Disusun Oleh:
1
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Pesatnya arus globalisasi dan semakin majunya perekonomian dunia saat ini, memaksa
Indonesia untuk dapat mengikuti perkembangan standar akuntansi internasional sehingga dapat
Untuk memenuhi hal itu, maka Ikatan Akuntan Indonesia dan Dewan Standar Akuntansi
tak henti-hentinya menerbitan Exposure Draft yang kemudian dimintakan tanggapannya kepada
masyarakat sehingga kemudian dapat disahkan menjadi PSAK dan menjadi aturan akuntansi
formal bagi perusahaan, perbankan, BUMN dan organisasi lain untuk mematuhinya.
Bermula pada 1998 Komite Standar Akuntansi Keuangan (KSAK) telah mengesahkan
PSAK No.50 tahun 1998 tentang Akuntansi Investasi Efek Tertentu. PSAK ini berlaku sejak
tanggal 1 Januari 1999. Kemudian dilanjutkan dengan PSAK 55 tentang Akuntansi Instrumen
Derivatif dan Aktivitas Lindung Nilai dikeluarkan pada tanggal 21 September 1998 dan
Karena dianggap kedua PSAK tersebut belum sesuai dengan standar Internasional, maka
Dewan Standar Akuntansi Keuangan (DSAK), yang dulunya disebut Komite Standar Akuntansi
Keuangan (KSAK) mengesahkan revisi atas PSAK No. 50 (1998) tersebut yaitu PSAK No.50
(revisi 2006) tentang Instrumen Keuangan : Penyajian dan pengungkapan dan PSAK No.55
(revisi 2006) tentang pengakuan dan pengukuran instrumen keuangan pada tanggal 16
Desember 2006. PSAK 50 & 55 revisi 2006 ini sudah mengadopsi sebagian besar aturan IFRS,
2
berbeda dengan PSAK No. 50 (1998) dan PSAK No. 55 (1999) yang lebih cenderung ke US
GAAP.
Belum sempurna penerapan yang dilakukan perusahaan dan lembaga keuangan terhadap
PSAK tersebut, Dewan Standar Akuntansi Keuangan mengeluarkan lagi PSAK 50 (revisi 2010):
Instrumen Keuangan: Penyajian yang disahkan pada tanggal 26 November 2010 yang mana
2. Rumusan Masalah
b) Bagaimana konsep penyajian Instrumen Keuangan Majemuk dalam PSAK Revisi 2010
c) Bagaimana Jurnal Akuntansi Instrumen Keuangan Majemuk dalam PSAK Revisi 2010
3. Tujuan
b) Mengetahui konsep penyajian Instrumen Keuangan Majemuk dalam PSAK Revisi 2010
c) Mengetahui Jurnal akuntansi Instrumen Keuangan Majemuk dalam PSAK Revisi 2010
3
BAB II
PEMBAHASAN
PSAK 50 (revisi 2010) tentang Instrumen Keuangan : Penyajian telah disahkan pada
tanggal 26 Novemer 2010, dalam rangka merevisi PSAK 50 (revisi 2006) tentang Instrumen
Keuangan : Penyajian dan Pengungkapan. Alasan DSAK dan IAI merevisi ini, tidak lain karena
ingin segera mengejar target, karena pada 2012 nanti Indonesia sudah harus mengadopsi
a) IAS 32 paragraf 96-97F tentang tanggal efektif dan ketentuan transisi tidak diadopsi
b) IAS 32 paragraf 98-100 tentang penarikan tidak diadopsi karena tidak relevan.
Pada dasarnya tidak Banyak perbedaan antara PSAK 50 revisi 2010 dan 2006. Kecuali
adanya tambahan khusus tentang Puttable Instrumen, kewajiban untuk menyerahkan bagian aset
neto secara prorata saat likuidasi, dan rights, opsi, waran dikategorikan dan disajikan sebagai
liabilitas keuangan, akan tetapi dapat dikategorikan sebagai instrumen ekuitas jika memenuhi
syarat-syarat tertentu. Selain itu dalam Revisi 2010 Pengungkapannya tidak dijelaskan pada
liabilitas atau ekuitas dan saling hapus aset keuangan dan liabilitas keuangan. Hal ini berlaku
terhadap kategori instrumen keuangan, dari perspektif penerbit, dalam aset keuangan, liabilitas
4
keuangan, dan instrumen ekuitas; pengategorian yang terkait dengan suku bunga, dividen,
kerugian dan keuntungan; dan keadaan aset keuangan dan liabilitas keuangan akan saling hapus. 1
[1]
b. Definisi detail atas instrumen keuangan : aset keuangan, liabilitas keuangan dan instrumen
ekuitas.
