Uretritis gonore adalah penyakit kelamin, peradangan pada uretra yang
disebabkan oleh bakteri Neisseria gonorrhoeae, suatu diplokokus Gram negatif yang reservoir alaminya adalah manusia, ditandai dengan adanya pus yang keluar dari orifisium uretra eksternum. Penyakit ini tersebar di seluruh dunia secara endemik, termasuk di Indonesia. Pada umumnya diderita oleh laki-laki muda usia 20 sampai 24 tahun dan wanita muda usia 15 sampai 19 tahun. Faktor risiko dari uretritis gonore yakni adanya sumber penularan penyakit, bergonta ganti pasangan seksual, penularan melalui tidak menggunakan kondom pada saat berhubungan seksual, penularan umumnya melalui hubungan kelamin yaitu secara genitor-genital, orogenital, dan anogenital. Kelompok yang memiliki risiko tinggi terkena penyakit ini adalah Wanita Penjaja Seks (WPS), pengguna narkoba dan homoseksual. Gejala klinis gonore yang didapatkan pada laki laki antara lain keluhan gatal dan panas dalam uretra distal sekitar orifisium uretra eksternal, kemudian keluhan sakit waktu kencing (disuria), pollakisuria, orifisium uretra eksterna yang tampak edema dan eritematus, sekret uretra yang purulen dan dapat disertai darah, dapat juga terjadi nyeri ketika ereksi, kadang-kadang diikuti dengan pembengkakan skrotum unilateral, pembesaran limfo nodus inguinal unilateral atau bilateral dapat muncul dalam beberapa kasus. Sedangkan pada wanita, sebagian besar wanita menderita gonore asimtomatik. Diagnosis dibuat berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik, dan dibantu pemeriksaan penunjang (sediaan langsung dengan pewarnaan Gram, kultur, tes definitif, tes beta laktamase, tes Thomson, serologi, PCR). Tatalaksana dari uretritis gonore sendiri berdasarkan karena kuman patogen penyebab utama duh tubuh uretra adalah Neisseria gonorrhoeae (N.gonorrhoeae) dan Chlamydia trachomatis (C.trachomatis),maka pengobatan pasien dengan duh tubuh uretra secara sindrom harus dilakukan serentak terhadap kedua jenis kuman penyebab tersebut.