Anda di halaman 1dari 11

Vol: 5 Nomor: 1 Tahun: 2015

ANALISIS BIAYA KUALITAS PADA PT. INDUSTRI SANDANG


NUSANTARA PATAL TOHPATI
I Putu Agus Darmawan

Jurusan pendidikan Ekonomi


Universitas Pendidikan Ganesha
Singaraja, Indonesia

e-mail: ajust_darmawan@yahoo.com

Abstrak
Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif dengan pendekatan dekriptif. Penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui biaya kualitas pada PT. Industri Sandang Nusantara. Subyek dalam penelitian ini
adalah PT. Industri Sandang Nusantara dan obyek penelitian ini adalah berupa biaya kualitas dalam
perusahaan. Analisis data dilakuakan dengan menganalisis laporan biaya kualitas yang dikeluarkan oleh
PT. Industri Sandang Nusantara. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah dokumentasi
dengan mengamati dokumen atau catatan-catatan yang ada di perusahaan serta dengan metode
wawancara kemudian dianalisis dengan deskritif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa analisis biaya
kualitas pada PT. Industri Sandang Nusantara Unit Patal Tohpati antara biaya kendali dengan biaya
kegagalan tidak seimbang proporsi biaya kendali yang terdiri dari biaya pencegahan dan biaya penilaian
secara keseluruhan adalah 33,86% proporsi biaya kegagalan yang terdiri dari biaya kegagalan intern
dan biaya kegagalan ekstern secara keseluruhan adalah 66,14%.

Kata kunci: biaya kualitas

Abstrack
This research is a quantitative research descriptive approach. The conducted of this research purposed
to the value of quality in PT. Industri Sandang Nusantara Company. The subjects in this study were PT.
Industri Sandang Nusantara and the object of this research is in the form of cost of quality in the
company. This research analyzes the data used to analyze the quality cost reports released by PT.
Industri Sandang Nusantara. Data collection methods used is the documentation by observing the
documents or records that exist in the company as well as the interview method and then analyzed with
descriptive. The result show the cost of quality analysis at PT. Industri Sandang Nusantara Unit Patal
Tohpati between the cost of control with the cost of failure is unbalanced proportion of the cost of control
consisting of prevention costs and appraisal costs overall was 33.86% the proportion of the cost of failure
which consists of internal failure costs and external failure costs as a whole was 66, 14%.

Key words: Quality cost


Vol: 5 Nomor: 1 Tahun: 2015

PENDAHULUAN perbaikan berkaitan dengan tingkat


Perkembangan iklim bisnis yang kemudahan merawat dan memperbaiki
semakin bebas mengakibatkan perusahaan produk. 4). Fitur (features) Fitur (kualitas
dituntut untuk mempertajam strategi design) karakteristik produk yang berbeda
bisnisnya agar dapat bertahan dalam dunia dari produk-produk sejenis yang fungsinya.
persaingan yang semakin ketat. Strategi 5). Keandalan (reliability) Merupakan
yang tepat adalah dengan menghasilkan dimensi kualitas yang menunjukkan
produk yang dapat memberikan nilai kemungkinan suatu produk dapat berfungsi
tambah bagi konsumen baik dari segi dengan baik dalam suatu periode waktu
manfaat maupun segi kualitas (Stekpi, tertentu. Biasanya diukur dengan
2009:9). Kualitas sudah menjadi terminologi menggunakan waktu rata-rata kegagalan.
penting dalam berbagai bidang usaha Produk dikatakan awet, kalau sudah
terlebih lagi bagi bidang bisnis yang banyak digunakan atau sudah lama sekali
menekankan kepada pencapaian laba agar digunakan. Bagi perusahaan, sebenarnya
perusahaan dapat bertahan hidup dan awet juga hal dilematis karena produk awet,
berkembang terus untuk memuaskan maka pelanggan akan lama dalam membeli
konsumen. Penyediaan produk yang produk baru lagi dan tentunya dapat
berkualitas memang telah menjadi tuntutan mengurangi kesempatan perusahaan untuk
bagi suatu perusahaan baik yang bergerak mendapatkan revenue lagi, akan tetapi
di bidang manufaktur, perdagangan, apabila awet adalah hal penting dan
maupun jasa agar dapat hidup dalam ternyata perusahaan tidak menawarkan hal
persaingan. Perusahaan yang ingin ini, pelanggan akan pindah kepada merek
memenangkan persaingan dalam merebut pesaing karena tidak puas. Suka atau tidak,
segmen pasar, maka kualitas harus dicapai memproduksi produk yang benar-benar
dalam segala aspek. Perhatian tidak hanya awet adalah pilihan yang lebih baik. Walau
ditujukan kepada produk yang berkualitas pelanggan tidak membeli untuk waktu yang
saja, tetapi juga terhadap harga yang lebih lama, perusahaan masih dapat berharap
murah dan memiliki pelayanan yang lebih bahwa pelanggan akan menyebarkan word
baik, maka produk tersebut akan menjadi of mouth yang positif. Dimensi reliability
incaran para konsumen. produk dapat dilihat dari jangka waktu
Kualitas merupakan dimensi hingga mengalami kendala-kendala,
kemampuan suatu produk dalam memenuhi seperti: mengalami kemacetan. 6). Tahan
kepuasan konsumen dan sesuai dengan lama (durability) Merupakan ukuran dari
standar yang telah ditetapkan sekaligus umur suatu produk. Diukur dari waktu daya
juga merupakan kunci keberhasilan tahan produk tersebut, dimana produk
perusahaan agar dapat bersaing secara tersebut lebih baik diganti daripada
kompetitif. Harapan pelanggan dapat diperbaiki. 7). Kualitas kesesuaian (quality
digambarkan melalui atribut-atribut kualitas of conformance) Merupakan tingkat dimana
atau yang sering disebut dimensi kualitas. suatu produk dan jasa telah sesuai dengan
Jadi produk atau jasa yang berkualitas spesifikasinya. 8). Kecocokan penggunaan
adalah yang memenuhi atau melebihi adalah kecocokan dari sebuah produk
harapan pelanggan dalam delapan dimensi menjalankan fungsi-fungsi sebagaimana
sebagai berikut (Bambang Hariadi, 2005). yang diiklankan. Jika sebuah produk
1). Kinerja (perfomance) Menunjukkan mengalami cacat design yang parah, maka
karakteristik utama suatu produk. Kinerja produk tersebut dianggap gagal meskipun
mengacu pada produk dan seberapa baik tingkat kesesuaiannya memenuhi
fungsi-fungsi sebuah poduk. 2). Estetika spesifikasinya. Definisi lain mengenai
(aesthetics) berhubungan dengan kualitas yang paling sederhana, namun
penampilan wujud produk (misalnya, gaya yang menangkap pemikiran mutakhir dalam
dan keindahan) serta penampilan fasilitas, bisnis, mendefinisikan kualitas sebagai
peralatan, pegawai dan materi komunikasi kesesuaian dengan spesifikasi pelanggan.
yang berkaitan dengan jasa. 3). Berdasarkan pengertian tersebut dapat
Kemudahan perawatan dan perbaikan dilihat secara garis besar bahwa kualitas
(serviceability) Kemudahan perawatan dan didefinisikan dari sudut pandang fokus
Vol: 5 Nomor: 1 Tahun: 2015

