Anda di halaman 1dari 39

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

PADA Ny.M DENGAN DM


Jl. MT.HARIYONO DEPAN PUSKESMAS DINOYO
MALANG

DISUSUN OLEH :
ANANG SATRIANTO
NIM : 0201100002

DEPARTEMEN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN MALANG
PROGRAM STUDI KEPERAWATAN
MALANG
2004

1
TINJAUAN PUSTAKA

A. KONSEP LANSIA
1. Pengertian lanjut Usia
Proses menua merupakan suatu yang fisiologis, yang akan dialami oleh
setiap orang. Batasan orang dikatakan lanjut usia berdasarkan UU No 13 tahun
1998 adalah 60 tahun.
2.Teori tentang Proses menua
2.1. Teori Biologik
a.Teori Genetik dan Mutasi
Menua terjadi sebagai akibat dari perubahan biokimia yang diprogram oleh
molekul /DNA dan setiap sel pada saatnya akan mengalami mutasi
b. Pemakaian dan Rusak
c. Autoimune
Pada proses metabolisme tubuh , suatu saat diproduksi suatu zat khusus. Sad
jaringan tubuh tertentu yang tidak tahan terhadap zat tersebut sehingga
jaringan tubuh menjadi lemah dan mati.
d. teori stres
Menua terjadi akibat hilangnya sel-sel yang biasa digunakan. Regenerasi
jaringan tidak dapat mempertahankan kestabilan lingkungan internal dan
stres menyebabkan sel-sel tubuh lelah dipakai.
e. Teori radikal bebas
Tidak stabilnya redikal bebas mengakibatkan oksidasi-oksidasi bahan bahan
organik seperti karbohidrat dan protein . radikal ini menyebabkan sel-sel tidak
dapat regenerasi.
2.2. Teori Sosial
Teori ktifitas

2
Lanjut usuia yang sukses adalah mereka yang aktif dan ikut banyak dalam
kegiatan sosial
Teori Pembebasan
Dengan bertambahnya usia, seseorang secara berangsur angsur mulai
melepaskan diri dari kehidupan sosialnya. Keadaan ini mengakibatkan
interaksi sosial lanjut usia menurun, baik secara kwalitas maupun kwantitas.
Sehingga terjadi kehilangan ganda yakni :
Kehilangan peran
Hambatan kontrol sosial
Berkurangnya komitmen
Teori Kesinambungan
Teori ini mengemukakan adanya kesinambungan dalam siklus kehidupan
lansia. Dengan demikian pengalaman hidup seseorang pada usatu saat
merupakan gambarannya kelak pada saat ini menjadi lansia.
Pokok-pokok dari teori kesinambungan adalah :
a) lansia tak disarankan untuk melepaskan peran atau harus aktif dalam
proses penuaan, akan tetapi didasarkan pada pengalamannya di masa lalu,
dipilih peran apa yang harus dipertahankan atau dihilangkan
b) Peran lansia yang hilang tak perlu diganti
c) Lansia dimungkinkan untuk memilih berbagai cara adaptasi
2.3. Teori Psikologi
a. Teori Kebutuhan manusia mneurut Hirarki Maslow
Menurut teori ini, setiap individu memiliki hirarki dari dalam diri, kebutuhan
yang memotivasi seluruh perilaku manusia (Maslow 1954). Kebutuhan ini
memiliki urutan prioritas yang berbeda. Ketika kebutuhan dasar manusia
sidah terpenuhi, mereka berusaha menemukannya pada tingkat selanjutnya
sampai urutan yang paling tinggi dari kebutuhan tersebut tercapai.
b. Teori individual jung

3
Carl Jung (1960) Menyusun sebuah terori perkembangan kepribadian dari
seluruh fase kehidupan yaitu mulai dari masa kanak-kanak , masa muda dan
masa dewasa muda, usia pertengahan sampai lansia. Kepribadian individu
terdiri dari Ego, ketidaksadaran sesorang dan ketidaksadaran bersama.
Menurut teori ini kepribadian digambarkan terhadap dunia luar atau ke arah
subyektif. Pengalaman-pengalaman dari dalam diri (introvert).
Keseimbangan antara kekuatan ini dapat dilihat pada setiap individu, dan
merupakan hal yang paling penting bagi kesehatan mental
3. Perubahan Perubahan Yang Terjadi Pada Lansia
3.1. Perubahan fisik
a. Sel : jumlahnya lebih sedikit tetapi ukurannya lebih besar, berkurangnya cairan
intra dan extra seluler
b. Persarafan : cepatnya menurun hubungan persarapan, lambat dalam respon
waktu untuk meraksi, mengecilnya saraf panca indra sistem pendengaran,
presbiakusis, atrofi membran timpani, terjadinya pengumpulan serum karena
meningkatnya keratin
c. Sistem penglihatan : spnkter pupil timbul sklerosis dan hlangnya respon
terhadap sinaps, kornea lebih berbentuk speris, lensa keruh, meningkatny
ambang pengamatan sinar, hilangnya daya akomodasi, menurunnya lapang
pandang.
d. Sistem Kardivaskuler. : katup jantung menebal dan menjadi kaku ,
kemampuan jantung memompa darah menurun 1 % setiap tahun setelah
berumur 20 tahun sehingga menyebabkanmenurunnya kontraksi dan volume,
kehilangan elastisitas pembuluh darah, tekanan darah meningg.
e. Sistem respirasi : otot-otot pernafasan menjadi kaku sehingga menyebabkan
menurunnya aktifitas silia. Paru kehilangan elastisitasnya sehingga kapasitas
residu meingkat, nafas berat. Kedalaman pernafasan menurun.
f. Sistem gastrointestinal : kehilangan gigi,sehingga menyebkan gizi buruk ,

