JUDUL
1
menyebabkan suatu hambatan dalam perencanaan fasilitas permukaan pada
lapangan minyak.
2
V. TINJAUAN PUSTAKA
5.1 Karakteristik Reservoir
5.1.1. Karakteristik Batuan Reservoir
Reservoir adalah lapisan formasi di bawah permukaan yang mengandung
minyak dan gas bumi. Untuk dikatakan sebagai reservoir, formasi tersebut
haruslah memenuhi beberapa syarat dimana merupakan unsur-unsur suatu
reservoir minyak bumi, antara lain ;
1. Batuan induk
2. Batuan reservoir
3. Lapisan penutup
4. Perangkap reservoir
5. Kondisi tekanan dan temperatur
5.1.1.1. Komposisi Kimia Batuan Reservoir
Batuan adalah kumpulan dari mineral-mineral. Sedangkan suatu mineral
dibentuk dari beberapa ikatan komposisi kimia. Banyak sedikitnya suatu
komposisi kimia akan membentuk suatu jenis mineral tertentu dan akan
menentukan macam batuan. Batuan reservoir umumnya terdiri dari batuan
sedimen, yang berupa batupasir, batuan karbonat, dan shale atau kadang-kadang
vulkanik. Masing-masing batuan tersebut mempunyai komposisi kimia yang
berbeda, begitu pula sifat fisiknya. Unsur-unsur penyusun batuan reservoir perlu
diketahui mengingat macam dan jumlah atom-atom tersebut akan menentukan
sifat-sifat dari mineral yang terbentuk. Mineral merupakan zat-zat yang tersusun
dari komposisi kimia tertentu dinyatakan dalam bentuk rumus-rumus dimana
menunjukkan macam-macam serta jumlahnya yang terdapat dalam mineral
tersebut. J.
5.1.1.2. Sifat Fisik Batuan Reservoir
Pada dasarnya semua batuan dapat menjadi batuan reservoir asalkan
mempunyai porositas dan permeabilitas yang cukup, namun pada kenyataannya
hanya batuan sedimen yang banyak dijumpai sebagai batuan reservoir, khususnya
reservoir minyak. Oleh karena itu dalam penilaian batuan reservoir selanjutnya
3
akan banyak berhubungan dengan sifat-sifat fisik batuan sedimen, terutama yang
porous dan permeable. Batuan sedimen terbentuk dari hasil pengendapan bahan-
bahan hasil rombakan baik sacara kimiawi maupun fisik dari batuan sebelumya,
setelah mengalami proses transportasi melalui media angin, sungai, gelombang
dan lain sebagainya, yang kemudian terendapkan di suatu tempat. Berdasarkan
komposisi kimanya, batuan sedimen dapat dikelompokkan menjadi batu pasir,
batuan karbonat dan batuan shale, dikutip dari Petrology Of Sedimentary Rocks
Handbook oleh Sam Boggs, Jr. University Of Oregon hal 3 dan 4.
V.1.2. Karakteristik Fluida Reservoir
Fluida reservoir yang terdapat dalam ruang pori-pori batuan reservoir pada
tekanan dan temperature tertentu secara alamiah merupakan campuran yang
sangat kompleks dalam susunan atau komposisi kimianya. Sifat-sifat dari fluida
hidrokarbon perlu dipelajari untuk memperkirakan cadangan akumulasinya,
menentukan laju aliran minyak atau gas dari reservoir menuju dasar sumur,
mengontrol gerakan fluida dalam reservoir dan lain-lain.
Fluida reservoir minyak dapat berupa hidrokarbon dan air. Hidrokarbon
terbentuk di alam, dapat berupa gas, zat cair atau padat. Sedangkan air formasi
merupakan air yang dijumpai bersama-sama dengan endapan minyak.
5.1.2.1. Komposisi Kimia Fluida Reservoir
Fluida reservoir terdiri dari hidrokarbon, non hidrokarbon, dan air formasi.
Pada tabel di bawah ini dapat dilihat komposisi dari fluida reservoir.
4
Sifat fisik fluida reservoir menurut fase fluidanya dibagi ke dalam 3
jenis, antara lain ;
1. Gas
- Densitas Gas
- Viskositas Gas
- Faktor Volume Formasi Gas
- Kompresibilitas Gas
- Faktor Deviasi Gas
2. Minyak
- Densitas Minyak
- Viskositas Minyak
- Kelarutan Gas dalam Minyak
- Faktor Volume Formasi Minyak
- Kompresibilitas Minyak
3. Air
- Densitas Air Formasi
- Viskositas Air Formasi
- Faktor Volume Formasi Air Formasi
- Kompresibilitas Air Formasi
- Kelarutan Gas dalam Air Formasi
- Sifat Kelistrikan Air Formasi
5.1.3. Kondisi Reservoir
Tekanan dan temperature merupakan besaran-besaran yang sangat
penting dan berpengaruh terhadap keadaan reservoir, baik pada batuan maupun
fluidanya. Tekanan dan temperature lapisan kulit bumi dipengaruhi oleh adanya
gradient kedalaman, letak dari lapisan, serta kandungan fluidanya.
