menggunakan form usulan obat. 2. Penentuan obat-obat yang masuk dalam Formularium dilakukan oleh Komite Farmasi dan Terapi (KFT) RS. Panti Waluyo berdasarkan mutu obat, harga, legalitas pabrik farmasi. 3. Formularium berlaku untuk jangka waktu 2 (dua) tahun. (Sesuai SK Direkturtentang Pedoman Pelayanan KFT)
Prosedur 1. Komite Farmasi dan Terapi (KFT) membuat program kerja
penyusunan Formularium. 2. KFT membagikan surat pemberitahuan rencana penyusunan Formularium dan blangko usulan Formularium kepada seluruh Dokter di RS. Panti Waluyo. 3. Rumah sakit memberikan surat pemberitahuan rencana penyusunan Formularium Obat kepada perusahaan farmasi dilampiri dengan CD yang berisi template pengajuan penawaran obat. 4. Dokter mengajukan usulan obat-obat yang akan dimasukkan ke dalam Formularium. 5. Data usulan obat dari Dokter dan data penawaran dari Pabrik farmasi dilakukan kompilasi sebagai bahan untuk seleksi obat. 6. KFT mengadakan rapat penentuan obat-obat yang dapat masuk ke dalam Formularium, dengan kriteria untuk tiap nama generik obat dipilih 1 jenis produk generik dan maksimal 2 jenis obat paten (obat slowmoving), atau maksimal 4 jenis obat paten (obat), original atau me too. 7. Untuk obat baru yang generiknya belum pernah ada di rumah sakit, perusahaan farmasi harus mengadakan RTD (Round Table Discussion) untuk memperkenalkan jenis obat tersebut kepada Dokter, Farmasi dan Paramedis. 8. Nama-nama obat yang terpilih disusun berdasarkan kelas terapinya menjadi Formularium Obat.dan ditetapkan dengan SK Direktur 9. Sosialisasi Formularium Obat kepada seluruh Dokter, Instalasi Farmasi dan ruang-ruang terkait di RS. Panti Waluyo SELEKSI OBAT REGULER No. Dokumen No. Revisi Halaman FRM.SPO.0001 0 2 dari 2