mineral kuarsa memiliki kekerasan 7 pada Skala Mohs yang membuatnya sangat

resisten. Hal ini disebabkan karena ikatan struktur kimianya yang dapat

berhubungan dengan berbagai macam unsur.

Kuarsa kristal (SiO2) umunya berwarna putih, dengan cerat putih dan

kilap kaca. Dengan belahan yang tidak sempurna dan pecahan yang tidak rata

(konkoidal), mineral ini mempunyai kristal hexagonal prisma bipiramida,

memiliki berat jenis 2,65 kg/m3 dan kekerasan 7 (Mohs). Memiliki daya tahan

yang luar biasa pada proses abrasi / pengikisan. Mencair pada suhu 17100 C. Bila

mengalami pendinginan yang cepat akan memberikan tekstur yang amorf.

Proses pembentukan mineral yaitu melalui pembekuan magma yang

bersifat asam, setelah proses magmatisme dan memasuki fase pegmatisme dan
pnumatolisis pada proses hidrotermal yang bersuhu rendah (berkisar 200 0

4000 C). Awalnya magma mengintrusi batuan dipermukaan dan menghasilkan

gejala-gejala intrusi sehingga terbentuklah mineral-mineral yang bersifat

holokristalin dan asam. Kemudian seiring dengan penurunan suhu karena

penyerapan panas oleh batuan yang dilaluinya serta penurunan tekanan akibat

semakin menjauhnya magma dari dapur magma dan pengaruh gravitasi sehingga

memasuki tahap pada suhu pembentukan kristal kuarsa, selanjutnya terbentuklah

mineral kuarsa dengan kondisi tertentu sehingga membentuk tekstur yang tertentu

pula. Mineral ini dijumpai pada batuan metamorf yaitu phylit, kuarzit granulit dan

eklogit.

2. Mika

Dengan karakteristik yang tipis

dan umunya fleksibel atau rapuh

mineral ini dapat bertahan dalam

proses metamorfik yang dipengaruhi

suhu dan tekanan. Mineral mika yang

umum dikenal yaitumuskovit, biotit, dan lepidolite, meskipun sebenarnya mika

terdiri dari 30 jenis mineral. Mineral mika ini memiliki sifat fisik diantaranya :

Warna : putih, perak, kuning, hijau dan coklat.

Kilap/Luster : kaca.

Transparansi kristal : transparan.

Sistem kristal : monoklinik, 2 / m


Belahan : sempurna dalam satu arah memproduksi lembaran

tipis atau serpih.

Pecahan/Fraktur : tidak mudah diamati karena belahan tapi tidak

merata.

Kekerasan : 2 - 2,5.

Berat Jenis : sekitar 2,8 (rata-rata)

Streak : putih.

Mineral Asosiasi : kuarsa, feldspars, beryl dan tourmalines.

Karakteristik lain : lembaran belahan yang fleksibel dan elastis, yang

berarti mereka dapat menjadi bengkok dan akan

melenturkan kembali ke bentuk asli

Mineral mika ini terbentuk dari pembekuan magma yang mengalami

kristalisasi pada suhu yang intermediet atau 1000o C sehingga tebentuk pada

batuan beku, ketika tekumpul atau terakumulasi setelah menjadi materi sedimen

akan berada pada batuan sedimen, dan pada batuan metamorf dapat ditemukan

karena mineral ini tahan terhadap proses metamorfosanya sehingga dapat

ditemukan di batuan metamorf.


3. Klorit Klorit ini memiliki ciri khas yang sangat umum yaitu warnanya yang hijau.

Klorit pun dikenal sebagai inklusi untuk mineral yang umum lainnya seperti

kuarsa, kalsit atau lainnya. Selain itu sifat fisik dari klorit diantaranya :

Warna : Biasanya

hijau, tapi juga bisa menjadi putih,

kuning,

merah,

lavender, dan hitam.

Kilap/Luster : Vitreous, kusam atau mutiara.

Transparansi : Kristal bening transparan.

Sistem Crystal : Monoklinik, 2 / m.

