Contoh Proposal
Contoh Proposal
BAB I
PENDAHULUAN
Produk makanan yang ada sekarang ini, tidak hanya dihasilkan oleh
teknologi non-bio, tetapi juga dihasilkan oleh hasil dari bioteknologi. Sebagai
contoh, di bidang teknologi pangan adalah pembuatan bir, roti, maupun keju
yang sudah dikenal sejak abad ke-19. Selain itu, terdapat juga produk makanan
lain baik makanan tradisional maupun makanan modern yang juga dihasilkan
dari proses bioteknologi, seperti tempe, tapai, tauco, oncom, yoghurt, nata de
coco,dll.
Tape adalah salah satu makanan tradisional Indonesia yang dihasilkan dari
proses peragian (fermentasi) bahan pangan berkarbohidrat, seperti singkong dan
singkong. Tapai bisa dibuat dari singkong (ubi kayu) dan hasilnya dinamakan
tapai singkong. Bila dibuat dari singkong hitam maupun singkong putih, hasilnya
disebut "tapai pulut" atau "tapai singkong".Dalam proses fermentasi tapai,
digunakan beberapa jenis mikroorganisme seperti Saccharomyces cerevisiae,
Rhizopus oryzae, Endomycopsis burtonii, Mucor sp., Candida utilis,
Saccharomycopsis fibuligera, Pediococcus sp., dan lain-lain
Singkong : Rp 2000,00
Ragi : Rp 4000,00 +
total : Rp 6000,00
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Bioteknologi berasal dari kata latin yaitu bio (hidup), teknos (teknologi =
penerapan) dan logos (ilmu). Bioteknologi adalah cabang biologi yang
mempelajari pemanfaatan prinsip ilmiah dan rekayasa terhadap organisme,
proses biologis untuk meningkatkan potensi organisme maupun menghasilkan
produk dan jasa bagi kepentingan manusia.bisa diartikan juga,Bioteknologi
adalah penggunaan biokimia, mikrobiologi, dan rekayas genetika secara terpadu
untuk menghasilkan barang atau lainnya bagi kepentingan manusia.
PROSES FERMENTASI
Fermentasi yang baik dilakukan pada suhu 28-300 C dan membutuhkan waktu 45
jam .
RAGI TAPE
Starter yang digunakan untuk produksi tapai disebut ragi, yang umumnya
berbentuk bulat pipih dengan diameter 4-6 cm dan ketebalan 0,5 cm.Tidak
diperlukan peralatan khusus untuk produksi ragi, tetapi formulasi bahan yang
digunakan pada umumnya tetap menjadi rahasia di setiap pengusaha ragi Ragi
dipanen setelah 2-5 hari,tergantung dari suhu dan kelembaban Produk akhir
akan berbentuk pipih kering dandapat disimpan dalam waktu lama. Tidak ada
faktor lingkungan yang dikendalikan.Mikroorganisme yang diharapkan maupun
kontaminan dapat tumbuh bersama-sama. Namun demikian pada ragi yang
dibuat pada musim hujan akan dapat dijumpai Mucor sp dan Rhizopus sp dalam
jumlah yang lebih banyak dan membutuhkan waktu pengeringanyang lebih
lama. Ragi tape atau yang sering disebut sebagai `ragi adalah starter untuk
membuat tape.
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1. ALAT DAN BAHAN
Alat :
Baskom
Kain Lap
Kompor
Panci Kukus
Sendok dan garpu
Bahan :
Air secukupnya
Daun pisang
Ragi yang telah dihaluskan
Singkong 2 kg
10. Singkong yang telah diberi ragi ini kemudian ditutup kembali dengan daun
pisang. Singkong ini harus benar benar tertutup agar mendapatkan hasil yang
maksimal.
11. Setelah singkong ditutupi dengan daun pisang, diamkan selama 1-2 hari
hingga sudah terasa lunak dan manis. Saat itulah singkong telah menjadi tape.
BAB IV
PEMBAHASAN
Setelah melakukan penelitian selama 3 hari tentang pembuatan tape
singkong, kami dapat membahas bagaimana tape singkong dibuat, memaparkan
faktor-faktor yang terlibat dalam pembuatan ataupun dalam proses fermentasi
tape. Tape singkong ini merupakan suatau bioteknologi yang dikategorikan ke
dalam bioteknologi tradisional /konvensional.
Hasil dari tape yang kami coba ternyata singkong tersebut menjadi terasa
manis dan agak terasa bau alkohol,setelah kami meneliti dan membaca dari
berbagai sumber ternyata pada tape singkong itu terjadi proses fermentasi yang
menyebabkan singkong menjadi bau alkohol dan terasa manis.
Amilum/patiamilase matosa
glukosa alkohol
Bahan baku dari pembuatan tape adalah beras singkong atau bisa
digunakan juga umbi kayu (singkong).Tape singkong dibuat dengan proses
fermentasi yang dibantu oleh ragi atau (bakteri saccharomyces cerivisiae)
bakteri ini dapat merubah karbohidrat menjadi alkohol, dan karbon dioksida.
Pembuatan tape ini berlangsung selama dua sampai tiga hari,dalam kurun
tiga hari itu tape masih bisa masih bisa dimakan karena tape belum berubah
menjadi alcohol,tapi jika tape sudah lebih dari tiga hari tape tidak bisa
dimakan(dikonsumsi) karena sudah berubah menjadi alcohol selain itu juga tape
tersebut sudah membusuk.
BAB V
PENUTUP
Demikian proposal ini kami buat. Jika terdapat kesalahan baik disengaja
maupun tidak kami sebagai penulis meminta maaf yang sebesar - besarnya.
Semoga proposal ini bisa bermanfaat bagi kita semua.