ABSTRAK

HUBUNGAN AKTIVITAS FISIK ANAEROBIK DENGAN KADAR

MALONDIALDEHID DARAH PADA MAHASISWA
PENDIDIKAN DOKTER UMUM ANGKATAN
2013 UNIVERSITAS SRIWIJAYA

(Sharah Aqila, Desember 2016, 80 halaman)

Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya

Latar Belakang: Aktifitas fisik yang kurang merupakan salah satu risiko penyakit
degeneratif terutama penyakit kardiovaskuler, penyakit serebrovaskuler, dan
diabetes mellistus tipe 2. Aktivitas fisik anaerobik dapat memberikan manfaat
positif bagi tubuh bila dilakukan secara teratur. Namun, aktivitas fisik juga
memiliki dampak negatif misalnya terbentuk asam laktat dan radikal bebas, karena
latihan merupakan stressor bagi tubuh yang dapat mempengaruhi semua sistem.
Radikal bebas terbentuk karena terjadi peroksidasi lemak yang ditandai dengan
terbentuknya reactive oxygen spesies (ROS). ROS merusak membran lipid melalui
serangkaian reaksi kimia yang disebut peroksidasi lipid. Malondialdehid (MDA)
dapat diukur untuk menentukan adanya perusakan oleh radikal bebas setelah
peroksidasi lipid terjadi. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan
menganalisis hubungan aktivitas fisik anaerobik dengan kadar Malondialdehid
darah.

Metode: Penelitian ini adalah penelitian quasi experimental dengan rancangan one
group pretest-postest design. Jumlah subjek penelitian adalah 18 orang laki-laki
dan 18 orang perempuan mahasiswa Pendidikan Dokter Umum Universitas
Sriwijaya. Sampel darah diambil sebelum dan sesudah aktivitas fisik anaerobik.
Kadar MDA darah ditentukan secara biokimia dan diukur menggunakan
spektrofotometer. Data dianalisis menggunakan uji Shapiro-Wilk dan Wilcoxon.

Hasil: Rata-rata kadar MDA pada kelompok sebelum aktivitas anaerobik adalah
28,66 mol/L dan pada kelompok setelah aktivitas fisik anaerobik adalah 28,86
mol/L. Perbedaan secara statistik tidak bermakna (p = 1).

Kesimpulan: Terdapat perbedaan tidak bermakna kadar MDA mahasiswa

Pendidikan Dokter Umum FK Unsri sebelum dan sesudah aktivitas fisik anaerobik.
Kata Kunci: Aktivitas Fisik Anaerobik, Malondialdehid, Radikal Bebas

iv
 ABSTRACT

THE RELATION BETWEEN ANAEROBIC PHYSICAL ACTIVITY

WITH AMOUNT OF MALONDIALDEHIDE IN BLOOD IN
PRECLINICAL MEDICAL STUDENTS YEAR 2013 OF
SRIWIJAYA UNIVERSITY

(Sharah Aqila, December 2016, 80 pages)

Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya

Introduction. Less physical activity is one causes of the risk degenerative diseases,
especially cardiovascular disease, cerebrovascular disease, and diabetic type 2.
Physical anaerobic activity can provide positive benefits to the body when done
regularly. In addition to the positive benefits of anaerobic physical activity also
have a negative impact, for example formed lactic acid and free radicals, because
exercise is a stressor for the body that can affect all systems. Free radicals are
formed due to the lipid peroxidation which is characterized by the formation of
reactive oxygen species (ROS). ROS damage the lipid membrane through a series
of chemical reactions called lipid peroxidation. Malondialdehyde (MDA) can be
measured to determine their destruction by free radicals after lipid peroxidation
occurs. This study aims to identify and analyze the relationship between physical
activity anaerobic blood malondialdehyde levels.

Methods. This research is a quasi-experimental design with one group pretest-

posttest design. The number of research subjects are 18 men and 18 women. Blood
samples were collected before and after physical activity anaerobic. MDA blood
biochemistry determined and measured using a spectrophotometer. Data were
analyzed using Shapiro-Wilk and Wilcoxon.

Results. The Avarage of blood MDA before physical anaerobic activity was 28,66
mol/L and after physical anaerobic activity was 28,86 mol/L. The difference of
average was 0,2 mol/L and p value = 1 (p > 0,05).

Conclusion. There was difference not significant the level of blood MDA at student
of faculty medicene of Unsri before and after anaerobic physical activity.

Keywords: Anaerobic physical activity, Malondialdehid, Free Radical