pelanggan (customer focus) dan secara pencegahan adalah biaya yang dikeluarkan
oprasional, produk atau jasa dikatakan perusahaan dalam usahanya untuk
berkualitas jika produk tersebut memenuhi mencegah produk cacat. Biaya penilaian
bahkan melebihi harapan konsumen. adalah biaya yang dikeluarkan persahaan
Agar produk tersebut berkualitas sehubungan dengan aktivitas perusahaan
maka harus sesuai dengan spesifikasinya dalam menditeksi dan menilai apakah
dan jika diartikan secara operasional suatu produk sudah sesuai dengan persyaratan
produk dikatakan berkualitas jika produk kualitas yang telah ditetapkan. Biaya
tersebut memenuhi atau melebihi harapan kegagalan internal adalah biaya yang
dari pelanggan, jadi kualitas adalah dikeluarkan karena adanya kerusakan yang
kepuasan pelanggan. Berdasarkan konsep terdeteksi atau diketahui sebelum produk
tersebut maka manajemen kualitas perlu dijual ke konsumen, sedangkan biaya
mempunyai teknik pengawasan kualitas kegagalan eksternal adalah biaya yang
yang baik agar perusahaan menghasilkan dikeluarkan perusahaan karena adanya
produk berdasarkan standar kualitas yang produk cacat yang sudah terlanjur
telah ditetapkan, berusaha meminimalkan dikirimkan ke konsumen. (Tjiptono,
jumlah produk cacat bahkan berusaha 2003:34)
meniadakan produk yang cacat. Biaya kualitas memegang peranan
Peningkatan kualitas produk tidak selalu penting bagi perusahaan dalam
berarti meningkatkan biaya. Produk yang memperbaiki dan meningkatkan kualitas
berkualitas buruk justru akan membebani produknya, karena kualitas produk adalah
biaya dengan banyaknya produk cacat salah satu kunci yang menentukan pesat
yang dihasilkan maka semakin tinggi biaya tidaknya perkembangan perusahaan. Biaya
yang dikeluarkan untuk memperbaikinya. kualitas yang dilaksanakan dengan baik
Hal ini dapat menyebabkan adanya akan memberikan dampak terhadap mutu
pemborosan atau inefisiensi terhadap biaya produk yang dihasilkan oleh perusahaan.
operasional, oleh sebab itu, manajemen Kualitas dari produk yang dihasilkan oleh
harus dapat menempatkan biaya-biaya suatu perusahaan ditentukan berdasarkan
yang dikeluarkan secara tepat dalam ukuran - ukuran dan karakteristik tertentu.
rangka meningkatkan kualitas produk. Walaupun proses-proses produksi telah
Salah satu biaya yang dikeluarkan oleh dilaksanakan dengan baik, namun pada
perusahaan dalam upaya meningkatkan kenyataan masih ditemukan terjadinya
kualitas produk untuk mencapai standar kesalahan-kesalahan dimana kualitas
kualitas yang telah ditentukan disebut biaya produk yang dihasilkan tidak sesuai dengan
kualitas. standar atau dengan kata lain produk yang
Aktivitas-aktivitas yang berkaitan dihasilkan mengalami kerusakan atau cacat
dengan kualitas akan menimbulkan pada produk. Kualitas produk yang baik
terjadinya biaya. Biaya yang dikeluarkan dihasilkan dari biaya kualitas yang baik
untuk menghasilkan produk dengan kualitas pula.
yang sesuai dengan spesifikasinya untuk Kualitas mempunyai berbagai
memenuhi kepuasan konsumen disebut pengertian yang berbeda satu dengan yang
biaya kualitas. Biaya kualitas merupakan lainnya, tergantung dari sisi pandang
biaya yang terjadi atau mungkin akan permasalahan yang dibahas dan keperluan
terjadi karena kualitas yang buruk, dengan untuk mempergunakannya. Definisi kamus
demikian biaya kualitas adalah biaya yang yang umum digunakan untuk kualitas
berhubungan dengan penciptaan, adalah derajat atau tingkat kesempurnaan,
pengidentifikasian, perbaikan, dan menurut Tjiptono dan Anastasia kualitas
pencegahan kerusakan (Tjiptono, 2003:32). merupakan suatu kondisi dinamis yang
Secara umum biaya kualitas dapat berhubungan dengan produk, jasa,
dibedakan menjadi empat jenis yaitu biaya manusia proses, dan lingkunagan yang
pencegahan (prevetor cost), biaya penilaian memenuhi atau melebihi harapan.
(appraisal cost), biaya kegagalan internal Mendefiniskan kualitas sebagai kebaikan
(internal failure cost), dan biaya kegagalan merupakan makna sangat umum yang
eksternal ( eksternal failure cost). Biaya tidak memiliki makna operasional. Adapun
Vol: 5 Nomor: 1 Tahun: 2015

