DOSEN PEMBIMBING :
PUSPITO ARUM, S.Gz., M.Gizi
Disusun Oleh :
GOLONGAN D - KELOMPOK 3
PUTRI WULANDARI (NIM : G42151324) (15)
GADING LISTIANA HARDIKA (NIM : G42151354) 16)
NANDA AYU TRI AGUSTIAN (NIM : G42151404) (17)
MALIA KURNIAWATI (NIM : G42151437) (18)
SUKMA MELATI (NIM : G42151455) (19)
WAHYU KURNIAWAN (NIM : G42151461) (20)
MAYA ZAHROOTUL ASMA (NIM : G42151469) (21)
1.3 Tujuan
1. Melakukan penilaian SSOP dan GMP di laboratorium.
2. Melakukan evaluasi SSOP dan GMP di laboratorium.
3. Melakukan penilaian SSOP dan GMP di industri makanan.
4. Melakukan evaluasi SSOP dan GMP di industri makanan.
1.4 Manfaat
1. Mahasiswa mampu melakukan penilaian SSOP dan GMP di laboratorium.
2. Mahasiswa mampu melakukan evaluasi SSOP dan GMP di laboratorium.
3. Mahasiswa mampu melakukan penilaian SSOP dan GMP di industri makanan.
4. Mahasiswa mampu melakukan evaluasi SSOP dan GMP di industri makanan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
BAB III
METODE PRAKTIKUM
1 Pelaksanaan
3.1.1 Penatalaksanaan Good Manucfacturing Practice Laboratorium
Acara Praktikum : Good Manucfacturing Practice Laboratorium
Tempat : Laboratorium Pengolahan Pangan Gizi Klinik POLIJE
Hari / Tanggal : Rabu, 5 April 2017
Pukul : 09.00-11.00 WIB
Dosen Pembimbing : Puspito Arum, S.Gz., M.Gizi
3.1.2 Penatalaksanaan Standar Operasional Prosedur Sanitasi Laboratorium
Acara Praktikum : Standar Operasional Prosedur Sanitasi Laboratorium
Tempat : Laboratorium Pengolahan Pangan Gizi Klinik Polije
Hari / Tanggal : Rabu, 5 April 2017
Pukul : 09.00 11.00 WIB
Dosen Pembimbing : Puspito Arum, S.Gz., M.Gizi
3.1.3 Penatalaksanaan Good Manucfacturing Practice Warung Makan
Acara Praktikum : Good Manucfacturing Practice Industri Makana
Tempat : Warung Makan Soto Ayu Jember
Hari / Tanggal : Kamis, 6 April 2017
Pukul : 15.00-17.00 WIB
Dosen Pembimbing : Puspito Arum, S.Gz., M.Gizi
3.1.4 Penatalaksanaan Standar Operasional Prosedur Sanitasi Warung Makan
Acara Praktikum : Standar Operasional Prosedur Sanitasi Industri Makana
Tempat : Warung Makan Soto Ayu Jember
Hari / Tanggal : Kamis, 6 April 2017
Pukul : 15.00-17.00 WIB
Dosen Pembimbing : Puspito Arum, S.Gz., M.Gizi
BAB IV
HASIL PRAKTIKUM
A2
Sampah selalu dibuang dan tidak ditumpuk terlihat dari tidak adanya sampah yang
menumpuk disekitar, namun tempat sampah dalam kondisi terbuka tidak tertutup seharusnya
menggunakan tempat sampah yang tertutup. Selokan telah berfungsi dengan baik, tidak
tersumbat ataupun menimbulkan bau yang tidak sedap
Grup B : Bangunan
B1
a. Ruang Produksi sudah sesuai dengan luas ruangan produksi dengan jenis dan ukuran alat
serta jumlah karyawan, pengaturan ruangan yang diterapkan juga sudah rapi, dan ruangan
produksi ini mudah dibersihkan dan terpelihara kebersihannya.
b. Lantai terbuat dari tegel kebersihannya terpelihara dapat dilihat dari kondisi lantai yang
selalu bersih meskipun bewarna putih, kemiringan/kelandaian cukup kearah got/selokan,
permukaan lantai kedap air, tidak tahan terhadap air, garam, basa, dan lainnya, permukaan
lantai halus dan tidak licin dan mudah untuk dibersihkan ini terlihat dari permukaan lantai
yang bersih meskipun bewarna putih, pertemuan lantai dengan dinding tidak konus
c. Dinding sudah terbuat dari bahan yang kedap air, rata, halus, bewarna terang yaitu putih,
tahan lama, kuat dan tidak mudah untuk mengelupas. Dinding kedap air <2m, mudah
sekali untuk dibersihkan dan selalu dalam keadaan bersih dari debu, lendir serta kotoran
lainnya.
