Bab Iii Metode Penelitian
Bab Iii Metode Penelitian
METODE PENELITIAN
hasil penelitian yang akan diperoleh, sehingga dalam suatu penelitian diperlukan
metode penelitian dengan tahapan yang tersusun baik agar pelaksanaan penelitian
dapat berlangsung dengan baik pula. Metode yang digunakan dalam kegiatan
laboratorium.
melakukan pengamatan pada keadaan geologi sekitar daerah penelitian dan juga
pada kondisi fisik singkapan, mengambil sampel dan memplot lokasi pengambilan
data dan sampel (singkapan yang insitu) pada peta lintasan berdasarkan data
koordinat yang dikontrol melalui alat GPS (Global Position System), serta
foto.
Conto batuan yang diambil sebanyak 3 conto yakni 2 conto batuan Breksi,
dan 1 conto batuan Tufa. Pengambilan conto batuan dilakukan dengan tujuan
untuk membuat sayatan tipis batuan agar dapat diketahui komposisi mineral
25
26
daripada conto batuan yang diambil yang dapat membantu dalam pemerian batuan
yang dianggap masih segar, kemudian singkapan yang dianggap segar tersebut
diambil dengan tujuan agar dapat dianalisis untuk mengetahui kandungan mineral
singkapan batuan dan lempung yang mencakup sifat fisik berupa warna, tekstur,
singkapan batuan dan lempung tersebut dengan batuan atau mineral lain yang
dengan metode XRD, dan analisis komposisi kimia dengan metode AAS, UV-VIS
dan Gravimetri.
27
Analisis petrografi ini dilakukan dengan cara mengambil conto batuan dari
lapangan kemudian dipreparasi dalam bentuk sayatan tipis dan kemudian diamati
berdasarkan atas ciri fisik dan kandungan mineralnya untuk mengetahui akan
persentase dan tingkat kristalinitas mineral dari conto mineral lempung yang
mengenai jenis mineral yang terdapat dalam suatu conto. Mekanisme kerja
analisis XRD ini yakni conto yang akan dianalisis XRD digerus sampai halus
seperti bubuk kemudian dipreparasi lebih lanjut menjadi lebih padat dalam suatu
holder kemudian holder tersebut diletakkan pada alat XRD dan diradiasi dengan
dideteksi oleh detektor dan kemudian data difraksi tersebut direkam dan dicatat
oleh komputer dalam bentuk grafik peak intensitas, yang lebih lanjut dianalisis
jarak antara bidang kisi kristalnya dan dibandingkan dengan hukum Bragg pada
suatu data (Sudarningsih, 2008) seperti data yang ada pada bagian lampiran
28
laporan ini. Analisis kimia dengan metode XRD ini dilakukan pada Pusat
Bandung. Data hasil XRD tersebut kemudian dianalisis lebih lanjut oleh Penyusun
untuk mengetahui akan karakteristik peak tiap mineral, persentase mineral, dan
saringan 0,053 mm. Prosedur kerjanya yakni sampel mineral lempung yang
diletakkan pada saringan standar dan diayak dibawah air yang mengalir. Hasil
penyaringan terbagi atas material yang tertahan pada saringan (tidak lolos
saringan) dan material yang lolos saringan. Material yang tidak lolos saringan
diasumsikan sebagai material yang berukuran kasar dan material yang lolos
saringan diasumsikan sebagai material yang berukuran halus. Material kasar yang
tidak lolos saringan kemudian dikeringkan dan ditimbang ulang untuk mengetahui
beratnya. Material yang halus beratnya diketahui dari pengurangan berat sampel
dan Gravimetri.
gelombang yang diserap oleh suatu unsur. Prinsip kerjanya yakni conto yang akan
atom-atom akan bebas dari ikatan kimianya, kemudian pada conto panas tersebut
dilewatkan sinar katoda, sehingga akan terjadi penyerapan energi yang akan
salah satu instrumen analisis dalam labaratorium masa kini, dimana proses prinsip
kerjanya yakni conto yang akan dianalisis diradiasi dengan energi ultraviolet.
Sinar ultraviolet tersebut akan direfleksikan dengan berbagai warna dan diserap
SO3.
berat suatu unsur atau senyawa tertentu. Berat unsur dihitung berdasarkan rumus
Penyusun lakukan dalam hal ini mengenai tatanan geologi baik kondisi
hasil penelitian yang Penyusun lakukan untuk mengetahui batuan apa yang
mineral lempung.