MOLA HIDATIDOSA
OLEH
DANI ADRIAN
61111058
BATAM
2015
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala limpahan Rahmat dan Hidayah-Nya sehingga
penulis dapat menyelesaikan proses penyusunan Presentasi Kasus ini dengan judul MOLA
HIDATIDOSA. Penyelesaian laporan kasus ini banyak mendapatkan bantuan dari berbagai
pihak, oleh karena itu pada kesempatan ini penulis menyampaikan rasa terima kasih yang tulus
kepada :
1. Dr. Fauzi Maridi, Sp.OG selaku Pembimbing presentasi kasus ini.
2. Kedua Orang Tua saya yang selalu memotivasi sehingga penyelesaian presentasi
kasus ini bisa terselesaikan tepat waktu.
3. Teman-teman sejawat yang telah banyak memberikan masukan dalam penyelesaian
presentasi kasus ini.
4. Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan presentasi kasus ini baik
secara langsung ataupun tidak langsung.
Penulis sangat menyadari bahwa presentasi kasus ini masih jauh dari kata sempurna, oleh
karena itu kritik dan saran sangat diharapkan demi kesempurnaan presentasi kasus ini. Semoga
presentasi kasus ini dapat bermanfaat bagi para pembaca dan tenaga kesehatan terkhusus dalam
bidang ilmu Obstetri dan Ginekologi.
Penulis
DAFTAR ISI
BAB I
STATUS OBSTETRI
ANAMNESIS
KELUHAN UTAMA
Nyeri perut bagian bawah dan pendarahan melalui jalan lahir.
RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG
Seorang perempuan berusia 26 tahun di antar oleh suaminya datang ke UGD Rumah
Sakit Umum Daerah Embung Fatimah Kota Batam dengan keluhan Nyeri perut bagian bawah
dan pendarahan melalui jalan lahir sejak 7 jam sebelum masuk ke rumah sakit. Darah yang
keluar berbentuk gumpalan dan berwarna merah kehitaman. Nyeri perut mulai terasa sejak 6 jam
sebelum masuk kerumah sakit, nyeri perut terasa melilit terutama dibawah umbilikus yang
menyebar ke daerah subkostal kanan.
Empat bulan sebelumnya pasien di diagnosa hamil oleh seorang bidan berdasarkan uji
kehamilan urin positif.keluhan pendarahan mulai dirasakan sejak 2 bulan yang lalu setelah
didiagnosa hamil. Ketika itu keluar bercak- bercak pendarahan berwarna merah kehitaman dari
jalan lahir, kemudian pasien berobat kebidan dan dirujuk ke spesialis kebidanan. selain itu
dikeluhkan jantung berdebar debar dan mudah lelah selama sakit.
RIWAYAT MENSTRUASI
Pasien mengaku pertama kali haid pada usia 14 tahun. Siklus haid nya teratur dan rutin setiap
bulannya. Siklus haid 28 hari, lamanya 3-4 hari.
Untuk kehamilan nya yang sekarang, HPHT adalah tanggal 03 Mei 2015.
RIWAYAT PERKAWINAN
Menikah 1 x pada tahun 2014.
RIWAYAT KONTRASEPSI
Pasien belum pernah menggunakan alat kontrasepsi apapun.
RIWAYAT ALERGI
Pasien tidak mempunyai alergi obat dan makanan
PEMERIKSAAN FISIK
Status Pasien
Keadaan umum : baik
Kesadaran : composmentis
Berat Bdan : 45 kg
Tinggi Badan : 155 cm
Tekanan darah : 130/80 mmHg
Nadi : 118 x/menit
Respirasi : 24 x/menit
Suhu : 36,8 0C
KEPALA
Bentuk : Normocepali
Mata : Konjungtiva anemis (+/+), ,sklera tidak ikterik
Mulut : Bibir pucat, lidah tidak kotor.
Leher : Tidak ditemukan pembesaran Kelenjar Getah Bening
THORAKS
Jantung : bunyi jantung 1 dan 2 reguler, tidak ditemukan murmur dan gallop
Paru-paru : suara nafas vesikuler, tidak ditemukan wheezing, tidak ditemukan ronkhi
EKSTREMITAS
Tidak ditemukan edema, akral hangat (+/+)
STATUS GINEKOLOGI
Abdomen :
Perkusi : Tympani
Genitalia :
Inspeksi : Mons pubis dan Vulva dalam batas normal. Ada bekas bercak
darah yang keluar dari vagina
LABORATORIUM
Hb : 5,2 g/dl
Ht : 16%
Leukosit : 9.200/ul
HBsAg : negative
Anti HIV : VCT non reaktif.
DIAGNOSIS KERJA
PENATALAKSANAAN
Tindakan:
Observasi TTV
Observasi pendarahan
Pasang Kateter
Konsul Penyakit Dalam
Siapkan darah 3 kolf
Curetase
Terapi medikamentosa:
IVFDRL 20 tpm
Bisoprolol 5 mg
Inj. Ceftriaxon
Inj. Vit K
Asam Traneksamat 50 mg
Inj. Gentamicin
Ca. Glukonas
Inj. Furosemid
Inj. Dexamethasone
Thyrozol 1x1
FOLLOW UP
Kesadaran : CM
TD : 130/90 mmHg
N : 120x/i
R : 24x/i
S : 36,6 oC
P Guyur Cairan RL
Pasang DC
Cek Labor
Observasi pendarahan
Siapkan darah 3 kolf
Konsul penyakit dalam
Kesadaran : CM
T : 150/100 mmHg
N : 110x/i
R : 24x/i
S : 36,7 oC
Kepala
Thorax : DBN
Hasil Laboratorium
Hb : 5,2 g/dl
Ht : 16%
Leukosit : 9.200/ul
S Keluarga Pasien datang membawa darah 3 kolf PRC dengan no. pack:
1. 451P598
2. 303122510
3. 415P6331
Keluhan : Pendarahan pervaginam dan nyeri hebat pada perut bagian
bawah
O
Kesadaran : CM
T : 150/110 mmHg
N : 120x/i
R : 26x/i
S : 36,7 oC
Kepala
Thorax : DBN
Abdomen : BU (+) Normal, teraba keras
P
Guyur RL Taki dan Widahest taka
Inj. Dexamethasone 1 ampul
Inj. Furosemide 1 ampul
Transfusi kolf 1 dimulai
Kesadaran : CM
T : 140/95 mmHg
N : 94x/i
R : 24x/i
S : 36,7 oC
Kepala
Kesadaran : CM
T : 107/78 mmHg
N : 100x/i
R : 18x/i
S : 36,7 oC
Kepala
Thorax : DBN
Kesadaran : CM
T : 114/ 70 mmHg
N : 72x/i
R : 18x/i
S : 36,7 oC
Kepala
Thorax : DBN
Hasil Laboratorium
Hb : 5,8 g/dl
Ht : 17%
Leukosit : `18.600/ul
HBsAg : negative
Anti HIV : VCT non reaktif.
Kesadaran : CM
T : 114/ 70 mmHg
N : 72x/i
R : 18x/i
S : 36,7 oC
Kepala
Thorax : DBN
S Keluhan : -
Kesadaran : CM
T : 135/ 10 mmHg
N : 98x/i
R : 23x/i
S : 36,9 oC
Kepala
Thorax : DBN
Abdomen : BU (+) Normal
Kesadaran : CM
T : 143/ 95 mmHg
N : 72x/i
R : 18x/i
S : 36,8 oC
Kepala
Thorax : DBN
Hasil Laboratorium
Hb : 6,3 g/dl
Ht : 18%
Leukosit : `22.000/ul
MCV: 79,7 fl
MCH: 27,6 pg
Kesadaran : CM
T : 143/ 95 mmHg
N : 72x/i
R : 18x/i
S : 36,8 oC
Kepala
Mata : Konjungtiva : anemis
Thorax : DBN
P
Observasi TTV dan Pendarahan pervaginam
Cairan infus RL 20 tpm
Terapi oral (+)
Inj. Vit. K 1 ampul
Konsultasi Penyakit Dalam
Inj. Ca. Glukonas
Diet makanan lunak tinggi kalori tinggi protein
Transfusi PRC
Inj. Asam Traneksamat 1 Ampul
Inj. Furosemid 1/2 Ampul + dexamethasone 1 Ampul Premed
