Daftar Isi
Halaman
**************************
PT TRIKOMSEL OKE Tbk. DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN
30 JUNI 2012 DAN 31 DESEMBER 2011
(Disajikan dalam Rupiah)
ASET
ASET LANCAR
Kas dan setara kas 2d,2e,5,26
Pihak berelasi 34.827.124.980 -
Pihak ketiga 109.633.130.265 132.561.021.568
Piutang usaha 6,25,29
Pihak berelasi 2f,26 317.087.898.973 267.515.602.345
Pihak ketiga - setelah dikurangi cadangan
penurunan nilai Rp5.446.723.128 pada
tanggal-tanggal 30 Juni 2012 dan
31 Desember 2011 2d, 2f, 6,12 839.263.374.137 996.469.291.089
Piutang lain-lain - Pihak ketiga 29 34.163.159.054 66.964.543.631
Persediaan - setelah dikurangi cadangan atas
penurunan nilai persediaan sebesar
Rp5.230.487.093 pada tanggal-tanggal
30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011 2g,7,12 625.299.976.146 779.647.407.308
Biaya dibayar di muka 2h 40.492.204.317 42.872.343.605
Pajak dibayar dimuka 2.117.976.852 -
Uang muka 8
Pihak ketiga 1.809.903.112.094 1.406.150.233.094
Aset lancar lainnya - neto 29 - 22.310.061.168
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara
keseluruhan.
1
PT TRIKOMSEL OKE Tbk. DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)
30 JUNI 2012 DAN 31 DESEMBER 2011
(Disajikan dalam Rupiah)
EKUITAS
Modal saham - nilai nominal
Rp100 per saham
Modal dasar - 12.000.000.000 saham pada tanggal
30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011
Modal ditempatkan dan disetor
penuh - 4.450.000.000 saham pada tanggal
30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011 17 445.000.000.000 445.000.000.000
Tambahan modal disetor - neto 2m 50.992.584.389 50.992.584.389
Selisih Kurs karena penjabaran
laporan keuangan (1.284.513.176) (3.055.234.759)
Saldo laba
Telah ditentukan penggunaannya 19 4.000.000.000 3.000.000.000
Belum ditentukan penggunaannya 647.850.685.457 596.575.125.475
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara
keseluruhan.
2
PT TRIKOMSEL OKE Tbk. DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF KONSOLIDASIAN
Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
30 Juni 2012 dan 2011
(Disajikan dalam Rupiah)
Diatribusikan kepada
Pemilik entitas induk 150.175.559.982 120.932.539.018
Kepentingan non-pengendalian (34.169) (15.185)
LABA TAHUN BERJALAN 150.175.525.813 120.932.523.833
Pendapatan (beban) komprehensif lainnya
Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan 1.770.721.583 (2.984.032.739)
Total laba komprehensif selama tahun berjalan 151.946.247.396 117.948.491.094
Diatribusikan kepada
Pemilik entitas induk 151.946.281.565 117.948.506.279
Kepentingan non-pengendalian (34.169) (15.185)
151.946.247.396 117.948.491.094
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara
keseluruhan.
3
PT TRIKOMSEL OKE Tbk. DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN
Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
30 Juni 2012 dan 2011
(Disajikan dalam Rupiah)
Saldo tanggal 1 Januari 2011 445.000.000.000 50.992.584.389 (4.395.463.728) 2.000.000.000 361.316.398.456 854.913.519.117 45.829 854.913.564.946
Saldo tanggal 30 Juni 2011 445.000.000.000 50.992.584.389 (7.379.496.467) 3.000.000.000 414.498.937.474 906.112.025.396 30.644 906.112.056.040
Saldo tanggal 1 Januari 2012 445.000.000.000 50.992.584.389 (3.055.234.759) 3.000.000.000 596.575.125.475 1.092.512.475.105 60.329 1.092.512.535.434
Saldo tanggal 30 Juni 2012 445.000.000.000 50.992.584.389 (1.284.513.176) 4.000.000.000 647.850.685.457 1.146.558.756.670 26.160 1.146.558.782.830
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
4
PT TRIKOMSEL OKE Tbk. DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN
Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
30 Juni 2012 dan 2011
(Disajikan dalam Rupiah)
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara
keseluruhan.
5
PT TRIKOMSEL OKE Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2012 dan 30 Juni 2011
Serta Posisi Keuangan Pada Tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011
(Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
1. UMUM
a. Pendirian Perusahaan
PT Trikomsel Oke Tbk. (Perusahaan) didirikan di Indonesia berdasarkan Akta Notaris Ny. Liliana Indrawati
Tanuwidjaja, S.H., No. 11 tanggal 21 Agustus 1996. Akta pendirian ini telah disahkan oleh Menteri Kehakiman
Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. C2-9342.HT.01.01.Th.96 tanggal 7 Oktober 1996 dan
diumumkan dalam Tambahan No. 9342, dari Berita Negara Republik Indonesia No. 93 tanggal 19 November
1996. Anggaran dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, yang terakhir adalah dengan
Akta Notaris Fathiah Helmi, S.H. No. 27 tanggal 22 April 2009 sehubungan dengan perubahan modal
ditempatkan. Perubahan anggaran dasar tersebut telah diberitahukan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi
Manusia Republik Indonesia berdasarkan surat penerimaan pemberitahuan perubahan anggaran dasar No.
AHU-AH.01.10-08859 tertanggal 29 Juni 2009 dan diumumkan dalam Tambahan No. 226 dari Berita Negara
Republik Indonesia No 32 Tanggal 20 April 2010.
Berdasarkan anggaran dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan utama Perusahaan meliputi usaha
perdagangan dan distribusi perangkat telekomunikasi, yang mencakup telepon selular, aksesoris, suku cadang,
kartu telepon pra bayar dan pasca bayar, gadget, serta jasa yang terkait dengan telekomunikasi dan
multimedia. Perusahaan memulai operasi komersialnya pada tanggal 21 Agustus 1996. Kantor Perusahaan
berkedudukan di Equity Tower Lantai 30, SCBD Lot 9, Jalan Jenderal Sudirman Kav 52-53, Jakarta Selatan.
Pada tanggal 16 Maret 2012 Perusahaan telah menyampaikan Surat Pernyataan Pendaftaran sehubungan
dengan Penawaran Umum Terbatas I (PUT I) dalam rangka Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD)
kepada Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (BAPEPAM-LK) melalui surat No. 233/CST-
TRIO/2012 dan telah mendapat surat pernyataan efektif yang diterbitkan oleh Ketua Badan Pengawas Pasar
Modal dan Lembaga Keuangan (BAPEPAM-LK) No. S-7470/BL/2012 tertanggal 15 Juni 2012
d. Entitas anak
Pada tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011, Perusahaan memiliki Entitas anak dengan
kepemilikan hak suara langsung lebih dari 50% dengan rincian sebagai berikut:
Mulai Persentase
Beroperasi Kepemilikan Jumlah Aset Sebelum Eliminasi
Nama Secara
Entitas anak Domisili Kegiatan Usaha Komersial 2012 2011 2012 2011
*) sampai dengan tanggal 30 Juni 2012, PT Okeshop belum beroperasi secara komersial, tetapi telah memiliki perusahaan asosiasi, yaitu PT
Mobile World Indonesia yang telah beroperasi secara komersial pada bulan Agustus 2010.
6
PT TRIKOMSEL OKE Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2012 dan 30 Juni 2011
Serta Posisi Keuangan Pada Tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011
(Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
1. UMUM (lanjutan)
30 Juni 2012
Dewan Komisaris Direksi
Peter Ang Chuan Hui - Presiden Komisaris Sugiono Wiyono Sugialam - Presiden Direktur
Glenn T Sugita - Komisaris Ellianah Wati Setiady - Direktur
Benjamin Sudjar Soemartopo - Komisaris Djoko Harijanto - Direktur
Christine Barki - Komisaris Independen Juliana Julianti Samudro - Direktur
Suryatin Setiawan - Komisaris Independen Evy Soenarjo - Direktur
Desmond Previn - Direktur tidak terafiliasi
30 Juni 2011:
Dewan Komisaris Direksi
Susunan komite audit Perusahaan pada tanggal 30 Juni 2012 dan 30 Juni 2011 adalah sebagai berikut:
30 Juni 2012
Ketua : Christine Barki
Anggota : Chan Cheong Meng, Philip
Anggota : Suryadi
30 Juni 2011
Ketua : Suryatin Setiawan
Anggota : Felix Kristani
Anggota : Lely Setyaningsih Kwik
Pembentukan komite audit Perusahaan telah dilakukan sesuai dengan Peraturan BAPEPAM-LK No. IX.1.5.
Sekretaris Perusahaan pada tanggal 30 Juni 2012 dan 30 Juni 2011 adalah Juliana Julianti Samudro.
Pada tanggal 30 Juni 2012 dan 30 Juni 2011, Perusahaan mempunyai karyawan tetap masing-masing
sebanyak 703 dan 725 orang. (tidak diaudit)
Kebijakan akuntansi dan pelaporan yang dipergunakan oleh Perusahaan disusun berdasarkan Standar Akuntansi
Keuangan di Indonesia dan peraturan BAPEPAM-LK, yaitu Peraturan No. VIII.G.7 Lampiran Keputusan Ketua
BAPEPAM-LK No. KEP-06/PM/2000 tanggal 13 Maret 2000 tentang Pedoman Penyajian Laporan Keuangan dan
Surat Edaran Ketua BAPEPAM-LK No. SE-02/PM/2002 tanggal 27 Desember 2002 tentang Pedoman Penyajian
dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik, keputusan BAPEPAM-LK No. KEP-554
tentang Perubahan Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal No. KEP-06/PM/2000 tentang Perubahan
Peraturan No. VIII.G.7 dan Surat Edaran No. SE-03/BL/2011 tentang Pedoman Penyajian dan Pengungkapan
Laporan Keuangan Emiten dan Perusahaan Publik.
Laporan keuangan Entitas anak, Trikomsel Pte. Ltd., Singapura disusun sesuai dengan prinsip akuntansi yang
berlaku umum di Singapura. Untuk penyusunan laporan keuangan konsolidasian, laporan keuangan Entitas anak
tersebut telah terlebih dahulu disesuaikan dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia.
7
PT TRIKOMSEL OKE Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2012 dan 30 Juni 2011
Serta Posisi Keuangan Pada Tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011
(Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
Laporan keuangan konsolidasian telah disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia
(SAK), yang mencakup Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan Interpretasi Standar Akuntansi
Keuangan (ISAK) yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia, serta
peraturan-peraturan serta Pedoman Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan yang diterbitkan oleh
Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (BAPEPAM-LK). Seperti diungkapkan dalam
catatan-catatan terkait di bawah ini, beberapa standar akuntansi yang telah direvisi dan diterbitkan, diterapkan
efektif tanggal 1 Januari 2011.
Laporan keuangan konsolidasian disusun berdasarkan harga perolehan kecuali untuk beberapa akun yang
dinilai menggunakan dasar pengukuran lain sebagaimana dijelaskan pada kebijakan akuntansi dari akun
tersebut. Laporan keuangan konsolidasian disusun dengan metode akrual kecuali laporan arus kas.
Laporan keuangan konsolidasian Perusahaan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011
disusun sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 1 (Revisi 2009), Penyajian
Laporan Keuangan (diterapkan pada tanggal 1 Januari 2011).
PSAK No. 1 (Revisi 2009) mengatur penyajian laporan keuangan konsolidasian, yaitu antara lain, tujuan
pelaporan, komponen laporan keuangan, penyajian secara wajar, materialitas dan agregasi, saling hapus,
informasi komparatif, konsistensi penyajian dan memperkenalkan pengungkapan baru, antara lain, sumber
estimasi ketidakpastian dan pertimbangan,pengelolaan permodalan, pendapatan komprehensif lainnya,
penyimpangan dari standar akuntansi keuangan, dan pernyataan kepatuhan.
Laporan arus kas konsolidasian, disajikan dengan menggunakan metode langsung (direct method), menyajikan
penerimaan dan pengeluaran kas dan setara kas yang dikelompokkan dalam aktivitas operasi, investasi dan
pendanaan.
Efektif tanggal 1 Januari 2011, Perusahaan telah menerapkan PSAK No.2 (Revisi 2009), Laporan Arus Kas,
yang menggantikan PSAK No. 2 dengan judul yang sama. Penerapan PSAK No. 2 (Revisi 2009) tidak memiliki
dampak yang signifikan pada laporan keuangan konsolidasian.
Mata uang pelaporan yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan ini adalah mata uang Rupiah yang
merupakan mata uang fungsional.
Dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian sesuai dengan standar akuntansi keuangan di Indonesia,
dibutuhkan estimasi dan asumsi yang mempengaruhi
1. Nilai aset dan liabilitas dilaporkan, dan pengungkapan atas aset dan liabilitas kontinjensi pada tanggal
laporan keuangan konsolidasian.
2. Jumlah pendapatan dan beban selama periode pelaporan. Walaupun estimasi ini dibuat berdasarkan
pengetahuan terbaik manajemen atas kejadian dan tindakan saat ini, hasil yang timbul mungkin berbeda
dengan jumlah yang diestimasi semula.
b. Prinsip Konsolidasian
Efektif tanggal 1 Januari 2011, Perusahaan dan Entitas anak menetapkan secara retrospektif PSAK No. 4
(Revisi 2009), Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri, kecuali beberapa hal
berikut yang diterapkan secara prospektif: (i) rugi entitas anak yang menyebabkan saldo defisit bagi
kepentingan nonpengendali (KNP); (ii) kehilangan pengendalian pada entitas anak; (iii) perubahan
kepemilikan pada entitas anak yang tidak mengakibatkan hilangnya pengendalian; (iv) hak suara potensial
dalam menentukan keberadaan pengendalian; dan (v) konsolidasian atas entitas anak yang memiliki
pembatasan jangka panjang
8
PT TRIKOMSEL OKE Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2012 dan 30 Juni 2011
Serta Posisi Keuangan Pada Tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011
(Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PSAK No. 4 (Revisi 2009) mengatur penyusunan dan penyajian laporan keuangan konsolidasian untuk
sekelompok entitas yang berada dalam pengendalian suatu entitas induk, dan akuntansi untuk investasi pada
entitas anak, pengendalian bersama entitas, dan entitas asosiasi ketika laporan keuangan tersendiri disajikan
sebagai informasi tambahan.
Seperti diuraikan pada bagian ini, penerapan PSAK No. 4 (Revisi 2009) tersebut memberikan pengaruh yang
signifikan terhadap pelaporan keuangan termasuk pengungkapan terkait dalam laporan keuangan
konsolidasian.
Laporan keuangan konsolidasian meliputi laporan keuangan Entitas Anak seperti yang disebutkan pada
Catatan 1c, dimana Perusahaan baik secara langsung atau tidak langsung, memiliki lebih dari 50% kepemilikan
saham.
Semua saldo dan transaksi antar perusahaan yang material, termasuk keuntungan atau kerugian yang belum
direalisasi, jika ada, dieliminasi untuk mencerminkan posisi keuangan dan hasil operasi Perusahaan dan Entitas
Anak sebagai satu kesatuan usaha.
Entitas-entitas anak dikonsolidasi secara penuh sejak tanggal akuisisi, yaitu tanggal Perusahaan memperoleh
pengendalian, sampai dengan tanggal entitas induk kehilangan pengendalian. Pengendalian dianggap ada
ketika Perusahaan memiliki secara langsung atau tidak langsung melalui entitas-entitas anak, lebih dari
setengah kekuasaan suara entitas.
Rugi entitas anak yang tidak dimiliki secara penuh diatribusikan pada KNP bahkan jika hal ini
mengakibatkan KNP mempunyai saldo defisit.
