Anda di halaman 1dari 2

BAB II

GAMBARAN UMUM LOKASI KKN

I. Sejarah Singkat Desa Kautu


Kautu dalam bahasa Banggai terdiri dari dua suku kata yakni Kau dan Tu. Kau
artinya Kayu, sedangkan Tu artinya asli. Jadi pengertian Kautu yaitu Kayu Asli. Dan yang
dimaksud dengan asli dalam cerita rakyat ini adalah kayu bertuah (Keramat).
Konon berita dahulu dipemukiman ini tinggal seorang lelaki yang berasal dari pulau
Jawa dan pekerjaannya adalah pandai besi. Yang mengherankan yaitu alat sebagai penempah
Besi sehingga menjadi kebutuhan Manusia seperti parang,pisau,tombak dan lain-lain
kesemuanya dari bahan Kayu. Saking kagumnya manusia-manusia yang lalu lalang disekitar
tempat pemukiman ini,atas keampuhan Kayu yang dijadikan alat penempah besi,maka
pemukiman ini popular dengan sebutan Kautu,maksudnya kayu yang Bertuah (keramat). Dan
pondok kediaman pandai besi tersebut sekarang menjadi bangunan Mesjid Kautu.
Terbentuknya Desa Kautu sehingga menjadi saatu kesatuan Masyarakat yang
mempunyai Organisasi pemerintahan, adalah hasil perpindahan dari dua kelompok
Masyarakat yang dalam kurun waktu singkat sudah memiliki peradaban yang cukup baik,
yaitu di Gunung Tomu-tomusi (terletak jauh sebelah timur Kautu).
Pemindahan ke Pemukiman Desa Kautu sekarang, adalah Wasiat dari Bapak
Potumbak (pimpinan kelompok masyrakat gunung Tomu-tomusi) disaat mengakhiri hayatnya
kepada anak tunggalnya bernama Tambas. Jika ditelusuri, tentunya latar belakang dari wasiat
pemindahan tersebut ada kaitan erat dengan cerita rakyat sebagaimana yang tekah di uraikan
diatas.
Bapak Tambas selaku satu-satunya pewaris kepemimpinan almarhum Ayahnya yang
dibekali juga dengan wasiat terakhir, memiliki pandangan jauh kedepan, bahwa wasiat ini
tentunya mengandung makna yang mendalam, dan satu-satunya jalan keluar pemecahannya
kecuali perpindahan harus dilaksanakan. Maka atas prakarsanya beliu berhasil mempengaruhi
kelompok Masyarakat dipemukiman Tobibil yang saat itu dipimpin oleh dua bersaudara yaitu
Bapak Tam Lamban dan Tam Buka. Perpindahan secara massal ini terjadi pada awal tahun
1914. Pada saat itu Wasiat Almarhum Ayahnya masih bersifat rahasia yang belum terungkap.
Namun Bapak Tambas bukan seorang yang bodoh, beliau beranggapan masalah ekonomi.
Bertititk tolak dari sudut keuntungan itulah terbayang masa depan yang cerah maka
beliau dengan kelompok masyarakatnya dengan penuh semangat berpindah kepemukiman
baru yaitu Desa Kautu sekarang bersama-sama dengan kelompok masyarakat yang dari
pemukiman Tobibil,maka terjadilah satu kesatuan yakni Desa Kautu sampai sekarang.
Dengan Susunan Pejabat Kepala Desa sebagai berikut :
1. Bapak Tambas Memerintah dari Tahun 1914 s/d 1926
2. Bapak Toiyano Memerintah dari tahun 1926 s/d 1941
3. Bapak Baladil Memerintah dari Tahun 1941 s/d 1944
4. Bapak Sapinang Memerintah dari Tahun 1944 s/d 1949
5. Bapak Bantilan Memerintah dari Tahun 1949 s/d 1952
6. Bapak Sapinang Memerintah dari Tahun 1952 s/d 1954
7. Bapak D. Malunga Memerintah dari Tahun 1954 s/d 1957
8. Bapak U. Mindalan Memerintah dari Tahun 1957 s/d 1963
9. Bapak Lamri Muthalib Memerintah dari Tahun 1963 s/d 1965
10. Bapak Hi.Y.Pantanemo Memerintah dari Tahun 1965 s/d 1967
11. Bapak A. Pakaggi Memerintah dari Tahun 1967 s/d 1977
12. Bapak S. Kamagi Memerintah dari Tahun 1977 s/d 1983
13. Bapak Thalib Bidul PJS dari Tahun 1983 s/d 1985
14 .Bapak Bahardin L. Pendi Memerintah dari Tahun 1985 s/d 1996
15. Bapak Darwin Muthalib Memerintah dari Tahun 1996 s/d 2005
16. Bapak Jamaluddin Memerintah dari Tahun 2005 s/d sekarang

Anda mungkin juga menyukai