DISUSUN OLEH :
ANANG SATRIANTO
NIM : 0201100002
1
TINJAUAN PUSTAKA
A. KONSEP LANSIA
1. Pengertian lanjut Usia
Proses menua merupakan suatu yang fisiologis, yang akan dialami oleh
setiap orang. Batasan orang dikatakan lanjut usia berdasarkan UU No 13 tahun
1998 adalah 60 tahun.
2.Teori tentang Proses menua
2.1. Teori Biologik
a.Teori Genetik dan Mutasi
Menua terjadi sebagai akibat dari perubahan biokimia yang diprogram oleh
molekul /DNA dan setiap sel pada saatnya akan mengalami mutasi
b. Pemakaian dan Rusak
c. Autoimune
Pada proses metabolisme tubuh , suatu saat diproduksi suatu zat khusus. Sad
jaringan tubuh tertentu yang tidak tahan terhadap zat tersebut sehingga
jaringan tubuh menjadi lemah dan mati.
d. teori stres
Menua terjadi akibat hilangnya sel-sel yang biasa digunakan. Regenerasi
jaringan tidak dapat mempertahankan kestabilan lingkungan internal dan
stres menyebabkan sel-sel tubuh lelah dipakai.
e. Teori radikal bebas
Tidak stabilnya redikal bebas mengakibatkan oksidasi-oksidasi bahan bahan
organik seperti karbohidrat dan protein . radikal ini menyebabkan sel-sel tidak
dapat regenerasi.
2.2. Teori Sosial
Teori ktifitas
2
Lanjut usuia yang sukses adalah mereka yang aktif dan ikut banyak dalam
kegiatan sosial
Teori Pembebasan
Dengan bertambahnya usia, seseorang secara berangsur angsur mulai
melepaskan diri dari kehidupan sosialnya. Keadaan ini mengakibatkan
interaksi sosial lanjut usia menurun, baik secara kwalitas maupun kwantitas.
Sehingga terjadi kehilangan ganda yakni :
Kehilangan peran
Hambatan kontrol sosial
Berkurangnya komitmen
Teori Kesinambungan
Teori ini mengemukakan adanya kesinambungan dalam siklus kehidupan
lansia. Dengan demikian pengalaman hidup seseorang pada usatu saat
merupakan gambarannya kelak pada saat ini menjadi lansia.
Pokok-pokok dari teori kesinambungan adalah :
a) lansia tak disarankan untuk melepaskan peran atau harus aktif dalam
proses penuaan, akan tetapi didasarkan pada pengalamannya di masa lalu,
dipilih peran apa yang harus dipertahankan atau dihilangkan
b) Peran lansia yang hilang tak perlu diganti
c) Lansia dimungkinkan untuk memilih berbagai cara adaptasi
2.3. Teori Psikologi
a. Teori Kebutuhan manusia mneurut Hirarki Maslow
Menurut teori ini, setiap individu memiliki hirarki dari dalam diri, kebutuhan
yang memotivasi seluruh perilaku manusia (Maslow 1954). Kebutuhan ini
memiliki urutan prioritas yang berbeda. Ketika kebutuhan dasar manusia
sidah terpenuhi, mereka berusaha menemukannya pada tingkat selanjutnya
sampai urutan yang paling tinggi dari kebutuhan tersebut tercapai.
b. Teori individual jung
3
Carl Jung (1960) Menyusun sebuah terori perkembangan kepribadian dari
seluruh fase kehidupan yaitu mulai dari masa kanak-kanak , masa muda dan
masa dewasa muda, usia pertengahan sampai lansia. Kepribadian individu
terdiri dari Ego, ketidaksadaran sesorang dan ketidaksadaran bersama.
Menurut teori ini kepribadian digambarkan terhadap dunia luar atau ke arah
subyektif. Pengalaman-pengalaman dari dalam diri (introvert).
