Anda di halaman 1dari 4

Nama : Alberth Elia Wijayanto

NIM : 15.E1.0261

TUGAS PSIKOLOGI KESEHATAN

SINOPSIS FILM PATCH ADAMS :


Film Patch Adams merupakan cerita yang menarik, yang merupakan kisah nyata dari
seorang pria yang bernama patch Adams. Patch merenungkan bahwa semua manusia pasti
berusaha menemukan jalan untuk pulang. Manusia memiliki tujuan masing-masing dalam
hidupnya. Namun, Patch merasa takut kehilangan jalan yang benar yang dapat
menghantarkannya pada tujuan hidupnya.
Suatu saat, patch berbincang-bincang dengan salah seorang dokter yang menangani pasien di
rumah sakit tersebut. Patch menceritakan kisahnya pada dokter tersebut. Patch mengalami
kenyataan yang begitu pahit. Ayahnya meninggal ketika dia masih berusia 9 tahun. Dia
pernah mendapatkan pekerjaan, tetapi ia tidak merasa cocok. Dia pun pernah mencoba untuk
bunuh diri.
Oleh sebab itu, dia memutuskan untuk tinggal di rumah sakit jiwa. Di sana ia dipertemukan
dengan berbagai macam orang yang mengalami penyakit kejiwaan. Dia bertemu dengan
Arthur Mandelson, seorang pria lanjut usia yang selalu menghitung jari-jarinya. Dia adalah
seorang pengusaha yang terkenal, pintar, walaupun kondisi kejiwaannya mengalami
gangguan.
Selain itu, Patch juga sekamar dengan seorang laki-laki yang selalu mengalami gangguan
halusinasi landak. Patch tak kekurangan akal. Dengan berbagai cara dia mulai mencoba untuk
bisa masuk ke dalam dunia teman kamarnya itu, walaupun sebenarnya dia adalah orang yang
tidak memiliki gangguan kejiwaan. Dia berhasil berelasi dengan orang-orang yang ada di
rumah sakit jiwa tersebut.
Suatu malam, dia masuk ke dalam kamar Arthur Mandelson. Arthur mengajarkan pada Patch
Adams, bahwa jika dalam hidupnya dia hanya berfokus pada masalah saja, maka tidak akan
ada solusi. Dengan membuka mata dan melihat seluruh dunia yang baru setiap hari akan
membuat berpikir untuk menemukan jawaban atas semua permasalahan yang terjadi. Sejak
saat itulah pola pikir Patch menjadi berubah. Dia yakin akan tujuan hidupnya. Dan pada
akhirnya dia memutuskan untuk mengikuti studi di fakultas kedokteran. Walaupun
keputusannya ini sempat dipertanyakan oleh seorang dokter di rumah sakit jiwa tersebut,
patch tetap memiliki semangat dan keyakinan untuk menjadi seorang dokter, meskipun
usianya sudah dapat dikatakan tidak muda lagi, alias sudah terlalu tua. Dia memiliki
kerinduan untuk membantu orang-orang sakit.
Keinginan Patch terwujud. Dia berhasil masuk di sebuah fakultas kedokteran. Dia terkenal
sebagai seorang mahasiswa yang bisa berelasi dengan semua pasien. Dia memiliki berbagai
cara untuk dapat berinteraksi dengan para pasien. Patch adalah sosok yang bisa berbagi
keceriaan dan memberikan semangat pada orang lain. Sehingga pasien yang awalnya
bagaikan orang yang tak memiliki pengharapan, tetapi dengan kehadiran Patch yang
memberikan semangat kepadanya, maka orang tersebut memiliki keyakinan yang kuat akan
hidupnya.
Sosok Patch Adams sangat gigih, tekun, berjuang dengan penuh semangat. Bisa berbagi
dengan siapa pun. Meskipun pada suatu ketika dia menghadapi masalah, dan hampir tidak
diluluskan dari fakultas kedokteran, dia tidak putus asa. Dia tetap berjuang dan tetap
membantu orang lain dengan apa yang ia miliki.
Melalui film ini kita dapat belajar banyak hal. Kita dapat belajar dari seorang Patch Adams
yang merupakan sosok yang bersemangat, mau berbagi keceriaan dengan orang lain,
walaupun sebenarnya dia juga memiliki pengalaman yang begitu pahit dan sempat membuat
dia kehilangan tujuan yang benar dalam hidupnya. Melangkah dengan penuh keyakinan,
meskipun banyak hal-hal yang sempat membuatnya tidak diluluskan dari fakultas kedokteran
karena tingkah lakunya yang begitu aneh. Dia pun sempat mengalami keterpurukan karena
teman perempuan yang dikasihinya, yang selalu membantunya di dalam mewujudkan
keinginannya untuk membantu orang-orang sakit dengan membuka praktek kesehatan di
suatu tempat yang dipinjamkan oleh Arthur Mandelson, perempuan tersebut meninggal akibat
dibunuh. Namun dia berusaha bangkit kembali. Melalui salah seorang temannya dari fakultas
kedokteran di mana ia melakukan studi, Patch yang awalnya memiliki niat untuk melakukan
kecurangan atas masalah yang membuatnya hampir tidak diluluskan dari studinya, pada
akhirnya luluh dan mau menghadapi semua resiko yang ada di depannya. Dengan penuh
semangat yang ia miliki, ia pun sanggup melewati proses persidangan. Alhasil, dia
dinyatakan lulus dari studinya di fakultas kedokteran tersebut.
Berbagi keceriaan dan semangat dengan orang lain adalah hal yang sangat menyenangkan.
Dengan demikian kita bisa berbaur dalam interaksi dengan semua orang. Tak memandang
seberapa besar masalah yang kita alami yang dapat membuat kita terpuruk, kita harus tetap
bangkit dan tetap memberikan yang terbaik dari apa yang kita miliki dan kita bagikan kepada
orang lain.
Ada sebuah statement dalam film ini yang diucapkan oleh Arthur Mandelson yang menurut
saya sangat menjadi kekuatan dalam hidup kita. Berfokus pada masalah, maka tidak akan
ada solusi. Dengan membuka mata dan melihat seluruh dunia yang baru setiap hari akan
membuat berpikir untuk menemukan jawaban atas semua permasalahan yang terjadi.
Selama kita masih hidup dalam dunia ini, masalah memang tak pernah lepas dari hidup kita.
Bagaikan kerikil-kerikil tajam yang mau tidak mau harus kita jadikan pijakan untuk mencapai
suatu keberhasilan. Seringkali ketika masalah itu datang kita memberontak dan bertanya pada
Tuhan, mengapa ini harus terjadi dalam hidupku. Kita tidak menyadari bahwa di situlah
kerohanian kita akan terbentuk.
Keterpurukan yang kita alami, hendaknya membuat kita bangkit. Kita harus melakukan suatu
tindakan. Jangan berfokus pada masa lalu yang dapat membuat kita ragu atas tujuan hidup
kita. Tetapi tataplah ke depan, bahwa hari esok penuh harapan. Yakin selalu bahwa
penyertaan Tuhan selalu sempurna dalam hidup kita.

LATAR BELAKANG :
Para dokter di rumah sakit tempat Patch belajar (digunakan praktik oleh mahasiswa) tidak
memiliki relasi yang kuat. Seperti yang Patch katakan dalam film, para dokter itu hanya
menunda kematian, bukan meningkatkan kualitas hidup para pasien tersebut. Mereka tidak
memiliki relasi yang kuat, tidak memiliki ikatan batin yang dalam dengan pasien sehingga
para pasien tersebut seakan tidak memiliki kebahagiaan atau pun tekad untuk sembuh dari
penyakitnya. Hal inilah yang kemudian membuat Patch sangat resah, karena dia melihat
bahwa para pasien tersebut hanya dipandang sebagai objek yang membutuhkan bantuan
medis.

KONFLIK
Pada mulanya Patch Adam bermasalah dengan dirinya sendiri. Patch mengalami kenyataan
yang begitu pahit. Ayahnya meninggal ketika dia masih berusia 9 tahun. Dia pernah
mendapatkan pekerjaan, tetapi ia tidak merasa cocok. Dia pun pernah mencoba untuk bunuh
diri. Oleh sebab itu, dia memutuskan untuk tinggal di rumah sakit jiwa.
Di rumah sakit jiwa tersebut ia mendapat banyak pelajaran kehidupan dan di tempat itulah ia
mulai menemukan tujuan hidup yang sebenarnya. Ia dapat membuka mata dan melihat
seluruh dunia yang baru setiap hari akan membuat berpikir untuk menemukan jawaban atas
semua permasalahan yang terjadi. Iapun memutuskan untuk menjadi dokter agar dapat
membantu orang-orang sakit. Walaupun keputusannya ini sempat dipertanyakan oleh seorang
dokter di rumah sakit jiwa tersebut, patch tetap memiliki semangat dan keyakinan untuk
menjadi seorang dokter, meskipun usianya sudah dapat dikatakan tidak muda lagi, alias sudah
terlalu tua.
Tekadnya yang gigih membuat dirinya berhasil masuk di sebuah fakultas kedokteran. Dia
terkenal sebagai seorang mahasiswa yang bisa berelasi dengan semua pasien. Dia memiliki
berbagai cara untuk dapat berinteraksi dengan para pasien. Patch adalah sosok yang bisa
berbagi keceriaan dan memberikan semangat pada orang lain. Namun, kegiatannya ini
ditentang oleh dekan kedokteran tempat ia belajar. Dekan tersebut memiliki pandangan yang
berbeda dalam menangani pasien. Menurutnya pasien tidak membutuhkan semua yang
dilakukan Patch Adam, yang dibutuhkan pasien hanyalah penanganan medis. Padahal
sebenarnya tidak demikian. Patch Adam hampir tidak diluluskan karena masalah ini dengan
alasan yang tidak logis. Namun, dengan kegigihannya ia berhasil meyakinkan dewan juri
dalam persidangan untuk meluluskan dirinya.
Selain itu, dia pun sempat mengalami keterpurukan karena teman perempuan yang
dikasihinya, yang selalu membantunya di dalam mewujudkan keinginannya untuk membantu
orang-orang sakit dengan membuka praktek kesehatan di suatu tempat yang dipinjamkan oleh
Arthur Mandelson, dibunuh oleh salah satu pasiennya. Namun dia berusaha bangkit kembali
setelah melihat pencerahan dan mendapat motivasi dari rekan-rekannya.

TOKOH dan PERAN :


1. Patch Adams : Tokoh utama. Sumber inspirasi dibuatnya film ini. Patch benar-benar
mengubah sikap para tenaga medis pada saat itu. Dia tidak hanya mengubah sikap para
tenaga medis yang awalnya kurang memiliki relasi yang kuat dengan pasien, lalu menjadi
lebih peduli terhadap mereka, Patch juga memberikan pelayanan medis yang lebih efektif
dan tidak dipungut biaya terhadap para pasien yang membutuhkannya.
2. Dokter Titan : Dokter humoris yang menangani Patch ketika di rumah sakit jiwa.
Dia juga yang menganjurkan Patch untuk belajar di universitas pilihannya.
3. Arthur Mandelson : Orang yang mengubah Patch. Dia yang menjadi inspirator dan
memberi pelajaran hidup kepada Patch sehingga pola pikir Patch yang awalnya hanya
melihat dan terpaku pada masalah, menjadi lebih melihat solusi terhadap masalahnya.
Arthur jugalah yang memberi tempat Patch untuk membuka rumah sakitnya sendiri.
4. Dean Walcot : Dokter yang tidak menyukai Patch dan bermaksud tidak meluluskan
Patch. Dia begitu membenci Patch karena menganggap dia adalah biang onar di kampus.
5. Truman Schiff : Sahabat terdekat Patch. Dia yang selalu membantu Patch dari awal.
Dia juga turut membantu dan menghibur Patch ketika dia dirundung duka dan putus asa
setelah kematian kekasihnya.
6. Carin Fisher : Perempuan yang memikat hati Patch. Dia juga membantu Patch
dalam menjalankan rumah sakit yang dibuat oleh Patch. Namun dia dibunuh, yang
kemudian membuat dia sangat putus asa dan frustasi.
7. Mitch Roman : Teman sekamar Patch yang awalnya tidak suka dengan Patch karena
dia menganggap Patch adalah biang onar, namun dia bisa mendapat nilai tertinggi. Dia
mengira Patch mencontek karena dia tidak pernah melihat Patch belajar. Namun pada
akhirnya dia sadar bahwa apa yang dilakukan Patch adalah sesuatu yang baik dan
akhirnya membantu apa yang dilakukan Patch.
8. Bill Davis : Pasien pemarah dan kasar yang membuat semua staff medis disana
tidak nyaman dengan sikapnya. Namun semenjak dia dekat dengan Patch, dia menjadi
periang dan menerima takdirnya. Namun akhirnya dia wafat.
9. Dokter Eaton : Dokter yang mengapreiasi dan mendukung segala yang dilakukan
Patch demi mengubah pola pikir para dokter yang kurang memperhatikan pasien.
10. Lawrence Silver : Pasien yang membunuh Carin.

IDENTIFIKASI PENDEKATAN NON-MEDIS :


Pendekatan yang dilakukan Patch adalah membangun relasi yang kuat dan ikatan tersendiri
kepada para pasien. Pasien-pasien yang awalnya begitu kurang diperhatikan oleh para staf
medis di rumah sakit tersebut menjadi lebih bahagia dan memiliki semangat untuk berjuang
untuk sembuh, atau setidaknya untuk pasien yang memiliki penyakit yang tidak bisa
disembuhkan bisa lebih bahagia menjelang akhir hayatnya. Contohnya saja, dia mengabulkan
berbagai permintaan para pasien dan menghibur para pasien anak-anak dengan menjadi badut
atau melakukan trik-trik sulap.

Anda mungkin juga menyukai