Anda di halaman 1dari 5

Pemanfaatan Penginderaan Jauh untuk Budidaya

Perikanan Pantai
Wilayah Kabupaten Situbondo, Jawa Timur
oleh Bambang Trisakti

Metode Penelitian
Data yang dibutuhkan:

Citra Satelit Landsat 7 ETM+ tanggal perekaman 17 April dan 26 April 2002.
Peta Batimetri
Data survey kualitas air
Data statistik masyarakat Kabupaten Situbondo tahun 2001

Tahapan Penelitian:

1. Pengumpulan referensi
2. Pengolahan awal data citra dan klasifikasi kesesuaian fisik perairan
meliputi: koreksi geometrik, koreksi radiometrik, digitasi darat-laut-awan, dan
ekstraksi wilayah laut untuk mendapatkan nilai perairan fisik perairan.
Parameter yang digunakan sebanyak 9 parameter (5 parameter diekstraksi
dari data satelit dan 4 parameter diperoleh dari peta batimetri dan data
lapangan: kedalaman (dalam meter), keterlindungan, salinitas (dalam ppm),
pH).

Formula yang digunakan untuk mengekstraksi parameter fisik perairan


Suhu permukaan laut (dalam C) (Lemigas, 1997)
SPL=16,32301 + 0,41632*b6
Klorofil (dalam /l) (Hasyim, 1997)
Clorophyll=(-17,1342) + 15,2587*(b3/b4)
Kekeruhan (dalam NTU) (Lemigas, 1997)
Kekeruhan=0,01794 - 2,29789*(b1+b2+b3)
Muatan Padatan Tersuspensi (dalam mg/l) (Hasyim, 1997)
MPT=100,6678+5,5085*b3+0,4563*(b3)2+0,9775*b2*b3
Kecerahan (dalam meter) (Lemigas, 1997)
Kecerahan=17,51427 - 0,10925*b1

Kelas kesesuaian lahan:

a. Sangat sesuai (S1): daerah potensial dan tidak mempunyai faktor


penghambat untuk pengembangannya.
b. Sesuai (S2): daerah potensial karena memenuhi persyaratan minimal untuk
pengembangan budidaya.
c. Sesuai Bersyarat (S3): daerah kurang potensial yang memerlukan perlakuan
khusus untuk meningkatkan kemampuannya.
d. Tidak sesuai (TS): daerah tidak potensial yang tidak dapat dikembangkan
untuk budidaya.

3. Klasifikasi kesesuaian sosial ekonomi masyarakat


Tujuh parameter sosial ekonomi yang digunakan:

Penduduk usia produktif, diperoleh dari data statistik Kabupaten


Situbondo tahun 2001
Mata pencaharian, diperoleh dari data statistik Kabupaten Situbondo
tahun 2001
Tingkat pendidikan, diperoleh dari data statistik Kabupaten Situbondo
tahun 2001
Sikap masyarakat, diperoleh dari kuisioner di lapangan
Keamanan, diperoleh dari kuisioner di lapangan
Akses ke pelabuhan (pertimbangan sarana dan prasarana)
Pasar

4. Penggabungan kesesuaian fisik perairan dan kesesuaian lahan sosial


ekonomi untuk mendapatkan peta kesesuian lahan berpotensi bagi
pengembangan budidaya ikan kerapu menggunakan keramba jaring apung.

Diagram Alir Penelitian


1
2

Referensi

Koreksi Geometrik,
Radiometrik,
Penentuan
Digitasi 3
Parameter
Pengolahan Citra
Penentuan Nilai
ke dalam nilai
Batas dan Nilai Data hasil survey
parameter
Bobot
Konversi
RasterVektor

Klasifikasi kelas
Peta tematik Peta tematik
kesesuaian
4

Penggabungan
dan analisis

Daerah berpotensi
Model overlay pada tahap ke dua dan ke tiga menggunakan model struktur
pohon (overlay brtahap), yaitu terlebih dahulu dilakukan pada parameter yang
mempunyai bobot paling rendah, kemudian dengan parameter yang berbobot
lebih tinggi dan seterusnya. Hal ini bertujuan agar kesesuaian parameter
berbobot rendah dapat terseleksi oleh kesesuaian berbobot tinggi, sehingga hasil
akhir lebih ditentukan oleh kesesuaian parameter berbobot tinggi.

Yang perlu diperhatikan adalah tingkat kesesuaian lahan ini masih memerlukan
analisis lebih lanjut untuk menentukan masa berlakunya (validitas peta), dimana
analisis dilakukan dengan menggunakan beberapa data Landsat yang mewakili
kondisi musim hujan, kemarau dan pancaroba. Serta penelitian ini baiknya
ditinjau tidak hanya dari sudut pandang penginderaan jauh saja, melainkan juga
kajian lingkungan dan kajian rencana pengembangan daerah.

Tahapan Pembobotan

Bobot 5
Klorofil
Kekeruhan Kecerahan MPT Bobot 6

Tahap 1 Overlay Overlay Tahap 2

Overlay
SPL Bobot 7
Tahap 3
Overlay

Kedalaman Bobot 9
Tahap 4
Overlay

Tahap 5Model overlay untuk kesesuaian lahan secara fisik perairan


Perairan berpotensi

Bobot 7 Bobot 8

Ketersediaan Akses ke Bobot 9


pasar pelabuhan O
v Penduduk usia produktif
e
r
l
Tahap 1 Overlay Tahap 2 Sikap masyarakat
a
y

Perairan berpotensi Mata Pencaharian


Tahap 3 Overlay keamanan
Tingkat pendidikan
Model overlay untuk kesesuaian lahan secara sosial ekonomi
Skor Pembobotan Tiap Parameter

Sangat Sesuai (S2) Sesuai Bersyarat Tidak sesuai (TS)


N Bobo Sesuai (S1) (S3)
Parameter
o t Kriteria Sko Kriteria Sko Kriteria Sko Kriteria SKo
r r r r
Kedalaman (m) 8<S11 16<S320 TS>20
1 9 18 12<S216 14 10 5
2 4<S38 TS4
Keterlindungan
Sangat
-Arah/kecepatan arus
2 8 terlindun 16 Terlindung 15 Kurang terbuka 12 Terbuka 5
- tinggi gelombang
g
- kecepatan angin
Suhu Permukaan Laut 28<S1 29<S231 31<S332 TS>35
3 7 14 12 10 5
(SPL) (C) 29 26<S228 24<S326 TS24
Salinitas (lapangan 31<S1 32<S233 33<S335 TS28
4 7 14 12 10 5
(ppm)) 32 30<S231 28<S330 TS>35
5 Kekeruhan (NTU) 6 S1<5 12 5<S230 10 - - TS>30 3
Kecerahan (m) 5<S11 3<S25 0<S33 TS=0
6 6 12 10 8 3
0 10<S215 15<S320 TS>20
Muatan Padat
7 6 S125 12 25<S280 10 80<S3400 8 TS>400 3
Tersuspensi (MPT) (mg/l)
8 Klorofil (g/l) 5 S130 10 20<S230 9 10<S320 7 TS10 5
pH (lapangan) (-) 6.5<S1 6<S26.5 5<S36
9 5 10 9 7 TS<5 5
8.5 8.5<S29 S3>9

Anda mungkin juga menyukai