makna yang masuk dalam kategori sebuah produk dikatakan cacat bila
oprasional produk atau jasa yang karakteristik kualitasnya berada di luar
berkualitas adalah produk/jasa yang dapat batas toleransi. Menurut pandangan ini,
memenuhi harapan pelanggan. Dengan biaya produk gagal timbul hanya apabila
kata lain, kualitas adalah kepuasan produk tidak sesuai dengan spesifikasi dan
pelanggan. timbul trade off optimal antara biaya produk
Kualitas produk dan jasa yang gagal dan biaya pengendalian. AQL
memuaskan berjalan seiring dengan biaya mengijinkan dan dalam kenyataannya,
produk dan jasa yang memuaskan. Salah menganjurkan produk dengan jumlah cacat
satu rintangan terbesar dalam pembuatan tertentu. Model ini berlaku dalam dunia
program kualitas yang lebih memerlukan pengendalian kualitas hingga akhir tahun
biaya yang jauh lebih tinggi. Kualitas tidak 1920-an, ketika muncul tantangan dari
memuaskan berarti pemanfaatan sumber model cacat nol (zero defect). Modal cacat
daya yang tidak memuaskan, hal ini nol menyatakan bahwa dengan mengurangi
melibatkan penghamburan bahan, tenaga unit cacat hingga nol maka akan diperoleh
kerja, waktu dan peralatan yang berakibat keunggulan biaya. Perusahaan yang
perlunya biaya yang tinggi. Biaya kualitas menghasilkan semakin sedikit produk cacat
adalah biaya-biaya yang berkaitan dengan akan lebih kompetitif daripada perusahaan
pencegahan, pengidentifikasian, perbaikan yang menggunakan model AQL tradisional.
dan pembetulan produk yang berkualitas Pada pertengahan tahun 1980-an, model
rendah, dan dengan opportunity cost dari cacat nol lebih disempurnakan dan
hilangnya waktu produksi dan penjualan melahirkan model kualitas kaku ( robust
sebagai akibat rendahnya kualitas (Hansen quality modal ). Menurut model ini kerugian
and Mowen, 2000). Ada 2 pandangan terjadi karena diproduksinya produk yang
menurut Hansen and Mowen (2003):. menyimpang dari nilai target, dan semakin
Pandangan tradisional mengasumsikan jauh penyimpangannya semakin besar nilai
bahwa terdapat trade off antara biaya kerugiannya. Selain itu kerugian masih
pengendalian dan biaya produk gagal. mungkin terjadi meskipun deviasi masih
Ketika biaya pengendalian meningkat, dalam batas toleransi spesifikasi dengan
biaya produk gagal harus turun. Selama kata lain, variasi dan spesifikasi ideal
penurunan biaya produk gagal lebih besar adalah merugikan dan batas toleransi
daripada kenaikan biaya pengendalian, spesifikasi tidak menawarkan manfaat
perusahaan harus terus meningkatkan apapun. Model cacat nol menekan biaya
usahanya untuk mencegah atau kualitas dengan demikian menawarkan
mendeteksi unit-unit yang cacat. Pada penghematan baik dalam biaya maupun
akhirnya akan dicapai suatu titik dimana pekerjaan kualitas yang berlebihan. Dengan
setiap kenaikan tambahan biaya dalam demikian model kualitas kaku mempertajam
usaha tersebut menimbulkan biaya yang definisi dari unit cacat, mempertajam
lebih besar dari pengurangan biaya produk pandangan kita terhadap biaya kualitas dan
gagal. Titik ini menggambarkan tingkat mengintensifkan upaya perbaikan kualitas.
minimum total biaya kualitas, dan Bagi perusahaan yang beroperasi dalam
merupakan saldo optimal antara biaya lingkungan yang sangat kompetitif, kualitas
pengendalian dan biaya produk gagal. Titik dapat memberikan keunggulan kompetitif.
ini juga mendefinisikan apa yang dikenal Apabila pandangan kualitas kaku benar,
sebagai tingkat kualitas yang dapat diterima maka perusahaan dapat
AQL ( Acceptable Quality Level ). Tingkat mengkapitalisasikannya dengan
optimal unit cacat telah diidentifikasi dan menurunkan jumlah unit cacat, sementara
perusahaan berusaha untuk mencapainya : secara simultan menekan total biaya
Titik atau tingkat yang mengijinkan adanya kualitas. Hal inilah yang tampaknya terjadi
unit cacat disebut tingkat kualitas yang pada perusahaan yang berusaha mencapai
dapat diterima (AQL). Pandangan kondisi cacat nol atas produk mereka
Kontemporer Sudut pandang AQL (kondisi cacat nol atau kaku adalah kondisi
didasarkan pada definisi produk cacat dengan toleransi nol). Tingkat optimal dari
tradisional. Dalam pengertian klasik , biaya kualitas adalah menemukan cara
Vol: 5 Nomor: 1 Tahun: 2015

