Anda di halaman 1dari 16

JURNAL NOMINAL / VOLUME V NOMOR 2 / TAHUN 2016

PENGARUH PENERAPAN E-FILING, TINGKAT PEMAHAMAN PERPAJAKAN


DAN KESADARAN WAJIB PAJAK TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK DI
KPP PRATAMA YOGYAKARTA

Wulandari Agustiningsih
Prodi Akuntansi Universitas Negeri Yogyakarta
Wulanagusti35@yahoo.com

Isroah
Staf Pengajar Jurusan Pendidikan Akuntansi Universitas Negeri Yogyakarta

Abstrak : Pengaruh Penerapan E-Filing, Tingkat Pemahaman Perpajakan Dan Kesadaran


Wajib Pajak Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Di Kpp Pratama Yogyakarta. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui (1) Pengaruh penerapan e-filing terhadap kepatuhan wajib pajak.
(2) Pengaruh tingkat pemahaman perpajakan terhadap kepatuhan wajib pajak. (3) Pengaruh
kesadaran wajib pajak terhadap kepatuhan wajib pajak. (4) Pengaruh penerapan e-filing, tingkat
pemahaman perpajakan dan kesadaran wajib pajak terhadap kepatuhan wajib pajak. Populasi penelitian
ini adalah Wajib Pajak pengguna e-filing di KPP Pratama Yogyakarta dengan sampel sebanyak 70
responden. Data penelitian ini diperoleh melalui kuesioner.Teknik pengambilan sampel menggunakan
incidental sampling. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa (1) Penerapan e-filing berpengaruh positif
dan signifikan terhadap kepatuhan wajib pajak dengan nilai koefisien determinasi 0,454. (2) Tingkat
pemahaman perpajakan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepatuhan wajib pajak dengan
koefisien determinasi 0,444. (3) Kesadaran wajib pajak berpengaruh positif dan signifikan terhadap
kepatuhan wajib pajak dengan nilaikoefisien determinasi 0,621. (4) Penerapan e-filing, tingkat
pemahaman perpajakan dan kesadaran wajib pajak berpengaruh positif dan signifikan terhadap
kepatuhan wajib pajak dengan Nilai F hitung lebih besar dari F tabel yaitu 59.820>3,94.

Kata kunci: Kepatuhan wajib pajak, e-filing, tingkat pemahaman perpajakan, kesadaran wajib pajak,
perpajakan.

Abstract: The Effect Of Implementation E-Filing, Level Of Tax Understanding And Taxpayers
Consciousness On Taxpayers Compliance In Kpp Pratama Yogyakarta. The purpose of this study
was to determine: (1 )The effect of implementation e-filing on compliance taxprayers. (2) The effect of
level of tax understanding on compliance taxprayers. (3 )The effect of consciousness taxpayers on
compliance taxpayers. (4) The effect of implementation e-filing, level of tax understanding and
consciousness taxpayers on compliance taxpayers. The population in this study is e-filing user
taxpayers in KPP Pratama Yogyakarta with samples 70 respondents. Data in this study were obtained
through questionnaires. The sampling technique used incidental sampling. The results showed that:
(1) The implementation e-filing has positive and significant effect on taxpayers compliance with value
of coefficient determination 0,454. (2) The level of tax understanding has positive and significant effect
on taxpayers compliance with value of coefficient determination 0,444 (3) The taxpayers
consciousnesshas positive and significant effect on taxpayers compliance with value of coefficient
determination 0,621. (4) The effect of implementation e-filing, level of tax understanding and taxpayers
consciousness has positive and significant on taxpayers compliance with F count larger than F table
is 59.820>3,94.

Keywords: Taxpayers compliance, e-filing, level of tax understanding, taxpayers consciousness,


taxation

107
JURNAL NOMINAL / VOLUME V NOMOR 2 / TAHUN 2016

PENDAHULUAN sangat bergantung pada kesadaran Wajib


Pajak dalam memenuhi kewajiban
Salah satu sumber pendapatan
perpajakannya masih banyak Wajib Pajak
negara terbesar adalah penerimaan pajak.
yang tidak patuh untuk melaporkan dan
Pajak digunakan oleh pemerintah untuk
membayar pajak.
pembiayaan pembangunan nasional. Hal ini
Menurut data dari
dilakukan untuk mensejahterahkan
cnnindonesia.com Direktorat Jenderal Pajak
masyarakat. Peranan pajak dalam
(DJP) mencatat jumlah Wajib Pajak di
pembangunan nasional sangat dominan.
Indonesia tahun 2014 sebanyak 60 juta
Peranan dari pajak dapat dirasakan secara
individu dan 5 juta badan usaha. Namun dari
langsung maupun tidak langsung dalam
jumlah tersebut, hanya 23 juta Wajib Pajak
kehidupan sehari-hari. Manfaat yang
Orang Pribadi (WPOP) dan 550 ribu badan
dirasakan dari pajak adalah fasilitas
usaha yang taat membayar pajak. Jumlah
pendidikan, fasilitas transportasi, fasilitas
masyarakat pemilik Nomor Pokok Wajib
kesehatan sarana dan prasarana umum.
Pajak (NPWP) saat ini sekitar 28 juta orang,
Pentingnya peran pajak dalam pembangunan
sementara yang patuh melaporkan Surat
membutuhkan peningkatan dalam
Pemberitahuan (SPT) baru sekitar 11 juta.
penerimaan pajak.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pada
Pajak didapat dari kontribusi masyarakat
2013 terdapat sekitar 20 juta perusahaan yang
(Wajib Pajak) dengan menggunakan sistem
beroperasi di Indonesia. Namun, berdasarkan
self assessment. Sistem self assessment
analisis Direktorat Jenderal Pajak, baru
merupakan sebuah sistem reformasi yang
sekitar 5 juta perusahaan yang wajib
dilakukan oleh Direktorat Jenderal Pajak.
membayar pajak.
Sistem ini menggantikan sistem official
Berdasarkan data yang dipaparkan oleh
assessment yang berlaku sebelumnya. Sistem
ortax.org jumlah pelapor SPT tahun 2015
self assessment adalah sistem dimana Wajib
lebih rendah dibandingkan dengan tren
Pajak diberi kepercayaan untuk menghitung
pelaporan SPT PPh dalam empat tahun
dan melaporkan sendiri pajak yang terutang
terakhir. Hingga penutupan pelaporan SPT
oleh Wajib Pajak, sedangkan petugas pajak
tanggal 31 maret 2015, Wajib Pajak yang
sendiri bertugas untuk mengawasinya. Hal
menyerahkan SPT PPh orang pribadi
itu berarti berhasil atau tidaknya sistem ini
jumlahnya tidak mencapai target 10 juta
sangat ditentukan oleh kepatuhan sukarela
orang. Pada tahun 2012 jumlah pelaporan
para Wajib Pajak dan pengawasan yang
SPT 9,22 juta dari 17,65 juta wajib pajak
optimal dari aparat pajak sendiri. Sistem ini
yang terdaftar. Pada tahun 2013 jumlah

108
JURNAL NOMINAL / VOLUME V NOMOR 2 / TAHUN 2016

pelapor sebanyak 9,8 juta dari 17,73 Wajib melapokan SPTnya dengan alasan sibuk.
Pajak yang terdaftar, sedangkan pada tahun Selain itu, dengan adanya e-filing ini dapat
2014 Wajib Pajak yang menyampaikan SPT mengurangi biaya yang ditimbulkan dari
sebanyak 10,78 juta dari 18,35 Wajib Pajak penggunaan kertas. Namun, faktanya masih
yang terdaftar. banyak Wajib Pajak yang belum mengerti
Menurut Setiyaji dan Amir (2005), sepenuhnya cara melaporkan SPTnya secara
administrasi perpajakan diduga sebagai elektronik, padahal banyak manfaat yang
penyebab rendahnya tingkat kepatuhan didapatkan apabila menggunakan e-filing ini.
Wajib Pajak di Indonesia yang berdampak Setiap Wajib Pajak yang terdaftar tentu
pada tidak optimalnya penerimaan pajak. memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak
Perubahan kebijakan perpajakan tidak akan (NPWP), dianggap sudah mengerti dan
memuaskan hasilnya jika tidak diikuti memahami mengenai peraturan perpajakan
dengan reformasi administrasi perpajakan. yang berlaku. Namun, menurut Ortax.org,
Administrasi perpajakan yang efektif harus dalam prakteknya masih banyak Wajib Pajak
menciptakan lingkungan yang mendorong yang kurang paham tentang peraturan
Wajib Pajak secara sukarela mematuhi perpajakan bahkan masih ada Wajib Pajak
peraturan yang berlaku. yang tidak tahu sama sekali mengenai
Direktorat Jenderal Pajak mencoba peraturan perpajakan yang berlaku. Masih
untuk memberikan pelayanan yang prima ada beberapa Wajib Pajak yang tidak
kepada para Wajib Pajak dan melakukan sepenuhnya memahami tentang peraturan
inovasi-inovasi dalam pelayanannya. Salah perpajakan akan berdampak pada
satu inovasi yang dilakukan oleh Direktorat penerimaan pajak di Indonesia. Seorang
Jenderal Pajak adalah dengan melakukan Wajib Pajak dapat dikatakan patuh dalam
perubahan pada administrasi pelaporan kegiatan perpajakan apabila memahami
perpajakan.Direktorat Jenderal Pajak secara penuh tentang peraturan perpajakan
membuat sebuah sistem yang lebih sederhana antara lain: mengetahui dan berusaha
dalam pelaporan pajak denga e-filing. memahami Undang-Undang Perpajakan,
Adanya sistem pelaporan pajak dengan cara pengisian formulir perpajakan, cara
menggunakan e-filing dapat memudahkan menghitung pajak, cara melaporkan SPT
Wajib Pajak. Wajib Pajak dapat melaporkan dan selalu membayar pajak tepat waktu.
SPTnya 24 jam selama 7 hari. Hal ini berarti Kesadaran wajib pajak dalam
wajib pajak dapat melaporkan SPTnya melakukan kewajiban perpajakannya masih
meskipun pada hari libur.Sistem ini sangat rendah. Seperti yang dilansir dari
bermanfaat untuk wajib pajak yang tidak tribunjogja.com, realisasi penerimaan pajak

109
JURNAL NOMINAL / VOLUME V NOMOR 2 / TAHUN 2016

masyarakat Bantul di Kantor Pajak Pratama Wajib Pajak Terhadap Kepatuhan Wajib
(KPP) Bantul pada tahun 2015 masih belum Pajak Di KPP Pratama Yogyakarta.
mencapai target. Masih kurangnya kesadaran METODE PENELITIAN
masyarakat untuk membayar pajak menjadi Jenis Penelitian
sebab pencapaian target penerimaan pajak Penelitian ini menggunakan
tahun 2015 turun banyak dari tahun 2014. pendekatan deskriptif korelasional. Tujuan
Tahun 2014 pencapaian target penerimaan studi deskriptif adalah memberikan kepada
pajak sebesar 98% sedangkan untuk tahun peneliti sebuah riwayat atau menggambarkan
2015 hanya mencapai 85,5% dari target aspek-aspek yang relevan dengan fenomena,
penerimaan pajak. perhatian dan perspektif seseorang,
Ada beberapa penelitian yang organisasi, orientasi industri atau yang
dilakukan untuk mengetahui penerapan e- lainnya (Uma Sekaran, 2007:158). Menurut
filing terhadap Kepatuhan Wajib Pajak. Hasil Husein Umar (2011:25) penelitian korelasi
penelitian Nurul Afia Sari (2013) adalah penelitian yang dirancang untuk
memaparkan bahwa penerapan sistem e-spt menentukan tingkat hubungan variabel-
meningkatkan jumlah Wajib Pajak terdaftar variabe yang berbeda dalam satu populasi.
yang menyampaikan SPT. Namun, Disini peneliti dapat mengetahui berapa
penerapan sistem e-SPT tidak meningkatkan besar variabel-variabel bebas terhadap
tingkat Kepatuhan Wajib Pajak. Penelitian variabel terikatnya serta besarnya arah
yang dilakukan oleh Nurul Afia Sari berbeda hubungan yang terjadi.
dengan penelitian yang dilakukan oleh Sari Waktu dan Tempat Penelitian
Nurhidayah. Penelitian yang dilakukan oleh Penelitian ini dilaksanakan di KPP Pratama
Sari Nurhidayah (2014) menyatakan bahwa Yogyakarta.Waktu pelaksanaan penelitian
penerapan e-filing berpengaruh positif bulan Desember 2015 hingga Januari 2016.
terhadap kepatuhan Wajib Pajak. Adanya Definisi Operasional Variabel Penelitian
perbedaan penelitian dan belum adanya a) Variabel Dependen (Y)
penelitian yang meneliti tentang penerapan e- Kepatuhan Wajib Pajak adalah
filing, tingkat pemahaman perpajakan dan suatu keadaan dimana Wajib Pajak
kesadaran Wajib Pajak di KPP Pratama memenuhi segala kewajiban perpajakannya
Yogyakarta membuat peneliti tertarik untuk seperti: mendaftarkan diri untuk
melakukan penelitian dengan judul mendapatkan NPWP; melaporkan usahanya
Pengaruh Penerapan E-Filing, Tingkat untuk dikukuhkan sebagai PKP; menghitung
Pemahaman Perpajakan Dan Kesadaran pajak terhutang; mengisi dengan benar SPT
dan menyelenggarakan pembukuan. Serta

110
JURNAL NOMINAL / VOLUME V NOMOR 2 / TAHUN 2016

melaksanakan seluruh hak perpajakannya karena memahami bahwa pajak sangat


seperti: mengajukan surat keberatan; penting untuk pembiayaan nasional.
menerima tanda bukti pemasukan SPT;
Prosedur
melakukan pembetulan SPT; mengajukan
Penelitian ini dilakukan dengan
permohonan penundaan penyampaian SPT;
menyebar kuesioner (angket) ke Wajib Pajak
mengajukan permohonan penundaan atau
di KPP Pratama Yogyakarta. Prosedur
pengangsuran pembayaran pajak; meminta
Penelitian sebagai berikut:
pengembalian kelebihan pembayaran pajak;
a) Peneliti memilih responden yang akan
mengajukan permohonan penghapusan
diteliti yaitu wajib pajak pengguna e-
pengurangan sanksi; memberi kuasa kepada
filing.
orang untuk melaksanakan kewajiban
b) Sebelum pelaksanaan penelitian peneliti
pajaknya dan meminta bukti pemotongan
bermaksud untuk menjelaskan tujuan
atau pemungutan pajak.
penelitian pada responden.
b) Variabel Independen (X)
c) Setelah responden mengerti tujuan,
E-filling adalah suatu cara
peneliti memberikan penjelasan mengenai
penyampaian SPT (Masa dan Tahunan) atau
cara-cara pengisisan kuesioner.
Pemberitahuan PerpanjanganSPT Tahunan
d) Responden diminta untuk mengisi kolom
yang dilakukan secara online yang real time
identitas seperti nama, jeis kelamin, lama
melalui Penyedia JasaAplikasi atau
waktu menggunakan e-filing dan lain-lain.
Application Service Provider (ASP).
e) Selanjutnya responden diminta untuk
Tingkat pemahaman perpajakan adalah
mencentang jawaban pada salah satu
tingkatan pengetahuan dan pikiran Wajib
kolom yaitu jawaban sangat setuju,
Pajak atas kewajiban perpajakannya untuk
setiuju, tidak setuju dan sangat tidak
memberikan kontribusi kepada Negara
setuju.
dalam memenuhi keperluan pembiayaan dan
f) Jika ada tesponden belum mengerti atau
pembangunan nasional guna tercapainya
ada pertanyaan yang belum jelas maka
keadilan dan kemakmuran.
dapat ditanyakan pada peneliti.
Kesadaran Wajib Pajak adalah
Populasi Dan Sampel
pemahaman yang mendalam pada seseorang
Populasi dalam penelitian ini adalah
atau badan yang terwujud dalam pemikiran,
Wajib Pajak yang sudah menggunakan e-
sikap, dan tingkah laku untuk melaksanakan
filing di KPP Pratama Yogyakarta.Pemilihan
hak dan kewajiban perpajakan sesuai dengan
populasi tersebut karena Wajib Pajak
ketentuan peraturan perundang-undangan
tersebut pernah menggunakan e-filing

111
JURNAL NOMINAL / VOLUME V NOMOR 2 / TAHUN 2016

sehingga dapat dijadikan responden untuk mengenai cara-cara pengisisan kuesioner.


mengetahui Kepatuhan Wajib Pajak di KPP Responden diberikan waktu dan diminta
Pratama Yogyakarta.Wajib Pajak yang untuk mengisi data sesuai dengan yang
terdaftar sebagai Wajib Pajak e-filing di tercantum dalam kuesioner. Jika Wajib Pajak
KPP Pratama Yogyakarta berjumlah 7.835 yang menjadi responden belum mengerti atau
orang. Teknik pengambilan sampel yang ada pertanyaan yang belum jelas maka dapat
digunakan dalam penelitian ini adalah ditanyakan pada peneliti.
sampling insidental. Sampling insidental Uji Coba Instrumen
adalah teknik penentuan sampel berdasarkan Data yang digunakan dalam uji coba
kebetulan, yaitu siapa saja yang secara instrumen diambil dari Wajib Pajak
kebetulan atau insidental bertemu dengan pengguna e-filing di KPP Pratama
peneliti dapat digunakan sebagai sampel, bila Yogyakarta. Pengambilan data
dipandang orang yang kebetulan ditemui menggunakan kuesioner dengan skala likert
cocok sebagai sumber data. Penentuan yang untuk mengukur Kepatuhan Wajib
jumlah sampel dalam penelitian Pajak di KPP Pratama Yogyakarta (Y),
menggunakan pendapat Gay. Menurut penerapan e-filing (X1 ), tingkat pemahaman
Husein Umar (2011:79) pendapat Gay perpajakan(X2 ) dan kesadaran Wajib Pajak
menyatakan bahwa ukuran sampel yang (X3 ). Uji coba instrumen dilakukan dengan
dapat di terima berdasarkan pada desain menyebar 30 kuesioner kepada wajib pajak
penelitian yang digunakan, dimana penelitian pengguna e-filing di KPP Pratama
dengan metode deskriptif-korelasional Yogyakarta.
memiliki ukuran sampel minimal 30 subjek. a) Uji Validitas Data
Sampel yang digunakan dalam penelitian ini Uji validitas data menggunakan
berjumlah 70 subjek. pendekatan Content (face) validity.Nilai
Teknik Pengumpulan Data validitas data dicari dengan menggunakan
Data diperoleh dengan memberikan rumus korelasi product
angket atau kuesioner pada responden. moment.Perhitungan ini menggunakan
Pembagian kuesioner atau angket dilakukan bantuan komputer program SPSS 20.
oleh peneliti kepada Wajib Pajak di KPP Perhitungan dilakukan dengan
Pratama Yogyakarta. Sebelum pelaksanaan menggunakan Scale-reliability analysis
penelitian peneliti bermaksud untuk pada tabel item total statistic dengan item
menjelaskan tujuan penelitian pada corrected item total correlation
responden. Setelah responden mengerti (Sugiyono & Agus, 2015:388).
tujuan, peneliti memberikan penjelasan

112
JURNAL NOMINAL / VOLUME V NOMOR 2 / TAHUN 2016

Pertanyaan/pernyataan kuesioner 3 3. Uji F hitung dimaksudkan untuk


dikatakan valid apabila nilai > r tabel. menguji model regresi atas pengaruh
b) Uji Reliabilitas Data seluruh variabel independen yaitu:
Uji reliabilitas data menggunakan 1 , 2 , 3 secara simultan terhadap
pendekatan reliabilitas konsistensi variabel dependen.
internal. Untuk mengukur konsistensi
internal peneliti menggunakan salah satu HASIL PENELITIAN DAN
teknik statistik yaitu Combarchs alpha. PEMBAHASAN
Menurut Husein Umar (2011:173) suatu Statistik Deskriptif
variabel dikatakan valid apabila nilai Responden data dalam penelitian ini
Combarchs alpa> 0,70. Perhitungan ini berjumlah 70 Wajib Pajak pengguna e-
dilakukan dengan bantuan komputer filing.Analisis data statistik deskriptif yang
program SPSS 20. disajikan dalam penelitian ini meliputi harga
rerata Mean (M), Modus (Mo), Median (Me),
Teknik Analisis Data dan Standar Deviasi (SD). Mean merupakan
a) Analisis Regresi Sederhana rata-rata, modus merupakan nilai variabel
Regresi sederhana didasarkan pada atau data yang mempunyai frekuensi tinggi
hubungan fungsional ataupun kausal satu dalam distribusi. Berikut ini adalah hasil
variabel independen dengan satu variabel analisis statistik deskriptif dari data
dependen. Persamaan umum regresi linear penelitian:
sederhana = a + bX. Uji t dilakukan Tabel.1 Hasil Analisis Deskriptif
untuk menguji signifikansi konstanta dan KET Y

variabel bebas dengan satu variabel Min 18 57 26 14


Max 36 92 40 24
terikat.
M 30,8 80,31 32,47 20,73
b) Analisis Regresi Berganda
Mo 27 69 40 24
Regresi linear berganda digunakan untuk Me 30 83 35 22
mengetahui pengaruh antara variabel SD 4,299 10,140 4,373 2,909
bebas dengan variabel terikat, yaitu: e- Sumber: data primer yang diolah (2016)
filing, tingkat pemahaman perpajakan dan
kesadaran Wajib Pajak terhadap
Kepatuhan Wajib Pajak di KPP Pratama
Yogyakarta. Persamaan umum regresi
linear berganda Y = a + 1 1 + 2 12+

113
JURNAL NOMINAL / VOLUME V NOMOR 2 / TAHUN 2016

1. Uji Asumsi Klasik dengan jumlah n penelitian 70, maka


a) Uji Normalitas besarnya nilaichi-squarehitung = 70 x 0,651
= 45,57. Nilai ini dibandingkan dengan c2
tabel dengan df= 70 dan tingkat signifikansi
0,05 didapat nilai chi-squaretabel sebesar
90.53123. Oleh karena nilai chi-square
hitung lebih kecil dari chi-squaretabel maka
dapat disimpulkan bahwa model regresi
Gambar. 1 Uji Normalitas dalam penelitian ini berbentuk linear.
Gambar diatas merupakan Hasil dari c) Uji Multikolinearitas
pengolahan data uji normalitas dengan Tabel 3. Hasil Uji Multikolinearitas
program SPSS Versi 20. Dengan melihat Model Collinearity
Statistics
tampilan pada grafik normal plot terlihat
Tolerance VIF
titik-titik menyebar di sekitar garis diagonal (Constant)
dan mengikuti arah garis diagonal. Hal ini E-Filling .420 2.381
menunjukkan bahwa model regresi dalam Pemahaman .398 2.515
Perpajakan
penelitian ini memenuhi asumsi normalitas.
Kesadaran Wajib .382 2.616
b) Uji Linearitas Pajak
Hasil pengolahan data uji linearitas dengan a. Dependent Variable: Kepatuhan

program SPSS Versi 20 adalah sebagai Sumber: Data yang diolah, Lampiran
berikut: (2016)
Tabel 2. Hasil Uji Linearitas Hasil perhitungan nilai Variance Inflation
Model Summaryb Factor (VIF) juga menunjukkan nilai VIF
R Adjusted Std. Error of Durbin- kurang dari 10. Jadi, dapat disimpulkan
Model R Square R Square the Estimate Watson
bahwa tidak ada multikolinieritas antar
1 .807a .651 .641 2.665 1.802
variabel dalam model regresi di penelitian
a. Predictors: (Constant), E-Filling, Pemahaman Pajak,
ini.
Kesadaran

b. Dependent Variable: Kepatuhan Wajib Pajak d) Uji Heteroskedastisitas


Hasil pengolahan uji heteroskedastisitas
Sumber: data primer yang diolah , Lampiran
dengan menggunakan SPSS Versi 20
(2016)
adalah sebagai berikut:

Berdasarkan hasil output SPSS menunjukkan


bahwa nilai R Square (R2) sebesar 0,651

114
JURNAL NOMINAL / VOLUME V NOMOR 2 / TAHUN 2016

Sumber: Data yang diolah, Lampiran


(2016)
Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat
bahwa: H1 diterima dengan nilai koefisien
sebesar 0,293, H2 diterima dengan nilai
koefisien 0,653,H3 diterima dengan nilai
Gambar 2. Uji Heteroskedastisitas koefisien 1,184 dan H4 diterima dengan nilai
Dari grafik scatterplots terlihat bahwa koefisien 0,079, 0,119 dan 0,854.
titik-titik menyebar secara acak serta PEMBAHASAN
tersebar di atas maupun di bawah angka 0 a) Pengaruh Penerapan e-filing terhadap
(nol) pada sumbu Y. Hal ini dapat Kepatuhan Wajib Pajak di KPP
disimpulkan bahwa tidak terjadi Pratama Yogyakarta
heteroskedastisitas pada model regresi di Hasil penelitian ini mendukung
penelitian ini, sehingga model regresi hipotesis pertama yang menyatakan
tersebut layak dipakai untuk memprediksi bahwa penerapan e-filing berpengaruh
variabel dependen Kepatuhan Wajib positif terhadap Kepatuhan Wajib Pajak di
Pajak berdasarkan masukan variabel KPP Pratama Yogyakarta. Nilai koefisien
independen Penerapan e-filing, Tingkat regresi sebesar 0,293 yang memiliki
pemahaman perpajakan dan Kesadaran arah positif. Hal ini menunjukkan bahwa
Wajib Pajak. semakin baik Penerapan e-filing maka
2. Uji Hipotesis Kepatuhan Wajib Pajak juga akan
Dalam penelitian ini, uji hipotesis dilakukan semakin baik. Selain itu, berdasarkan
dengan analisis regresi linear sederhana dan hasil koefisien korelasi sebesar 0,674 dan
analisis regresi linear berganda. Berikut hasil koefisien determinasi ( 2 ) 0,454
uji hipotesis dengan SPSS 20: menunjukkan penerapan e-filing
Tabel 4. Uji Hipotesis berpengaruh terhadap Kepatuhan Wajib
Konstanta Koefisien Nilai Ket Pajak dan mempengaruhi 45,4% terhadap
Sig Kepatuhan Wajib Pajak. Hasil dari
H1 7,427 0,293 0,000 Sig penelitian ini mendukung hasil penelitian
H2 8,380 0,653 0,000 Sig
dari Sari Nurhidayah (2015) yang
H3 6,373 1,184 0,000 Sig
menyatakan bahwa e-filing berpengaruh
H4 2,724 0,079 0,000 Sig
terhadap Kepatuhan Wajib Pajak dimana
0,119
e-filing ini dimoderasi oleh pemahaman
0,854

115
JURNAL NOMINAL / VOLUME V NOMOR 2 / TAHUN 2016

Wajib Pajak dalam menggunakan Kepatuhan Wajib Pajak juga akan


internet. semakin baik. Hasil dari penelitian ini
Penerapan e-filing dapat dilihat dari mendukung hasil penelitian sebelumnya,
persepsi Wajib Pajak dalam yaitu penelitian yang dilakukan oleh
menggunakan e-filing. Wajib Pajak Nirawan Adiasa (2013) yang menunjukan
yang menganggap bahwa e-filing bahwa pemahaman tentang peraturan
bermanfaat dan memudahkannya dalam perpajakan berpengaruh positif terhadap
melaksanakan kewajiban perpajakan, Kepatuhan Wajib Pajak.
akan membuat Wajib Pajak merasa puas Tingkat pemahaman perpajakan
menggunakan e-filing dan selanjutnya dilihat dari seberapa besar Wajib Pajak
membuat Wajib Pajak semakin patuh. Jadi memahami ketentuan perpajakan yang
semakin baik penerapan e-filing maka berlaku. Wajib Pajak yang memiliki
Kepatuhan Wajib Pajak akan semakin tingkat pemahaman perpajakan yang
meningkat. tinggi akan memperkecil tingkat
b) Pengaruh tingkat pemahaman pelanggaran terhadap peraturan pajak dan
perpajakan terhadap Kepatuhan memperbesar tingkat Kepatuhan Wajib
Wajib Pajak di KPP Pratama Pajak. Jadi semakin tinggi tingkat
Yogyakarta pemahaman perpajakan maka semakin
Hasil penelitian ini mendukung tinggi Kepatuhan Wajib Pajak.
hipotesis kedua yang menyatakan bahwa c) Pengaruh kesadaran Wajib Pajak
tingkat pemahaman perpajakan terhadap Kepatuhan Wajib Pajak di
berpengaruh positif terhadap Kepatuhan KPP Pratama Yogyakarta
Wajib Pajak di KPP Pratama Yogyakarta. Hasil penelitian ini mendukung
Hal ini dapat dibuktikan dengan nilai t hipotesis ketiga yang menyatakan bahwa
hitung lebih besar dari t tabel. Nilai t kesadaran Wajib Pajak berpengaruh
hitung untuk variabel penerapan tingkat positif terhadap Kepatuhan Wajib Pajak di
pemahaman perpajakan sebesar 8,848. KPP Pratama Yogyakarta.Hal ini dapat
Nilai ini lebih besar dari t tabel yaitu dibuktikan dengan nilai t hitung lebih
1,66 dengan nilai signifikansi sebesar besar dari t tabel.Nilai t hitung untuk
0,000 lebih kecil dari 0,05. Nilai variabel kesadaran Wajib Pajak sebesar
koefisien regresi sebesar 0,653 yang 12,664. Nilai ini lebih besar dari t tabel
memiliki arah positif. Hal ini yaitu 1,66 dengan nilai signifikansi
menunjukkan bahwa semakin baik sebesar 0,000 lebih kecil dari 0,05. Nilai
tingkat pemahaman perpajakan maka koefisien regresi sebesar 1,184 yang

