Anda di halaman 1dari 1

Latar Belakang

Gizi merupakan faktor penting karena secara langsung berpengaruh


terhadap kualitas Sumber Daya Manusia (SDM), oleh karena itu perlu
pelayanan gizi yang berkualitas pada individu dan masyarakat. Pelayanan
gizi merupakan salah satu sub-sistem dalam pelayanan kesehatan
paripurna, yang berfokus kepada keamanan pasien. Dengan demikian
pelayanan gizi wajib mengacu kepada standar yang berlaku. Mengingat
masih dijumpai kejadian malnutrisi di rumah sakit dan fasilitas pelayanan
kesehatan lainnya, maka perlu upaya pendekatan yang lebih strategis
(Kemenkes, 2014).
Asupan zat gizi yang tidak sesuai kebutuhan sangat berkaitan dengan
peningkatan risiko penyakit maupun komplikasinya. Selain itu terdapat
kecenderungan peningkatan kasus yang terkait gizi baik, pada individu
maupun kelompok. Hal ini memerlukan asuhan gizi yang bermutu guna
mempertahankan status gizi yang optimal dan untuk mempercepat
penyembuhan (Kemenkes, 2014).
Proses Asuhan Gizi Terstandar (PAGT), Proses terstandar ini adalah
suatu metoda pemecahan masalah yang sistematis dalam menangani
problem gizi, sehingga dapat memberikan asuhan gizi yang aman, efektif
dan berkualitas tinggi. Terstandar yang dimaksud adalah memberikan
asuhan gizi dengan proses terstandar, yaitu menggunakan struktur dan
kerangka kerja yang konsisten sehingga setiap pasien yang bermasalah
gizi akan mendapatkan 4 langkah proses asuhan gizi yaitu : asessmen,
diagnosis, intervensi serta monitoring dan evaluasi (Kemenkes, 2014).
Asuhan gizi yang aman dan efektif dengan membuat keputusan secara
sistematis, menggunakan keterampilan berpikir kritis, spesifik dalam tiap
langkah proses asuhan gizi, menggunakan terminologi yang seragam
untuk mendokumentasikan dan berkomunikasi di setiap langkah PAGT
yang berlandaskan ilmu gizi yang mutakhir, sehingga tercapai asuhan gizi
yang berkualitas tinggi. Kualitas menunjukkan besarnya kemungkinan
tingkat keberhasilan asuhan gizi dapat tercapai. Ukuran kualitas
tergambar dari evaluasi keberhasilan asuhan gizi dan kepatuhan tenaga
gizi melaksanakan PAGT pada setiap pasien yang mempunyai masalah
gizi (Kemenkes, 2014).

Anda mungkin juga menyukai