Anda di halaman 1dari 11

I.

JUDUL

PENGARUH KARAKTERISTIK RESERVOIR TERHADAP


PERENCANAAN FASILITAS PERMUKAAN PADA LAPANGAN
MINYAK.

II. LATAR BELAKANG


Dalam usaha untuk mendapatkan hidrokarbon mulai dari saat pemboran
sampai proses produksi tentunya tidak terlepas dari masalah pemilihan berbagai
jenis peralatan serta spesifikasinya. Masalah pemilihan ini merupakan bagian
yang penting dalam menentukan keputusan suatu program pemboran dan juga
produksi minyak, karena pemilihan jenis dan spesifikasi peralatan akan
berpengaruh kepada kuantitas dan kualitas hasil yang akan diperoleh serta akan
mempengaruhi biaya operasi. Oleh sebab itu perlu ditentukan perencanaan
peralatan seoptimum mungkin sesuai dengan kondisi lingkungan dan
reservoirnya.

Suatu perencanaan fasilitas produksi di permukaan sangat dipengaruhi


oleh keadaan reservoirnya. Adapun keadaan reservoir yang dimaksud di sini
adalah mengenai karakteristik reservoir yang meliputi ; sifat fisik batuan reservoir,
sifat fisik fluida reservoir, jenis dan komposisi fluida reservoir, serta jenis dan
kondisi dari reservoir itu sendiri. Data-data reservoir itu nantinya juga
berpengaruh terhadap perkiraan-perkiraan dalam reservoir itu sendiri.

Data-data jenis dan komposisi fluida reservoir sangat berpengaruh dalam


perencanaan fasilitas permukaan pada lapangan minyak karena kita dapat
mengetahui hambatan-hambatan yang mungkin terjadi sehingga dengan adanya
hal itu kita dapat merencanakan secara optimum suatu fasilitas produksi
permukaan menyangkut jenis dan spesifikasinya. Komposisi fluida reservoir harus
diketahui secara teliti karena akan menjadi pertimbangan dalam proses
perencanaan fasilitas permukaan pada lapangan minyak yang berkaitan dengan
dimensi, kekuatan/grade, jumlah, jenis alat dan kapasitasnya serta perencanaan
treating section terhadap komposisi fluida non hidrokarbon yang dapat

1
menyebabkan suatu hambatan dalam perencanaan fasilitas permukaan pada
lapangan minyak.

Berdasarkan fungsinya perencanaan fasilitas permukaan nantinya


diklasifikasikan ke dalam 3 bagian yang meliputi ; fasilitas transportasi, fasilitas
pemisah, dan fasilitas penampung. Fasilitas transportasi terdiri flowline, valve,
header, manifold, pompa beserta kompressor. Fungsi dari fasilitas transportasi
adalah untuk mengalirkan minyak dari sumur produksi hingga ke sistem
pemisahan. Untuk fasilitas pemisahan sendiri terdiri dari separator dan treating
section, fungsi dari peralatan tersebut adalah untuk memastikan agar kualitas
minyak sesuai dengan standar dan mengeliminasi komponen-komponen pengotor
dalam minyak. Sedangkan untuk fasilitas penampung sendiri berguna untuk
menampung fluida produksi (dalam hal ini minyak) yang sudah mengalami
pemisahan untuk nantinya dikirim ke pengilangan. Perencanaan fasilitas
permukaan harus dilakukan secara terintegrasi dari wellhead sampai block station.

Dengan mengetahui karakteristik reservoir dalam perencanaan fasilitas


permukaan nantinya akan diperoleh perencanaan fasilitas permukaan yang
optimum dimana akan menghasilkan fluida hasil pemisahan yang maksimal
dengan proses yang efisien secara ekonomis.

III. TUJUAN PENULISAN


Penulisan komprehensif ini bertujuan untuk mengetahui perencanaan
fasilitas permukaan pada lapangan minyak yang optimum berdasarkan
karakteristik reservoir.
IV. METODE PENULISAN
Metodologi yang digunakan dalam penyusunan dan penulisan
komprehensif ini ialah studi pustaka dan diskusi. Studi pustaka dilakukan dengan
bahan-bahan yang diperoleh dari literatur-literatur, jurnal maupun karya tulis lain
yang berhubungan dengan judul komprehensif ini. Diskusi dilakukan terutama
dengan dosen pembimbing komprehensif.