Keseimbangan antara kekuatan ini dapat dilihat pada setiap individu, dan
merupakan hal yang paling penting bagi kesehatan mental
3. Perubahan Perubahan Yang Terjadi Pada Lansia
3.1. Perubahan fisik
a. Sel : jumlahnya lebih sedikit tetapi ukurannya lebih besar, berkurangnya cairan
intra dan extra seluler
b. Persarafan : cepatnya menurun hubungan persarapan, lambat dalam respon
waktu untuk meraksi, mengecilnya saraf panca indra sistem pendengaran,
presbiakusis, atrofi membran timpani, terjadinya pengumpulan serum karena
meningkatnya keratin
c. Sistem penglihatan : spnkter pupil timbul sklerosis dan hlangnya respon
terhadap sinaps, kornea lebih berbentuk speris, lensa keruh, meningkatny
ambang pengamatan sinar, hilangnya daya akomodasi, menurunnya lapang
pandang.
d. Sistem Kardivaskuler. : katup jantung menebal dan menjadi kaku ,
kemampuan jantung memompa darah menurun 1 % setiap tahun setelah
berumur 20 tahun sehingga menyebabkanmenurunnya kontraksi dan volume,
kehilangan elastisitas pembuluh darah, tekanan darah meningg.
e. Sistem respirasi : otot-otot pernafasan menjadi kaku sehingga menyebabkan
menurunnya aktifitas silia. Paru kehilangan elastisitasnya sehingga kapasitas
residu meingkat, nafas berat. Kedalaman pernafasan menurun.
f. Sistem gastrointestinal : kehilangan gigi,sehingga menyebkan gizi buruk ,
4
indera pengecap menurun krena adanya iritasi selaput lendir dan atropi indera
pengecap sampai 80 %, kemudian hilangnya sensitifitas saraf pengecap untuk
rasa manis dan asin
g. Sistem genitourinaria : ginjal mengecil dan nefron menjadi atrofi sehingga
aliran darah ke ginjal menurun sampai 50 %, GFR menurun sampai 50 %.
Nilai ambang ginjal terhadap glukosa menjadi meningkat. Vesika urinaria,
otot-ototnya menjadi melemah, kapasitasnya menurun sampai 200 cc sehingga
vesika urinaria sulit diturunkan pada pria lansia yang akan berakibat retensia
urine. Pembesaran prostat, 75 % doalami oleh pria diatas 55 tahun. Pada vulva
terjadi atropi sedang vagina terjadi selaput lendir kering, elastisitas jaringan
menurun, sekresi berkurang dan menjadi alkali.
h. Sistem endokrin : pada sistem endokrin hampir semua produksi hormon
menurun, sedangkan fungsi paratiroid dan sekresinya tidak berubah, aktifitas
tiroid menurun sehingga menurunkan basal metabolisme rate (BMR). Porduksi
sel kelamin menurun seperti : progesteron, estrogen dan testosteron.
i. Sistem integumen : pada kulit menjadi keriput akibat kehilangan jaringan
lemak, kulit kepala dan rambut menuipis menjadi kelabu, sedangkan rambut
dalam telinga dan hidung menebal. Kuku menjadi keras dan rapuh.
j. Sistem muskuloskeletal : tulang kehilangan densitasnya dan makin rapuh
menjadi kiposis, tinggi badan menjadi berkurang yang disebut discusine
vertebralis menipis, tendon mengkerut dan atropi serabut erabit otot , sehingga
lansia menjadi lamban bergerak. otot kam dan tremor.
3.2 Perubahan Mental
faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan mental adalah :
a. Pertama-tama perubahan fisik, khususnya organ perasa
b. Kehatan umum
c. Tingkat pendidikan
d. Keturunan
5
e. Lingkungan
Kenangan (memori) ada 2 :
kenangan jangka panjang, berjam-jam sampai berhari-hari yang lalu
kenangan jang pendek : 0-10 menit, kenangan buruk
Intelegentia Question :
a. Tidak berubah dengan informasi matematika dan perkataan verbal
b. Berkurangnya penampilan, persepsi dan ketrampilan psikomotor terjadi
perubahan pada daya membayangkan, karena tekanan-tekanan dari faktor
waktu.
3.3 Perubahan Perubahan Psikososial
a. Pensiun : nilai seorang dukur oleh produktifitasnya, identits dikaitkan dengan
peranan dalam pekerjaan
b. Merasakan atau sadar akan kematian
c. Perubahan dalam cara hidup, yaitu memasuki rumah perawatan bergerak lebih
sempit.
