Anda di halaman 1dari 6

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No.

1, (2012) 1-6 1

Faktor-Faktor PengaruhMedia Sosial Terhadap


Keunggulan Bersaing : Studi Kasus Coffee Toffee
Indonesia
Mutia Maharani, Ir. Achmad Holil Noor Ali, M.Kom, dan Hanim Maria Astuti, S.Kom, M.Sc
Sistem Informasi, Fakultas Teknologi Informasi, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS)
Jl. Arief Rahman Hakim, Surabaya 60111
E-mail: holil@apticom.or.id
AbstrakUKM (Usaha Kecil Menengah) merupakan dijadikan tempat studi kasus untuk tugas akhir ini dilihat dari
salah satu sektor usaha yang penting di Indonesia karena kriteria pendapatan pertahun dan jumlah pekerjanya.
memiliki peranan yang penting bagi pertumbuhan ekonomi di Salah satu faktor penting untuk menunjang proses
Indonesia. Meskipun telah banyak UKM yang berkembang di tersebut adalah dengan penggunaan sarana teknologi informasi
Indonesia dan menerapkan Teknologi Informasi untuk kegiatan yang salah satunya adalah penggunaan jejaring sosial pada
bisnisnya, namun masih banyak pula UKM yang belum
Usaha Kecil Menengah di Indonesia[2]. Penggunaan Teknologi
menerapkan Teknologi Informasi khususnya menggunakan media
Informasi dapat meningkatkan transformasi bisnis melalui
jejaring sosial dan belum mengerti seberapa besar manfaat dan
peranan penggunaan media jejaring sosial tersebut. Padahal kecepatan, ketepatan, dan efisiensi pertukaran informasi dalam
jejaring dan hubungan korelatif merupakan fasilitator penting jumlah yang besar. Usaha Kecil Menengah dikatakan memiliki
bagi kegiatan bisnis Usaha Kecil Menengah. daya saing global apabila mampu menjalankan operasi bisnisnya
Untuk itulah, dilakukan suatu analisa melalui sebuah secara reliable, seimbang dan berstandar tinggi. Jejaring sosial
Usaha Kecil Menengah yang ada di Indonesia untuk mengetahui sendiri adalah alat promosi paling murah dan berdampak
peranan penggunaaan sosial media bagi Usaha Kecil Menengah signifikan terhadap bisnis karena memiliki banyak pengguna
tersebut serta faktor-faktor pengaruh sosial media terhadap serta tidak memerlukan biaya untuk membuat sebuah akun
keunggulan bersaing Usaha Kecil Menengah. jejaring sosial. Pengguna jejaring sosial facebook contohnya di
Hasil dari tugas akhir ini adalah sebuah dokumen hasil analisis Indonesia mencapai angka 40 juta akun pengguna yang
tentang peranan fakfor-faktor pengaruh sosial media serta menempati peringkat kedua di seluruh dunia. Sedangkan untuk
seberapa besar pengaruh media sosial terhadap keunggulan
jejaring sosial pesaingnya, Twitter, Indonesia menempati
bersaing di Coffee Toffee Coffee Shop.
peringkat tertinggi ketiga untuk jumlah akun Twitter di seluruh
dunia [3]. Sedangkan untuk seluruh dunia, hasil statistik Usaha
Kata KunciUsaha Kecil Menengah, Jejaring Sosial, Teknologi
Informasi, Keunggulan Kompetitif. Kecil Menengah pengguna jejaring sosial Facebook mencapai
angka 75% dan Usaha Kecil Menengah yang menggunakan
jejaring social Twitter mencapai angka 78% [4].Dari situ dapat
I. PENDAHULUAN disimpulkan bahwa pelaku Usaha Kecil Menengah sudah tidak
Globalisasi pasar, meningkatnya daya saing antar pelaku asing lagi bahkan sudah banyak yang mengggunakan fasilitas
bisnis menuntut para pelaku bisnis untuk meningkatkan, jejaring sosial.
mendesain ulang dan memodifikasi strategi bersaingnya. Bisnis Selain dapat dijadikan sebagai sarana pemasaran produk,
pada saat sekarang ini akan lebih sulit dan menghadapi lebih jejaring sosial juga bisa dijadikan sebagai sarana interaksi
banyak tantangan karena semakin banyaknya pesaing serta dengan konsumen [5].Melalui frekuensi iklan yang berulang,
keinginan konsumen yang terus meningkat akan kualitas setidaknya akan membuat promosi produk terbaca oleh
produk, kemudahan akses pembelian produk, harga yang tidak konsumen.
mahal, dan lain sebagainya. Studi tentang kewirausahaan telah semakin mencerminkan
Begitu juga dengan kegiatan bisnis salah satu Usaha Kecil kesepakatan umum bahwa pengusaha dan perusahaan baru
Menengah yang ada di Surabaya yaitu Coffee Toffee Coffee harus terlibat dalam jejaring agar dapat bertahan di dunia bisnis
Shop yang berlokasi di jalan Klampis dan memiliki cabang di [6].Jaringan merupakan sarana bagi para pengusaha untuk
Jatim Expo serta di beberapa daerah luar kota seperti Jakarta mengurangi resiko dan biaya transaksi dan juga meningkatkan
dan Malang. Untuk tetap mempertahankan eksistensinya di akses ke dalam pengetahuan, ide bisnis baru, dan modal
bisnis caf ini, UKM ini harus pintar-pintar mencari strategi [7].Dari uraian diatas, penulis tertarik untuk menganalisis
bersaing yang salah satunya adalah menggunakan sarana masalah tersebut dengan mengajukannya kedalam sebuah paper
jejaring sosial seperti Facebook dan Twitter untuk beberapa dengan judul, FAKTOR-FAKTOR PENGARUH SOSIAL
kepentingan[1]. Kriteria Usaha Kecil Menengah untuk tugas MEDIA TERHADAP KEUNGGULAN BERSAING : STUDI
akhir ini mengikuti kriteria Badan Pusat Statistik (BPS), World KASUS COFFEE TOFFEE INDONESIA.
Bank, Undang-Undang No.9/1995 tentang Usaha Kecil dan SK
Dir BI No.30/45/Dir/UK tgl 5 Jan 1997 tentang Usaha
Menengah, maka dari itu Coffee Toffee Coffee Shop layak
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-6 2