4
indera pengecap menurun krena adanya iritasi selaput lendir dan atropi indera
pengecap sampai 80 %, kemudian hilangnya sensitifitas saraf pengecap untuk
rasa manis dan asin
g. Sistem genitourinaria : ginjal mengecil dan nefron menjadi atrofi sehingga
aliran darah ke ginjal menurun sampai 50 %, GFR menurun sampai 50 %.
Nilai ambang ginjal terhadap glukosa menjadi meningkat. Vesika urinaria,
otot-ototnya menjadi melemah, kapasitasnya menurun sampai 200 cc sehingga
vesika urinaria sulit diturunkan pada pria lansia yang akan berakibat retensia
urine. Pembesaran prostat, 75 % doalami oleh pria diatas 55 tahun. Pada vulva
terjadi atropi sedang vagina terjadi selaput lendir kering, elastisitas jaringan
menurun, sekresi berkurang dan menjadi alkali.
h. Sistem endokrin : pada sistem endokrin hampir semua produksi hormon
menurun, sedangkan fungsi paratiroid dan sekresinya tidak berubah, aktifitas
tiroid menurun sehingga menurunkan basal metabolisme rate (BMR). Porduksi
sel kelamin menurun seperti : progesteron, estrogen dan testosteron.
i. Sistem integumen : pada kulit menjadi keriput akibat kehilangan jaringan
lemak, kulit kepala dan rambut menuipis menjadi kelabu, sedangkan rambut
dalam telinga dan hidung menebal. Kuku menjadi keras dan rapuh.
j. Sistem muskuloskeletal : tulang kehilangan densitasnya dan makin rapuh
menjadi kiposis, tinggi badan menjadi berkurang yang disebut discusine
vertebralis menipis, tendon mengkerut dan atropi serabut erabit otot , sehingga
lansia menjadi lamban bergerak. otot kam dan tremor.
3.2 Perubahan Mental
faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan mental adalah :
a. Pertama-tama perubahan fisik, khususnya organ perasa
b. Kehatan umum
c. Tingkat pendidikan
d. Keturunan

5
e. Lingkungan
Kenangan (memori) ada 2 :
kenangan jangka panjang, berjam-jam sampai berhari-hari yang lalu
kenangan jang pendek : 0-10 menit, kenangan buruk
Intelegentia Question :
a. Tidak berubah dengan informasi matematika dan perkataan verbal
b. Berkurangnya penampilan, persepsi dan ketrampilan psikomotor terjadi
perubahan pada daya membayangkan, karena tekanan-tekanan dari faktor
waktu.
3.3 Perubahan Perubahan Psikososial
a. Pensiun : nilai seorang dukur oleh produktifitasnya, identits dikaitkan dengan
peranan dalam pekerjaan
b. Merasakan atau sadar akan kematian
c. Perubahan dalam cara hidup, yaitu memasuki rumah perawatan bergerak lebih
sempit.

6
2. Patofisiologi

Proses menua
Sidroma klinis berkaitan dengan seluruh otak
Sindroma klinis umumnya berkaitan dengan teritorial pembuluh karotis
Sindroma klinis utamanya berkaitan dengan teritorial pembuluh vertebrobasiler

Akibat :
a. Apraxia, kaku otot,refleks meningkat dan tendensi u/condong kebelakang
b. Gangguan jalan (gait)
c. Demensia
d. Inkontinensia
e. Serangan otak sepintas(transient ischemic attack)
f. Gangguan bicara, monoparesis, hemiparesis, hipestesi ataupun anestesi
g. Jatuh, ataksia, nistagmus,pusing,mual-mual

Diabetes Mellitus,hiperlipidemia, hiperviskositas,Kelainan jantung, koagulopati

Hypertensi

Diagnosa Keperawatan
a. Gangguan mobilitas fisik
b. Gangguan pemenuhan kebutuhan sehari-hari
c. Resiko cedera
d. Resiko terjadi stroke
B. KONSEP PENYAKIT HIPERTENSI
Pengertian
Hipertensi merupakan gangguan kesehatan yang ditandai adanya tekanan sistolik
lebih dari 140 mmHg dan tekanan diastolik lebih tinggi 90 mmHg.

Etiologi
Hipertensi dapat disebabkan oleh interaksi bermacam-macam faktor antara lain:
Kelelahan - Proses penuaan
Keturunan - Diet yang tidak seimbang
Stress - Sosial budaya
Akibat/ komplikasi dari penyakit hipertensi:
Gagal jantung, gagal ginjal, stroke (kerusakan otak), kelumpuhan.

Patofisiologi
Kerja jantung terutama ditentukan oleh besarnya curah jantung dan tahanan
perifer. Curah jantung pada penderita hipertensi umumnya normal. Kelainannya
terutama pada peninggian tahanan perifer. Kenaikan tahanan perifer ini disebabkan
karena vasokonstriksi arteriol akibat naiknya tonus otot polos pembuluh darah
tersebut. Bila hipertensi sudah berjalan cukup lama maka akan dijumpai
perubahan-perubahan struktural pada pembuluh darah arteriol berupa penebalan
tunika interna dan hipertropi tunika media. Dengan adanya hipertropi dan
hiperplasi, maka sirkulasi darah dalam otot jantung tidak mencukupi lagi sehingga
terjadi anoksia relatif. Keadaan ini dapat diperkuat dengan adanya sklerosis
koroner.

Tanda dan gejala


1. Sakit kepala
2. Perdarahan hidung
3. Vertigo
4. Mual muntah
5. Perubahan penglihatan
6. Kesemutan pada kaki dan tangan
7. Sesak nafas
8. Kejang atau koma
9. Nyeri dada
5.Pencegahan
Pencegahan Primer
Faktor resiko hipertensi antara lain: tekanan darah diatas rata-rata, adanya
hipertensi pada anamnesis keluarga, ras (negro), tachycardi, obesitas dan
konsumsi garam yang berlebihan dianjurkan untuk:
1. Mengatur diet agar berat badan tetap ideal juga untuk menjaga agar tidak
terjadi hiperkolesterolemia, Diabetes Mellitus, dsb.
2. Dilarang merokok atau menghentikan merokok.
3. Merubah kebiasaan makan sehari-hari dengan konsumsi rendah garam.
4. Melakukan exercise untuk mengendalikan berat badan.

