Anda di halaman 1dari 13

TUGAS KELOMPOK

SISTEM EKONOMI PANCASILA


Dosen : Dr. H. Mochtar Luthfi, M.Se, M.Si

Disusun oleh :
NUR AFNI AMALIAH PERTIWI 16042014037
ANDI MARLINA 16042014017
NUNING EKA WAHYUNI 16042014010
ANA RAMAYANTI 16042014027
SUHARTINA 160420140

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK


PRODI ILMU ADMINISTRASI BISNIS
UNIVERSITAS ISLAM MAKASSAR
2016
KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah, kami sampaikan kepada Allah SWT, yang telah memberikan
kemudahan dan kelancaran dalam penyusunan makalah ini.
Merupakan suatu kehormatan bagi kami, karena diberikan kesempatan untuk meyajikan
makalah yang telah diberikan oleh Dosen Mata Kuliah Sistem Ekonomi Indonesia,
Dr.H.Mochtar Lutfi,M.Si,M.Si Makalah yang kami susun ini bertema Sistem Ekonomi
Pancasila .
Semua yang kami sajikan dalam rangka memberi pengetahuan dan pemahaman tentang
bagaimana perkembangan sistem ekonomi pancasila itu dan kaitannya pada sistem ekonomi
kerakyatan.
Apabila dalam penyusunan makalah in masih banyak kekurangan, kami mohon kritik dan
saranya untuk perbaikan tugas-tugas makalah kami selanjutnya.
Harapan kami, semoga makalah ini menjadi referensi penting bagi anda untuk menambah
wawasan tentang sistem ekonomi yang beralku di Indonesia.

Makassar, 30 maret 2016

PENYUSUN
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sistem ekonomi merupakan suatu keselurahan dari semua lembaga ekonomi yang
dilaksanakan atau dipergunakan oleh suatu Negara atau bangsa untuk mencapai cita-cita
yang telah di tetapkan. Ekonomi Pancasila merupakan suatu konsep sistem ekonomi berasal
Keadilan Sosial. Ekonomi Pancasila bercirikan keselarasan dan lebih mengutamakan
masyarakat dan bukan kemakmuran perorangan. Berdasarkan sistem pemilikan sumber daya
ekonomi atau faktor-faktor produksi, tak terdapat alasan untuk menyatakan bahwa sistem
ekonomi kita adalah kapitalistis. Sama halnya, tak pula cukup argumentasi untuk
mengatakan, bahwa kita menganut sistem ekonomi sosialis. Indonesia mengakui pemilikan
individual atas faktor-faktor produksi, kecuali untuk sumber daya-sumber daya yang
menguasai hajat hidup orang banyak, dikuasai oleh Negara. Hal ini diatur dengan tegas oleh
pasal 33 UUD 1945, maka secara konstitusional sistem ekonomi Indonesia yang banyak
dikenal masyarakat adalah sistem ekonomi campuran yaitu sistem ekonomi pancasila.

Yang mendasari dari sistem ekonomi pancasila adalah berpedoman dengan pancasila
dan berdasarkan UUD 1945. Dijelaskan bahwa setiap yang dilakukan oleh rakyat Indonesia
telah tercantum dalam Pancasila dan UUD1945, karena setiap individu diajarkan untuk hidup
bergotong royong dan saling membantu orang yang membutuhkan. Sistem ekonomi
Pancasila tidak hanya berfokus pada ekonomi tetapi mencakup dalam bidang lainnya seperti
sosial-budaya, bidang politik dan bidang pertahanan. Perwujudan sistem ekonomi pancasila
harus dimulai dari sikap dan prilaku sebagai manusia yang berpancasila. Tujuan utama dari
sistem ekonomi pancasila, ialah memahami isi dari pancasila, mengamalkan isi dari
pancasila, dan mengamalkannya. Kebijakan yang dilakukan ialah mengembangakan IPTEK,
bidang ekonomi, bidang politik, bidang sosial-budaya, kebijakan tersebut tidak selamanya
berjalan sesuai dengan apa yang di tetapkan oleh Pancasila dan UUD 1945. Dewasa ini ada
segelintir orang yang menyalahkan kepercayaannya untuk kepentingan pribadi.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Sistem Ekonomi Pancasila?
2. Bagaimanakah Sistem Ekonomi Pancasila?

