Oleh :
1. Abdurrahman Dzikri NIM. 16612056
2. Fahrezi Hanani NIM. 16612068
Dosen Pengampu :
Bpk. Muhammad Inam
ii
KATA PENGANTAR
Penulis
KELOMPOK 7
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................... i
DAFTAR ISI .................................................................................................... ii
BAB 1 PENDAHULUAN................................................................................ 1
BAB 2 DZIKIR................................................................................................. 2
1. Pengertian............................................................................................. 2
2. Bentuk Dan Cara Berdzikir.................................................................. 2
BAB 3 DOA..................................................................................................... 4
1. Pengertian............................................................................................. 4
2. Hal-hal yang harus diperhatikan dalam bedoa...................................... 4
3. Waktu yang baik untuk berdoa............................................................. 6
BAB 4 PENUTUP............................................................................................ 7
Kesimpulan........................................................................................... 7
Daftar pustaka................................................................................................... 8
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Agama Islam merupakan salah satu agama yang ada di Indonesia dan 50%
mayoritas masyarakatnya beragama islam. Ibadah merupakan unsur mutlak dalam
agama. Agama yang intinya adalah keyakinan tentang adanya zat yang berkuasa
di atas alam raya, dan kerinduan manusia untuk mengangungkan dan
berhubungan dengannya, melahirkan berbagai macam cara pengabdian pemujaan
dan ibadah. Dan agama itu pun sendiri merupakan pondasi hidup manusia dalam
ketentraman hidupnya. Dalam agama islam shalat merupakan tiang agama.
Karena jikalau seorang tidak mendirikan shalat itu sendiri maka sama saja dia
tidak mendirikan agamanya.
Manusia-manusia yang menjalankan tugas dan perintah Allah lah yang
akan mendapatkan ketentraman hati itu sendiri. Pelaksanaan ibadah dalam islam
tidak boleh sampai mengabaikan kewajiban yang berhubungan dengan kebutuhan
jasmaniah dan duniawi. Manusia perlu bekerja untuk memenuhi dan mencukupi
kebutuhan hidupnya untuk bertahan hidup, karena selain kita ibadah dan berdoa
kita juga harus bekerja untuk mencapai tujuan nya.
Dzikir dan doa adalah dua hal yang saling berhubugan. Dzikir sebagai
sebutan dan ingat kepada Allah merupakan pendahuluan doa. Orang dapat
berdoa bila ia menyebut nama Allah dan ingat kepada-Nya, yang merupakan
tujuan kepada siapa ia memanjatkan doa. Dengan mulut dan hati yang berdzikir,
diharapkan orang yang berdoa tergerak melakukan perbuatan yang sesuai dengan
kehendak nama yang ia sebut dalam dzikir.
Dzikir menempati sentral amaliah jiwa hamba Allah yang beriman, karena
dzikir adalah keseluruhan getaran hidup yang digerakkan oleh kalbu dalam
ii
totalitas ilahi. Totalitas inilah yang mempengaruhi aktivitas hamba, gera-gerik
hamba, kediaman hamba, kontemplasi hamba, dan saat-saat hamba istirab dalam
tidurnya. Dzikir yang memenuhi ruang-ruang kalbu kita adalah dzikir yang tidak
pernah dibatasi oleh raung dan waktu. Jika waktu muncul akibat gerakan-gerakan
empisi, maka dzikir yang hakiki tidak pernah memiliki waktu, kecuali waktu ilahi
itu sendiri.
BAB II
DZIKIR
1. Pengertian
Kata dzikir menurut bahasa artinya ingat. Sedangkan dzikir menurut
pengertian syariat adalah mengingat Allah SWT dengan maksud untuk
mendekatkan diri kepadaNya. Kita diperintahkan untuk berdzikir kepada Allah
untuk selalu mengingat akan kekuasaan dan kebesaranNya sehingga kita bisa
terhindar dari penyakit sombong dan takabbur ( M. Amin, Aziz, Tirmidzi Abdul
Majid 2004:1 )
Allah berfirman Hai orang-orang yang beriman, berzikirlah (dengan
menyebut nama) Allah, zikir yang sebanyak-banyaknya. (QS. Al-Ahzab: 41).
Berdzikir dapat dilakukan dengan berbagai cara dan dalam keadaan
bagaimamanapun, kecuali ditempat yang tidak sesuai dengan kesucian Allah.
Seperti bertasbih dan bertahmid di WC. Seperti firman Allah SWT yang berbunyi
Artinya : (Yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk
atau dalam keadaan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit
dan bumi (seraya berkata): Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini
dengan sia-sia. Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka.