Pencegahan sekunder
Pencegahan sekunder dikerjakan bila penderita telah diketahui menderita
hipertensi berupa:
Pengelolaan secara menyeluruh bagi penderita baik dengan obat maupun
dengan tindakan-tindakan seperti pada pencegahan primer.
Harus dijaga supaya tekanan darahnya tetap dapat terkontrol secara normal dan
stabil mungkin.
Faktor-faktor resiko penyakit jantung ischemik yang lain harus dikontrol.
Batasi aktivitas.
C. Asuhan Keperawatan
Pengkajian
-Aktifitas/ istirahat
Gejala: Kelemahan, letih, nafas pendek, gaya hidup monoton
Tanda: Frekwensi jantung meningkat, perubahan irama jantung
Sirkulasi
Gejala: Riwayat hipertensi, penyakit jantung koroner.
Tanda: Kenaikan tekanan darah, tachycardi, disarythmia.
Integritas Ego
Gejala: Ancietas, depresi, marah kronik, faktor-faktor stress.
Tanda: Letupan suasana hati, gelisah, otot mulai tegang.
Eliminasi
Riwayat penyakit ginjal, obstruksi.
Makanan/ cairan
Gejala: Makanan yang disukai (tinggi garam, tinggi lemak, tinggi kolesterol),
mual, muntah, perubahan berat badan (naik/ turun), riwayat penggunaan diuretik.
Tanda: Berat badan normal atau obesitas, adanya oedem.
Neurosensori
Gejala: Keluhan pusing berdenyut, sakit kepala sub oksipital, gangguan
penglihatan.
Tanda: Status mental: orientasi, isi bicara, proses berpikir,memori, perubahan retina
optik.
Respon motorik: penurunan kekuatan genggaman tangan.
Nyeri/ ketidaknyamanan
Gejala: Angina, nyeri hilang timbul pada tungkai, nyeri abdomen/ masssa.
Pernafasan
Gejala: Dyspnea yang berkaitan dengan aktifitas/ kerja, tacyhpnea, batuk
dengan/ tanpa sputum, riwayat merokok.
Tanda: Bunyi nafas tambahan, cyanosis, distress respirasi/ penggunaan alat bantu
pernafasan.
Keamanan
Gejala: Gangguan koordinasi, cara brejalan.
Fisiologis/fisik
Stratus gizi
IMT = Kg BB normal laki laki = 18 -25
(TB)2 wanita = 17 23
Intake cairan dalam 24 jam
Kondisi kulit
Kondisi bibir , mukosamulut, gigi
Riwayat pengobatan, alkhohol, zat adiktif lainnya
Evaluasi kemampuan penglihatan , pendengaran dan mobilitas
Keluhan yang berhubungan dengan nutrisi : gangguan sistem digestif, nafsu
makan, makanan yang disukai dan tidak disukai, rasa dan aroma
Kebiasaan waktu makan ( 2 3 X sehari, snak dll)
Psikososial/afektif
1. Kebiasaan saat makan ( makan sendiri, sambil nonton TV,dll)
2. situasi lingkungan(kapasitas penyediaan makanan, pengolahan dan
penyimpanan makanan)
3. sosiokultural yang berlaku yang mempengaruhi pola nutrisi dan eleminasi
4. Kondisi depresi yang dapat mengganggu pemenuhan nutrisi
Pemeriksaan tambahan/laborat
Analisa darah :
Kreatinin : indekz massa otot
Serum protein khususnya untuk sintesa antibodi dan limfosit, dalam kekebalan
seluler, enzym, hormon, struktur sel yang luas, struktur jaringan
Hb: untuk mengkaji anemia, jumlah sel-sel terhadap volume cairan (viskositas).
BUN: memberi informasi tentang fungsi ginjal.
Glukosa: mengkaji hiperglikemi yang dapat diakibatkan oleh peningkatan kadar
katekolamin (meningkatkan hipertensi).
Kalsium serum
Kalium serum
Kolesterol dan trygliserid
Px tyroid
Urin analisa
Foto dada
CT Scan
EKG
Prioritas keperawatan:
Mempertahankan/ meningkatkan fungsi kardiovaskuler.
Mencegah komplikasi.
Kontrol aktif terhadap kondisi.
Beri informasi tentang proses/ prognose dan program pengobatan.
Pohon Masalah

Dx Kep
Gangguan mobilitas fisik.Gangguan pemenuhan kebutuhan sehari-hari, resiko cedera,
resiko stroke, resiko stroke berulang

Monoparase,hemiparase hemistesia/anestesia

Hipertensi/hipotensi

Intolerasi aktifitas
Nyeri akut
Gangguan mobilitas fisik

Labilitas teknan darah

Faktor Menua
1. Resistensi pembuluh darah perifer
2. Kehilangan elastisitas pembuluh darah
3. Katup jantung menebal/kaku