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai Sistem Ekonomi Pancasila
2. Untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah Sistem Ekonomi Indonesia

D. Manfaat Penulisan

Diharapkan makalah ini dapat memberikan informasi lebih lanjut mengenai Sistem
Ekonomi Pancasila.

BAB II
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN SISTEM EKONOMI PANCASILA

Ekonomi Pancasila merupakan ilmu ekonomi kelembagaan (instructional


economics) yang menjunjung tinggi nilai-nilai kelembagaan Pancasila sebagai ideologi
Negara dengan kelima silanya secara utuh maupun sendiri-sendiri. Jika
Pancasila mengandung 5 asas, maka semua substansi sila Pancasila yaitu :
A. Etika,
B. Kemanusiaan,
C. Nasionalisme,
D. Kerakyatan/Demokrasi, dan
E. Keadilan sosial,

harus di pertimbangkan dalam model ekonomi yang disusun. Kalau sila pertama dan
kedua adalah dasarnya, sedangkan sila ketiga dan keempat sebagai caranya, maka sila
kelima Pancasila adalah tujuan dari Ekonomi Pancasila.

Sistem Ekonomi Pancasila berisi aturan main kehidupan ekonomi yang mengacu
pada ideologi bangsa Indonesia, yaitu Pancasila. Dalam Sistem Ekonomi Pancasila,
pemerintah dan masyarakat memihak pada (kepentingan) ekonomi rakyat sehingga
terwujud kemakmuran dan kesejahteraan. Inilah sistem ekonomi kerakyatan yang
demokratis dan melibatkan semua orang dalam proses produksi serta hasilnya dinikmati
oleh semua masyarakat. Secara normatif landasan idiil sistem ekonomi Indonesia adalah
Pancasila dan UUD 1945. Dengan demikian maka sistem ekonomi Indonesia adalah
sistem ekonomi yang berorientasi kepada Ketuhanan Yang Maha Esa (berlakunya etik
dan moral agama, bukan materialisme); Kemanusiaan yang adil dan beradab (tidak
mengenal pemerasan atau eksploitasi); Persatuan Indonesia (berlakunya kebersamaan,
asas kekeluargaan, sosio-nasionalisme dan sosio-demokrasi dalam ekonomi); Kerakyatan
(mengutamakan kehidupan ekonomi rakyat dan hajat hidup orang banyak); serta
Keadilan Sosial (persamaan/emansipasi, kemakmuran masyarakat yang utama bukan
kemakmuran perseorangan).

Sistem Ekonomi Pancasila adalah keseluruhan lembaga-lembaga ekonomi yang


dilaksanakan atau dipergunakan oleh Bangsa Indonesia dalam mencapai cita-cita yang
telah ditetapkan. Adapun faktor yang digunakan dalam produksi, distribusi, dan
konsumsi barang-barang dan jasa falsafah Hidup Pancasila sebagai Weltanschauung
Bangsa Indonesia.

Oleh karena itu, sistem ekonomi pancasila ialah suatu cara untuk mengatur dan
mengorganisasikan segala aktivitas ekonomi dalam masyarakat baik dilakukan oleh
pemerintah maupun oleh pihak swasta berdasarkan prinsip tertentu dalam rangka
mencapai kemakmuran dan kesejahteraan. Sistem ekonomi pancasila yaitu seluruh
lembaga ekonomi yang dipergunakan bangsa Indonesia dalm mengolah dan melakukan
sumber daya yang ada untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Setiap sistem
mempunyai perbedaan yaitu dalam menjalankan prinsip sistem tersebut dan perbedaan
dalam penerapan kepemilikan.

