Anda di halaman 1dari 97
ABSTRAK PERANAN AUDIT INTERNAL DALAM MENUNJANG EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL PENJUALAN DAN PENAGIHAN PIUTANG Penjualan merupakan unsur yang memegang peranan_penting bagi perusahaan, Karena dari aktivitas inilah perusahaan memperolch pendapatan yang, akan digunakan sebagai sumber biaya bagi kelangsungan hidup perusahaan. Dengan semakin berkembangnya perusahaan, tentu saja aktivitas penjualan dan penagihan piutang pun akan semakin memegang peranan penting. Oleh karena itu, manajemen perlu pengendalian intemal yang baik terhadap aktivitas penjualan dan penagihan piutang agar pelaksanaan tersebut dilakukan secara efek tif dan jen serta tereapainya tyjuan perusahaan, Agar pengendalian internal tersebut dapat berjalan dengan baik dan sesuai dengan harapan manajemen maka pengendalian internal yang dilaksanakan perlu diawasi, dinilai dan dievaluasi oleh, suatu. bagian yang independent dari kegiatan operasional perusahaan, untuk ‘membantu. memberikan informasi yang dibutuhkan oleh manajemen, Bagian independent yang dimaksud adalah bagian audit intemal, yang bertugas membantu manajemen dalam melaksanakan tanggungjawabnya seca ra efektif, Berdasarkan pemikiran diatas, penulis melakukan penelitian pada PT. INTI Bandung yang hasilnya dituangkan dalam skripsi dengan judul :” Peranan Audit Internal dalam Menunjang Efektivitas Pengendalian Intemal Penjualan dan Penagihan Piutang (Studi Kasus pada PT. [NTI Bandung)”. Dalam penulisan skripsi ini, ruang lingkup penelitian dibatasi pada pembahasan mengenai manfaat intemal audit dalam menunjang efektivitas pengendalian internal atas penjualan dan penagihan piutang, khususnya penjualan kredit dan penagihan piutang. Dalam penulisan skripsi ini, penulis menggunakan metode deskriptif, yaitu suatu metode penelitian yang menyimpulkan, menyajikan dan menganalisis data schingga dapat memberikan gambaran yang cukup jelas atas objek yang diteliti dan menarik kesimpulan berdasarkan penelitian yang dilakukan, Data yang diperoleh penulis selama penclitian akan diolah, dianalisis dan diproses Icbih lanjut dengan dasar teori yang telah dipelajari Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, penulis me lihat bahwa audit intemal pada PT. Indokemas Sukses Makmur sangat berperan dalam menunjang efektivitas pengendalian intemal penjualan dan penagihan piutang. Schubungan dengan hasil penclitian dan pembahasan yang dilakukan, hipotesis yang scmula diajukan yaita :"Audit Intemal_yang Memadai Berpetan dalam Menunjang Efektivitas Pengendalian Internal Penjualan dan Penagihan” dapat diterima, Berdasarkan hasil penclitian dan pembahasan _terscbut, —penulis, menyimpufkan bahwa audit intemal perusahaan telah memadai sehingga berperan dalam menunjang efektivitas pengendalian internal penjualan dan. penagihan piutang. Adapun saran yang penulis sampaikan dalam skri psi ini yaitu mengenai syarat auditor internal, pelaksanaan pelatihan bagi auditor internal dan jumlah auditor yang efektif dalam melakukan audit, agar dapat dijadikan’ bahan, pertimbangan guna ‘meningkatkan kinerja perusahaan, ABI PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam perusahaan manufaktur dan jasa , pendapatan diperoleh dari hasil_penjualan produk yang dihasilkan perusahaan. Penjualan dapat dilakukan secara tunai maupun kredit. Penjualan secara kredit akan menimbulkan piutang bagi perusahaan, Pengelolaan piutang sangat penting bagi perusahaan, Karena hasil penagihan piutang ini akan menjadi uang kas yang merupakan salah satu sumber dana perusahaan dalam menjalankan operasinya. Bertambahnya jumlah pelanggan, jumlah pemasok, jumlah dana yang dibutuhkan, merupakan tanda bahwa perusahaan semakin berkembang, Perkembangan usaha tersebut mendorong timbulnya perusahaan -perusahaan baru yang menyebabkan persaingan dalam bidang usaha sejenis semakin ketat. Dengan demikian, sudah seharusnya setiap perusahaan menerapkan manajemen dan strategi terbaik bagi perusahaa nnya untuk menjaga kelangsungan hidup usahanya, Pimpinan perusahaan diharapkan dapat _mengendalikan perusahaan dengan sebaik - baiknya sehingga perusahaan dapat beroperasi sesuai dengan program -program yang telah direncanakan, Salah satu strategi ) ing efektif adalah adanya penerapan pengendalian internal ‘yang memadai dalam perusahaan, Dengan demikian, segala kesalahan, kecurangan dan tindakan - tindakan lain yang dapat merugikan perusahaan dapat ditekan serendah mungkin, Semakin besar organisasi perusahaan, p ersoalan yang dihadapi perusahaan akan semakin kompleks. Peningkatan volume penjualan mengakibatkan perlunya pendelegasian atau pengaturan wewenang dari pimpinan kepada bawahan untuk menyakinkan bahwa semua prosedur dan metode pengendalian dapat terlaksana sebagaimana mestinya. Untuk itu diperlukan suatu pengendalian internal. Oleh karena itu judul yang diambil dalam skripsi ini adalah: “Peranan Audit Internal dalam Me jang Efektivitas Pengendalian Internal Penjualan dan Penagihan Piutang* 1.2 Identifikasi Masalah Berdasarkan penjelasan yang telah penulis uraikan dalam latar belakang penelitian, maka masalah yang dapat diidentifikasikan sebagai berikut: 1. Bagaimana pelaksanaan audit internal dalam perusahaan apakah memadai ? 2. Apakah penerapan pengendalian internal penjualan dan penagihan piutang di perusahaan telah berjalan dengan efektif ? 3. Sejauh mana peranan audit internal dalam menunjang efektivitas pengendalian internal penjualan dan piutang ? 1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian Maksud penelitian ini adalah dalam rangka memperoleh data yang ada hubungannya dengan pengendalian internal perusahaan, kemudian diolah dan disnalisis, sehingga menjadi informasi yang berguna bagi pihak yang membutuhkan, Sedangkan tujuan dari penelitian ini adalah 1. Untuk mengetahui pelaksanaan audit internal dalam perusahaan, 2. Untuk mengetahui efektivitas pengendalian internal pada penjualan dan penagihan piutang di perusahaan, 3. Untuk mengetahui sejauh mana perana audit internal dalam menunjang — efektivitas pengendalian intemal penjualan dan penagihan piutang di perusahaan. 1.4 Kegunaan Penelitian Hasil penelitian yang dilakukan oleh penulis diharapkan dapat bermanfaat bagi 1. Perusahaan, yaitu memberikan sumbangan pemikiran dan saran yang membangun mengenai pentingnya keberadaan pengendalian intemal penjualan dan penagihan piutang serta membantu perusahaan dalam mengevaluasi kelebihan dan kekurangan pengendalian internal yang dijalankan perusahaan dalam penjualan sehingga dapat menjadi pertimbangan untuk ‘memperbaiki dan menyempurnakan kelemahan-kelemahan yang ada, 2. Penulis, yaitu: memberikan tambshan mengenai pengetahuan untuk memperluas wawasan mengenai audit intemal, baik melalui teori-teori maupun praktik-praktik khususnya dalam menunjang efektivitas pengendalian internal penjualan dan penagihan piutang. 3. Perguruan tinggi, Diharapkan hasil penelitian ini dapat memberikan suatu acuan penelitian dan menambah pengetahuan kepada peneliti-peneliti yang lain, Khususnya yang ingin meneliti lebih jauh atas masalah yang sama, 1.5 Kerangka Pemikiran Salah satu aktivitas terpenting dalam suatu perusahaan adalah memperoleh penghasilan setelah dikurangi dengan biaya-biaya yang telah dikeluarkan untuk memperoleh laba, yang mana laba ini memiliki peranan yang sangat penting bagi perusahaan dalam mengukur kemampuan dirinya w uk mempertahankan kelangsungan hidupnya, karena suatu perusahaan itu didirikan untuk waktu yang tidak terbatas, Dalam perusahaan yang masih kecil dan sederhana, semua kegiatan yang dilakukan masih dapat diawasi dengan mudah oleh pimpinnanya. Tetapi_ dengan sedemikian berkembangnuya perusahaan, otomatis kegiatan maupun jumlah pegawai sertastruktur organisasi perusahaan menjadi semakin rumit, maka pimpinan akan menghadapi kesulitan dalam mengawasi dan mengendalikan segala sesuatu yang terjadi dalam perusahaannnya, Dengan demikian, pimpinan harus mendelegasikan wewenang bawahannya, tanpa mengabaikan tanggung jawab sebagai seorang pit inan, Untuk itu pimpinan memerlukan suatu pengendalian yang baik, yang dapat menjaga keamanan harta milik perusahaan.serta dapat meyakinkannya bahwa apa yang dilaporkan bawahannya dapat dipercaya, mendorong adanya efisiensi usaha dan mengawasi jalannya pelaksanaan kebijakan perusahaan, Dengan adanya suatu pengendalian internal yang baik tersebut akan memungkinkan perusahaan dalam meneapai tujuan. Suatu pengendalian internal yang baik, akan dapat menekan atau memperkecil terjadinya Kesalahan, penyelewengan, dan kecurangan terhadap aktivaperusahaan serta_mampu mengatasinya dengan copat. Menurut Arens (2000; 288) definisi pengendalian intemal adalah sebagai berikut: * An understanding of internal control, especially those control s to the reability of financial reporting, are important to the auditor's purposes.” Berdasarkan uraian tersebut, maka pengertian pengendatian internal dapat diterjemahkan secara bebas dalam suatu proses yang didesain untuk mendapatkan jaminan yang memadai dalam meneapai kebijakan dan peraturan, Pelaksanaan pengendalian intemal tidak lepas dari faktor man usia, dimana ketaatan dan ketelitian dapat berkurang jika tidak diawasi secara terus-menerus, untuk mengetahui apakah pemgendalian tersebut berjalan sebagaimana mestinya dan dimodifikasi sesuai perkembangan kkeadaan, Semakin besamya wewenang yang dilimpahk an, maka semakin diperlukan adanya bagian khusus yang melaksanakan tugas pengawasan dan keseluruhan aktiv is perusahaan, yang, dikenal sebagai audit Intemal. Menurut Hiro Tugiman (1997; 11) mengemukakan bahwa: “Internal auditing adalah suatu fungsi penilaian yang independent dalam —suatu organisasi untuk menguji dan megevaluasi kegiatan yang dilaksanakan,” Dari pengertian di atas dapat ditarik simpulan bahwa tujuan internal auditing adalah ‘membantu para anggota organisasi dalam usaha mencapai tujuannya dengan cara memberikan suatu pendekatan displin yang sistematik untuk mengevaluasi dan meningkatkan keefektifan ‘manajemen resiko, pengendalian dan proses pengaturan dan pengelolaan org anisasi, Aktivitas penilaian secara bebas dan tidak memihak dalam suatu organisasi perusahaan untuk mereview akuntansi Keuangan dan kegiatan operasional lainnya sebagai dasar untuk memberikan rekomendasi Konstruktif’ kepada pimpinan perusahaan dalam melakuk an pengendalian operasi usahanya, Meskipun bagian audit ini bekerja secara independen, namun ia tetap merupakan agian dari staff manajemen secarakeseluruhan, Auditor harus mempertahankan sikap objektif, dimana i harus dipisahkan dari semua fungsi operas ioanal, meliputi penyusunan dan penerapan prosedur, membuat catatan., penugasan kegiatan lain yang menjadi sasaran audit Adanya suatu audit internal yang berjalan baik dapat memberikan altematif tindakan yang terbaik bagi manajemen untuk memperbaiki dan menunjang pengendalian intemal perusahaan yang bersangkutan. Audit internal harus dilaksanakan secara independen, audit internal yang independen dan kontinyu bersifat preventif’ yang memungkinkan mengurangi dan mencegah kejadian yang merugikan, schingga manajemen dapat dengan segera mengambil Jangkah-langkah yang dipertukan untuk mempertahankan serta menjaga pengendalian intemal yang memadai Untuk mencapai efektivitas di dalam penjualan dan penagihan piutang yang tinggi diperlukan pangaturan elemen-elemen keuangan termasuk salah satunya audit internal. Audit internal ini harus tersedia dalam jumlah yang cukup .untuk itu diperlukan pengendalian internal yang sesuai untuk penjualan dan penagihan piutang, maka penulis menggjukan hipotesis, yaitu udit Internal Yang Memadai Berperan Dalam M enunjang Efektivitas Pengendalian Internal Penjualan dan penagihan piutang.” 1.6 — Metodologi Penelitian Pada penulisan skripsi ini, digunakan metode penelitian deskriptif dengan penelitian studi kasus, yang dilakukan dengan cara mengamati dan meneliti berbagai aspek yang berhubungan dengan penerapan pengendalian internal perusahaan sehingga teori yang digunakan dalam praktek umum sesuai dengan pengendalian yang dilaksanakan oleh perusahaan untuk meningkatkan efektivitas pengendalian internal. Untuk kepentingan pengujian ini diperlukan iabel serangkaian langkah-langkah dentifikasikan variable ~ ang akan dimulai dari_met penelitian, teknik pengumpulan data, teknik pengembangan instrumen, analisis data dan penarikan ke ‘Teknik Pengumpulan Data Dalam mengumpulkan data, digunakan 2 metode penelitian yaitu penelitian lapangan (field research) dan penelitian kepustakaan (library research) a) Penelitian lapangan (Field research) Yaitu, memperoleh data dan informasi dengan cara meminjam kembali secara langsung ke perusahaan, melalui (1) Kuesioner Yaitu, mengajukan kuesioner mengenai hal-hal yang berhubungan dengan peran audit intemal dalam menunjang keefektivan pengendalian internal penjualan dan penagihan piutang. (2) Wawaneara Yaitu, tanya jawab secara langsung dengan staf dan pengelola bagian penjualan, audit intemal perusahaan dan pihak-pihak lain yang berhubungan dengan objek yang diteliti, wawancara ini dilaksanakan untuk memperoleh data mengenai sejarah perusahaan, struktur organisasi perusahaan dan aktivitas perusahaan yang dapat digunakan untuk mengetahui perkembangan dan kegiatan perusabaan, (3) Observasi langsung Yaitu, pengamatan secara langsung terhadap pelaksanaan penjualan, penagihan piutang dan fungsi audit internal b). Riset kepustakaan (Library research) Merupakan pengumpulan dats sekunder melalui buku -buku, serta literatur yang berkaitan. dengan masalah yang dibahas dalam skripsi ini. 1.7 Lokasi Penelitian, Penelitian dilakukan di PT. INTL yang berlokasi di JI. Moh Toha 77 Bandung, Perusahaan ini bergerak dalam bidang peralatan telekomunikasi. BABII TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Peranan Menurut Komaruddin (1994:764), yang dimaksud peranan adalah a) Bagian dari tugas manajemen yang harus dilaksanakan seseorang dalam manajemen; b) Pola penilaian yang diharapkan dapat menyertai suatu status; ©) Bagian atau fangs seseorang dalam kelompok atau pranata; 4) Fungsi yang diharapkan dari seseorang atau menjadi karakteristik yang ada padanya; e) Funsi setiap variabel dalam hubungan sebab akibat. 2.2 Audit Internal Audit intemal terdapat pada perusahaan relatif besar, dimana pemimpin perusahaan membentuk banyak departemen, bagian, seksi ayau satuan organisasi dalam menjalankan aktivitasnya, Bila perusahaan terdiribeberapadepartermen maka pimpinan dapat mendelegasikan wewenangnya kepada kepala unit -unit operasi tertentu. 