II. URAIAN PENELITIAN menggunakan sarana statistik seperti analisa faktor dan statistik
deskriptif.
A. Tahap Persiapan Dalam tugas akhir ini,
1) Manfaat dan Pengaruh Jejaring Sosial bagi Coffee
1) Studi Pustaka Toffee (X variabel tetap)
Kajian pustaka atau yang sering disebut dengan studi 2) Keunggulan bersaing Coffee Toffee (Y variabel
literatur, merupakan tahapan untuk mempelajari konsep dan bebas)
teknologi yang telibat dalam proses kerja dan pembuatan tugas
akhir, serta kajian ilmiah yang berhubungan. Informasi- Salah satu variabel contoh Keunggulan bersaing Coffee Toffe,
informasi yang mendukung pengerjaan tugas akhir ini, yaitu :
didapatkan pada tahap kajian pustaka ini akan digunakan Coffee Toffee mempunyai harga jual yang sangat kompetitif
sebagai bahan referensi. bahkan termasuk murah jika dibandingkan coffee shop
lainnya.
2) Pengumpulan Data Coffee Toffee memiliki konsep Coffee Take Away yang
Pada tahap ini, pengumpulan data dan informasi dilakukan belum memiliki banyak pesaing.
dengan mencari topik Tugas Akhir yang akan dijadikan studi Produk Coffee Toffee memiliki produk yang tidak kalah rasa,
kasus dan menghubungi orang atau stakeholder yang kualitas dan kemasan dari pesaing lainnya tapi juga tetap
berhubungan dengan permasalahan tersebut yaitu pemilik mempertahankan harga yang terjangkau.
Coffee Toffee Indonesia.
Berdasarkan uraian diatas, terdapat dua hipotesis yang
B. Tahap Pembangunan berkaitan dengan variabel penelitian:
1) Pengumpulan Data (Survey dan Wawancara) Hipotesis1 (H1) : Variabel Sarana Komunikasi secara positif
terkait dengan keunggulan bersaing Coffee Toffee
Dalam tugas akhir ini, pengumpulan data dilakukan dengan
Hipotesis2 (H2) : Variabel Media Promosi secara positif terkait
melakukan dua metode pengumpulan data yaitu kuesioner dan
dengan keunggulan bersaing Coffee Toffee
wawancara.
Wawancara dilakukan dengan mengajukan pertanyaan- Hipotesis3 (H3) : Variabel Sarana Riset secara positif terkait
pertanyaan yang berhubungan dengan studi kasus yang dengan keunggulan bersaing Coffee Toffee
dimaksud untuk mencari tahu permasalahan dan jawaban yang Hipotesis4 (H4) : Variabel Merk Lebih Dikenal secara positif
lebih detail untuk tugas akhir ini. Untuk mengetahui terkait dengan keunggulan bersaing Coffee Toffee
mengetahui seberapa besar peranan media sosial terhadap
keunggulan bersaing Coffee Toffee menurut pandangan 3) Teknik Pengujian Data
pelanggan, penulis menggunakan teknik penyebaran angket 1) Uji Validitas
atau kuesioner. Pemilihan metode ini karena pengumpulan data Untuk menguji validitas per item dari kuesioner, dalam
bersifat acak (random) tanpa adanya dependensi satu dengan SPSS dapat menggunakan corrected item-total
yang lain. correlation. Kevalidan suatu kuesioner dinyatakan dengan
Setelah membuat daftar pertanyaan untuk Usaha Kecil tingkat kemampuan pada tiap pertanyaan dalam kuesioner
Menengah Coffee Toffee Coffee Shop yang dituju, selanjutnya tersebut. Item dinyatakan valid apabila nilai kritisnya
penulis melakukan wawancara dan menyebar kuesioner untuk melebihi 0,3.
mengumpulkan data-data yang berkolerasi dengan 2) Uji Reliabilitas
permasalahan yang diangkat pada tugas akhir ini. Data diambil Untuk menguji reliabilitas, digunakan koefisien Alpha
dari wawancara dengan Coffee Toffee Coffee Shop mengenai Cronbach () yaitu mencari reliabilitas yang bernilai
topik permasalahan yang akan di angkat. Dari wawancara positif (0-1).
penulis juga mendapatkan hasil yang diinginkan. 3) Uji Hipotesis
Untuk penilaian kuesioner (scoring), penulis Hipotesis statistik yaitu anggapan atau dugaan yang
menggunakan skala Likert 1-5. Dan untuk menentukan jumlah bersifat sementara dan memiliki kemungkinan benar atau
sampel survey dengan menggunakan teknik probability salah mengenai suatu populasi [9].Hipotesis yang dipakai
sampling dengan rumus Slovin [8]. penulis memiliki peluang benar dan salah. Apabila benar,
maka hipotesis diterima dan menjadi fakta. Sebaliknya,
jika salah, maka hipotesis ditolak.
2) Analisis Variabel dan Pengujian Data
4) Analisis dan Evaluasi menggunakan Structural Equation
Setelah melakukan tahap pengumpulan data, kemudian
Modeling
dilakukan analisa untuk menentukan atau menemukan faktor-
Pada tahapan ini analisis dan evaluasi akan
faktor pengaruh penggunaan jejaring sosial pada Coffee Toffee.
menggunakan SEM. Structural Equation Modeling
Pendekatan yang digunakan adalah analisa atau pendekatan
(SEM) digunakan untuk melakukan pendekatan dan
kualitatif dan kuantitatif dengan menggunakan alat bantu
memvalidasi model penelitian. Nantinya akan
(tools) yaitu SPSS (Statistical Product and Service
menggunakan Lisrel Version 8.8. untuk melakukan
Solutions). Analisa dalam pendekatan kuantitafif dilakukan
analisis. Lisrel menggunakan pendekatan berbasis
setelah melakukan pengumpulan data secara tuntas dengan
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-6 3

komponen untuk estimasi, dan tempat-tempat pembatasan Setelah mengetahui pemanfaatan jejaring sosial pada Coffee
minimal pada ukuran sampel dan distribusi residu. Dengan Toffee, kemudian di bawah ini merupakan tabel tentang
demikian, Lisrel digunakan untuk mengakomodasi Keunggulan Bersaing Coffee Toffee :
kehadiran ukuran sampel yang relatif ramping. Pada Tabel 2 Keunggulan Bersaing Coffee Toffee
tahapan ini akan terus berlanjut sampai tahapan No. Keunggulan Bersaing Sosial Media
mengetahui bias dan motif konsistensi responden dalam yang Digunakan
menjawab kuesioner. Disamping itu, penelitian ini juga 1. Harga produk yang murah SK, MP, RP,LD
menggunakan analisis dari Multivariate Modeling untuk 2. Kualitas produk terjamin SK, MP, RP,LD
menguji asosiasi dalam model penelitian. Akan tetapi 3. Bahan baku terbaik SK, MP, RP,LD
sebelum menggunakan Lisrel Version 8.8 semua uji SEM 4. Menggunakan bahan baku lokal SK, MP, RP,LD
dilakukan secara manual dengan menggunakan Microsoft 5. Suasana caf yang santai SK, MP, RP,LD
Excel 2007 6. Leader Coffee Shop lokal SK, MP, RP,LD
5) Interpretasi dan modifikasi model
7. Adanya program sosial SK, MP, RP,LD
Langkah terakhir yang menjadi alur pengerjaan analisis
8. Memiliki citra yang baik SK, MP, RP,LD
SEM adalah interpretasi dan modifikasi model yang tidak
memenuhi syarat pengujian yang dilakukan. Modifikasi
Setelah mengetahui variabel pemanfaatan jejaring sosial dan
model diperlukan karena tidak selamanya teori yang
variabel Keunggulan Bersaing Coffee Toffee, selanjutnya
mendasari model struktural tersebut sesuai dengan kasus
dilakukan suatu pemetaan untuk membuat sebuah kuesioner.
yang diteliti. Sangat dimungkinkan modifikasi dilakukan
Pada tahap operasionalisasi variabel, sebenarnya sudah
dan pada akhirnya akan diperoleh model yang paling
merupakan tahap awal perancangan kuesioner, karena pada
sesuai dengan studi kasus ini. Sehingga setelah diperoleh
tahap inilah mulai dibentuk pertanyaan- pertanyaan/variabel
model yang paling sesuai akan berguna sebagai kriteria
manifes/indikator yang dapat mengukur tiap variabel laten
tolok ukur pengaruh jejaring sosial terhadap Keunggulan
dengan pilihan skala pengukurannya. Berdasarkan teori terkait,
Bersaing.
maka operasionalisasi variabel dalam penelitian ini, seperti pada
C. Tahap Penyelesaian Tabel 2 sampai Tabel 6. Skala pengukuran dalam penelitian
SEM menggunakan skala Likert, dimana skala Likert
1) Pembuatan Buku Tugas Akhir merupakan data ordinal, yaitu data yang memiliki kategori-
Tahap ini merupakan tahap akhir pengerjaan tugas akhir ini. kategori berurutan[10].Berikut di bawah ini merupakan empat
Aktivitas yang terdapat pada tahap ini adalah penyusunan buku variabel berikut dengan indikatornya yang digunakan penulis
tugas akhir. Pada tahap terakhir ini akan disusun buku sebagai untuk mengukur apakah jejaring sosial berpengaruh terhadap
dokumentasi dari pelaksanaan kerja praktek. Dokumen ini Keunggulan Bersaing Coffee Toffee :
diharapkan dapat berguna bagi pembaca yang memiliki
keinginan untuk mengkaji lebih lanjut atau untuk keperluan 1. Sebagai sarana komunikasi antara pelaku usaha (Coffee
pengembangan analisis menuju kesempurnaan. Toffee) dengan pelanggannya.