116
JURNAL NOMINAL / VOLUME V NOMOR 2 / TAHUN 2016

memiliki arah positif. Hal ini dengan nilai F hitung lebih besar dari F
menunjukkan bahwa semakin tinggi tabel.Nilai F hitung adalah sebesar
kesadaran Wajib Pajak maka Kepatuhan 59.820. Nilai ini lebih besar dari F tabel
Wajib Pajak juga akan semakin baik. yaitu 3,94 dengan nilai signifikansi
Hasil dari penelitian ini mendukung hasil sebesar 0,000 lebih kecil dari 0,05. Hal
penelitian dari Restu Mutmainah Marjan ini menunjukkan bahwa semakin baik
(2014) yang menyatakan bahwa Penerapan e-filling, tingkat pemahaman
kesadaran Wajib Pajak berpengaruh perpajakan dan kesadaran Wajib Pajak
positif dan signifikan terhadap maka Kepatuhan Wajib Pajak juga akan
kepatuhan formal wajib pajak. semakin baik.
Kesadaran Wajib Pajak dilihat dari Hasil dari penelitian ini mendukung
seberapa besar tingkat kedisiplinan dan pernyataan dari Rochmat (1991:94) dan
kemauan Wajib Pajak dalam Salamun (1990:190) yang menyatakan
melaksanakan hak dan kewajibannya bahwa tingkat pemahaman perpajakan
sesuai dengan ketentuan peraturan dan kesadaran Wajib Pajak
perundang-undangan yang berlaku. Wajib mempengaruhi Kepatuhan Wajib Pajak.
Pajak yang memiliki kesadaran yang Selain itu penelitian ini mendukung
tinggi akan membuatnya patuh dalam penelitian yang dilakukan oleh Sari
melaksanakan kewajiban dan hak Nurhidayah (2014) e-filing berpengaruh
perpajakkannya. Jadi semakin tinggi positif terhadap Kepatuhan Wajib Pajak
kesadaran Wajib Pajak maka Kepatuhan dan menolak penelitian yang dilakukan
Wajib Pajak akan semakin meningkat. oleh Nurul Afia Sari (2013) yang
d) Pengaruh penerapan e-filing, tingkat menyatakan bahwa e-spt tidak
pemahaman perpajakan dan berpengaruh terhadap Kepatuhan Wajib
kesadaran Wajib Pajak terhadap Pajak.
Kepatuhan Wajib Pajak di KPP Penerapan e-filing dilihat dari
Pratama Yogyakarta seberapa baik persepsi Wajib Pajak
Hasil penelitian ini mendukung tentang e-filing, tingkat pemahaman
hipotesis keempat yang menyatakan perpajakan dilihat dari seberapa tinggi
bahwa penerapan e-filing, tingkat Wajib Pajak mengerti tentang peraturan
pemahaman perpajakan dan kesadaran perpajakan yang berlaku, sedangkan
Wajib Pajak berpengaruh positif terhadap kesadaran Wajib Pajak dilihat dari
Kepatuhan Wajib Pajak di KPP Pratama seberapa tinggi kedisiplinan dan kemauan
Yogyakarta. Hal ini dapat dibuktikan Wajib Pajak untuk melaksanakan

117
JURNAL NOMINAL / VOLUME V NOMOR 2 / TAHUN 2016

kewajiban perpajakannya. Wajib Pajak Pratama Yogyakarta. Nilai koefisien


yang merasa puas menggunakan e-filing, regresi yang positif yaitu sebesar 0,653.
memahami dengan baik peraturan Koefisien determinasi 0,444 berarti
perpajakan dan memiliki kedisplinan juga tingkat pemahaman perpajakan
kemauan yang tinggi dalam melaksanakan mempengaruhi Kepatuhan Wajib Pajak
kewajiban perpajakan akan membuat sebesar 44,4%. Persamaan garis
Wajib Pajak tersebut semakin patuh. Jadi regresinya adalah Y= 8,830 + 0,653X2 .
semakin baik penerapan e-filing, tingkat Hal ini berarti semakin tinggi tingkat
pemahaman perpajakan dan kesadaran pemahaman perpajakan maka semakin
Wajib Pajak maka Kepatuhan Wajib Pajak tinggi Kepatuhan Wajib Pajak.
juga akan semakin meningkat. c) Kesadaran Wajib Pajak berpengaruh
positif dan signifikan terhadap Kepatuhan
SIMPULAN DAN SARAN Wajib Pajak di KPP Pratama Yogyakarta.
Simpulan Nilai koefisien regresi yang positif yaitu
Berdasakan hasil pengujian dan sebesar 1,184. Koefisien determinasi
pembahasan, dapat ditarik kesimpulan 0,621 berarti kesadaran Wajib Pajak
sebagai berikut: memepengaruhi Kepatuhan Wajib Pajak
a) Penerapan e-filing berpengaruh positif sebesar 62,1%. Persamaan garis
dan signifikan terhadap Kepatuhan Wajib regresinya adalah Y= 6,373 + 1,184X3 .
Pajak di KPP Pratama Yogyakarta. Nilai Hal ini berarti semakin tinggi kesadaran
koefisien regresi yang positif yaitu Wajib Pajak maka semakin tinggi
sebesar 0,293. Koefisien determinasi Kepatuhan Wajib Pajak.
0,454 ini berarti penerapa penerapan e- d) Penerapan e-filing, tingkat pemahaman
filing mempengaruhi Kepatuhan Wajib perpajakan dan kesadaran Wajib Pajak
Pajak sebesar 45,4%. Besarnya nilai berpengaruh positif dan signifikan
koefisien regresi 0,293 dengan nilai terhadap Kepatuhan Wajib Pajak di KPP
konstanta 7,427. Persamaan garis Pratama Yogyakarta. Nilai koefisien
regresinya adalah Y= 7,427 + 0,293X1 . regresi yang positif yaitu sebesar 0,293
Hal ini berarti semakin tinggi Penerapan untuk variabel penerapan e-filing, sebesar
e-filing maka semakin tinggi Kepatuhan 0,653 untuk variabel tingkat pemahaman
Wajib Pajak. perpajakan sedangkan variabel kesadaran
b) Tingkat pemahaman perpajakan Wajib Pajak sebesar 1,184. Nilai F hitung
berpengaruh positif dan signifikan yang lebih besar dari F tabel yaitu 59.820
terhadap Kepatuhan Wajib Pajak di KPP > 3,94. Koefisien determinasi 0,651 hal ini
118
JURNAL NOMINAL / VOLUME V NOMOR 2 / TAHUN 2016