Jika kehilangan pengendalian atas suatu entitas anak, maka Perusahaan dan Entitas anak:
1. menghentikan pengakuan aset (termasuk setiap goodwill) dan liabilitas entitas anak;
2. menghentikan pengakuan jumlah tercatat setiap KNP;
3. menghentikan pengakuan akumulasi selisih penjabaran, yang dicatat di ekuitas, bila ada;
4. mengakui nilai wajar pembayaran yang diterima;
5. mengakui setiap sisa investasi pada nilai wajarnya
6. mengakui setiap perbedaan yang dihasilkan sebagai keuntungan atau kerugian dalam laporan laba
rugi komprehensif; dan;
7. mereklasifikasi bagian induk atas komponen yang sebelumnya diakui sebagai pendapatan
komprehensif ke laporan laba rugi komprehensif, atau mengalihkan secara langsung ke saldo laba.
KNP mencerminkan bagian atas laba atau rugi dan aset neto dari entitas anak yang tidak dapat
diatribusikan secara langsung maupun tidak langsung oleh Perusahaan, yang masing-masing disajikan
dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian dan dalam ekuitas dalam laporan posisi keuangan
konsolidasian, terpisah dari bagian yang dapat diatribusikan kepada pemilik Perusahaan.
Penyertaan saham dengan pemilikan sebesar 20% sampai dengan 50% dicatat dengan metode ekuitas.
Dengan metode ekuitas, penyertaan dinyatakan sebesar biaya perolehannya dan ditambah atau dikurangi
dengan bagian atas laba atau rugi neto perusahaan asosiasi dalam jumlah yang sesuai dengan persentase
kepemilikan sejak tanggal pendirian serta dikurangi dengan penerimaan dividen kas.
Pada tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian, aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing
disesuaikan ke dalam Rupiah menggunakan kurs tengah yang diterbitkan oleh Bank Indonesia pada hari
terakhir transaksi perbankan pada tanggal tersebut. Laba atau rugi selisih kurs yang terjadi, dikreditkan atau
dibebankan pada laba rugi komprehensif konsolidasian pada periode berjalan.
9
PT TRIKOMSEL OKE Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2012 dan 30 Juni 2011
Serta Posisi Keuangan Pada Tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011
(Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
Deposito berjangka dengan jangka waktu tiga (3) bulan atau kurang sejak tanggal penempatan dan tidak
digunakan sebagai jaminan, diklasifikasikan sebagai Setara Kas. Sedangkan deposito berjangka dengan
jangka waktu lebih dari tiga (3) bulan sejak tanggal penempatan dan dijaminkan atau dibatasi penggunaannya
disajikan dalam akun Aset Tidak Lancar Lainnya - neto - Deposito yang dibatasi penggunaannya dalam
laporan posisi keuangan konsolidasian.
Deposito berjangka dengan jangka waktu lebih dari tiga (3) bulan, tapi tidak melebihi satu (1) tahun,
diklasifikasikan sebagai akun Investasi Jangka Pendek pada laporan posisi keuangan konsolidasian
Suatu pihak dianggap berelasi dengan Perusahaan dan Entitas anak jika pihak tersebut :
1. memiliki pengendalian atau pengendalian bersama atas Perusahaan dan Entitas anak;
2. memiliki pengaruh signifikan atas Perusahaan dan Entitas anak;
3. merupakan personil manajemen kunci Perusahaan dan Entitas anak atau entitas induk dari Perusahaan;
merupakan anggota dari kelompok usaha yang sama dengan Perusahaan (yang artinya entitas induk, ntitas
anak dan entitas anak berikutnya terkait satu sama lain);
4. merupakan entitas asosiasi atau ventura bersama dari Perusahaan dan Entitas anak (atau entitas asosiasi
atau ventura bersama dari entitas yang merupakan anggota dari suatu kelompok usaha dimana Perusahaan
dan Entitas anak merupakan anggotanya);
5. bersama-sama dengan Perusahaan dan Entitas anak, merupakan ventura bersama dari suatu pihak ketiga
yang sama;
6. merupakan ventura bersama dari entitas asosiasi Perusahaan dan Entitas anak atau entitas asosiasi dari
ventura Perusahaan danEntitas Anak;
7. merupakan suatu program imbalan paska kerja yang ditujukan bagi karyawan dari Perusahaan dan Entitas
anak atau entitas yang terkait dengan Perusahaan dan Entitas anak;
8. dikendalikan atau dikendalikan bersama oleh orang yang diidentifikasi dalam huruf (a-c di atas); dan
terdapat pengaruh signifikan oleh orang yang diidentifikasi dalam huruf (a di atas)
10
PT TRIKOMSEL OKE Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2012 dan 30 Juni 2011
Serta Posisi Keuangan Pada Tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011
(Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
g. Persediaan
Biaya perolehan ditentukan dengan metode rata-rata tertimbang (weighted-average method).
Penyisihan untuk persediaan usang ditentukan berdasarkan hasil penelaahan terhadap keadaan fisik
persediaan pada akhir tahun.
i. Aset Tetap
Pemilikan Langsung
Aset tetap dinyatakan sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan rugi penurunan nilai (jika
ada). Biaya perolehan termasuk biaya penggantian bagian aset tetap pada saat biaya tersebut terjadi, jika
memenuhi kriteria pengakuan. Selanjutnya, pada saat inspeksi yang signifikan dilakukan, biaya inspeksi itu
diakui ke dalam total tercatat (carrying amount) aset tetap sebagai suatu pengganti jika memenuhi kriteria
pengakuan. Semua biaya pemeliharaan dan perbaikan yang tidak memenuhi kriteria pengakuan diakui dalam
Laporan laba rugi komprehensif pada saat terjadinya.
Jumlah tercatat aset tetap dihentikan pengakuannya pada saat dilepaskan atau saat tidak ada manfaat
ekonomis masa depan yang diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya. Laba atau rugi yang timbul dari
penghentian pengakuan aset (dihitung sebagai perbedaan antara jumlah neto hasil pelepasan dan jumlah
tercatat dari aset) dimasukkan dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian pada tahun aset tersebut
dihentikan pengakuannya.
Pada setiap akhir tahun buku, nilai residu, umur manfaat dan metode penyusutan ditelaah, dan jika sesuai
dengan keadaan, disesuaikan secara prospektif.
j. Sewa
Perusahaan dan Entitas anak membukukan aktifitas sewa mereka sebagai sewa pembiayaan atau sewa
operasional. Sewa yang mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan
kepemilikan aset, diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan. Selanjutnya, suatu sewa diklasifikasikan sebagai
sewa operasi, jika sewa tidak mengalihkan secara substantial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan
kepemilikan aset.
11
PT TRIKOMSEL OKE Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2012 dan 30 Juni 2011
Serta Posisi Keuangan Pada Tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011
(Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
j. Sewa (lanjutan)
a. Berdasarkan PSAK No. 30 (Revisi 2007), dalam sewa pembiayaan, Perusahaan dan Entitas anak
mengakui aset dan liabilitas dalam laporan posisi keuangan pada awal masa sewa, sebesar nilai wajar
aset sewaan atau sebesar nilai kini dari pembayaran sewa minimum, jika nilai kini lebih rendah dari nilai
wajar. Pembayaran sewa dipisahkan antara bagian yang merupakan beban keuangan dan bagian yang
merupakan pelunasan liabilitas sewa. Beban keuangan dialokasikan pada setiap periode selama masa
sewa, sehingga menghasilkan tingkat suku bunga periodik yang konstan atas saldo liabilitas. Rental
kontinjen dibebankan pada periode terjadinya. Beban keuangan dicatat dalam laporan laba rugi
komprehensif. Aset sewaan (disajikan sebagai bagian aset tetap) disusutkan selama jangka waktu yang
lebih pendek antara umur manfaat aset sewaan dan periode masa sewa, jika tidak ada kepastian yang
memadai bahwa Perusahaan akan mendapatkan hak kepemilikan pada akhir masa sewa.
b. Dalam sewa operasi, Perusahaan dan Entitas anak mengakui pembayaran sewa sebagai beban dengan
dasar garis lurus (straight-line basis) selama masa sewa.
Perusahan dan Entitas anak melakukan penelaahan untuk menentukan adanya peristiwa atau menentukan
adanya peristiwa atau perubahan kondisi yang mengindikasikan bahwa nilai tercatat tidak dapat dipulihkan
seluruhnya pada setiap tanggal pelaporan. Apabila kondisi tersebut terjadi, Perusahaan dan Entitas anak
diharuskan untuk menentukan taksiran jumlah yang dapat diperoleh kembali (recoverable amount) atas semua
asetnya dan mengakui sebagai kerugian dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian tahun berjalan.
Beban pajak tahun berjalan ditetapkan berdasarkan estimasi laba kena pajak tahun berjalan. Aset dan liabilitas
pajak tangguhan diakui atas perbedaan temporer antara aset dan liabilitas untuk tujuan komersial dan untuk
tujuan perpajakan setiap tanggal pelaporan. Manfaat pajak di masa mendatang, seperti saldo rugi fiskal yang
belum digunakan, diakui sejauh besar kemungkinan realisasi atas manfaat pajak tersebut.
Pajak tangguhan dihitung dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau secara substansial telah berlaku
pada tanggal laporan posisi keuangan. Perubahan-perubahan nilai tercatat aset dan liabilitas pajak tangguhan
yang disebabkan oleh perubahan tarif pajak dibebankan pada tahun berjalan, kecuali untuk transaksi-transaksi
yang sebelumnya telah langsung dibebankan atau dikreditkan ke ekuitas.
Perubahan terhadap liabilitas perpajakan diakui pada saat Surat Ketetapan Pajak diterima atau, jika
Perusahaan mengajukan keberatan, pada saat keputusan atas keberatan tersebut telah ditetapkan.
Tambahan modal disetor - neto merupakan selisih antara harga penawaran dari hasil penawaran umum
perdana saham Perusahaan dengan nilai nominal saham, setelah dikurangi dengan biaya-biaya yang terjadi
sehubungan dengan penawaran umum perdana saham tersebut.
Perusahaan mencatat estimasi liabilitas imbalan kerja karyawan tanpa pendanaan sesuai dengan Undang-
undang Ketenagakerjaan No. 13 tahun 2003 tanggal 25 Maret 2003 (Undang-undang) dan diakui sesuai
dengan PSAK No. 24 (Revisi 2004) Imbalan Kerja Karyawan.
12
PT TRIKOMSEL OKE Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2012 dan 30 Juni 2011
Serta Posisi Keuangan Pada Tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011
(Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
Berdasarkan PSAK No. 24 (Revisi 2004), perhitungan estimasi liabilitas untuk imbalan kerja karyawan
berdasarkan Undang-undang ditentukan dengan menggunakan metode aktuarial Projected Unit Credit.
Keuntungan atau kerugian aktuaria diakui sebagai pendapatan atau beban apabila akumulasi keuntungan atau
kerugian aktuaria neto yang belum diakui pada akhir tahun pelaporan sebelumnya melebihi 10% dari nilai kini
liabilitas imbalan pasti pada tanggal tersebut. Keuntungan atau kerugian ini diakui atas dasar metode garis lurus
selama rata-rata sisa masa kerja karyawan. Selanjutnya, biaya jasa lalu yang timbul pada saat program imbalan
pasti diperkenalkan pertama kali atau terjadi perubahan imbalan terutang atas program imbalan yang ada, akan
diamortisasi sampai imbalan tersebut menjadi hak pekerja (vested).
Efektif tanggal 1 Januari 2011, Perusahaan menerapkan PSAK No. 23 (Revisi 2010), Pendapatan. PSAK
revisi ini mengidentifikasi terpenuhinya kriteria pengakuan pendapatan, sehingga pendapatan dapat diakui, dan
mengatur perlakuan akuntansi atas pendapatan yang timbul dari transaksi dan kejadian tertentu, serta
memberikan panduan praktis dalam penerapan kriteria mengenai pengakuan pendapatan. Tidak terdapat
dampak signifikan dari standar akuntansi yang direvisi tersebut terhadap laporan keuangan konsolidasian.
Pendapatan diakui pada saat barang diserahkan dan risiko serta hak kepemilikannya berpindah kepada
pelanggan. Pendapatan jasa perbaikan barang dalam garansi (service warranty) diakui pada saat terjadinya.
Pendapatan dari penjualan konsinyasi diakui sebesar selisih antara total penjualan konsinyasi kepada
pelanggan, dengan beban terkait diakui sebesar total yang terutang kepada pemilik (consignor). Pendapatan
dari penjualan voucher isi pulsa diakui pada saat penerimaan pembayaran
Beban diakui pada saat terjadinya (accrual basis).
Sesuai dengan PSAK no. 56, Laba per Saham. Laba neto per saham dapat dihitung berdasarkan rata-rata
tertimbang total saham yang beredar selama periode yang bersangkutan.
Rata-rata tertimbang total saham yang beredar untuk periode yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 Juni 2012
dan 2011masing-masing bertotal 4.450.000.000 saham (Catatan 17).
q. Informasi Segmen
Efektif tanggal 1 Januari 2011, Perusahaan menerapkan PSAK No. 5 (Revisi 2009), Segmen Operasi.
PSAK revisi ini mengatur pengungkapan yang memungkinkan pengguna laporan keuangan untuk mengevaluasi
sifat dan dampak keuangan dari aktivitas bisnis yang mana entitas terlibat dan lingkungan ekonomi dimana
entitas beroperasi. Tidak terdapat dampak signifikan atas penerapan standar akuntansi yang direvisi tersebut
terhadap laporan keuangan konsolidasian.
Segmen usaha menyajikan produk atau jasa yang memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dengan risiko dan
imbalan segmen lain. Suatu segmen saluran distribusi merupakan suatu komponen yang terpisah, yang
menyalurkan produk atau jasa melalui saluran distribusi tertentu yang memiliki risiko dan imbalan yang berbeda
dengan komponen yang menyalurkan produk atau jasa melalui saluran distribusi lain.
r. Instrumen Keuangan
Mulai tanggal 1 Januari 2010, Perusahaan mengadopsi PSAK No. 50 (Revisi 2006), Instrumen Keuangan:
Penyajian dan Pelaporan (PSAK No. 50), dan PSAK No. 55 (Revisi 2006), Instrumen Keuangan: Pengakuan
dan Pengukuran (PSAK No. 55). Penerapan PSAK revisi ini dilakukan secara prospektif.
PSAK No. 50 mengatur persyaratan tentang penyajian instrumen keuangan dan mengidentifikasi informasi
yang harus diungkapkan. Persyaratan penyajian tersebut berlaku terhadap klasifikasi instrumen keuangan, dari
perspektif penerbit, dalam aset keuangan, liabilitas keuangan, dan instrumen ekuitas; pengklasifikasian yang
terkait dengan suku bunga, dividen, kerugian dan keuntungan, dan keadaan di mana aset keuangan dan
liabilitas keuangan akan saling hapus. PSAK ini mensyaratkan pengungkapan, antara lain, informasi mengenai
faktor yang mempengaruhi total, waktu dan tingkat kepastian arus kas masa datang yang terkait dengan
instrumen keuangan dan kebijakan akuntansi yang digunakan untuk instrumen tersebut.
13
PT TRIKOMSEL OKE Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2012 dan 30 Juni 2011
Serta Posisi Keuangan Pada Tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011
(Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PSAK No. 55 mengatur prinsip-prinsip dasar pengakuan dan pengukuran aset keuangan, liabilitas
keuangan, dan kontrak pembelian dan penjualan item non keuangan. Pernyataan ini, antara lain,
memberikan definisi dan karakteristik terhadap derivatif, kategori instrumen keuangan, pengakuan dan
pengukuran, akuntansi lindung nilai dan penetapan hubungan lindung nilai.
i. Aset Keuangan
Pengakuan awal
Aset keuangan dalam ruang lingkup PSAK No. 55 diklasifikasikan sebagai aset keuangan yang dinilai pada
nilai wajar melalui laba atau rugi, pinjaman yang diberikan dan piutang, investasi yang dimiliki hingga jatuh
tempo, dan aset keuangan tersedia untuk dijual. Perusahaan dan Entitas anak menentukan klasifikasi aset
keuangan pada saat pengakuan awal dan, jika diperbolehkan dan sesuai, akan dievaluasi kembali setiap
akhir tahun keuangan.