c. Instrumen ekuitas adalah kontrak yang memberikan kepada pemegangnya hak residu atas
d. Alokasi nilai buku instrumen keuangan untuk komponen ekuitas dan utang. Nilai utang
e. Pembelian saham diperoleh kembali (treasury stock) dicatat sebagai perubahan atas ekuitas
f. Termasuk dalam definisi aset dan liabilitas keuangan adalah kontrak yang diselesaikan
g. Aset dan liabilitas keuangan diakui ketika entitas mengambil bagian dalam suatu kontrak
5
a. Klasifikasi Penyajian Instrumen Keuangan
Instrumen keuangan (financial instruments) adalah setiap kontrak yang menambah nilai
aset keuangan (financial assets) entitas dan liabilitas keuangan (financial liability) atau
instrumen ekuitas (equity instruments) entitas lain. Maka dari itu Instrumen keuangan dibagi
i. Kas
iii. Hak kontraktual untuk menerima kas atau aset dan mempertukarkan aset keuangan
iv. Kontrak yang mungkin diselesaikan dengan menggunakan instrumen ekuitas yang
i. Kewajiban kontraktual untuk menyerahkan kas atau aset keuangan lain dan untuk
entitas tersebut.
ii. Kontrak yang akan mungkin diselesaikan selain dengan mempertukarkan sejumlah
tertentu kas atau aset keuangan lain dengan sejumlah tertentu instrumen ekuitas yang
diterbitkan entitas.
6
3) Instrumen Ekuitas adalah setiap kontrak yang memberikan hak residual atas aset suatu entitas
atau instrumen ekuitas sesuai substansi perjanjian kontraktual dan definisi kewajiban keuangan,
keuangannya untuk menentukan apakah instrumen tersebut mengandung komponen ekuitas dan
Contoh obligasi konversi yang dapat dikonversi oleh para pemegangnya menjadi menjadi
saham biasa yang telah ditetapkan. Dari sudut pandang entitas, instrumen ini terdiri dari dua
komponen: liabilitas keuangan (perjanjian kontraktual untuk menyerahkan kas atau aset
keuangan lainnya) dan instrumen ekuitas (opsi beli yang memberikan hak pada pemegangnya
selama jangka waktu tertentu untuk mengkonversi instrumen tersebut menjadi saham biasa
7
Ketika nilai tercatat awal suatu instrumen keuangan majemuk dialokasikan pada
komponen ekuitas dan kewajiban, maka komponen ekuitas yang dialokasikan adalah nilai sisa
dari nilai wajar instrumen keuangan secara keseluruhan dikurangi dengan nilai komponen
kewajiban yang ditetapkan secara terpisah. Tidak ada keuntungan atau kerugian yang
Nilai tercatat komponen kewajiban ditentukan dengan mengukur nilai wajar kewajiban
serupa yang tidak memiliki komponen ekuitas. Nilai tercatat instrumen ekuitas yang ditunjukkan
oleh opsi untuk mengonversi instrumen tersebut menjadi saham biasa ditetapkan dengan cara
mengurangkan nilai wajar kewajiban keuangan dari nilai wajar instrumen keuangan majemuk
secara keseluruhan.
Pada saat dilakukan konversi atas instrumen yang dapat dikonversi pada saat jatuh tempo,
Komponen awal dari ekuitas tetap sebagai ekuitas (meskipun komponen tersebut mungkin
dipindahkan dari satu pos ke pos lainnya dalam ekuitas). Tidak terdapat pengakuan keuntungan
atau kerugian pada saat dilakukan konversi saat jatuh tempo. (PA42.)
Ketika entitas menghapuskan instrumen yang dapat dikonversi sebelum jatuh tempo
melalui penebusan atau pembelian kembali secara dini yang tidak mengubah hak konversi
semula, maka pada tanggal transaksi entitas mengalokasikan jumlah yang dibayarkan serta biaya
transaksi untuk pembelian kembali atau penebusan secara dini tersebut ke dalam komponen
liabilitas dan komponen ekuitas instrumen tersebut. Metode yang digunakan untuk
mengalokasikan jumlah yang dibayarkan dan biaya transaksi pada setiap komponen yang
terpisah harus konsisten dengan metode yang digunakan untuk alokasi awal pada setiap
8
komponen yang terpisah atas hasil yang diperoleh dari penerbitan instrumen yang dapat
Sekali alokasi pembayaran tersebut dilakukan, maka setiap keuntungan atau kerugian
yang timbul diperlakukan sesuai prinsip akuntansi yang dapat diterapkan pada komponen terkait,
sebagai berikut: (a) jumlah keuntungan atau kerugian yang terkait dengan komponen kewajiban
diakui dalam laporan laba rugi; dan (b) jumlah pembayaran yang terkait dengan komponen
Entitas dapat mengubah persyaratan instrumen yang dapat dikonversi untuk mendorong
dilakukannya konversi dini, contohnya dengan menawarkan rasio konversi yang lebih menarik
atau menawarkan pembayaran ekstra jika konversi dilakukan sebelum tanggal yang ditetapkan.
