Proposal New Splitsing
Proposal New Splitsing
2 Ibid.
2
yang berwenang dalam hal dan menurut cara yang diatur dalam undang-
undang ini dengan permintaan supaya diperiksa dan di putus oleh hakim di
sidang pengadilan.
Dalam proses peradilan dikenal istilah splitsing, dalam hal ini jaksa
B. Identifikasi Masalah
1. Bagaimanakah kriteria pemisahan perkara pidana (splitsing) dapat
realitas praktek.
D. Kegunaan Penelitian
1. Secara teoritis, sebagai sumbangan dalam pengembangan ilmu hukum,
E. Kerangka Pemikiran
Tujuan dari hukum acara pidana yaitu melindungi hak asasi
berdasarkan pembuktian awal maupun tujuan yang lain yaitu dalam rangka
hal tersebut diatas adalah sejak berlakunya KUHAP, jaksa sudah tidak
hal dan menurut cara yang diatur dalam undang-undang ini dengan
kepada terdakwa5
3 Waluyadi, Pengetahuan Dasar Hukum Acara Pidana, Mandar Maju, Bandung,
1999 halaman.2
5 Ibid
5
atau pemisahan perkara (splitsing) diatur dalam pasal 142 KUHAP yang
berbunyi : Dalam hal penuntut umum menerima satu berkas perkara yang
tersangka yang tidak termasuk dalam ketentuan pasal 141 KUHAP, penuntut
para tersangka saling menjadi saksi, sehingga untuk itu perlu dilakukan
pemeriksaan baru, baik terhadap tersangka maupun saksi. Sebenarnya hal ini
suatu berkas hanya perlu digandakan dan sebagaian tersangka dijadikan saksi
penggabungannya.
b. Beberapa tindak pidana yang bersangkut paut dengan yang lain ( dalam
berkas perkara yang memuat beberapa perbuatan pidana yang dilakukan oleh
Hamzah penuntut dalam hal ini dapat langsung memecah berkas tersebut
menjadi beberapa buah. Yang perlu diminta dari penyidik ialah duplikat hasil
menjadi beberapa berkas perkara itu harus bolak-balik dari penuntut umum
kepenyidik, dan tidak sesuai dengan asas peradilan cepat. Jadi berdasarkan
dimana beberapa tindak pidana yang bersangkut paut dengan yang lain (dalam
7
hal ini terdapat lebih dari satu orang pelaku). Kata bersangkut paut
1. Oleh lebih dari seorang yang bekerjasama dan dilakukan pada saat yang
bersamaan;
pemisahan terhadap para pelaku satu dengan yang lain bisa dilakukan
untuk menyebutkan bahwa ada terdakwa lain dalam kasus yang sama yang
hal tersebut penting untuk diketahu oleh umum. Lagi pula hal tersebut
F. Metode Penelitian
a. Objek Penelitian
Objek Penelitiannya adalah pemecahan perkara (splitsing) terhadap
objek penelitian.
e. Teknik Analisa Data
Teknik analisa data yang dipergunakan adalah yuridis kualitatif,
7 zanikhan.multiply.com/.../HUKUM_ACARA_PIDANA
9
Sistematika Penulisan
Latarbelakang Masalah, Identifikasi Masalah, Tujuan Penelitian,
DAFTAR PUSTAKA
BUKU-BUKU
Abdul Hakim G Nusantara, KUHAP dan Peraturan-Peraturan Pelaksana,
Djambatan,1992.
Darwan Prinst, Acara Pidana Dalam Praktik, Djambatan, Jakarta, 1998.
Andi Hamza, Hukum Acara Pidana Indonesia, Sinar Grafika, Jakarta, 2001.
Djoko Prakoso, Penyidik, Penuntut umum, Hakim, Dalam Proses Hukum
1990.
Bandung, 1983.
PERUNDANG-UNDANGAN
R. Sugandi., KUHP dan Penjelasannya, Usaha Nasional, Surabaya, 1980.
KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM ACARA PIDANA.
SUMBER-SUMBER LAIN
www.google.com/ MODUS ACEH MINGGU V, DESEMBER 2007
zanikhan.multiply.com/.../HUKUM_ACARA_PIDANA
pakarhukum.site90.net/pencurian.php
zrandpartner.blogspot.com/.../pengertian-pencurian-menurut-pasal-
362.html
11