Pada saat pengakuan awal, aset keuangan diukur pada nilai wajar. Dalam hal investasi tidak diukur pada
nilai wajar melalui Laporan Laba Rugi Komprehensif konsolidasian, nilai wajar tersebut ditambah dengan
biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung.
Pembelian atau penjualan aset keuangan yang memerlukan penyerahan aset dalam kurun waktu yang
telah ditetapkan oleh peraturan dan kebiasan yang berlaku di pasar (pembelian secara reguler) diakui pada
tanggal perdagangan, seperti tanggal perusahaan berkomitmen untuk membeli atau menjual aset.
Aset keuangan Perusahaan dan Entitas anak mencakup kas dan setara kas, piutang usaha, piutang lain-
lain dan aset keuangan tidak lancar lainnya, yang termasuk dalam kategori pinjaman yang diberikan dan
piutang.
Pengukuran setelah pengakuan awal dari aset keuangan tergantung pada klasifikasi sebagai berikut:
Aset keuangan yang dinilai pada nilai wajar melalui laba atau rugi
Aset keuangan yang dinilai pada nilai wajar melalui laba atau rugi meliputi aset keuangan yang
diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan dan aset keuangan yang pada saat pengakuan
awalnya telah ditetapkan untuk dinilai pada nilai wajar melalui laba atau rugi.
Aset keuangan diklasifikasikan sebagai kelompok diperdagangkan jika diperoleh atau dimiliki untuk
tujuan dijual dalam waktu dekat. Aset derivatif juga diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan
kecuali derivatif yang ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai. Aset keuangan yang dinilai pada nilai
wajar melalui laba atau rugi dicatat dalam laporan posisi keuangan pada nilai wajar dengan laba atau
rugi diakui dalam Laporan Laba Rugi Komprehensif konsolidasian.
Derivatif melekat dalam kontrak utama dihitung sebagai derivatif terpisah ketika risiko dan
karakteristiknya tidak berkaitan dengan kontrak utama dan kontrak utama tidak dicatat pada nilai
wajar. Derivatif melekat diukur berdasarkan nilai wajar dengan laba atau rugi yang timbul dari
perubahan nilai wajar tersebut diakui dalam Laporan Laba Rugi Komprehensif konsolidasian. Penilaian
kembali hanya timbul jika terdapat perubahan kontrak yang secara signifikan mengubah arus kas yang
dipersyaratkan oleh kontrak.
Perusahaan dan Entitas anak tidak mempunyai aset keuangan yang dinilai pada nilai wajar melalui
laba atau rugi pada tanggal 30 Juni 2012.
14
PT TRIKOMSEL OKE Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2012 dan 30 Juni 2011
Serta Posisi Keuangan Pada Tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011
(Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non derivatif dengan pembayaran tetap
atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif. Aset keuangan tersebut dicatat pada
biaya perolehan yang diamortisasi menggunakan metode tingkat bunga efektif. Laba atau rugi diakui
dalam Laporan laba rugi komprehensif pada saat pinjaman dan piutang dihentikan pengakuannya atau
mengalami penurunan nilai, serta melalui proses amortisasi.
Aset keuangan non derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan jatuh temponya telah
ditetapkan diklasifikasi sebagai investasi dimiliki hingga jatuh tempo jika Perusahaan dan Entitas anak
mempunyai maksud dan kemampuan untuk memiliki aset keuangan tersebut hingga jatuh tempo.
Setelah pengukuran awal, investasi dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo diukur pada biaya
perolehan yang diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Metode ini
menggunakan suku bunga efektif untuk mendiskonto penerimaan kas di masa yang akan datang
selama perkiraan umur aset keuangan menjadi nilai tercatat bersihnya. Laba atau rugi diakui pada
Laporan laba rugi komprehensif konsolidasian ketika investasi dihentikan pengakuannya atau
mengalami penurunan nilai, serta melalui proses amortisasi.
Perusahaan dan Entitas anak tidak mempunyai investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo pada
tanggal 30 Juni 2012.
Investasi yang diklasifikasi sebagai aset keuangan tersedia untuk dijual adalah sebagai berikut:
- Investasi pada saham yang tidak tersedia nilai wajarnya dengan kepemilikan kurang dari 20% dan
investasi jangka panjang lainnya dicatat pada biaya perolehannya.
- Investasi dalam modal saham yang tersedia nilai wajarnya dengan kepemilikan kurang dari 20%
dicatat pada nilai wajar.
Perusahaan tidak mempunyai investasi jangka pendek yang dikelompokkan sebagai tersedia untuk
dijual pada tanggal 30 Juni 2012.
Pengakuan awal
Liabilitas keuangan dalam ruang lingkup PSAK No. 55 diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang
diukur pada nilai wajar melalui laba atau rugi, utang dan pinjaman atau derivatif yang telah ditetapkan
untuk tujuan lindung nilai yang efektif, jika sesuai. Perusahaan dan Entitas anak menentukan klasifikasi
liabilitas keuangan pada saat pengakuan awal.
Saat pengakuan awal, liabilitas keuangan diukur pada nilai wajar dan, dalam hal utang dan pinjaman,
termasuk biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung.
Liabilitas keuangan Perusahaan dan Entitas anak mencakup utang bank, utang usaha, biaya masih harus
dibayar, pinjaman, utang pembelian kendaraan dan liabilitas keuangan lancar lainnya.
15
PT TRIKOMSEL OKE Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2012 dan 30 Juni 2011
Serta Posisi Keuangan Pada Tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011
(Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
Liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba atau rugi
Liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba atau rugi mencakup liabilitas keuangan
yang diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan dan liabilitas keuangan yang pada saat
pengakuan awalnya, telah ditetapkan, diukur pada nilai wajar melalui laba atau rugi.
Liabilitas keuangan diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan jika diperoleh atau dimiliki untuk
tujuan dijual dalam waktu dekat. Liabilitas derivatif juga diklasifikasikan dalam kelompok
diperdagangkan kecuali derivatif yang ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai yang efektif.
Laba atau rugi atas liabilitas dalam kelompok diperdagangkan harus diakui dalam Laporan Laba Rugi
Komprehensif konsolidasian.
Setelah pengakuan awal, utang dan pinjaman yang dikenakan bunga diukur pada biaya perolehan
diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.
Laba atau rugi harus diakui dalam Laporan laba rugi komprehensif konsolidasian ketika liabilitas
tersebut dihentikan pengakuannya serta melalui proses amortisasinya.
Aset keuangan dan liabilitas keuangan saling hapus dan nilai netonya disajikan dalam laporan posisi
keuangan konsolidasian jika, dan hanya jika, terdapat hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan
saling hapus atas total yang telah diakui dari aset keuangan dan liabilitas keuangan tersebut dan terdapat
intensi untuk menyelesaikan dengan menggunakan dasar neto, atau untuk merealisasikan aset dan
menyelesaikan liabilitasnya secara bersamaan.
Nilai wajar instrumen keuangan yang secara aktif diperdagangkan di pasar keuangan ditentukan dengan
mengacu pada kuotasi harga pasar yang berlaku pada penutupan pasar pada akhir periode pelaporan.
Untuk instrumen keuangan yang tidak diperdagangkan di pasar aktif, nilai wajar ditentukan dengan
menggunakan teknik penilaian. Teknik penilaian tersebut meliputi penggunaan transaksi pasar terkini yang
dilakukan secara wajar (arms-length market transactions), referensi atas nilai wajar terkini dari instrumen
lain yang secara substantial sama, analisis arus kas yang didiskonto, atau model penilaian lainnya.
Biaya perolehan yang diamortisasi diukur dengan menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi
penyisihan penurunan nilai dan pembayaran atau pengurangan pokok. Perhitungan ini mencakup seluruh
premi atau diskonto pada saat akuisisi dan mencakup biaya transaksi serta komisi yang merupakan bagian
tak terpisahkan dari suku bunga efektif.
16
PT TRIKOMSEL OKE Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2012 dan 30 Juni 2011
Serta Posisi Keuangan Pada Tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011
(Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
Pada setiap tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian, Perusahaan dan Entitas anak mengevaluasi
apakah terdapat bukti yang obyektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami
penurunan nilai.
Setiap tanggal laporan posisi keuangan, Perusahaan dan Entitas anak mengevaluasi apakah terdapat
bukti yang obyektif bahwa aset keuangan mengalami penurunan nilai. Untuk menentukan adanya bukti
obyektif bahwa kerugian penurunan nilai aset keuangan telah terjadi, Perusahaan dan Entitas anak
mempertimbangkan faktor-faktor seperti probabilitas kebangkrutan atau kesulitan keuangan yang
signifikan dari debitur dan gagal bayar atau keterlambatan pembayaran yang signifikan.
Jika pada periode berikutnya, total kerugian penurunan nilai berkurang dan pengurangan tersebut
dapat dikaitkan secara obyektif pada peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai diakui, maka
kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui harus dipulihkan sepanjang pemulihan tersebut tidak
mengakibatkan nilai tercatat aset keuangan melebihi biaya perolehan diamortisasi pada tanggal
pemulihan dilakukan. Total pemulihan aset keuangan diakui pada Laporan Laba Rugi Komprehensif
konsolidasian.
Untuk aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi, jika terdapat bukti obyektif
bahwa kerugian penurunan nilai telah terjadi atas aset keuangan, maka total kerugian tersebut diukur
sebagai selisih antara nilai tercatat aset dengan nilai kini estimasi arus kas masa datang yang
didiskonto dengan menggunakan suku bunga efektif awal dari aset keuangan tersebut. Nilai tercatat
aset keuangan tersebut dikurangi menggunakan akun penyisihan. Total kerugian yang terjadi, diakui
pada Laporan Laba Rugi Komprehensif konsolidasian.
Aset keuangan
Penghentian pengakuan atas suatu aset keuangan (atau, apabila dapat diterapkan untuk bagian dari aset
keuangan atau bagian dari kelompok aset keuangan sejenis) terjadi bila: (1) hak kontraktual atas arus kas
yang berasal dari aset keuangan tersebut berakhir; atau (2) Perusahaan dan Entitas anak memindahkan
hak untuk menerima arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut atau menanggung liabilitas untuk
membayar arus kas yang diterima tersebut tanpa penundaan yang signifikan kepada pihak ketiga melalui
suatu kesepakatan penyerahan dan salah satu diantara (a) Perusahaan dan Entitas anak secara
substansial memindahkan seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan tersebut, atau (b)
Perusahaan dan Entitas anak secara substansial tidak memindahkan dan tidak memiliki seluruh risiko dan
manfaat atas kepemilikan aset keuangan tersebut, namun telah memindahkan pengendalian atas aset
tersebut.
Liabilitas keuangan
Liabilitas keuangan dihentikan pengakuannya ketika liabilitas yang ditetapkan dalam kontrak dihentikan
atau dibatalkan atau kadaluwarsa.
Ketika liabilitas keuangan awal digantikan dengan liabilitas keuangan lain dari pemberi pinjaman yang
sama dengan ketentuan yang berbeda secara substansial, atau modifikasi secara substansial atas liabilitas
keuangan yang saat ini ada, maka pertukaran atau modifikasi tersebut dicatat sebagai penghapusan
liabilitas keuangan awal dan pengakuan liabilitas keuangan baru dan selisih antara nilai tercatat liabilitas
keuangan tersebut diakui dalam laba atau rugi.
17
PT TRIKOMSEL OKE Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2012 dan 30 Juni 2011
Serta Posisi Keuangan Pada Tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011
(Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
Perusahaan dan Entitas anak terlibat dalam transaksi derivatif antara lain transaksi berjangka (forward),
jika diperlukan, untuk tujuan pengelolaan eksposur nilai tukar yang berasal dari pinjaman dan utang
Perusahaan dan dalam mata uang asing. Instrumen keuangan derivatif ini tidak dirancang untuk memenuhi
syarat hubungan lindung nilai dan pada awalnya diakui pada nilai wajar pada tanggal dimana kontrak
derivatif tersebut diadakan dan selanjutnya diukur kembali pada nilai wajarnya. Derivatif dicatat sebagai
aset keuangan ketika nilai wajarnya positif dan sebagai liabilitas keuangan ketika nilai wajarnya negatif.
Laba atau rugi yang timbul dari perubahan nilai wajar derivatif selama periode yang tidak memenuhi
kualifikasi akuntansi lindung nilai dicatat secara langsung sebagai laba atau rugi.
Aset dan liabilitas derivatif, jika ada, disajikan masing-masing dalam aset lancar dan liabilitas jangka
pendek. Derivatif melekat disajikan dengan kontrak utama pada laporan posisi keuangan yang
menampilkan penyajian yang tepat dari seluruh arus kas di masa datang atas instrumen tersebut secara
keseluruhan.
Pertimbangan
Penyusunan laporan keuangan konsolidasian Perusahaan dan Entitas anak mengharuskan manajemen untuk
membuat pertimbangan, estimasi dan asumsi yang mempengaruhi total yang dilaporkan dari pendapatan, beban,
aset dan liabilitas, dan pengungkapan atas liabilitas kontijensi, pada akhir periode pelaporan. Ketidakpastian
mengenai asumsi dan estimasi tersebut dapat mengakibatkan penyesuaian material terhadap nilai tercatat aset
dan liabilitas dalam periode pelaporan berikutnya.
Pertimbangan berikut ini dibuat oleh manajemen dalam rangka penerapan kebijakan akuntansi Perusahaan dan
Entitas anak yang memiliki pengaruh paling signifikan atas total yang diakui dalam laporan keuangan
konsolidasian.
Perusahaan dan Entitas anak menetapkan klasifikasi atas aset dan liabilitas tertentu sebagai aset keuangan dan
liabilitas keuangan dengan mempertimbangkan bila definisi yang ditetapkan PSAK No. 55 (Revisi 2006) dipenuhi.
Dengan demikian, aset keuangan dan liabilitas keuangan diakui sesuai dengan kebijakan akuntansi Perusahaan
seperti diungkapkan pada Catatan 2r.
Perusahaan dan Entitas anak mengevaluasi akun tertentu jika terdapat informasi bahwa pelanggan yang
bersangkutan tidak dapat memenuhi liabilitas keuangannya. Dalam hal tersebut, Perusahaan dan Entitas anak
mempertimbangkan, berdasarkan fakta dan situasi yang tersedia, termasuk namun tidak terbatas pada, jangka
waktu hubungan dengan pelanggan dan status kredit dari pelanggan berdasarkan catatan kredit dari pihak ketiga
dan faktor pasar yang telah diketahui, untuk mencatat provisi spesifik atas total piutang pelanggan guna
mengurangi total piutang yang diharapkan dapat diterima oleh Perusahaan dan Entitas anak. Provisi spesifik ini
dievaluasi kembali dan disesuaikan jika tambahan informasi yang diterima mempengaruhi total cadangan untuk
piutang usaha.
18
PT TRIKOMSEL OKE Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2012 dan 30 Juni 2011
Serta Posisi Keuangan Pada Tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011
(Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
Asumsi utama masa depan dan sumber utama estimasi ketidakpastian lain pada tanggal pelaporan yang memiliki
risiko signifikan bagi penyesuaian yang material terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas untuk tahun/periode
berikutnya diungkapkan di bawah ini. Perusahaan dan Entitas anak mendasarkan asumsi dan estimasi pada
parameter yang tersedia pada saat laporan keuangan konsolidasian disusun. Asumsi dan situasi mengenai
perkembangan masa depan mungkin berubah akibat perubahan pasar atau situasi di luar kendali Perusahaan dan
Entitas anak. Perubahan tersebut dicerminkan dalam asumsi terkait pada saat terjadinya.