Pembelahan : Sempurna dalam satu arah

Fraktur/Pecahan : Pipih.

Kekerasan : 2 3 Skala Mohs

Berat Jenis : Variabel 2,6-3,4 (rata-rata sedikit di atas rata-rata)

Cerat/Streak : Hijau ke abu-abu atau coklat.

Sifat Dalam : Serpih Pembelahan fleksibel tetapi tidak elastis.

Mineral Asosiasi : Garnet, biotit, kuarsa, magnetit, talk, serpentin,

dan burite, topaz dan kalsit.

Klorit ini hanya terdapat pada batuan metamorf sehingga klorit ini

merupakan mineral indeks pada batuan metamorf. Klorit ini termasuk dalam
fasies greenschist yang terbentuk oleh pengaruh tekanan yang sangat besar. Klorit

ini termasuk dalam mineral stress yang dapat bertahan terhadap deformasi batuan

yang kuat. Selain itu terbentuk pada suhu 200o-300o C, pada lingkungan yang

pHnya mendekati netral serta di daerah yang memiliki permeabilitas yang randah.

Klorit termasuk mineral yang memiliki derajat metamorfosa yang tinggi.

4. Andalusit

Andalusit ini merupakan mineral silikat yang termasuk kelas

nesosillicates. Andalusit ini memiliki

sifat fisik diantaranya :

Warna : Putih,

merah, coklat, oranye dan hijau.

Luster : Vitreous atau seperti serabut.

Transparansi kristal : Transparan.

Sistem kristal : Ortorombik; 2/m2/m2/m

Kebiasaan Kristal : termasuk kristal prisma dengan penampang

persegi diakhiri oleh sebuah pinacoid. juga besar

dan

granular.

Belahan : Dua arah.

Pecahan : Splintery untuk subconchoidal.


Kekerasan : 7,5

Berat Jenis : sekitar 3,15 + (di atas rata-rata)

Streak : Putih.

Mineral Asosiasi : Kordierit, biotit, feldspars, kuarsa, kyanite dan

sillimanite.

Karakteristik lain : inklusi gelap menghasilkan bentuk salib dalam

berbagai chiastolite. Indeks bias adalah 1,632-1,638.

Andalusit ini merupakan salah satu dari mineral indeks pada batuan

metamorf. Andalusit ini terbentuk pada batuan yang tidak mengalami deformasi

yang kuat atau terkena tekanan yang besar, sering disebut sebagai jenis antistress.

Terbentuknya mineral andalusit ini dipengaruhi oleh faktor yang dominan yaitu

tekanan.

5. Aktinolit

Mineral aktinolit memiliki sifat fisik diantaranya :

Warna :

Hijau.putih ata u abu-abu.

Luster :

Vitreous atau berserat.

Transparansi : Transparan.

Sistem kristal : Monoklinik, 2 / m

Kebiasaan kristal : termasuk kristal prismatik memanjang dan

diratakan
dengan penghentian kubah seperti itu sebenarnya

merupakan dua dari empat wajah prisma. Juga

sebagai massa berserat (asbes) dan sebagai massa

berserat dan sangat kompak (giok nephrite).

Belahan : adalah sempurna dalam dua arah

Fraktur : Splintery untuk tidak merata.

Kekerasan : 5,5 - 6.

Berat Jenis : sekitar 2,9-3,3 (sangat sedikit di atas rata-rata

untuk mineral tembus).

Streak : Putih.

Mineral terkait : Kuarsa, lawsaonite, epidot dan glaukofan.

Lain Karakteristik : Nephrite kompak sangat sulit dan sebenarnya lebih

kuat dari baja.

Aktinolit ini merupakan mineral index pada batuan metamorf. Aktinolit ini

teerbentuk pada fasies metamorfisme yaitu greenschist fasies yang merupakan

fasies yang pembentukannya dipengaruhi oleh tekanan. Aktinolit ini termasuk

dalam derajat metamorfisme yang menengah yang terbentuk pada tekanan yang

tertentu saat proses metamorfismenya.Aktinolit ini termasuk dalam jenis

antistress, Aktinolit ini tidak ditemukan pada batuan yang terdeformasi dengan

kuat.