(QS. Ali Imran : 191).
2. Bentuk dan cara berdzikir
ii
Ada beberapa bentuk dan cara berdzikir diantaranya adalah sebagai
berikut:
a. Dzikir dengan hati, yaitu dengan cara bertafakur, memikirkan ciptaan Allah
sehingga timbul di dalam fikiran kita bahwa Allah adalah Dzat Yang Maha Kuasa.
Semua yang ada di alam semesta ini pastilah ada yang menciptakan, yaitu Allah
SWT.
b. Dzikir dengan lisan (ucapan), yaitu dengan cara mengucapkan lafazh-lafazh
yang di dalammya mengandung asma Allah yang telah diajarkan oleh Rasulullah
kepada ummatnya. Contohnya adalah: mengucapkan tasbih, tahmid, takbir, tahlil,
sholawat, membaca Al-Quran dan sebagainya.
c. Dzikir dengan perbuatan, yaitu dengan cara melakukan apa yang diperintahkan
Allah dan menjauhi larangan-laranganNya. Yang harus diingat ialah bahwa semua
amalan harus dilandasi dengan niat. Niat melaksanakan amalan-amalan tersebut
adalah untuk mendapatkan keridhoan Allah SWT.
ii
BAB III
DOA
1. Pengertian
Menurut bahasa "ad-du'aa" artinya memanggil, meminta tolong, atau memohon
sesuatu. Sedangkan doa menurut pengertian syariat adalah memohon sesuatu atau
memohon perlindungan kepada Allah SWT dengan merendahkan diri dan tunduk
kepadaNya. Doa merupakan bagian dari ibadah dan boleh dilakukan setiap waktu
dan setiap tempat, karena Allah SWT selalu bersama hamba-hambaNya.
Bagi orang mu'min yang ingin mendapatkan keberhasilan dalam kehidupan ada
dua hal yang harus dilakukan, yaitu berusaha atau kerja keras dan berdoa. Kedua
cara tersebut harus ditempuh, karena di dalam kehidupan ini ada hal-hal yang
tidak dapat dijangkau oleh pemikiran manusia. Oleh karena itu, di dalam
memecahkan masalah ini kehidupan kedua cara ini harus ditempuh secara
bersama-sama.
ii
Dari Fadhalah bin Ubaidillah ia berkata : Rasulullah telah bersabda
: "Apabila seseorang di antara kamu berdoa hendaklah memuji
kepada Allah dan berterima kasih kepadaNya, kemudian membaca
shalawat dan salam kepada Nabi Muhammad, kemudian berdoa
sesuai keinginannya."
ii
e. Menggunakan lafazh-lafazh doa yang terdapat di dalam Al-Qur'an
atau yang terdapat dalam hadits, namun jika tidak ada lafazh yang
sesuai dengan keinginan kita, maka boleh dengan lafazh yang
sesuai dengan keinginan kita.
ii
d. Waktu seseorang sedang berpusa.
"Ada tiga golongan yang tidak ditolak doa mereka, uaitu : orang
yang berpuasa sampai iaberbuka, kepala negara yang adil, dan
orang-orang yang teraniaya." (HR. At-Turmudzi dengan sanad
yang hasan)
BAB IV
PENUTUP
KESIMPULAN
Dzikir dan doa sangat penting dalam kehidupan, karena keduanya saling
berkaitan dan merupakan ibadah yang berfungsi sebagai sarana seorang
hamba berkomunikasi dengan sang Khalik agar menjadikan kita menjadi
seoranghamba yang bertaqwa dan tidak kufur.
DAFTAR PUSTAKA
1. M. Amin, Aziz, Tirmidzi Abdul Majid, Analisa Zikir dan Doa, (Jakarta: Pinbuk
Press, 2004).
2. Inammuzahiddin Masyhudi, Nurul Wahyu A, Berdzikir dan Sehat ala Ustad
Haryono, (Semarang: Syifa Press, 2006).
3. Sayid Sabiq, Fiqih Sunnah, alih bahasa oleh Mahyuddin Syaf II Cetakan ke III
2010
penerbit PT. Al Maarif Bandung
4. Teungku Hasbi Ash-Shiddieqiy, Pedoman Dzikir Dan Doa, (Jakarta: Bulan
Bintang, Cet ke-llX, 2008).
5. M. Afif Anshori, Dzikir Demi Kedamaian Jiwa Solusi Tasawuf Atas Manusia
Modern, (YogyakartaL Pustaka Pelajar, 2003).
6. http://kedokteranunisba09.blogspot.com/2009/11/qada-dan-qadar-hari-akhir-
ikhtiar-doa.html
ii
ii