berarti penerapan e-filing, tingkat e) Bagi peneliti selanjutnya sebaiknya lebih


pemahaman perpajakan dan kesadaran memperbesar jumlah sampel dalam
Wajib Pajak mempengaruhi Kepatuhan penelitian. Hal ini dilakukan agar data
Wajib Pajak sebesar 65,1%. yang dihasilakan oleh peneliti selanjutnya
Saran lebih akurat.
Saran yang dapat diberikan sehubungan f) Bagi peneliti selanjutnya yang ingin
dengan hasil penelitian dan keterbatasan menggunakan variabel e-filing sebaiknya
penelitian adalah sebagai berikut: dapat memperluas lokasi penelitian. Hal
a) Direktorat Jenderal Pajak diharapkan ini dilakukan agar didapatkan
mensosialisasikan tata cara penggunaan e- perbandingan hasil penerapan e-filing.
filing lewat iklan di kantor pajak terutama
DAFTAR PUSTAKA
untuk pemula. Hal ini dikarenakan
Abdul Rahman. (2010). Panduan
rendahnya rata-rata skor yang diberikan
Pelaksanaan Administrasi Pajak:
responden untuk butir pernyataan variabel Untuk Karyawan, Pelaku Bisnis Dan
Perusahaan. Bandung: Nuansa.
e-filing pada item kemudahan pengisian
SPT bagi pemula. Anonim.(2014). Lebih Dari 50% Wajib
Pajak Belum Bayar
b) Direktorat Jenderal Pajak sebaiknya lebih
Pajak.Diaksesmelalui
menyederhanakan sistem e-filing karena http://www.cnnindonesia.com/ekono
mi/20141014175233-78-6372/lebih-
banyak Wajib Pajak yang merasa
dari-50-wajib-pajak-belum-bayar-
kesuliatan dalam menggunakan e-filing. pajak/ tanggal 09 November 2015,
jam 09.36 WIB
c) Penyuluhan pajak perlu ditingkatkan dan
difokuskan tentang sanksi perpajakan, ______. (2014). Kesadaran Pajak Orang
Indonesia Rendah, 80 Persen Harus
karena dalam penelitian ini pernyataan
Dipaksa. Diakses melalui
mengenai sanksi perpajakan memiliki http://www.ortax.org/ortax/?mod=be
rita&page=show&id=13751&q=&hl
rata-rata skor terendah dalam variabel
m= tanggal 31 Maret 2016, jam
tingkat pemahaman perpajakan. 11.00 WIB.
d) Tingkat kedisiplinan Wajib Pajak perlu
______. (2015). Bulan Kedelapan
ditingkatkan dengan sosialisasi mengenai Penerimaan DIY Belum 50%.
Diakses melalui
pentingnya pajak bagi pembangunan
www.harianjogja.com/read/2015082
negara karena skor pernyataan mengenai 6/7/3476/bulan-kedelapan-
penerimaan-pajak-diy-belum-50
kedisiplinan membayar pajak pada
Pada tanggal 17 september
variabel kesadaran Wajib Pajak memiliki 2015, jam 09.32 WIB.
skor terendah dalam penelitian ini.

119
JURNAL NOMINAL / VOLUME V NOMOR 2 / TAHUN 2016

______. (2015). Pelajari dan Pahami Semarang).Skripsi. Fakultas


Sebelum Memilih Terpisah. Diakses Ekonomi Universitas Diponegoro.
melalui
http://www.ortax.org/ortax/?mod=iss Gunawan Setiyaji dan Hidayat Amir.(2005).
ue&page=show&id=70 Pada tanggal Evaluasi Kinerja Sistem Perpajakan
22 febuari 2016, jam 17.18 WIB. di Indonesia.Jurnal Ekonomi
Universitas Indonusa Esa Tunggal.
______. (2015). Tingkat Kepatuhan Wajib Vol. 10, No. 2.
Pajak Perorangan Masih Rendah.
Diakses melalui Husein Umar. (2011). Metode Penelitian
http://jogja.tribunnews.com/2015/02/ Untuk Skripsi Dan Tesis Bisnis.
09/tingkat-kepatuhan-wajib-pajak- Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
perorangan-masih-rendah tanggal 08
November 2015, jam 16.40 WIB. Imam Ghozali. (2006). Aplikasi Analisis
Multivariate Dengan Program SPSS.
______. (2015). Wajib Pajak Tak Patuh, Semarang: Undip.
Jumlah Pelaporan SPT PPh 2015
Anjlok. Diakses melalui Isroah.(2012). Perpajakan. Yogyakarta: Uny
http://ortax.org/ortax/?mod=berita& Press.
page=show&id=14055&q=&hlm=
tanggal 08 November 2015, jam Mardiasmo. (2011). Perpajakan.
15.36 WIB. Yogyakarta: Andi.