Pertimbangan berikut ini dibuat oleh manajemen dalam rangka penerapan kebijakan akuntansi Perusahaan dan
Entitas anak yang memiliki pengaruh paling signifikan atas total yang diakui dalam laporan keuangan
konsolidasian:
Imbalan Kerja
Penentuan liabilitas imbalan kerja Perusahaan dan Entitas anak bergantung pada pemilihan asumsi yang
digunakan oleh aktuaris independen dan Manajemen Perusahaan dan Entitas anak dalam menghitung jumlah-
jumlah tersebut. Asumsi tersebut termasuk antara lain, tingkat diskonto, tingkat kenaikan gaji tahunan, tingkat
pengunduran diri karyawan tahunan, tingkat kecacatan, umur pensiun dan tingkat kematian. Hasil aktual yang
berbeda dari asumsi yang ditetapkan Perusahaan dan Entitas anak yang memiliki pengaruh lebih dari 10% liabilitas
imbalan kerja pasti, ditangguhkan dan diamortisasi secara garis lurus selama rata-rata sisa masa kerja karyawan.
Sementara Perusahaan dan Entitas anak berkeyakinan bahwa asumsi tersebut adalah wajar dan sesuai,
perbedaan signifikan pada hasil aktual atau perubahan signifikan dalam asumsi yang ditetapkan Perusahaan dan
Entitas anak dapat mempengaruhi secara material liabilitas diestimasi atas imbalan kerja yang masing-masing
berjumlah Rp16.679.906.568 pada tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011. Penjelasan lebih lanjut
diungkapkan dalam Catatan 16.
Biaya perolehan aset tetap disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa
manfaat ekonomisnya. Manajemen mengestimasi masa manfaat ekonomis aset tetap antara 4 sampai dengan 20
tahun.
Ini adalah umur yang secara umum diharapkan dalam industri di mana Perusahaan dan Entitas anak menjalankan
bisnisnya. Perubahan tingkat pemakaian dan perkembangan teknologi dapat mempengaruhi masa manfaat
ekonomis dan nilai sisa aset, dan karenanya biaya penyusutan masa depan mungkin direvisi. Nilai tercatat aset
tetap neto Perusahaan dan Entitas anak masing-masing bertotal Rp80.429.727.199 dan Rp78.971.970.543 pada
tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011. Penjelasan lebih lanjut diungkapkan dalam Catatan 9.
Pajak Penghasilan
Perusahaan dan Entitas anak mengakui liabilitas atas pajak penghasilan badan berdasarkan estimasi apakah akan
terdapat tambahan pajak penghasilan badan.
Aset pajak tangguhan diakui atas seluruh rugi fiskal yang belum digunakan sepanjang besar kemungkinannya
bahwa penghasilan kena pajak akan tersedia sehingga rugi fiskal tersebut dapat digunakan. Estimasi signifikan
oleh manajemen disyaratkan dalam menentukan total aset pajak tangguhan yang dapat diakui, berdasarkan saat
penggunaan dan tingkat penghasilan kena pajak dan strategi perencanaan pajak masa depan.
19
PT TRIKOMSEL OKE Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2012 dan 30 Juni 2011
Serta Posisi Keuangan Pada Tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011
(Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
Penyisihan atas penurunan nilai persediaan diestimasi berdasarkan fakta dan keadaan yang tersedia, termasuk
namun tidak terbatas kepada, kondisi fisik persediaan yang dimiliki, harga jual pasar, estimasi biaya penyelesaian
dan estimasi biaya yang timbul untuk penjualan. Provisi dievaluasi kembali dan disesuaikan jika terdapat tambahan
informasi yang mempengaruhi total yang diestimasi. Nilai tercatat persediaan Perusahaan dan Entitas anak
sebelum cadangan keusangan dan penurunan nilai masing-masing bertotal Rp630.530.463.239 dan
Rp784.877.894.401 pada tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011. Penjelasan lebih lanjut diungkapkan dalam
Catatan 7.
4. ENTITAS ANAK
Pada tanggal 25 November 2008, Perusahaan mengakuisisi 100% saham Trikomsel Pte. Ltd., Perusahaan di
Singapura, yang bergerak dalam bidang distribusi penjualan telepon selular, dengan harga perolehan sebesar nilai
buku yaitu SGD1 dari Bapak Sugiono Wiyono Sugialam, yang merupakan Presiden Direktur dan pemegang saham
perusahaan. Pada tanggal yang sama Perusahaan melakukan peningkatan modal disetor di Trikomsel Pte. Ltd.
Sebesar SGD1.299.999 sehingga investasi Perusahaan menjadi sebesar SGD1.300.000.
Pada tanggal 31 Agustus 2010, Dewan Direksi Trikomsel Pte. Ltd., Singapura menyetujui pembagian dividen yang
diambil dari saldo laba sebesar $AS1.395.785 ekuivalen Rp14.276.241.290 menjadi 1.894.081 lembar saham tanpa
nilai nominal.
Pada tahun 2011, Entitas anak, Trikomsel Pte. Ltd., Singapura telah membayar dividen interim one-tier tax exempt
sebesar $AS4.425.000 (senilai Rp40,17 miliar).
PT Okeshop
Berdasarkan Akta Notaris Lilik Kristiwati, S.H., No. 1 tanggal 1 Oktober 2009, Perusahaan mendirikan PT Okeshop
(OkeShop), yang bergerak dalam bidang perdagangan alat-alat multimedia, komputer, telepon, telepon selular
beserta asesoris dan suku cadangnya. Pendirian tersebut telah mendapat pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak
Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. AHU-57725.AH.01.01.Tahun 2009 tanggal
25 November 2009 dan telah diubah dengan Akta No. 13 tanggal 8 Februari 2010. Perubahan tersebut telah
mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No.
AHU-09871.AH.01.02.Tahun 2010 tanggal 23 Februari 2010, dimana Modal yang telah disetor Perseroan
mengalami peningkatan dari sebesar Rp25.000.000 menjadi sebesar Rp. 2.000.000.000,- yang berasal dari
Perusahaan sebesar Rp. 1.999.975.000,- dan dari PT Delta Sarana Pradana (DSP) sebesar Rp. 25.000,- , sehingga
kepemilikan Perusahaan dan DSP masing-masing sebesar 99,99 % dan 0,01 % Sampai dengan tanggal 31
Desember 2011, OkeShop belum beroperasi secara komersial.
Pada tanggal 8 Februari 2010 dan 17 Maret 2010, Perusahaan telah mengirimkan laporan keterbukaan informasi
kepada Ketua BAPEPAM-LK sehubungan dengan pembentukan Entitas anak, OkeShop, dimana Perusahaan masih
melakukan study sehubungan pendirian OkeShop.
20
PT TRIKOMSEL OKE Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2012 dan 30 Juni 2011
Serta Posisi Keuangan Pada Tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011
(Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
21
PT TRIKOMSEL OKE Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2012 dan 30 Juni 2011
Serta Posisi Keuangan Pada Tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011
(Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
15.645.140.408 50.969.967.487
22
PT TRIKOMSEL OKE Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2012 dan 30 Juni 2011
Serta Posisi Keuangan Pada Tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011
(Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
87.458.622.685 62.211.933.497
Dolar Singapura
293.122.893 772.917.187
Suku bunga tahun untuk call deposit yang ditempatkan pada Bank UBS AG, Singapura adalah sebesar
0.05% pada tahun 2012 dan 2011. Suku bunga tahun untuk Time deposit yang ditempatkan pada PT
Bank Central Asia adalah sebesar 0,4%.
23
PT TRIKOMSEL OKE Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2012 dan 30 Juni 2011
Serta Posisi Keuangan Pada Tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011
(Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
6. PIUTANG USAHA
Akun ini terdiri dari piutang usaha dari pihak ketiga dengan rincian sebagai berikut:
317.087.898.973 267.515.602.345
Pihak ketiga
Pedagang eceran
Jakarta 177.796.849.594 255.621.481.187
Kota lain di Jawa 56.223.790.712 94.583.669.777
Luar Jawa 58.436.633.225 71.469.753.828
PT Carrefour Indonesia 8.146.474.267 13.141.664.324
PT Matahari Putra Prima Tbk. 7.474.098.708 11.587.140.772
PT Hero Supermarket Tbk. 2.268.272.631 3.597.931.630
PT Sony Ericsson Indonesia 2.591.975.965 2.486.303.677
Nokia Indonesia 1.950.357.845 1.958.575.876
Lain-lain (masing-masing di bawah Rp1 miliar) 25.890.509.522 25.197.994.697
340.778.962.469 479.644.515.768
24
PT TRIKOMSEL OKE Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2012 dan 30 Juni 2011
Serta Posisi Keuangan Pada Tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011
(Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
Seluruh piutang usaha di atas (kecuali piutang usaha dari Entitas anak tertentu) digunakan sebagai jaminan atas
utang bank yang diperoleh Perusahaan (Catatan 12).
Analisis umur piutang usaha di atas pada tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011 adalah sebagai berikut:
Persentase terhadap
Total Piutang Usaha
30 Juni 2012 31 Desember 2011 30 Juni 2012 31 Desember 2011
% %
Lancar 1.056.606.642.876 739.365.032.871 90.95 58.24
Telah jatuh tempo:
1-30 hari 70.958.289.510 482.719.695.768 6.11 38.03
31-60 hari 14.195.473.368 30.982.372.534 1.22 2.44
61-90 hari 20.037.590.484 16.364.515.389 1.72 1.29
Mutasi cadangan penurunan nilai atas piutang ragu-ragu adalah sebagai berikut:
25
PT TRIKOMSEL OKE Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2012 dan 30 Juni 2011
Serta Posisi Keuangan Pada Tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011
(Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
Manajemen berpendapat bahwa cadangan penurunan nilai tersebut di atas cukup untuk menutup kemungkinan
kerugian yang timbul dari tidak tertagihnya piutang
7. PERSEDIAAN
30 JUNI 2012 31 DESEMBER 2011
(TIDAK DIAUDIT) (DIAUDIT)
Manajemen Perusahaan dan Entitas anak berkeyakinan bahwa penyisihan atas penurunan nilai persediaan pada
tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011 cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas penurunan nilai
persediaan.
Seluruh persediaan di atas digunakan sebagai jaminan atas utang bank yang diperoleh Perusahaan (Catatan 12).
Pada tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011, persediaan Perusahaan diasuransikan terhadap risiko kerugian
akibat kebakaran, banjir dan risiko lainnya berdasarkan suatu paket polis tertentu dari PT Asuransi Allianz Utama
Indonesia, pihak ketiga, dengan nilai pertanggungan masing-masing sebesar $AS22.000.000 (setara dengan
Rp208.560.000.000 dan Rp199.496.000.000) pada tanggal-tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011, yang
berdasarkan pendapat manajemen Perusahaan adalah cukup untuk menutup kemungkinan kerugian dari risiko-
risiko tersebut.
8. UANG MUKA
30 JUNI 2012 31 DESEMBER 2011
(TIDAK DIAUDIT) (DIAUDIT)
Pihak ketiga
Pembelian persediaan
($AS186.282.209 dan Rp13.975.943.459 pada
tahun 2012; dan $AS150.756.898 dan
(Rp24.599.317.233 pada tahun 2011) 1.779.931.287.529 1.391.662.863.944
Lain-lain 29.971.824.565 14.487.369.150
Uang muka pembelian persediaan merupakan uang muka pembelian telepon selular merek Nokia, Sony Ericsson
dan Blackberry.
26
PT TRIKOMSEL OKE Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2012 dan 30 Juni 2011
Serta Posisi Keuangan Pada Tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011
(Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
9. ASET TETAP
30 Juni 2012 (tidak diaudit)
Selisih Kurs
karena penjabaran
Saldo Awal Penambahan Pengurangan Reklasifikasi laporan keuangan Saldo Akhir
Mutasi 2012
Nilai perolehan
Pemilikan langsung
Bangunan 39.487.406.000 2.822.000.000 - - 1.318.796 42.310.724.796
Peralatan kantor 90.243.953.088 5.858.425.854 286.762.079 - 633.089 95.816.249.952
Kendaraan 9.687.473.954 - 761.057.270 - - 8.926.416.684
Akumulasi penyusutan
Pemilikan langsung
Bangunan 3.417.740.831 1.034.201.369 - - 570.507 4.452.512.707
Peralatan kantor 50.863.636.560 5.492.977.602 192.443.865 - 631.794 56.164.802.091
Kendaraan 6.165.485.108 425.899.003 585.034.676 - - 6.006.349.435
Total akumulasi
penyusutan 60.446.862.499 6.953.077.974 777.478.541 - 1.202.301) 66.623.664.233
Selisih Kurs
karena penjabaran
Saldo Awal Penambahan Pengurangan Reklasifikasi laporan keuangan Saldo Akhir
Mutasi 2012
Nilai perolehan
Pemilikan langsung
Bangunan 39.525.865.295 29.026.305 - (67.485.600) - 39.487.406.000
Peralatan kantor 76.001.742.608 15.849.046.126 1.606.958.271 - 122.625 90.243.953.088
Kendaraan 9.054.107.287 995.000.000 361.633.333 - - 9.687.473.954
Akumulasi penyusutan
Pemilikan langsung
Bangunan 1.472.025.704) 1.982.594.359 - (36.879.232) - 3.417.740.831
Peralatan kantor 40.060.400.362 11.860.110.012 1.056.996.208 - 122.394 50.863.636.560
Kendaraan 5.366.383.173 1.084.910.029 285.808.094 - - 6.165.485.108
Total akumulasi
penyusutan 46.898.809.239 14.927.614.400 1.342.804.302 (36.879.232) )122.394 60.446.862.499
Penyusutan yang dibebankan pada operasi untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 Juni 2012 dan 30
Juni 2011 masing-masing sebesar Rp6.953.077.974 dan Rp7.415.180.584 (Catatan 23).
Rugi atas penjualan aset tetap dicatat sebagai bagian dari akun Beban operasi lainnya pada laporan laba rugi
komprehensif konsolidasian.
Pada tanggal 30 Juni 2012, kendaraan Perusahaan senilai Rp765.000.000 digunakan sebagai jaminan atas utang
pembiayaan kepada PT Bank Jasa Jakarta dan diasuransikan terhadap risiko kebakaran, pencurian dan risiko
27
PT TRIKOMSEL OKE Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2012 dan 30 Juni 2011
Serta Posisi Keuangan Pada Tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011
(Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
lainnya berdasarkan suatu paket tertentu dari Asuransi Buana Independent, pihak ketiga, dengan nilai
pertanggungan sebesar Rp765.000.000 selama 3 tahun.
Hak atas bangunan Perusahaan yang terletak di Jalan Mangga Dua adalah dalam bentuk Hak Guna Bangunan
(HGB) yang berjangka waktu dua puluh (20) tahun dimana jatuh tempo terakhir pada tahun 2028. Hak atas
bangunan Perusahaan yang terletak di Palembang Square dan WTC Serpong adalah dalam bentuk Hak Milik Atas
Satuan Rumah Susun tanpa jangka waktu tertentu.
Berdasarkan kondisi aset tetap, Manajemen Perusahaan berkeyakinan bahwa tidak terdapat indikasi adanya
penurunan nilai aset tetap pada tanggal 30 Juni 2012.
Aset tetap diasuransikan terhadap risiko kerugian akibat kebakaran, banjir dan risiko lainnya berdasarkan suatu
paket polis tertentu dari PT Kurnia Insurance Indonesia, pihak ketiga untuk tahun yang berakhir 30 Juni 2012,
dengan nilai pertanggungan sebesar Rp27.178.825.000, yang berdasarkan pendapat manajemen Perusahaan
adalah cukup untuk menutup kemungkinan kerugian dari risiko-risiko tersebut.
Investasi pada perusahaan asosiasi pada tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011 adalah sebagai berikut
Berdasarkan Akta Notaris Lilik Kristiwati, S.H. No. 4 tanggal 21 Mei 2010, PT OkeShop, Entitas anak, mendirikan
PT Mobile World Indonesia (MWI), yang bergerak dalam bidang perdagangan alat-alat multimedia, komputer,
telepon selular beserta aksesoris dan suku cadangnya. Pendirian tersebut telah mendapat pengesahan dari
Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. AHU-
32716.AH.01.01.Tahun 2010 tanggal 29 Juni 2010 dan telah diumumkan dalam Tambahan Berita Negara
Republik Indonesia No. 58 tanggal 22 Juli 2011 Tambahan No. 20520. Modal yang telah disetor sebesar
Rp3.000.000.000 berasal dari OkeShop, PT Erajaya Swasembada (EJS) dan PT Parastar Echorindo (PSE)
masing-masing sebesar Rp1.000.000.000, sehingga kepemilikan OkeShop, EJS dan PSE masing-masing
sebesar 33,33%.
