Anda di halaman 1dari 4

KONFLIK DALAM KELUARGA, PENYEBAB DAN CARA MENYELESAIKANNYA

Dalam berumah tangga, semua orang berharap agar tetap bisa bahagia dan
tidak memiliki masalah. Keluarga harmonis adalah salah satu tujuan
pernikahan dalam islam. Namun terkadang sebagai seorang manusia, kita
tidak luput dari kesalahan. Kesalahan yang dilakukan dalam keluarga bisa
memicu terjadinya konflik dalam keluarga dan ini bisa berakibat fatal
terutama jika dibiarkan berlarut-larut bahkan bisa mengakibatkan hancurnya
rumah tangga dan keluarga. Beberapa masalah bisa mempengaruhi
kehidupan rumah tangga dan sebaiknya baik suami maupun istri harus bisa
menyikapi dengan kepala dingin.

Berikut ini adalah beberapa hal yang bisa memicu konflik dalam rumah
tangga :

1. Cemburu

Cemburu memang tanda cinta namun cemburu berlebihan bisa


menimbulkan konflik dalam keluarga. Istri maupun suami bisa saling
mencemburui dan terkadang hal ini sulit untuk dihindari. Sebaiknya pahami
dulu situasi dan siapa yang anda cemburui karena bisa jadi kecemburuan
tersebut tidak beralasan. Rasa percaya pada pasangan adalah dasar dari
rumah tangga yang harmonis. Selain itu, cemburu juga bisa dihindari dengan
saling menjaga perasaan baik suami maupun istri. Tidak hanya berlaku pada
pasangan suami istri, anak pun bisa merasa cemburu satu sama lain
terutama jika sang anak merasa ia diperlakukan secara tidak adil oleh
orangtuanya.

2. Perbedaan pendapat
Setiap kepala mesti memiliki perbedaan pendapat, terlebih pasangan suami
istri. Perbedaan pendapat bisa muncul kapan saja dan bahkan menyangkut
hal-hal kecil. Perbedaan pendapat ini sebaiknya disikapi dengan kepala
dingin dan bicarakan baik-baik untuk mendapatkan solusi yang tepat.

3. Masalah ekonomi

Dewasa ini dimana materialisme sedang merajalela, masalah ekonomi sering


menjadi momok bagi kehidupan rumah tangga seseorang. Tidak heran jika
kita sering menyaksikan pemberitaan di televisi atau di koran dimana
seorang suami tega membunuh istrinya karena sang istri terlalu banyak
menuntut dan begitu juga sebaliknya, Naudzubillah hal ini sebaiknya
dihindari karena bagaimanapun rezeki yang kita dapatkan datangnya dari
Allah SWT dan cobalah untuk mengerti keadaan masing-masing dengan
tetap berusaha mencari jalan keluarmya. Perlu diketahui bahwa sudahh
merupakan kewajiban suami terhadap istri untuk memenuhi segala
kebutuhannya dan suami harus berusaha sekuat tenaga untuk
melakukannya, namun apabila sang suami sudah berusaha dan tidak
mendapatkan hasil yang maksimal, istri harus menerima dan bersabar.

4. Privasi

Masalah privasi juga bisa memicu konflik dalam keluarga. Seorang anak
biasanya ingin agar privasinya dihargai dan tidak ingin terlalu dikekang oleh
orangtua. Orangtua yang terlalu mengekang anak akan membuat sang anak
tidak merasa nyaman dan biasanya ia akan memberontak dikemudian hari.
Memang sebagai orangtua sebaiknya mengawasi dan menjaga anaknya
namun berikan juga ruang privasi untuknya dimana ia bisa melakukan segala
sesuatu namun dalam konteks yang positif.
5. Perbedaan agama

Tidak jarang dalam satu keluarga kita menemui anggota keluarga yang
berbeda keyakinan atau agama. Konflik bisa saja terjadi namun bisa
dihindari jika setiap anggota keluarga menghormati perbedaan keyakinan
tersebut.

6. Kurangnya kasih sayang

Siapapun baik suami, istri maupun anak dalam sebuah keluarga akan merasa
tidak dihargai jika kurang mendapatkan rasa kasih sayang. Anak yang
kurang mendapat perhatian orangtuanya karena sibuk bekerja bisa merasa
kesepian dan akhirnya ia akan menuntut hal lain. Hal ini bisa menjadi konflik
dalam keluarga. Tengok saja kasus yang banyak menimpa anak-anak saat ini
dimungkinkan karena kurangnya pengawasan dan perhatian dari
orangtuanya.

7. Kurangnya komunikasi

Keluarga yang terlalu sibuk dengan urusannya dan pekerjaan masing-masing


dan tidak memiliki waktu untuk berkomunikasi dengan baik dapat
menimbulkan kesalahpahaman dan memicu terjadinya konflik. Sebagaimana
kita ketahui bahwa komunikiasi yang baik adalah kunci terjaganya
keharmonisan dalam keluarga maka dari itu setiap anggota keluraga harus
bisa menjaga komunikasi dengan anggota keluarga yang lain.
8. Perselingkuhan

Perselingkuhan dalam rumah tangga adalah hal yang haram dilakukan oleh
pasangan suami istri manapun dan bisa mengarah pada perbuatan zina.
Perselingkuhan bisa menimbulkan konflik yang besar dalam keluarga bahkan
memicu timbulnya perceraian atau jatuhnya talak (baca juga hukum talak
dan perbedaan talak satu, dua dan tiga). Perselingkuhan bisa terjadi
manakala suami memiliki wanita idaman lain ataupun sang istri yang
berhubungan dengan pria lain. Perilaku istri yang menjalin hubungan dengan
pria lain dapat dikategorikan sebagai perilaku nusyuz atau membangkang
pada suami (baca ciri-ciri istri durhaka terhadap suami) dan perbuatan ini
sangat dibenci oleh Allah SWT Tidak hanya istri, suamipun bisa berselingkuh
dan itu adalah salah satu ciri-ciri suami durhaka terhadap istri.

Anda mungkin juga menyukai