B. SISTEM EKONOMI PANCASILA


A. Sistem Ekonomi Periode Pra-Kemerdekaan
1. Periode Pra-Kolonialisme
a. Pertanian, monokultur (padi di jawa, rempah-rempah di maluku).
b. Eksplorasi hasil alam, misal laut, hutan dan tambang.
c. Perdagangan besar antara pulau dan antar negara.
2. Periode Kolonialisme
a. Penggunaan teknologi eropa, skala besar, industrialisasi.
b. Akses kepemilikan sumberdaya dikuasai penjajah (kapitalis liberal),
berdampak pada kondisi rakyat Indonesia menjadi miskin.
B. Sistem Ekonomi Periode Kemerdekaan
1. Periode Pra-Kolonialisme
a. Pertanian, monokultur (padi di jawa, rempah-rempah di maluku).
b. Eksplorasi hasil alam, misal laut, hutan dan tambang.
c. Perdagangan besar antara pulau dan antar negara.
2. Periode Kolonialisme
a. Penggunaan teknologi eropa, skala besar, industrialisasi.
b. Akses kepemilikan sumberdaya dikuasai penjajah (kapitalis liberal),
berdampak pada kondisi rakyat Indonesia menjadi miskin.
C. Ciri-ciri Sistem Ekonomi Pancasila
1. Yang menguasai hajat hidup orang banyak adalah negara / pemerintah. Contoh
: hajad hidup orang banyak yakni seperti air, bahan bakar minyak / BBM,
pertambangan / hasil bumi, dan lain sebagainya.
2. Peran negara termasuk penting namun tidak dominan begitu juga dengan
peranan pihak swasta yang posisinya penting namun tidak mendominasi.
Sehingga tidak terjadi kondisi sistem ekonomi liberal maupun sistem ekonomi
komando. Kedua pihak yakni pemerintah dan swasta hidup beriringan,
berdampingan secara damai dan saling mendukung.
3. Masyarakat adalah bagian yang penting di mana kegiatan produksi dilakukan
oleh semua untuk semua serta dipimpin dan diawasi oleh anggota masyarakat.
4. Modal atau pun buruh tidak mendominasi perekonomian karena didasari atas
asas kekeluargaan antar sesama manusia.

D. Kelebihan dan Kekurangan Sistem Ekonomi Pancasila


1. Kelebihan:
a. Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan asas
kekeluargaan.
b. Cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan mengusasi hajat
hidup rakyat banyak dikuasai oleh negara.
c. Bumi, air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh
negara dan digunakan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat.
d. Sumber-sumber kekayaan dan keuangan negara digunakan dengan
permuwakafan lembaga perwakilan rakyat serta pengawasan terhadap
kebijakannya ada pada lembaga perwakilan rakyat pula.
e. Warga negara memiliki kebebasan dalam memilih pekerjaan yang
dikehendaki serta mempunyai hak akan pekerjaan dan penghidupan yang
layak.
f. Hak milik perorangan diakui dan pemanfaatannya tidak boleh
bertentangan dengan kepentingan masyarakat.
g. Potensi, inisiatif dan daya kreasi setiap warga negara diperkembangkan
sepenuhnya dalam batas yang tidak merugikan kepentingan umum.
h. Fakir miskin dan anak terlantar dipelihara oleh negara.

2. Kekurangan:
a. Sistem free fight liberalism (sistem persaingan bebas yang saling
menghancurkan).
b. Sistem terpusat, yang dapat mematikan potensi, kreasi, dan inisiatif warga
masyarakat.
c. Pemusatan kekuatan ekonomi pada satu kelompok dalam bentuk monopoli
yang merugikan masyarakat.

E. Tujuan Sistem Ekonomi Pancasila


Sistem ekonomi pancasila tidak dapat dibatasi bidang ekonomi saja, tetapi
mencakup pula bidang-bidang sosial-budaya, bidang politik, dan bidang-bidang
pertahanan-kemanan, karena sistem ekonomi merupakan salah satu komponen
dari sistem yang lebih besar, yaitu Sistem Pembangunan Nasional. Tujuan
mempelajari sistem ekonomi pancasila yaitu :

1. Mengerti dan memahami arti dan isi pancasila itu dengan sebenar-benarnya.
2. Menghayati dan mengamalkan semua sila dengan sebaik-baiknya.
3. Mengamankan dan menyelamatkan Pancasila dari setiap usaha yang hendak
merongrong atau menggantinya.

