Revisi Endokrin Fahmi
Revisi Endokrin Fahmi
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Kemajuan di bidang bioteknologi yang lain diantaranya adalah sintesis insulin dengan
bantuan bakteri yang biasa terdapat di usus besar, namanya Escherichia coli. Teknologi dasar
proses ini disebut dengan teknologi plasmid.
Insulin adalah hormon yang mengubah glukosa menjadi glikogen, dan berfungsi
mengatur kadar gula darah bersama hormon glukagon. Kekurangan insulin karena cacat
genetik pada pankreas, menyebabkan seseorang menderita diabetes melitus (kencing manis)
yang berdampak sangat luas terhadap kesehatan, mulai kebutaan hingga impotensi.
Sebelum ditemukan teknik sintesis insulin, hormon ini hanya bisa diperoleh dari ekstraksi
pankreas babi atau sapi, dan sangat sedikit insulin bisa diperoleh. Setelah ditemukan teknik
sintesis insulin di bidang bioteknologi inilah, harga insulin bisa ditekan dengan sangat drastis
sehingga bisa membantu para penderita diabetes melitus.
B. RUMUSAN MAKALAH
Dalam makalah ini penulis berharap dapat menginformasikan tentang awal mula atau
sejarah di temukannya insulin sebagai obat dalam dunia medis terutama pada
teraphy penyakit diabetes melitus yang sering disebut DM.
C. TUJUAN
Adapun tujuan dari pembuatan karya tulis ini antara lain adalah :
1. Transfor dan metabolisme glukosa untuk energi
2. Menstimulus penyimpanan glukosa dihati dan otot dalam bentuk glikogen
3. Membantu penyimpanan lemak dan adipose
4. Mempercepat transfor asam amino kedalam sel
BAB III
RUMUSAN MASALAH
Tema yang di tentukan untuk tugas ini adalah sejarah dan fungsinya
PICO yang saya rumuskan adalah sebagai berikut :
hasil monitoring tidak normal, dan memberikan pendidikan kesehatan tentang pentingnya
monitoring kadar glukosa darah. Insulin pump monitoring dapat memberikan kemudahan
bagi perawat saat memantau klien dengan kadar glukosa darah yang rendah atau tinggi, atau
bagi klien-klien yang memiliki indikasi untuk selalu di monitor kadar glukosa darahnya.
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 KESIMPULAN
Dari pembahasan pada pembahasan diatas dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut.
A. Manfaat Insulin
Salah satu fungsi utama hormon insulin yakni menjaga keseimbangan glukosa darah. Dalam
rangka melakukan fungsi pengaturan keseimbangan kadar gula di dalam pembuluh darah,
hormon insulin bekerja secara antagonis bersama produk hormon sistem ekskresi seperti
pankreas lainnya, yakni hormon glukagon. Ketika konsentrasi glukosa di dalam darah
melebihi nilai normal, yakni lebih dari 90-100 mg/dL, maka hormon insulin akan bekerja
agar normal kembali. Sebaliknya, saat kadar glukosa darah berada di bawah batas normal,
maka hormon glukagon yang akan bertugas membuatnya stabil kembali.
Selama beraktivitas, otot memerlukan energi berupa ATP. Salah satu cara memperoleh energi
tersebut adalah melalui mekanisme pemecahan molekul glukosa. Dalam proses inilah hormon
insulin turut menstimulasi terjadinya metabolisme glukosa pada otot agar berjalan optimal.
Setiap kali usai mengonsumsi makanan tinggi karbohidrat, maka sebagian glukosa hasil
metabolisme makanan tersebut akan disimpan di hati dalam bentuk glikogen. Untuk dapat
melaksanakan perannya dalam meningkatkan penyimpanan, maka hormon insulin bekerja
dengan cara meningkatkan aktivitas enzim glukonase, yakni enzim yang dapat mempercepat
penyerapan glukosa dari sirkulasi darah ke dalam bagian bagian sel hati. Selanjutnya, insulin
juga akan meningkatkan sintesis glikogen melalui peningkatan aktivitas enzim yang berperan
di dalamnya seperti enzim glikogen sintetase.
4. Meningkatkan penggunaan glukosa oleh sel-sel hepar
Selain membantu dalam pemasukan glukosa ke dalam sel-sel hepar, hormon insulin juga akan
meingkatkan penggunaan glukosa tersebut di dalam sel-sel hepar itu sendiri. Yaitu dengan
cara menginduksi enzim pemecah glikogen menjadi glukosa di dalam hati.
Selain berpengaruh terhadap metabolisme sel otot dan hati, insulin juga akan mempercepat
terjadinya pengangkutan serta penggunaan glukosa dari darah ke dalam sel-sel tubuh lain.
Mekanisme kerjanya juga tidak jauh berbeda dengan sebelumnya. Biasanya hal ini terjadi
setelah aktivitas pencernaan karbohidrat oleh tubuh selesai dan glukosa siap diedarkan
melalui plasma darah.
Ketika energi yang digunakan tubuh tidak sebanding dengan sumber energi yang tersedia,
dalam artian lebih sedikit, maka sisa metabolisme dari karbohidrat juga akan disimpan di
tubuh dalam bentuk lemak. Mekanisme penyusunan lemak inilah yang disebut sebagai
lipogenesis.
Banyak faktor yang berpengaruh dalam proses ini. Salah satunya yakni faktor hormonal yang
banyak diperankan oleh hormon insulin. Dalam hal ini insulin bekerja melalui beberapa cara,
yakni;
Pertama, karena sebagian besar lipogenesis terjadi di dalam sel-sel hati, maka hormon
insulin akan meningkatkan pengangkutan produk glukosa ke dalam hati. Selanjutnya,
glukosa tersebut akan dipecah mejadi asetil ko-A sebagai bahan baku lipogenesis.
(baca : fungsi hati)
Selanjutnya, insulin akan bekerja dengan cara mengaktifkan enzim lipogenik serta
glukolitik yang diperlukan dalam proses lipogenesis.
Setelah mengaktifkan enzim tersebut, insulin juga akan meningkatkan aktivasi kerja
tirosin kinase dan fosforilasi tirosin.
Selain hal di atas, adanya insulin akan menyebabkan ekspresi dan kerja enzim
glitkokinase meningkat. Sebagai hasilnya, konsentrasi metabolit glukosa yang
berpengaruh pada ekspresi gen lipogenik juga akan meningkat.
Agar pemakaian glukosa diet sebagai sumber energi yang utama dapat terwujud, maka
hormon insulin akan mencegah pemecahan trigliserida yang tersimpan dalam sel-sel
adiposit. Yaitu dengan jalan menghambat aktivitas enzim lipase sensitive-hormon.
Setelah trigliserida terbentuk, maka peran insulin selanjutnya ialah membantu pengangkutan
senyawa tersebut agar dilepaskan dari sel-sel hati, kemudian disimpan di dalam sel-sel
adiposit
Tidak hanya berperan dalam metabolisme karbohidrat dan lemak, ternyata hormon insulin
juga bertanggung jawab terhadap beberapa metabolisme protein, diantaranya yaitu peran
insulin dalam pengangkutan beberapa macam asam amino ke dalam sel-sel tubuh. Diantara
asam amino yang dimaksud adalah valin, venilalanin, leusin, isoleusin, dan tirosin.
Selain pengangkutan asam amino, fungsi lain hormon insulin terhadap metabolisme protein
ialah meningkatkan translasi mRNA pada organel translasi, yakni ribosom. Disamping itu,
insulin juga meningkatkan transkripsi DNA di dalam inti sel menjadi RNA sehingga jumlah
RNA akan meningkat. (baca :fungsi DNA dan RNA)
Dalam keadaan tertentu yang diperlukan tubuh, hormon insulin akan menghambat pelepasan
asam amino dari sel-sel tubuh menuju plasma. Sehingga keberadaan protein tetap seimbang.
Alternatif lain untuk menyuntikkan insulin adalah dengan pompa insulin. Alat penampung
insulin ini berukuran kecil. Selang kecil lengkap dengan jarum di ujungnya akan
menghubungkan pompa ke tubuh Anda. Jarum tersebut umumnya dimasukkan ke tubuh lewat
perut, tapi ada juga yang memasukkannya lewat pinggul, paha, bokong, atau lengan.