d. Langit-langit terbuat dari bahan tahan lama dan tidak mudah mengelupas dan mudah
dibersihkan, selalu bersih dari debu, sarang laba-laba dan kotoran lainnya. Sehingga minim
akan terjadinya kontaminasi pada saat produksi. Tinggi dari lantai <3m.
e. Pintu, jendela, dan ventilasi terbuat dari bahan yang tahan lama dan tidak mudah pecah,
permukaannya bewarna terang, rata dan halus serta mudah untuk dibersihkan. Namun pada
pintu dan ventilasi tidak dilengkapinya kawat kasa yang mudah dibersihkan dan dirawat,
pintu juga tidak didesain membuka keluar tetapi masih membuka kedalam seharusnya
pintu didesain membuka keluar karena antisipasi saat terjadinya hal yang tidak baik seperti
kebakaran sehingga pekerja dapat langsung untuk mendorong pintu dan berlari keluar,
pintu disini tidak dapat ditutup dengan baik dan dalam keadaan terbuka, ventilasi ang
tersedia cukup dan ventilasi selalu dalam keadaan bersih dan tidak dipenuhi sarang laba-
laba.
B2
Kelengkapan Ruang Produksi, penerangan diruang produksi cukup dapat dilihat dengan
adanya lampu, tersedianya tempat cuci tangan yang dilengkapi dengan sabun dan
pengeringannya yang dapat menjaga kebersihan bagi pekerja pada saat akan dan setelah
melakukan produksi, namun tidak dilengkapi dengan P3K seharusnya dilengkapi dengan P3K
agar pada saat pekerja mengalami kecelakaan pada saat produksi akan dapat segera mendapat
penanganan darurat.
B3
Tempat Penyimpanan bahan pangan tidak terpisah dengan produk akhir, namun untuk
bahan bukan pangan seperti pencuci tersedia tempatnya secara terpisah, untuk tempat
penyimpanan mudah dibersihkan dan bebas dari hama serta sirkulasi udara lancer.
Grup C : Peralatan
a. Konstruksi, peralatan produksi terbuat dari bahan yang kuat, tidak berkarat, mudah
dibongkar pasang serta mudah untuk dibersihkan, permukaan yang kontak langsung
dengan pangan terbuat dari bahan yang halus, tidak bercelah, tidak mengelupas, dan tidak
menyerap air.
b. Tata Letak, peralatan produksi tidak ditata sesuai urutan proses produksi yang mudah
dibersihkan.
c. Kebersihan, semua peralatan terpelihara dengan baik dan selalu dalam keadaan bersih.
Grup D : Suplai Air
Air yang digunakkan di warung soto ayu ini adalah air PDAM dengan kualitas air yang
baik sehingga minim akan terjadinya kontaminasi, kuantitasnya cukup, namun dalam hal
pencucian peralatan makanan tidak menggunakan air panas pekerja / pegawai mencuci
peralatannya dengan air PDAM tersebut.
Grup E : Fasilitas dan Kegiatan Higiene dan Sanitasi
E1
Alat Kebersihan, alat pencuci dan pembersih cukup, dan selalu dalam keadaan bersih,
detergen yang digunakan adalah jenis cair. Namun untuk pencucian peralatan makanan tidak
menggunakan air panas.
E2
Fasilitas Higiene Karyawan, tersedia lengkap dengan sabun dan lap bersih. Tersedia loker
untuk karyawan dan jamban/toilet dalam jumlah yang cukup sesuai dengan jumlah karyawan,
dan selalu dalam keadaan bersih serta pintu jamban/toilet yang selalu dalam keadaan tertutup.
Namun tidak tersedianya pakaian karyawan dalam jumlah yang cukup.
E3
Kegiatasn Higiene Karawan, kegiatan pembersihan, pencucian dilakukan secara rutin
oleh karyawan, dan terdapat karyawan bertugas sebagai penanggung jawab. Penggunaan
detergen dan disinfektan sesuai petunjuk yang ada.
BAB VI
PENUTUP
6.1 Kesimpulan
6.1.1 Kesimpulan GMP Laboratorium dan GMP Soto Ayu
Good Manufacturing Practices (GMP) adalah suatu pedoman cara berproduksi makanan
yang bertujuan agar produsen memenuhi persyaratanpersyaratan yang telah ditentukan untuk
menghasilkan produk makanan bermutu dan sesuai dengan tuntutan konsumen.