Rincian total aset, liabilitas, penjualan neto dan laba neto entitas asosiasi adalah sebagai berikut:
28
PT TRIKOMSEL OKE Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2012 dan 30 Juni 2011
Serta Posisi Keuangan Pada Tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011
(Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
29
PT TRIKOMSEL OKE Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2012 dan 30 Juni 2011
Serta Posisi Keuangan Pada Tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011
(Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
964.351.101.983 1.101.084.090.824
Informasi sehubungan dengan utang bank yang diperoleh Perusahaan adalah sebagai berikut:
a. Pada tanggal 10 Maret 2011, Perusahaan menandatangani Perjanjian Fasilitas dengan bank- bank sebagai
berikut, yaitu PT Bank Central Asia Tbk., PT Bank Mandiri (Persero) Tbk., PT Bank Danamon Indonesia, Tbk.,
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. dan Citibank N.A, Jakarta Branch. (selanjutnya disebut Bank),
dengan Citicorp International Limited sebagai facility agent dan PT Bank Central Asia Tbk. sebagai security
agent. Fasilitas ini akan digunakan untuk membiayai kebutuhan modal kerja Perusahaan dan pelunasan utang
bank yang telah ada.
Fasilitas tersebut terdiri dari Tranche A yang merupakan fasilitas berdenominasi Rupiah dengan maksimum
pagu kredit sebesar Rp1.065.000.000.000 dan Tranche B yang merupakan fasilitas berdenominasi Dolar
Amerika Serikat dengan maksimum pagu kredit sebesar $AS15.000.000. Utang atas fasilitas ini dibayar 3 (tiga)
bulan dari tanggal penarikan dan bersifat revolving sampai dengan jangka waktu fasilitas pinjaman, dimana
fasilitas - fasilitas pinjaman tersebut akan jatuh tempo dalam 3 (tiga) tahun dan dapat diperpanjang untuk 2
(dua) tahun berikutnya.
Perjanjian tersebut mensyaratkan Perusahaan termasuk juga Entitas anak untuk memperoleh persetujuan
tertulis terlebih dahulu dari Bank sebelum melakukan tindakan tertentu, yaitu antara lain :
Sehubungan dengan fasilitas di atas, Perusahaan telah memperoleh surat waiver dari PT Bank ANZ Panin
pada tanggal 18 April 2011.
Komitmen, hak dan liabilitas Tranche A senilai Rp90.000.000.000 kepada Citibank telah beralih kepada PT
Bank ICBC Indonesia.
30
PT TRIKOMSEL OKE Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2012 dan 30 Juni 2011
Serta Posisi Keuangan Pada Tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011
(Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
Berdasarkan surat transmisi faksimili dengan nomor referensi 041812/F-POLL tanggal 18 April 2012 dari facility
agent selaku wakil kreditur kepada Perusahaan, Perusahaan telah mendapat persetujuan atas perubahan
susunan pemegang saham dan penerbitan obligasi wajib konversi (OWK).
Seluruh utang bank dijamin dengan kas dan setara kas, piutang usaha, persediaan dan uang muka- pembelian
persediaan.
b. Pada tanggal 25 Maret 2011, Perusahaan menandatangani perjanjian dengan PT Bank UOB Indonesia
(UOBI) dimana Perusahaan memperoleh fasilitas Kredit Revolving dengan pagu kredit maksimum sebesar
Rp250.000.000.000 yang digunakan untuk membiayai keperluan modal kerja dan kebutuhan pendanaan
Perusahaan. Perusahaan juga memperoleh fasilitas Foreign Exchange Line yang terdiri dari Tom, Spot,
Forward, Interest Rate Swap dan Cross Currency Swap dengan batas penggunaan maksimum sebesar
$AS70.000.000.
Perjanjian tersebut mensyaratkan Perusahaan untuk memperoleh persetujuan tertulis terlebih dahulu dari UOBI
sebelum melakukan tindakan tertentu, yaitu antara lain:
1. Melakukan perubahan atas jenis/sifat, karakteristik dan operasional usaha yang sedang dijalankan
perusahaan.
2. Melakukan aktivitas usaha selain dari yang disebutkan dalam anggaran dasar Perusahaan pada saat
penandatanganan akta ini termasuk tapi tidak terbatas melakukan investasi dalam bentuk apapun juga
selain usaha utama (core business) Perusahaan.
3. Membagikan dividen kepada pemegang saham kecuali pembayaran dividen yang sesuai dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku, termasuk tetapi tidak terbatas kepada peraturan perundang-undangan
di bidang pasar modal.
4. Melakukan perubahan anggaran dasar Perusahaan, struktur perusahaan, formasi subsidiari, joint venture
yang dapat memberikan efek yang mempengaruhi kemampuan Perusahaan dalam memenuhi pembayaran
kembali fasilitas kredit.
Sehubungan dengan fasilitas di atas, Perusahaan telah memperoleh surat waiver dari PT Bank ANZ Indonesia
pada tanggal 18 April 2011.
c. Perusahaan memiliki perjanjian kredit dengan PT Bank Central Asia Tbk. (BCA) yang diaktakan dengan Akta
Notaris Veronica Sandra Irawaty Purnadi, S.H., No. 2 tanggal 10 Mei 2006 dan Perubahan Perjanjian Kredit No.
14 tanggal 8 Desember 2006, dimana Perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman dari BCA yang mencakup
fasilitas kredit lokal (rekening koran), serta fasilitas Omnibus Sight Letters of Credit (L/C) dan Trust Receipt
(T/R) atau Usance Payable at Sight L/C (UPAS).
Berdasarkan amandemen perjanjian kredit yang diaktakan dengan Akta Notaris Fathiah Helmi, S.H. No. 27
tanggal 27 Juli 2010, BCA mengurangi total pokok pemberian fasilitas Omnibus L/C, TR dan SBLC menjadi
sebesar $AS3.000.000. Fasilitas tersebut diatas berlaku sejak 10 Mei 2010 dan berakhir pada tanggal 10 Mei
2011.
Sehubungan dengan pendirian PT Okeshop, Perusahaan telah memperoleh surat waiver dari BCA pada
tanggal 25 Maret 2010.
Berdasarkan amandemen perjanjian kredit yang diaktakan dengan Akta Notaris Fathiah Helmi, S.H. No. 15
tanggal 14 Juli 2010, fasilitas diatas telah diperpanjang sampai dengan tanggal 10 Mei 2012.
31
PT TRIKOMSEL OKE Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2012 dan 30 Juni 2011
Serta Posisi Keuangan Pada Tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011
(Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
Perjanjian tersebut juga mensyaratkan Perusahaan untuk memperoleh persetujuan tertulis terlebih dahulu dari
bank sebelum melakukan tindakan tertentu, yaitu antara lain:
- Memperoleh pinjaman/kredit baru;
- Meminjamkan uang kepada pihak lain (selama tidak melebihi 15% ekuitas);
- Melakukan transaksi di luar praktek yang ada;
- Mengajukan permohonan pailit;
- Melakukan investasi, penyertaan, atau membuka usaha baru;
- Menjual atau melepaskan harta tidak bergerak atau kekayaan utama;
- Melakukan peleburan, penggabungan, pengambilalihan atau pembubaran;
- Mengubah status kelembagaan, anggaran dasar, susunan direksi, komisaris serta para pemegang saham.
Berdasarkan surat nomor 30194/GBK/2012 tanggal 3 Mei 2012, fasilitas di atas telah diperpanjang sampai
dengan tanggal 10 Agustus 2012.
Berdasarkan surat nomor 30171/GBK/2012 tanggal 17 April 2012 yang diberikan oleh BCA kepada
Perusahaan, BCA telah menyetujui pengambilalihan PT Global Teleshop oleh Perusahaan.
d. Pada tanggal 5 Maret 2009, Perusahaan menandatangani perjanjian dengan PT Bank ANZ Indonesia (ANZ),
yang diaktakan oleh Notaris Veronica Nataadmadja, S.H., No. 14/L/III/2009 pada tanggal yang sama, dimana
Perusahaan memperoleh fasilitas revolving working capital dengan maksimum pagu kredit gabungan sebesar
$AS20.000.000 yang terdiri dari: working capital dengan pagu kredit sebesar $AS20.000.000 dan trade facility
dengan pagu kredit sebesar $AS10.000.000. Selain itu, Perusahaan juga memperoleh fasilitas transaksi mata
uang asing dengan pagu kredit sebesar $AS3.000.000. Fasilitas-fasilitas tersebut akan digunakan untuk
pembiayaan pembelian persediaan telepon selular dan akan berakhir pada tanggal 5 Maret 2010.
Pada tanggal 19 Maret 2010, Perusahaan telah menandatangani perubahan perjanjian dengan ANZ dimana
Perusahaan memperoleh pinjaman dengan maksimum pagu kredit gabungan sebesar $AS23.000.000. Fasilitas
ini akan berakhir pada tanggal 30 Januari 2011.
Pada tanggal 21 Mei 2010 Perusahaan menandatangani perubahan perjanjian dengan ANZ, dimana
Perusahaan memperoleh tambahan fasilitas dengan maksimum pagu kredit gabungan sebesar $AS40.000.000.
Seluruh fasilitas ini dapat ditinjau kembali setiap saat dan akan ditinjau kembali dalam setiap hal pada tanggal
31 Januari 2011. Sehubungan dengan penambahan fasilitas diatas, Perusahaan telah memperoleh surat waiver
dari bank peserta sindikasi pada tanggal 10 Mei 2010 untuk Tranche A dan 14 Mei 2010 untuk Tranche B.
Perusahaan juga telah memperoleh surat waiver dari BCA pada tanggal 19 Mei 2010.
Pada tanggal 23 Februari 2011, Perusahaan menandatangani perubahan perjanjian dengan ANZ dimana
jangka waktu fasilitas ini akan berakhir pada tanggal 31 Januari 2012.
Perjanjian tersebut juga mensyaratkan Perusahaan untuk memperoleh persetujuan tertulis terlebih dahulu dari
ANZ sebelum melakukan tindakan tertentu, yaitu antara lain:
- Menjaminkan kembali persediaan dan piutang yang telah dijadikan jaminan;
- Memperoleh utang lain.
32
PT TRIKOMSEL OKE Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2012 dan 30 Juni 2011
Serta Posisi Keuangan Pada Tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011
(Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
Pada tanggal 7 Juni 2011, Perusahaan menandatangani perubahan perjanjian dengan ANZ dimana Perusahaan
memperoleh tambahan sub batas Fasilitas Penerbitan Letter of Credit (Fasilitas LC) sebesar $AS10.000.000
dan Fasilitas Penerbitan Letter of Credit (Fasilitas LC) sebesar $AS40.000.000.
Pada tanggal 10 November 2011, Perusahaan menandatangani perubahan perjanjian dengan ANZ dimana
Perusahaan memperoleh tambahan fasilitas Sub batas Trade Finance against Invoice dari $AS2.000.000
menjadi $AS5.000.000.
Pada tanggal 28 Februari 2012, Perusahaan menandatangani perubahan perjanjian dengan ANZ dimana jangka
waktu fasilitas ini akan berakhir tanggal 31 Januari 2013. Perusahaan juga membatalkan fasilitas LC.
Seluruh utang bank dijamin dengan kas dan setara kas, piutang usaha, persediaan, dan uang muka pembelian
persediaan.
e. Pada tanggal 1 Juli 2010 Perusahaan telah menandatangani Perjanjian Fasilitas Kredit dengan Citibank N.A.
(Citibank) dengan pagu kredit maksimum sebesar $AS10.000.000. Perjanjian ini berjangka waktu satu (1)
tahun dan bersifat revolving.
Sehubungan dengan fasilitas diatas, Perusahaan telah memperoleh surat waiver dari ANZ dan BCA masing-
masing pada tanggal 10 Mei 2010 dan 19 Mei 2010.
Pada tanggal 12 September 2011, Perusahaan menandatangani addendum terhadap Fasilitas Kredit mengenai
syarat dan ketentuan tambahan.
Berdasarkan surat nomor 299/CST-TRIO/2012 tanggal 5 April 2012 dari Perusahaan kepada Citibank yang
telah disetujui oleh Citibank pada tanggal 19 April 2012, Citibank telah menyetujui pengambilalihan PT Global
Teleshop oleh perusahaan
f. Pada tanggal 12 Maret 2009, Perusahaan menandatangani perjanjian kredit dengan Standard Chartered Bank
(SCB), dimana Perusahaan memperoleh Import Invoice Financing dengan pagu kredit maksimum sebesar
$AS10.000.000 yang digunakan untuk pembiayaan pembelian telepon selular ke Nokia, Finlandia. Fasilitas
pembiayaan ini merupakan fasilitas dalam denominasi Rupiah dan Dolar Amerika Serikat.
Perusahaan juga memperoleh fasilitas Foreign Exchange I terkait dengan swap suku bunga dan Foreign
Exchange II terkait dengan transaksi forward nilai tukar. Seluruh fasilitas tersebut akan berakhir pada tanggal
28 Februari 2010 dan secara otomatis diperpanjang untuk periode 3 bulan, kecuali terdapat amandemen lain
dari SCB. Pada tanggal 25 Maret 2009, fasilitas Foreign Exchange I tersebut dibatalkan melalui amandemen
perjanjian fasilitas bank. Kemudian pada tanggal 30 Juni 2009, perjanjian fasilitas Import Invoice Financing
tersebut diamandemen kembali untuk mengubah tanggal dimulainya fasilitas pembiayaan tersebut dari tanggal
12 Maret 2009 menjadi tanggal 30 Juni 2009.
Pada tanggal 21 April 2010, Perusahaan menandatangani perubahan perjanjian dengan SCB sehubungan
dengan perpanjangan jangka waktu fasilitas Import Invoice Financing dan fasilitas foreign exchange dari tanggal
21 April 2010 sampai dengan 30 November 2010 dengan fasilitas Import Invoice Financing sebesar
$AS20.000.000 dengan maksimum tenor pembiayaan dua (2) bulan dan membatalkan fasilitas Import Invoice
Financing II sebesar $AS10.000.000. Setelah berakhirnya periode fasilitas, kecuali ditentukan lain oleh Bank,
fasilitas tersebut akan diperpanjang otomatis selama periode 12 bulan.
Sehubungan dengan penambahan fasilitas diatas, Perusahaan telah memperoleh surat waiver dari ANZ dan
BCA masing-masing pada tanggal 10 Mei 2010 dan 19 Mei 2010.
Pada tanggal 29 November 2010, perusahaan menandatangani perpanjangan dan perubahan perjanjian dengan
SCB sehubungan dengan perpanjangan jangka waktu fasilitas Import Invoice Financing dan fasilitas foreign
exchange dari tanggal 29 November 2010 sampai dengan 31 Oktober 2011 dan penambahan fasilitas Import
Invoice Financing sebesar $AS10.000.000.
33
PT TRIKOMSEL OKE Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2012 dan 30 Juni 2011
Serta Posisi Keuangan Pada Tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011
(Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
Pada tanggal 30 November 2011, Perusahaan menandatangani perubahan perjanjian dengan SCB
sehubungan dengan penambahan fasilitas Import Letter of Credit menjadi total sebesar $AS30.000.000 dan
perpanjangan jangka waktu fasilitas dari tanggal 23 November 2011 sampai dengan 31 Oktober 2012.
Melalui korespondensi elektronik dari Perusahaan kepada SCB pada tanggal 9 Maret 2012 Perusahaan telah
menginformasikan bahwa PT Delta Sarana Pradana tidak lagi menjadi pemilik 51% saham pada Perusahaan.
