Anda di halaman 1dari 2

BAB 6

HASIL YANG DIHARAPKAN

6. 1. Optimalisasi Pemanfaatan Sumberdaya Wilayah Pesisir

Bila mekanisme pengelolaan tersebut dalam Bab V dilaksanakan maka diharapkan


dapat mengoptimalkan keberadaan sumberdaya wilayah pesisir. Secara ekonomis,
hasil pemanfaatan sumberdaya pesisir tersebut dapat memberikan kontribusi
pendapatan asli daerah kabupaten atau kota. Disamping itu, perlu memperhatikan
faktor-faktor iinternal lingkungan alam dan internal sosial, sehingga tidak
mengekspolitasi sumberdaya wilayah pesisir. Dalam mengeksploitasi sumberdaya
alam hayati maupun sumber daya nir-hayati, harus memperhitungkan faktor internal
tersebut. Karena faktor internal akan mempengaruhi kondisi dari pengelolaan
sumberdaya dimasa yang akan datang.

Pengelolaan sumberdaya pesisir daerah juga harus mempertimbangkan karakteristik


bio-geofisik lingkungan pesisir daerah, sehingga pemanfaatan wilayah pesisirnya
dapat dipertahankan secara terus menerus tanpa mengorbankan kebutuhan generasi
yang akan datang (ecologically sustainable use). Dengan memperhatikan
karakteristik-karakteristik bio-geofisik lingkungan pesisir tersebut, maka dapat
dioptimalkan pengelolaan sumberdaya wilayah pesisir disamping dapat
menyumbangkan PAD bagi pembangunan daerah yang berkelanjutan, menjaga
kelestarian alam, serta sumberdaya pesisir sehingga tidak habis tereksploitir untuk
generasi yang akan datang.

6. 2. Efisiensi Pengelolaan Sumberdaya Wilayah Pesisir

Efisiensi pengelolaan sumberdaya wilayah pesisir merupakan target yang perlu


dicapai. Upaya-upaya yang perlu diterapkan agar dalam pengelolaan sumberdaya
pesisir yang berkaitan dengan adanya penataan ruang daerah dalam pengelolaan
sumberdaya pesisir. Dalam perencanaan tata ruang yang telah ditetapkan daerah,
dengan memperhatikan segala aspek-aspek, agar dalam perencanaan dan
pengelolaan ruang dan sumberdaya pesisir yang efisien dapat tercapai.

Pengelolaan sumberdaya pesisir yang terencana dan berkelanjutan, berkembang dari


pemanfaatan ruang yang efisien. Pemerintah daerah kabupaten atau kota akan
melakukan penataan ruang daerah sesuai dengan kondisi daerah, sehingga penataan
ruang tidak mengikuti penataan ruang yang ada sebelumnya. Dalam penataan
ruang yang efektif, akan menghasilkan ruang dan pengelolaan yang efisien. Dengan

DRAFT I FEBRUARI 2001: Naskah Akademis Pengelolaan Wilayah Pesisir VI - 1


memperhatikan kondisi penataan ruang daerah ini, akan memberikan kontribusi pada
penerimaan daerah. Potensi daerah merupakan bagian dari penataan ruang, yang
akan dapat digali dan akan dapat dikelola oleh daerah.

6. 3. Keterpaduan Pengelolaan Sumberdaya Wilayah Pesisir

Pengeloaan sumberdaya wilayah pesisir baik yang dilakukan oleh swasta dan oleh
pemerintah daerah untuk kepentingan publik, akan dapat saling menjaga kelestarian
wilayah pesisir. Keterpaduan antar sektor yang berkepentingan dalam pengelolaan
wilayah pesisir harus saling memperhatikan kondisi wilayah pesisir, tidak saling
berebutan dalam mengeksploitasi sumberdaya hayati maupun nonhayati demi
kepentingan sektor. Pada umumnya pihak swasta dalam mengelola sumberdaya
wilayah pesisir dengan tidak memperhatikan kondisi wilayah, sehingga hanya
berorientasi pada profit saja. Pemerintah daerah kabupaten atau kota, tidak hanya
mengejar laju pertumbuhan ekonomi daerah dan pendapatan asli daerah (PAD),
tetapi harus memperhatikan keterpaduan antara sektor dalam pemanfaatan dan
pengelolaan sumberdaya wilayah pesisir daerah.

Pemanfaatan dan pengelolaan wilayah pesisir daerah yang dikelola oleh sektor-
sektor yang tidak saling tumpang tindih (sustainable use), dapat dilakukan apabila
pihak-pihak sektor-sektor terkait telah melakukan koordinasi perencanaan penataan
ruang wilayah pesisir. Dengan membuat zona-zona peruntukan dan pemanfaatan
wilayah pesisir, daerah akan mendapatkan hasil yang optimal dalam pengelolaan
sumberdaya wilayah pesisir.

6. 4. Pengelolaan Sumberdaya Wilayah Pesisir Secara Berkeberlanjutan


The ultimate goal dari pengelolaan wilayah pesisir terpadu ini adalah
termanfaatkannya sumberdaya pesisir untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dan
pembangunan nasional pada saat ini, tetapi tidak mengorbankan kelestarian
sumberdaya pesisir tersebut dalam memenuhi kebutuhan generasi yang akan
datang. Untuk itu, laju pemanfaatan sumberdaya pesisir harus dilakukan kurang atau
sama dengan laju regenerasi sumberdaya hayati atau laju inovasi untuk menemukan
substitusi sumberdaya nir-hayati.

***

DRAFT I FEBRUARI 2001: Naskah Akademis Pengelolaan Wilayah Pesisir VI - 2

Anda mungkin juga menyukai