Disusun Oleh:
Fakultas Ekonomi
2015
1
KATA PENGANTAR
Tim Penulis
2
DAFTAR ISI
HALAMAN
SAMPUL...........................................................................................
..i
KATA PENGANTAR..........................................................................ii
DAFTAR
ISI....................................................................................................
.......iii
BAB I PENDAHULUAN....................................................................1
1.1 Latar Belakang.....................................................................1
1.2 Rumusan Masalah................................................................2
1.3. Tujuan Penulisan..................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.....................................................................3
2.1 Teori Pelaporan Dalam Sektor Publik....................................3
2.3 Sistem Pelaporan Keuangan Sektor Publik.........................10
2.4 Siklus Akuntansi Keuangan Sektor Publik...........................11
2.5 Teknik Laporan Keuangan Sektor Publik.............................12
2.6 Pemakai Laporan Keuangan Sektor Publik.........................13
BAB III PENUTUP..........................................................................16
Kesimpulan...............................................................................16
DAFTAR PUSTAKA........................................................................17
3
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Teori Pelaporan Dalam Sektor Publik
3
Dalam organisani sektor publik, ada dua jenis pelaporan yang dikenal yakni
pelaporan kinerja dan pelaporan keuangan. Pelaporan kinerja merupakan refleksi
kewajiban untuk mempresintasikan dan melaporkan kinerja semua aktivitas serta
sumber daya yang harus dipertanggungjawabkan. Pelaporan ini merupakan wujud
dari proses akuntabilitas. Sedangkan pelaporan keuangan adalah cerminan dari
posisi keuangan serta transaksi yang telah dilakukan suatu organisasi sektor
publik dalam kurun waktu tertentu.
Secara rinci tujuan akuntansi dan laporan keuangan organisasi pemerintah adalah :
Laporan posisi keuangan, atau disebut juga dengan neraca ataupun laporan
aktiva dan kewajiban adalah laporan keuangan yang menyajikan posisi aktiva,
hutang dan modal pemilik pada satu saat tertentu. Sevara minimum, laporan posisi
keuangan harus memasukkan pos-pos yang menyajikan jumlah berikut :
1. Properti, pabrik dan peralatan
2. Aktiva-aktiva tak berwujud
3. Aktiva-aktiva financial
4. Investasi yang diperlukan dengan metode ekuitas
5. Persediaan
6. Pemulihan transaksi non pertukaran, termasuk pajak dan transfer
7. Piutang dari transaksi pertukaran
8. Kas dan setara kas
9. Hutrang pajak dan transfer
10. Hutang karana transaksi pertukaran
11. Cadangan (provision)
12. Kewajiban tidak lancer
13. Pertisipasi minoritas, dan
14. Aktiva/ekuitas neto
5
1. Pengakuan pendapatan
3. Investasi-investasi
7
8. Kontrak-kontrak kontruksi
9. Investasi property
14. Penyisihan
Analisis laporan keuangan dapat ditinjau dari ragam pelaporan yang ada, yaitu:
Likuiditas pemerintah
8
Komposisi investasi
Kekayaan pemerintah
Komposisi kewajiban
Ravaluasi cadangan
Komposisi pendapatan
Komposisi pengeluaran
1. Tingkat kematian
2. Tingkat kematian bayi
3. Konsumsi kalori per kapita
4. Tingkat pendidikan dasar
5. Tingkat pendidikan menengah
Sistem akuntansi dasar kas hanya mengakui arus kas masuk dan arus kas
keluar. Akun keuangan akhirnya akan dirangkum dalam buku kas. Laporan
keuangan tidak bisa dihasilkan apabila tidak ada data tentang aktiva dan
kewajiban.. data yang ada hanyalah perimbangan kas. Penjualan hanya dicatat saat
kas diterima, sehingga tidak ada pos piutang. Laporan arus kas banyak dipakai
dalam akuntansi bisnis, namun sebagai tambahan atas laporan pendapatan dan
laporan posisi keuangan.
Penerimaan dan biaya bertambah (diakui karena diperoleh atau dirumuskan atau
dimasukan bukan sebagai uang yang diterima atau dibayarkan) dalam jumlah
yang sesuai satu sma lain, dapat di pertahankan atau dianggap benar dan berkaitan
dengan rekening laba dan rugi selama periode bersangkutan.
5. Kertas
4. kerja
Mengelompokan dan mengikhtisarkan data yang di catat
1. Transaksi
Adalah persetujuan jual beli antara satu pihak dengan pihak lain. Dalam
hal ini transaksi yang dimaksud adalah transaksi antara organisasi sector
public dan pihak lain.
2. Analisis Bukti Transaksi
Dalam setiap transaksi selalu disertai dengan bukti pendukung yang berisi
informasi tentang kegiatan transaksi tersebut.
Seperti telah dijelaskan diatas, dari analisis bukti transaksi tersebut akan
dilakukan pencatatan atas transaksi yang telah terjai. Pencatatan transaksi
dilakukan oleh bendahara dalam jurnal.
Dalam buku besar terdapat daftar nama kelompok akun yang ada pada
suatu organisasi. Berdasarkan nama akun yang ada, catatan akan transaksi
13
1) Tahap Pencatatan
Kegiatan pengidentifikasian dan pengukuran dalam bentuk bukti
transaksi dan bukti pencatatan.
Kegiatan pencatatan bukti transaksi dalam buku harian atau jurnal.
Memindahbukukan (posting) dari jurnal berdasarkan kelompok atau
jenisnya ke dalam akun buku besar.
2) Tahap Pengikhtisaran
Penyusunan neraca saldo berdasarkan akun buku besar
Pembuatan ayat jurnal penyesuaian
Penyusunan kertas kerja atau neraca lajur
Pembuatan ayat jurnal penutup
Pembuatan neraca saldo setelah penutupan.
Pembuatan ayat jurnal pembalik
3) Tahap Pelaporan
Laporan pada unit kerja organisasi
Laporan konsolidasi organisasi
h. Lembaga Negara
i. Kelompok Politik (Partai Politik)
j. Manajer publik (Gubernur, Bupati, Direktur BUMN/BUMD)
k. Pegawai pemerintah
Serikat dagang sektor publik Governmental Accounting Standars Board (GASB)
(1999, p. B184) mengidentifikasikan pemakai laporan keuangan pemerintah
menjadi tiga kelompok besar, yaitu:
a. Masyarakat yang kepadanya pemerintah bertanggungjawab,
b. Legislatif dan Badan Pengawasan yang secara langsung mewakili
rakyat,
c. Investor dan kreditor yang memberi pinjaman dan/ atau
berpartisipasi dalam proses pemberian pinjaman.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA