Anda di halaman 1dari 4

ASESMEN NYERI

No. Dokumen No. Revisi Halaman


00 1/4

Ditetapkan Oleh :
STANDAR Tanggal Terbit
Direktur RSUBunda
PROSEDUR
OPERASIONAL
Maret 2015
dr. Dewa Gede Sidan Ardhana

PENGERTIAN Asesmen nyeri adalah suatu tindakan melakikan


penilaian rasa sakit/nyeri pada pasien di RS yang
terdiri atas asesmen nyeri awal dan asesmen
nyeri ulang.
Asesmen nyeri awal adalah suatu tindakan
melakukan penilaian rasa sakit/ nyeri pada pasien
saat pasien dilayani pertama kali di rawat jalan
maupun di unit gawat darurat.
Asesmen nyeri ulang adalah suatu tindakan
melakukan penilaian ulang rasa sakit/ nyeri pada
pasien dengan keluhan nyeri baik di rawat jalan, di
unit gawat darurat, rawat inap maupun rawat
khusus sampai pasien terbebas dari rasa nyeri.
TUJUAN 1. Semua pasien di RS dilakukan asesmen
nyeri.
2. Semua pasien nyeri dilakukan pengelolaan
nyeri sesuai panduan manajemen nyeri.
KEBIJAKAN Sesuai dengan kebijakan direktur nomor :
/RSUB/III/205 tentang asesmen informasi pasien Rawat
Inap
PROSEDUR 1. Dokter atau perawat melakukan asesmen
awal terhadap nyeri pada semua pasien
yang periksa di RS.
ASESMEN NYERI

No. Dokumen No. Revisi Halaman


00 2/4

Ditetapkan Oleh :
STANDAR Tanggal Terbit
Direktur RSUBunda
PROSEDUR
OPERASIONAL
Maret 2015
dr. Dewa Gede Sidan Ardhana

2. Penilaian rasa sakit/ nyeri dilakukan


dengan menggunakan pengkajian yang
sesuai untuk masing-masing pasien :
a. NIPS ( neonatal infant pain skala ) ntuk
neonatus.
b. FLACC ( face, leg, activity, cry, consolatility )
untuk anak usia 3tahun atau anak dengan
gangguan kognitif atau untuk pasien anak yang
tidak dapat dinilai dengan skala lain.
c. Wong baker faces pain skala untuk pasien
dewasa dan anak 3 tahun yang tidak dapat
menggambarkan intensitas nyeri dengan angka.
d. VAS ( visual analog skala ) untuk pasien
dewasa dan anak 8 tahun dengan skala 0 10,
dimana 0 tidak nyeri dengan 10 sangat nyeri,
pasien diminta mengekspresikan rasa nyerinya.
e. Comfort scala untuk menilai derajat sedasi
pada anak dan dewasa dengan terapi sedasi
yang dirawat diruang rawat intensif/ kamar
operasi/ ruang rawat inap yang tidak dapat
dinilai menggunakan VAS atau wong baker
faces pain skala
3. Dokter atau perawat melakukan tindakan atau
intervensi sesuai dengan derajat nyeri yang diderita
ASESMEN NYERI

No. Dokumen No. Revisi Halaman


00 3/4

Ditetapkan Oleh :
STANDAR Tanggal Terbit
Direktur RSUBunda
PROSEDUR
OPERASIONAL
Maret 2015
dr. Dewa Gede Sidan Ardhana

pasien.
4. Asesmen ualang nyeri dapat dilakukan setiap shift,
mengikuti pengukuran TTV atau satu jam setelah
tatalaksana nyeri atau sesuai dengan jenis dan
onset obat, setelah pasien menjalani prosedur
menyakitkan, sebelum transfer pasien dan sebelum
pasien pulang dari RS.
5. Untuk pasien yang mengalami nyeri kardiak,
lakukan asesmen ulang tiap 5 menit setelah
pemberian nitrat atau obat obat intravena.
6. Pada nyeri akut atau kronik, lakukan asesmen ulng
tiap 30 menit 1 jam setelah pemberian obat nyeri.
7. Hasil asesmen nyeri didokumentasikan dalam RM
pada form catatan terintegrasi, monitoring terpadu
dan indikator mutu klinik. Hasil asesmen nyeri
diinformasikan kepada pasien dan keluarga pasien
dan didokumentasikan dalam RM.
UNIT TERKAIT 1. Instalasi Gawat Darurat
2. Instalasi Rawat Inap
3. Instalasi Rawat Jalan.
ASESMEN NYERI

No. Dokumen No. Revisi Halaman


00 4/4

Ditetapkan Oleh :
STANDAR Tanggal Terbit
Direktur RSUBunda
PROSEDUR
OPERASIONAL
Maret 2015
dr. Dewa Gede Sidan Ardhana

Anda mungkin juga menyukai