Pada pengamatan GMP Laboratorium POLIJE dapat disimpulkan pada penialian grup A
tidak ada kekurangan atau tidak ada hal yang dapat menyebabkan kontaminan makanan,
selanjutnya pada grup B untuk desain ruangan kurang dan pada langit-langit terdapat debu,
sarang laba-laba dan kotoran lainnya yang dapat mempengaruhin kontamihnan makanan, pada
grup C untuk peralatan masih kurang memadai, selanjutnya pada grup D suolai air yang
digunakan yaitu air PDAM yang baik dan bersih. Pada grup E tentang fasilitas dan kegiatan
higine dan sanitasi pada laboratorium pengolahan pangan sudah cukup memadai, pada grup F
pengendalian hama sudah cukup, selanjutnya pada grup G untuk kesehatan dan higine
karyawan sudah cukup untuk kebersihannya, pada grup H untuk pengendalian proses
pengolahan untuk penyimpanan bahan makanan harus dibedakan antara bahan mentah dan
bahan matang, selanjutnya grup I untuk penyimpanan tidak dibedakan antara bahan yang
berbau tajam dan tidak, terus juga cara penyimpanan tidak rapih. Dan penilaian grup J untuk
pelatihan karyawan bahwa karyaman pernah pengikuti pelatihan dan penyuluhan cara
pengolahan yang baik di laboratorium.
Pada pengamatan GMP Soto Ayu dapat disimpulkan bahwa untuk penilaian grup A
tempat sampah dalam kondisi terbuka tidak tertutup seharusnya menggunakan tempat sampah
yang tertutup. Selanjutnya untuk penilaian grup B pada pintu dan ventilasi tidak dilengkapinya
kawat kasa yang mudah dibersihkan dan dirawat, pintu juga tidak didesain membuka keluar
tetapi masih membuka kedalam. namun tidak dilengkapi dengan P3K. Untuk penilaian grup C
untuk tata letak, peralatan produksi tidak ditata sesuai urutan proses produksi yang mudah
dibersihkan. Selanjutnya untuk grup D dalam hal pencucian peralatan makanan tidak
menggunakan air panas pekerja / pegawai mencuci peralatannya dengan air PDAM tersebut.
Pada grup E dan grup F tidak ada kekurangan atau tidak ada hal yang dapat menyebabkan
kontaminan makanan. Untuk grup G karyawan tidak menggunakan celemek, penutup kepala,
dan sarung tangan. . Dalam menyentuh dan mengambil makanan masak karyawan
menggunakan penjepit dan centong sayur tetapi tidak menggunakan penutup mulut dan sarung
tangan. Karyawan juga mencuci tangan setelah dari toilet dan sesudah menangani bahan tetapi
kadang-kadang tidak mencuci tangan sebelum mengolah makanan. terdapat karyawan yang
mengenakan gelang dan cincin. Pada saat pengolahan tidak ada karyawan yang merokok, dan
pada saat mencicipi masakan karyawan menggunakan sendok. Dengan adanya karyawan yang
menggunakan cincin dan gelang tersebut sebaiknya saat mengolah makanan aksesori tersebut
dilepas karena dapat mengganggu saat proses produksi dan agar aksesoris tersebut tidak
mencemari makanan. Pada grup H untuk pengolahan tidak memperhatikan suhu pengolahan
sehingga tidak ada alat pengukur suhu dan tidak ada pengontrolan suhu. Suhu yang digunakan
untuk menyimpan bahan makanan (pendinginan) adalah <7C, dan tidak ada penyimpanan
panas. Tidak dilakukan pengontrolan pada saat pengolahan. Untuk grup I dalam menyimpan
bahan ditempatkan jadi satu dengan produk akhir di refrigerator dan tidak terpisah.Yang
terakhir yaitu untuk grup J pada pelatihan, bimbingan, dan penyuluhan tentang cara pengolahan
makanan yang baik belum pernah diikuti oleh karyawan
6.2 Saran
Diharapkan setiap anggota dapat bekerjasama dengan baik serta memanfaatkan waktu
dengan maksimal. Dan diharapkan mahasiswa untuk bekerja dengan optimal dan diharapkan
untuk kekurangan pada laboratorium pengolahan pangan dapat diperbaiki sesuai dengan
standar yang ada.
Sebaiknya waktu kunjngan lapang pada saat ke indutri tidak hanya melihat
tetapi juga melakukan. Dengan begitu maka mahasiswa tau praktikan dapat lebih
mengerti dan faham.
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN