Patch Adam
Patch Adam
NIM : 15.E1.0261
LATAR BELAKANG :
Para dokter di rumah sakit tempat Patch belajar (digunakan praktik oleh mahasiswa) tidak
memiliki relasi yang kuat. Seperti yang Patch katakan dalam film, para dokter itu hanya
menunda kematian, bukan meningkatkan kualitas hidup para pasien tersebut. Mereka tidak
memiliki relasi yang kuat, tidak memiliki ikatan batin yang dalam dengan pasien sehingga
para pasien tersebut seakan tidak memiliki kebahagiaan atau pun tekad untuk sembuh dari
penyakitnya. Hal inilah yang kemudian membuat Patch sangat resah, karena dia melihat
bahwa para pasien tersebut hanya dipandang sebagai objek yang membutuhkan bantuan
medis.
KONFLIK
Pada mulanya Patch Adam bermasalah dengan dirinya sendiri. Patch mengalami kenyataan
yang begitu pahit. Ayahnya meninggal ketika dia masih berusia 9 tahun. Dia pernah
mendapatkan pekerjaan, tetapi ia tidak merasa cocok. Dia pun pernah mencoba untuk bunuh
diri. Oleh sebab itu, dia memutuskan untuk tinggal di rumah sakit jiwa.
Di rumah sakit jiwa tersebut ia mendapat banyak pelajaran kehidupan dan di tempat itulah ia
mulai menemukan tujuan hidup yang sebenarnya. Ia dapat membuka mata dan melihat
seluruh dunia yang baru setiap hari akan membuat berpikir untuk menemukan jawaban atas
semua permasalahan yang terjadi. Iapun memutuskan untuk menjadi dokter agar dapat
membantu orang-orang sakit. Walaupun keputusannya ini sempat dipertanyakan oleh seorang
dokter di rumah sakit jiwa tersebut, patch tetap memiliki semangat dan keyakinan untuk
menjadi seorang dokter, meskipun usianya sudah dapat dikatakan tidak muda lagi, alias sudah
terlalu tua.
Tekadnya yang gigih membuat dirinya berhasil masuk di sebuah fakultas kedokteran. Dia
terkenal sebagai seorang mahasiswa yang bisa berelasi dengan semua pasien. Dia memiliki
berbagai cara untuk dapat berinteraksi dengan para pasien. Patch adalah sosok yang bisa
berbagi keceriaan dan memberikan semangat pada orang lain. Namun, kegiatannya ini
ditentang oleh dekan kedokteran tempat ia belajar. Dekan tersebut memiliki pandangan yang
berbeda dalam menangani pasien. Menurutnya pasien tidak membutuhkan semua yang
dilakukan Patch Adam, yang dibutuhkan pasien hanyalah penanganan medis. Padahal
sebenarnya tidak demikian. Patch Adam hampir tidak diluluskan karena masalah ini dengan
alasan yang tidak logis. Namun, dengan kegigihannya ia berhasil meyakinkan dewan juri
dalam persidangan untuk meluluskan dirinya.
Selain itu, dia pun sempat mengalami keterpurukan karena teman perempuan yang
dikasihinya, yang selalu membantunya di dalam mewujudkan keinginannya untuk membantu
orang-orang sakit dengan membuka praktek kesehatan di suatu tempat yang dipinjamkan oleh
Arthur Mandelson, dibunuh oleh salah satu pasiennya. Namun dia berusaha bangkit kembali
setelah melihat pencerahan dan mendapat motivasi dari rekan-rekannya.