mencapai nilai target menciptakan sebuah jika organisasi tersebut benar-benar serius
dunia kualitas yang dinamis sebagai lawan mengenai peningkatan kualitas dan
dari dunia kualitas statis AQL. pengendalian biaya kualitas.
Menurut Fandy Tjiptono dan Perusahaan PT. Industri Sandang
Anastasia Diana pada dasarnya biaya Nusantara Unit Patal Tohpati merupakan
kualitas dapat dikategorikan ke dalam sebuah perusahaan yang memproduksi
empat golongan, yaitu. Biaya Pencegahan kapas menjadi benang. Banyaknya
(Prevention Costs), merupakan biaya yang perusahaan tekstil di Indonesia yang
terjadi untuk mencegah kerusakan yang mencari benang sebagai bahan dasar kain,
dihasilkan. Biaya ini meliputi biaya yang membuat PT. Industri Sandang Nusantara
berhubungan dengan perancangan, Unit Patal Tohpati berusaha meningkatkan
pelaksanaan, dan pemeliharaan sistem kualitas produknya supaya dapat berebut
kualitas. Biaya Penilaian (Appraisal Costs), pasar dengan perusahaan industri lainya.
merupakan biaya-biaya yang berhubungan Pada perusahaan PT. Industri Sandang
dengan penentuan derajat konformansi Nusantara harus memperhatikan biaya
terhadap persyaratan kualitas (spesifikasi kualitas yang dikeluarkan. Dengan
yang ditetapkan) Biaya Kegagalan Internal demikian penelitian ini bertujuan untuk
(Internal Failure Costs), merupakan biaya- mengetahui, seberapa besar biaya kualitas
biaya yang berhubungan dengan kesalahan yang dikeluarkan pada PT. Industri
dan nonkonformasi (errors and Sandang Nusantara Unit Patal Tohpati.
nonconformance) yang ditemukan sebelum
menyerahkan produk itu ke pelanggan. METODE
Biaya-biaya ini tidak akan muncul apabila Penelitian ini merupakan penelitian
tidak ditemukan kesalahan atau deskriptif dengan pendekatan kuantitatif
nonkonformasi dalam produk sebelum yang bertujuan untuk menggambarkan
pengiriman. Biaya Kegagalan Eksternal keadaan atau suatu fenomena yang terjadi
(Exsternal Failure Cost), merupakan biaya- di suatu tempat. Penelitian ini bertujuan
biaya yang berhubungan dengan kesalahan untuk mengetahui biaya kualitas pada PT.
dan nonkonformasi yang ditemukan setelah Industri Sandang Nusantara Unit patal
produk itu diserahkan ke pelanggan. Biaya- Tohpati. Definisi Operasional yang dapat
biaya ini tidak akan muncul apabila tidak dijelaskan yaitu biaya kualitas adalah biaya-
diketemukan kesalahan atau biaya yang berkaitan dengan pencegahan,
nonkonformasi dalam produk setelah pengidentifikasian, perbaikan dan
pengiriman. pembetulan produk yang berkualitas
Alat pengendalian biaya kualitas yang rendah, dan dengan opportunity cost dari
utama adalah laporan biaya kualitas, yang hilangnya waktu produksi dan penjualan
biasanya dikeluarkan oleh bagian sebagai akibat rendahnya kualitas.
akuntansi. Dalam laporan ini dilaporkan Sumber Data yang digunakan adalah
biaya kualitas untuk bulan yang berjalan, data sekunder yaitu berupa catatan
untuk setiap elemen biaya, demikian juga perusahaan tahun 2013. Penelitian ini
nilai sampai sekarang yang berjalan dan dilakukan pada PT. Industri Sandang
tahun sebelumnya ( Current dan Prior Year Nusantara yang bergerak di bidang
to date ). Indeks dan ratio yang aplikabel produksi benang yang berada di Jalan WR
ditunjukkan dengan membandingkan biaya Supratman Patal Tohpati Dangin Puri
kualitas sekarang dengan biaya kualitas Kangin Denpasar Timur, Denpasar. Subyek
historis, sehingga suatu pengendalian dalam penelitian ini adalah PT. Industri
tertentu dapat dilakukan. Dan juga mungkin Sandang Nusantara dan obyek penelitian
diadakan suatu anggaran untuk setiap ini adalah berupa biaya kualitas dalam
elemen biaya. Dengan membandingkan perusahaan.
biaya kualitas aktual dengan biaya Teknik pengumpulan data yang
anggaran, Varian yang menguntungkan dan digunakan adalah dokumentasi dengan
tidak menguntungkan dapat ditentukan. mengamati dokumen atau catatan-catatan
Sistem pelaporan biaya kualitas sangat yang ada di perusahaan PT. Industri
penting peranannya bagi suatu organisasi Sandang Nusantara, serta dengan
Vol: 5 Nomor: 1 Tahun: 2015