5.Kemungkinan Diagosa Keperawatan


1) Intoleran aktivitas sehubungan dengan kelemahan umum, ketidakseimbangan
suplai dan kebutuhan O2.
Tujuan/ kriteria:
- Berpartisipasi dalam aktifitas yang diinginkan/ diperlukan.
- Melaporkan peningkatan dalam toleransi aktifitas yang dapat diukur.
- Menunjukkan penurunan dalam tanda-tanda intoleransi fisiologi.
Intervensi:
- Kaji respon terhadap aktifitas.
- Perhatikan tekanan darah, nadi selama/ sesudah istirahat.
- Perhatikan nyeri dada, dyspnea, pusing.
- Instruksikan tentang tehnik menghemat tenaga, misal: menggunakan kursi saat
mandi, sisir rambut.
- Melakukan aktifitas dengan perlahan-lahan.
- Beri dorongan untuk melakukan aktifitas/ perawatan diri secara bertahap jika
dapat ditoleransi.
- Beri bantuan sesuai dengan kebutuhan.
2) Nyeri (akut), sakit kepala sehubungan dengan peningkatan tekanan vaskuler
serebral.
Hasil yang diharapkan: melapor nyeri/ ketidaknyamanan berkurang.
Intervensi:
- Pertahankan tirah baring selama fase akut.
- Beri tindakan non farmakologik untuk menghilangkan nyeri seperti pijat
punggung, leher, tenang, tehnik relaksasi.
- Meminimalkan aktifitas vasokonstriksi yang dapat meningkatkan nyeri
kepala,misal: membungkuk, mengejan saat buang air besar.
- Kolaborasi dalam pemberian analgetika, anti ancietas.
3) Kerusakan mobilitas fisik yang berhubungan dengan penurunan fungsi motorik
sekunder terhadap kerusakan neuron motorik atas.
Kriteria:
Klien akan menunjukkan tindakan untuk meningkatkan mobilitas.
Intervensi:
1) Ajarkan klien untuk melakukan latihan rentang gerak aktif pada ekstremitas
yang tidak sakit pada sedikitnya empat kali sehari.
R/ Rentang gerak aktif meningkatkan massa, tonus dan kekuatan otot serta
memperbaiki fungsi jantung dan pernafasan.
2) Lakukan latihan rentang gerak pasif pada ekstremitas yang sakit tiga sampai
empat kali sehari. Lakukan latihan dengan perlahan untuk memberikan waktu
agar otot rileks dan sangga ekstremitas di atas dan di bawah sendi untuk
mencegah regangan pada sendi dan jaringan.
R/ Otot volunter akan kehilangan tonus dan kekuatannya bila tidak digunakan.
Kontraktur pada otot fleksor dan adduktor dapat terjadi karena otot ini lebih
kuat dari ekstensor dan abduktor.
3) Bila klien di tempat tidur lakukan tindakan untuk meluruskan postur tubuh.
R/ Mobilitas dan kerusakan fungsi neurosensori yang berkepanjangan dapat
menyebabkan kontraktur permanen.
4) Siapkan mobilisasi progresif.
R/ Tirah baring lama atau penurunan volume darah dapat menyebabkan
penurunan tekanan darah tiba-tiba (hipotensi orthostatik) karena darah
kembali ke sirkulasi perifer. Peningkatan aktivitas secara bertahap akan
menurunkan keletihan dan peningkatan tahanan.
5) Secara perlahan bantu klien maju dari ROM aktif ke aktivitas fungsional sesuai
indikasi.
R/ Memberikan dorongan pada klien untuk melakukan secara teratur.
4) Resiko tinggi terhadap cedera yang berhubungan dengan defisit lapang pandang,
motorik atau persepsi.
Kriteria hasil:
- Mengidentifikasi faktor yang meningkatkan resiko terhadap cedera.
- Memperagakan tindakan keamanan untuk mencegah cedera.
- Meminta bantuan bila diperlukan.
Intervensi:
1) Lakukan tindakan untuk mengurangi bahaya lingkungan.
R/ Membantu menurunkan cedera.
2) Bila penurunan sensitifitas taktil menjadi masalah ajarkan klien untuk
melakukan:
- Kaji suhu air mandi dan bantalan pemanas sebelum digunakan.
- Kaji ekstremitas setiap hari terhadap cedera yang tak terdeteksi.
- Pertahankan kaki tetap hangat dan kering serta kulit dilemaskan dengan lotion
emoltion.
R/ Kerusakan sensori pasca CVA dapat mempengaruhi persepsi klien terhadap
suhu.
3) Lakukan tindakan untuk mengurangi resiko yang berkenaan dengan pengunaan
alat bantu.
R/ Penggunaan lat bantu yang tidak tepat atau tidak pas dapat meyebabkan
regangan atau jatuh.
4) Anjurkan klien dan keluarga untuk memaksimalkan keamanan di rumah.

R/ Klein dengan masalah mobilitas, memerlukan pemasangan alat bantu ini dan
DAFTAR PUSTAKA

Capernito Lynda juall ( 1998), Buku Saku Diagnosa Keperawatan Edisi 6 , Alih
Bahasa Yasmin Asih EGC jakarta

C. Long barbara ( 1996) Perawatan Medikal Bedah (Suatu Pendekatan Proses) Unit
IV, V, VI Alih bahasa Yayasan Ikatan Alumni Pendidikan Keperawatan
Pajajaran Bandung, IAPK Bandung

Donges Marilyn E (2000), Rencana Asuhan Keperawatan edisi 3, Alih bahasa I Made
Kariasa, EGC Jakarta

Wahyudi Nugroho ( 2000), Keperawatan Gerontik Edisi 2 , EGC Jakarta

R.Boedhi Darmojo dkk. (1999), Geriatri, Balai Penerbit FKUI, Jakarta


FORMAT PENGKAJIAN LANSIA

1. BIODATA
Nama : Tn. S
Umur : 79 Tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Alamat : Jl.M.Panjaitan G XVII B No:23 Malang.
Pendidikan : SR (Sekolah Rakyat)
Penghasilan : Rp. 900.000 Setiap tahun
Sumber Pendapatan : Dari hasil sewa kamar (KOS).
Suku : Jawa Indonesia
Agama : Islam
Status Perkawinan : Duda
Status Rumah : Milik sendiri
Tanggal Pengkajian : 12 Oktober 2004
Genogram :
Riwayat Keluarga
Keterangan:

= laki - laki = Tn. S


= perempuan = Perempuan meninggal

2. STATUS KESEHATAN SAAT INI


Sejak 10 hari yang lalu klien mengeluh bengkak pada bagian ekstrimitas
bawah, klien juga mengeluh sesak jika berada diruangan serta jika cuaca panas.
Kadang-kadang klien juga merasa pusing. Kemudian klien meminta cucunya Nn
Winda untuk mengantarnya ke Puskesmas. Setelah di pukesmas klien diketahui
menderita hipertensi dengan tekanan darah 200/100 mmHg. Selama ini klien
mengurangi makanan asin terutama setelah mengetahui mempunyai hipertensi,
jerohan, lemak, daging-daging, saat pengkajian klien mengeluh sesak.
3. RIWAYAT KESEHATAN DAHULU
Klien mengatakan sebelumnya pernah menderita Hipertensi pada tahun 1990
dengan tekanan darah 220/120 mmHg.
4. RIWAYAT KESEHATAN KELUARGA
Dalam keluarga klien tidak ada anggota keluarga yang menderita
Hipertensi, Asma ataupun penyakit keturunan yang lain-lain.
SUMBER / SISTEM PENDUKUNG YANG DIGUNAKAN
Klien datang ke Puskesmas jika merasakan ada keluhan Pusing, serta linu-
linu pada kedua kaki. Kadang kadang selain minum obat dari dokter, klien juga
minum ramuan obat tradisional yaitu jamu asam urat.
TINJAUAN SISTEM
a. Keadaan Umum
Compos Mentis , GCS 4, 5, 6
TTV :
TD : 160 / 80 mmHg
DN : 72 x / menit
RR : 25 x / menit
Suhu : 36,5 C
b. Integumen
Kebersihan kulit baik, warna tidak pucat, sawo matang, kelembaban baik, ada
warna hitam pada pipi kanan dan tangan atas kanan.
c. Kepala
Bentuk oval, simetris, warna rambut memutih, penyebaran merata dan rambut
mulai rontok.
d. Sistem Penglihatan
Mata simetris, konjungtiva tidak anemis, sklera agak keruh, pupil isokor,
kornea agak keruh, visus menurun.
e. Sistem Pendengaran
Fungsinya agak berkurang karena proses ketuaan, tidak ada serumen dan tidak
terjadi perdarahan.
f. Mulut dan Tenggorok
Oral hygiene terjaga, bibir kering,warna coklat tua, tidak ada lesi , gigi
tanggal sebagian,dan lidah bersih.
g. Hidung
Simetris, posisi septum nasi tidak ada lesi, tidak ada perdarahan, dan tidak
terdapat pernapasan cuping hidung.
h. Leher
Tidak terdapat pembesaran kelenjar tiroid dan limfe, serta tidak terjadi
distensi vena jugularis.
i. Sistem Pernapasan
Inspeksi : Bentuk dada elips dan simetris, tidak terdapat retraksi
interkostal, pernapasan reguler dengan frekuensi 25 x/ menit.
Palpasi : Pada Vokal Fremitus getarannya seimbang antara kanan dan
kiri.
Auskultasi : Suara napas vesikuler , terdapat, wheezing.
Perkusi : Bunyi paru resonan.
j. Sistem Kardiovaskuler
Inspeksi dan Palpasi : Tidak terdapat pembesaran jantung .
Auskultasi : Bunyi jantung normal : BJ I pada ICS IV linea sternalis
sinistra dan ICS V linea mid clavikula kiri , BJ II Aorta dan BJ II
Pulmonal dan tidak terdapat bunyi murmur.
Perkusi : Tidak terdapat pembesaran jantung .
k. Sistem Perkemihan
Tidak terjadi nyeri saat BAK, tidak ada distensi suprapubik , BAK lancar ,
tidak terjadi infeksi, frekuensi BAK normal dengan volume BAK 1000 ml /
hari dan tidak terjadi inkontinensia urine.
l. Sistem Gastrointestinal
Inspeksi : Bentuk abdomen agak cembung (distended), tidak terdapat
luka.
Palpasi : Tidak terdapat pembesaran hati dan limpa, serta terdapat
distensi abdomen.
Auskultasi : Bising usus 8 x / menit.
Perkusi : bunyi abdomen hipertympani
Tidak terdapat nyeri abdomen , kemampuan mengunyah dan menelan
baik.
m. Sistem Lokomotorius
Sikap tubuh tagab , gaya berjalan pelan, kadang- kadang terdapat nyeri
persendian.
Kekuatan otot : 5 5
5 5
Tidak ada peradangan, edema, dan pembengkakan sendi.
ROM : klien melakukan aktivitas mandiri seperti mandi, makan, jalan- jalan.
n. Sistem Saraf
Tidak terdapat kaku kuduk, muntah dan paralisis. Terkadang terjadi pusing .
dengan GCS : 4, 5,6 , kesadaran compos mentis serta tidak terjadi panas dan
kejang.
o. Sistem Endokrin
Terdapat perubahan warna rambut, tidak mempunyai riwayat DM.
POLA AKTIVITAS SEHARI HARI
a. Makan dan Minum
Tn. S biasanya makan sesuai dengan selera( 2-3 x/ hari ) dengan lauk pauk
dan sedikit sayur mayur dan sangat menyukai mie instan. Klien biasanya
menghindari makan yang menyebabkan timbulnya Pusing dan linu- linu
seperti daging , kacang- kacangan, mlinjo, bayam. Biasanya klien minum air
putih sebanyak 7 s/d 9 gelas / hari.
b. Istirahat tidur
Klien biasanya tidur siang setelah shalat Dhuhur selama 1 jam. Jika malam
hari klien mulai tidur pukul 20.00 sampai 04.00 pagi. Pada saat tidur klien
sering terbangun karena panas atau sesak.
c. Eliminasi
BAB : Frekuensi 1 kali dalam sehari, konsistensi agak lembek sehingga
tidak ada gangguan dalam BAB.
BAK : Frekuensi 4 6 kali sehari, warna urine kuning jernih, tidak ada
ganguan BAK.
d. Personal Hygiene
Klien biasanya mandi 2 x / hari , keramas 2x /minggu, dan berganti pakaian
setiap hari.
PENGKAJIAN PSIKOSOSIAL DAN SPIRITUAL
a. Psikososial
Kemampuan sosialisasi klien tidak ada masalah, hal ini terbukti dengan klien
masih melakukan Hubungan dengan keluarga. Klien juga tidak mengalami
masalah dalam melakukan sosialisasi dengan tetangga disekitar rumah dan
lingkungan sekitar.
b. Identifikasi Masalah Emosional
Status emosional klien stabil. Jika diajak bicara sangat kooperatif terutama
tentang masalah kesehatan dirinya.
Jawaban dari pertanyaan I :
Klien tidak mengalami sukar tidur.
Klien tidak gelisah.
Klien tidak pernah murung atau menangis sendiri.
Klien tidak merasa was- was atau kawatir saat berjalan.
c. Spiritual
Agama yang dianut klien yaitu islam dan klien sering melakukan kegiatan
keagamaan yaitu tahlilan.
PENGKAJIAN LINGKUNGAN SOSIAL
a. KATZ Indeks
Klien mandiri dalam melakukan aktivitas : makan, ( BAK/ BAB ),
menggunakan pakaian, pergi ke toilet , berpindah, mandi dan aktivitas
aktivitas yang lainnya.
b. Modifikasi dari Barthel Indeks
Dengan
No. Kriteria Mandiri Keterangan
Bantuan
1. Makan 10 Frekuensi : 2 - 3 x /
hari
Jumlah : 3 piring
Jenis : lauk pauk
(tahu, tempe), sedikit
sayur dan mie rebus
2. Minum 10 Frekuensi : 7 - 9 x/
hari
Jumlah : 9 gelas/
hari
Jenis : air putih.
3. Berpindah dari 15
tempat tidur ke
kursi roda atau
sebaliknya.
4. Personal toilet 5 Frekuensi 7x/ hari
5. Keluar masuk toilet 10
( mencuci pakaian ,
menyeka tubuh )
6. Mandi 15 Frekuensi 2x/ hari
7. Jalan di permukaan 5
datar
8. Naik turun tangga 10
9. Mengenakan 10
pakaian
10. Kontrol bowel 10 Normal 1 X / hari, dengan
( BAB) konsistensi agak lembek.
11. Kontrol Blader 10 Frekuensi sering
(BAK) Warna : jernih ,
kuning, (normal)
12. Olah Raga / latihan 10 Frekuensi : 1x/ hari
Jenis : jalan jalan
13. Rekreasi / 10 Frekuensi : -
pemanfaatan waktu Jenis : santai dengan
luang. anak kos dan
menonton TV.