6
2. Patofisiologi
Proses menua
Sidroma klinis berkaitan dengan seluruh otak
Sindroma klinis umumnya berkaitan dengan teritorial pembuluh karotis
Sindroma klinis utamanya berkaitan dengan teritorial pembuluh vertebrobasiler
Akibat :
a. Apraxia, kaku otot,refleks meningkat dan tendensi u/condong kebelakang
b. Gangguan jalan (gait)
c. Demensia
d. Inkontinensia
e. Serangan otak sepintas(transient ischemic attack)
f. Gangguan bicara, monoparesis, hemiparesis, hipestesi ataupun anestesi
g. Jatuh, ataksia, nistagmus,pusing,mual-mual
Hypertensi
Diagnosa Keperawatan
a. Gangguan mobilitas fisik
b. Gangguan pemenuhan kebutuhan sehari-hari
c. Resiko cedera
d. Resiko terjadi stroke
B. KONSEP PENYAKIT HIPERTENSI
Pengertian
Hipertensi merupakan gangguan kesehatan yang ditandai adanya tekanan sistolik
lebih dari 140 mmHg dan tekanan diastolik lebih tinggi 90 mmHg.
Etiologi
Hipertensi dapat disebabkan oleh interaksi bermacam-macam faktor antara lain:
Kelelahan - Proses penuaan
Keturunan - Diet yang tidak seimbang
Stress - Sosial budaya
Akibat/ komplikasi dari penyakit hipertensi:
Gagal jantung, gagal ginjal, stroke (kerusakan otak), kelumpuhan.
Patofisiologi
Kerja jantung terutama ditentukan oleh besarnya curah jantung dan tahanan
perifer. Curah jantung pada penderita hipertensi umumnya normal. Kelainannya
terutama pada peninggian tahanan perifer. Kenaikan tahanan perifer ini disebabkan
karena vasokonstriksi arteriol akibat naiknya tonus otot polos pembuluh darah
tersebut. Bila hipertensi sudah berjalan cukup lama maka akan dijumpai
perubahan-perubahan struktural pada pembuluh darah arteriol berupa penebalan
tunika interna dan hipertropi tunika media. Dengan adanya hipertropi dan
hiperplasi, maka sirkulasi darah dalam otot jantung tidak mencukupi lagi sehingga
terjadi anoksia relatif. Keadaan ini dapat diperkuat dengan adanya sklerosis
koroner.
Pencegahan sekunder
Pencegahan sekunder dikerjakan bila penderita telah diketahui menderita
hipertensi berupa:
Pengelolaan secara menyeluruh bagi penderita baik dengan obat maupun
dengan tindakan-tindakan seperti pada pencegahan primer.
Harus dijaga supaya tekanan darahnya tetap dapat terkontrol secara normal dan
stabil mungkin.
Faktor-faktor resiko penyakit jantung ischemik yang lain harus dikontrol.
Batasi aktivitas.
C. Asuhan Keperawatan
Pengkajian
-Aktifitas/ istirahat
Gejala: Kelemahan, letih, nafas pendek, gaya hidup monoton
Tanda: Frekwensi jantung meningkat, perubahan irama jantung
Sirkulasi
Gejala: Riwayat hipertensi, penyakit jantung koroner.
Tanda: Kenaikan tekanan darah, tachycardi, disarythmia.
Integritas Ego
Gejala: Ancietas, depresi, marah kronik, faktor-faktor stress.
Tanda: Letupan suasana hati, gelisah, otot mulai tegang.
Eliminasi
Riwayat penyakit ginjal, obstruksi.
Makanan/ cairan
Gejala: Makanan yang disukai (tinggi garam, tinggi lemak, tinggi kolesterol),
mual, muntah, perubahan berat badan (naik/ turun), riwayat penggunaan diuretik.
Tanda: Berat badan normal atau obesitas, adanya oedem.
Neurosensori
Gejala: Keluhan pusing berdenyut, sakit kepala sub oksipital, gangguan
penglihatan.
Tanda: Status mental: orientasi, isi bicara, proses berpikir,memori, perubahan retina
optik.
Respon motorik: penurunan kekuatan genggaman tangan.
Nyeri/ ketidaknyamanan
Gejala: Angina, nyeri hilang timbul pada tungkai, nyeri abdomen/ masssa.