Melalui korespondensi elektronik dari pihak SCB kepada Perusahaan pada tanggal 15 Maret 2012 dan surat
pemberitahuan, SCB menyatakan bahwa SCB telah menerima pemberitahuan tersebut
Seluruh utang bank dijamin dengan piutang usaha dan persediaan.
g. Pada tanggal 16 Juni 2010, Perusahaan telah menandatangani Perjanjian dengan J.P. Morgan Chase Bank
N.A. (J.P. Morgan) untuk memperoleh fasilitas Post Import Finance dengan pagu kredit maksimum sebesar
$AS15.000.000. Perjanjian ini berjangka waktu satu (1) tahun. Berdasarkan perubahan perjanjian fasilitas kredit
tanggal 14 Oktober 2010, J.P. Morgan meningkatkan fasilitas kredit maksimum sebesar $AS25.000.000.
Sehubungan dengan fasilitas di atas, Perusahaan telah memperoleh surat waiver dari ANZ dan BCA masing-
masing pada tanggal 10 Mei 2010 dan 19 Mei 2010.
Pada tanggal 31 Mei 2011, Perusahaan menandatangani perubahan perjanjian fasilitas kredit dimana J.P.
Morgan meningkatkan pagu kredit maksimum menjadi sebesar $AS35.000.000.
h. Pada tanggal 31 Maret 2010 Perusahaan telah menandatangani perjanjian dengan Bank of Tokyo Mitsubishi
UFJ LTD (BTMU) untuk memperoleh fasilitas kredit modal kerja sebesar $AS10.000.000. Perjanjian ini
berjangka waktu 1 (satu) tahun. Selain fasilitas kredit, Perusahaan juga memperoleh fasilitas FX sebesar
$AS3.000.000.
Sehubungan dengan fasilitas di atas, Perusahaan telah memperoleh surat waiver dari ANZ dan BCA masing-
masing pada tanggal 10 Mei 2010 dan 19 Mei 2010.
Perjanjian tersebut mensyaratkan Perusahaan untuk memperoleh persetujuan tertulis terlebih dahulu dari bank
sebelum melakukan tindakan tertentu, yaitu antara lain:
- Menjual, menyewakan, menyerahkan atau melepaskan dan menjaminkan aset Perusahaan kecuali dalam
rangka menjalankan kegiatan usaha sehari-hari.
- Mengambil atau memperoleh pinjaman dari pihak lain kecuali dalam rangka menjalankan kegiatan bisnis
sehari-hari atau melakukan investasi atau meningkatkan kepemilikan pada pihak lain namun tidak
terbatas pada Entitas anak atau afiliasi. Hal ini tidak perlu dilakukan jika tidak atau berpotensi melanggar
ketentuan rasio keuangan yang telah ditentukan.
- Memperoleh aset Perusahaan dengan membeli, menyewa atau yang lainnya kecuali dalam rangka
menjalankan kegiatan usaha sehari-hari.
- Merger atau konsolidasian dengan pihak lain.
- Bertindak sebagai penjamin atau kegiatan yang sama lainnya atas liabilitas pihak ketiga.
Pada tanggal 28 Februari 2011, Perusahaan menandatangani perjanjian kredit dengan BTMU dimana pagu
kredit maksimum bertambah menjadi sebesar $AS15.000.000. Fasilitas ini digunakan untuk modal kerja
Perusahaan. Pada tanggal 28 Februari 2012, Perusahaan menandatangani perjanjian kredit dengan BTMU
sehubungan dengan perubahan jangka waktu fasilitas yang berakhir tanggal 31 Mei 2012. Pada tanggal 31 Mei
2012, Perusahaan menandatangani perubahan schedule perjanjian kredit dengan BTMU sehubungan dengan
perubahan jangka waktu fasilitas yang berakhir tanggal 30 November 2012
Sehubungan dengan penambahan fasilitas kredit di atas, Perusahaan telah memperoleh surat waiver dari ANZ
pada tanggal 18 April 2011.
Berdasarkan surat nomor JKT/CBD-1/04/05/2012 tanggal 24 Mei 2012 yang diberikan oleh BTMU kepada
Perusahaan, BTMU telah menyetujui pengambilalihan PT Global Teleshop oleh Perusahaan.
Seluruh utang bank dijamin dengan kas dan setara kas, piutang usaha, persediaan, dan uang muka pembelian
persediaan.
34
PT TRIKOMSEL OKE Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2012 dan 30 Juni 2011
Serta Posisi Keuangan Pada Tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011
(Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
i. Pada tanggal 14 Juli 2011, Perusahaan telah menandatangani Perjanjian Fasilitas Kredit dengan PT Bank
ICBC Indonesia (ICBC) untuk memperoleh fasilitas Sight/Usance Letter of Credit (L/C) dan/atau Surat Kredit
Berdokumen Dalam Negeri (SKBDN) dan/atau Usance Payable At Sight (UPAS) dengan pagu kredit maksimum
sebesar $AS15.000.000. Perjanjian ini berjangka waktu 1 (satu) tahun.
j. Pada tanggal 16 Maret 2011, Trikomsel Pte. Ltd yang berlokasi di Singapura dan 100% dimiliki oleh Perusahan
telah menandatangani Perjanjian dengan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk., cabang Singapura untuk
memperoleh fasilitas kredit revolving dengan pagu kredit maksimum sebesar $AS7.000.000. Pada tanggal 30
Juni 2012, saldo utang bank yang berasal dari fasilitas ini adalah $As3.400.000.
Suku bunga tahunan dari berbagai fasilitas utang bank di atas adalah sebagai berikut:
Rupiah
Utang bank sindikasi - 9,87%
Utang bank peserta club deal 7,29% -10,25% 10,23% -10,25%
Pinjaman berjangka:
PT Bank Central Asia Tbk. 9,25% - 9,75% 10,00%-10,25%
Cerukan:
PT Bank Central Asia Tbk. 10,25% - 11,25% 10,25%-11,25%
Dolar Amerika Serikat
Utang bank sindikasi - 4.04%-4.06%
Utang bank peserta club deal 3,34% - 3,64% -
Term loan
PT Bank ANZ Indonesia 3,40% - 4,35% 3,40%
Citibank N.A 3,39% -3,86% 3,24%-3,30%
35
PT TRIKOMSEL OKE Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2012 dan 30 Juni 2011
Serta Posisi Keuangan Pada Tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011
(Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
Pihak ketiga:
Rupiah 57.258.844.019 16.628.612.104
87.228.935.365 217.712.859.061
Akun ini pada umumnya merupakan liabilitas kepada para pemasok atas pembelian barang dagang.
Pada tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011, utang usaha pihak ketiga - lainnya dalam Rupiah masing-
masing sebesar Rp325.876.968 dan Rp4.412.539.016 merupakan uang muka pembelian yang diterima dari para
pedagang eceran sehubungan dengan pesanan barang ke Perusahaan.
Menurut manajemen Perusahaan, seluruh utang usaha pada tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011 akan
dilunasi dalam waktu 90 hari.
14. PERPAJAKAN
a. Utang pajak:
30 JUNI 2012 31 DESEMBER 2011
(TIDAK DIAUDIT) (DIAUDIT)
Pajak penghasilan:
Pasal 21 903.535.767 1.103.022.250
Pasal 23 849.541.690 500.821.549
Pasal 29 27.211.265.575 29.718.999.339
Pajak Pertambahan Nilai - 2.341.651.871
Utang pajak penghasilan Entitas anak di luar negeri 2.432.099.687 4.813.150.944
Goods and service tax 3.512.145.660 3.356.356.523
36
PT TRIKOMSEL OKE Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2012 dan 30 Juni 2011
Serta Posisi Keuangan Pada Tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011
(Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
b. Manfaat (beban) pajak penghasilan badan menurut laporan laba rugi komprehensif konsolidasian:
c. Rekonsiliasi antara laba sebelum beban pajak penghasilan badan seperti yang disajikan dalam laporan laba
rugi komprehensif, dan penghasilan kena pajak untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 Juni 2012
dan 30 Juni 2011 adalah sebagai berikut:
30 JUNI 2012 30 JUNI 2011
(TIDAK DIAUDIT) ( TIDAK DIAUDIT)
Beda tetap
Jamuan dan sumbangan 3.131.205.010 2.475.856.296
Beban yang tidak dapat dikurangkan 2.365.215.320 8.020.858.172
Penyusutan aset tetap 59.646.200 24.719.239
Pendapatan bunga (181.559.736) (229.471.831)
37
PT TRIKOMSEL OKE Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2012 dan 30 Juni 2011
Serta Posisi Keuangan Pada Tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011
(Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
Pada bulan April 2011, Perusahaan menerima berbagai macam Surat Ketetapan pajak (SKP) dan Surat
Tagihan Pajak (STP) atas kurang bayar pajak dan denda berdasarkan hasil pemeriksaan pajak penghasilan
pasal 4 (2), 21, 22, 23, pajak penghasilan badan dan pajak pertambahan nilai untuk tahun pajak 2009 sebesar
Rp3.809.584.994. Selain itu Perusahaan juga menerima Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar (SKPLB) atas hasil
pemeriksaan tagihan pajak penghasilan badan tahun 2009 dan Pajak Pertambahan Nilai untuk tahun fiskal
2009 masing-masing sebesar Rp37.546.192.351 dan Rp21.004.013.269, setelah dikurangi dengan kurang
bayar pajak dan denda dari taksiran tagihan pajak penghasilan tahun 2010 sebesar Rp1.577.331.529 dan
denda pajak atas pajak penghasilan pasal 4 (2), 21 dan pajak pertambahan nilai sebesar Rp3.809.584.994
dicatat sebagai beban pajak yang disajikan sebagai bagian dari Beban operasi lainnya pada laporan laba rugi
komprehensif tahun 2011.
Pada bulan Februari 2012, Perusahaan menerima berbagai macam Surat Ketetapan pajak (SKP) dan Surat
Tagihan Pajak (STP) atas kurang bayar pajak dan denda berdasarkan hasil pemeriksaan pajak penghasilan
pasal 4 (2), 21, 22, 23, pajak penghasilan badan dan pajak pertambahan nilai untuk tahun pajak 2010 sebesar
Rp1.016.250.846. Selain itu Perusahaan juga menerima Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar (SKPLB) atas hasil
pemeriksaan tagihan pajak penghasilan badan tahun 2010 dan Pajak Pertambahan Nilai untuk tahun fiskal
2010 masing-masing sebesar Rp7.744.163.104 dan Rp 15.882.148.912, setelah dikurangi dengan kurang
bayar pajak dan denda dari taksiran tagihan pajak penghasilan tahun 2010 sebesar Rp1.135.870.572 dan
denda pajak atas pajak penghasilan pasal 4 (2), 21 dan pajak pertambahan nilai sebesar Rp1.016.250.846
dicatat sebagai beban pajak yang disajikan sebagai bagian dari Beban operasi lainnya pada laporan laba rugi
komprehensif tahun 2011.
38
PT TRIKOMSEL OKE Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2012 dan 30 Juni 2011
Serta Posisi Keuangan Pada Tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011
(Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
e. Rekonsiliasi antara laba sebelum beban pajak penghasilan badan yang dihitung dengan menggunakan tarif
pajak yang berlaku, dengan beban pajak penghasilan badan adalah sebagai berikut:
Beban pajak penghasilan dengan tarif pajak yang berlaku 54.960.964.274 35.395.354.384
f. Pengaruh pajak tangguhan atas beda temporer antara laporan keuangan untuk tujuan komersial dan perpajakan
atas aset dan liabilitas Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 adalah sebagai berikut:
Manajemen berkeyakinan bahwa aset pajak tangguhan dapat dipulihkan kembali melalui penghasilan kena
pajak di masa yang akan datang.
39
PT TRIKOMSEL OKE Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2012 dan 30 Juni 2011
Serta Posisi Keuangan Pada Tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011
(Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
Berdasarkan Perjanjian Kredit tanggal 25 Maret 2010, Perusahaan memperoleh fasilitas kredit dari PT Bank Jasa
Jakarta, pihak ketiga, senilai Rp612.000.000 untuk jangka waktu tiga puluh lima (35) bulan dengan suku bunga
efektif tahunan sebesar 5,25%. Fasilitas kredit tersebut dijaminkan dengan kendaraan Perusahaan senilai
Rp765.000.000. Perusahaan diharuskan untuk mengasuransikan kendaraan yang dijaminkan tersebut selama
periode pinjaman (Catatan 9).
Pada tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011, pembayaran utang sewa pembiayaan pada masa yang akan
datang berdasarkan perjanjian yang telah disebutkan di atas adalah sebagai berikut:
Perusahaan menyediakan imbalan kerja bagi karyawannya yang mencapai usia pensiun pada usia 55 tahun
berdasarkan Undang-undang Ketenagakerjaan No. 13/2003 tanggal 25 Maret 2003. Imbalan kerja tersebut tidak
didanai.
Estimasi liabilitas imbalan kerja karyawan pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 dicatat berdasarkan penilaian
aktuaria yang dilakukan oleh PT Binaputera Jaya Hikmah, aktuaris independen, berdasarkan laporannya masing-
masing bertanggal 10 Januari 2012 dan 31 Januari 2011, dengan menggunakan metode Projected Unit Credit.
Asumsi-asumsi penting yang digunakan dalam penilaian tersebut adalah sebagai berikut:
Beban imbalan kerja karyawan yang diakui dalam laporan laba rugi komprehensif adalah sebagai berikut:
40
PT TRIKOMSEL OKE Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2012 dan 30 Juni 2011
Serta Posisi Keuangan Pada Tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011
(Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
Rincian atas estimasi liabilitas imbalan kerja karyawan adalah sebagai berikut
Mutasi liabilitas imbalan kerja karyawan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 Juni 2012 dan 31
Desember 2011 adalah sebagai berikut:
30 JUNI 2012 31 DESEMBER 2011
(TIDAK DIAUDIT) ( DIAUDIT)
Saldo awal tahun 16.679.906.568 11.113.392.487
Beban imbalan kerja selama tahun berjalan - 5.580.044.081
Realisasi pembayaran manfaat - (13.530.000)
30 Juni 2012
41
PT TRIKOMSEL OKE Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2012 dan 30 Juni 2011
Serta Posisi Keuangan Pada Tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011
(Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
31 Desember 2011
Berdasarkan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan yang diaktakan dengan Akta Notaris Fathiah
Helmi, S.H. No. 40 tanggal 15 April 2011, para pemegang saham Perusahaan antara lain menyetujui pembagian
dividen kas sebesar Rp66.750.000.000, yang diambil dari saldo laba tahun buku 2010, dan menentukan cadangan
umum dari laba neto tahun 2010 sebesar Rp1.000.000.000.
Berdasarkan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan yang diaktakan dengan Akta Notaris Fathiah
Helmi, S.H. No. 72 tanggal 20 April 2012, para pemegang saham Perusahaan antara lain menyetujui pembagian
dividen kas sebesar Rp97.900.000.000, yang diambil dari saldo laba tahun buku 2011, dan menentukan cadangan
umum dari laba neto tahun 2011 sebesar Rp1.000.000.000.