2
V. TINJAUAN PUSTAKA
5.1 Karakteristik Reservoir
5.1.1. Karakteristik Batuan Reservoir
Reservoir adalah lapisan formasi di bawah permukaan yang mengandung
minyak dan gas bumi. Untuk dikatakan sebagai reservoir, formasi tersebut
haruslah memenuhi beberapa syarat dimana merupakan unsur-unsur suatu
reservoir minyak bumi, antara lain ;
1. Batuan induk
2. Batuan reservoir
3. Lapisan penutup
4. Perangkap reservoir
5. Kondisi tekanan dan temperatur
5.1.1.1. Komposisi Kimia Batuan Reservoir
Batuan adalah kumpulan dari mineral-mineral. Sedangkan suatu mineral
dibentuk dari beberapa ikatan komposisi kimia. Banyak sedikitnya suatu
komposisi kimia akan membentuk suatu jenis mineral tertentu dan akan
menentukan macam batuan. Batuan reservoir umumnya terdiri dari batuan
sedimen, yang berupa batupasir, batuan karbonat, dan shale atau kadang-kadang
vulkanik. Masing-masing batuan tersebut mempunyai komposisi kimia yang
berbeda, begitu pula sifat fisiknya. Unsur-unsur penyusun batuan reservoir perlu
diketahui mengingat macam dan jumlah atom-atom tersebut akan menentukan
sifat-sifat dari mineral yang terbentuk. Mineral merupakan zat-zat yang tersusun
dari komposisi kimia tertentu dinyatakan dalam bentuk rumus-rumus dimana
menunjukkan macam-macam serta jumlahnya yang terdapat dalam mineral
tersebut. J.
5.1.1.2. Sifat Fisik Batuan Reservoir
Pada dasarnya semua batuan dapat menjadi batuan reservoir asalkan
mempunyai porositas dan permeabilitas yang cukup, namun pada kenyataannya
hanya batuan sedimen yang banyak dijumpai sebagai batuan reservoir, khususnya
reservoir minyak. Oleh karena itu dalam penilaian batuan reservoir selanjutnya

3
akan banyak berhubungan dengan sifat-sifat fisik batuan sedimen, terutama yang
porous dan permeable. Batuan sedimen terbentuk dari hasil pengendapan bahan-
bahan hasil rombakan baik sacara kimiawi maupun fisik dari batuan sebelumya,
setelah mengalami proses transportasi melalui media angin, sungai, gelombang
dan lain sebagainya, yang kemudian terendapkan di suatu tempat. Berdasarkan
komposisi kimanya, batuan sedimen dapat dikelompokkan menjadi batu pasir,
batuan karbonat dan batuan shale, dikutip dari Petrology Of Sedimentary Rocks
Handbook oleh Sam Boggs, Jr. University Of Oregon hal 3 dan 4.
V.1.2. Karakteristik Fluida Reservoir
Fluida reservoir yang terdapat dalam ruang pori-pori batuan reservoir pada
tekanan dan temperature tertentu secara alamiah merupakan campuran yang
sangat kompleks dalam susunan atau komposisi kimianya. Sifat-sifat dari fluida
hidrokarbon perlu dipelajari untuk memperkirakan cadangan akumulasinya,
menentukan laju aliran minyak atau gas dari reservoir menuju dasar sumur,
mengontrol gerakan fluida dalam reservoir dan lain-lain.
Fluida reservoir minyak dapat berupa hidrokarbon dan air. Hidrokarbon
terbentuk di alam, dapat berupa gas, zat cair atau padat. Sedangkan air formasi
merupakan air yang dijumpai bersama-sama dengan endapan minyak.
5.1.2.1. Komposisi Kimia Fluida Reservoir
Fluida reservoir terdiri dari hidrokarbon, non hidrokarbon, dan air formasi.
Pada tabel di bawah ini dapat dilihat komposisi dari fluida reservoir.