6. Kianit

Kianit memiliki sifat fisik yang khas untuk pengidentifikasian

diantaranya :
Warna : biru biasanya tapi juga bisa menjadi putih, abu-abu

atau hijau. Warna ini sering tidak konsisten

sepanjang kristal dan dapat bernoda kotor atau

coretan.

Kilap/Luster : Vitreous ke hampir mutiara.

Transparansi kristal : Transparan.

Sistem kristal : Triklinik; bar 1

Belahan : yang baik dalam satu arah sejajar dengan wajah

pinacoid datar

Pecahan/Fraktur : Splintery.

Kekerasan : Sekitar 4,5 ketika tergores sejajar dengan sumbu

panjang kristal dan sekitar 6,5 ketika tergores atau

tegak lurus di sumbu panjang

Berat Jenis : Sekitar 3,58 + (di atas rata-rata)

Streak : Putih.

Mineral Asosiasi :

Biotit, staurolite, garnet, kuarsa,

andalusite
dan sillimanite.

Kianit ini memiliki keunikan pada kekerasannya yang bisa berbeda antar

spesimennya. Hal inilah yang dapat dijadikan sebagai salah satu aspek dalam

pengidentifikasiannya di lapangan. Kianit ini sering ditemukan pada batuan

metamorf, kianit ini terbentuk oleh pengaruh dominan dari tekanan yang asngat

besar, dan biasa ditemukan pada batuan yang mengalami deformasi yang kuat.

Kianit ini termasuk mineral yang memiliki derajat meramorfosa yang tinggi.

7. Garnet

Mineral garnet ini memiliki

sifat fisik yang dapat

membantu

mengidentifikasi diantaranya :

Warna : Hijau, merah, ungu

Kilap/Luster : Kaca
Transparansi : Transparan menjadi buram Transparansi

Sistem kristal : Isometrik tetapi bervariasi dalam komposisi kimia

dan sifat-sifat fisiknya.

Berat Jenis : Pembelahan Mungkin menunjukkan perpisahan.

Belahan : Tidak ada

Pecahan/Fraktur : Fraktur Conchoidal untuk tidak merata

Kekerasan : 6,5-7,5

Berat Jenis : 3,5-4,3

Streak : Putih

Karakteristik lain : Rapuh

Mineral garnet ini dapat ditemukan pada jenis batuan metamorf.

Kelompok mineral garnet ini biasa ditemukan pada batuan metamorf khususnya

pada gneiss dan sekis. Kelompok mineral garnet ini terbentuk secara malihan

(metamorfik) yang pembentukkannya dipengaruhi oleh suhu dan tekanan. Garnet

terbentuk pada suhu yang tinggi sekitar 400 o-1000o C dan tekanan yang sangat

tinggi (1,2 GPa) sehingga bisa digolongkan sebagai mineral yang memiliki derajat

metamorfisme yang sangat tinggi. memiliki kegunaan sebagai perhiasan karena

bentuk dan warna yang unik sehingga memiliki nilai ekonomis yang tinggi.

8. Serpentin
Mineral ini memiliki dasarnya kimia yang sama tetapi struktur yang

berbeda. Serpentin ini memiliki sifat fisik diantaranya :

Warna : Hijau zaitun, kuning atau keemasan, coklat, atau

hitam.

Kilap/Luster : Mutiara

Transparansi kristal : Tembus dan massa yang buram.

Sistem kristal : Umumnya monoklinik.

Pembelahan : varietas crysotile tidak memilikinya, dalam lizardite

dan antigorite itu baik dalam satu arah.

Pecahan/Fraktur : conchoidal di antigorite dan lizardite dan splintery

di

crysotiles.

Kekerasan : 3-4,5
Berat Jenis : 2,2-2,6

Streak : Putih

Mineral Asosoasi : Kromit, olivin, garnet, kalsit, biotit dan bedak.

Karakteristik lain : halus saat disentuh dan serat sangat fleksibel.