Perbedaan, pada tanggal dilakukan perubahan persyaratan, antara nilai wajar dari pembayaran
yang diterima pemegang instrumen pada saat dilakukan konversi berdasarkan persyaratan yang
telah diubah dan nilai wajar dari pembayaran yang akan diterima pemegang instrumen
berdasarkan persyaratan awal diakui sebagai kerugian dalam laporan laba rugi. (PA45)
CI35. Sebuah entitas menerbitkan obligasi yang dapat dikonversi sejumlah 2.000 lembar
pada awal Tahun 1. Obligasi tersebut berjangka waktu tiga tahun dan dijual sesuai nilai
nominalnya, yaitu Rp1.000 per obligasi, dengan hasil sebesar Rp2.000.000. Bunga dibayarkan di
muka setiap tahunnya ber- dasarkan tingkat bunga nominal yaitu 6%. Tiap obligasi dapat
dikonversikan setiap saat hingga saat jatuh temponya menjadi 250 lembar saham biasa. Ketika
9
obligasi tersebut diterbitkan, tingkat bunga pasar untuk utang sejenis tanpa hak konversi sebesar
9%.
CI36. Komponen liabilitas harus diukur terlebih dahulu, dan selisih antara hasil yang
diterima dengan nilai wajar kom- ponen liabilitas dialokasikan sebagai komponen ekuitas. Nilai
wajar komponen liabilitas dihitung menggunakan tingkat bunga diskonto 9 %, yang merupakan
tingkat bunga pasar untuk ob- ligasi sejenis yang tidak memiliki hak konversi, sebagaimana yang
Contoh 10: Pemisahan Instrumen Keuangan Majemuk yang Memiliki fitur Derivatif Melekat
Berganda
liabilitas dan ekuitas pada intrumen keuangan majemuk yang memiliki fitur derivatif melekat
berganda.
CI38. Diasumsikan bahwa hasil (proceeds) yang diterima dari penerbitan selembar
callable convertible bond adalah Rp60. Nilai obligasi sejenis tanpa opsi beli atau konversi
ekuitas adalah Rp57. Berdasarkan model penetapan harga opsi (option pricing model), harga dari
sebuah fitur opsi beli yang dilekatkan pada sebuah obligasi tanpa opsi konversi ekuitas adalah
Rp2. Pada kasus ini, nilai yang dialokasikan kepada komponen liabilitas berdasarkan Paragaraf
10
34 adalah Rp55 (Rp57-Rp2) dan nilai yang dialokasikan pada komponen ekuitas adalah Rp5
(Rp60-Rp55).
kembali sebuah instrumen yang dapat dikonversi. Untuk menyederhanakan, pada saat penerbi-
tannya, nilai nominal dari instrumen tersebut diasumsikan sama dengan nilai tercatat agregat
komponen liabilitas dan ekuitas dalam laporan keuangan, jadi tidak ada premi atau diskon. Juga
CI40. Pada 1 Januari 1999, Entitas A menerbitkan sebuah 10% - debenture yang dapat
dikonversi dengan nilai nominal Rp1.000 dan jatuh tempo pada 31 Desember 2008. Debenture
ini dapat dikonversi menjadi saham biasa Entitas A dengan harga konversi Rp25 per lembar.
Bunga dibayar tunai tiap setengah tahun. Pada tanggal penerbitannya, Entitas A dapat
menerbitkan instrumen utang berjangka sepuluh tahun dengan tingkat bunga kupon 11 persen.
CI41. Dalam laporan keuangan Entitas A, nilai tercatat debenture pada saat penerbitannya
11
Komponen Liabilitas
Nilai kini dari 20 kali pembayaran bunga tengah tahunan sebesar Rp50
dengan tingkat bunga diskonto sebesar 11% 597
Nilai kini dari nilai nominal Rp1.000 yang jatuh tempo dalam 10 tahun
dengan tingkat bunga diskonto sebesar 11% majemuk setengah tahunan ____343
940
Komponen Ekuitas
(selisih antara Rp1000 total hasil dan Rp940 hasil alokasi di atas) _____60
Total hasil yang diperoleh 1,000
CI42. Pada 1 Januari 2004, debenture yang dapat dikon-versi tersebut memiliki nilai
wajar Rp1.700.