Inj. Ca. Glukonas 1 Ampul
Thyrozol 1x 10 mg
Pasang kateter
Cek DL Besok Pagi
Kesadaran : CM
T : 143/ 95 mmHg
N : 72x/i
R : 18x/i
S : 36,8 oC
Kepala
Thorax : DBN
P
Observasi TTV dan Pendarahan pervaginam
Cairan infus RL 20 tpm
Terapi oral (+)
Inj. Vit. K 1 ampul
Konsultasi Penyakit Dalam
Inj. Ca. Glukonas
Diet makanan lunak tinggi kalori tinggi protein
Transfusi PRC
Inj. Asam Traneksamat 1 Ampul
Inj. Furosemid 1/2 Ampul + dexamethasone 1 Ampul Premed
Inj. Ca. Glukonas 1 Ampul
Thyrozol tab 1x 10 mg
Pasang kateter
(Ruang Nifas) 16 september 2015 (21.00 WIB)
S Keluhan : pusing
Kesadaran : CM
T : 120/ 70 mmHg
N : 72x/i
R : 20x/i
S : 36,8 oC
Kepala
Thorax : DBN
P
Observasi TTV dan Pendarahan pervaginam
Cairan infus RL 20 tpm
Diet makanan lunak tinggi kalori tinggi protein
Aff DC
Cek DL Besok Pagi
T : 120/ 80 mmHg
N : 68x/i
R : 18x/i
S : 36,8 oC
Kepala
Thorax : DBN
Hasil Laboratorium
Hb : 9,8 g/dl
Ht : 28 %
Leukosit : `31.400/ul
P
Observasi TTV dan Pendarahan pervaginam
Cairan infus RL 20 tpm
Diet makanan lunak tinggi kalori tinggi protein
Thyrozol tab 1x 10 mg.
Kesadaran : CM
T : 110/ 80 mmHg
N : 65x/i
R : 18x/i
S : 36,8 oC
Kepala
Thorax : DBN
P
Observasi TTV dan Pendarahan pervaginam
Diet makanan lunak tinggi kalori tinggi protein
Inj. Asam Traneksamat 1 Ampul
Inj. Vit K 1 Ampul
Thyrozol tab 1x 10 mg.
Aff Infus
S Keluhan : -
Kesadaran : CM
T : 110/ 80 mmHg
N : 76x/i
R : 18x/i
S : 36,8 oC
Kepala
Thorax : DBN
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
II.1. DEFINISI
Mola Hidatidosa adalah suatu kehamilan yang berkembang tidak wajar dimana tidak
ditemukan janin dan hampir seluruh vili korialis, mengalami perubahan berupa degenerasi
hidropik (Ilmu Kebidanan, Sarwono)
Mola Hidatidosa adalah kehamilan abnormal, dengan ciri-ciri stroma villus korialis
langka vaskularisasi, dan edematus (Ilmu Kandungan, Sarwono).
II.2. EPIDEMIOLOGI
Prevalensi Mola Hidatidosa lebih tinggi di Asia, Afrika, Amerika latin dibandingkan
dengan negara negara barat. Dinegara negara barat dilaporkan 1:200 atau 2000 kehamilan. Di
negara-negara berkembang 1:100 atau 600 kehamilan. Soejoenoes dkk (1967) melaporkan 1:85
kehamilan Rs. Dr. Cipto Mangunkusumo Jakarta 1:31 Persalinan dan 1:49 kehamilan. Luat A
siregar (Medan) tahun 1982 : 11 16 per 1000 kehamilan; Soetomo (Surabaya) : 1:80
Persalinan. Djamhoer Martaadisoebrata (Bandung): 9 - 21 per 1000 kehamilan. Biasanya
dijumpai lebih sering pada umur reproduksi (15-45 tahun) dan pada multipara. Jadi dengan
meningkatkan paritas kemungkinan menderita Mola lebih besar.(5)
II.3. ETIOLOGI
Sejauh ini penyebabnya masih belum diketahui, faktor faktor yang dapat
menyebabkan antara lain (1,2,3,4,5,6,7) :
1. Faktor ovum.
2. kekurangan gizi pada ibu hamil.
