Anda di halaman 1dari 1

Demam dengue (Dengue Fever)

Masa tunas berkisar antara 3-5 hari (pada umumnya 5-8 hari). Awal penyakit biasanya
mendadak, disertai gejala prodromal seperti nyeri kepala, nyeri berbagai bagian tubuh,
anoreksia, rasa menggigil, dan malaise. Dijumpai trias sindrom, yaitu demam tinggi, nyeri
pada anggota badan, dan timbulnya ruam (rash). Ruam timbul pada 6-12 jam sebelum suhu
naik pertama kali, yaitu pada hari sakit ke 3-5 berlangsung 3-4 hari. Ruam terdapat didada,
tubuh serta abdomen, menyebar ke anggota gerak dan muka.

Pada lebih dari separuh pasien, gejala klinis timbul mendadak, disertai kenaikan suhu, nyeri
kepala berat, nyeri di belakang bola mata, punggung, otot, sendi dan disertai rasa menggigil.
Pada beberapa penderita dapat dilihat bentuk kurva suhu yang menyerupai pelana kuda atau
bifasik, tetapi pada penelitian selanjutnya bentuk kurva ini tidak ditemukan pada semua
pasien sehingga tidak dapat dianggap patognomonik.

Anoreksia dan obstipasi sering dilaporkan, di samping itu perasaan tidak nyaman di daerah
epigastrium disertai nyeri kolik dan perut lembek sering ditemukan. Pada stadium dini sering
timbul perubahan dalam indra pengecap. Gejala klinis lain yang sering terdapat ialah
fotofobia, keringat yang bercucuran, suara serak, batuk, epistaksis, dan disuria. Demam
menghilang secara lisis, disertai keluarnya banyak keringat. Kelenjar limfa servikal
dilaporkan membesar pada 67-77% kasus.

Demam berdarah dengue

Bemam Bedarah Dengue ditandai oleh 4 manifestasi klinis, yaitu demam tinggi, perdarahan,
terutama perdarahan kulit, hepatomegali, dan kegagalan peredaran darah (cilcuratoty failure).

Pada DBD terdapat perdarahan kulit, uji tourniquet positif, memar, dan perdarahan pada
tempat pengambilan darah vena. Petekia halus yang tersebar di anggota gerak, muka, aksila
seringkali ditemukan pada masa dini demam. Harus diingat juga bahwa perdarahan dapat
terjadi di setiap organ tubuh. Epistaksis dan perdarahan gusi jarang dijumpai, sedangkan
perdarahan saluran pencernaan hebat lebih jarang lagi dan biasanya timbul setelah renjatan
yang tidak dapat diatasi. Perdarahan lain, seperti perdarahan subkonjungtiva kadang-kadang
ditemukan. Pada masa konvalens seringkali ditemukan eritema pada telapak tangan/telapak
kaki.

Anda mungkin juga menyukai