CI43. Entitas A mengajukan tender offer kepada pemegang debenture untuk membeli
kembali debenture tersebut dengan harga Rp1.700, yang kemudian disetujui. Pada tanggal pem-
belian kembali, Entitas A dapat menerbitkan instrumen utang yang tidak dapat dikonversi
Nilai Nilai
tercatat Wajar
(Rp) (Rp)
Komponen Liabilitas: 377 405
Nilai kini dari 10 pembayaran bunga tengah tahunan sebesar
Rp50, yang di diskonto pada 11 dan 8%
Nilai kini dari Rp1.000 yang jatuh tempo dalam 5 tahun dan 585 676
didiskonto pada 11 dan 8%, bunga majemuk tengah tahunan
962 1,081 (119)
Komponen Ekuitas 60 619* (559)
Total 1,022 1,700 (678)
* Jumlah ini mewakili selisih antara nilai wajar yang dialokasikan ke kom- ponen kewajiban dan
CI45. Entitas A membukukan pembelian kembali deben- ture tersebut sebagai berikut:
12
Untuk mengakui pembelian kembali komponen liabilitas
Cr Kas Rp1.081
Dr Ekuitas Rp 619
Cr Kas Rp 619
CI46. Komponen ekuitas tetap sebagai ekuitas, namun dapat ditransfer/diubah menjadi
Contoh 12: Amandemen persyaratan instrumen yang dapat dikonversi untuk mendorong
konversi dini.
adanya tambahan jumlah yang dibayarkan jika persyaratan sebuah instrumen yang dapat
CI48. Pada 1 Januari 1999, Entitas A menerbitkan sebuah 10% - debenture yang dapat
dikonversi dengan nilai nominal Rp1.000 dan dengan persyaratan yang sama dengan instrumen
pada Contoh 11. Pada 1 Januari 2000, untuk mendorong agar pemegang debenture segera
melakukan konversi, Entitas A men- gurangi harga konversi menjadi Rp20 jika debenture
13
CI49.Diasumsikan harga pasar saham biasa Entitas A pada tanggal perubahan persyaratan
tersebut adalah Rp40 per lembar. Nilai wajar pertambahan nilai yang harus dibayarkan oleh
Jumlah lembar saham biasa yang akan diterbitkan pada pemegang debenture berdasarkan
lembar
Jumlah saham biasa yang akan diterbitkan dalam pelaksanaan 50 lembar
konversi
Jumlah lembar saham biasa yang akan diterbitkan bagi pemegang debenture berdasarkan
konversi
Total penambahan penerbitan saham biasa dalam pelaksanaan 10 lembar
konversi
Nilai tambahan saham biasa yang diterbitkan dalam pelaksanaan Rp400
14
Ilustrasi:
Roche Group (DEU) mengeluarkan 2,000 lembar obligasi konversi pada awal 2011.
Jangka waktu 4 tahun dengan bunga nominal 6%, dan dikeluarkan pada nilai nominal sebesar
1,000 per obligasi. Bunga diabayar tahunan setiap tanggal 31 Desember. Setiap obligasi dapat
dikonversi menjadi 250 lembar saham biasa dengan nominal 1. Tingkat bunga pasar obligasi
Jurnal Entri
Kas 2,000,000
Dilunasi saat jatuh tempo . Obligasi tidak dikonversi sehingga harus dilunasi saat jatuh tempo.
Pencatatan:
Kas 2,000,000
Catatan: Jumlah yang dialokasikan ke ekuitas sebesar 194,384 tetap di rekening Agio saham
Pencatatan:
15
Agio saham- Ekuitas Konversi 194,324
Catatan Jumlah yang dialokasikan ke ekuitas sebesar 194,384 ditransfer ke rekening Agio
Dikonversi sebelum jatuh tempo. Asumsii obligasi dikonversi menjadi saham pada 31 Desember
Perbedaan antara nilai pasar komponen utang dengan nilai buku komponen utang
merupakan laba/rugi pelunasan.Perbedaan anatar nilai pasar yang mengandung komponen utang
dan komponen ekuitas dengan nilai pasar komponen utang merupakan pengurang dari ekuitas
Bila fair value dari obligasi konversi (termasuk komponen utang dan ekuitas),
Fair value dari komponen utang adalah 1,904,900. Jumlah ini dihitung dari present
value obligasi non konversi dengan jangka waktu 2 tahun (jangka waktu pelunasan )
16
Dilunasi sebelum jatuh tempo
Maka jurnalnya
Kas 1,965,000.
Referensi
Kieso, Donald E, J,W Weygandt, T.D Warfield, Akuntansi Intermediate edisi IFRS (Volume 12),
Penerbit Erlangga
17