Adalah suatu kelainan pada mata yang ditandai oleh meningkatnya tekanan dalam
bola mata (Tekanan Intra Okular = TIO) yang disertai pencekungan diskus optikus
dan pengecilan lapang pandang. Penyakit ini disebabkan:
* Bertambahnya produksi humor akueus (cairan mata) oleh badan siliar
* Berkurangnya pengeluaran humor akueus (cairan mata) di daerah sudut bilik mata
atau di celah pupil.
Aliran Humor Akueus (cairan mata)
Terdapat 2 rute dalam pengeluaran humor akueus
secara rutin misalnya:pemakai obat tetes mata yang mengandung steroid yang tidak dikontrol oleh dokter,
obat inhaleruntuk penderita asma, obat steroid untuk radang sendi dan pemakai obat yang memakai
steroidsecara rutin lainnya. Riwayat trauma (luka kecelakaan) pada mata. Penyakit lain seperti
riwayatpenyakit katarak, diabetes, hipertensi dan migren.
4
1.2
Batasan Masalah
Pembahasan dalam makalah ini dibatasi pada diagnosis dan p
Glaukoma merupakan suatu keadaan dimana tekanan mata seseorang
demikian tinggi atau tidak normal. Sehingga mengakibatkan kerusakan pada
saraf
optik dan mengakibatkan gangguan pada sebagian atau seluruh lapang pandang
atau
buta.Tekanan mata yang normal dinyatakan dengan tekanan air raksa yaitu
antara
15-20 mmHg.
Didalam mata terdapat cairan mata yang terdiri dari 99,9% air murni (akuos
humor) bening yang mengalir terus. Pengaliran cairan ini didalam bola mata
seperti
air yang berada di dalam kolam tertutup yang bertukar dan mengalir terus. Bila
terjadi
gangguan pengeluaran cairan maka air akan terbendung di dalam kolam.
Demikian
pula jika cairan mata tidak dapat keluar maka tekanan di dalam bola mata akan
naik
dan merusak saraf penglihatan.
Di dalam bola mata sebelah depan terdapat apa yang disebut dengan bilik
mata depan. Bilik mata depan merupakan ruangan di dalam mata yang dibatasi
kornea, iris, pupil, dan lensa yang diisi oleh cairan mata (akuos humor). Cairan
mata
(akuos humor) mengatur oksigen dan makanan seperti : gula dan nutrient/zat
gizi
penting lainnya untuk kornea dan lensa. Cairan mata (akuos humor) mempunyai
kapasitas isi tertentu untuk mempertahankan bola mata agar menjadi bulat.
Cairan
mata (akuos humor) dihasilkan oleh jonjot badan siliar yang terletak di belakang
iris.
Melalui celah iris dan lensa, cairan mata (akuos humor) keluar melalui pupil dan
terus
ke bilik mata depan. Setelah itu, melalui jaring trabekulum cairan mata (akuos
humor) masuk ke dalam saluran yang disebut kanal Schlemm menuju ke
pembuluh
darah. Normalnya antara produksi cairan mata (akuos humor) dan aliran
keluarnya
adalah seimbang. Jika aliran keluarnya terhambat atau produksinya berlebihan,
maka
tekanan bola mata akan meninggi (cairan akuos humor tidak sama dengan air
mata).
E. ASUHAN KEPERAWATAN
1). Pengkajian
a) Aktivitas / Istirahat :
Perubahan aktivitas biasanya / hobi sehubungan dengan gangguan penglihatan.
b) Makanan / Cairan :
Mual, muntah (glaukoma akut)
c) Neurosensori :
Gangguan penglihatan (kabur/tidak jelas), sinar terang menyebabkan silau
dengan kehilangan bertahap penglihatan perifer, kesulitan memfokuskan kerja
dengan dekat/merasa di ruang gelap (katarak).
Penglihatan berawan/kabur, tampak lingkaran cahaya/pelangi sekitar sinar,
kehilangan penglihatan perifer, fotofobia(glaukoma akut).
Perubahan kacamata/pengobatan tidak memperbaiki penglihatan.
Tanda :
Papil menyempit dan merah/mata keras dengan kornea berawan.
Peningkatan air mata.
d) Nyeri / Kenyamanan :
Ketidaknyamanan ringan/mata berair (glaukoma kronis)
Nyeri tiba-tiba/berat menetap atau tekanan pada dan sekitar mata, sakit kepala
(glaukoma akut).
e) Penyuluhan / Pembelajaran
Riwayat keluarga glaukoma, DM, gangguan sistem vaskuler.
Riwayat stres, alergi, gangguan vasomotor (contoh: peningkatan tekanan vena),
ketidakseimbangan endokrin.
Terpajan pada radiasi, steroid/toksisitas fenotiazin.
2). Pemeriksaan Diagnostik
(1) Kartu mata Snellen/mesin Telebinokular (tes ketajaman penglihatan dan sentral
penglihatan) : Mungkin terganggu dengan kerusakan kornea, lensa, aquous atau
vitreus humor, kesalahan refraksi, atau penyakit syaraf atau penglihatan ke retina
atau jalan optik.
(2) Lapang penglihatan : Penurunan mungkin disebabkan CSV, massa tumor pada
hipofisis/otak, karotis atau patologis arteri serebral atau glaukoma.
(3) Pengukuran tonografi: Mengkaji intraokuler (TIO) (normal 12-25 mmHg)
(4) Pengukuran gonioskopi : Membantu membedakan sudut terbuka dari
sudut tertutup glaukoma.
(5) Tes Provokatif : Digunakan dalam menentukan tipe glaukoma
jika TIO normal atau hanya meningkat ringan.
(6) Pemeriksaan oftalmoskopi: Mengkaji struktur internal okuler, mencatat atrofi
lempeng optik, papiledema, perdarahan retina, dan mikroaneurisma.
(7) Darah lengkap, LED : Menunjukkan anemia sistemik/infeksi.
(8) EKG, kolesterol serum, dan pemeriksaan lipid: Memastikan
aterosklerosisi,PAK.
(9) Tes Toleransi Glukosa : Menentukan adanya DM.
Kriteria Hasil :
Intervensi :
- Kaji tingkat ansitas, derajat pengalaman nyeri/timbul nya gejala tiba-tiba dan
pengetahuan kondisi saat ini.
- Berikan informasi yang akurat dan jujur. Diskusikan
kemungkinan bahwa pengawasan dan pengobatan mencegah kehilangan
penglihatan tambahan.
- Dorong pasien untuk mengakui masalah dan mengekspresikan perasaan.
- Identifikasi sumber/orang yang menolong.
Kriteria Hasil :
BAB III
TUP
A. KESIMPULAN
Glaukoma adalah sekelompok kelainan mata yang ditandai dengan peningkatan
tekanan intraokuler. Penyakit yang di tandai peninggian tekanan intraokuler ini
disebabkan oleh :
- Bertambahnya produksi cairan mata oleh badan ciliary
- Berkurangnya pengeluaran cairan mata di daerah sudut bilik mata atau di
celah pupil
B. SARAN
Semoga dengan pembuatan makalah ini, makalah ini dapat bermanfaat bagi
yang membacanya dan dapat di gunakan sebagai pedoman pembelajaran.
DAFTAR PUSTAKA