Tujuan dan fungsi dari sistem ekonomi pancasila yaitu sebagai dasar
Negara, dan sebagai ideologi Negara, yaitu dijelaskan sebagai berikut:
1. Pancasila sebagai Dasar Negara
Pancasila juga sering disebut dengan istilah dasar falsafah (filsafat)
Negara, ideologi Negara, Staat ide dan phylosofische grondslag. Dalam
pengertian ini, pancasila menagatur pemerintahan Negara atau digunakan
sebagai dasar mengatur pemerintahan Negara atau digunakan sebagai dasar
untuk mengatur penyelenggaraan negara. Pancasila sebagai dasar Negara
merupakan fungsi pokoknya. Pancasila sebagai dasar Negara berfungsi
sebagai pemersatu bengsa Indonesia, sebagai alat pemersatu kesatuan dan
persatuan yang didalamnya merumuskan cita-cita bangsa Indonesia dalam
bernegara, yaitu mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Pancasila dipergunakan sebagai dasar untuk mengatur penyelenggaraannegar
atau pemerintahan. Pancasila sebgai dasar Negara dimuat dalam Pembukuan
UUD 1945 alenia ke-4 yang berbunyi: kemudian daripada itu untuk
membentuk suatu pemerintahan Negara Indonesia yang melindungi segenap
bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia untuk memajukan
kesejahteraan, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan
ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan
keadilan sosial, maka disusunlah kemerdekaan kebangsaan Indonesia itu
dalam suatu undang-undang dasar terbentuk dalam suatu susunan Negara
Indonesia yang berkedaulatan rakyat berdasarkan kepada: keTuhanan Yang
Maha Esa, kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan Indonesia, dan
kerakyatan yang dipimpin oleh kebijaksanaan yang dipimpin oleh hikmat
kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, serta keadilan bagi seluruh
rakyat Indonesia. Maksud dari alenia ke 4 dalam UUD 1945 adalah:

a. Membentuk pemerintahan Negara Indonesia, sebagai penyelengara


keseluruhan kegiatan Negara dalam segala aspek kelengkapannya dan
akan menjalankan pemerintahan Negara dari Negara yang baru saja di
bentuk
b. Pemerintahan Negara Indonesia akan melaksanakan fungsi dan tujuan
Negara Indonesia yaitu:
1) Melindungi segenap Bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah
Indonesia.
2) Memajukan kesejahteraan umum.
3) Mencerdaskan kehidupan bangsa.
4) Ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan,
perdamaian abadi dan keadilan sosial.