Keterangan : Skor 130 ( Mandiri )


PENGKAJIAN STATUS MENTAL GERONTIK
a. Identifikasi tingkat kerusakan intelektual dengan menggunakan SHORT
PORTABLE MENTAL STATUS QUESTIONER ( SPMSQ )
Ajurkan pertanyaan 1-10 dan catat semua jawaban. Catat jumlah kesalahan
total berdasarkan 10 pertanyaan.
Benar Salah No. Pertanyaan Jawaban
1. Tanggal berapa hari ini Tanggal 12
2. Hari apa sekarang ini ? Selasa
3. Apa nama tempat ini ? Betek
4. Dimana alamat Anda ? Jl. M. Panjaitan Gg.
XVII Malang.
5. Berapa umur Anda ? 79 tahun
6. Siapa nama Presiden Bapak SBY.
Indonesia ?
7. Siapa Presiden Indonesia dulu Ibu Megawati
?
8. Kapan Anda lahir ? 12 April 1925
9. Siapa nama Ibu Anda ? -
10. Kurangi 3 dari 20 dan tetap 17 ,selanjutnya
pengurangan 3 dari setiap benar
angka baru , semua secara
menurun.
Keterangan :
Skor Total : Benar ( 10 ) Fungsi intelektual utuh
b. Identifikasi aspek kognitif dari fungsi mental dengan menggunakan MMSE
( Mini Mental Status Exam )
Orientasi
Registrasi
Perhatian
Kalkulasi
Mengingat kembali
Bahasa
Aspek Nilai
Nilai
No. Kognit Kli Kriteria
Max.
if en
1. Orientasi 5 5 Menyebutkan dengan benar tahun,
musim, tanggal, hari, bulan ( Selasa 12
Oktober 2004 , Musim panas )
Orientasi 5 5 Dimana kita sekarang berada : di
Indonesia , Propinsi Jawa Timur, Kota
Malang, Rumah Tn.S

2. Registrasi 3 3 Sebutkan nama objek untuk menyatakan


masing- masing objek tersebut,
kemudian tanyakan kembali pada klien
ketiga objek tersebut obyek yang kita
tanyakan Aqua, Tensi, Pulpen.
3 Perhatian 5 5 Minta klien untuk memulai dari angka
dan 100 kemudian dikurangi 7 hingga lima
Kalkulasi kali yaitu : 93, 86, 79, 72, 65.
4. Mengingat 3 3 Minta klien untuk mengulangi ketiga
objek pada No. 2 tadi. Bila benar 1
point untuk masing masing objek.
5. Bahasa 9 9 Tunjukkan pada klien suatu benda dan
tanyakan nama pada klien, (Komputer
dan Tensimeter). Minta klien untuk
mengulangi kata tidak ada, jika, dan,
atau, tetapi, (benar Semua). Minta klien
untuk mengikuti perintah yang terdiri
dari tiga langkah yaitu : ambil kertas
ditangan Anda, lipat jadi dua dan taruh
di lantai , perintahkan pada klien untuk
menutup mata , perintahkan pada klien
untuk menulis kalimat dan menyalin
gambar (Menulis namanya sendiri).

Interpretasi Hasil :
Skor 24 30 : Tidak ada gangguan kognitif.
PENGKAJIAN LINGKUNGAN SOSIAL
a. Interaksi dengan masyarakat
Hubungan klien dengan masyarakat sangat baik hal ini dapat diketahui dengan
akrabnya klien dengan tetangga dan juga melakukan kegiatan keagamaan
seperti tahlilan.
b. Peran dalam keluarga masyarakat
Klien berperan sebagai kepala rumah tangga dan tinggal bersama anak kos.
Aktivitas klien setiap hari antara lain : berolah raga (jalan pagi) dan
membersihkan rumah.
c. Interaksi dengan fasilitas kesehatan
Klien jika merasakan sakit segera pergi ke Puskesmas. Selama ini klien rajin
datang ke Puskesmas.Interaksi klien dengan petugas kesehatan baik dan klien
memahami tentang pentingnya memeriksakan kesehatan secara teratur dan
menjaga kesehatan dengan menghindari makanan pantangan.

PENGKAJIAN KESEIMBANGAN UNTUK LANSIA


a. Perubahan posisi atau gerakan keseimbangan
1) Klien bangun dari kursi dengan satu kali gerakan, dan stabil waktu berdiri
pertama kali.
2) Duduk ke kursi
Klien langsung duduk ke kursi dan tidak menjatuhkan diri dikursi, klien
duduk ditengah dan tampak rileks.
3) Menahan dorongan pada sternum
Klien dapat mengerakkan kedua kaki, mampu menyentuh pegangan kursi,
kaki bisa menyentuh lantai.
4) Mata tertutup
Klien mampu berjalan walaupun dengan mata tertutup dengan kekuatan
otot : 5 5
5 5
5) Perputaran leher
Klien mampu mengerakkan leher serta berputar ke kiri dan ke kanan, tidak
pusing , klien dapat mengerakkan kaki dan memegang objek untuk
dukungan.
6) Gerakan menggapai sesuatu
Klien mampu menggapai sesuatu dengan bahu fleksi sepenuhnya dengan
kedua tangan serta memegang sesuatu untuk dukungan.
7) Membungkuk
Klien mampu membungkuk untuk mengambil benda seperti bolpoin dari
lantai dan pada waktu berdiri tidak memerlukan bantuan dari orang lain.
b. Komponen gaya berjalan atau gerakan
1) Bila klien diminta untuk berjalan ke tempat yang ditentukan klien bisa
melaksanakan dan langsung malakukan tanpa menggunakan objek sebagai
dukungan.
2) Ketinggian langkah kaki
Pada saat klien mengangkat kaki atau melangkah tampak seperti orang
normal pada umumnya. Kaki tidak diseret dan tidak mengangkat kaki
terlalu tinggi.
3) Kesimetrisan langkah
Langkah kaki klien simetris karena tidak ada kecacatan pada tubuh klien .
4) Penyimpangan jalur saat berjalan
Klien bisa berjalan pada garis lurus dan tidak menyimpang saat berjalan.
5) Berbalik
Pada waktu berbalik klien tidak berhenti tapi langsung berbalik . Klien
berjalan tidak sempoyongan dan bergoyang serta jarang sekali bagi klien
untuk mencari pegangan saat berjalan
6) Kontinuitas langkah kaki
Langkah klien biasa seperti sebagaimana mestinya, tagab dan cepat.
PENGKAJIAN LINGKUNGAN FISIK
a. Ventilasi Rumah
Ventilasi pada rumah di nilai cukup adekuat, terdapat jendela 5 buah yaitu
pada sisi (ruang tamu) depan 2 buah, kamar depan 2 dan kamar klien belakang
2 buah.
b. Lantai
Lantai terbuat dari Porselen.
c. Penerangan
Penerangan pada rumah klien dirasa sudah cukup baik , hal ini dapat dilihat
dari pada malam hari terdapat lampu Neon yang berjumlah 4 buah yaitu pada
ruang tamu, kamar tidur, kamar mandi dan di ruang dapur.

