Anda di halaman 1dari 5

LANDASAN TEORI

Dalam ilmu ketebalan, ketebalan itu sendiri sangat berhubungan dengan istilah kedalaman.

Data dalam ilmu kebumian selalu berkaitan dengan kedalaman danketebalan. Oleh karena

itu, seorang ahli ilmu kebumian harus mempunyaikemampuan untuk menentukan kedalaman dan

ketebalan. Seperti halnya kedalaman, kemampuan untuk menentukan ketebalan jugasangat

diperlukan dalam ilmu kebumian. Dengan mengetahui cara menghitungketebalan, ahli

kebumian bisa menyelidiki ketebalan lapisan-lapisan penyusunbumi sehingga kita bisa

mengetahui bahwa ketebalan kerak bumi mencapai 100km, ketebalan matel adalah sekitar 2900 km,

liquid outer core sekitar 2200 km,dan solid inner core sekitar 1250 km.

PEMBAHASAN

Ketebalan adalah jarak tegak lurus antara dua bidang sejajar yang merupakan lapisan

batuan. Ketebalan lapisan bisa ditentukan denganbeberapacara, baik secara langsung maupun tidak

langsung. Secara umum, pengukuran-pengukuran ketebalan dapat dibedakan menjadi 2

yaitu :a. Pengukuran Langsung

Ketebalan lapisan dapat diukur secara langsung dilapangan dengan kondisiyang khusus, misalnya

lapisan horizontal yang tersingkap berada pada tebingvertikal dan tebing horizontal sedangkan pada

topografi yang miring dapatdigunakan alat Jacobs Staff , yaitu tongkat yang dilengkapi dengan

handlevel , klinometer atau kompas pada bagian atasnya

b. Pengukuran Tidak LangsungPengukuran tidak langsung yang paling sederhana adalah

pada lapisansederhana yang tersingkap pada permukaan yang horizontal, dimana lebar singkapan
diukur tegak lurus, yaitu w dengan mengetahui kemiringan lapisan() maka ketebalannya t = W.

Sin dan apabila pengukuran tidak tegak lurus,makaW = l. Sin

sehingga ketebalan menjadi t = l. Sin . Sin (180 -) .Kemungkinan lain dapat dilakukan

dengan mengukur jarak antara titik,yang merupakan batas lapisan sepanjang lintasan tegak lurus.

Pengukuran inidilakukan apabila bentuk lereng tidak teratur bisa juga menghitung ketebalanlapisan

dari peta geologi.

Pengukuran secara langsung dapat dilakukan pada suatu keadaantertentu, misalnya lapisan

horisontal yang tersingkap pada tebing vertikal ataulapisan vertikal yang tersingkap pada topografi

datar.

Apabila keadaan medan, struktur yang rumit atau ketebalan alat yang dipakai tidak

memungkinkan pengukuran secara langsung, tetapi sebaiknya diusahakan pengukuran mendekati

secara langsung. Pengukuran tidak langsung yang paling sederhana adalah pada lapisan miring,

tersingkap pada permukaan horisontal, dimana lebar singkapan diukur tegak lurus jurus, yaitu w

dengan menggunakan kemiringan lapisan () maka ketebalannya T = w sin.

Apabila pengukuran lebar singkapan tidak tegak lurus jurus (I) maka lebar sebenarnya

harus dikoreksi lebih dulu w = I sin , dimana adalah sudut antara jurus dengan arah pengukuran.

Ketebalan yang didapat adalah T = I sin sin panjang.

Dengan cara yang sama dapat dipakai apabila pengukuran lebar singkapan dilakukan

permukaan miring. Dalam hal ini ketebelan merupakanfungsi dari sudut miring () dan

sudut lereng (). Pendekatan lainuntuk mengukur ketebalan secara tidak langsung dapat dilakukan

dengan caramengukur jarak antara titik, yang merupakan batas lapisan sepanjang lintasantegak lurus

jurus. Pengukuran ini dilakukan apabila bentuk lereng tidak teratur.Bisa juga menghitung ketebalan
lapisan dari peta geologi.Untuk mengukur ketebalan pada lereng, apabila pengukuran tidak tegak

lurus jurus digunakapersamaan trigonometri berikut

T = I [sin cos sin = sin cos ]

Dimana :

= Kemiringan lereng terukur


d = Sudut kemiringan lapisan
= Sudut lereng terukur
= Sudut antara jurus dan arah pengukuran

Studi Khasus

KETEBALAN DAN KEDALAMAN


A
Ketebala
Rumus rumus perhitungan ketebalan

A : Sin =t/s;

t = s Sin
B : Sin (-) =t/s;

t = s Sin( -)

C : Sin ( +) =t/s;

t = s Sin ( +)
D : t = s sin cos+sincos )

t = s sin cos-sincos

Anda mungkin juga menyukai