5.1.2.2. Sifat Fisik Fluida Reservoir

4
Sifat fisik fluida reservoir menurut fase fluidanya dibagi ke dalam 3
jenis, antara lain ;
1. Gas
- Densitas Gas
- Viskositas Gas
- Faktor Volume Formasi Gas
- Kompresibilitas Gas
- Faktor Deviasi Gas
2. Minyak
- Densitas Minyak
- Viskositas Minyak
- Kelarutan Gas dalam Minyak
- Faktor Volume Formasi Minyak
- Kompresibilitas Minyak
3. Air
- Densitas Air Formasi
- Viskositas Air Formasi
- Faktor Volume Formasi Air Formasi
- Kompresibilitas Air Formasi
- Kelarutan Gas dalam Air Formasi
- Sifat Kelistrikan Air Formasi
5.1.3. Kondisi Reservoir
Tekanan dan temperature merupakan besaran-besaran yang sangat
penting dan berpengaruh terhadap keadaan reservoir, baik pada batuan maupun
fluidanya. Tekanan dan temperature lapisan kulit bumi dipengaruhi oleh adanya
gradient kedalaman, letak dari lapisan, serta kandungan fluidanya.
5.1.4. Jenis-jenis Reservoir
Jenis-jenis reservoir dapat dibagi menjadi tiga jenis, yaitu ;
1. Berdasarkan jenis perangkap reservoir
- Struktur
- Stratigrafi
- Kombinasi

2. Berdasarkan fasa fluida reservoir


- Gas Kering
- Gas Basah
- Kondensat
- Minyak Berat
- Minyak Ringan
3. Berdasarkan mekanisme pendorong
- Solution Gas Drive

5
- Gas Cap Drive
- Water Drive
- Segregation Drive
- Combination Drive
5.1.5. Perkiraan Reservoir
Laju produksi dari suatu reservoir perlu diperkirakan, hal ini tentunya
berhubungan dengan produktivitas dan jenis reservoirnya. Untuk menentukan laju
produksi dpakai konsep MER (Maximum Efficiency Rate) yang merpuakan laju
produksi tersebar yang diijinkan tanpa menyebabkan kerusakan formasi dan
kehilangan energy secara percuma sehingga dapat mencapai ultimate recovery.
Selain itu kita harus memperkirakan produktivitas formasi yang
merupakan kemampuan formasi untuk mengalirkan fluida ke sumur produksi,
dimana dipengaruhi oleh ; sifat fisik, fluida formasi, serta geometri pengurasan
dan perbedaan tekanan dasar sumurnya.

V.2. Perencanaan Peralatan Produksi di Permukaan


5.2.1. Fasilitas Transportasi
Peralatan transportasi merupakan salah satu kompone dalam peralatan
produksi permukaan yang berfungsi menghubungkan bagian kepala sumur dengan
bagian komponen peralatan pemisahan dan juga menghubungkan dengan bagian
penampung fluida produksi.
Faktor yang perlu diperhatikan agar aliran dari kepala sumur hingga ke
separator dapat seefisien mungkin adalah ;
1. Kondisi permukaan dan lokasi antar sumur
2. Sifat-sifat fluida produksi
3. Kondisi fasa fluida produksi
4. Presure loss dalam pipa
5. Kapasitas fluida produksi
Sedangkan untuk komponen fasilitas transportasi sendiri terdiri dari ;
1. Wellhead
2. Christmas Tree
3. Choke
4. Adapter dan Crossover Flange
5. Manifold
6. Valve
7. Header