Rincian dari perhitungan laba neto per saham dasar adalah sebagai berikut:
30 JUNI 2012 30 JUNI 2011
(TIDAK DIAUDIT) ( TIDAK DIAUDIT)
42
PT TRIKOMSEL OKE Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2012 dan 30 Juni 2011
Serta Posisi Keuangan Pada Tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011
(Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
Milik Perusahaan
Penjualan telepon selular 2.925.350.846.648 2.402.838.651.425
Penjualan voucher isi ulang 283.264.644.212 412.853.425.655
Lainnya 219.565.122.263 74.167.171.752
3.428.180.613.123 2.889.859.248.832
Rincian pemasok dengan jumlah kumulatif melebihi 10% dari pembelian neto konsolidasian adalah sebagai berikut:
2012 2011
43
PT TRIKOMSEL OKE Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2012 dan 30 Juni 2011
Serta Posisi Keuangan Pada Tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011
(Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
44
PT TRIKOMSEL OKE Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2012 dan 30 Juni 2011
Serta Posisi Keuangan Pada Tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011
(Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
a. Perusahaan melakukan penjualan telepon selular ke PT Mobile World Indonesia pada periode enam bulan 30
Juni 2012 dan 2011 senilai Rp35.901.191.011 dan Rp240.101.799.364. Piutang usaha PT Mobile World
Indonesia yang timbul sehubungan dengan transaksi penjualan tersebut pada tanggal 30 Juni 2012 sebesar
Rp23.976.910.425.
b. Perusahaan melakukan penjualan perangkat ke PT Karyamegah Adijaya pada periode enam bulan 30 Juni 2012 dan
2011 senilai Rp64.638.556.388 dan Rp54.891.385.128. Piutang usaha PT Karyamegah Adijaya yang timbul
sehubungan dengan transaksi penjualan tersebut pada tanggal 30 Juni 2012 sebesar Rp177.761.844.667
c. Perusahaan melakukan penjualan perangkat ke PT Central Tivi Digital pada periode enam bulan 30 Juni 2012 senilai
Rp13.855.949.737. Piutang PT Central Tivi Digital yang timbul sehubungan dengan transaksi penjualan tersebut pada
tanggal 30 Juni 2012 sebesar Rp35.764.525.840.
d. Perusahaan melakukan penjualan telepon selular ke PT Global Teleshop pada periode tiga bulan 30 Juni 2012 dan
2011 senilai Rp145.982.223.794 dan Rp64.931.593.672. Piutang usaha PT Global Teleshop yang timbul sehubungan
dengan transaksi penjualan tersebut pada tanggal 30 Juni 2012 sebesar Rp79.584.618.041
e. Perusahaan memiliki kas dan setara kas pada Standard Chartered Bank pada periode 30 Juni 2012 senilai
Rp34.827.124.980 serta memiliki loan ke Standard Chartered Bank senilai Rp179.024.026.680.
Rincian saldo piutang dan utang yang timbul dari transaksi dengan pihak-pihak berelasi pada tanggal 31 Desember
2011 dan 2010 adalah sebagai berikut:
Persentase terhadap
Total Total Aset/Liabilitas
Aset lancar
Kas dan Setara Kas
Standard Chartered Bank 34.827.124.980 - 0,8913 -
Piutang usaha
PT Karyamegah Adijaya 177.761.844.667 153.899.237.509 4,5495 4,039
PT Global Teleshop 79.584.618.041 21.578.412.483 2.0368 0,566
PT Central Tivi Digital 35.764.525.840 20.522.981.128 0.9153 0,539
PT Mobile World Indonesia 23.976.910.425 71.514.971.225 0,6137 1,877
Liabilitas lancar
Utang Bank
Standard Chartered Bank 179.024.026.680 - 6,4848 -
Persentase terhadap
Total Total Pendapatan
45
PT TRIKOMSEL OKE Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2012 dan 30 Juni 2011
Serta Posisi Keuangan Pada Tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011
(Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
Sifat hubungan dan transaksi Perusahaan dengan pihak-pihak berelasi tersebut di atas adalah sebagai berikut:
PT Mobile World Indonesia Perusahaan yang 33,33% sahamnya Jasa distribusi telepon selular
dimiliki oleh PT Okeshop, salah satu
Entitas anak.
Standard Chartered Bank Perusahaan yang memiliki saham Bank dan Utang Bank
Perusahaan
Pada tanggal 30 Juni 2011, Perusahaan memiliki aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing sebagai
berikut:
Aset
Ringgit Malaysia
Kas 436 1.293.675
Yuan China
Kas 13.584 20.360.243
Dolar Hong Kong
Kas 4.362 5.329.627
Baht Thailand
Kas 11.200 3.332.560
Dolar Taiwan
Kas 11.617 3.480.337
Peso Filipina
Kas 38.420 8.590.136
Poundsterling Inggris
Kas 519 7.642.336
Dolar Australia
Kas 161 1.533.303
Yen Jepang
Kas 1.162 139.009
Dong Vietnam
Kas 671.000 288.530
46
PT TRIKOMSEL OKE Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2012 dan 30 Juni 2011
Serta Posisi Keuangan Pada Tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011
(Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
Dolar Singapura
Kas 1.842 13.657.785
Bank 329.142 2.453.850.945
Aset tidak lancar lainnya - neto
Deposit sewa, telepon dan keamanan 1.000 7.415.240
Liabilitas
Dolar Amerika Serikat
Utang bank 120.671.918 1.143.969.783.209
Utang usaha 24.388.050 87.228.935.365
Pada tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011, Perusahaan mempunyai perjanjian-perjanjian dan komitmen
penting dengan pihak-pihak ketiga sebagai berikut:
b. Pada tanggal 21 Desember 2009, Perusahaan menandatangani nota kesepahaman dengan PT Asuransi Adira
Dinamika untuk menetapkan dan menuangkan pemahaman awal mereka atas rencana kerjasama untuk
memberikan perlidungan asuransi telepon selular dan/atau netbook yang dijual kepada konsumen
Perusahaan. Nota kesepakatan ini berlaku 6 (enam) bulan sejak tanggal ditandatanganinya nota
tersebut.Perjanjian ini telah di amandemen beberapa kali. Terakhir pada tanggal 19 Desember 2011 dimana
perjanjian ini akan berlaku sampai 31 Desember 2012.
c. Berdasarkan Amandemen Perjanjian Kerjasama kerjasama dengan PT Natrindo Telepon Selular (AXIS)
pada tanggal 3 Januari 2011, Perusahaan ditunjuk sebagai Distributor Nasional AXIS. Perjanjian tersebut
berlaku selama dua belas (12) bulan sejak ditandatanganinya perjanjian sampai tanggal 31 Desember 2011
dan telah, diperpanjang sampai tanggal 31 Desember 2012.
47
PT TRIKOMSEL OKE Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2012 dan 30 Juni 2011
Serta Posisi Keuangan Pada Tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011
(Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
Pada tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011, Perusahaan mempunyai perjanjian-perjanjian dan komitmen
penting dengan pihak-pihak ketiga sebagai berikut:
d. Pada tanggal 17 Januari 2011, Perusahaan menandatangani perjanjian kerjasama penjualan barang dengan
PT Sinergitama Komindo. Perjanjian tersebut berlaku untuk jangka waktu satu (1) tahun terhitung sejak
tanggal perjanjian tersebut ditandatangani dan otomatis diperpanjang untuk jangka waktu satu (1) tahun
selanjutnya kecuali kedua belah pihak sepakat untuk tidak memperpanjang perjanjian tersebut secara tertulis,
dimana kedua belah pihak sepakat untuk bekerjasama dalam rangka penawaran, pemasaran dan penjualan
barang, dimana Perusahaan memasok barang pada depo/outlet PT Sinergitama Komindo untuk dijual ke
konsumen.
e. Pada tanggal 10 Februari 2011, Perusahaan menandatangani Perjanjian Penunjukan Dealer Retail dengan PT
Indosat Tbk. Perjanjian tersebut berlaku sejak tanggal 1 Januari 2011 sampai dengan tanggal 31 Desember
2011, dimana PT Indosat Tbk menyetujui Perusahaan untuk menjadi Dealer Retail PT Indosat Tbk dan oleh
karenanya Perusahaan menjadi berhak untuk menjual Produk Indosat melalui jaringan distribusi Perusahaan.
dan telah diperpanjang sampai dengan 31 Desember 2012.
Pada tanggal 4 November 2010, Perusahaan mengadakan kerjasama berjudul Kontrak Induk untuk
Pengadaan Handset atau Software No. 32000001380, berlaku sampai dengan tanggal 3 November 2013.
f. Pada tanggal 18 September 2011. Perusahaan menandatangani Perjanjian Distributor dengan HTC
Corporation, Taiwan. Perjanjian tersebut berlaku untuk jangka waktu 1 (satu) tahun, yaitu sampai dengan
tanggal 28 September 2012 dan dapat diperpanjang secara otomatis untuk jangka waktu 1(satu) tahun dimana
HTC Corporation menunjuk Perusahaan sebagai distributor (termasuk menjual, memasarkan dan
memberikan jasa perbaikan) produk mobile devices HTC.
g. Pada tanggal 10 Februari 2009, Perusahaan menandatangani Perjanjian Kerjasama tentang Verifikasi atau
Penelusuran Teknis Impor Produk Elektronika dengan Kerjasama Operasi Sucofindo-Surveyor Indonesia,
pihak ketiga. Perjanjian ini berlaku untuk jangka waktu satu (1) tahun sejak ditandatanganinya perjanjian, dan
otomatis diperpanjang.
h. Pada tanggal 1 Januari 2009, Perusahaan mengadakan perjanjian konsinyasi dengan PT Alfa Retailindo Tbk
("Alfa"). Perjanjian tersebut menyatakan bahwa Perusahaan akan memberikan persediaan barang ke Alfa dan
Alfa akan menerima barang dagangan sesuai dengan syarat yang disepakati dalam kontrak. Perjanjian ini
berlaku efektif sejak tanggal 1 Januari 2009 sampai Desember 31 Desember 2009. Perjanjian terakhir
perpanjangan tanggal 1 Januari 2011 dan efektif sejak 1 Januari 2011 sampai dengan 31 Desember 2011.
Telah diperpanjang sampai dengan 31 Desember 2012.
i. Pada tanggal 1 Januari 2010, Perusahaan menandatangani perjanjian dengan Carrefour. Perjanjian tersebut
menyatakan bahwa Perusahaan akan mengirimkan barang berupa komputer kepada Carrefour dan Carrefour
akan menerima barang tersebut sesuai dengan persyaratan yang telah disetujui di dalam perjanjian tersebut.
Perjanjian ini telah diperpanjang sampai dengan 31 Desember 2012.
Berdasarkan perjanjian kerjasama tanggal 1 Maret 2007, Perusahaan dan Carrefour sepakat untuk menjalin
kerjasama penjualan Carrefour Isi Pulsa (Electronic Top-Up). Perjanjian tersebut mulai berlaku sejak tanggal 1
April 2007 dan akan berakhir pada tanggal 1 April 2009, namun dapat diperpanjang untuk jangka waktu 1
(satu) tahun berikutnya berdasarkan kesepakatan dari kedua belah pihak. Perjanjian ini telah diperpanjang
beberapa kali. Perpanjang terakhir adalah sampai dengan 31 Desember 2012.
j. Pada tanggal 2 Januari 2007, Perusahaan menandatangani perjanjian sewa dengan PT Gramedia Asri Media
(Gramedia), dimana Gramedia menyediakan tempat bagi Perusahaan untuk menjual telepon selular dan
voucher isi ulang. Perjanjian tersebut berlaku efektif sejak ditandatanganinya perjanjian tersebut sampai
dengan tanggal 31 Desember 2007 dan telah diperpanjang sampai dengan tanggal 31 Desember 2011.
Perjanjian ini telah diperpanjang sampai dengan 31 Desember 2012.
48
PT TRIKOMSEL OKE Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2012 dan 30 Juni 2011
Serta Posisi Keuangan Pada Tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011
(Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
Pada tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011, Perusahaan mempunyai perjanjian-perjanjian dan komitmen
penting dengan pihak-pihak ketiga sebagai berikut:
l. Pada tanggal 15 Agustus 2008, Perusahaan menandatangani Perjanjian Pembelian dengan Sony Ericsson
Mobile Communications AB, Swedia (Sony Ericsson), dimana Sony Ericsson menunjuk Perusahaan sebagai
distributor non-eksklusif atas produk Sony Ericsson di Indonesia. Perjanjian tersebut berlaku efektif sejak
ditandatanganinya perjanjian tersebut dan akan berakhir apabila ada kesepakatan antara kedua belah pihak
untuk mengakhiri perjanjian tersebut.
m. Pada tanggal 6 Juni 2005, Perusahaan menandatangani perjanjian dengan Nokia Pte. Ltd. (Nokia), dimana
Perusahaan ditunjuk sebagai distributor non-eksklusif untuk menjual produk Nokia di Indonesia. Perjanjian ini
berlaku sejak ditandatanganinya perjanjian tersebut dan akan berakhir pada tanggal 31 Desember 2007.
Perjanjian tersebut telah diperpanjang melalui amandemen perjanjian No. 8 tanggal 18 Februari 2010 dan
berlaku efektif sejak tanggal 1 Januari 2010 sampai dengan tanggal 31 Desember 2011. Perjanjian ini telah
diperpanjang sampai dengan 31 Desember 2012.
n. Pada tanggal 10 Juni 2010, Trikomsel Pte. Ltd., Entitas anak, menandatangani perjanjian Master Purchase
Agreement dengan Sony Ericsson. Perjanjian ini mulai berlaku sejak tanggal penandatanganan sampai
diakhiri oleh salah satu pihak.
o. Pada tanggal 21 November 2011, Perusahaan telah menadatangani perjanjian distributor dengan PT Lenovo
Indonesia. Perjajian distribusi ini berlaku sampai dengan tanggal 26 Desember 2013.
p. Pada tanggal 9 November 2011, Perusahaan menadatangani perjanjian dengan Homecast Co Ltd. Perjanjian
ini akan berlaku sampai dengan kedua belah pihak memutuskan perjanjian secara tertulis.
r. Pada tanggal 5 Juli 2011, Perusahaan mengadakan perjanjian kerjasama penjualan dengan PT Samsung Electronics
Indonesia. Perjanjian ini berlaku sampai dengan tanggal 30 September 2011. Pada tanggal 2 Januari 2012,
Perusahaan mengadakan perjanjian Kerjasama Penjualan dengan PT Samsung Electronics Indonesia yang berlaku
sampai dengan 31 Desember 2012.
s. Pada tanggal 19 September 2011, Perusahaan menandatangani perjanjian dengan PT Hewlett Packard Indonesia
dan Hewlett Packard Singapore Pte., Ltd (HP) sehubungan dengan persetujuan sebagai non-exclusive partner untuk
pembelian, penjualan kembali dan sublicense dari produk-produk HP dan pendukungnya. Perjanjian ini berlaku
sampai dengan diakhiri oleh para pihak.
t. Pada tanggal 7 Maret 2012, Perusahaan mengadakan perjanjian jual beli saham bersyarat dengan PT Trilinium
sehubungan dengan pembelian 800.000 lembar saham yang merupakan 80% dari total modal disetor dan
ditempatkan PT Global Teleshop
u. Pada tanggal 18 April 2012, Perusahaan menandatangani adendum pertama atas perjanjian jual beli saham
bersyarat dengan PT Trilinium. Di dalam adendum pertama tersebut, PT Trilinium sepakat untuk menjual seluruh
saham PT Global Teleshop miliknya beserta seluruh hak yang melekat pada saham tersebut dan Perusahaan
mensyaratkan agar kepemilikan Perusahaan tidak akan terdilusi lebih dari 20% setelah PT Global Teleshop
melakukan Penawaran Umum Perdana
49
PT TRIKOMSEL OKE Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2012 dan 30 Juni 2011
Serta Posisi Keuangan Pada Tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011
(Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
Sesuai dengan PSAK No. 5 (Revisi 2009), Pelaporan Segmen, informasi segmen berikut adalah berdasarkan
informasi yang digunakan oleh manajemen dalam mengevaluasi kinerja tiap segmen usaha dan menentukan
pengalokasian sumber daya.
Perusahaan dan Entitas Anak mengelompokkan segmen distribusi berdasarkan saluran distribusi sebagai berikut:
Penjualan neto
Perusahaan:
Pedagang eceran 1.833.425.176.986 1.609.202.137.507
Toko sendiri 725.928.948.437 706.243.043.327
Regional 1.088.545.276.188 1.126.483.737.914
50
PT TRIKOMSEL OKE Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2012 dan 30 Juni 2011
Serta Posisi Keuangan Pada Tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011
(Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
Perusahaan dan Entitas anak juga mengelompokkan segmen geografis berdasarkan lokasi pelanggan yang terdiri
dari wilayah Jabodetabek (Jakarta, Bogor, Tangerang, dan Bekasi), Jawa, luar Jawa dan luar negeri sebagai
berikut:
30 JUNI 2012 30 JUNI 2011
(TIDAK DIAUDIT) ( TIDAK DIAUDIT)
Pendapatan neto
Jabodetabek 1.190.569.809.325 1.160.684.726.029
Jawa 581.493.655.330 588.784.131.876
Luar Jawa 787.290.660.768 565.976.322.929
Regional 1.088.545.276.188 1.126.483.737.914
Tabel berikut menyajikan nilai tercatat dan estimasi nilai wajar dari instrumen keuangan Perusahaan dan Entitas
anak pada tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011.
Aset Keuangan
Liabilitas Keuangan
51
PT TRIKOMSEL OKE Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2012 dan 30 Juni 2011
Serta Posisi Keuangan Pada Tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011
(Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
Aset Keuangan
Liabilitas Keuangan
Nilai wajar didefinisikan sebagai total dimana instrumen tersebut dapat dipertukarkan di dalam transaksi jangka
pendek antara pihak yang berkeinginan dan memiliki pengetahuan yang memadai melalui suatu transaksi yang
wajar, selain di dalam penjualan terpaksa atau penjualan likuidasi. Nilai wajar didapatkan dari kuotasi harga pasar,
model arus kas diskonto dan model penentuan harga opsi yang sewajarnya.
Nilai wajar asset keuangan dan liabilitas keuangan dalam total signifikan mendekati nilai tercatat karena jangka
waktu tempo yang pendek atas instrument keuangan tersebut.
Liabilitas keuangan pokok Perusahaan terdiri dari utang bank, utang usaha, biaya yang masih harus dibayar dan
liabilitas jangka pendek lainnya. Tujuan utama dari liabilitas keuangan adalah untuk mengumpulkan dana bagi
operasi Perusahaan. Selain itu, Perusahaan juga memiliki berbagai aset keuangan seperti kas dan setara kas,
piutang usaha, piutang lain-lain, aset lancar dan aset tidak lancar lainnya yang dihasilkan langsung dari operasinya.
Risiko utama yang timbul dari instrumen keuangan Perusahaan adalah risiko suku bunga atas nilai wajar dan arus
kas, risiko nilai tukar mata uang asing, risiko kredit dan risiko likuiditas. Kepentingan untuk mengelola risiko ini telah
meningkat secara signifikan dengan mempertimbangkan perubahan dan volatilitas pasar keuangan baik di
Indonesia maupun internasional. Direksi Perusahaan menelaah dan menetapkan kebijakan untuk mengelola risiko
yang dirangkum di bawah ini.
Risiko suku bunga atas nilai wajar dan arus kas adalah risiko dimana nilai wajar arus kas di masa depan yang
berfluktuasi karena perubahan tingkat suku bunga pasar. Perusahaan terpengaruh risiko perubahan suku
bunga pasar terutama terkait dengan pinjaman modal dan cerukan. Pinjaman dengan suku bunga
mengambang menyebabkan Perusahaan terpengaruh risiko suku bunga atas nilai wajar. Tidak terdapat
pinjaman Perusahaan yang dikenakan suku bunga tetap.
Saat ini, Perusahaan tidak mempunyai kebijakan formal lindung nilai atas risiko suku bunga. Untuk pinjaman
modal kerja dan cerukan, Perusahaan dapat berupaya untuk mengatasi risiko suku bunga dengan
mengalihkannya kepada para pelanggan
52
PT TRIKOMSEL OKE Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2012 dan 30 Juni 2011
Serta Posisi Keuangan Pada Tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011
(Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
Sebagai akibat transaksi yang dilakukan dengan penjual dari luar negeri, laporan posisi keuangan Perusahaan
dapat dipengaruhi secara signifikan oleh perubahan nilai tukar Dolar Amerika Serikat/Rupiah. Saat ini,
Perusahaan tidak mempunyai kebijakan formal lindung nilai transaksi dalam mata uang asing. Namun,
Perusahaan mempunyai deposito berjangka dalam mata uang Dolar Amerika Serikat yang dapat memberikan
lindung nilai secara natural yang terbatas dalam menghadapi dampak fluktuasi nilai tukar Rupiah dengan mata
uang asing.
Risiko nilai tukar mata uang asing adalah risiko nilai wajar arus kas di masa depan yang berfluktuasi karena
perubahan kurs pertukaran mata uang asing. Perusahaan terpengaruh risiko perubahan mata uang asing
terutama berkaitan dengan kas dan setara kas, investasi jangka pendek, piutang usaha, piutang lainnya, utang
usaha dan utang lainnya dalam mata uang Dolar Amerika Serikat.
Risiko nilai tukar mata uang asing adalah risiko nilai wajar arus kas di masa depan yang berfluktuasi karena
perubahan kurs pertukaran mata uang asing. Perusahaan terpengaruh risiko perubahan mata uang asing
terutama berkaitan dengan kas dan setara kas, investasi jangka pendek, piutang usaha, piutang lainnya, utang
usaha dan utang lainnya dalam mata uang Dolar Amerika Serikat.
Aset dan liabilitas moneter Perusahaan dalam mata uang asing pada tanggal 31 Desember 2011 disajkan
dalam Catatan 26.
c. Risiko kredit
Risiko kredit adalah risiko dimana pihak lawan transaksi gagal memenuhi kewajibannya berdasarkan instrumen
keuangan dan menyebabkan kerugian keuangan. Perusahaan terkena risiko ini dari kredit yang diberikan
kepada pelanggan. Perusahaan hanya melakukan transaksi dengan pihak-pihak yang diakui dan dapat
dipercaya. Hal ini merupakan kebijakan Perusahaan dimana semua pelanggan yang akan melakukan
pembelian secara kredit harus melalui prosedur verifikasi kredit. Selain itu, posisi piutang pelanggan dipantau
secara terus-menerus untuk mengurangi kemungkinan piutang yang tidak tertagih.
d. Risiko likuiditas
Dalam pengelolaan risiko likuiditas, Perusahaan mengawasi dan mempertahankan tingkat kas dan setara kas
yang dianggap memadai untuk membiayai operasi Perusahaan dan untuk mengurangi dampak dari fluktuasi
arus kas. Perusahaan juga secara teratur mengevaluasi proyeksi dan aktual arus kas dan terus-menerus
memantau kondisi pasar keuangan untuk mempertahankan fleksibilitas dalam penggalangan dana dengan
berkomitmen dengan fasilitas kredit tersedia.
e. Pengelolaan modal
Tujuan utama pengelolaan modal Perusahaan adalah untuk memastikan pemeliharaan rasio modal yang sehat
untuk mendukung usaha dan memaksimalkan imbalan bagi pemegang saham.
Selain itu, Perusahaan dipersyaratkan oleh Undang-undang Perseroan Terbatas efektif tanggal 16 Agustus
2007 untuk mengkontribusikan sampai dengan 20% dari modal saham ditempatkan dan disetor penuh ke dalam
dana cadangan yang tidak boleh didistribusikan. Persyaratan permodalan eksternal tersebut dipertimbangkan
oleh Perusahaan pada Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).
Perusahaan mengelola struktur permodalan dan melakukan penyesuaian terhadap perubahan kondisi ekonomi.
Tidak ada perubahan atas tujuan, kebijakan maupun proses pada tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011.
Kebijakan Perusahaan adalah mempertahankan struktur permodalan yang sehat untuk mengamankan akses
terhadap pendanaan pada biaya yang wajar.
53
PT TRIKOMSEL OKE Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2012 dan 30 Juni 2011
Serta Posisi Keuangan Pada Tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011
(Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
Berikut ini adalah beberapa standar akuntansi yang telah diterbitkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan
(DSAK) yang dipandang relevan terhadap pelaporan keuangan Perusahaan namun belum berlaku efektif untuk
laporan keuangan tahun 2011:
Menjelaskan bagaimana memasukkan transaksi dalam mata uang asing dan kegiatan usaha luar negeri ke
dalam laporan keuangan entitas dan bagaimana menjabarkan laporan keuangan ke dalam mata uang
penyajian.
Mengatur perlakuan akuntansi aset tetap, sehingga pengguna laporan keuangan dapat memahami informasi
mengenai investasi entitas dalam aset tetap dan perubahan dalam investasi tersebut. Masalah utama dalam
akuntansi aset tetap adalah pengakuan aset, penentuan total tercatat, pembebanan penyusutan, dan rugi
penurunan nilainya.
c. PSAK No. 18 (Revisi 2010), Akuntansi dan Pelaporan Program Manfaat Purnakarya
Mengatur tentang penentuan biaya manfaat purnakarya dalam laporan keuangan pemberi kerja yang memiliki
program manfaat purnakarya. Dengan demikian Pernyataan ini melengkapi PSAK 24 (Revisi 2010) Imbalan
Kerja.
Mengatur akuntansi dan pengungkapan imbalan kerja dan mensyaratkan pengakuan liabilitas dan beban jika
pekerja telah memberikan jasanya dan entitas menikmati manfaat ekonomik yang dihasilkan dari jasa tersebut.
Mengatur kebijakan akuntansi dan pengungkapan yang sesuai, baik bagi lessee maupun lessor terkait dengan
sewa, yang berlaku untuk perjanjian yang mengalihkan hak untuk menggunakan aset meskipun penyediaan
jasa substansial oleh lessor tetap diperlukan dalam mengoperasikan atau memelihara asset tersebut.
Mengatur perlakuan akuntansi untuk pajak penghasilan dalam menghitung konsekuensi pajak kini dan
mendatang untuk pemulihan/(penyelesaian) total tercatat aset/(liabilitas) masa depan yang diakui dalam
laporan posisi keuangan; dan transaksi dan kejadian lain pada periode kini yang diakui dalam laporan
keuangan entitas.
54
PT TRIKOMSEL OKE Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2012 dan 30 Juni 2011
Serta Posisi Keuangan Pada Tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011
(Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
Menetapkan prinsip penyajian instrumen keuangan sebagai liabilitas atau ekuitas dan saling hapus aset
keuangan dan liabilitas keuangan.
Mengatur pelaporan keuangan entitas yang melakukan transaksi pembayaran berbasis saham.
PSAK ini mengatur prinsip-prinsip dasar pengakuan dan pengukuran aset keuangan, liabilitas keuangan, dan
kontrak pembelian atau penjualan item nonkeuangan. Persyaratan penyajian informasi instrumen keuangan
diatur dalam PSAK 50 (revisi 2010): Instrumen Keuangan: Penyajian. Persyaratan pengungkapan informasi
instrumen keuangan diatur dalam PSAK 60: Instrumen Keuangan: Pengungkapan.
PSAK revisi ini menetapkan prinsip penentuan dan penyajian laba per saham, sehingga meningkatkan daya
banding kinerja antar entitas yang berbeda pada periode pelaporan yang sama, dan antar periode pelaporan
berbeda untuk entitas yang sama.
Mensyaratkan pengungkapan dalam laporan keuangan yang memungkinkan para pengguna untuk
mengevaluasi signifikansi instrumen keuangan atas posisi dan kinerja keuangan; dan jenis dan besarnya risiko
yang timbul dari instrumen keuangan yang mana entitas terekspos selama periode dan pada akhir periode
pelaporan, dan bagaimana entitas mengelola risiko-risiko tersebut.
l. ISAK No. 15, PSAK 24 - Batas Aset Imbalan Pasti, Persyaratan Pendanaan Minimum dan Interaksinya
Memberikan pedoman bagaimana menilai pembatasan total surplus dalam program imbalan pasti yang dapat
diakui sebagai aset dalam PSAK No. 24 (revisi 2010), Imbalan Kerja.
m. ISAK No. 20, Pajak penghasilan - Perubahan Dalam Status Pajak Entitas atau Para Pemegang Saham
Membahas bagaimana suatu entitas memperhitungkan konsekuensi pajak kini dan pajak tangguhan karena
perubahan dalam status pajaknya atau pemegang sahamnya.
o. ISAK No. 24, Evaluasi Substansi beberapa Transaksi yang Melibatkan suatu Bentuk Legal Sewa
Perusahaan sedang mengevaluasi dan belum menentukan dampak dari Standar dan Interpretasi yang direvisi dan
yang baru tersebut terhadap laporan keuangannya.
Informasi berikut pada Appendix 1 sampai dengan Appendix 5 adalah informasi tambahan
PT Trikomsel Oke Tbk, entitas induk saja, yang menyajikan penyertaan Perusahaan pada entitas anak berdasarkan
metode biaya.
Informasi berikut adalah laporan keuangan tersendiri PT Trikomsel Oke Tbk, entitas induk, yang merupakan informasi
tambahan dalam laporan keuangan konsolidasian PT Trikomsel Oke Tbk dan Entitas anak pada tanggal-tanggal pada 30
Juni 2012 dan 31 Desember 2011.
55
PT TRIKOMSEL OKE Tbk. DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN POSISI KEUANGAN ENTITAS INDUK
30 JUNI 2012 DAN 31 DESEMBER 2011
(Disajikan dalam Rupiah)
ASET
ASET LANCAR
Kas dan setara kas
Pihak berelasi 29.602.572.034 -
Pihak ketiga 100.678.894.090 101.994.954.719
Piutang usaha
Pihak berelasi 317.087.898.973 267.515.602.345
Pihak ketiga - setelah dikurangi cadangan
penurunan nilai Rp5.446.723.128 pada
tanggal-tanggal 30 Juni 2012 dan
31 Desember 2011 809.823.066.341 987.872.240.389
Piutang lain-lain - Pihak ketiga 34.163.159.054 66.964.543.631
Persediaan - setelah dikurangi cadangan atas
penurunan nilai persediaan sebesar
Rp5.230.487.093 pada tanggal-tanggal
30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011 612.939.952.146 770.169.642.524
Biaya dibayar di muka 40.492.204.317 42.847.192.329
Pajak dibayar dimuka 2.117.976.852 -
Uang muka
Pihak ketiga 1.799.586.149.438 1.406.150.233.094
Aset lancar lainnya - neto - 22.310.061.168
* telah disajikan kembali atas pencatatan investasi pada entitas anak yang dicatat berdasarkan metode ekuitas ke metode biaya sesuai dengan
penerapan PSAK No. 4 (Revisi 2009) yang berlaku efektif mulai 1 Januari 2011/have been restated for the investments in subsidiaries which
were recorded under the equity method to cost method following the implementation of PSAK No. 4 (Revised 2009) which become effective on
January 1, 2011.
Appendix 1
PT TRIKOMSEL OKE Tbk. DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN POSISI KEUANGAN ENTITAS INDUK (lanjutan)
30 JUNI 2012 DAN 31 DESEMBER 2011
(Disajikan dalam Rupiah)
EKUITAS
Modal saham - nilai nominal
Rp100 per saham
Modal dasar - 12.000.000.000
saham pada tanggal 30 Juni 2012
dan 31 Desember 2011
Modal ditempatkan dan disetor
penuh - 4.450.000.000 saham
pada tanggal 30 Juni 2011
dan 31 Desember 2011 445.000.000.000 445.000.000.000
Tambahan modal disetor - neto 50.992.584.389 50.992.584.389
Saldo laba
Telah ditentukan penggunaannya 4.000.000.000 3.000.000.000
Belum ditentukan penggunaannya 619.005.431.042 554.366.164.696
Appendix 2
PT TRIKOMSEL OKE Tbk. DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF ENTITAS INDUK
Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
30 Juni 2012 dan 2011
(Disajikan dalam Rupiah)
Diatribusikan kepada
Pemilik entitas induk 163.539.266.346 103.613.072.847
LABA TAHUN BERJALAN 163.539.266.346 103.613.072.847
Pendapatan (beban) komprehensif lainnya - -
Total laba komprehensif selama tahun berjalan 163.539.266.346 103.613.072.847
Diatribusikan kepada
Pemilik entitas induk 163.539.266.346 103.613.072.847
Appendix 3
PT TRIKOMSEL OKE Tbk.
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS - ENTITAS INDUK
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
30 Juni 2012 dan 2011
(Disajikan dalam Rupiah)
Selisih Kurs
karena
Appendix 4
PT TRIKOMSEL OKE Tbk. DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN ARUS KAS ENTITAS INDUK
Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
30 Juni 2012 dan 2011
(Disajikan dalam Rupiah)
Appendix 5