Pancasila merupakan suatu asas yang meliputi suasana kebatinan dan


cita-cita hukum. Sebagai sumbur dari segala sumber hukum atau sebagai tertib
hukum Indonesia, maka pancasila tercantum dalam Pembukaan UUD 1945.
Menurut Notonagoro pancasila sebagai dasar Negara mempunyai kedudukan
istimewa dalam hidup kenegaraan dan hukum bangsa Indonesia (merupakan
pokok kaidah Negara yang fundamental). Oleh karena itu, pancasila
merupakan sumber dari nilai dan dengan nilai-nilai yang terkandung
didalamnya terbentuk dengan norma-norma hukum oleh negara. Nilai hukum
yang tercantum harus berdasarkan dan dijiwai oleh nilai-nilai etis, nilai
religius, nilai kebenaran, nilai vital dan nilai materiil seperti yang terkandung
dalam Falsafah Pancasila.
Kedudukan pancasila sebagai dasar negara tersebut dapat dirinci sebagai
berikut:
a. Pancasila sebagai dasar negara merupakan sumber dari segala sumber
hukum(sumber tertib hukum) Indonesia.
b. Meliputi suasana kebatinan (Geistlichenhintergrund) dari Undang-Undang
Dasar 1945.
c. Mewujudkan cita-cita hukum bagi hukum dasar Negara (baik hukum dasar
tertulis maupun tidak tertulis).
d. Mengandung norma yang mengharuskan Undang-Undang Dasar yang
mengandung isi yang mewajibkan pemerintah untuk menyelenggarakan.
e. Merupakan sumber semangat bagi Undang-Undang Dasar 1945, bagi
penyelenggara Negara, pelaksana pemerintah. Pancasila merupakan alat
penyatu Bangsa Indonesia. Hal ini terbukti dari berbagai daerah dan
wilayah yang terdiri dari beribu pulau dengan berbagai suku bangsa dan
berbeda adat istiadat serta bergam kebudayaan. Oleh karena itu Pancasila
sebagai penyatu dan dapat membawa keutuhan bangsa dan Negara
Indonesia dari berbagai bentuk lapisan.
2. Pancasila sebagai Ideologi Negara. Istilah ideologi berasal dari kata idea yang
berarti gagasan, konsep, pengertian dasar, atau cita-cita,dan logos yang yang
berarti ilmu. Kata idea berasal dari bahasa yunani eidos yang artinya
bentuk. Maka secara harfiah, ideologi berarti ilmu pengetahuan tentang ide-ide
(the science of ideas), atau ajaran mengenai pengertian-pengertian dasar.
Ideologi pancasila dipergunakan sebagai pegangan atau petunjuk dalam
kehidupan sehari-hari setiap warga Negara Indonesia. Dalam membentuk
posisi subjek dan menghasilkan makna. Ideologi tampil sebagai stuktur
pemaknaan atau pandangan dunia untuk semua kelompok masyarakat.
Pemikiran-pemikiran, gagasan-gagasan, harapan serta cita-cita tersebut
merupakan suatu nilai yang dianggap benar dan memliki derajat yang tertinggi
dalam Negara. Ideologi mendasarkan pada hakikat sifat kodrat manusia
sebagai mahluk individu dan mahluk sosial. Oleh karena itu, ideologi
pancasila mengakui atas kebebasan dan kemerdekaan individu, namun dalam
hidup bersama juga harus mengakui hak dan kebebasan orang lain secara
bersama juga harus mengakui hak dan kebebasan orang lain.

F. Kebijakan Sistem Ekonomi Pancasila

Kebijakan-kebijakan yang dilakukan dalam sistem ekonomi pancasila bisa diawali


dengan adanya perubahan-perubahan dalam pengembangan IPTEK, bidang
politik, bidang ekonomi, bidang sosial-budaya, sebagai berikut ini:

1. Pengembangan IPTEK
Dalam upaya meningkatkan dan mewujudkan sumber daya
kesejahteraan dan peningkatan untuk mengembangkan ilmu pengetahuan dan
teknologi, pada hakikatnya suatu hasil kreativitas rokhani setiap individu.
Oleh karena itu, modal utama dalam membangun sebuah Negara, yaitu
kemajuan teknologi yang dilengkapi keterampilannya untuk memanfaatkan
sumberdaya alam dana `teknologi. Tetapi yang menjadi persoalan adalah
kualitas dari sumber daya manusia, penawaran tenaga kerja yang melibihi
permintaan tenaga kerja, tingginya lulusan sekolah yang menganggur, dan
tenaga kerja yang tidak terdidik. Oleh sebab itu, ini merupakan faktor utama
dalam membangun kebijakan sistem ekonomi pancasila.

2. Pengembangan dalam Bidang Politik


Dalam sistem politik Negara harus mendasarakan pada kekuasaan yang
bersumber pada penjelmaan hakikat manusia sebagai individu-mahluk sosial
yang terjelma sebagai rakyat. Maka kekuasaan Negara harus berdasarkan pada
asal mula dari rakyat untuk rakyat.maka rakyat asal mula dari suatu Negara.
Menurut Drs. Moh.Hatta, menyatakan bahwa Negara berdasarkan atas
ketuhanan Yang Maha Esa atas dasar kemanusiaan yang adil dan beradab.
Tetapi berbeda untuk saat ini, kebanyakan dari pemimpin hanyalah
memanfaatkan jabatannya untuk kepentingan pribadi bukan untuk kepentingan
rakyat.

3. Pembangunan dalam Bidang Ekonomi


Terwujudnya perkembangan suatau Negara adalah berawal dari
rakyatnya yang mampu mengembangkan teknonolginya. Sebagai mana telah
tercantum dalam Pembukaan UUD 1945 yang berbunyi keadilan bagi seluruh
rakyat Indonesia. Ekonomi kerakyatan merupakan ekonomi yang humanistic
yang mendasarkan pada tujuan demi kesejahteraan rakyat secara luas.
Pengembangan ekonomi bukan hanya mengejar pertumbuhan saja melainkan
demi kemanusiaan dan kesejahteraan seluruh bangsa.

4. Pengembangan dalam Bidang Sosial-Budaya


Pengembangan sosial budaya pada masa reformasi, dewasa ini
mengankat nilai-nilai yang dimiliki bangsa Indonesia sebagai dasar nilai yaitu
nilai-nilai Pancasila pada hakikatnya bersifat humanistic, artinya nila-nilai
pancasila mendasarkan pada nilai yang bersuber pada harkat martabat manusia
sebagai mahluk yang berbudaya.
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Pancasila sebagai ideologi nasional membawa keharusan untuk dijadikan dasar
atau pedoman dalam kehidupan berbangsa, dan bernegara. Secara normatif landasan idiil
sistem ekonomi Indonesia adalah Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945. Sistem
ekonomi Pancasila adalah sistem ekonomi yang didasarkan pada Pancasila, terutama sila
ke 5, dan Undang-Undang Dasar pasal 33. Sistem Ekonomi Komando, Sistem Ekonomi
Pasar, dan Sistem Ekonomi Campuran adalah tiga sistem ekonomi yang secara umum
dikenal di seluruh dunia. Bagaimana dengan sistem ekonomi yang berlaku di Indonesia?
Indonesia tidak menganut Sistem Ekonomi Komando, Sistem Ekonomi Pasar, maupun
Sistem Ekonomi Campuran. Sistem ekonomi yang diterapkan di Indonesia adalah Sistem
Ekonomi Pancasila, yang di dalamnya terkandung demokrasi ekonomi maka dikenal juga
dengan Sistem Demokrasi Ekonomi.

B. SARAN
Demikianlah yang dapat kami sampaikan mengenai materi yang menjadi bahasan
dalam makalah ini, tentunya banyak kelemahan dan kekurangan karena terbatasnya
pengetahuan, kurangnya rujukan dan referensi yang kami peroleh hubungannya dengan
makalah ini. Penulis berharap, pembaca berkenan memberikan kritik dan saran yang
membangun demi sempurnanya makalah ini. Semoga makalah ini berguna bagi penulis
pada khususnya dan pembaca.
DAFTAR PUSTAKA

Boediono, Mubyarto. 1980. Ekonomi Pancasila. Yogyakarta: BPFE Yogyakarta.

Daman, Rozikin. 1995. Pancasila Dasar Falsafah Negara. Jakarta: PT.Raja Grofindo.

Gunadi,Tom.1983.Sistem Perekonomian Menurut Pancasila dan UUD 1945. Bandung:


Angkasa

Kaelan, H . 2000. Pendidikan Pancasila.Yogyakarta: Paradigma.

MS Bakry, Noor, Pancasila Yuridis Kenegaraan, Edisi Revisi, (Liberty: Yogyakarta.)

Mubyarto. 1987. Ekonomi Pancasila Lintasan Pikir Mubyarto.Yoyakarta: Aditya Media.


1988. Sistem dan Moral Ekonomi Indonesia. Bandung: LP3ES.

http://windasirumapea.wordpress.com/2013/07/07/perkembangan-ekonomi-rakyat-di-
indonesia/
http://sistempemerintahan-indonesia.blogspot.com/2014/02/sistem-ekonomi-di-
indonesia.html
http://www.bps.go.id/tab_sub/view.php?kat=2&tabel=1&daftar=1&id_subyek=35&notab=1

Anda mungkin juga menyukai