DASAR TEORI
mengingat keberadaan bahan galian yang penyebarannya tidak merata dan sifatnya
cebakan mineral secara rinci, yaitu unutk mengetahui, menemukan, mengidentifikasi dan
kuantitaas dan kualitas suatu endapan mineral unruk kemudian dapat dilakukan
pengetahuan atau informasi tentang kondisi bawah permukaan. Informasi tentang kondisi
bawah tanah (stratigrafi, ketebalan lapisan, struktur, geologi, dll) dapat diperoleh secara
langsung , melalui pengamatan conto, maupun tidak langsung, melalui logging geofisika.
Pelaksanaan pemboran sangat penting jika kegiatan yang dilakukan adalah untuk
menentukan zona mineralisasi dari permukaan sebaik mungkin, namun demikan kegiatan
pemboran dapat dihentikan jika telah dapat mengetahui gambaran geologi permukaan
yang dihasilkan dari pemboran ini adalah hanya pecahan batuan (cutting) saja atau
10
kadarnya saja. Sejak dari awal, mata bor dipasangkan pada batang bor saja karena
batuan) dari seluruh lapisan lokasi yang dibor. Conto yang diharapkan untuk
digunakan dalam pengamatan adalah conto inti (core sample). Sejak awal tabung inti
dari pemboran ini adalah diawali dengan pemboran inti kemudian apabila pecahan
batubara), maka rangkaian bor akan diangkat dari dalam lubang bor untuk diganti
dan dicatat kondisi bawah permukaannya, contonya juga dipakai dalam pengujian
atau analisis laboraturium lebih lanjut. Menjaga conto inti dan menjaganya tidak
hancur dalam tabung inti (core barrel) selama pemboran masih berlangsung tidaklah
mudah. Untuk mengurangi guncangan yang dapat berpengaruh kepada peroleh conto
inti adalah menggunakan fluida pemboran. Oleh karena itu, berdasarkan penggunaan
maupun sirkulasi pada pipa ganda. Fungsi fluida pada pemboran, seperti menjaga
kestabilan dinding lubang bor agar tidak mudah runtuh, mendinginkan mata bor dan
pipa atau batang bor, mengurangi guncangan pada inti, mengangkat pecahan atau
potongan batuan atau material dibor (cutting), dan lainnya. Ada 3(tiga) metode
biasanya sudah tidak dipakai lagi dalam eksplorasi tambang,tapi dalam eksplorasi
11
migas masih sering ditemui/dipakai. Dalam mendapatkan conto batuan, baik
cutting maupun core sample, pemboran ini sering menggunakan alat bantu, seperti
bagian ujung dari pipa atau batang bor. Pada ujung yang bersentuhan dengan
permukaan batuan, tabung inti dipasangi mata bor (bit), dimana bahannya
pemboran putar bukan hanya tergantung kepada kecepatan putar rangkaian bor
dan jenis material yang dipakai untuk mata bor, tetapi juga beban yang diberikan
supaya rangkaian mata bor mampu memberikan tekanan, yang melebihi kekuatan
batuan.
c. Pemboran Tumbukan-Putar (Top-Hammer/Rotary-Percussive Drilling) merupakan
proses yang mengalikasikan energi mekanik dalm bentuk putaran dan tumbukan.
Tumbukan pada pemboran ini berfungsi sebagai ganti beban pada pemboran putar.
2. Pemboran Tanpa Fluida
Sebenarnya bukan benar-benar fluida. Fluida yang dimaksud dalam pemboran fluida
adalah fluida dalam bentuk cair. Pemboran fluida sering juga disebut pemboran
sebagai berikut :
a. Pemboran Ulir (Auger Drilling)
Pemboran ini biasanya digunakan untuk mengambil conto dimana bahan galian
gaya angkat akibat putaran disepanjang jalur yang dibuat melingkar pada batang
bor atau pipa bor. Material lepas akan terangkat keatas keluar dari dalam
permukaan ketika rangkaian bor (mata bor dan batang bor) penetrasi masuk ke
12
b. Pemboran Bangka
Pemboran Bangka hanya ada di Indonesia. Pemboran ini muncul sebagai upaya
untuk memenuhi kebutuhan eksplorasi bahan galian Timah, pada saat itu, di Pulau
Bangka dan sekitarnya. Pemboran ini digunakan untuk mendapatkan conto inti
eksplorasi. Di luar hal ekonomi dan kelajuan penetrasi, ada beberapa parameter
dalam pemboran yang sering juga dijadikan sebagai syarat dalam kontrak kerja
dalam menangkap inti yang dituju atau dikehendaki. Indikator utamanya adalah
panjang tabung inti yang dipakai. Besaran ini dinyatakan dalam persen, yaitu
perbandingan antara panjang total conto inti yang tertangkap (utuh atau
13
CR =
Panjang Total Semua Partisi Conto Inti yang ditangkap olehTabung Inti
Panjang Tabung Inti yang Masuk Menembus Batuan
Besaran ini merupakan besaran pengembangan dari CR, namun ditujukan untuk
Sedangkan perhitungan RQD, hanya potongan conto inti yang memiliki panjang
keperluan analisis sifat mekanis batuan, maka lebih baik mengunakan RQD,
14
1. Untuk mengetahui / mempelajari data / informasi geologi (batuan,stratigrafi,
struktur, mineralisasi)
2. Eksplorasi mineral
3. Kontrol pertambangan
4. Keperluan perhitungan cadangan
5. Penirisan tambang
6. Ventilasi tambang
7. Geoteknik
8. Untuk eksploitasi bahan tambang
9. Sebagai sarana untuk eksplorasi dengan metode lain (geofisika),
10. Peledakan
Mesin bor yang digunakan untuk pemboran inti sangat bervariasi, tergantung panjang
core barrel yang diinginkan, dan jenis material yang akan dibor. Jenis Mesin bor yang
15
Core barrel merupakan tabung conto inti/core yang dimasukkan kedalam bor untuk
menangkap dan menyimpan core selama pengeboran. Tabung dilengkapi dengan alat penahan
Tabung Penginti (Core Barrel) merupakan alat yang digunakan untuk menangkap inti
bor (core). Panjang tabung penginti (Core Barrel) adalah 2,06 m dan berdiameter 5,2 cm.
Pada bagian dalam tabung penginti (core barrel) terdapat split tube yang panjangnya 1,6 m
Pengeboran pada setiap lokasi akan dilaksanakan dengan distribusi dan kedalaman
yang disesuaikan dengan kondisi geologi tekniknya. Tetapi jika dibutuhkan pengeboran dapat
dilakukan lebih dalam lagi bila terjadi keraguan pengambilan sampel, misalnya terjadinya
ketidakseragaman jenis tanah. Pengambilan contoh inti pemboran dilakukan dengan peralatan
tabung penginti single, double ataupun triple core barrel, tergantung kebutuhannya.
Yang membedakannya adalah tabung pelapis luarnya saja, contohnya pada pengambilan
tanah, tanah pada bagian tengah core barrel tidak akan terganggu (undisturbed) sedangkan
pada bagian pinggiran core barrelnya akan terjadi disturbed sample. Mata bor yang
digunakan juga tergantung pada kondisi tanah yang akan dibor. Untuk type soil akan
digunakan mata bor Tungsten atau Steel Bit dan untuk type batuan digunakan Diamond Bit.
tertentu, dimungkinkan dimana orientasi kedudukan asli dari sampel didalam tanah dapat
ditentukan. Hal ini sering dilakukan untuk mempelajari kedudukan struktur geologi dari
lapisan maupun dari rekahan atau jalur-jalur mineralisasi. Perolehan Inti (Core Recovery).
Dalam operasi pengambilan inti pemboran tidak selalu seluruh selang kedalaman dapat
diwakili oleh panjang inti yang diperoleh. Hal ini disebabkan kemungkinan gugurnya
bahagian bawah dari inti sewaktu diangkat dalam bumbung inti (core barrel). Besarnya
perolehan inti (core recovery) dinyatakan dalam persen (% core recovery), dengan mengukur
16
panjang sampel inti yang diperoleh dan membandingkannya dengan panjang bumbung.
Perolehan inti yang buruk dapat disebabkan karena adanya jalur-jalur retak atau keadaan
batuan yang rapuh dan dapat dipakai sebagai indikator untuk keadaan struktur dari batuan,
dan menggunakan bumbung inti yang diperbaiki seperti triple tube core-barrel.
sekaligus mengalirkan fluida atau lumpur dari atas menuju bawah untuk membantu proses
pemboran.
b. Double tube core barrel
Double tube core barrel merupakan jenis tabung core barrel yang mempunyai 2 tabung,
dimana tabung yang didalam berfungsi hanya untuk menampung core hasil kegiatan
yang dilakukan..
17
Gambar 3.4.3 Jenis jenis bits
Untuk metode pengambilan sampel di daerah penelitian digunakan mata bor (bit) dengan
sifat-sifat fisik dari litologi batuan bawah permukaan dari hasil pengeboran inti. Data-data
hasil deskripsi tersebut kemudian ditulis dalam suatu format lembar deskripsi. Pendeskripsian
18
Pengukuran Rock Quality Designation (RQD) menurut International Society of Rock
Mechanics (ISRM 1981), dilakukan terhadap hasil dari pemboran inti (gambar 2.4).
Perhitungan nilai RQD diperoleh berdasarkan persentasi perolehan (recovery) inti bor (core)
Berikut merupakan tabel antara indeks RQD dan kualitas dari batuan yang digunakan
core yang terambil dibagi dengan panjang run. Jika dalam suatu core run, hasil corenya
19
kurang dari 100%, maka terdapat adanya core loss Dalam Pengeboran, masalah hilangnya
inti (core loss) dapat dikarenakan masalah pemboran maupun litologi yang buruk dari
material.
Penamaan batuan dan tanah didasarkan pada pemerian ukuran butir pada batuan
sedimen. Dalam penamaan batuan ini juga dilihat material yang dominan penyusun
batuannya serta sifat kekompakkannya. Jika materialnya termasuk material yang lepas (loose)
dengan kekerasan very soft-soft, maka dapat digolongkan sebagai tanah (soil) akan tetapi jika
materialnya kompak, padat dengan kekerasan dari soft rock- very hard rock, maka dapat
20