2.2.4 Pengertian Audit Internal Audit internal merupakan kegiatan penilaian bebas, dipersiapkan dalam organisasi sebagai suatu jasa terhadap organisasi. Kegiatan ini mengaudit dan menilai efektivitas kegiatan unit yang lain Sawyer (2005:9) mengemukakan bahwa “Internal Auditing is an independen appraisal function established within an organization to examine and evaluate, it's activities as a service to the organization.” Pengertian service to organization Sawyer (2005:9) : “Internal auditing is a systematic, objective appraisal by internal auditors of the diverse operations and controls within an organization to determine whether (I) financial and operating information is accurate and reliable, (2) risks to the enterprise are identified and minimized, (3) external regulations and acceptable internal policies and producers are followed, (4) satisfactory operating criteria are ‘met, (3) resources are used efficiently and economically, and (6) the organization objectives are effectively achieved-all for the purpose of assisting member of the organization in the effective discharge of the responsibilities.” Dalam perkembangannya, pengertian audit internal mengalami sedikit perubahan ‘The Institute of Internal Auditors (LIA) telah memberikan definisi baru. (tahap eksposure draft) tentang internal auditing sebagai berikut “Internal auditing is an independent and objective assurance and consulting activity that is guided by a philosophy of adding value 10 improve the operations of organization. It assist an organization in accomplishing its objectives by bringing a systematic and disciplined approach to evaluate and improve the effectiveness of the organization's risk management, control and gorvening processes. Proffesionalism and a commitment to excellence are facilitated by operating within a frame work of profesional practice established by The Instiaute of Internal Auditor.” Definisi di atas, dapat diartikan sebagai berikut : Audit intemal merupakan suatu aktivitas konsultang yang independen dengan keyakinan objectif yang dibentuk untuk memberikan nilai tambah dalam meningkatkan kinerja aktivitas organisasi. Keberadaan audit internal _membantu. organisasi mencapai tujuannnya melalui pendekatan yang sistematik dan disiplin dalam rangka menilai dan meningkatkan efektivitas risiko manajemen, pengendalian dan peraturan pemerintah, Kerangka kerja praktis yang, profesional merupakan alat penunjang keberhasilan seorang internal auditor dalam melaksanakan tugasnya. Definisi di atas sesuai dengan redefinisi audit internal yang telah ditetapkan oleh Ie Board of Director pada bulan juni 1999 (Krogstad, Journall ILA october 1999:27 -33, seperti yang dikutip oleh Hiro Tugiman, 2000:6) : “Internal auditing is an independent, objective assurance and consulting activity designed to add value and improve an organization's 0 peration, it helps an organization accomplish, its objective to evaluate and improve the effectiveness of risk management, control and governance process.” Jadi, definisi baru tersebut menekankan intemal auditor untuk memberi nilai tambah dalam membantu organisasi dengan lebih mengutamakan risiko usaha, pengendalian dan pengaturan. Dari defini di atas, terdapat lima konsep kunci audit intemal, yaitu : independen, Kegiatan usaha, diadakan dalam organisasi, layanan jasa bagi organisasi dan menguji serta ‘menilai pengawasan, Menurut Hiro Tugiman (2000:6), perbandingan konsep kunci pengertian audit internal adalah sebagai berikut Tabel 2.1 Lama 1947 Baru 1999 1. Fungsi penilaian independen | 1. Suatu _aktivitas _independen yang dibentuk dalam —suatu objektif ‘organisasi 2, Fungsi penilaian 2, Aktivitas pemberian jaminan keyakinan dan konsultasi 3. Mengkaji dan mengevaluasi | 3. Diraneang untuk ~memberikan aktivitas organisasi sebagai suatu nilai_tambah —serta bentuk jasa yang diberikan bagi meningkatkan kegiatan operasi organisasi| organisasi 4 Membantu agar para anggota | 4 Membanta organisasi_ dalam organisasi dapat menjalankan usaha mencapai tujuannya tanggung —jawabnya —secara efektif 3. Memberikan hasil analisis, |S. Memberikan suatu pendekatan penilaian, rekomendasi disiplin yang sistematis untuk konseling dan informasi_ yang mengevaluasi dan berkaitan dengan aktivitas yang meningkatkan __keefeKtivan dikaji dan menciptakan ‘manajemen risiko, pengendalian pengendalian efektif’ dengan dan proses pengaturan dan biaya yang wajar pengelolaan organisasi Hiro Tugiman (2000:6) Pertimbangan yang mendasari definisi baru adalah ; Hiro Tugiman (2000:7) 1. Gambaran tentang profesi audit intemal secara lebih baik akan diperoleh dari seberapa baik jasa’ pelayanan yang diberikan, jika dibandingkan dengan siapa yang melaksanakannya atau apa saja yang dapat diberik 2. Agar tetap bertahan, profes tambah bagi organisasi 3. Intemal auditor perlu mengadopsi semua sudut pandang dari selurub rantai_ nil chain), 4, Struktur konseptual audit internal harus dapat menjangkau hal -hal di luar berbagai proses inheren yang dilakukannya, untuk mencerminkan internal auditor sebagai pendorong, tersedianya jasa organisasional. 5. Standar dan pedoman profesi yang lainnya harus tidak sekedar menjadi pedoman bagi anggota profesi, namun juga harus dapat menjadi simbol kualitas/ keahlian Khas internal auditor kepada pasar. intemal auditor harus dapat dianggap sebagai pemberi nilai i (value 2.2.2, Tujuan dan ruang lingkup audit internal Tujuan audit internal yang dikemukakan oleh The Institute of Internal Auditors dan dikutip oleh Boynton et al (2001:980) adalah sebagai berikut “It helps an organization accomplish its objectives by bringing a systematic, disciplined approach to evaluate and improve the effectiveness of risk managem ent, control, and governance process”. Definisi di atas, dapat diartikan sebagai berikut ‘Tujuan audit internal adalah membantu semua tingkatan manajemen dalam melaksanakan tanggungjawabnya, membantu pencapaian tujuan perusahaan dan memberikan nilai tam bah dalam mengevaluasi kinerja perusahaan dan upaya perbaikannya dengan memberikan layanan berupa pemberian saran untuk memperbaiki kinerja bagi setiap level manajer. Secara umum, ruang lingkup audit internal adalah 1. Me-review dan menilai kelayakan, serta kecukupan penerapan pengendalian akuntansi, pengendalian keuangan dan pengendalian operasi lainnya, juga meningkatkan efektivitas pengendalian dengan biaya yang wajer. 2. Meyakinkan ketaatan terhadap kebijakan, rencana dan prsedur yang sudah ditetapkan. 3. Meyakinkan tanggungjawab terhadap aktiva perusahaan berkenaan dengan keamanannya darisegala kehialangan, 4. Meyakinkan keandalan data manajemen yang dibuat perusahaan, Mengevaluasi kualitas prestasi dalam pelaksanaan tanggungjawab yang dibebankan. 6. Merekomendasikan perbaikan-perbaikan operasi perusahaan. Jadi, ruang lingkup audit intemal meneakup pengujian dan evaluasi kelayakan dan efektivitas pengendalian intemal yang digunakan perusahaan serta kualitas hasil pekerjaan dan hasil pelaksanaan tanggungjawab yang dibebankan, 2.2.3 Peranan Auditor internal Peranan audit internal bagi seorang internal auditor yaitu. : keberadaannya (eksistensinya), mengembangkan dan mempertahankan staf auditor internal yang berkualitas dalam jumlah yang sesuai dengan sifat dan ukuran perusahaan, menerapkan program audit yang pantas, yang dirancang untuk memastikan keandalan pengendalian intemal perusahaan dan melaporkannya secara periodik kepada dewan komisaris atau direktur utama, ‘Tentang keberadaan audit intemal ini, Institute of Directors in Southem Africa dalam. kode etiknya (The Corporate of Corporate Practice & Conduct) menyatakan sebagai berikut Barlow:"The Business Approach of Internal Auditing”,1995:413, seperti dikutip oleh Hiro ‘Tugiman (2000-8) : “Companies should have an effective internal audit function that has the respect and co-operation of both the board of directors and management.” Manfaat internal auditor ditinjau dati 2 gi hukum dan sudut pandang yang benar -benar defensif’ adalah mengevaluasi baik tidaknya pengendalian intemal serta melaporkan hasilnya ‘kepada manajemen dan atau dewan komisaris perusahaan. Peranan audit internal ini berbeda dengan ekstemal audit, perbedaaannya dilihat dari berbagai aspek pelayanan yaitu sebagai berikut Tabel 2.2. Aspek Tnternal Ekstemal Konsumen Manajer/Komite Audit | Pemegang saham Fokus Risiko Usaha Risiko laporan Keuangan ‘Orientasi Saat ini dan yang akan | Yang lalu sampai saat ini datang Pengendalian Tangsung Tidak langsung Recurangan Tangsung Tidak Tangsung, Kebebasan Objectivitas Berdasarkan status Kegiatan Proses yang sedang | Tiap periods akuntansi berjalan Barlow.1995:45, dikutip oleh Hiro Tugiman, 2000:8 2.2.4 Independensi, kompetensi dan objektivitas audit internal Menurut Mulyadi (2002:62), independensi audit internal memiliki tiga aspek, yaitu : 1. Independensi dalam diri auditor yang berupa kejujuran perlu berbagai fakta yang ditemukan dalam auditnya. 2. Independensi ditinjau dari sudut pandang pihak lain yang mengetahui informasi yang bersangkutan dengan diri auditor. 3. Independensi dipandang dari sudut _keahlianm mempertimbangan fakta dengan baik jika ia mempu fakta tersebut. pertimbangkan . Dimana seseorang dapat vai keahlian megenai audit atas Menurut Mulyadi (2002:213), berkaitan dengan kompetensi auditor, auditor harus memperoleh, memuktahirkan informasi dari audit sebelumnya mengenai faktor -faktor berikut : 1. Tingkat Pendidikan dan pengalaman profesional auditor internal 2. Ijasah profesional dan pendidikan profesional berkelanjutan 3. Kebijakan, program dan prosedur audit 4 Praktik yang bersangkutan dengan penugasan audit internal 5, Supervisi dan review terhadap aktivitas audit internal 6 Mutu dokumentasi dalam kertas kerja, laporan dan rekomendasi 7. Penilaian atas kinerja audit internal Menurut Mulyadi (2002:213), untuk menilai objektivitas, audit internal harus ‘memperoleh atau memuktahirkan informasi dari tahun sebelumnya mengenai faktor berikut ini 1. Status organisasi internal auditor yang bertanggungjawab atas fungsi audit internal, 2. Kebijakan untuk mempertahankan objektivitas internal auditor mengenai bidang yang diperiksa. n audit internal Untuk dapat meneapai tujuannya, audit intemal harus menyelenggarakan manajemennya dengan sebaik-baiknya. Manajemen ang baik, meliputi_ adanya struktur organisasi (pembagian tugas, wewenang dan tanggungjawab), audit intemal yang profesional (melalui pengembangan kualitas auditor), adanya buku pedoman audit, pengendatian tugas audit, penerbitan laporan hasil audit, pemantauan tindak lanjut dan penataan kertas kerja audit. ‘Wewenang dan tanggungjawab audit internal Mengenai wewenang dan tanggung jawab audit internal, Konsersium Organisasi Profesi Audit Internal (2004;81) menyebutkan bahwa “Tujuan, kewenangan dan tanggung jawab fungsi audit internal harus dinyatakan secara formal dalam charter audit internal dan mendapat persetujuan dari pimpinan dan Dewan Pengawas Organisai.” Jadi dimaksudkan agar tujuan, kewenangan , dan tanggung jawab au dit internal harus dinyatakan dalam dokumen tertulis secara formal ‘Tanggung jawab auditor intemal menurut Komite SPAP Ikatan Akuntan Indonesia (LAD) dalam Standar Profesional Akuntan Publik (2001;322.1) adalah sebagai berikut “Auditor internal bertanggung jawab untuk menyediakan data analisis dan evaluasi, memberi keyakinan dan rekomendasi, dan menginformasikan kepada manajemen satuan usaha dan dewan komisa ris atau pihak lain yang setara dengan wewenang dan tanggung jawab tersebut. audit internal _mempertahankan objektivitasnya yang berkaitan dengan aktivitas yang diauditnya” Profesionalisme internal audit Anggota internal audit harus terdiri atas orang-orang yang berkualitas tinggi, artinya mempunyai tingkat intelegencia yang tinggi, berdaya imajinasi, daya analisis yang kuat, berinisiatif serta kemampuan berkomunikasi dengan pihak lain, Intemal auditor yang diharapkan adalah mereka yang mempunyai kemampuan teknis dan pendidikan yang memadai, kemampuan untuk menyesuaikan diri, bijaksana, _mempunyai ketegasan sikap, independen, objektif dan mempunyai rasa tanggung jawab. Dalam bidang pendidikan, intemal auditor diharapkan telah memiliki Certified internal auditor, yang dapat diperoleh melalui pendidikan dan pelatihan intemal auditor di Indonesia yang diselenggarakan oleh Yayasan Pendidikan Intemal Audit (YPIA), dengan mengacu pada model dari Institute of internal auditors yang berpusat di Florida, Amerika Serikat. Ada dua hal yang perlu dipertimbangkan dalam memilih auditor yang berkualitas Hiro ‘Tugiman ( 1995:23-24) : 1. Kemampuan profesional, yang ditunjukkan dengan pengetahuan, antara lain : (1) Mempunyai pengetahuan bidang akuntansi (2) Mempunyai pengetahuan dalam bidang bisnis administrast (B) Mempunyai pengetahuan bidang sistem informasi (4) Mempunyai pengetahuan bidang penyusutan dan penyelidikan (5) Mempunyai pengetahuan dalam bidang hubungan antar manusia (© Mempunyai pengetahuan dalam bidang teknis yang diperiksa 2. Kemampuan yang diperlukan bagi internal audit, antara lain : () Kemampuan untuk selalu menyesuaikan dengan kebijaksanaan perusahaan atau “organisasi (2) Kemampuan untuk meyakinkan pihak lain (3) Kemampuan untuk menyestaikan dirt ) Ke untuk memahami orang Iain () Mempunyai ketetapan hati yang kuat Pengembangan kualitas auditor dapat dilakukan secara berencana melalui seminar, penataran audit dan ilmu pengetahuan lain yang relevan baik dengan bidang audit maupun operasional perusahaan. Peningkatan kualitas auditor bukan hanya dari segi pengetahuan atau ilmu saja, melainkan harus dilengkapi dengan sifat jujur, c ermat dan bekerja secara profesional Salah satu cara peningkatan kualitas auditor, melalui penerapan sistem pengendalian mutu, Faktor-faktor yang diperlukan dalam pembentukan sistem pengendalian mutu bagi setiap organisasi intemal audit adalah Statement on Quality Control Standards No 1, seperti dikutip Hiro Tugiman, (1995:26-27) a) Independen, artinya semua anggota internal audit dalam melaksanakan audit harus berdasarkan sikap independensi dan kode etik profesi. b) Penugasan personel, artinya setiap personel yang terlibat dalam audit harus memiliki tingkat pendidikan formal tertentu dan keahlian yang memadai. ©) Konsultasi, artinya artinya harus ada mekanisme konsultasi dan pengarahan untuk menghadapi masalah yang dihadapi. Supervisi, artinya dalam setiap penugasan harus ditetapkan sistem supervisi saat audit ngsung, sebagai umpan balik dalam perbaikan. Penerimaan karyawan, artinya dalam setiap penerimaan karyawan tenaga internal audit, harus ditetapkan syarat tertentu dan dilakukan seleksi. 1) Pengembangan profesi, artinya setiap anggota internal audit harus mengembangkan Kkemampuannya, melalui pelatihan, pendidikan secara kontinu dan teratur sesuai Kemajuan ilmupengetahuan dan teknologi. inya dengan adanya kebijakan promosi jabatan akan memotiva auditor untuk melaksanakan tugasnya degan lebih baik. hy Penerimaan dan pemeliharaan hubungan dengan objek, artinya internal audit harus menjaga hubungan baik dengan seluruh unit kerja perusahaan. i) Inspeksi, artinya pada saat tertentu dilakukan inspeksi untuk mengetahui apakah kebijakan, Buku pedoman audit Buku pedoman audit sangat penting sebagai penuntun auditor dalam melaksanakan tug: snya, Buku ini berfungsi sebagai pedoman yang memuat tahap -tahap audit, perlunya kepatuhan pada standar audit, adat kontinuitas, stabilitas dan koordinasi antar anggota Pedoman audit diperlukan untuk : a) Menghindarkan auditor menyimpang dari arah yang telah ditetapkan. b) Mengukur tingkat kemajuan pelaksanaan pekerja an ©) Mengevaluasi prestasi auditor 4) Menjamin bahwa hasil intemal audit selaras dengan tujuan perusahaan. Pengendalian tugas audit Audit yang didasarkan atas reneana dan pengendalian yang baik, mempunyai peluang besar untuk meneapai sasaran dan tujuan audit, Peremeanaan audit perlu dituangkan dalamrencana jangka panjang yang merupakan rencana induk, serta reneana jangka pendek yang secara operasional tertuang dalam plan of aetion berupa program kerja audit tahunan dan rencana penugasan dalam bentuk langkah-langkah Kerja. Setiap melaksanakan audit, auditor harus berpedoman dan menyelesaikan auditnya dengan rencana induk dan program ker ja audit tahunan tersebut agar terdapat kesesuaian dengan tujuan audit secara keseluruhan. Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam menyusun rencana audit jangka panjang, antara lain ukuran perusahaan, tingkat pertumbuhan yang diharapkan dalam jangka p a ang, jenis industri perusahaan, fungsi dan aktivitas penting perusahaan, jumlah audit perusahaan oleh auditor ekstemnal, cara pengolahan data perusahaan dan posisi keuangan perusahaan. Faktor-faktor yang harus diperhatikan dalam menentukan reneana audit tabunan, antara Jain sifat pekerjaan audit, jumlah staf yang diperlukan dalam audit, perkiraan jumlah audit tahunan dan waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan proyek audit tersebut. Auditor harus mengerti manfaat dan nilai audit yang dilakukan dalam h ubungannya dengan tujuan dan kebutuhan audit. Agar setiap tugas audit dapat dilakukan secara efisien dan efeltif, perlu upaya peningkatan pengendalian tugas audit yang meliputi perencanaan audit dan audit, pelaksana 1) Perencanaan audit Untuk memenuhi tanggung jawab audimya, intemal audit harus menyusan rencana kerja. Reneana kerja audit merupakan rum ‘an sasaran dan tujuan yang hendak dicapai, kegiatan yang harus dilaksanakan, penggunaan tenaga, waktu, dan perlengkapan yang diperlukan, Penyusunan rencana audit meliputi penentuan : a) Sasaran, tujuan dan maksud audit yang harus dimuat dalam program kerja audit tahunan, b) Jadwal kerja dan anggaran biaya audit, Jadwal kerja audit harus mencantumkan : (1) Kegiatan atau objek yang diaudit (2) Sifat dan luas audit yang akan dilaksanakan (3) Estimasi waktu yang diperlukan menurut sifat dan fuas audit, (4) Estimasi tenaga dan biaya audit yang dibutuhkan Dalam menentukan prioritas kegiatan audit, perlu dipertimbangkan hasil audit periode sebelumnya, besar dana yang dibutuhkan, permintaa n manajemen atau penugasan khusus, perubahan besar dalam operasi, program, sistem, pengawasan dan kemampuan staf audit. Jadwal kerja harus disusun fleksibel agar dapat menampung semua tugas yang tak terduga atau tugas khusus dari atasan, cc) Pemilihan staf untuk membentuk tim audit, harus memperhatikan program kerja audit jangka panjang dan tahunan, kemampuan auditor, kegiatan penelitian dan pengembangan, 2) Pelaksanaan audit Kegiatan audit meliputi aspek waktu, mutu, prose dan koordinasi audit. Tahap pelaksan aan audit meliputi persiapan, pelaksanaan audit, audit berkelanjutan dan pelaporan hasil audit 1) Per Tujuan persiapan audit adalah untuk memperolehinformasi umum objek yang diaudi japan sebagai dasar penyusunan audit. Persiapan audit meliputi 1) Pembicaraan pendahuluan dengan pimpinan objek yang diaudit. 2) Pengumpulan informasi umum objek yang diaudit, sebagai bahan untuk menyusu program kerja audit pendahuluan yang berupa penelaahan ketentuan yang berlaku, informasi tentang latar belakang, fungsi dan kegiat an objek yng diaudit, pemahaman techadap kegiatan penting objek yang diaudit. Informasi yang harus diperoleh antara lain : a) Bagan organisasi, job description dan informasi tertulis lainnya mengenai organisasi. b) Kebijakan tertulis dan lisan yang berkenaan den gan objek yang diaudit, c) Gambaran singkat masalah yang belum dapat dipecahkan oleh objek yang diaudit. 4) Laporan keuangan, laporan kegiatan dan laporan manajemen lainnya. e) Buku pedoman kebijakan, peraturan pelaksanaan, sistem dan prosedur yang berlaku. f) Program kerja dan anggaran perusahaan. ) Hasil wawancara auditor dengan pimpinan objek yang diaudit. hh) Kertas kerja audit permanen tahun audit terakhir (jika dilakukan audit ulang). 3) Review dan penilaian sistem pengendalian manajemen, sebagai dasar dalam menentukan risiko audit, teknik, luas prosedur audit, dalamnya pengukian yang dilakukan, memberikan rekomendasi perbaikan kendali kepada manajemen, Tahap-tahap review dan penilaian sistem pengendaliaan manajemen atau pengendalian internal meliputi a) Pengumpulan data dan informasi. b) Penelaahan sistem pengendalian, Data dicatat secara tertulis melalui media, seperti > Daftar pertanyaan tentang pengendalian intemal atau intemal control questionnaire. > Bagan arus atau flowchart, yang dilengkapi dengan uraian tertulis atau narrative. ©) Pengujian melalui pengujian transaksi dan pengujian fungsional. 4) Kesimpulan hasil evaluasi yang direkomendasikan dalam management letter. 2) Pelaksanaan audit Auditor harus melaksanakan prosedur audit sesuai dengan program kerja yang disusun pada setiap tahap audit. Setiap pelaksanaan prosedur audit dicatat dalam kertas kerja audit, yang akan di-review secara berjenjang oleh ketua tim audit, supervisor audit Pengendalian pelaksanaan audit perlu untuk menjaga ketetapan waktu pelaksanaan program kerja audit tahunan, terutama mengenai saat selesainya penugasan audit, mencegah terjadinya tumpang tindih pelaksanaan audit di lapangan dengan aparat pengawasan fungsional lain, meneegah perluasan audit seeara tidak terkendali, meneegah ‘timbulnya ekses lain yang tidak diinginkan, 3) Audit lanjutan ‘Tujuan dilaksanakannya audit lanjutan adalah mengembangkan temuan yang merupakan Jandasan utama dalam menyusun laporan, menilai apakah objek yang diaudit dapat mencapai tujuan secara efisien dan efektif, Temuan yang da pat disampaikan kepada pihak pemakai laporan harus cukup berarti, berdasarkan fakta dan bukti -bukti relevan dan Kompeten, dikembangkan secara objektif, berdasarkan audit yang memadai guna ‘mendukung setiap kesimpulan yang dinyatakan secara menyakinkan, Laporan hasil audit Laporan hasil audit disusun oleh ketua tim audit dan di-review oleh supervisor. Selanjutnya, konsep laporan ini didiskusikan dengan pimpinan objek yang diaudit, setelah disetujui, kemudian diproses untuk diterbitkan. Syarat laporan hasil audit menurut norma pelaporan audit, antara lain (1) Memuat temuan dan kesimpulan audit secara objektif’ dan saran tindak lanjut bersifat konstruktif (2) Lebih mengutamakan usaha perbaikan atau penyempumaan daripada kritik (3) Mengungkapkan hal-hal yang masih merupakan masalah yang, belum dapat diselesa sampai berakhimnya audit (4) Mengemukakan suatu prestasi atau tindakan perbaikan yang telah diterapakan di unit kerja lain (5) Menjelaskan hasil audit kepada pejabat objek yang diaudit Berdasarkan hasil audit, auditor menerbitkan laporan hasil audit yang memuat informasi dan rekomendasi perbaikan kepada manajemen. Pemantauan tindak lanjut Menurut norma audit, intemal audit harus mengikuti tindak lanjut temuan hasil audit yang dilaporkannya, pelaksanaan hasil rekomen dasi oleh pihak manajemen, untuk memastikan bahwa tindakan yang tepat telah jambil dan dilaksanakan, Rumusan bentuk tindak lanjut menurut instruksi presiden no 15 tahun 1983 tentang pedoman pelaksanaan pengawasan, pasal 16 ayat 2 sebagai berikut ‘Tindakan administratif termasuk penerapan sanksi ‘Tuntutan perdata, tuntutan ganti rugi, tuntutan perbendaharaan, dll Pengaduan tindak pidana : tindak pidana umum kepada kepolisia pidan khusus kepada kejaksaan ‘Tindakan penyempurnaan aparatur pemerintah di bidang kelembagaan, kepegawaian dan ketatalaksanaan. negara dan tindak Penataan kertas kerja audit Manfaat kertas kerja au adalsh sebagai berikut : ‘Merupakan dasar penyusunan laporan audit Merupakan alat bagi atasan untuk me-review dan mengawasi pekerjaan pelaksana audit ‘Merupakan alat pembuktian laporan hasil audit Manyajikan data untuk referensi * Merupakan salah satu pedoman tugas audit selanjutnya Syarat-syarat_kertas kerja audit, meliputi kelengkapannya, bebas dari _kesalahan (kesalahan menghitung atau pun penyajian informasi), berdasarkan pada fakta dan argumentasi ras onal, memuat hal penting yang relevan dengan audit, Prinsip _penyusunan__kert kerja audit, meliputi : pembuatannya secara teratur, hati -hati, bersih, teliti, mudah dimengerti, mem uat data dan kesimpulan hasil audit, ditandatangani dan diberi tanggal oleh auditor. 2.3 Tolak ukur efekti itas internal audit Menurut penelitian yang dilakukan oleh “The Institute of Internal auditors -Research Foundation”, ada lima belas tolak ukur dalam mengevaluasi efektivitas fungsi internal audit, yaitu (Hiro Tugiman, 1995:41-42) 1. Kelayakan dan arti penting temuan audit beserta rekomendasinya 2. Umpan balik dan respon dari objek yang diaudit atau auditee 3. Profesionalisme personel satuan pengawas internal Ketaatan terhadap audit plan program kerja audit tahunan SAdanya peringatan dini 6. Kehematan biaya internal audit 7. Pengembangan personel 8% — Evaluasi dari audit eksternal afas safuan pengawasan intern 9. Umpan balik dari manajemen operasi 10, Banyaknya permintaan audit work 11, Penyajian ikhtisar laporan hasil audit 12, Evaluasi audit committee atas satuan pengawasan internal 13. Mutu kertas kerja audit 14, Penelaahan internal 15, Penelaahan organisasi profesi Dengan tolak ukur tersebut, maka derajat hasil penilaian efektivitas intemal audit dapat dikatakan : efektif, cukup efektif atau kurang efektif. 2.4, Pengendalian internal 2.4.1. Pengertian Pengendalian Internal Se 1p perusahaan mempunyai tujuan, baik itu jangka pendek, menengah dan panjang, dimana tujuan dari setiap perusahaan mungkin berbeda. Namun untuk mencapai tujuan tersebut, setiap perusahaan membutubkan sistem dan pengelolaan yang, cermat. Pengendalian internal menurut pendapat Arens and Loebbecke (2000,208) adalah sebagai berikut : “A spstem internal control consist of policies and procedures designed to provide managemen with reasonable assurance that the company achieves its objective and goals * Dari pengertian di atas mengemukakan bahwa pengendailan intemal terdiri dari kebijakan dan prosedur yang ditetapkan untuk mencapai tujuan. 2.42, Tujuan pengendatian internal Pengendalian item dirancang dengan memperhatikan kepentingan manajemen perusahaan dalam menyelenggarakan operasi usahanya, dan juga harus memperhatikan aspek biaya yang harus dikeluarkan dan manfaat yang diharapkan, Dalam rangka merancang suatu pengendalian inte yang baik, perlu melihat tujuan pengendalian seperti yang dinyatakan oleh Sunarto (2003:138) yang dikutip dari Committee of Sponsoring Organization (COSO) adalah sebagai berikut “L. Reliability of financial reporting 2. Compliance with applicable laws and regulations 3. Effectiveness and efficiency of operations”. Berdasarkan_penjel n di atas, audit intemal dapat dikatakan memadai apabila dapat ‘mencapai tujuan pengendalian intern yang dijelaskan sebagai berikut 1. Keandalan Laporan Keuangan Pengendalian yang berkaitan dengan masalah kewajaran laporan keuangan yang dis untuk pihak-pihak Iuar. Penyajian laporan Keuangan tersebut harus sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum, di mana manajemen bertanggung jawab atas laporan keuangan yang disajikan wajar. 2. Ketaatan pada Hukum dan Peraturan yang Berlaku Pengendalian intern dimaksudkan untuk memastikan bahwa segala peraturan dan kel yang telah ditetapkan manajemen untuk meneapai tujuan perusahaan itu ditaati oleh pa ra karyawan perusahaan tersebut 3. Efektivitas dan Efisiensi Operasi Pengendalian intern dimaksudkan untuk menghindari tanggung jawab rangkap sehingga perlu adanya pemisahan tugas antara berbagai fungsi operasi, penyimpanan, dan pencatatan, Pemisahan tugas ini tidak berarti bahwa koordinasi ditiadakan. Jadi, pengendalian dalam, suatu perusahaan adalah alat untuk mencegah pemborosan kegiattan yang tidak diperlukan dalam seluruh aspek, serta mencegah pengguna an sumber daya secara tidak efisien, Bagian vitas dan efisiensi adalah pengamanan aktiva dan catatan, fernal Lima komponen pengendalian intemal menurut Boyton,Jhonson, Kell (2001 ; 325) adalah ‘The control environment Risk assessment Control activities Information and communication Monitoring whey Lima komponen pengedalian intemal ini sama dengan yang dikemukakan Bodnar dan hopwood (2003:233), sebagai berikut ‘An organization's internal control process coment of five elements : the control environment, risk assessment, control activities, information and communication, and Monitoring.” 1) Lingkungan pengendalian Lingkungan pengendalian merupakan dasar bagi komponen pengendalian intemal lainnya. Tindakan, kebijakan dan prosedur yang mencerminkan keseluruhan sikap manajemen puneak, direktur dan komisaris, pemilik suatu badan usaha terhadap pengendalian operasi perusahaan, Faktor-faktor yang mempengaruhi pengendatian lingkungan adalah : Integrasi dan nilai etika Sctiap perusahaan menerapkan ethics codes of conduct yang merupakan pedoman untuk melaksanakan kegiatan usaha dengan etis. Beberapa perusahaan mempunyai corporate culture yang akan mendukung bahkan merintangi terlaksananya sikap etis dalam perusahaan, mempengaruhi kebiasaan, aktivitas dan tingkah laku karyawan, Untuk menjadikan corporate culture suatu perusahaan menjadi hal yang etis, perlu didukung melalui seminar, pelatihan tenaga kerja dan menempatkan etika sebagai hal penting dalam organisasi Komitmen terhadap kompetensi Merupakan pengetahuan dan keahlian yang diperlukan dalam menyelesaikan tugas setiap iu, dan merupakan pertimbangan manajemen tentang tingkat kompetensi pekerjaan tertentu dan bagaimana mengubahnya menjadi keahlian dan pengetahuan yang dibutuhkan, ‘Tidak ada proses pengendalian yang dapat berfuungsi dengan baik tanpa didukung oleh individu yang kompeten. Falsafah manajemen dan gaya operasi Semua tindakan manajemen akan mendukung efektivitas pengendalian dalam organis asi Jika manajemen pereaya akan pentingnya pengendalian, maka akan diterapkan kebijakan dan prosedur pengendalian yang efektif. Struktur organisasi Struktur organisasi mencerminkan tanggung jawab dan wewenang dalam. perusahaan. Pemahaman struktur organisasi memungkingkan auditor memahami manajemen dan unsur-unsur fungsional Fungsi dewan komisaris dan komitenya Dewan komisaris merupakan penghubung pemegang saham (stockholder) dengan ‘manajemen perusahaan. Dewan komisaris dapat mendelegasikan wewenangnya kepada Komitenya, salah satunya adalah Komite audit yang independen terhadap manajemen perusahaan. Komite audit bertanggungjawab tethadap manajemen perusahaan, termasuk Kepatuhan terhadap kebijakan perusahaan dan berhubungan dengan internal auditor perusahaan, £ © menetapkan wewenang dan tanggung jawab_ Metode penetapan wewenang dan tanggung jawab dalam organisasi b erdasarkan filosofi ‘manajemen dan gaya operasi. Struktur organisasi formal dan dokumen tertulis, sering digunakan dalam menentukan tugas, wewenang dan tanggung jawab dalam organ Bodnar and hopwood (2003:177), menyatakan bahwa sasi. “The organizations chart is often accompanied by formal job descriptions and statements of work assignments. Written memoranda, policy manuals and procedur manuals are other common means used to formally assign authority and responsibility whitin an organization”. g. Kebijakan sumber daya manusia dan praktiknya Pegawai yang kompeten dan dipercaya, penting bagi pengendalian intemal. Syarat jgkat kepandaian, karakter, dedikasi dan Kemampuan memimpin. Pengendalian intemal terhadap sumbe r daya manusia menuruti Bodnar and Hopwood (2003:178) pemilihan tenaga kerja meliputi pengalamai > Segregation of duties Responsibility for specific task in an organization should be clearly designated by manuals, job descriptions, or other dokumentation. Supervision, is the direct monitoring of personnel performance by an employee who is so charged. Job ratation and forced vacation, allow employee to check or verify the operations of other employee by performing their duties for a period of time. Dual control, is the assignment of two individuals to perform the same work task in unison. v v o 2) Perkiraan risiko Merupakan proses dalam mengidentifikasi, menganalisa, mengatur risiko yang ns mempengaruhi tujuan perusaha and Hopwood (2003:179) : cara keseluruhan, Hal ini juga dinyatakan oleh Bodnar “Risk assessment, the second of the five components of internal control, is the proses of identifying, analyzing and managing risks that affect the company’s objectives”. 3) Penilaian risiko oleh manajemen berbeda dengan penilaian risiko auditor, namun keduanya berkaitan erat, Penilaian risiko manajemen merupakan bagian desain dan pelaksanaan pengendalian internal untuk meminimalkan kesalahan, sedangkan penilaian risiko auditor bertujuan menetapkan sejumlah bukti yang akan dikumpulkan. Jika manajemen berhasil menilai risiko dengan baik, maka auditor akan mengumpulkan bukti lebih sedikit. Perkiraan risiko yang akan timbul dalam proses penyajian laporan keuangan meliputi a) Changes in the organization's operating environment. b) Changes in personnel. ¢) Changes in the information systems d) New technology. €) Major industry changes. 1) New product lines. g) New rules. h) Laws or accounting pronouncements Aktivitas pengendalian Aktivitas pengendalian adalah Kebijakan dan prosedur sebagai tambahan dari keempat Komponen pengendalian intemal lainnya, untuk memberikan keyakinan memadai bahwa tujuan tertentu satuan usaha akan tercapai, AMtivitas pengendalian menurut SAS No 78 dapat dikenal sebagai kebijakan dan prosedur yang menyangkut masalah (1) Performance review Pengendalian akuntansi yang berupa penelaahan kinerja yang sesungguhnya terjadi dibandingkan dengan anggaran yang telah ditetapkan sebelumnya. (2) Information processing Suatu pengendatian akuntansi dilakukan untuk menguji dan memberikan keyakinan bahwa semua transaksi yang telah terjadi di proses secara akurat, lengkap dan diotorisasikan dengan benar. (3) Physical control Pengendalian aktivitas berupa pengamanan fisik aktiva perusahaan termasuk pengamanan fasilitas perusahaan yang dilindungi, adanya akses dan otorisasi tertentu untuk harta dan catatan perusahaan, (4 Segregation of duties Kegiatan menempatkan personnel yang berbeda untuk bertanggung jawab dalam pencatatan, otorisasi transaksi dan aktivitas penyimpanan untuk melindungi perusahaan dari risiko penipuan atau kecurangan. Bodnar dan Hopwood, dalam bukunya “Accounting Information System”, menyatakan bahwa “uthese include accounting controls designed to provide reasonable assurance that the following specific control objectives are met for every significant application system within an organization : > The plan of organization includes segregation of duties to reduce opportunities 10 allow any person to be in the potition to both perpetrate and conceal errors or irregularities inthe normal course of his or her duties. > Procedures include the design and use of adequate documents and records to help ensure the proper recording of transactions and events. > Access t0 assets is permitted only in accordance with management's authorization. > Independent checks and reviews are made on the accounta bility of assets and performance. > Information processing are applied to check the proper authorization, accuracy and completeness of individual transactions.” Beberapa pengendalian tersebut dapat dinyatakan sebagai berikut (a) Pemisahan tugas yang memadai Ada empat pedoman umum dalam pemisahan tugas untuk mencegah kesalahan yang disengaja maupun tidak disengaja, yaitu : + Pemisahan fungsi penanganan aktiva dari fungsi akuntansi Jika fungsi penangan aktiva dan fungsi akuntansi dipegang oleh personnel yng sama, maka besar kemungkinan terjadi penggelapan altiva, uang perusahaan dengan cara ‘memanipulasi pembukuan perusahaan yang akan merugikan perusahaan, + Pemisahan fungsi pencatatan transaksi dari penanganan aktiva Sebaiknya orang yang memberi otorisasi transaksi tidak ikut berpartisipasi dalam pengendalian aktiva ayng bersangkutan, Karena risikonya besar terhadap perusahaan. + Pemisahan tugas tanggung jawaboperasional dari pencatatan Jika_masing-masing divisi dalam satu. organisasi bertangeung jawab dalam mempersiapkan pencatatan dan pelaporannya, akan timbul kecenderungannnya untuk ‘mendapatkan hasil yang berat sebelah dalam memperbaiki hasil yang dilaporkan. + Pemisahan tugas dalam EDP (Electronic Data Processing) Sebaiknya dilakukan pemisahan fungsi-fungsi otorisasi dalam EDP. yaitu antara lain fungsi-fungsi : “System analyst, programmer, computer operators, librarian, data control checks". (Bodnar and Hopwood, 2003:185-186) (b) Otorisasi yang pantas atas transaksi Agar pengendalian intemal dapat berjalan dengan baik, setiap transaksi harus diotorisasi dengan sebaiknya, Otorisasi ini dapat berbentuk umum maupun khusus. Otoritas umum berarti_ manajemen menetapkan kebijakan yang dirumuskan untuk dilaksanakan dalam organi si. Setiap orang yang menjalankan Kebijakan ini, memberikan otorisasi untuk setiap transaksi, dalam batas tertentu, Otoritas khusus, berlaku untuk transaksi yang sifatnya Kkhusus. Pengertian otorisasi (authorization) berbeda dengan persetujuan (approval), Otorisasi merupakan keputusan kebijakan yang berlaku bagi kelompok transaksi umum dan khusus, persetujuan merupakan pelaksanaan dari keputusan otorisasi yang ditetapkan manajemen. (© Dokumen dan catatan yang memadai Dokumen dan catatan merupakan objek fisik dimana setiap transaksi dibukukan dan dan diikhtisarkan, baik berupa dokumen asli maupun catatan transaksi. Dokumen dan ceatatan yang memadai merupakan unsur penting dalam pengendalian internal, Dokumen yang tidak memadai, merupakan salah satu. penyebab ketidakefektivan pengendalian internal perusahaan, Dokumen berfingsi sebagai media penerus informasi di lingkungan organisasi atau diantara organisasi yang berbeda. Oleh karena itu, dokumen harus cukup memadai untuk memberikan kepastian yang wajar bahwa seluruh aktiva telah berada jalam pengawasan yang semestinya dan setiap transaksi telah dicatat dengan benar, vat dokumen dan catatan yang baik adalah sebagai berikut (2) Diberi nomor urut untuk mencegah adanya dokumen yang hilang dan memudahkan dalam penearian (2) Dibuat pada saat terjadi transaksi atau sesudahnya (3) Cukup sederhana dan mudah dimengerti () Dirancang untuk berbagai_kegunaan, Jika memungkinkan, dirancang untuk ‘mengurangi jumlah formulir yang dibuat (5) Dirancang sedemikian rupa untuk memungkunkan penyajian secara benar (@) Pengendalian fisik atas aktiva dan catatan Perlindungan terhadap aktiva bertujuan untuk mencegah terjadinya kemungkinan akan dan kehilangan, yang akan menghambat aktivitas perusah: sehari-hari. Ada tiga macam pengendalian untuk melindungi asset, yaitu Physical control, wntuk melindungi fasilitas perusahaan secara fisik, seperti penggunaan kunci pintu ruangan komputer. Access control, untuk memastikan bahwa hanya pegawai berwenang yang dapat ‘menggunakan aktiva, seperti penggunaan password. * Back up and recovery procedures, merupakan tindakan antisipasi pencegahan untuk kejadian-kejadian kehilangan aktiva, seperti pembuatan back up file. (©) Pengecekan independen Prosedur pengendalian aktiva yang terakhir, adalah melakukan kaji ulang secara cermat dan berkesinambungan atas keempat prosedur lainnya, yang disebut sebagai pengecekan independen, Pengecekan independen ini timbul Karena kecenderungan pengendalian internal yang dapat berubah sewaktu-waktu, kecuali kalau ada mekanisme Uji ulang secara terus menerus. Misalnya, catatan mengenai aktiva harus dibandingkan dengan aktivitas yang ada, dan jika tidak sesuai, dilakukan tindakan lebih lanjut. 4) Informasi dan komunikasi Tujuan sistem informasi akuntansi suatu perusahaan, untuk _mengidentifikasi, mengumpulkan, mengklasifikasikan, mencatat_dan_melapor aiksi, serta menjaga Kebenaran nilai aktiva yang bersangkutan, Sistem informasi akuntansi_ suatu perusahaan terdiri dari banyak sub Komponen, umumnya berupa transaksi penjualan dan pembelian, Untuk setiap kelompok transaksi tersebut, sistem akuntansiharus memenuhi nam tujuan audit yang berhubungan dengan transaksi (transaction related audit objective). Sistem informasi diraneang dan diterapkan bukan hanya untuk menghasilkan informasi keuangan saja, tetapi juga untuk penghasilkan pengendalian manajemen dan informasi operasi perusahaan, 5) Pemantauan, Pemantauan merupakan tindak lanjut yang digunakan sebagai tamba han keempat Komponen pengendalian intemal lainnya, untuk memberikan keyakinan memadai bahwa tujuan tertentu satuan usaha akan tercapai. Misalnya, fungsi internal audit, pada umumnya berfungsi memantau dan mengevaluasi pengendalian internal dalam perusahaa n, bahkan sekarang lebih ditekankan pada upaya perbaikan kinerja perusahaan guna mencapai tujuan perusahaan secara keseluruhan, 2.4.4, Keterbatasan pengendalian internal Meskipun pengendalian internal telah tersusun dan terselenggara secara memadai, ti dak dapat sepenuhnya efektif, sebab pada dasamnya pengendalian internal mengalami keterbatasan. Keterbatasan pengendalian internal merupakan kondisi -kondisi yang menyebabkan tidak tereapainya tujuan pengendalian internal, yang tergantung pada manusia seba gai pelaksana, Faktor-faktor penyebab keterbatasan pengendalian internal, menurut Fauzi (1999-72) adalah 1) Persekongkolan Adanya persekongkolan atau kolusi dalam perusahaan, akan menghancurkan pengendalian internal yang telah tersusun dengan baik. Oleh Karena itu, pengendalian internal mengusahakan agar persekongkolan dapat dihindarkan sejauh mungkin. 2) Biaya Semakin baik pengendatian intemal yang akan diterapkan, misalnya orientasi penggunaan komputer, akan menimbulkan biaya yang besar. Untuk itu, harus diperhatikan besamya biaya yang akan dikeluarkan dengan manfaat yang akan diperoleh (cost and benefit approach) 3) Dimensi waktu Keefektivan pengendslian intemal yang diterapkan sekarang, belum tentu efektif di masa yang akan datang, karena perubahan lin gkungan, keadaan dan kemungkinan menurunnya iketaatan terhadap prosedur yang berlaku. 4) Kelemahan manusia Menurut Mulyadi (2003:73), kesalahan dan penyelewengan dalam perusahaan dapat disebabkan oleh : 1) Kesalahan dalam pertimbangan ‘Manajemen dan personnel lain dapat salah dalam mengambil keputusan karena tidak memadainya informasi, keterbatasan waktu dan tekanan lain, 2) Gangguan Gangguan dapat terjadi karena personnel keliru dalam mmahami perintah, membuat kesalahan karena kelalaian, tidak adanya perhatian, atau kelelahan. 3) Kolusi Dewan SPAS Ikatan Akuntansi Indonesia (SPAS IAI, 1996:319,7), mengemukakan keterbatasan pengendalian intemal sebagai berikut Keefektifan potensial pengendalian internal satwan usaha ditentukan oleh kendala yang melekat di dalamnya. Kesalahan penerapan kebijakan dan prosedur mungkin timbul dari sebab-sebab, misalnya salah mengerti instruksi yang diberikan, salah dalam membuat pertimbangan, kurang hati-hati, kurang perhatian dan lelah lebih lanjut, kebijakan dan prosedur, yang memerlukan pemisahan tugas dapat hilang keampuhannya jika terjadi persekongkolan baik antara orang orang dalam satuan usaha atau dengan pihak di tuar satuan usaha tersebut, atau jika manajemen melanggar kebijakan dan prosedur yang ada.” 2.5, Penjualan dan penagihan piutang 2.5.1, Defi penjualan dan penagihan piutang Definisi penjualan menurut Arens and Loebbecke (2000:398) adalah ‘The sales and collection involve the decition and process necessary for the transfer of the ownership of goods and service to costumer and end with the conversation of material service into an account receivable and ultimately into cash. Dalam Standar Akuntansi Keuangan, dinyatakan bahwa penjualan merupakan salah satu sumber pendapatan. Kieso dan Weygandt (1995:325), mendefinisikan jutang sebagai beri -receivables are claims held against customers and others for money, good or services. Those receivables expected to be collected within a year or during the current operation cycle, whichever is longer, are classified as current receivables. All other receivables are classified as non current.” 2.5.2. Arti penting penjualan dan penagihan piutang Penjualan merupakan sumber penghasilan perusahaan, Secara sederhana, penjualan dapat diartikan sebagai pengalihan atau pemindahan hak milik atas barang atau jasa dari pihak penjual ke pihak pembelian, Pada umumnya, penjualan dilakukan secara tumai dan kred it. Dalam penjualan tunai, pihak pembeli langsung melakukan pembayaran pada saat barang atau jasa diserahkan penjual dan menjadi haknya, Sebaliknya, dalam penjualan kredit, pihak pembeli tidak Jangsung melakukan pembayaran pada saat barang atau jasa disera hakan penjualan dan menjadi haknya, Akibatnya timbul piutang. Piutang merupakan kewajiban pihak pembeli terhadap penjual. Piutang usaha merupakan piutang yang terjadi akibat transaksi penjualan barang atau jasa dalam kegiatan normal, Piutang di luar usaha merupakan piutang yang tidak terjadi Karena penjualan barang atau jasa, Misainya, piutang yang timbul karenapemberian pinjaman kepada pihak ketiga, Klaim asuransi, retitusi pajak, royalti, dll, Piutang dalam hubungan istimewa merupakan piutang yang timbu | akibat adanya hubungan istemewa perusahaan dengan pihak terutang. Sebagian besar perusahaan, melakukan penjualannya secara kredit sebingga semakin besar nilai penjualannya maka semakin besar pula nilai piutangnya. Dengan demikian, sebagian besar aktiva perusahaan dalam bentuk piutang, artinya penjualan dan penagihan piutang ‘merupakan salah satu faktor utama penentu kelangsungan hidup perusahaan, Penagiahan piutang yang terkendali, akan membawa dampak po: if bagi perkembangan perusahaan, 2.5.3. Penjualan dan penagihan piutang Penjualan dan penagihan piutang merupakan salah satu akun penting dalam perusahaan. Melalui akun ini, perusahaan mendapat pendapatan (revenue) sebagai penentu profit perusahaan dan menjamin berlangsungnya aktivitas perusahaan. Akun penjualan dan penagihan piutang meliputi keputusan dan proses yang diperlukan dalam pengalihan hak kepemilikan barang dan jasa yang siap dijual kepada pelanggan. Akun ini dimulai dari penerimaan order pesanan pelanggan dan berakhir dengan penerimaan an g kas perusahaan, Fungsi-fumgsi dalam akun penjualan dan penagihan piutang adalah sebagai berikut : 1. Pemrosesan pesanan pelanggan Permintaan barang dan jasa dari pelanggan merupakan titik awal dari semua akun penjualan dan penagihan piutang, yang merupakan penawaran resmi pelanggan terhadap pembelian sejumlah barang dan jasa berdasarkan syarat tertentu. Dokumen yang dipergunakan meliputi : 1) Customer order, merupakan permintaan barang dan jasa dari pelanggan, yang dapat diterima melalui surat, telepon, formulir tercetak yang dikirimkan kepada calon pelanggan yang ada, salesman, atau pun cara lainnya, 2) Sales order, merupakan dokumen yang, berisi deskripsi, jumlah dan informasi berkaitan dengan barang dan jasa pesanan pelanggan, Dokumen ini digunakan sebagai bukti persetujuan kredit dan pengiriman barang. 2. Pemberian persetujuan kredit Sebelum pengiriman barang pihak berwenang harus menyetujui kredit bagi pelanggan yang membeli secara Kredit. Pengendalian intemal yang lemah dalam fungsi ini akan menyebabkan besamnya piutang tak tertagih. Bagi sebagian besar perusahaan, persetujuan kkredit menunjukkan persetujuan untuk mengirimkan barang atau jasa 3. Pengiriman barang Merupakan fungsi kritis, Karena merupakan titik awal dalam siklus penyerahan aktiva perusahaan. Dokumen yang digunakan adalah shipping document, yang merupakan dokumen yang dipersiapkan untuk melakukan otorisasi pengiriman barang, mencatat deskripsi barang yang dikirim dan data lain yang relevan, Dokumen ini juga digunakan sebagai tagihan kepada pelanggan. Salah satu jenis dokumen ini adalah bill of landing, yang merupakan Kontrak tertulis antara perusahaan pengangkutan barang dengan penjual ‘las penerimaan dan pengiriman barang, 4, Penagihan kepada pelanggan dan peneatatan penjualan, Penagihan kepada pelanggan, lebih dikenal dengan istilah billing, yang menyatakan bahwa semua pengiriman yang terjadi telah dibuat penagihnya, tidak ada pengiriman yang di tagih lebih dari sekali dan setiap pengiriman ditagih dalam jumlah yang benar. Artinya, membebankan pelanggan afas sejumlah barang dan jasa_yang dikirim sesuai dengan harga yang telah diotorisasi, Sistem billing meliputi : pembuatan faktur penjualan, diikuti dengan pembaharuan buku besar, dengan terjadinya penjualan dan penagihan piutang dagang (a) Faktur penjualan Merupakan dokumen yang berisi deskripsi jumlah barang dan jasa yang dijual, harga termasuk ongkos angkut, asuransi, jangka waktu pembayaran dan data relevan lainnya (b) Jumal penjualan Merupakan jumal yang mencatat transaksi penjualan (©) Laporan ikhtisar penjualan Merupakan dokumen yang merangkum penjualan selama satu periode (d) Berkas induk piutang usaha Merupakan catatan atau file yang berisi penjualan, penerimaan kas, retur untuk pelanggan dan saldo piutang setiap pelanggan (e) Neraca saldo piutang usaha Merupakan daftar jumlah piutang untuk setiap pelanggan pada waktu tertentu. Neraca ini dipersiapkan langsung dari berkas induk piutang usaha () Laporan bulanan Merupakan dokumen yang berisi saldo awal piutang jumlah dan tanggal setiap transaksi setiap penjualan, pembayaran kas yang diterima (pembayaran tunai), nota kredit yang diterbitkan dan asldo akhir, Dokumen ini dikirimkan ke setiap pelangg: Pemrosesan dan pencatatan penerimaan kas Fungsi ini meliputi penerimaan, penyetoran dan peneatatan_penerimaan kas. Hal penting untuk diperhatikan adalah adanya kemungkinan terjadinya pencurian yang dapat terjadi sebelum dan sesudah pencatatan penerimaan kas dan penyetoran uang kas ke bank dalam jumlah yang benar dan waktu yang tepat. Semua uang kas yan g disetor ke bank, dicatat yang digunakan untuk pencatatan jumal penerimaan kas dan memperbaharuii buku besar. Dokumen yang digunakan : (@) Remittance advice Merupakan dokumen yang menyertai faktur penjualan yang dikirim k ¢ pelanggan dan dikembalikan ke penjual beserta pembayaran tunai, Dokumen ini berisi nama pelanggan, nomor faktur pelanggan dan jumlah faktur pada saaat penerimaan pembayaran, 6. (b) Prelisting of cash receipts Merupakan daftar yang dipersiapkan oleh pihak indep enden, yaitu pihak yang tidak mempunyai akses terhadap kas dan tidak bertanggung jawab atas pencatatan penjualan dan piutang ketika kas diterima, Dokumen ini digunakan untuk memverifikasi apakah kas ang diterima telah dicatat dan disetorkan dengan jumlah dan pada waktu yang tepat. (6) Cash receipt journal Meupakan jumal untuk meneatat penerimaan kas hasil penagihan penjualan tunai dan penerimaan kas lainnya. Pemrosesan dan pencatatan pengembalian dan potongan penjualan Jika pelanggan tidak puas terhadap barang yang diterima, biasanya penjual bersedia menerima pengembalian barang tersebut atau memberikan potongan harga, Pada ‘umumnya, perusahaan mempersiapkan laporan penerimaan barang yang dikembalikan dan pengembaliann barang tersebut ke gudang, Dokumen y: (a) Credit memo ing digunakan Merupakan dokumen yang menunjukkan pengurangan jumlah taguhan kepada pelanggan yang disebabkan oleh adanya barang yang dikembalikan atau potongan penjualan, (b) Sales return and allowance journal Merupakan jurnal untk mencatat pengembalian barang dan potongan penjualan, Penghapusan piutang tak tertagih Jika piutang tidak dapat ditagih karena diperkirakan debitur pailit, maka jumlsh piutang tersebut harus dihapuskan, Prakiek akuntansi yang tepat_ menghendaki_penyesuaian piutang tidak tertagih. Dokumen yang digunakan adalah uncollectible account authorization form yaitu dokumen yang digunakan perusahaan untuk menunjukkan kewenangan dan mengotorisasi penghapusan piutang tidak tertagih. penentuan cadangan kerugian piutang penentuan cadangan Kerugian piutang, harus mancakup jumlah yang memadai untuk jumlah penjualan periode berjalan yang menurut perusahaan tidak dapat tertagih di masa yang akan datang. Penentuan cadangan kerugian piutang ini melalui metode penyisihan yakni penentuan suatu perkiraan akhir tahun atas saldo piutang yang tidak dapat ditagih, dapat menggunakan dasar penjualan bersih atau saldo piutang, 2.6. Efektivitas pengendalian internal penjualan dan penagihan piutang 2.6.1 Pengertian efektivitas Pengertian efektivitas menurut Anthony dan Govindarajan (2001:111) * Efectiveness is determined by the relationship between input and output, ” Sedangkan pengertian efektivitas didefinisikan pula oleh Horngren, Foster, dan Datarm (2000:229) yaitu: ifectiviness is the degree to which pre determind objective or target is met.” Kedua defi di atas dapat dijelaskan bahwa efektivitas merupakan kemampuan suatu organisasi untuk memperoleh dan memanfaatkan sumberdaya yang, ada sebaik mungkin dalam usahanya meneapai tujuan organisasi, Suatu unit dapat dikatakan efektif bila kontribusi keluar yang dihasitkan semakin besar terhadap nilai peneapaian sasaran tersebut, 2.6.2. Pengendalian internal penjualan ‘Tujuan pengendalian internal atas hasil penjualan adalah mencapai volume penjualan yang dikehendaki dengan biaya wajar yang menghasilkan laba kotor yang diperlukan untuk mencapai hasil pengmbalian yang diharapkan atas nvestasi. Pengendalian yang memadai akan ‘memungkinkan penyelesaian semua tra ksi dengan sempuma dan tepat, di samping akan ‘menunjang pula dipatuhinya kebijakan operasi perusahaan, Kondisi yang memungkinkan terciptanya pengendalian intemal penjualan yang memadsi, meliputi : 1. Setiap fase penjualan harus dilaksanakan secara terpisah dan laporan dari_masing-masing fase tersebut harus diverifikasi secara terpisah, 2. Pengendalian persediaan harus dikoordinasi dan dicocokkan dengan kas atau piutang yang dihasilakn dari penjualan 3. Dokumen pengiriman barang dan dokumen penagihan kepada pelanggan harus memilik i hubungan yang erat dan sistematis. 4. Barang-barang yang diserahkan secara konsinyasi harus memperoleh pengendalian yang Jayak, serta laporan yang sistematis mengenai penjualan barang tersebut harus terselenggara dengan baik, 5. Catatan mengenai transaksi penjualan yang terjadi harus diselenggarakan dengan layak 6. Penjualan secara tunai harus mendapatperhatian dan pengendalian yang layak melalui pengawasan pengamanan yang memadai 7. Retur penjualan harus ditangani sesuai dengan prosedur yang berlaku secara sistemat is, serta dianalisis dan diselidiki penyebabnya Prinsip-prinsip pengendalian internal yang baik atas penjualan kredit meliputi A) Organisasi (1) Adanya pemisahan fungsi pemberi otorisasi Kredit dengan fungsi yang menangani penjualan kredit (2) Fungsi pencatatan piutang harus terpisah dari fmgsi penjualan dan pemberian otorisasi kredit (3) Fungsi pencatatan piutang harus terpisah dari fungsi penerimaan uang hasil tagihan piutang, (4) Transaksi penjualan kredit harus dilaksanakan oleh fungsi penjualan, pemberian otorisas i kredit, pengiriman barang, penagihan, pencatatn piutang dan akuntansi, B) Sistem otorisasi dan prosedur pencatatan (1) Penerimaan order dari pembeli diotorisasi oleh fungsi penjualan dengan menggunakan formulir order penjuatan. (2) Persetujuan pemberiaan kredit diberikan oleh fungsi pemberi otorisasi kredit. (3) Pengiriman barang kepada pelanggan diotorisasi oleh fungsi pengiriman barang, (4) Penetapan hargajual, syarat penjualan, pengangkatan barang dan potongan penjualan oleh, direktur pemasaran dengan penerbitan surat keputusan mengenai hal tersebut. ©) Praktik yang sehat (1) Semua formulir yang digunakan dalam transaksi penjualan kredit harus diberi nomor urut tercetak dan penggunaannya dipertanggungjawabkan oleh yang berwenang. (2) Jika formulir tidak terpakai karena salah tulis atau transaksi batal, maka dicap “BATAL” dan diarsip. Dengan tetap diarsipnya formulir yang batal tersebut, perusahaan dapat ‘mengawasi kegiatan penjualan melalui formulir yang ada, (3) Semua permohonan Kredit harus diteliti dengan seksama, termasuk kriteria calon pelanggan. Jika calon pelanggan tidak memenuhi kriteria, maka sebaiknya permohonan kredit pelanggan tersebut ditolak, Karena kemungkinan besar tidak dapat-melunasi kreditnya. Secara umum, tujuan pengendalian internal penjualan untuk menjamin, bahwa 1) Penjualan tercatat adalah untuk pengiriman aktual yang dilakukan pada pelanggan non fiktif perusahaan, 2) Penjualan yang ada telah dicatat 3) Penjualan yang dicatat adalah untuk jumlah barang yang dikirim dan ditagih, telah dicatat dengan benar. 4) Transaksi penjualan diklasifikasi dengan pantas, 5) Penjualan dicatat dalam waktu yang tepat. 6) Transaksi penjualan dimasukkan dalam berkas induk dan diiktisarkan dengan benar. 2.6.3. Pengendalian internal penagihan piutang Piutang dalam arti luas merupakan semua hak atau Klaim terhadap pihak lain atas uang, barang atau jasa. Untuk tujuan akuntansi, piutang diartikan lebih sempit yaitu sebagai klaim yang diharapkan akan diselesaikan melalui penerimaan kas. Piutang usaha merupakan akun penting dalam neraca karena merupakan_ bagian aktiva perusaha yang cukup besar, Data mengenai piutang usaha, baik kualitas maupun jangka waktu Kredit yang diberikan mencerminkan besaya investasi daalam piufang usaha, Semakin besar penjualan kredit dalam suatu periode, semakin besar pula in vestasi dalam piutang usaha, Dengan demikii . semakin panjang masa kredit yang diberikan, semakin besar pula investasi dalam piutang tersebut. Peningkatan investasi piutang usaha yang disebabkan karena lamanya masa kredit tanpa disertai alasan tertentu yang dapat diterima, menunjukkan prestasi manajemen yang kurang baik Karena perusahaan menjadi tidak likuid (Ketersediaan uang kas dalam perusahaan). Dengan demikian, pengendalian terhadap penagihan piutang perusahaan sangat penting dalam perusahaan. Pengendalian piutang usaha dimulai sebelum ada persetujuan pengiriman barang dagang, sampai setelah penyiapan dan penerbitan faktur, dan diakhiri dengan penagihan hi penjualan, Ada tiga bidang pengendalian umum yang berpengaruh tethadap pengendalian penagiha n piutang perusahaan untuk meneiptaakan pengendalian intemal yang memadai, 1) Pemberian kredit yaitu : Kebijaksanaan kredit dan syarat penjualan harus diberikan kepada pelanggan yang memenuhi kriteria tertentu (keadaan keuangan yang baik) sehingga tidak meni mbulkan risiko besar akibat pemberian kredit 2) Penagil Upaya penagihan piutang harus dilakukan sebagai usaha memperoleh pembayaran sesuai dengan syarat penjualan. 3) Penetapan dan penyelengaraan pengendalian internal y: 1g layak Prosedur penagihan piutang yang telah diadministrasikan dengan baik dan wajar, tidak menjamin adanya pengendalian piutang yang baik. Misalnya masih ada kemungkinan penyerahan barang tanpa faktur atau penerimaan hasil penagihan piutang tidak diterima perusahaan, Untuk itu, diperlikan suatu pengendalian internal yang memadai. Untuk pencapaian pengendalian internal yang memadai terhadap penagihan piutang perusahaan, ada beberapa hal yang harus diperhatikan, yaitu 1) Setiap periodik dilakukan pengiriman konfirmasi piutang kepada debitor g una menyesuaikan saldo piutang yang, ada pada kartu piutang dengan saldo yang di tat debitur, Jika terjadi ketidaksesuaian, harus dicari_penyebab terjadinyaketidaksesuaian tersebut dan dikonfirmasikan kepada debitur, untuk menghindarikan masalah berkepanj angan di kemudiaan ha 2) Setiap periodik dilakukan penyesuaian saldo buku besar piutang dengan kartu piutang setiap debitur. 3) Adanya saldo cadangan kerugian piutang untuk mengantisipasi kemungkinan piutang yang tidak tertagih 4) Pembuatan kartu piutang untuk m: masing debitur sehingga setiap saat dapat diketahui saldo piutang masing-masing debitur. Ini sudah di black list oleh perusahaan lain, karena sulit melunasi hutangny dapat terjadi karena penbgendalian internal yang tidak efektif, meneakup informasi tentang syarat-syarat pelanggan yang layak diberi kredit, otorisasi yang tidak semestinya, lemahnya segregation of duties, dll. Akibatnya kinerja perusahaan kurang baik, ditandai dengan lemahnya likuiditas perusahaan, terganggunya aktivitas peru sahaan, dll. Kinerja perusahaan ini menjadi perhatian internal auditor dan dimasukkan dalam saran-saran_maupun rekomendasi, yang diantaranya adalah perbaiakn pengendalian intemal perusahaan, Dengan demikian secara ‘otomatis pengendalian intemal perusahaan menjadi semakin efektif. Hubungan ini, dapat dideskripsikan sebagai herikut : sesuai dengan peran dan tujuannya untuk mengupayakan pencapaian tujuan perusahaan, internal auditor akan memberikan saran - saran_ dan rekomendasi perbaikan kepada manajemen, Saran dan rekomendasi ini dijadikan masukan dalam pengambilan keputusan manajemen. Selanjutnya, keputusan manajemen akan ‘mencakup saran dari intemal auditor untuk meningkatkan pengendalian internal penjualan dan piutang, Pelaksanaan keputusan akan mewujudkan perilaku baru, misalnya menerapkan segregation of duties dan hasilnya pengendalian internal perusahaan semakin efektif, 2.7 Peranan Audit Intarnal dalam Menunjang Efektifitas Pengendalian Internal Penjualan dan Penagihan Piutang Pengendalian intemal merupakan seluruh kegiatan yang digunakan untuk memastikan tercapainya tujuan dan sasaran organisasi dan merupakan alat bantu manajemen dalam pencapaian tujuan tersebut, sedangkan audit internal melakukan pengujian dan mengevaluasi berbagai proses perencanaan, penyusunan dan pengaturan untuk menentukan apakah terdapat Kepastian bahwa berbagai tujuan dan sasaran dapat dicapai. Hubungan antara pengendalian internal dan audit internal tidak dapat dipisahkan karena audit internal merupakan salah satu unsur dalam pengendalian internal Audit intemal yang baik dilakukan oleh orang yang Kompeten dan independen dibutuhkan oleh suatu organisasi atau perusahaan, hal ini sejalan yang dikemukakan olch (1999;68) yaitu * Unouk terjamin terciptanya praktik. praktik yang sehat, diperlukan adanya staff pemeriksa intern yang cakap, jujur dan berdedikasi tinggi untuk melakukan tugas pemerisaan terhadap pelaksanaan prosedur prosedur yang telah ditetapkan. Pemeriksaan demikian ditujukan untuk menilai efektifitas mekanisme penyelenggara kontrol intern perusahaan. ” Pengendalian internal sangat penting untuk mencegah berbagai bentuk penyclewengan Khususnya pengendalian internal transaksi penjualan dan penagihan piutang. Penyelewengan dapat dicegah salah satunya dengan merancang dan menerapkan sistem pengendalian internal yang efektif yang menyangkut tentang transaksi penjualan dan penagihan piutang, Penilaian yang objektif dan independen yang dilakukan oleh auditor internal akan ‘menunjang efektifitas pengendalian internal khususnya penjualan dan penagihan piuitang, Peranan audit intemal dalam hubungan dengan pengendalian intemal penjuslan dan penagihan piutang meliputi semua aspek yang berkaitan dengan penjualan dan penagihan piutang. Adanya pengamatan dengan penilaian serta perbaikan dari auditor intemal menyebabkan pimpinan organisasi dapat memperoleh informasi yang cepat dan akurat mengenai penjualan dan penagihan piutang. Laporan audit internal membantu: managemen dalam pengambilan keputusan dan pengelolaan penjualan dan penagihan piutang yang merupakan pengendalian yang efektif guna mencapai tujuan organisasi, Organisasi harus melaksanakan audit tethadap pengendalian internal penjualan dan penagihan piutang, agar menjamin bahwa pengendalian internal penjualan dan penagihan piutang telah sesuai dengan persyaratan -persyaratan, serta telah ditetapkan dan dipelihara secara efektif, Peranan audit pengendalian internal penjualan dan penagihan piutang dalam menunjang keefektifitasan pengendalian intemal penjualan dan penagihan piutang harus memenuhi unsur- unsur utama audit internal 1. Verifikasi ( verification) Audit pengendalian intemal penjualan dan penagihan piutang melakukan proses pemeriksaan yang dilakukan secara metodis atau menetapkan asas -asas ‘manajemen. 2. Evaluasi ( Evaluation) Audit pengendalian internal penjualan dan penagihan piutang berperan dalam menilai secara menyeluruh pengendalian internal penjualan dan penagihan piutang dengan membandingkan kriteria -kriteria yang ada. 3. Rekomendasi ( Recommendation ) Audit pengendalian internal penjualan dan penagihan piutang berperan dalam member rekomendasi untuk =membantu — menyelesaikan — permasalahan pengendalian internal penjualan dan penagihan piutang, baik yang sekarang ‘maupun masa yang akan datang, BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN, 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian yang dipilih penulis dalam penyusunan skripsi ini adalah PT. Industri Telekomunikasi Indonesia (persero) atau PT.INTI yang beralokasi di J, Moh Toha 77 yang merupakan sebuah Badan Usaha Milik Negara yang bergerak dalam bidang_peralatan telekomu 3.2 Sejarah Singkat perusahaan PT. Telekomunikasi Indonesia (persero) atau PT.INTI adalah sebuah Badan Usaha Milik Negara yang berada dibawah Badan pengelola Industri Strategis yang bergerak dalam bidang peralatan telekomunikasi. Sejak didirikan pada tahun 1926 sampai sekarang kantor pusat PT.INTI berkedudukan di kompleks Labolatorium pos, Telepon, Telegraf di daerah ‘Tegallega (sekarang Moh Toba no. 77 Bandung). Pada awal tahun penderian tersebut, PT.INTI merupakan Labolatorium POS, Telepon, Telegraf dan Labolatorium Radio dan Pusat Perlengkapan Radio yang bemaung di bawah jawatan Pos, Telepon, dan Telegraf Berdasarkan PP No, 240 tahun 1961 jawatan Pos dan Telekomunikasi. Dari perusahaan Pos dan Telekomunikasi ini, dengan PP No. 300 tahun 1965 didirikan perusahaan Pos dan Telekomunikasi, Bagian penelitian dan bagian perlengkapan yang semula terdapat pada perusahaan Pos dan Telekomunikasi, dihubungka n dan berganti nama menjadi Lembaga Administrasi Bagian Penelitian, dan Bagian Industri Sejalan dengan perkembangan perusahaan terutama dalam bidang penelitian dan bidang industri, pada tahun 1971 dilakukan pemisahan tugas pokok sebagai berikut 1. Lembaga Penelitian dan Pengembangan Pos dan Telekomunikasi mempunyai_tugas pokok dalam bidang pengujian penelitian dan pengembangan sarana pos dan telekomunikasi baik dari segi teknoiogi maupun segi operasional. 2 Lembaga industri, sebagai badan hukum yang berdiri sendiri dengan tugas pokok memproduksi sarana-sarana dan alat-alat telekomunikasi. Berdasarkan PP No. 34 tahun 1974 dan keputusan menteri RI No Kep 1771/MK/TV/12/1974 tertanggal 28 desember 1974, akta not aris Abdul Latief, Jakarta No. 332 PT. INTI (persero) resmi didirikan mulai tanggal 30 desember 1974 dengan modal Rp 3.200,000.000. pada tanggal 19 oktober 1989 PT. INTI yang sebelumnya berada di bawah departemen Pariwisata, Pos dan Telekomunikasi diserah terimakan kepada Badan pengelola Industri Strategis. 3.2.1 Visi Misi dan Tujuan Perusahaan Sebagai perusahaan yang besar PTINTI berkomitmen untuk menjalankan visi perusahaan menjadi pilihan pertama bagi para pelanggan untuk mentransformasikan ”MIMPI” menjadi "KENYATAAN". Untuk dapat mencapai visi tersebut, maka perusahaan ‘menetapkan misi sebagai berikut * Fokus PT. INTE akan tertuju sepenuhnya pada _peningkatan jasa engineering yang sesuai dengan spesiffkasi dan permintaan konsumen. * Memaksimal value —(nilai)perusahaan_serta._- mengupayakan growth (pertumbuhan) yang berkesinambungan. * Berperan sebagai prime mover (penggerak utama) bangkitnya industri dalam negeri. Dalam menunjang kinerja perusahaan untuk melakukan pengembangan -pengembangan supaya dapat berjalan dengan baik dan agar dapat mencapai visi perusahaan tersebut maka diperlukan upaya-upaya untuk mewujudkannya, antara Tain: 1) Fokus utama —perusshaan adalah ~—mengintensifkan——usaha_——_ untuk meningkatkan penjualan pada_—bidang —telekomunikasi, —yang_—_-masih merupakan —-pendapatan = utama_—perusahaan.usaha ——pereepatan aka dilakukan pada bidang LT (Information Technology) yang__ diharapkan dapat menjadi andalan dimasa yang akan datang. 2) Pada bidang bisnis yang megalami tekanan persaingan global yang _keras, PT. INTI akan memposisikan sebagai bagian dari value chain perusahaan multi national company (MNC). PT. INTL akan membangun — kemitraan dengan para MNC berdasarkan pada kekuatan jasa engeneering yang dimiliki. Sedangkan pada bisnis yang tekanan _persaingan globalnya tidak keras, PT. INTI tetap bertahan, baik sebagai total solution provider maupun sebagai pemasok produk dan jasa_ engineering yang sesuai dengan kebutuhan spsesifik dari masing Wg Pengguna. 3) Pada tahun 2008, PT, INTI akan melaksanakan perubahan mendasar pada orientasi bisnisnya dengan program kerja strategis yang disebut dengan catur program 2008, Selain upaya-upaya di atas diperlukan juga berbagai program streategis yang juga bertujuan ‘untuk tercapainya misi dari perusahaan tersebut, yaitu antara lis 1) Menjaga kelangsungan kompetensi dibidanglainnya—melalui__kerjasama denga pihak ketiga yaitu; PT. PINDAD (persero) dengan mendirikan anak perusahaan PT. IPMS. 2) Transformasi. SDM menjadi knowledge workers; hal ini dilakukan melalui reposisi. SDM. berdasarkan hasil_ assesment yang dilanjutkan dengan pelatihan baik teknikal maupun manajerial. 3) Peningkatan Kemampuan dan dukungan kesisteman; hal ini dilakukan melalui implementasi Good Coorperate Govermance, manajemen resiko, manajemen kualitas dari Intemational Organization for Standard, balance scorecard, 4) Optimalisasi sumber daya; dalam —bentuk _pendayagunaan SDM, komersialisasi properti, pelepasan aset nonproduktif dan optimalisasi. Keberhsilan perusahaan tergantung pada pemahaman dan pemuasan kebutuhan dan harapan dari pelanggan— atau —calon__pelangga serta_ pemahaman dan pertimbangan tethadap pihak yang berkepentingan lainnya, PT. INTI men; ngani penjualan produk dan jaa untuk pembangunan —infrastruktur telekomunikasi yang dikelompokkan kedalam 4 bidang usaha infokom, yaitu: a) Jaringan Telekomunikasi Seluler (JTS); ) Jaringan Telekomunikasi Tetap (ITT): ¢) Jasa Integrasi Teknologi (IIT); 4) Jaringan Telekomunikasi Privat (ITP). Adapun jenis-jenis produk dan jasa yang dihasitkan antara lain meliputi 1 produk terminal, terdiri dari: a) desktop electronic telephone (pesawat telepon elektronik); b)_ multi coin public pay |?/zo«e(pesawat telepon multi coin), ©) public pay phone for international and long distance dialing (pesawat telepon umum swalayan); 4) Private automatic branch exchange (pesawat telepon pribadi), 2. produk switching, terdiri dari: a) mobile radio telephone (SKTB, yaitu sambungan telepon kendaraan bermotor), b) compact earth station-3 channel (stasion bumi kecil-3); ©). remote telephone system-TDMA (sambungan langsung jarak jauh) 3. produk transmisi, terdiri dari a) multiplax equipment; }) pulse code modulation (PCM), ©) our station STKB: @ SBK-100: ©) RITE (radio telephone terminal equipment) 4. instalasi, terdiri dari 4) STDI phase II, b) STDI phase IV; ) PCM phase II. Target pemasaran yang dilakukan pads saat ini adalaly a) Operator telekomunikasi tetap. b) Operator telekomunikasi seluler. ©) Operator telekomunikasi, korperasi dan publik. d) Non operator telekomunikasi tetap dan non operator telekomunikasi selular, Strategi pemasaran Perusahaan berusaha memberikan kesan atau image yang baik kepada pelanggan dengan membuat komitmen sebagai berikut: a) Kualitas produk yang dihasilkan memenuhi standar yang ditetapkan pelanggan, b) Kualitas pelayanan dengan mengutamakan kepuasaan dari pelanggan alas produk yang dihasilkan Strategi Harga Walaupun PT. INTI merupakan satu-satu perusahaan yang memproduksi ja ngan telefon namun perusahaan tetap berusaha menciptakan harga yang baik hal ini dilihat adanya agian perencanaan sales engineering (SE) dalam mengkalkulasi harga penawaran barang yang akan idukung dengen menciptakan kualitas produk yang sal kepada konsumen. Dan baik dan terus-menerus melakukan analisa Komitmen. Perusahaan berusaha untuk melaksanakan komitmen yang telah dibuatnya melalui perjanjian dengan pelanggan baik melalui kwalitas dari produk yang dibeli, pelayanan yang diberikan maupun kesesuaian produk yang dibeli_konsumen dengan yang diharapkannya, dimana semuanya ini dilakukan oleh perusahaan agar kepuasaan konsumen dapat ditingkatkan. 3.2.2 Struktur Organisasi dan Uraian Tugas Suatu perusahaan harus memiliki struktur organisasi yang baik. Struktur organisasi yang baik adalah kerangka bagi pelaksanaan manajemen setiap perusahaan, yang menggambarkan garis tugas dan tanggung jawab dan aliran informasi dalam perusahaan, Adapun struktur organisasi tersebut dapat dilihat di halaman lampiran, sedangkan uraian tugas (job deserption) yang berhasil diperoleh adalah sebagai berikut: Kekuasaan tertinggi dalam perusahaan ini adalah terletak pada rapat umum pemegang saham dan karena saham-sahamnya dimiliki oleh negara berarti kekuasaaan tertinggi ada pada pemerintah sebagai pengawas dan sebuah penasehat ditunjuk sebuah dewan komisaris. Sedangkan sebagai pimpinan tertinggi dipegang oleh beberapa direktur utama dan para direktur lainnya pada akhimya disebut direksi. Berdasarkan surat keputusan direksi perusahaan No, 001/97 PY. INTL struktur organisasinya terdiri dari: A) Direksi: D) Strategic business unit (SBU). DIREKSI ‘Tugas pokoknya adalah memimpin seluruh koorperasi dalam menjalankan misi perusahaan untuk meneapai kinerja usaha yang menguntungkan, kepuasaan pelanggan yang maksimal, serta tingkat pencapaian kinerja usaha setiap tahap_pengembangan. Direksi terdiri dari a) Direktur Utama sebagai pimpis an puncak — (chief exsecutive officer) Tugas pokok —direkturutama adalah memimpin —seluruh_—_kegiatan pengelolahan perusahaan sesuai dengan ketentuan dalam —anggaran dasar dan Keputusan ——srapat_ == sumum = pemegang = sham, = serta mempertanggungjawabkan —penggunaan atau pengelolaan—kekayaan negara yang ditanamkan dalam perusahaan, b)_ Diroktur Pemasaan Tugas pokok dari direktur pemasaran adalah memimpin Direktorat_pemasaran dalam perencanaan, pengembangan, pelaksanaan, pengendalian pemasaran produk telekomunikasi dan produk atau jasa atau diversifikasi_usaha untuk meningkatkan kinerja usaha perusahaan, Bagian Pemasaran membawahi Bagian Sales Promotion yang tugas dan wewenangnya adalah. a) Meningkatkan penjualan produk-produk PT. INTE, b) Mengadakan koordinasi dengan bagian lain untuk meningkatkan eitra perusahaai ©) Mengadakan pameran yang berthubungan dengan produk perusahaan, ©) Direktur Produksi Tugas pokok direktur produksi adalah memimpin direktorat produksi dalam pengoperasian fasilitas produksi agar kebutuhan produk yang diterapkan pelanggan d) melalui permintaan direktorat pemasaran dapat tercapai, serta operasi_ pembuatan produ berjalan secara efisien. Direkt -knologi ‘Tugas pokok direktur teknologi adalah memimpin direktorat teknologi dalam berbagai kegiatan tekno struktur yaitu: menyusun perencanaan teknologi yang dibutuhkan perusahaan dimasa yang akan datang, memanfaatkan kemampuan teknologi yang sudah dikuasai maupun teknologi baru dari sumber lain dalam rangka memberikan solusi kepada pelanggan, mengembangkan produk -produk yang ada serta menciptakan produk-produk baru, dan memberikan jasa teknik kepada pelanggan serta pada tingkat ‘mutu yang memenuhi persyaratan tuntutan pelanggan, Direktur Administrasi dan Keuangan Tugas direktur administrasi dan keuangan adalah memimpin direktorat administrasi Keuangan untuk mengelola keuangan dan kekayaan perusahaan, penyusunan dan pengelolaan sistim akuntansi, pengembangan sumber daya manusia dan organisasi serta rumah megembangkan sumber daya manusia dan organisasi serta meyelenggaraks tangga perusahaan seeara tertib, aman dan lanear, SATUAN PENGAMANAN INTERN (SPI) Business Unit (SBU) dengan menyusun kebijaka Tugas Satuan Pengamanan Intem adalah: a) Membantu — direktur tama dalam~—menilai_—_sistim_—_pengendalian ‘manajemen (operasional dan keuangan), b) Melaksanakan —_Kegiatan-kegiatan —_pengawasan ——pemeriksaan dalam bidang produksi, keuangan serta operasional:; ) Memberikan laporan hasil pengawasan dan pemeriksaan kepada direktur utama, dilakukan untuk mendukung kelancaran kegiatan Strategic -kebijakan strategis sesuai dengan fungsinya yang menjadi acuan pelaksanaan kegiatan operasional pada unit kerja lain, Divisi terdiri dari: a. Divisi sekretariat perusahaan; b. Divisi keuangan: ©. Divisi penelitian dan pengembangan; 4. Divisi sumber daya manusia dan umum; &. Divisi quality assurance. 3.3 Metode Penelitian Pada penulisan skripsi ini, digunakan metode peneli ian deskriptif dengan pendekatan studi kasus : yaitu suatu metode penelitian yang berusaha menyimpulkan, menyajikan dan menganalisis data sehingga dapat memberikan gambaran yang cukup jelas atas objek yang diteliti dan menarik kesimpulan berdasarkan penelitian yang dilakukan, Data yang diperoleh penulis selama penelitian akan diolah, dianalisis dan diproses lebih lanjut dengan dasar teori yang telah dipelajari. 3.3.1 Metode Yang Digunakan Metode yang dilakukan oleh penulis sebagai berikut i : yaitu data yang diperolch dan dikelompokkan, kemudian dianalisis berdasarkan metode yang, telah ditetapkan yang bertujuan untuk mengetahui berperan atau tidaknya audit intemal dalam menunjang pengendalian intemal penjualan dan penagihan piutang 2. Analisis Statistik Digunakan untuk menguji anggapan dasar yang masih bersifat sementara sehingga dapat ditarik kesimpulan statistik mengenai diterima atau di tolaknya hipotesis. Langkah-langkah yang ditempuh sebagai berikut a, Mengelompokkan jawaban kuesioner. b. Menjumlahkan masing-masing kelompok jawaban responden. cc. Membandingkan antara jawaban “Ya” dengan jumlah jawaban responden, 4. Membuat kesimpulan Pengujian hipotesis dilakukan dengan cara menghitung persentase yang menunjukkan berapa besar peranan audit internal dalam menunjang efektivitas pengendalian internal penjualan dan penagihan piutang. ‘Untuk menghitung persentase tersebut digunakan perhitungan : Jumlah Jawaban “Ya” Persentase mamnnmm= X 100% Jumlah Jawaban Kuesioner 3.3.2 Operasionalisasi Variabel Sesuai dengan yang dipilih yaitu “Peranan Audit Internal Yang Memadai Dalam Menunjang Efektivitas Pengendalian Internal Penjualan Dan Penagihan Piutang”, Terdapat 3 variabel penelitian, lebih jelasnya penulis sajikan matriks operasional variabel pada tabel halaman berikut ini Tabel 3.1 Matriks Operasionalisasi Variabel Variabel Indikator Sub Indikator Variabel Skala | Instrumen Variabel Kememadainya |. Kualifikasi | a. Independensi Ordinal_| Kuesioner pelaksanaan audit auditor b. Kompetensi internal penjualan internal danpenagihan piutang 2. Pelaksanaa | a. Program audit Ordinal | Kuesioner n Internal b. Tahap pelaksanaan Audit ¢. Laporan audit 4. Tindak lanjut e. Manajemen internal audit Efektivitas Pengendalian « Intemal Penjualan | Keberadaan Lingkungan Ordinal | Kuesioner dan Penagi vunsur-unsur Pengendalian Piutang, Pengendalian 2. Perkiraan Resiko Ordinal | Kuesioner Internal dalam | 3. Aktivitas Pengendalian | Ordinal | Kuesioner penjualandan | 4. Informasi dan Ordinal | Kuesioner penagihan Komunikasi piutang 5. Pemantauan Ordinal} Kuesioner @) 1. Keandalan Pelaporan | Ordinal | Kuesioner Peneapaian Keuangan tujuan 2. Keandalan pelaporan | Ordinal | Kuesioner Pengendalian penjualan dan Internal atas Penjualan dan Penagihan Piutang penagihan piutang Efektivitas dan Efisiensi Operasional Efektifitas dan Efisiensi penjualan dan penagihan piutang Ketaatan terhadap hukum dan peraturan, yang berlaku. Ordinal Ordinal Ordinal Kuesioner Kuesioner Kuesioner Peranan Audit Intrnal dalam, Menunjang, Efektifitas Pengendalian erifikasi Evaluasi Rekomendasi ‘Audit intemal berperan dalam meningkatkan efesiensi dan efektifitas penjualan dan penagihan piutang Ordinal Ku joner Kuesioner Internal Penjualan Audit internal berperan | Ordinal dan Penagihan dalam keandalan Piutang pelaporan penjualan dan penagihan piutang 3. Audit internal berperan | Ordinal | Kuesioner dalam ketaatan kepada fhukum dan peraturan 3.3.3 Teknik Pengumpulan Data Dalam mengumpulkan data, digunakan 2 metode peneli n yaitu penelitian lapangan (field research) dan penelitian kepustakaan (library research) (Field research) ©) Penelitian lapanga Yaitu, memperoleh data dan informasi dengan cara meminjam kembali secara langsung ke perusahaan, melalui (1) Kuesioner Yaitu, mengajukan kuesioner mengenai hal-hal yang berhubungan dengan peran audit internal dalam menunjang keefektivan penge ndalian intemal atas siklus penjualan dan penagihan piutang, (2) Wawaneara Yaitu, tanya jawab secara langsung dengan staf dan pengelola bagian penjualan, audit intemal perusahaan dan pihak-pihak lain yang berhubungan dengan objek yang diteliti, wawancara ini dilaksanakan untuk memperoleh data mengenai sejarah perusahaan, struktur organisasi perusahaan dan aktivitas perusahaan yang dapat digunakan untuk mengetahui perkembangan dan kegiatan perusahaan. (3) Observasi langsung Yaitu, pengamatan secara langsung tethad ap pelaksanaan penjualan, penagihan piutang dan fungsi audit internal. d) Riset kepustakaan (Library research) Merupakan pengumpulan data sekunder melalui buku -buku, serta literatur yang berkaitan dengan masalah yang dibahas dalam skripsi ini 3.4.4. Rancangan Data dan Pengujian Hipotesis Setelah data yang diperoleh terkumpul, kemudian dianalisis berdasarkan teori_ yang telah ditetapkan kriteria-kriteria yang. penulis Iakukan untuk menentukan hipotesis yang, dikemukakan penulis dapat diterima dan teruji, ya itu audit intemal yang memadai berperan dalam menunjamg,efekti ‘s pengendalian intemal penjualan dan penagihan piutang. Dalam pengujian hipotesis di tolak, adalah apabila kenyataan sebaliknya. Setelah itu penulis dapat menarik simpulan dari hipotesis yang telah dilakukan Dalam pengujian hipotesis, kriteria yang mutlak telah terpenuhi, maka hipotesis dapat diterima, Prosedur untuk meguji masalah dan pengujian hiptesis adalah sebagai berikut. 1) Diajukan rangkaian daftar pertanyaan tertulis (kuesioner) kepada pihak-pihak yang bersangkutan dengan penelitian penulis.Pertanyaan terdiri dari dua bagian, dimana pada bagian pertama adalah mengenai peranan audit intemal perusahaan dan pada bagian kedua adalah mengenai efektivitas pengendalian internal penjuala n perusahaan, 2) Jawaban responden atas kuesioner bs gian pertama di hitung jumlah jawaban “YA"dari respoden, dimana jawaban “YA”menunjukan bahwa audit internal memadai dan berperan, demikian juga yang terdapat pada bagian kedua, dimana jawaban “ 7A” yang diber ikan respoden menunjukan bahwa pengendalian internal penjualan efetifitas Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan rumus sebagai berikut: Persentase = Jumlah jawaban “YA” X. 100% Jumlah jawaban kuesioner 3) Jawaban “TIDAK” yang diberikan respoden, menunjukan bahwa audit intemal tidak ‘memadai sehingga tidak berperan dalam meningkatkan efektivitas pengendalian intemal penjualan, 4) Dari hasil persentase jawaban yang didapat akan dibandingkan menurut kriter ia penilaian yang dikemukan oleh Dean J.Champion (1990, 302), sebagai berikut: +0.00-0.28 = no association or low association (weak association ) 0.26-0.80 = moderately low association (moderately association) 0.51-0.75 = moderately high association (moderately strong association) 0.76- 1.00 = high association (strong association) up to perfect association” Berdasarkan kriteria penilaian tersebut maka dapat dijelaskan sebagai berikut ‘Tabel 3.2 Score pelaksanaan Pengendalian | Peranan Audit Intrnal audit internal | Internal dalam Menunjang penjualan Penjualan dan | Efektifitas Pengendalian danpenagihan | Penagihan Internal Penjualan dan piutang Piutang Penagihan Piutang 0-25 % | Tidakmemadai | Tidakefektit | Tidak berperan 26-50 % | Kurang memadai | Kurangefektif | Kurang berperan S175 % | Cukup memadai | Cukupefekit | Cukup berperan 76-100 % | Sangat memadai | Sangat efektif | Sangat berperan BABIV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN, 4.1. Pelaksanaan Audit Internal 4.1.1, Kualifikasi Audit Internal Kualifikasi audit intemal dapat dilihat dari dua segi, yaitu independensi dan ko mpetensi. Independensi merupakan sifat audit yang independen, sebagian bagian yang terpisah dalam perusahaan. Kompetensi merupakan kemampuan auditor dilihat dari t ingkat pendidikannya, 4.1.1.1 Independensi Audit Internal Departemen audit intemal merupakan fungsi staf yang bertanggungjawab langsung kepada direktur utama dan tidak berada di bawah departemen lainnya. Semua anggota audit internal tidak memiliki hubungan kekeluargaan dengan direktur utama, Mereka mempunyai tugas dan wewenang yang jelas dalam melaksanakan audit, sehingga internal auditor dapat menyatakan pendapatnya dengan bebas tanpa pengaruh pihak lain, Secara garis besar, tugas audit intemal atas penjualan dan penagihan piutang, adalah 1) Me-review dan menilai kelayakan penerapan pengendalian internal penjualan dan penagihan piutang, 2) Menentukan sampai sejauh mana ret cana, kebijakan dan prosedur atas penjualan dan penagihan piutang telah ditaati perusahaan. 3) Menyampaikan laporan audit 4.1.1.2 Kompetensi Audit Internal Salah satu syarat untuk menjadi audit intemal or PT. INTT adalah mempunyai pengetahuan dan kemampuan teknis di bidang akuntansi, perpajakan dan hukum, Ada dua belas orang intemal auditor perusahaan, termasuk seorang manajer audit intemal, Manajer audit intemal berlatarbelakang pendidikan $1 akuntansi, mempunyai pengalaman kerja di perusahaan lain, pemah mengikuti pelatihan dan seminar -seminar yang berhubungan dengan audit internal yang diadakan oleh perusahaan maupun luar perusahaan. Stat Jainnya sebagian besar berlatar pendidikan $1 akuntansi, namun ada juga D3 akuntansi. Bagi staf yang baru, akan dilakukan pelatihan selama tiga bulan. Dalam jangka waktu tersebut, ia akan diberi penjelasan umum mengenai bidang -bidang audit internal dan penjelasan spesifik mengenai bidang kerjanya, Dalam waktu tiga bulan ini, ia akan dilibatkan dalam pekerjaan dengan didampingi seniomya. Perusahaan memberikan pelatihan audit internal minimal satu kali setahun, dalam bentuk. presentasi dan seminar. 4.1.2 Pelaksanaan audit Ada dua hal pokok yang harus dilakukan audit intemal, yaitu menyusun program audit dan membuat laporan hasil audit. Penyusunan program audit dilakuka n agar audit dapat berjalan dengan baik dan sesuai rencana serta sasaran yang ingin dicapai, setelah itu disusun laporan hasil audit sebagai tindak lanjut dari pelaksanaan audit 4.1.2.1 Program audit Program audit dibuat secara tertulis dan sistematis, dan harus disetujui oleh direktur Utama perusahaan dan manajer audit intemal. Auditor harus mengungkapkan secara jelas dan lengkap mengenai sasaran audit pada objek audit. Program audit disusun setiap awal tahun dan dapat diperbaharui jika tidak sesuai lagi dengan keadaan, Audit dilakukan setiap tiga bulan sekali atau pada waktu tertentu jika diperlukan. Di bawah ini akan diberikan contoh program audit penjualan PT. INTI yang terdiri dari : 1) Tujuan audit, yaitu : (a) Mengaudit pelaksanaan pengendalian i ternal penjualan apakah telah dilaksanakan dengan baik (b) Mengupayakan penyempumaan antara sistem dan prosedur dengan praktiknya yang disebabkan oleh penyimpangan atau situasi yang tidak memungkinkan, 2) Informasi, data dan kebijakan perusahaan yang dibutuhkan (@) Sistem manual dan prosedur penjualan. () Dokumen-dokumen (Marketing Order /MO, Perintah Pengeluaran Produk’ PPP. Surat Jalan/ SJ, faktur, nota retur dan Bukti Terima Retur Jual/ BTRJ) dan laporan - aporan (laporan penjualan, Japoran pengeluaran SJ, laporan per incian retur dan Japoran daftar umur piutang). (©) Data lainnya. 