Pernafasan
Gejala: Dyspnea yang berkaitan dengan aktifitas/ kerja, tacyhpnea, batuk
dengan/ tanpa sputum, riwayat merokok.
Tanda: Bunyi nafas tambahan, cyanosis, distress respirasi/ penggunaan alat bantu
pernafasan.
Keamanan
Gejala: Gangguan koordinasi, cara brejalan.
Fisiologis/fisik
Stratus gizi
IMT = Kg BB normal laki laki = 18 -25
(TB)2 wanita = 17 23
Intake cairan dalam 24 jam
Kondisi kulit
Kondisi bibir , mukosamulut, gigi
Riwayat pengobatan, alkhohol, zat adiktif lainnya
Evaluasi kemampuan penglihatan , pendengaran dan mobilitas
Keluhan yang berhubungan dengan nutrisi : gangguan sistem digestif, nafsu
makan, makanan yang disukai dan tidak disukai, rasa dan aroma
Kebiasaan waktu makan ( 2 3 X sehari, snak dll)
Psikososial/afektif
1. Kebiasaan saat makan ( makan sendiri, sambil nonton TV,dll)
2. situasi lingkungan(kapasitas penyediaan makanan, pengolahan dan
penyimpanan makanan)
3. sosiokultural yang berlaku yang mempengaruhi pola nutrisi dan eleminasi
4. Kondisi depresi yang dapat mengganggu pemenuhan nutrisi
Pemeriksaan tambahan/laborat
Analisa darah :
Kreatinin : indekz massa otot
Serum protein khususnya untuk sintesa antibodi dan limfosit, dalam kekebalan
seluler, enzym, hormon, struktur sel yang luas, struktur jaringan
Hb: untuk mengkaji anemia, jumlah sel-sel terhadap volume cairan (viskositas).
BUN: memberi informasi tentang fungsi ginjal.
Glukosa: mengkaji hiperglikemi yang dapat diakibatkan oleh peningkatan kadar
katekolamin (meningkatkan hipertensi).
Kalsium serum
Kalium serum
Kolesterol dan trygliserid
Px tyroid
Urin analisa
Foto dada
CT Scan
EKG
Prioritas keperawatan:
Mempertahankan/ meningkatkan fungsi kardiovaskuler.
Mencegah komplikasi.
Kontrol aktif terhadap kondisi.
Beri informasi tentang proses/ prognose dan program pengobatan.
Pohon Masalah
Dx Kep
Gangguan mobilitas fisik.Gangguan pemenuhan kebutuhan sehari-hari, resiko cedera,
resiko stroke, resiko stroke berulang
Monoparase,hemiparase hemistesia/anestesia
Hipertensi/hipotensi
Intolerasi aktifitas
Nyeri akut
Gangguan mobilitas fisik
Faktor Menua
1. Resistensi pembuluh darah perifer
2. Kehilangan elastisitas pembuluh darah
3. Katup jantung menebal/kaku
R/ Klein dengan masalah mobilitas, memerlukan pemasangan alat bantu ini dan
DAFTAR PUSTAKA
Capernito Lynda juall ( 1998), Buku Saku Diagnosa Keperawatan Edisi 6 , Alih
Bahasa Yasmin Asih EGC jakarta
C. Long barbara ( 1996) Perawatan Medikal Bedah (Suatu Pendekatan Proses) Unit
IV, V, VI Alih bahasa Yayasan Ikatan Alumni Pendidikan Keperawatan
Pajajaran Bandung, IAPK Bandung
Donges Marilyn E (2000), Rencana Asuhan Keperawatan edisi 3, Alih bahasa I Made
Kariasa, EGC Jakarta
1. BIODATA
Nama : Tn. S
Umur : 79 Tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Alamat : Jl.M.Panjaitan G XVII B No:23 Malang.
Pendidikan : SR (Sekolah Rakyat)
Penghasilan : Rp. 900.000 Setiap tahun
Sumber Pendapatan : Dari hasil sewa kamar (KOS).
Suku : Jawa Indonesia
Agama : Islam
Status Perkawinan : Duda
Status Rumah : Milik sendiri
Tanggal Pengkajian : 12 Oktober 2004
Genogram :
Riwayat Keluarga
Keterangan:
Interpretasi Hasil :
Skor 24 30 : Tidak ada gangguan kognitif.