menggunakan metode wawancara. Data Tahapan selanjutnya setelah seluruh


yang diperoleh biaya kualitas yang biaya kualitas diidentifikasi, diukur, dan
dikeluarkan. Data ini yang terpenting dalam digolongkan adalah dilakukannya analisis
pengumpulan data. Dalam penelitian ini atas biaya kualitas yang sudah
analisis data yang digunakan dengan tergolongkan dan terukur. Kadangkala
menganalisis laporan biaya kualitas yang manajer mengabaikan pentingnya kegiatan
dikeluarkan oleh PT. Industri Sandang pengendalian kualitas. Oleh karena itu,
Nusantara. Laporan biaya kualitas pengidentifikasian, penggolongan,
menyajikan jumlah dan distribusi biaya pengukuran, dan analisis biaya kualitas
kualitas diantara keempat kategori berperan untuk memberikan kesadaran
sehingga mencerminkan peluang untuk kepada manajer dan pimpinan perusahaan
pengedalian kualitas, dengan menyatakan mengenai pentingnya kegiatan
laporan biaya kualitas maka keseluruhan pengendalian kualitas. Analisis biaya
biaya tersebut dapat dinilai. Laporan kualitas yang hendak penulis lakukan
tersebut berguna untuk mendapatkan adalah analisis besarnya proporsi masing-
gambaran mengenai apakah program biaya masing golongan biaya kualitas tersebut
kualitas telah berjalan atau tidak. Dari dibandingkan dengan biaya kualitas secara
laporan biaya kualitas yang dikeluarkan keseluruhan.
maka perusahaan dapat mengambil Informasi mengenai biaya kualitas
keputusan yang akan dilakukan untuk dapat yang terjadi di perusahaan harus segera
dapat mengurangi biaya kualitas yang diketahui oleh manajer dan pimpinan
dikeluarkan. perusahaan agar dapat segera dilakukan
tindakan perbaikan terhadap biaya-biaya
HASIL DAN PEMBAHASAN kualitas, terutama golongan biaya yang
HASIL memberikan kontribusi terbesar terhadap
Berdasarkan hasil penelitian yang biaya kualitas secara keseluruhan. Untuk
penulis lakukan didapatkan biaya kualitas menganalisis lebih lanjut, penulis
yang dikeluarkan pada PT. Industri membandingkan besar masing-masing
Sandang Nusantara pada tahun 2013 biaya kualitas terhadap total biaya kualitas
dapat dilihat pada tabel 1 di bawah ini. yang dapat dilihat pada tabel 2
Tabel 1. biaya kualitas yang dikeluarkan pada PT. Industri Sandang Nusantara pada tahun
2013
Item Jumlah (Rp)
Biaya Pencegahan
Biaya Pelatihan kualitas 3.245.000,00
Biaya Perawatan Mesin 5.532.250,00
Total Biaya Pencegahan 8.777.250,00
Biaya penilaian
Biaya Pemeriksaan bahan 2.122.000,00
Biaya Penilaian produk 6.431.500,00
Biaya Penilaian proses 4.518.800,00
Total Biaya Penilaian 13.072.300,00
Biaya produk gagal internal
Biaya Sisa bahan 11.450.400,00
Biaya Pengerjaan ulang 24.938.200,00
Total Biaya Kegagalan Internal 36.388.600,00
Biaya produk gagal eksternal
Biaya Keluhan pelanggan 3.872.000,00
Biaya Jaminan 2.405.000,00
Total Biaya Kegagalan eksternal 6.277.000,00
Total Biaya Kualitas 64.515.150,00
Vol: 5 Nomor: 1 Tahun: 2015

Tabel 2. Persentase biaya kualitas pada PT. Industri Sandang Nusantara


pada tahun 2013
Item Jumlah (Rp) Persentase (%)
Biaya Pencegahan
Biaya Pelatihan kualitas 3.245.000,00 5,03
Biaya Perawatan Mesin 5.532.250,00 8,58
Total Biaya Pencegahan 8.777.250,00 13,60
Biaya penilaian
Biaya Pemeriksaan bahan 2.122.000,00 3,29
Biaya Penilaian produk 6.431.500,00 9,97
Biaya Penilaian proses 4.518.800,00 7,00
Total Biaya Penilaian 13.072.300,00 20,26
Biaya produk gagal internal
Biaya Sisa bahan 11.450.400,00 17,75
Biaya Pengerjaan ulang 24.938.200,00 38,65
Total Biaya Kegagalan
Internal 36.388.600,00 56,40
Biaya produk gagal
eksternal
Biaya Keluhan pelanggan 3.872.000,00 6,00
Biaya Jaminan 2.405.000,00 3,73
Total Biaya Kegagalan
eksternal 6.277.000,00 9,73
Total Biaya Kualitas 64.515.150,00 100