Tabel 3 Indikator variabel Sarana Komunikasi (SK)


III. HASIL DAN DISKUSI
No. Pertanyaan
A. Jejaring Sosial dan Keunggulan Bersaing Coffee Toffee Anda sering membaca update berita atau tweet dari
Untuk mengetahui pengaruh jejaring sosial terhadap A.1.1
akun jejaring sosial Coffee Toffee
keunggulan bersaing Coffee Toffee, penerapan jejaring sosial Frekuensi mengupdate berita atau tweet dari akun
pada Coffee Toffee juga harus diketahui terlebih dahulu, di A.1.2
jejaring sosial Coffee Toffee sudah pas
bawah ini tabel 1 merupakan tabel pemanfaatan jejaring Update berita atau tweet dari akun jejaring sosial
sosial oleh Coffee Toffee [11][12] : A.1.3
Coffee Toffee sudah informatif
Update berita atau tweet dari akun jejaring sosial
Tabel 1 Penerapan Jejaring Sosial Coffee Toffee A.1.4
Coffee Toffee menyediakan isi konten yang berguna.
No. Manfaat Simbol
Update berita atau tweet dari akun jejaring sosial
1. Sebagai sarana komunikasi antara pelaku SK A.1.5
Coffee Toffee menyediakan konten yang relevan
usaha (Coffee Toffee) dengan
Update berita atau tweet dari akun jejaring sosial
pelanggannya. A.1.6
Coffee Toffee menyediakan konten terkini
2. Media promosi MP
Bahasa dari update berita atau tweet dari akun
3. Sebagai sarana untuk memperoleh riset SR A.1.7
jejaring sosial Coffee Toffee mudah dipahami
pasar
Update berita tentang acara atau kegiatan yang
4. Mengetahui perkembangan atau strategi PS A.1.8
dilakukan Coffee Toffee sudah baik
kompetitor
Dari akun jejaring sosial Coffee Toffee, pelanggan
5. Merk perusahaan lebih dikenal, kuat dan LD A.1.9
mengetahui harga produk Coffee Toffee terjangkau
baik
Dari akun jejaring sosial Coffee Toffee, pelanggan
( A.1.10
mengetahui produk Coffee Toffee berkualitas
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-6 4