5.1.4. Jenis-jenis Reservoir
Jenis-jenis reservoir dapat dibagi menjadi tiga jenis, yaitu ;
1. Berdasarkan jenis perangkap reservoir
- Struktur
- Stratigrafi
- Kombinasi
5
- Gas Cap Drive
- Water Drive
- Segregation Drive
- Combination Drive
5.1.5. Perkiraan Reservoir
Laju produksi dari suatu reservoir perlu diperkirakan, hal ini tentunya
berhubungan dengan produktivitas dan jenis reservoirnya. Untuk menentukan laju
produksi dpakai konsep MER (Maximum Efficiency Rate) yang merpuakan laju
produksi tersebar yang diijinkan tanpa menyebabkan kerusakan formasi dan
kehilangan energy secara percuma sehingga dapat mencapai ultimate recovery.
Selain itu kita harus memperkirakan produktivitas formasi yang
merupakan kemampuan formasi untuk mengalirkan fluida ke sumur produksi,
dimana dipengaruhi oleh ; sifat fisik, fluida formasi, serta geometri pengurasan
dan perbedaan tekanan dasar sumurnya.
6
8. Machinery Facilities
7
Beberapa faktor yang mempengaruhi perencanaan peralatan penampungan
hasil pemisahan adalah kondisi dan fasa fluida, kapasitas fluida produksi dan
kondisi permukaan serta lokasi penempatannya.
5.1.4.1 Gas
Sekarang cukup sulit untuk menentukan jumlah minyak yang terdapat
dalam gas yang tepisahkan sesuai dengan kondisi operasi lapangan. Dengan
percobaan metode baru, hal itu dapat diatasi dengan suatu sinar laser partikel
cairan dalam spectrometer, dimana nantinya gas akan dipisahkan dari
pengotornya. Kriteria gas hasil pemisahan yang baik antara lain adalah gas bersih,
yaitu gas yang bebas impurities. Kalaupun masih ada pengotor maka jumlah
impurities tersebut harus sangat sedikit. Kriteria lain dari hasil pemisahan gas
yang baik adalah memiliki kandungan minyak minimum 0.013 ppm dan
maksimum 0.13 ppm.
5.1.4.2 Minyak
Kandungan minyak mentah setelah proses pemisahan lalu dilanjutkan
dengan treating section harus memiliki kandungan gas dan air yang kecil.
Kandungan gas bebas dalam minyak mentah yang telah terpisahkan akan berubah-
ubah, tergantung dari ukuran dan bentuk separator, desain dan susunan bagian
dalam, tekanan operasi dan temperatur, laju alir, GOR, kedalaman dari cairan di
dalam separator, viskositas, dan tegangan permukaan minyak. Kriteria minyak
hasil pemisahan yang baik adalah memiliki kadar air minimum sebesar 1%. Harga
GOR terendah, memiliki harga faktor volume formasi minyak terendah, memiliki
derajat API tertinggi, viskositas rendah, berat jenis rendah, titik didih rendah, titik
nyala rendah dan sebisa mungkin bebas dari pengotor. Sedangkan kriteria yang
8
lain hasil pemisahan minyak yang baik adalah mengandung air minimum 1600
ppm dan maksimum 80000 ppm dengan retention time 1-2 menit.
5.1.4.3. Air
Air yang terpisahkan dari sperator tiga fasa akan mengandung minyak.
Kriteria hasil pemisahan yang baik adalah air yang bebas dari minyak dan gas,
memiliki PH dan salinitas sesuai dengan kebutuhan injeksi atau harga PH dan
salinitas netral untuk dibuang kembali ke alam atau digunakan untuk pressure
maintenance. Kriteria yang lain hasil pemisahan air yang baik adalah mengandung
minyak minimum 0,4% dan maksimum 2% untuk retention time 1-2 menit.
Halaman
HALAMAN JUDUL...............................................................................................
HALAMAN PENGESAHAN.................................................................................
HALAMAN PERSEMBAHAN.............................................................................
RINGKASAN..........................................................................................................
KATA PENGANTAR..............................................................................................
DAFTAR ISI............................................................................................................
DAFTAR GAMBAR...............................................................................................
DAFTAR TABEL ...................................................................................................
BAB I. PENDAHULUAN....................................................................................
BAB II. KARAKTERISTIK RESERVOIR.......................................................
9
2.1...........................................................Karakteristik Batuan Reservoir
...........................................................................................................
2.1.1. Komposisi Kimia Batuan Reservoir.......................................
2.1.1.1. Batu Pasir..................................................................
2.1.1.2. Batuan Karbonat.......................................................
2.1.1.3. Shale..........................................................................
2.1.2. Sifat Fisik Batuan Reservoir...................................................
2.1.2.1. Porositas....................................................................
2.1.2.2. Wettabilitas...............................................................
2.1.2.3. Tekanan Kapiler
2.1.2.4. Saturasi Fluida
2.1.2.5. Permeabilitas
2.1.2.6. Kompresibilitas.........................................................
LAMPIRAN ...........................................................................................................
10
VII. RENCANA DAFTAR PUSTAKA
11