6
8. Machinery Facilities

5.2.2. Fasilitas Pemisahan


Penurunan tekanan yang dialami oleh fluida sejak keluar dari sumur telah
menyebabkan terpisahnya fasa gas dan fasa cair, tetapi terpisahnya itu belum
sempurna. Dalam hal ini fluida produksi yang diperoleh dan dialirkan dari sumur
dapat berupa gas, minyak dan air. Sesuai dengan permintaan dari refinery ataupun
sebelum dikapalkan, maka antara gas, minyak dan air harus dipisahkan. Proses
pemisahan tersebut dilakukan pada bagian surface facilities yaitu pada komponen
peralatan pemisah fluida produksi. Proses pemilahan fluida produksi tersebut
meliputi berbagai cara pemisahan padatan dari minyak, pemisahan air dan gas dari
minyak serta pemecahan emulsi. Karena dengan memisahkan zat-zat tersebut
maka akan dapat dicegah biaya-biaya yang tidak perlu.
Pemisahan antara minyak dengan gas atau air terjadi dalam separator yang
selanjutnya akan dapat diketahui besarnya kapasitas produksi minyak atau gas.
Separator ini mempunyai beberapa komponen utama dan dibedakan berdasarkan
bentuknya dan kegunaannya. Proses pemisahan minyak dan air yang tercampur di
dalamnya terjadi pada bagian treating section. Treater section ini meliputi :
1. Heater Treater
2. Oil Skimmer
3. Wash Tank

5.2.3. Fasilitas Penampung


Setelah fluida produksi dipisahkan menjadi gas, minyak, dan air melalui
peralatan pemisah, yaitu separator dan treating section, maka minyak dan gas
selanjutnya dialirkan ke tempat penyimpan/fasilitas penampung sebelum dialirkan
ke sales point. Fungsi dari peralatan penampung antara lain ;
1. Menerima minyak mentah dari sumur-sumur produksi.
2. Melakukan proses penampungan fluida untuk selanjutnya dikirimkan
ke pusat pengumpulan minyak atau refinery.
3. Mengurangi panjang flowline untuk daerah sekitar sumur produksi.

7
Beberapa faktor yang mempengaruhi perencanaan peralatan penampungan
hasil pemisahan adalah kondisi dan fasa fluida, kapasitas fluida produksi dan
kondisi permukaan serta lokasi penempatannya.

5.1.4 Hasil Pemisahan Fluida Produksi


Setelah fluida produksi mengalami beberapa proses sebelum ditampung
pada fasilitas penampung dimana melalui proses transportasi, proses pemisahan
dan proses penampungan, maka fluida produksi terpisah dalm tiga bagian, yaitu ;
gas, minyak, dan air.

5.1.4.1 Gas
Sekarang cukup sulit untuk menentukan jumlah minyak yang terdapat
dalam gas yang tepisahkan sesuai dengan kondisi operasi lapangan. Dengan
percobaan metode baru, hal itu dapat diatasi dengan suatu sinar laser partikel
cairan dalam spectrometer, dimana nantinya gas akan dipisahkan dari
pengotornya. Kriteria gas hasil pemisahan yang baik antara lain adalah gas bersih,
yaitu gas yang bebas impurities. Kalaupun masih ada pengotor maka jumlah
impurities tersebut harus sangat sedikit. Kriteria lain dari hasil pemisahan gas
yang baik adalah memiliki kandungan minyak minimum 0.013 ppm dan
maksimum 0.13 ppm.

5.1.4.2 Minyak
Kandungan minyak mentah setelah proses pemisahan lalu dilanjutkan
dengan treating section harus memiliki kandungan gas dan air yang kecil.
Kandungan gas bebas dalam minyak mentah yang telah terpisahkan akan berubah-
ubah, tergantung dari ukuran dan bentuk separator, desain dan susunan bagian
dalam, tekanan operasi dan temperatur, laju alir, GOR, kedalaman dari cairan di
dalam separator, viskositas, dan tegangan permukaan minyak. Kriteria minyak
hasil pemisahan yang baik adalah memiliki kadar air minimum sebesar 1%. Harga
GOR terendah, memiliki harga faktor volume formasi minyak terendah, memiliki
derajat API tertinggi, viskositas rendah, berat jenis rendah, titik didih rendah, titik
nyala rendah dan sebisa mungkin bebas dari pengotor. Sedangkan kriteria yang

8
lain hasil pemisahan minyak yang baik adalah mengandung air minimum 1600
ppm dan maksimum 80000 ppm dengan retention time 1-2 menit.

5.1.4.3. Air
Air yang terpisahkan dari sperator tiga fasa akan mengandung minyak.
Kriteria hasil pemisahan yang baik adalah air yang bebas dari minyak dan gas,
memiliki PH dan salinitas sesuai dengan kebutuhan injeksi atau harga PH dan
salinitas netral untuk dibuang kembali ke alam atau digunakan untuk pressure
maintenance. Kriteria yang lain hasil pemisahan air yang baik adalah mengandung
minyak minimum 0,4% dan maksimum 2% untuk retention time 1-2 menit.

VI. RENCANA DAFTAR ISI

Halaman
HALAMAN JUDUL...............................................................................................
HALAMAN PENGESAHAN.................................................................................
HALAMAN PERSEMBAHAN.............................................................................
RINGKASAN..........................................................................................................
KATA PENGANTAR..............................................................................................
DAFTAR ISI............................................................................................................
DAFTAR GAMBAR...............................................................................................
DAFTAR TABEL ...................................................................................................
BAB I. PENDAHULUAN....................................................................................
BAB II. KARAKTERISTIK RESERVOIR.......................................................

9
2.1...........................................................Karakteristik Batuan Reservoir
...........................................................................................................
2.1.1. Komposisi Kimia Batuan Reservoir.......................................
2.1.1.1. Batu Pasir..................................................................
2.1.1.2. Batuan Karbonat.......................................................
2.1.1.3. Shale..........................................................................
2.1.2. Sifat Fisik Batuan Reservoir...................................................
2.1.2.1. Porositas....................................................................
2.1.2.2. Wettabilitas...............................................................
2.1.2.3. Tekanan Kapiler
2.1.2.4. Saturasi Fluida
2.1.2.5. Permeabilitas
2.1.2.6. Kompresibilitas.........................................................

2.2...........................................................Karakteristik Fluida Reservoir


..........................................................................................................
2.2.1. Komposisi Kimia Fluida Reservoir........................................
2.2.1.1. Komposisi Kimia Fluida Hidrokarbon.....................
2.2.1.2. Komposisi Kimia Fluida Non Hidrokarbon
2.2.2. Sifat Fisik Fluida Reservoir....................................................
2.2.2.1. Sifat Fisik Gas...........................................................
2.2.2.2. Sifat Fisik Minyak....................................................
2.2.2.3. Sifat Fisik Air Formasi..............................................
2.3. Kondisi Reservoir..............................................................................
2.3.1 Tekanan Reservoir.................................................................
2.3.2 Temperatur Reservoir............................................................
2.4. Jenis-jenis Reservoir........................................................................
2.4.1. Berdasarkan Perangkap Reservoir..........................................
2.4.2. Berdasarkan Fasa Fluida Hidrokarbon....................................
2.4.3. Berdasarkan Mekanisme Pendorong.......................................
2.5. Perkiraan Reservoir..........................................................................
BAB III. PERENCANAAN FASILITAS PERMUKAAN...................................
3.1. Fasilitas Transportasi....................................................................
3.2. Fasilitas Pemisahan.......................................................................
3.3. Fasilitas Penampung.....................................................................
3.4. Hasil Pemisahan Fluida................................................................
BAB IV. PEMBAHASAN.....................................................................................
BAB V. KESIMPULAN........................................................................................

DAFTAR PUSAKA ..............................................................................................

LAMPIRAN ...........................................................................................................

10
VII. RENCANA DAFTAR PUSTAKA

1. Brown, Kermitt, The Technology of Artificial Lift Methods Volume 4,


Tulsa, 1982.
2. Tiab, Djebbar and Donaldson, Erle J. Petrophysic 2nd Edition, Theory and
Practice of Measuring Reservoir Rock and Fluid Transport Properties,
Gulf Professional Publishing, MA, USA 2004.
3. Amyx, J. .1960. Petroluem Reservoir Engineering.McGraw-Hill Book
Company, Inc., USA.

11

Anda mungkin juga menyukai