PENGKAJIAN LINGKUNGAN SOSIAL
a. Interaksi dengan masyarakat
Hubungan klien dengan masyarakat sangat baik hal ini dapat diketahui dengan
akrabnya klien dengan tetangga dan juga melakukan kegiatan keagamaan
seperti tahlilan.
b. Peran dalam keluarga masyarakat
Klien berperan sebagai kepala rumah tangga dan tinggal bersama anak kos.
Aktivitas klien setiap hari antara lain : berolah raga (jalan pagi) dan
membersihkan rumah.
c. Interaksi dengan fasilitas kesehatan
Klien jika merasakan sakit segera pergi ke Puskesmas. Selama ini klien rajin
datang ke Puskesmas.Interaksi klien dengan petugas kesehatan baik dan klien
memahami tentang pentingnya memeriksakan kesehatan secara teratur dan
menjaga kesehatan dengan menghindari makanan pantangan.
d. Pencahayaan
Di rumah klien pencahayaannya cukup , hal ini dapat terlihat pada siang atau
sore hari ruangan terlihat terang dan tidak terasa lembab. Karena sinar
matahari yang masuk cukup maxsimal .
e. Kamar Mandi / WC
Kamar mandi terletak didalam rumah dengan luas 3 x 2 m. lantai terbuat dari
keramik, serta menggunakan WC jongkok. Selain itu dikamar mandi juga
terdapat ventilasi.
f. Lingkungan Perumahan
Lingkungan perumahan kondisinya sangat padat , dengan kondisi jalan yang
sangat sempit kira lebar jalan 2 m . Dimana jalan menuju rumah sebagian
besar telah disemen oleh penduduk. Dan keadaan topografinya mendatar serta
rata.
g. Tempat Pelayanan Kesehatan Dan Social
Puskesmas adalah yang paling sering dikunjungi oleh klien. Terutama jika
danya keluhanfasilitas social adalah rumah dan ketika kegiatan keagamaan.
Kondisi jalan sekitar rumah tidak licin, rata, datar dan terbuat dari semen.
Untuk mencapai tempat lain menggunakan jalan kaki dan naik angkot. Tidak
mempunyai sarana komunikasi seperti telepon. Didalam rumah untuk
berkomunikasi menggunakan bahasa jawa.
h. Denah Rumah
KM Dapur
KK
12 M
K Kos U
R. Tamu
6 M
ANALISA DATA
Nama : Tn.S
Umur : 79 Tahun
Kemungkinan
No. Data Penunjang Masalah
Penyebab
1. DS :
Tn.S mengatakan bahwa ia tidak Ketidakmampuan Resiko tinggi
mengetahui bahaya penyakit pasien dan terjadi komplikasi
tekanan darah tinggi yang keluarga mengenal dari hipertensi.
dideritanya serta bahaya yang dapat
pencegahan dan penanganan terjadi pada
tekanan darah. hipertensi.
Tn.S mengatakan bahwa ia
baru akan memeriksakan
penyakitnya kalau ada
keluhan saja.
Tn.S Mengatakan kalau
keluhannya berkurang maka
ia akan menghentikan
pengobatannya
DO :
TTV :
- TD : 160/80 mmHg
- DN : 72 x / menit
- RR : 25 x / menit
- Suhu : 36,5 C
2. DS :
Klien mengatakan sering merasa Gangguan rasa Peningkatan
pusing terutama ketika baru nyaman nyeri akut tekanan vaskuler
bangun tidur. ( sakit kepala ). serebral
Klien mengatakan penglihatan
Mulai kabur.
DO :
Sesekali klien terlihat
menahan sakit kepala dan
memijat-mijat kepalanya.
TTV :
- TD : 160/80 mmHg
- DN : 72 x / menit
- RR : 25 x / menit
- Suhu : 36,5 C
DIAGNOSA KEPERAWATAN
Nama : Tn. S
Umur : 79 tahun
No. Tanggal Diagnosa Keperawatan Tanggal TT.