Dari akun jejaring sosial Coffee Toffee, pelanggan Pertanyaan riset pasar dari akun jejaring sosial menarik
A.1.11 mengetahui produk Coffee Toffee menggunakan A.3.4 perhatian pelanggan untuk memberi tanggapan, saran
bahan baku terbaik atau ide.
Dari akun jejaring sosial Coffee Toffee, pelanggan
A.1.12 mengetahui bahan baku produk Coffee Toffee
merupakan bahan lokal 4. Merk perusahaan lebih dikenal, kuat dan baik
Dari akun jejaring sosial Coffee Toffee, pelanggan Tabel 6 Indikator variabel 4 Merk Lebih Dikenal
A.1.13 mengetahui Coffee Toffee memiliki suasana caf yang No. Pertanyaan
santai Jejaring sosial (Facebook dan Twitter) yang
Dari akun jejaring sosial Coffee Toffee, pelanggan A.4.1 digunakan coffee toffee membuat merk Coffee
A.1.14 mengetahui Coffee Toffee merupakan Coffee Shop Toffee lebih dikenal
lokal pertama di Indonesia Update berita atau tweet dari akun jejaring sosial
Dari akun jejaring sosial Coffee Toffee, pelanggan A.4.2 Coffee Toffee membuat citra perusahaan
A.1.15 mengetahui adanya program sosial atau event sosial menjadi baik
yang diadakan Coffee Toffee Update berita atau tweet dari akun jejaring sosial
Coffee Toffee mengenai harga produknya yang
A.4.3
2. Media promosi terjangkau membuat merk Coffee Toffee lebih
Tabel 4 Indikator variabel 2 Media Promosi dikenal
No. Pertanyaan Update berita atau tweet dari akun jejaring sosial
Update berita atau tweet dari akun jejaring sosial Coffee Toffee mengenai harga produknya yang
A.2.1 A.4.4
Coffee Toffee tentang promosi produk sudah baik terjangkau membuat merk Coffee Toffee
Update berita atau tweet dari akun jejaring sosial menjadi baik di mata pelanggan
A.2.2 Coffee Toffee tentang promosi harga produk yang Update berita atau tweet dari akun jejaring sosial
terjangkau sudah baik. A.4.5 Coffee Toffee tentang produknya yang
Akun jejaring sosial media Coffee Toffee berkualitas membuat Coffee Toffee lebih dikenal
A.2.3
mempromosikan produknya yang berkualitas Update berita atau tweet dari akun jejaring sosial
Dari promosi produk melalui akun jejaring sosial Coffee Toffee tentang produknya yang
A.4.6
A.2.4 Coffee Toffee anda merasa tertarik dengan produk berkualitas membuat Coffee Toffee baik di mata
yang dipromosikan. pelanggan
Akun jejaring sosial media Coffee Toffee Update berita atau tweet dari akun jejaring sosial
A.2.5 mempromosikan produknya yang menggunakan Coffee Toffee mengenai acara-acara nasional
A.4.7
bahan baku lokal yang diadakan atau didukung Coffee Toffee
Akun jejaring sosial media Coffee Toffee membuat Coffee Toffee lebih dikenal
A.2.6 mempromosikan produknya yang menggunakan Update berita atau tweet dari akun jejaring sosial