Pompa ini akan menyalurkan insulin ke aliran darah dengan takaran yang bisa diatur,
sehingga Anda tidak perlu melakukan suntikan insulin lagi. Tetapi Anda tetap harus waspada
dan memantau kadar gula darah dengan saksama untuk memastikan Anda menerima dosis
insulin yang tepat.
Pompa insulin sangat praktis dan dapat digunakan oleh semua penderita diabetes tipe 1,
terutama yang sering mengalami kadar gula rendah. Alat ini juga belum digunakan secara
luas di Indonesia karena harganya yang mahal.
Tujuan utama dari pengobatan diabetes adalah menjaga keseimbangan glukosa darah. Anda
bisa melakukannya dengan pengobatan insulin dan pola makan sehat, tetapi untuk
memastikan kadar gula darah yang normal, Anda membutuhkan pemeriksaan kadar gula
darah secara rutin.
Beberapa faktor yang bisa memengaruhi kadar gula darah Anda adalah:
Stres.
Frekuensi dan intensitas olahraga.
Pemeriksaan kadar gula darah sendiri dapat dilakukan lewat tes darah sederhana dengan
tusukan kecil di jari. Tes ini umumnya dianjurkan bagi para penderita diabetes. Anda
mungkin perlu melakukannya sebanyak empat kali atau lebih dalam sehari. Tipe pengobatan
insulin yang Anda jalani akan memengaruhi frekuensi tes yang dibutuhkan. Dokter juga akan
menjelaskan tentang kadar gula darah yang ideal.
Milligrams/deciliter (mg/dL) adalah satuan untuk kadar gula darah yang digunakan secara
umum di Indonesia. Karena itu, Anda sebaiknya berhati-hati, memastikan satuannya terlebih
dulu saat membeli alat tes glukosa darah dan mengetahui nilai rujukannya .
Selain pemantauan sendiri yang dilakukan tiap hari, Anda dianjurkan untuk menjalani tes
HbA1c setiap 2-6 bulan sekali. Proses ini akan menunjukkan keseimbangan kadar gula darah
Anda serta tingkat keefektifan jenis pengobatan yang Anda jalani.
Kadar gula darah yang terlalu tinggi (hiperglikemia) dapat terjadi karena beberapa sebab,
misalnya porsi makan yang terlalu banyak, kondisi kesehatan yang menurun, atau dosis
insulin yang kurang. Penyesuaian pola makan atau dosis insulin akan dibutuhkan penderita
diabetes yang mengalami hiperglikemia. Dokter juga dapat membantu Anda untuk
menemukan penyesuaian terbaik.
Hiperglikemia yang tidak diobati dapat menyebabkan komplikasi serius. Tubuh akan
mengolah lemak dan otot sebagai sumber energi alternatif, serta meningkatkan kadar asam
dalam darah (ketoasidosis diabetik).
Saat kadar gula darah Anda terlalu rendah, Anda akan mengalami hipoglikemia. Kondisi ini
dapat terjadi pada semua penderita diabetes, tapi umumnya terjadi pada penderita diabetes
tipe 1.
Beberapa gejala untuk hipoglikemia ringan adalah lemas, gemetaran, dan lapar. Kondisi ini
bisa diatasi dengan mengonsumsi makanan atau minuman manis, misalnya minuman bersoda
(bukan yang jenis diet), gula, atau kismis. Glukosa murni dalam bentuk tablet atau cair juga
bisa dikonsumsi untuk mengatasi hipoglikemia secara cepat.
Anda akan membutuhkan pertolongan medis secepatnya dan suntikan glukagon lagi jika tetap
merasa mengantuk atau tidak siuman selama 10 menit setelah menerima suntikan glukagon
pertama pada otot.
6.2 SARAN
Adapun saran yang penulis berikan untuk lebih menyempurnakan produk inovatif ini
adalah Modifikasi Resovoir insulin, infusset dan batere sehingga dapat digunakan lebih
lama jangan hanya 3 hari pemakaian dan batere dapat bertahan hanya 6 jam, sehingga
bisa mengurangi unit cost, baik dari pembelian Resovoir insulin dan infus set, maupun
untuk batere untuk mesin insulin pump monitoring.