Serpentin ini biasa ditemukan pada batuan metamorf seperti gneiss

ataupun sekis. Serpentin ini merupakan salah satu mineral indeks dari batuan

metamorf. Serpentin ini terbentuk karena proses metamorfik yang dipengaruhi

oleh faktor suhu dan tekanan. Serpentin ini memiliki kegunaan sebagai aplikasi

industri, termasuk pelapis rem dan kain tahan api dan sebagai batu hias.

9. Silimanit

Silimanit merupakan mineral silikat yang termasuk subclass nesosillicates.

Silimanit memiliki sifat fisik diantaranya :

Warna : Putih, coklat dan hijau.

Luster : Halus ketika berserat atau vitreous sebaliknya.

Transparansi kristal : Transparan.

Sistem kristal : Ortorombik; 2/m2/m2/m

Pembelahan : Baik dalam satu arah memanjang.

Fraktur : Splintery.
Kekerasan : 7,5

Berat Jenis : Sekitar 3,2 + (di atas rata-rata)

Streak : Putih.

Mineral Asosiasi : Garnet, biotit, feldspars, kuarsa, kyanite dan

andalusite.

Karakteristik lain : serat yang rapuh membedakan mereka dari mineral

asbes.

Silimanit merupakan salah satu mineral yang sering ditemukan pada

batuan metamorf karena silimanit ini salah satu indeks pada batuan metamorf.

Silimanit ini memiliki derajat metamorfosa yang tergolong tinggi karena terbentuk

pada tekanan yang tinggi. Silimanit juga dapat bertahan terhadap deformasi yang

kuat atau termasuk stress mineral.

2. Sebutkan dan jelaskan jenis-jenis batuan metamorf beserta gambarnya!

Jawab :

a. Eklogit

Eklogit fasies hasil dari suhu tinggi (> 400-1.000 C) dan tekanan sangat

tinggi (1,2 GPa) kondisi yang diperlukan untuk bermetamorfosis basaltik batu ke

eclogite assemblage, yang mencakup garnet (almandine-Pyrope)

ditambah clinopyroxene(omphacite). Tekanan yang sangat tinggi, menengah dan

suhu tinggi Fransiskan metamorphismmencerminkan pemakaman pada kedalaman

45 km kedalaman. Karena eclogites formulir di kedalaman, mereka mineral yang


stabil pada tekanan yang lebih besar daripada yang khas kerak bumi. Batu

penampilan mengejutkan karena merah ke pink garnet (almandine-Pyrope)

menetapkan terhadap matriks hijau kaya natrium-pyroxenes (omphacite).

Karena eclogite adalah batu yang sangat padat, dapat memainkan peran

penting alam mengarahkan konveksi. Mineral metamorf aksesori

termasuk kyanite, Rutile, kuarsa, lawsonite,coesite,amphiboles, phengite, paragoni

te, zoisite, dolomit,korundum,dan, jarang, berlian. Feldspars tidak stabil di

eclogites, dan glaucophane dan titanite (sphene) baik bentuk selama penggalian

sebagai tekanan terhadap penurunan batu, atau mereka mungkin membentuk

sebelumnya mineral yang belum sepenuhnya bereaksi menjauh. Eclogites berisi

hydrous aluminium kalsium silikat, lawsonite sangat jarang terkena pada

permukaan bumi, meskipun mereka diperkirakan eksperimen bentuk normal

selama subduksi dari kerak samudra pada kedalaman antara ~ 45-300 kilometer.

b. Granulite

Granulites kualitas terbaik dari batuan

metamorf kontak dengan tekstur

granuloblastic, meskipun istilah telah

diterapkan untuk Muscovite biotite granit.


Granulites mirip dengan gneisses, yang terdiri dari mineral serupa.

Namun, granulites yang lebih halus-halus, biasanya memiliki kurang sempurna

foliation, berisi lebih garnet, dan memiliki struktur mikroskopis yang berbeda

(kecil, bulat butir membentuk mosaik erat-pas).

Komponen mineral granulites tergantung pada komposisi dari batuan

induk (protolith) dan suhu dan tekanan alami selama metamorphism. Common

granulites bermutu tinggi

mengandung plagioclase feldspar,

pyroxenes (yang koeksistensi dan

clino-orthopyroxene dalam

mendefinisikan basal

bermetamorfosis granulite fasies).

Mungkin juga mengandung

Granulites aksesori garnet, oksida, dan amphiboles.

c. Amphibolites

Amphibolites adalah batuan metamorf (amphibolite fasies) kebanyakan

terdiri dari prograde hornblende amphiboles dengan beberapa (Na / Ca)

plagioclase feldspars dan sedikit atau tidak ada kuarsa. Amphibolites biasanya

berwarna gelap, seringkali garam-dan-lada, dengan lemah foliated atau schistose

tekstur. Bidang hubungan amphibolites sering termasuk interfingering dengan

sedimen lain, terutama greywackesdan disortir buruk sedimen. Kondisi-kondisi

untuk fasies termasuk amphibolite melebihi suhu 500 C dan tekanan yang

melebihi 1.2GPa, batu-batuan di dekatnya sehingga dapat mencakup gneissic


tekstur, mylonite zona,foliations dan ulet perilaku, termasuk peregangan

lineations. Hal ini umum adalah untuk menemukan phenocrysts dari pyroxene,

olivin, plagioclase dan bahkan magmatik amphibole sepertipargasite

rhombohedra, pseudomorphed oleh hornblende amphibole.

Biasanya mengumpul, holocrystalline plutonik batuan terutama terdiri dari

hornblende amphibole ini disebut hornblendites. Porphyritic batuan yang terdiri

dari> 90% amphiboledalam feldspar groundmass dapat lamprophyres. Basalt-

basalt bermetamorfosis menghasilkan orto-amphibolites dan kimia lain yang

sesuai lithologies menghasilkanpara-amphibolites. Tremolites adalah amphiboles

metamorf biasanya berasal dari batu-batu ultramafic sangat bermetamorfosis, jadi

tremolite-bedak schists umumnya tidak dianggap sebagai 'amphibolites'. Uralites

adalah hydrothermally berubah pyroxenites.

d. Blueschist

Blueschists muncul biru, hitam, abu-abu, atau biru-hijau dalam singkapan,

dan perkiraanbasaltik komposisi unsur. Ketika biru, batu-batuan ini berwarna oleh

natrium-bantalan biruamphiboles glaucophane atau crossite daripada dengan

kalsium-bantalan hijau atau hitam amphiboles actinolite atau hornblende, yang

berkembang di lebih umum dijumpaifasies greenschist atau amphibolite fasies

metamorphism. Glaucophane adalah biru-biru , lavender-biru atau hitam kebiruan

mineral. Felsic batu dan pelitic sedimen fasies mengalamikondisi blueschist

bentuk mineral yang berbeda daripada assemblages bermetamorfosis basal.

Blueschist berbasis fasies

didefinisikan oleh kehadiran mineral


glaucophane (lawsonite atau epidote) ,jadeite , albite atau chlorites , garnet ,

Muscovite. Dalam basal berbasis blueschists, lawsonite muncul sebagai tabel

putih kristal; jadeite + kuarsa menunjukkan tekanan dari 10 kbar atau lebih.

Batu Ultramafic dikenai blueschist metamorphism mengandung mineral

serpentine,lizardite , zoisite. Pelites menghasilkan kyanite , zoisite , pargasite atau

phengite , albite , kuarsa ,garnet.

Granit menghasilkan kyanite , paragonite , -chlorites , albite , kuarsa ,

pargasite atau phengite.

e. Greenschist

Greenschist fasies menentukan suhu rendah / sedang tekanan metamorf

pada kondisi operasi waktu asal-usul mereka. Greenschists berasal dari protolithic

basal, gabbro, dan batu-batu yang kaya mengandung Na-feldspar plagioclase,

chlorites, epidote,dan kuarsa.

Greenschists atau schistose atau greenstones adalah batu berfoliasi oleh

kehijauan kloritphyllosilicates, actinolite, dan epidote, dan dapat sangat gelap

ketika primer pyroxene tidak kembali ke klorit atau actinolite.

Anda mungkin juga menyukai