Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
BAB I
PENDAHULUAN
1.2.1 Spektrofotometri
karena sifat inilah maka ia digunakan sebagai sumber lampu. Sampel yang dapat
dianalisa dengan metode ini hanya sampel yang memiliki warna. Hal ini menjadi
kelemahan tersendiri dari metode spektrofotometri visible. Oleh karena itu, untuk
sample yang tidak memiliki warna harus terlebih dulu dibuat berwarna dengan
menggunakan reagent spesifik yang akan menghasilkan senyawa berwarna. Reagent
yang digunakan harus betul-betul spesifik hanya bereaksi dengan analat yang akan
dianalisa. Selain itu juga produk senyawa berwarna yang dihasilkan stabil.
A= log ( Io / It ) = abc
Keterangan :
Sumber cahaya
Wadah Sampel
kebanyakan spektrofotometri melibatkan larutan dan karenanya
kebanyakan wadah sampel adalah sel untuk menaruh cairan ke dalam berkas
cahaya spektrofotometer. Sel itu haruslah meneruskan energy cahaya dalam
daerah spektral yang diminati: jadi sel kaca melayani daerah tampak, sel
kuarsa atau kaca silica tinggi istimewa untuk daerah ultraviolet. Dalam
instrument, tabung reaksi silindris kadang-kadang diginakan sebagai wadah
sampel. Penting bahwa tabung-tabung semacam itu diletakkan secara
reprodusibel dengan membubuhkan tanda pada salah satu sisi tabung dan
tanda itu selalu tetap arahnya tiap kali ditaruh dalam instrument. Sel-sel lebih
baik bila permukaan optisnya datar. Sel-sel harus diisi sedemikian rupa
sehingga berkas cahaya menembus larutan, dengan meniscus terletak
seluruhnya diatas berkas. Umumnya sel-sel ditahan pada posisinya dengan
desain kinematik dari pemegangnya atau dengan jepitan berpegas yang
memastikan bahwa posisi tabung dalam ruang sel (dari) instrument itu
reprodusibel.
Monokromator
Monokromator adalah alat yang akan memecah cahaya polikromatis
menjadi cahaya tunggal (monokromatis) dengan komponen panjang
gelombang tertentu. Bagian-bagian monokromator, yaitu :
1. Prisma.
Prisma akan mendispersikan radiasi elektromagnetik sebesar mungkin
supaya di dapatkan resolusi yang baik dari radiasi polikromatis.
2. Grating (kisi difraksi)
Kisi difraksi memberi keuntungan lebih bagi proses spektroskopi.
Dispersi sinar akan disebarkan merata, dengan pendispersi yang sama,
hasil dispersi akan lebih baik. Selain itu kisi difraksi dapat digunakan
dalam seluruh jangkauan spektrum.
3. Celah optis
Celah ini digunakan untuk mengarahkan sinar monokromatis yang
diharapkan dari sumber radiasi. Apabila celah berada pada posisi yang
tepat, maka radiasi akan dirotasikan melalui prisma, sehingga diperoleh
panjang gelombang yang diharapkan.
4. Filter.
Berfungsi untuk menyerap warna komplementer sehingga cahaya yang
diteruskan merupakan cahaya berwarna yang sesuai dengan panjang
gelombang yang dipilih.
Detektor
Detektor akan menangkap sinar yang diteruskan oleh larutan. Sinar
kemudian diubah menjadi sinyal listrik oleh amplifier dan dalam rekorder dan
ditampilkan dalam bentuk angka-angka pada reader (komputer). Detector
dapat memberikan respons terhadap radiasi pada berbagai panjang gelombang
Ada beberapa cara untuk mendeteksi substansi yang telah melewati kolom.
Metode umum yang mudah dipakai untuk menjelaskan yaitu penggunaan
Visual display/recorder
Merupakan system baca yang memperagakan besarnya isyarat listrik,
menyatakan dalam bentuk % Transmitan maupun Absorbansi.
Cahaya yang berasal dari lampu deuterium maupun wolfram yang bersifat
polikromatis di teruskan melalui lensa menuju ke monokromator pada
spektrofotometer dan filter cahaya pada fotometer. Monokromator kemudian akan
mengubah cahaya polikromatis menjadi cahaya monokromatis (tunggal). Berkas-
berkas cahaya dengan panjang tertentu kemudian akan dilewatkan pada sampel
yang mengandung suatu zat dalam konsentrasi tertentu. Oleh karena itu, terdapat
cahaya yang diserap (diabsorbsi) dan ada pula yang dilewatkan. Cahaya yang
dilewatkan ini kemudian di terima oleh detector. Detector kemudian akan
menghitung cahaya yang diterima dan mengetahui cahaya yang diserap oleh sampel.
Cahaya yang diserap sebanding dengan konsentrasi zat yang terkandung dalam
sampel sehingga akan diketahui konsentrasi zat dalam sampel secara kuantitatif.
Hal-hal yang perlu diperhatikan pada spectrometer UV-VIS adalah:
Larutan yang dianalisis merupakan larutan berwarna
1.2.9 Absorbansi
Absorbansi larutan akan bervariasi berdasarkan konsentrasi atau ukuran wadah.
Absorptivitas molar diperoleh dari pembagian absorbansi dengan konsentrasi dan
panjang larutan yang dilalui sinar. Hal ini artinya bahwa untuk membandingkan antara
satu senyawa dengan senyawa lainnya tanpa mengkhawatirkan pengaruh konsentrasi
dan panjang larutan. Disamping itu dalam penentuan absorbansi larutan jika suatu
larutan terlalu pekat, maka akan diperoleh absorbansi yang sangat tinggi karena ada
banyak molekul yang berinteraksi dengam sinar. Akan tetapi, dalam larutan yang
sangat encer, sangat sulit untuk melihat warnanya. Absorbansinya sangat rendah.
Larutan induk adalah larutan baku kimia yang dibuat dengan kadar tinggi dan
akan digunakan untuk membuat larutan baku dengan kadar lebih rendah.
BAB II
METODOLOGI
Sampel air
Larutan induk Fe2+
o Y mode
Mode : absorbansi
Y min / X maks : skala absorbansi
o Scan control
o Display option : overlay data
o Beam mode : dual beam
o Baseline
o Correction : none
o Report
o Name : kelompok 34 D4 2013
o Include x-y
o Peak table : all peaks
maksimum peaks
o Auto store
o Storage : storage on
4. Mengklik ok.
5. Memasukkan kuvet yang berisi larutan blanko ke dalam alat uv vis dan
menutupnya.
6. Menekan tombol zero lalu menunggu sampai muncul angka 0,000 A
(Absorbansi) pada display dan = 510 nm.
7. Mengeluarkan kuvet yang berisi larutan blanko lalu mengganti dengan larutan
stndar. (sebelum memasukan larutan standar, sebaiknya kuvet dibilas dengan
aquadest dan sedikit larutan standar)
8. Memasukkan kedalam alat uv visible dan menutupnya lalu mengklik Start.
9. Muncul kotak save as, lalu memilih file name dan mengklik ok.
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 Data Pengamatan
3.1.1 Pengukuran Absorbansi larutan standar pada max = 505 nm.
Tabel 1. Konsentrasi Dan Absorbansi Larutan Standar
3.2 Pembahasan
Pada praktikum UV-VIS II bertujuan untuk memahami prinsip analisa dengan
menggunakan UV-VIS, mampu mengoperasikan alat UV-VIS II, mampu mempersiapkan
sampel dengan cermat dan menentukan kadar Fe2+ dalam sampel air.
Prinsip analisa UV-VIS adalah penyerapan cahaya oleh molekul. Spektrofotometer
UV-VIS merupakan alat dengan teknik spektrofotometer pada daerah ultra violet dan
sinar tampak. Alat ini digunakan guna mengukur serapan sinar ultra violet atau sinar
tampak oleh suatu material dalam bentuk larutan. Larutan standard an sampel dibuat
dengan cara pengenceran. Pengenceran yang dilakukan harus cermat karena pengenceran
yang kurang tepat akan menghasilkan nilai absorbansi yang kurang tepat pula.
Pada alat UV-VIS II terdapat 2 aplikasi yang digunakan untuk mengoperasikan alat,
yaitu scan dan concentration. Aplikasi scan intuk mencari maks dan aplikasi concentration
untuk menghitung absorbansi standar sehingga mendapatkan kurva standar.
Semakin pekat warna suatu larutan maka semakin banyak cahaya yang diserap
larutan. Dari data kemudian dibuat kurva kalibrasi standar dengan persamaan y =
0,19084x 0,01698, persamaan ini digunakan untuk menghitung kadar besi dalam
sampel. Kadar besi yang diperoleh dalam masing-masing sampel sebagai berikut:
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Kadar besi yang diperoleh dalam masing-masing sampel adalah sebagai berikut:
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
PERHITUNGAN
m1.V1=m2.V2
0,1.100 =10.V2
V2=1 mL
0,3 ppm
m1.V1=m2.V2
0,3.100 =10.V2
V2=3 mL
0,5 ppm
m1.V1=m2.V2
0,5.100 =10.V2
V2=5 mL
0,7 ppm
m1.V1=m2.V2
0,7.100 =10.V2
V2=7 mL
0,9 ppm
m1.V1=m2.V2
0,1.100 =10.V2
V2=9 mL
Perhitungan Kadar Fe2+
a. Konsentrasin Sumur Teluk Lerong
[Fe2+]=Konsentrasi sampel x fp
=0,6 x 4=2,4 mg/L