Diana Sari. (2013). Konsep Dasar Nasution.(2006). Perpajakan. Jakarta: Bumi


Perpajakan. Bandung: Refika Aksara
Aditama.
Nirawan.(2013). Pengaruh Pemahaman
Direktorat Jenderal Pajak. (2004). E-SPT. Peraturan Pajak Terhadap Kepatuhan
Diakses melalui www.pajak.go.id Wajib Pajak Dengan Preferensi
pada tanggal 15 September 2015 jam Risiko Sebagai Variabel
16.28 WIB. Moderating.Skripsi.Jurusan
______. (2004). Apa itu e-filing. Diakses Akuntansi Universitas Negeri
melalui Semarang.
www.pajakku.com/index.asp?modul
e=information&task=detail&title=In Novi Purnama Sari.(2014). Pengaruh
foeFilingpada tanggal 15 September Penerapan e-SPT Terhadap
2015, Jam 16.30 WIB. Kepatuhan Wajib PajakBadan
DalamMelaporkan SPT (Studi Kasus
Djoko Muljono. (2007). Pengantar PPh Dan Pada KPP Madya Malang).
PPh 21 Lengkap Dengan Undang- Skripsi. Program Studi Perpajakan
Undang.Yogyakarta: Andi Universitas Brawijaya.
Yogyakarta.
Nur Indriantoro & Bambang Supomo.(2009).
Erly Suandy. (2011). Perencanaan Metodologi Penelitian Bisnis untuk
Pajak.Jakarta: Salemba Empat. Akuntansi dan
Manajemen.Yogyakarta : BPFE
Gita Govinda Kirana. (2010). Analisis Yogyakarta.
Perilaku Penerimaan Wajib Pajak
Terhadap Penggunaan E-Filling
(Kajian Empiris Di Wilayah Kota

120
JURNAL NOMINAL / VOLUME V NOMOR 2 / TAHUN 2016

Republik Indonesia, Peraturan Menteri Restu Mutmainah Marjan. (2014). Pengaruh


Nomor 29/PMK.03/2015 tentang Kesadaran Wajib Pajak, Pelayanan
Pengurangan dan Penghapusan Fiskus, Dan Sanksi Pajak Terhadap
Administrasi Pajak atas Tingkat Kepatuhan Formal Wajib
Keterlambatan Penyampaian Surat Pajak(Studi Di Kantor Pelayanan
Pemberitahuan, Pembetulan Surat Pajak Pratama Makassar Selatan).
Pemberitahuan dan Keterlambatan Skripsi. Jurusan Akuntansi
Pembayaran Atau Penyetoran Pajak. Universitas Hasanuddin.

Republik Indonesia, Peraturan Menteri Rochmat Soemitro. (1991). Asas dan Dasar
Nomor 91/PMK.03/2015 tentang Perpajakan.Bandung: PT. Eresco.
Pengurangan atau Penghapusan
Administrasi Pajak atas Safrin Nurmantu. (2005). Pengantar
Keterlambatan Penyampaian Suaat Perpajakan.Jakarta: Granit.
Pemberitahuan, Pembetulan Surat
Pemberitahuan dan Keterlambatan Sari Nurhidayah.(2015). Pengaruh
Pembayaran atau Penyetoran Pajak. Penerapan Sistem E-Filling Terhadap
Kepatuhan Wajib Pajak Dengan
_____,Peraturan Pemerintah Nomor 91 Pemahaman Internet Sebagai
Tahun 2010 tentang Jenis Pajak Variabel Pemoderasi Pada Kpp
Daerah Yang Dipungut Berdasarkan Pratama Klaten.Skripsi.Program
Penetapan Kepala Daerah Atau Studi Akuntansi Universitas Negeri
Dibayar Sendirioleh Wajib Pajak. Yogyakarta.

_____,Undang-Undang Republik Indonesia Salamun A.T. (1990). Prospek dan Faktor


Nomor 36 Tahun 2008 tentang Penentu Reformasi Perpajakan.
Perubahan Keempat Atas Undang- Jakarta: Bina Rena Pariwara.
Undang Nomor 7 Tahun 1983 tentang
Pajak Penghasilan. Septia Deni. (2015). Wajib Pajak Harus
Lunasi Kewajiban Tahun Ini.
_____,Undang-Undang Republik Indonesia Diakses melalui
Nomor 16 Tahun 2009 tentang http://bisnis.liputan6.com/read/2303
Penetapan Peraturan Pemerintah 156/wajib-pajak-harus-lunasi-
Pengganti Undang-Undang Nomor 5 kewajiban-di-tahun-ini Pada tanggal
Tahun 2008 tentang Perubahan 24 November, jam 05.00 WIB.
Keempat Atas Undangundang Nomor
6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Siti Resmi. (2009). Perpajakan Teori Dan
Umum dan Tata Cara Perpajakan Kasus. Jakarta: Salemba Empat.
Menjadi Undang-Undang.
Soemarso. (2007). Perpajakan. Jakarta:
Riza Anvillia Putri (2015). Faktor-Faktor Salemba Empat.
Yang Mempengaruhi Kepatuhan
Penyampaian Surat Pemberitahuan Sri Putri Tita Mutia (2014) Pengaruh Sanksi
(Spt) TahunanWajib Pajak Orang Perpajakan, Kesadaran Perpajakan,
Pribadi (WPOP)(Studi Pada Wajib Pelayanan Fiskus, Dan Tingkat
Pajak Orang Pribadi Di Kpp Pratama Pemahaman Terhadap Kepatuhan
Kepanjen).Journal Ilmiah Wajib Pajak Orang Pribadi (Studi
Mahasiswa FEB.Vol. 3, No. 2. Empiris Pada Wajib Pajak Orang
Pribadi Yang Terdaftar Di Kpp

121
JURNAL NOMINAL / VOLUME V NOMOR 2 / TAHUN 2016

Pratama Padang). Journal


Akuntansi.Vol. 2, No. 1.

Sugiyono.(2008). Statistika Untuk


Penelitian. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono & Agus Susanto. (2015). Cara


Mudah Belajar SPSS & LISREL
Teori Dan Aplikasi Untuk Analisis
Data Penelitian. Bandung: Alfabeta
Sutrisno Hadi. (2004). Analisis Regresi.
Yogyakarta: Andi Offset.

Uma Sekaran. (2011). Metode Penelitian


Untuk Bisnis. Jakarta: Salemba
Empat.

122

Anda mungkin juga menyukai