bahan baku terbaik Coffee Toffee mengenai acara-acara nasional
Akun jejaring sosial media Coffee Toffee A.4.8 yang diadakan atau didukung Coffee Toffee
A.2.7 mempromosikan suasana caf yang santai dan membuat citra Coffee Toffee menjadi baik
menyenangkan dimata pelanggan
Akun jejaring sosial media Coffee Toffee Update berita atau tweet dari akun jejaring sosial
A.2.8 mempromosikan event/acara nasional yang diadakan A.4.9 Coffee Toffee mengenai caf nya yang nyaman
Coffee Toffee dan santai membuat Coffee Toffee lebih dikenal
Pelanggan merasa tertarik dengan promosi Update berita atau tweet dari akun jejaring sosial
A.2.9 Coffee Toffee mengenai caf nya yang nyaman
event/acara nasional yang diadakan Coffee Toffee A.4.10
Update status akun jejaring sosial media Coffee dan santai membuat citra Coffee Toffee baik
A.2.10 Toffee membuat pelanggan lebih tertarik dengan dimata pelanggan
promosi Coffee Toffee Update berita atau tweet dari akun jejaring sosial
Coffee Toffee mengenai produknya yang
A.4.11
3. Sebagai sarana untuk memperoleh riset pasar menggunakan bahan baku lokal membuat
Tabel 5 Indikator variabel 3 Sarana Riset Coffee Toffee lebih dikenal
No. Pertanyaan Update berita atau tweet dari akun jejaring sosial
Pertanyaan riset pasar dari akun jejaring sosial Coffee Toffee mengenai produknya yang
A.4.12
A.3.1 membantu pelanggan memberi saran bagi Coffee menggunakan bahan baku lokal membuat citra
Toffee Coffee Toffee menjadi baik dimata pelanggan
Jejaring sosial membantu pelanggan memberi Update berita atau tweet dari akun jejaring sosial
A.3.2 Coffee Toffee mengenai program sosial atau
tanggapan atau ide kepada Coffee Toffee A.4.13
Akun jejaring sosial Coffee Toffee selalu membalas event sosial yang diadakan Coffee Toffee
A.3.3 membuat Coffee Toffee lebih dikenal
pertanyaan atau respon dari pelanggan
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-6 5

Update berita atau tweet dari akun jejaring sosial Square Error of cut off value
Coffee Toffee mengenai program sosial atau Approximation
A.4.14
event sosial yang diadakan Coffee Toffee (RMSEA)
menjadi baik dimata pelanggan Non-normed Fit 0.9 0,95 Memenuhi
Index (NNFI) cut off value
Dari indikator empat variabel di atas, dilakukan suatu survey Incremental Fit 0.9 0,98 Memenuhi
dengan menyebarkan kuesioner. Data yang telah terkumpul Index (IFI) cut off value
diuji validitas dan reliabilitasnya terlebih dahulu kemudian Comparative fit 0.9 0.98 Memenuhi
dilakukan suatu pemodelan dengan menggunakan tools Lisrel index (CFI) cut off value
8.8. Akaike Small 20.33 Memenuhi
information values cut off value
B. Hasil Model Persamaan Struktural criterion (AIC)