Muncul Tera
tasi
1. 12 Oktober Resiko terjadi komplikasi - -
2004 hipertensi berhubungan dengan
ketidakmampuan keluarga dalam
merawat anggota keluarga yang
sakit tekanan darah tinggi
Nama : Tn. S
Umur : 79 Tahun
N Diagnosa
Tgl Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi Rasional
o Keperawatan
12 1. Resiko terjadi Tujuan umum:
Oktober komplikasi dari Setelah di lakukan pera- 1. Jelaskan kepada 1. Keluarga akan
2004 hipertensi watan/ kunjungan 3x keluarga tentang mengetahui apa saja
berhubungan dengan diharapkan keluarga mam kemungkinan yang menyebabkan
ketidakmampuan pu merawat anggota penyebab tejadinya tekanan darah tinggi
keluarga dalam keluarga yang menderita tekanan darah tinggi. sehingga dapat
merawat anggota tekanan darah tinggi. menjahui larangan
keluarga yang sakit Tujuan kusus : dan mematuhi
tekanan darah tinggi Keluarga mampu: program diit dan
Menyebutkan kembali terapi.
tentang kemung kinan 2. Jelaskan tentang 2. Keluarga dan klien
penyebab terjadinya tanda/ gejala akan tahu apa yang
tekanan darah tinggi. terjadinya peningkat harus dilakukan bila
Menyebutkan tanda dan an tekanan darah. sewaktu-waktu
gejala terjadinya tekanan darah tinggi
peningkatan tekanan kambuh.
darah. 3. Jelaskan tentang 3. Keluarga dan klien
Menyebutkan akibat yang akibat dari diharapkan akan
bisa terjadi bila tekanan peningkatan tekanan lebih berhati-hati
darah tidak terkontrol. darah bila tahu akibat dari
peningkatan tekanan
Tujuan / Kriteria darah tinggi
12 2. Gangguan rasa Klien melaporkan nyeri
Oktober nyaman nyeri akut atau ketidaknyamanan 1. Mempertahankan 1.
2004 ( sakit kepala ) hilang atau terkontrol. tirah baring selama Meminimalkan stimulasi
berhubungan dengan Mengungkapkan metode fase akut. atau meningkatkan
peningkatan tekanan yang memberikan 2. Berikan tindakan relaksasi.
vaskuler serbral pengurangan. nonfarmakologi 2.
ditandai dengan klien Mengikuti regimen untuk menghilangkan Tindakan yang
mengungkapkan farmakologi yang sakit kepala, missal menurunkan tekanan
sering sakit kepala diresepkan. kompres dingin pada vaskuler serebral
ketika bangun tidur. dahi, pijat punggung, dan yang
dan leher, teanang, memperlambat atau
teknik relaksasi dan memblok respon
aktivitas waktu simpatis efektif
senggang. dalam
menghilangkan sakit
kepala dan
3. Hilangkan atau komplikasinya.
minimalkan aktifitas 3.
fasokontraksi yang Aktivitas yang
dapat meningklatkan meningkatkan
sakit kepala missal : fasokontraksi
mengejan saat BAB, menyebabkan sakit
batuk panjang, kepala pada adanya
membungkuk. peningkatan tekanan
vaskuler serebral.
4. Berikan cairan,
makanan lunak,
perawatan mulut 4.
yang teratur bila Meningkatkan
terjadi perdarahan kenyamanan umum.
hidung atau kompres Kompres hidung
hidung telah dapat mengganggu
dilakukan untuk menelan dan
menghentikan membutuhkan nafas
perdarahan. dengan mulut,
menimbulkan
stagnasi sekresi oral
dan mengeringkan
membrane mukosa.
CATATAN KEPERAWATAN
Nama : Tn. S
Umur : 79 Tahun.
No.
No. Tanggal D Tindakan Keperawatan TT
x
1. 15 I 1. Menjelaskan kepada anggota keluarga
Oktober factor-faktor yang menyebabkan terjadinya
2004 tekanan darah tinggi yaitu; akibat ada
faktor keturunan, peningkatan usia, dan
tidak mejaga keseimbangan makanan.
2. Menjelaskan kepada keluarga tentang
tanda dan gejala dari peningkatan tekanan
darah antara lain:
Kepala pusing.
Tengkuk/ leher terasa kaku.