d. Pencahayaan
Di rumah klien pencahayaannya cukup , hal ini dapat terlihat pada siang atau
sore hari ruangan terlihat terang dan tidak terasa lembab. Karena sinar
matahari yang masuk cukup maxsimal .
e. Kamar Mandi / WC
Kamar mandi terletak didalam rumah dengan luas 3 x 2 m. lantai terbuat dari
keramik, serta menggunakan WC jongkok. Selain itu dikamar mandi juga
terdapat ventilasi.
f. Lingkungan Perumahan
Lingkungan perumahan kondisinya sangat padat , dengan kondisi jalan yang
sangat sempit kira lebar jalan 2 m . Dimana jalan menuju rumah sebagian
besar telah disemen oleh penduduk. Dan keadaan topografinya mendatar serta
rata.
g. Tempat Pelayanan Kesehatan Dan Social
Puskesmas adalah yang paling sering dikunjungi oleh klien. Terutama jika
danya keluhanfasilitas social adalah rumah dan ketika kegiatan keagamaan.
Kondisi jalan sekitar rumah tidak licin, rata, datar dan terbuat dari semen.
Untuk mencapai tempat lain menggunakan jalan kaki dan naik angkot. Tidak
mempunyai sarana komunikasi seperti telepon. Didalam rumah untuk
berkomunikasi menggunakan bahasa jawa.
h. Denah Rumah

KM Dapur

KK
12 M

K Kos U

R. Tamu

6 M

ANALISA DATA

Nama : Tn.S
Umur : 79 Tahun
Kemungkinan
No. Data Penunjang Masalah
Penyebab
1. DS :
Tn.S mengatakan bahwa ia tidak Ketidakmampuan Resiko tinggi
mengetahui bahaya penyakit pasien dan terjadi komplikasi
tekanan darah tinggi yang keluarga mengenal dari hipertensi.
dideritanya serta bahaya yang dapat
pencegahan dan penanganan terjadi pada
tekanan darah. hipertensi.
Tn.S mengatakan bahwa ia
baru akan memeriksakan
penyakitnya kalau ada
keluhan saja.
Tn.S Mengatakan kalau
keluhannya berkurang maka
ia akan menghentikan
pengobatannya
DO :
TTV :
- TD : 160/80 mmHg
- DN : 72 x / menit
- RR : 25 x / menit
- Suhu : 36,5 C

2. DS :
Klien mengatakan sering merasa Gangguan rasa Peningkatan
pusing terutama ketika baru nyaman nyeri akut tekanan vaskuler
bangun tidur. ( sakit kepala ). serebral
Klien mengatakan penglihatan
Mulai kabur.
DO :
Sesekali klien terlihat
menahan sakit kepala dan
memijat-mijat kepalanya.
TTV :
- TD : 160/80 mmHg
- DN : 72 x / menit
- RR : 25 x / menit
- Suhu : 36,5 C

DIAGNOSA KEPERAWATAN

Nama : Tn. S
Umur : 79 tahun
No. Tanggal Diagnosa Keperawatan Tanggal TT.
Muncul Tera
tasi
1. 12 Oktober Resiko terjadi komplikasi - -
2004 hipertensi berhubungan dengan
ketidakmampuan keluarga dalam
merawat anggota keluarga yang
sakit tekanan darah tinggi

2. 12 Oktober Gangguan rasa nyaman nyeri akut - -


2004 ( sakit kepala ) berhubungan
dengan peningkatan tekanan
vaskuler serebral ditandai dengan
klien mengungkapkan sering sakit
kepala ketika bangun tidur.
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN

Nama : Tn. S
Umur : 79 Tahun

N Diagnosa
Tgl Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi Rasional
o Keperawatan
12 1. Resiko terjadi Tujuan umum:
Oktober komplikasi dari Setelah di lakukan pera- 1. Jelaskan kepada 1. Keluarga akan
2004 hipertensi watan/ kunjungan 3x keluarga tentang mengetahui apa saja
berhubungan dengan diharapkan keluarga mam kemungkinan yang menyebabkan
ketidakmampuan pu merawat anggota penyebab tejadinya tekanan darah tinggi
keluarga dalam keluarga yang menderita tekanan darah tinggi. sehingga dapat
merawat anggota tekanan darah tinggi. menjahui larangan
keluarga yang sakit Tujuan kusus : dan mematuhi
tekanan darah tinggi Keluarga mampu: program diit dan
Menyebutkan kembali terapi.
tentang kemung kinan 2. Jelaskan tentang 2. Keluarga dan klien
penyebab terjadinya tanda/ gejala akan tahu apa yang
tekanan darah tinggi. terjadinya peningkat harus dilakukan bila
Menyebutkan tanda dan an tekanan darah. sewaktu-waktu
gejala terjadinya tekanan darah tinggi
peningkatan tekanan kambuh.
darah. 3. Jelaskan tentang 3. Keluarga dan klien
Menyebutkan akibat yang akibat dari diharapkan akan
bisa terjadi bila tekanan peningkatan tekanan lebih berhati-hati
darah tidak terkontrol. darah bila tahu akibat dari
peningkatan tekanan
Tujuan / Kriteria darah tinggi
12 2. Gangguan rasa Klien melaporkan nyeri
Oktober nyaman nyeri akut atau ketidaknyamanan 1. Mempertahankan 1.
2004 ( sakit kepala ) hilang atau terkontrol. tirah baring selama Meminimalkan stimulasi
berhubungan dengan Mengungkapkan metode fase akut. atau meningkatkan
peningkatan tekanan yang memberikan 2. Berikan tindakan relaksasi.
vaskuler serbral pengurangan. nonfarmakologi 2.
ditandai dengan klien Mengikuti regimen untuk menghilangkan Tindakan yang
mengungkapkan farmakologi yang sakit kepala, missal menurunkan tekanan
sering sakit kepala diresepkan. kompres dingin pada vaskuler serebral
ketika bangun tidur. dahi, pijat punggung, dan yang
dan leher, teanang, memperlambat atau
teknik relaksasi dan memblok respon
aktivitas waktu simpatis efektif
senggang. dalam
menghilangkan sakit
kepala dan
3. Hilangkan atau komplikasinya.
minimalkan aktifitas 3.
fasokontraksi yang Aktivitas yang
dapat meningklatkan meningkatkan
sakit kepala missal : fasokontraksi
mengejan saat BAB, menyebabkan sakit
batuk panjang, kepala pada adanya
membungkuk. peningkatan tekanan
vaskuler serebral.
4. Berikan cairan,
makanan lunak,
perawatan mulut 4.
yang teratur bila Meningkatkan
terjadi perdarahan kenyamanan umum.
hidung atau kompres Kompres hidung
hidung telah dapat mengganggu
dilakukan untuk menelan dan
menghentikan membutuhkan nafas
perdarahan. dengan mulut,
menimbulkan
stagnasi sekresi oral
dan mengeringkan
membrane mukosa.
CATATAN KEPERAWATAN