3. Wanita dengan usia dibawah 20 tahun atau diatas 40 tahun juga berada dalam
risiko tinggi.
3. Paritas tinggi.
4. keadaan sosio-ekonomi yang rendah.
5. Mengkonsumsi makanan rendah protein, asam folat.
6. infeksi virus dan factor kromosom yang belum jelas.
II.4. PATOLOGI
Gangguan vaskularisasi fetus pada ovum patologik embrio mati/tidak ada pada usia
kehamilan 3-5 minggu sel-sel trofoblast masih mendapat nutrisi dari ibu melalui ruang
intervillosus penimbunan cairan dalam jaringan masenkim dan villi (terbentuk kista-kista
kecil), berlangsung terus menerus terbentuk mola hidatidosa yang khas (tidak ada peredaran
darah khorion, villi yang kistik, sel-sel trofoblast yang berproliferasi, embrio mati/tidak ada,
peredaran darah ibu masih ada).
II.9. PENATALAKSANAAN
1. perbaiki keadaan umum
yang termasuk usaha ini misalnya pemberian transfusi darah untuk memperbaiki syok
atau anemia dan menghilangkan atau mengurangi penyulit seperti preeklampsia atau
tirotoksikosis.
2. pengeluaran jaringan mola, ada 2 cara :
vakum kuratase
setelah keadaan umum diperbaiki dilakukan vakum kuratase tanpa pembiusan.
Untuk memperbaiki kontraksi diberikan uterotonika. Vakum kuratase
dilanjutkan dengan kuratase dengan menggunakan sendok kuret biasa yang
tumpul. Tindakan kuret cukup dilakukan 1 kali saja, asal bersih. Kuret kedua
hanya dilakukan bila ada indikasi.
Histerektomi.
Tindakn ini dilakukan pada perempuan yang telah cukup umur dan cukup
mempunyai anak. Alasan untuk melakukan histerektomi ialah karena umur tua
dan paritas tinggi merupakan faktor predisposisi untuk terjadinya keganasan.
Batasan yang dipakai adalah umur 35 tahun dengan anak hidup tiga. Tidak
jarang bahwa pada sediaan histerektomi bila dilakukan pemeriksaan
histopatologik sudah tampak adanya tanda-tanda keganasan berupa mola
invasif/koriokarsinoma.
3. Pengawasan Lanjutan
a. Ibu dianjurkan untuk tidak hamil dan dianjurkan memakai kontrasepsi oral pil.
b. Mematuhi jadwal periksa ulang selama 2-3 tahun :
Setiap minggu pada Triwulan pertama
Setiap 2 minggu pada Triwulan kedua
Setiap bulan pada 6 bulan berikutnya
Setiap 2 bulan pada tahun berikutnya, dan selanjutnya setiap 3 bulan.
c. Setiap pemeriksaan ulang perlu diperhatikan :
a.Gejala Klinis : Keadaan umum, perdarahan
b.Pemeriksaan dalam :
-Keadaan Serviks
-Uterus bertambah kecil atau tidak
d. Laboratorium
Reaksi biologis dan imunologis :
-1x seminggu sampai hasil negatif
-1x2 minggu selama Triwulan selanjutnya
-1x sebulan dalam 6 bulan selanjutnya
-1x3 bulan selama tahun berikutnya
-Kalau hasil reaksi titer masih (+)maka harus dicurigai adanya keganasan
4.Sitostatika Profilaksis
Metoreksat 3x 5mg selama 5 hari
II.10. PROGNOSIS
Kematian pada mola hidatidosa disebabkan oleh perdarahan, infeksi, payah jantung atau
tirotoksitosis. Di negara maju kematian karena mola hampir tidak ada lagi. Akan tetapi, dinegara
berkembang masih cukup tinggi yaitu berkisar antara 2,2% dan 5,7%. Sebagian dari pasien mola
akan segera sehat kembali setelah jaringannya dikeluarkan, akan tetapi ada sekelompok
perempuan yang kemudian menderita degenerasi keganasan menjadi koriokarsinoma.
BAB III
KESIMPULAN