IV. KESIMPULAN/RINGKASAN
1. Sosial media memberikan keunggulan bersaing dengan
meningkatkan bargaining position terhadap pelanggan.
2. Sosial media berpengaruh terhadap keunggulan
beraing Coffee Toffee. Dengan variabel-variabel untuk
mengukur pengaruh manfaat Sosial Media, terdapat
empat variabel yang mempengaruhi Competitive
Advantage Coffee Toffee yaitu Sarana Komunikasi
dengan nilai loading factor 0,98, Media Promosi
dengan nilai loading factor 0,93, Sarana Riset dengan
nilai loading factor 0,91, dan Merk Lebih Dikenal
Gambar 1 Model Persamaan Struktural dengan nilai loading factor 0.87. Dari empat hipotesis
yang ada, semua dapat diterima karena nilai loading
factortelah memenuhi syarat nilai pemodelan.
3. Variabel Sarana Komunikasi (SK) mendapat hasil nilai
terbesar. Hal ini menunjukkan bahwa variabel
SKmempunyai pengaruh terbesar terhadap
Competitive Advantage, yang berarti manfaat jejaring
sosial tersebut mempunyai dampak bagi Competitive
Advantage.
4. Variabel Merk Lebih Dikenal (LD) mendapat hasil
nilaiterkecil. Hal ini menunjukkan bahwa variabel
LDmempunyai pengaruh terkecil terhadap
Competitive Advantage, yang berarti manfaat jejaring
sosial tersebut mempunyai dampak yang kurang bagi
Gambar 2 Model Persamaan Struktural Competitive Advantage. Hal ini mengindikasikan
bahwa variabel LDperlu ditingkatkan lagi karena
dianggap masih lemah untuk mempengaruhi
Tabel 7 Estimasi Nilai Loading Factor keberhasilan Competitive Advantage dibandingkan
Hubungan Nilai Loading Keterangan dengan variabel yang lain. Maka dari itu manfaat
Standardised (i) jejaring sosial tersebut harus ditingkatkan.
SK - CA 0,98 Signifikan
MP- CA 0,93 Signifikan DAFTAR PUSTAKA
SR- CA 0,91 Signifikan [1] Thorelli, H.B. (1986) 'Networks: Between Markets and Hierarchies',
LD- CA 0,87 Signifikan Strategic Management Journal, Vol. 7, pp. 37-51.
[2] Dentoni, D., & Reardon, T. (2009). Can SMEs Build Global Brands with
Tabel 8Goodness of fit Model Persamaan Struktural Place-Of-Origin Information? The Role of Social Networks
[3] Purwanto, D., & Hidayat, W. S. (2012, Februari 6). Cerewetnya
Goodness of fit Cut off Hasil Keterangan Indonesia di Twitter Jadi Sorotan. Retrieved Maret 3, 2012
Index value Model from KOMPAS.com:http://internasional.kompas.com/read/2012/02/06/1
Santorra-Bentler p 0.05 6,67 Memenuhi 7441029/Cerewe tnya.Indonesia.di.Twitter.Jadi.Sorotan
chi-square cut off value [4] Ryan, E. (2011, March 29). How Effective Social Media is for Small
Businesses (Infograph). Retrieved March 7, 2012 from
Root Mean 0.05 0,000 Memenuhi
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-6 6

Postling.com:http://soshable.com/how-effective-social-media-is-for-
small-businesses-infograph/
[5] Mershon, P. (2011, November 8). Small Businesses Moving Toward
Social Media. Retrieved March 2012, 7 from Social Media Examiner:
http://www.socialmediaexaminer.com/26-promising- social-media-stats-
for-small-businesses/
[6] Huggins, R. (2000). The Business of Networks, Interfirm Interaction,
Institutional Policy and TEC Experiment.
[7] Aldrich, H., & Zimmer, C. (1986). Entrepreneurship through social
network. In D. L. Sexton & R. W. Smilor (Eds.). The Art and Science of
Entrepreneurship , 3-25.
[8] Ariola, M. M. (2006). Principles and Methods of Research. Manila: Rex
Bookstore.
[9] Munir, R., 2009. Bahan Kuliah II2092 - Probabilitas dan Statistik.
Bandung: ITB.
[10] Ghozali, Imam & Fuad. 2005. Struktural Equation Modelling:
Pengantar. Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Semarang
[11] Risvan, Pemanfaatan Media Sosial Oleh Praktisi Pemasaran, SWA,
No.XXVIII Maret 15-28, 2012, halaman 66-67.
[12] B. Cronin, K. Overfelt, K. Fouchereaux, T. Manzvanzvike, M. Cha, E.
Sona, The Internet and competitive intelligence: a survey of current
practice, International Journal of Information Management 14, 1994, pp.
204-222.

Anda mungkin juga menyukai