Anda di halaman 1dari 3

Tugas Farmasi Rumah Sakit

Nama : YUDI WAHYU SETIAWAN

NIM : 13.087.AF

Kelas : B/Ekstensi

1. Komite medik dan terapi


A. Pengertian
Komite Medik adalah satuan organisasi non struktural sebagai wadah tenaga
medis yang dipimpin oleh seorang ketua yang bertanggung jawab kepada Kepala
Rumah Sakit.
B. Fungsi
Dalam manajemen adalah membuat perencanaan dan mengadakan evaluasi atas
implementasi rencana.
Dalam lingkup komite medik dapat :

a.Mengambil keputusan

b.Memberikan alternatif pemecahan masalah untuk disampaikan kepada Kepala


Rumah Sakit.

c.Mengajukan rekomendasi kepada Kepala Rumah Sakit.

d.Menyampaikan informasi ke arah vertikal maupaun horisontal.

e.Memberikan pertimbangan kepada Kepala Rumah Sakit.

f.Menangani masalah khusus yang muncul dalam masalah medik.

C. Tujuan
Komite medik dibentuk untuk meningkatkan pelayanan medik yang bermutu,
bercakupan luas dan efisien, berdasar penerapan etika kedokteran dan etika
rumah sakit.

D. Struktur organisasi

Direktur
Rumah Sakit
Komite Medik

Panitia Farmasi Dan


Terapi Panitia Inti

Subpanitia Subpanitia Subpanitia Subpanitia Obat Subpanitia


Obat Obat Obat Susunan Saraf Obat
Antineoplasti Antiinfeksi Kardiovaskul Pusat Gastrointesn
E. Dasar hukum (sesuai Undang-Undang yang mengatur tentang kefarmasian yang
membahas tentang komite medik dan terapi).

PERMENKES baru No. 755 Tahun 2011 tentang Komite Medik dimana Komite
Medis sekarang mengurus tiga subkomite antara lain:

1. Subkomite Kredensial yang bertugas menapiskan profesionalisme staff medis

2. Subkomite Mutu Profesi yang bertugas mempertahankan kompetensi dan


profesionalisme staff medis

3. Subkomite Etik dan Disiplin Profesi yang bertugas menjaga diplin, etika dan
prilaku profesi staff medis

2. Formula rumah sakit


A. Pengertian
Formularium rumah sakit adalah dokumen yang berisi kumpulan daftar obat
yang digunakan oleh profesional kesehatan di rumah sakit yang disusun secara
bersama oleh para pengguna dibawah koordinasi KFT (Komite Farmasi dan
Terapi) masing-masing rumah sakit (MenKes RI, 2208). Dalam formularium
rumah sakit juga disertai informasi tambahan penting tentang penggunaan obat
tersebut, serta kebijakan dan prosedur berkaitan obat yang relevan untuk rumah
sakit tersebut, yang direvisi secara terus-menerus untuk mengoptimasi pelayanan
pasien melalui seleksi dan penggunaan (Siregar 2004 dan Malone 2007).
B. Tujuan
Tujuan utama dibuatnya formularium rumah sakit di Indonesia adalah
menyediakan bagi staf rumah sakit, yaitu:
I. Penyediaan suatu proses pengambilan keputusan yang mengarah ke
pemilihan obat yang diperlukan sesuai produk obat yang telah disetujui
oleh KFT untuk digunakan di rumah sakit tersebut,
II. Pemberian penyediaan obat yang paling tinggi efektifitas dan biaya yang
minimal serta efek samping yang paling ringan,
III. Informasi tentang produk obat yang telah disetujui oleh KFT untuk
digunakan di rumah sakit tersebut,
IV. Informasi terapi dasar tiap produk obat yang disetujui oleh KFT untuk
digunakan di rumah sakit tersebut,
V. Informasi tentang kebijakan dan prosedur rumah sakit yang menguasai
penggunaan obat-obatan, dan
VI. Informasi khusus tentang obat seperti peraturan tentang dosis obat dan
monogram, singkatan yang disetujui untuk peresepan atau yang biasa
digunakan di rumah sakit (Seto,2008).

Anda mungkin juga menyukai