Setelah proporsi masing-masing keseluruhan adalah 66,14%. Pengeluaran


golongan biaya kualitas telah diketahui, biaya kualitas terbesar (lebih dari setengah
maka persentase tersebut dapat bagian) berasal dari biaya kegagalan
dibandingkan berdasarkan peringkatnya, sebesar 66.14%. Biaya ini terjadi karena
dari golongan biaya kualitas yang terbesar produk cacat terdeteksi sebelum sampai ke
sampai terkecil. Hal tersebut dapat dilihat tangan konsumen. Hal ini menunjukkan
pada tabel 3. inspeksi yang dilakukan perusahaan sudah
Tabel 3. Persentase Biaya kualitas bedasarkan peringkat
Jumlah Persentase
Item
(Rp) (%)
Total Biaya Kegagalan Internal 36.388.600,00 56,40
Total Biaya Penilaian 13.072.300,00 20,26
Total Biaya Pencegahan 8.777.250,00 13,60
Total Biaya Kegagalan eksternal 6.277.000,00 9,73
Total Biaya Kualitas 64.515.150,00 100
Dari analisis biaya kualitas pada cukup ketat. Di lain pihak hal ini
tabel 3, terlihat bahwa perbandingan besar menandakan bahwa perusahaan kurang
biaya kualitas yang terjadi pada PT. Industri memperhatikan hal-hal yang dapat
Sandang Nusantara Unit Patal Tohpati mencegah terjadinya kegagalan produk.
antara biaya kendali dengan biaya Biaya yang terbesar kedua adalah biaya
kegagalan tidak seimbang. Proporsi biaya pencegahan, yaitu sebesar 33,86%.
kendali yang terdiri dari biaya pencegahan Menurut wawancara dengan Manajer
dan biaya penilaian secara keseluruhan produksi dan teknik, sebenarnya PT.
adalah 33,86% proporsi biaya kegagalan Industri Sandang Nusantara Unit Patal
yang terdiri dari biaya kegagalan intern dan Tohpati telah berusaha melakukan tindakan
biaya kegagalan ekstern secara pencegahan, akan tetapi kegagalan yang
Vol: 5 Nomor: 1 Tahun: 2015

terjadi dalam memproduksi benang biaya pencegahan akan lebih kecil dari
memang cukup tinggi. Biaya penilaian yang pengurangan biaya kegagalan intern,
terjadi di PT. Industri Sandang Nusantara sehingga secara keseluruhan total biaya
Unit Patal Tohpati 20.26% dari total biaya kualitas akan berkurang.
kualitas. Biaya yang terdapat pada biaya Penulis menyarankan agar PT.
penilaian hanya biaya penilaian, biaya Industri Sandang Nusantara memfokuskan
pemeriksaan bahan baku, biaya penilaian pada kegiatan-kegiatan yang bersifat
produk, dan biaya proses. Analisis biaya pencegahan. Pada tabel 4 dapat dilihat
kualitas pergolongan dilakukan dengan rekomendasi yang dapat dilakukan oleh
membandingkan tiap golongan biaya perusahaan agar dapat mengurangi biaya
kualitas terhadap total biaya kualitas. kualitas yang dikeluarkan.
Tabel 4. rekomendasi yang dapat dilakuakan PT. Industri Sandang Nusantara
Faktor Kelemahan Rekomendasi
Kualitas
Bahan baku Bahan baku yang dipesan a) Melakukan seleksi supplier
supplier tidak sesuai dengan b) Membuat suatu perjanjian (kontrak)
standar kualitas yang ada dengan supplier yang berisi bahan
baku yang dikirimkan harus sesuai
dengan standar kualitas yang telah
disepakati bersama
c) Menjalin hubungan baik dengan
supplier-supplier yang memiliki bahan
baku yang berkualitas bagus
Mesin Mesin yang digunakan saat Melakukan perawatan dan
proses produksi berlangsung pemeliharaan mesin dan peralatan
sering bermasalah sehingga secara maksimal dan merata untuk
bahan baku (material) yang semua mesin yang digunakan pada
sedang dikerjakan tidak merata. tiap tahapan produksi
Tenaga a) Karyawan, produksi yang a) Proses training yang diberikan secara
Kerja kurang cermat dan berhati- efektif dan efisien
hati b) Memberikan program-program seminar
b) Kurangnya tenaga kerja atau pelatihan yang membangun
yang memiliki keahlian personnal dari karyawan
c) Kurangnya kesadaran dan c) Memberikan bonus atau reward pada
tanggung jawab dari para karyawan yang memiliki konerja bagus
karyawan d) Lebih memperhatikan tugas dan
d) Pemerataan pemberian gaji tanggung jawab serta kewenangan
yang kurang merata masing-masing karyawan
dengan tugas yang ada
Pengukuran Standar kelembaban dan Bagi karyawan diharapkan secara cermat
suhu yang telah dan teliti dalam mengukur kelembaban
ditetapkan oleh dan suhu dalam proses produksi
perusahaan