Nama : Tn. S
Umur : 79 Tahun.
No.
No. Tanggal D Tindakan Keperawatan TT
x
1. 15 I 1. Menjelaskan kepada anggota keluarga
Oktober factor-faktor yang menyebabkan terjadinya
2004 tekanan darah tinggi yaitu; akibat ada
faktor keturunan, peningkatan usia, dan
tidak mejaga keseimbangan makanan.
2. Menjelaskan kepada keluarga tentang
tanda dan gejala dari peningkatan tekanan
darah antara lain:
Kepala pusing.
Tengkuk/ leher terasa kaku.
Mata berkunang-kunang.
3. Menjelaskan kepada keluarga dampak
yang bisa terjadi akibat dari tekanan darah
tinggi yang tidak terkontrol yaitu gangguan
pada system organ seperti otak, mata,
jantung, dan ginjal yang pada akhirnya
dapat menyebabkan kematian .
4. Menjelaskan kepada keluarga dan pasien
tentang penanganan hipertensi:
Pengobatan Hipertensi
memerlukan waktu yang panjang /
seumur hidup
Tujuan pengobatan hipertensi
adalah untuk mencegah terjadinya
komplikasi dengan cara
mempertahankan tekanan darah
dibawah 140/90 mm Hg.
5. Menjelaskam kepada keluarga cara
mencegah tekanan darah tinggi yaitu
dengan cara memodifikasi gaya hidup
seperti :
Mengurangi konsumsi garam
Menghindari kegemukan
Membatasi konsumsi lemak
Olahraga teratur
Makan banyak sayur segar
Tidak merokok dan tidak minum alkohol
Latihan relaksasi atau meditasi
Berusaha membina hidup yang positif.
6. Menganjurkan keluarga untuk melakukan
kontrol secara teratur dan minum obat
sesuai dengan anjuran dokter.
2. 15
Oktober 1. Menganjurkan pada pasien untuk
2004 melaporkan pada petugas kesehatan bila
timbul keluhan .
2. Menganjurkan tidur bila terjadi serangan
pusing yang akut.
3. Teratur datang ke Petugas kesehatan
(Puskesmas) agar dapat mengontrol
tekanan darah klien.
4. Mengevalusi tekanan darah, nadi dan
pernafasan.
5. Melakukan terminasi dan evaluasi
EVALUASI

Nama : Tn. S
Umur : 79 Tahun
No.Dx Tanggal 15 Oktober 2004
1. S :
Tn.S mengungkapkan sakit kepalanya sudah tidak muncul lagi
Ny. S.M. mengatakan akan kontrol secara teratur sesuai anjuran dokter
dan akan selalu minum obat yang diberikan dokter.
O:
TTV dalam batas normal.
Bebas beraktifitas.
A : Masalah teratasi sebagian
P : Lanjutkan Intervensi
2. S :
Tn.S mengungkapkan sakit kepalanya sudah tidak muncul lagi
Tn.S mengatakan akan kontrol secara teratur sesuai anjuran dokter
dan akan selalu minum obat yang diberikan dokter.
O:
Klien terlihat segar dan tidak menahan rasa sakit kepala.
Masakan yang dikonsumsi oleh Tn.S. sudah tidak asin lagi dan
dibedakan dengan anggota keluarga yang lain.
TTV :
TD : 140/90 mmHg
RR : 20 X/menit
N : 76 X/menit
A : Masalah teratasi
P : Hentikan Intervensi
DAFTAR PUSTAKA

Carpenito Lynda Juall (2000), Diagnosa Keperawatan: Aplikasi Pada Praktek Klinik,
Penerbit Buku Kedokteran Egc, Jakarta.
Decker Dl. (1990). Social Gerontology An Introduction To Dinamyc Of Aging. Little
Brown And Company. Boston
Doenges Marilynn (2000), Rencana Asuhan Keperawatan: Pedoman Untuk Perencanaan
Dan Pendokumentasian Perawatan Pasien, Penerbit Buku Kedokteran
Egc, Jakarta.
Evelyn C.Pearce (1999), Anatomi Dan Fisiologi Untuk Paramedis, Penerbit Pt Gramedia,
Jakarta.
Gallo, J.J (1998). Buku Saku Gerontologi Edisi 2. Aliha Bahasa James Veldman. Egc.
Jakarta
Guyton And Hall (1997), Buku Ajar: Fisiologi Kedokteran, Penerbit Buku Kedokteran
Egc, Jakarta.
Hudak And Gallo (1996), Keperawatan Kritis: Pendekatan Holistik, Penerbit Buku
Kedokteran Egc, Jakarta.
Lueckenotte.A.G. (1996). Gerontologic Nursing. Mosby Year Book. Missouri
Nugroho.W. (2000). Keperawatan Gerontik. Gramedia. Jakarta

Anda mungkin juga menyukai