Mata berkunang-kunang.
3. Menjelaskan kepada keluarga dampak
yang bisa terjadi akibat dari tekanan darah
tinggi yang tidak terkontrol yaitu gangguan
pada system organ seperti otak, mata,
jantung, dan ginjal yang pada akhirnya
dapat menyebabkan kematian .
4. Menjelaskan kepada keluarga dan pasien
tentang penanganan hipertensi:
Pengobatan Hipertensi
memerlukan waktu yang panjang /
seumur hidup
Tujuan pengobatan hipertensi
adalah untuk mencegah terjadinya
komplikasi dengan cara
mempertahankan tekanan darah
dibawah 140/90 mm Hg.
5. Menjelaskam kepada keluarga cara
mencegah tekanan darah tinggi yaitu
dengan cara memodifikasi gaya hidup
seperti :
Mengurangi konsumsi garam
Menghindari kegemukan
Membatasi konsumsi lemak
Olahraga teratur
Makan banyak sayur segar
Tidak merokok dan tidak minum alkohol
Latihan relaksasi atau meditasi
Berusaha membina hidup yang positif.
6. Menganjurkan keluarga untuk melakukan
kontrol secara teratur dan minum obat
sesuai dengan anjuran dokter.
2. 15
Oktober 1. Menganjurkan pada pasien untuk
2004 melaporkan pada petugas kesehatan bila
timbul keluhan .
2. Menganjurkan tidur bila terjadi serangan
pusing yang akut.
3. Teratur datang ke Petugas kesehatan
(Puskesmas) agar dapat mengontrol
tekanan darah klien.
4. Mengevalusi tekanan darah, nadi dan
pernafasan.
5. Melakukan terminasi dan evaluasi
EVALUASI
Nama : Tn. S
Umur : 79 Tahun
No.Dx Tanggal 15 Oktober 2004
1. S :
Tn.S mengungkapkan sakit kepalanya sudah tidak muncul lagi
Ny. S.M. mengatakan akan kontrol secara teratur sesuai anjuran dokter
dan akan selalu minum obat yang diberikan dokter.
O:
TTV dalam batas normal.
Bebas beraktifitas.
A : Masalah teratasi sebagian
P : Lanjutkan Intervensi
2. S :
Tn.S mengungkapkan sakit kepalanya sudah tidak muncul lagi
Tn.S mengatakan akan kontrol secara teratur sesuai anjuran dokter
dan akan selalu minum obat yang diberikan dokter.
O:
Klien terlihat segar dan tidak menahan rasa sakit kepala.
Masakan yang dikonsumsi oleh Tn.S. sudah tidak asin lagi dan
dibedakan dengan anggota keluarga yang lain.
TTV :
TD : 140/90 mmHg
RR : 20 X/menit
N : 76 X/menit
A : Masalah teratasi
P : Hentikan Intervensi
DAFTAR PUSTAKA
Carpenito Lynda Juall (2000), Diagnosa Keperawatan: Aplikasi Pada Praktek Klinik,
Penerbit Buku Kedokteran Egc, Jakarta.
Decker Dl. (1990). Social Gerontology An Introduction To Dinamyc Of Aging. Little
Brown And Company. Boston
Doenges Marilynn (2000), Rencana Asuhan Keperawatan: Pedoman Untuk Perencanaan
Dan Pendokumentasian Perawatan Pasien, Penerbit Buku Kedokteran
Egc, Jakarta.
Evelyn C.Pearce (1999), Anatomi Dan Fisiologi Untuk Paramedis, Penerbit Pt Gramedia,
Jakarta.
Gallo, J.J (1998). Buku Saku Gerontologi Edisi 2. Aliha Bahasa James Veldman. Egc.
Jakarta
Guyton And Hall (1997), Buku Ajar: Fisiologi Kedokteran, Penerbit Buku Kedokteran
Egc, Jakarta.
Hudak And Gallo (1996), Keperawatan Kritis: Pendekatan Holistik, Penerbit Buku
Kedokteran Egc, Jakarta.
Lueckenotte.A.G. (1996). Gerontologic Nursing. Mosby Year Book. Missouri
Nugroho.W. (2000). Keperawatan Gerontik. Gramedia. Jakarta