Dari tabel 3 hasil ini menunjukkan PEMBAHASAN


bahwa perusahaan perlu menangani Dari analisis biaya kualitas pada PT.
penyebab terjadinya produk cacat lebih Industri Sandang Nusantara Unit Patal
dulu agar produk cacat yang terjadi dapat Tohpati antara biaya kendali dengan biaya
berkurang sehingga biaya kegagalan intern kegagalan tidak seimbang. Proporsi biaya
dapat ditekan. Untuk itu, perlu ada kendali yang terdiri dari biaya pencegahan
tambahan biaya pada kategori biaya dan biaya penilaian secara keseluruhan
pencegahan. Terlebih lagi, jika penanganan adalah 33,86% proporsi biaya kegagalan
baik dan sungguh-sungguh, tambahan yang terdiri dari biaya kegagalan intern
Vol: 5 Nomor: 1 Tahun: 2015

dan biaya kegagalan ekstern secara dari biaya-biaya yang berkaitan dengan
keseluruhan adalah 66,14%. Pengeluaran kualitas yaitu biaya kendali dan biaya
biaya kualitas terbesar (lebih dari kegagalan.
setengah bagian) berasal dari biaya Dalam penelitian yang dilakuakan
kegagalan sebesar 66.14%. Biaya ini Henri Darmadi Haslim (2011), kegiatan
terjadi karena produk cacat terdeteksi mencegah sampainya produk cacat ke
sebelum sampai ke tangan konsumen. tangan konsumen akan mengakibatkan
Biaya penilaian yang terjadi di PT. Industri kurang efisiennya biaya kualitas,
Sandang Nusantara Unit Patal Tohpati sedangkan kegiatan mencegah terjadinya
20.26% dari total biaya kualitas. Biaya produk cacat itu akan membuat biaya
yang terdapat pada biaya penilaian hanya kualitas menjadi lebih efisien. Mengetahui
biaya penilaian, biaya pemeriksaan bahan jenis dan proporsi biaya kualitas yang
baku, biaya penilaian produk, dan biaya terjadi dalam kegiatan pengendalian
proses. Analisis biaya kualitas kualitas, maka perusahaan dapat
pergolongan dilakukan dengan menentukan tindakan yang harus dilakukan
membandingkan tiap golongan biaya untuk mencapai biaya kualitas yang lebih
kualitas terhadap total biaya kualitas. efisien. Menurut Fandy Tjiptono dan
Hasil ini menunjukkan bahwa perusahaan Anastasia Diana Secara umum biaya
perlu menangani penyebab terjadinya kualitas dapat dibedakan menjadi empat
produk cacat lebih dulu agar produk cacat jenis yaitu biaya pencegahan (prevetor
yang terjadi dapat berkurang sehingga cost), biaya penilaian (appraisal cost), biaya
biaya kegagalan intern dapat ditekan. kegagalan internal (internal failure cost),
Untuk itu, perlu ada tambahan biaya pada dan biaya kegagalan eksternal (eksternal
kategori biaya pencegahan. Terlebih lagi, failure cost).
jika penanganan baik dan sungguh-
sungguh, tambahan biaya pencegahan SIMPULAN DAN SARAN
akan lebih kecil dari pengurangan biaya SIMPULAN
kegagalan intern, sehingga secara Berdasarkan hasil analisis data dan
keseluruhan total biaya kualitas akan pembahasan hasil penelitian maka dapat
berkurang. ditarik simpulan sebagai berikut.
Temuan ini juga memeberi Dari analisis biaya kualitas terlihat
dukungan pada penelitian Alex (2009) bahwa perbandingan besar biaya kualitas
yang dalam penelitiannya menemukan yang terjadi pada PT. Industri Sandang
bahwa biaya kualitas yang seimbang Nusantara Unit Patal Tohpati antara biaya
adalah apabila biaya kegagalan kurang kendali dengan biaya kegagalan tidak
dari setengah bagian biaya kualitas. Untuk seimbang. Proporsi biaya kendali yang
mengurangi biaya kegagalan diperluakan terdiri dari biaya pencegahan dan biaya
peningkatatan biaya kendali, sehingga hal penilaian secara keseluruhan adalah
ini dapat meningkatkan efektivitas 33,86% proporsi biaya kegagalan yang
kegiatan kegiatan pengendalian kualitas. terdiri dari biaya kegagalan intern dan biaya
Biaya kualitas yang efektif apabila biaya kegagalan ekstern secara keseluruhan
kegagalan turun dan penurunan biaya adalah 66,14%. Untuk itu, perlu ada
kegagalan lebih kecil dari kenaikan biaya tambahan biaya pada kategori biaya
pencegahan dan penilaian Biaya kualitas pencegahan, sehingga secara keseluruhan
yang. Menurut Hansen and Mowen total biaya kualitas akan berkurang.
(2000) mendefinisikan biaya kualitas
sebagai aktivitas yang berkaitan dengan SARAN
kualitas, yang dilakukan karenan Berdasarkan hasil penelitian dan
kemungkinan produk yang buruk atau pembahasan yang telah dijabarkan serta
telah terdapat produk yang buruk. Biaya kesimpulan yang telah diuraikan
yang muncul dari aktivitas tersebut sebelumnya, maka saran yang dapat
dikatakan sebagai biaya kualitas. Definisi dikemukakan sebagai berikut.
tersebut mengimplikasikan bahwa biaya 1. Bagi Perusahaan
kualitas berhubungan dengan 2 kategori
Vol: 5 Nomor: 1 Tahun: 2015

Penggunaan analisis biaya kualitas pada Boyd, Harper W, dkk. 2000. Manajemen
perusahaan dapat berguna untuk Pemasaran Suatu Pendekatan
membantu menemukan pemecahan Strategis Dengan Orientasi Global Jilid
masalah yang terjadi. Dari pengendalian 1 Edisi Kedua. Jakarta : Erlangga.
kualitas yang dilakukan perusahaan dan
biaya kualitas yang dikeluarkan maka Buffa, Elwood.S. 2001. Manajemen
perusahaan dapat mengambil keputusan Produksi/Operasi jilid 2 Edisi keenam.
yang akan dilakukan untuk dapat Jakarta : Erlangga.
meminimalkan produk cacat dan juga
dapat mengurangi biaya kualitas yang Bustami Bastian.& Nurlela. 2007. Akuntansi
dikeluarkan. Informasi mengenai biaya Biaya. Yogyakarta: Graha Ilmu
kualitas yang terjadi di perusahaan harus Fandy Tjiptono & Anastasia Diana. 2003.
segera diketahui oleh manajer dan Total quality management . Yogyakarta
pimpinan perusahaan agar dapat segera : Andi Publisher.
dilakukan tindakan perbaikan terhadap
biaya-biaya kualitas, terutama golongan Firdaus Ahmad Dunia. 2009. Akuntansi
biaya yang memberikan kontribusi Biaya. Jakarta : Salemba Empat.
terbesar terhadap biaya kualitas secara
keseluruhan. Gaspersz, Vincent.2005. Total Quality
2. Bagi Akademik Management. Jakarta:PT Gramedia
Bagi peneliti lain yang akan Pustaka Utama.
melakukan penelitian tentang Biaya
kualitas diharapkan mampu menganalisis Ghozali, Imam. 2005. Aplikasi Analisis
dengan metode analisis yang lain dan Multivariate dengan program SPSS.
lebih rinci sehingga penggolongan biaya- Semarang : Universitas Diponegoro.
biaya yang dikeluarkan dapat
Hansen dan Mowen. 2000. Management
dispesifikasikan lagi. Selain itu, bagi
Accounting. Jakarta :Erlangga.
peneliti berikutnya mampu menambahkan
variabel dan data yang lebih mendukung Hansen, Don. R. dan M. Mowen, Mayane.
penelitian selanjutnya sehingga hasil yang 2001.Manajemen Biasa Akuntansi dan
didapatkan lebih optimal. Pengendalian. Jakarta : Salemba
3. Bagi Lembaga Empat.
Bagi lembaga, skripsi ini dapat
menambah refrensi yang tentunya akan Hariadi, Bambang. 2005. Strategi
sangat berguna untuk menambah ilmu Manajemen. Malang : Bayu Media
dan wawasan bagi para pembacanya. Publishing.

Heizer, Jay dan Barry. Render. 2006.


DAFTAR PUSTAKA Manajemen Operasi, Edisi
tujuh.Jakarta : Salemba Empat.
Assauri, Sofjan. 2004. Manajemen
Pemasaran. Jakrata:PT Grafindo Kholmi dan Yuningsih.2009.Akuntansi
Persada Biaya.Malang:UMM Press.
Bambang, Hariadi, 2005 .Akuntansi Mulyadi. 2001. Akuntansi Biaya.
Manajemen. Yogyakarta: BPFE Yogyakarta : Aditya Media
Bambang, Hartadi. 2000. Sistem Priyatno, Dwi. 2010. Paham Analisa
Pengendalian Intern Dalam Statistik Data dengan SPSS. Jakarta :
Hubungannya Dengan Manajemen dan Media Kom
Audit Edisi 3. Yogyakarta : BPFE.
Putra, Nusa. 2011. Penelitian Kualitatif :
Blocher, E. J., Chen, K. H., & Lin, T. Proses Dan Aplikasi. Jakarta : Indeks
W.2009. Manajemen biaya buku.
Jakarta: Penerbit Salemba Empat.
Vol: 5 Nomor: 1 Tahun: 2015

Rosyidi, Suherman. 2005. Pengantar Teori


Ekonomi. Jakarta : PT RajaGrafindo
Persada.

Sugiyono. 2003. Metode Penelitian Bisnis.


Bandung : Alfabeta.

Tohrin. 2011. Metode Penelitian Kualitatif


Dalam Pendidikan Dan Bimbingan
Konseling. Jakarta : PT RajaGrafindo
Persada.

Wahyuni, Yuyun. 2011.Dasar Dasar


Statistik Deskriptif. Yoyakarta :
Nuhamedika.

Witjaksono, A.2006. Akuntansi biaya.


Yogyakarta: Penerbit Graha Ilmu.

Anda mungkin juga menyukai