3) Langkal-langkah audit (@) Melakukan pengamatan terhadap pelaksanaan pemisahaan fungsi penjualan dan tanggungjawab perusahaan. (b) Mengaudit kelengkapan isi dokumen dan laporan yang telah dibuat. (©) Mengaudit ketepatan pengisian harga jual dan potongan harga sesuai dengan kebijakan perusahaan, (@) Mengaudit keastian tandatangan atau otorisasi pihak berwenang. (©) Mengaudit kelayakan stock opname atas persediaan barang jadi di gudang dan pencatatan administrasinya. (f) Mengkonfirmasikan data atau informasi kepada pihak -pihak yang terkait Jika dalam pelaksanaan ditemukan adanya ketidakwajaran, maka akan ditelusuri ke bagian yang bersangkutan. Setelah itu akan dibuat laporan audit yang memberikan informasi semua temuan audit, saran atau rekomendasinya, 4.1.2.2 Tahap pelaksanaan Audit dilaksanakan setiap tiga bulan sekali atau pada waktu tertentu jika diperlukan, audit dilaksanakan berdasarkan hasil survey perusahaan, program audit yang disusun, permintaan departemen yang lain dalam perusahaan dan permintaan direktur utama. Dalam melaksanakan tugas-tugasnya, departemen audit internal tidak pernah mengalami kesulitan dal thaan Jainnya, Karena adanya akses m mengaudit aktivitas departemen peru Komputer untuk melihat catatan, mengaudit fasilitas yang akan diaudit, Selain itu, audit intemal or tidak pemah mengalami konflik dengan staf objek yang penjualan, penagihan piutang, gaji dan upah, dan lain -lain. Ini yang baik antar departemen schingga apapun hasil audit selalu dikonfirmasi dahulu, disertai saran-saran perbaikan, sebelum dilaporkan kepada direktur utama, Dengan demikian, mereka tidak memandang auditor sebagai pencari kesalahan. Tahap pelaksanaan au dit_ mencakup kegiatan complience, verification dan evaluation. J) Compliance audit internal melakukan evaluasi Ketaatan para karyawan terhadap kebijakan dan prosedur yang telah ditetapkan, serta menentukan apakah aktivitas yang dilaksanakan tidak bertentangan dengan peraturan pemerintah. Selain itu, dilakul n juga evaluasi terhadap otori dalam. penjualan Kredit, Misalnya mengaudit otorisasi atau penandatanganan MO, PPP, SJ, dan faktur oleh pejabat yang, berwenang, mengaudit otorisasi terhadap proses retur d an lain-lain, 2) Verification Dalam hal verifikasi, intemal auditor mengaudit dokumen -dokumen, catatan-catatan, laporan-laporan, Contohnya : (a) Mengaudit ketepatan pengklasifikasian seluruh dokumen dan catatan. (b) Mengaudit ketepatan penjumlahan, perkalian angka -angka pada seluruh dokumen. (©) Mengaudit ketepatan laporan MO dengan MO manual 3) Evaluation Intemal auditor melakukan penilaian secara terus-menerus terhadap _pelaksanaan pengendalian intemal yang telah diterapkan perusahaan atas penjualan dan penagihan piutang yang terjadi. Tujuannya untuk menilai sejauh mana pengendalian intemal telah dilaksanakan dan keselarasan dengan keadaan perusahaan, Jika pengendalian internal yang, diterapkan tidak lagi sesuai dengan keadaan, dapat diajukan saran atau. rekomendasi perbaikan, bahkan penggantian sistem perusahaan dengan yang baru, Dalam hal ini, internal auditor telah memberikan nilai tambah bagi perusahaan, bukan hanya sebagai watch dog saja. 4.1.2.3, Laporan audit Laporan audit disusun setelah intemal auditor selesai melaksanakan audit, disajikan secara ringkas dan jelas, mengenai kegiatan audit, obje k audit yang memerlukan perbaikan dan rekomendasi hasil audit, Laporan akan diarsip oleh departemen intemal audit dan diserahkan kepada auditee (dengan tembusan kepada direktur utama), Langkah-langkah penyusunan laporan audit, vaitu : 1) Mengolah data yang diperoleh dari kertas kerja audit menjadi drafi laporan audit (belum ditandatangani). 2) Mendiskusikan temuan audit dengan departemen yang diaudit jika ternyata masih ada hral-hal mendasar yang tidak jelas. 3) Membuat taporan audit formal yang ditandatangani oleh auditor penanggungjawab pelaksana, manajer internal audit dan audite Beberapa hal yang tercakup dalam laporan internal audit adalah (a) Ruang lingkup objek audit (b) Metode audit yang digunakan, full check atau sampling, (c) Tanggal audit, yaitu waktu pelaksanaan audit. (d) Hasil temuan audit. (e) Saran perbaikan, Untuk lebih jelasnya, akan dikemukakan beberapa contoh temuan audit dan saran perbaikan terhadap_penjualanyang diperoleh dari laporan audit perusahaan, A) Temuan audit : ada dokumen yang ditandatangannya tidak lengkap, Contoh : (a) MO tidak ditandatangani oleh kepala bagian penjualan sehingga informasi yang ditetima tidak lengkap. (b) Banyak PPP yang tidak ditandatangani oleh kepala gudang. (©) Banyak PPP yang kode barang dan jumlah unitnya dicoret, tetapi tidak ditandatangani olch marketing, (@ Kolom penerima pada SJ tidak ditandatangani, hanya cap toko saja. Saran perbaikan : (a) Marketing harus mengecek setiap MO yang diterimanya, apakah sudah ditandatangani| oleh kepala bagian penjualan. (b) Kepala bagian penjualan harus menandatangani MO. yang akan dibagiakan kepada marketing (©) Administrasi_penjualan harus memeriksa ada tidaknya approval dari kepala bagian penjualan atas MO. yang diberikana oleh marketing. Jika tidak ada, maka MO dikembalikan kepada marketing untuk ditandatangani oleh kepala bagian penjualan, (@ Kolom pembuat pada PPP harus ditandatangani oleh administrasi penjualan. (c) Setiap perubahan pada PPP harus ditandatangani oleh marketing. (©) Kolom pembuat pada SJ harus ditandatangani oleh admi nistrasi gudang, SJ asli harus, diarsip setelah ada tanda tangan penerima. (g) Kepala gudang harus menandatangani PPP jika fisik barang sesuai dengan PPP. B) Temuan Contoh : ida dokumen yang pengisiannya tidak lengkap. (@) MO tidak diisi batas waktu, jumlah unit, total unit dan ukuran, (b) Banyak PPP yang tidak diisi alamat toko dan nomor MO. Saran perbaikan : (a) Salesman harus mengisi MO dengan lengkap. (b) Administrasi penjualan memeriksa kelengkapan pengisian MO. MO yang belum lengkap akan dikembalikan ke salesman, (©) Administrasi penjualan membuat PPP berdasarkan MO dan mengisi PPP secara lengkap. C) Temuan audit : laporan MO per bulan tidak dibuat Saran perbaikan : Administrasi penjualan harus membuat MO perbulan dan ditandatangani oleh yang membuatnya, kepala administrasi dan kepala bagian penjualan, D) Temuan audit : klasifikasi produk tidak dicatat dengan benar. Contoh : Dalam satu MO ditulis berbagai macam jenis Klasifikasi produk sacara bersamaan, Saran perbaikan : Salesman harus lebih teliti dalam mengisi MO, sesuai dengan kebijakan perusahaan yaitu perbandingan antara MO dengan klasifikasi produk adalah 1:1 4.1.2.4. Tindak lanjut Setelah laporan audit diberikan kepada auditee, pihak intemal audit akan. melakukan tindak lanjut, Jka dalam tindak lanjut internal audit masih menemukan kekurangan_atas pemeriksaannya, maka audit intemal akan melakukan tindakan lebih lanjut dengan dikonsultasikan terlebih dahulu dengan pimpinan perusahaan. Intemal audit akan mengambil tindakan lebih lanjut apabila: a, Ditemukannya sejumlah penyimpangan—penyimpangan penting yang perlu untuk dilakukan perbaikannya b. Rekomendasi yang telah diberikan ke pihak yang diaudit tidak dilaksanakan sebagaimana mestinya, sehingga audit internal mengalami kesulitan dalam mengevaluasi dan memas tikan tindakan lebih lanju ing tepat untuk dilaksanakan. Untuk kasus-kasus tertentu, direktur ulama akan mengadakan rapat dengan bagian yang bersangkutan agar perbaikan yang direkomendasikan oleh audit intemal dapat dilaksanakan, 4.1.2.5. Manajemen Audit Internal Departemen audit intemal PT. INTI, dipimpin oleh seorang manajer audit internal dengan latar belakang pendidikan S1 akuntansi, Manajer audit intemal dibantu oleh sebelas staf auditor Manajemen audit internal, terbagi atas : @ Seorang seketaris manajer auditor b) tiga orang auditor atas Rendalbang. ¢) Tiga orang auditor atas_operastonal. d) tiga orang auditor atas_kewangan. @) seorang auditor tindak lanjut. Semua staf, mempertanggungjawabkan tugasnya kepada manajer audit intemal. Manajer audit intemal bersama dengan stafnya menetapkan kebijakan dan prosedur audit internal, dengan ‘mendapatkan persetujuan direktur utama dan manajer tingkat lainnya Selain itu, manajer audit intemal selalu melakukan review secara terus menerus terhadap japkan oleh auditor dan aktivitas perusahaan, memeriksa setiap kertas kerja yang. dipe ‘mengeluarkan surat penugasan kepada personil yang akan melakukan audit, 4.2. Efektivitasan Penerapan Pengendalian Internal Penjualan dan Penagihan Piutang di PY INTI 4.2.1 Keberadaan unsur unsur pengendalian internal dalam penjualan dan penagihan piutang Pembahasan mengenai Komponen pengendalian intemal PT, INTI ini dikhususkan pada penjualan dan penagihan piutang berdasarkan hasil_kuesioner, dimana tiap_ pertanyaan ‘mempunyai tiga pilihan jawaban, yaitu 1) Y (ya), merupakan jawaban positif yang menunjukkan keefektifan pengendatian internal 2) T (tidak), merupakan jawaban negatif yang menunjukkan tidak efektifnya pengendalian internal perusahaan, 3) NC (no comment ) merupakan jawaban jika tidak ingin menjawab akibat berbagai hal 4.2.1.1 Lingkungan pengendalian Lingkungan pengendatian terdiri atas tindakan, kebijakan dan prosedur yang mencerminkan sikap dan tindakan manajemen, direktur dan. pemilik perusahaan- mengenai pengendalian dan kegunaannya bagi entitas, Integritas dan nilai etika Perusahaan memiliki suatu pedoman etika berupa peraturan tertulis yang telah dikomunikasikan kepada seluruh karyawan, mencakup hal -hal mengenai waktu kerja, sanksi ketidakhadiran, sikap dalam kerja, sikap tethadap perusahaan dan produk pesaing, dan lain -lain. Pimpinan perusahaan memperlakukan karyawan sebagai mitra kerja dengan tidak membeda-bedakan perlakuan berdasarkan jabatan, selalu. memotivasi_karyawan sehingga Karyawan bekerja dengan baik dan tidak terpancing untuk melakukan hal -hal yang akan ‘merugikan perusahaan, Beberapa kode etik karyawan perusahaan, antara lain (2) Hari kerja : selama 5 hari kerja hari libur ditentukan perusahaan, mulai pukul 08.00 - 16.00 Semua karyawan harus masuk kerja tepat waktu, (2) Mengisi daftar hadir dengan menggunakan cardnetic (3) Wajib memakai seragam kerja. () Tidak diperbolehkan melakukan kegiatan lain di luar pekerjaa n kantor pada saat jam kerja (5) Ketepatan dalam menyelesaikan tugas masing -masing. (6) Turut menjaga kerapihan dan kebersihan lingkungan perusahaan. Perusahaan sclalu melakukan tindakan pencegahan terhadap hal -hal yang. tidak diinginkan dan setiap pelanggaran yan g terjadi akan diselidiki serta ditindaklanjuti dengan tegas. Komitmen terhadap kompetensi Kompetensi merupakan pengetahuan dan keablian yang dibutuhkan dalam memenuhi tugas dan kewajiban karyawan. Komitmen pada kompeten ini meliputi pertimbangan manaje men terhadap tingkat kompetensi untuk pekerjaan tertentu dan bagaimana tingkat ini dijabarkan dalam keahtian dan pengetahuan, Dalam merekrut calon karyawan baru, tingkat pendidikan ketrampilan dan pengalaman kerja sangat diutamakan Proses penetimaan karyawan baru dilakukan melalui beberapa cara, tergantung pada jenis Jowongan pekerjaan yang tersedia, yaitu : (J) Pengumuman di papan pengumuman perusahaan Contoh : lowongan pekerjaan untuk bagian keamanan (satpam), (2) Informasi secara langsung dari karyawan lama. (3) Pengumuman di perguruan tinggi Contoh : lowongan kerja untuk bagian staf akunting. (@) Iklan di surat kabar, media elektronik Pro: s selanjutnya adalah seleksi karyawan yang meliputi psikotes, wawaneara dan tes Kesehatan, Bagi mereka yang memenuhi syarat akan diberlakukan masa pereobaan kerja selama tiga bulan, Pada awal masa percobaan kerja ini selama lebih kurang seminggu, didampingi oleh supervisor bagian masing-masing. Dengan adanya karyawan yang berkompeten, maka aktivitas perusahaan dapat dilaksanakan dengan lebih baik. Falsafah manajemen dan gaya operasi Manajemen perusahaan cenderung bersifat demokratis, Hal ini ditunjukkan dengan adanya sikap terbuka pimpinan perusahaan dalam menampung saran dari bawah sebelum ‘mengambil keputusan. Perusahaan memiliki dan misi sebagai berikut (J) Visi perusahaan, yaitu Menjadi pilihan pertama pelanggan untuk mentraformasikan “mimpi” menjadi ‘kenyataan”” (2) Misi perusahaan, yaitu : ‘© Fokus PT. INTT akan tertuju sepenuhnya pada peningkatan jasa en yang sesuai dengan spes asi dan permintaan konsumen. | Memaksimatkan Value (nilai) perusahaan serta mengupayakan growth (pertumbuhan) yang berkesinambungan, ‘* Berperan sebagai Prime mover (penggerak utama) bangkitnya industry dalam negeri, Dalam menunjang kinerja perusahaan untuk melakukan pengembangan - pengembangan supaya dapat berjalan dengan baik dan agar dapat meneapai visi perusahaan tersebut maka diperlukan upaya-upaya untuk mewujudkannya, antara lain: 4) Fokus utama —perusahaan —adalah~——mengintensifkan —usaha——_untuk meningkatkan —penjualan pada bidang—telekomunikasi, —yang_—_masih merupakan —pendapatan tama _—perusahaan.usaha ——percepatan akan dilakukan pada bidang LT (Information Technology) yang diharapkan dapat menjadi andalan dimasa yang akan datang, 5) Pada bidang bisnis yang megalami tekanan persaingan global yang _keras, PT. INTI akan memposisikan sebagai bagian dari value chain perusahaan multi national company (MNC). PT. INTL akan membangun —kemitraan dengan para. MNC_ berdasarkan pada kekuatan jas engeneering yang dimiliki. Sedangkan pada bisnis yang tekanan persaingan globalnya tidak keras, PT. INTI tetap bertahan, baik sebagai total solution provider maupun sebagai pemasok produk dan jasa engineering yang sesuai_ dengan kebutuhan spsesifik dari masing-masing pengguna. 6) Pada tahun 2008, PT. INT akan melaksanakan perubahan mendasar pada orientasi bisnisnya dengan program kerja strategis yang disebut dengan catur program 2008. Selain upaya-upaya di atas diperlukan juga berbagai program streategis yang jugs bertujuan untuk tereapainya misi dari perusahaan tersebut, yaitu antara lain: 5) Menjaga kelangsungan kompetensi_dibidang—lainnya_—melalui__Kerjasama denga pihak ketiga yaitu; PT. PINDAD (persero) dengan mendirikan anak perusahaan PT. IPMS. 6) Transformasi SDM menjadi knowledge workers: hal ini dilakukan melalui reposisi SDM berdasarkan hasil assesment yang dilanjutkan dengan pelatihan baik teknikal maupun manajerial 7) Peningkatan kemampuan dan dukungan kesisteman; hal ini dilakukan melalui implementasi Good Coorperate Govermance, manajemen resiko, manajemen kualitas d Intemational Organization for Standard, balance scorecard. Optimalisasi_sumber daya; dalam bentuk pendayagunaan SDM, komersialisasi properti, pelepasan aset nonproduktif dan optimalisasi ‘Metode pembagian wewenang dan tanggungjawab Metode pembagian tugas dan tanggungjawab dalam perusahaan dilakukan dengan jelas, schingga tiap karyawan benar-benar mengerti akan tugasnya. Hal ini terbukti dengan sistem perintah dan pertanggungjawaban yang jelas (fungsi staf). Dengan demikian, setiap karyawan ‘mengetahui dengan pasti siapa atasan mereka dan kepada siapa harus mempertanggungjawabkan hi pekerjaannya Pelimpahan wewenang kepada karyawan dilakukan melalui surat _keputusan pengangkatan karyawan yang diterbitkan oleh bagian HRD. Dengan adanya_pelimpahan sesuai wewenang yang baik, karyawan merasa lebih dihargai karena dapat mengambil keputus dengan wewenangnya. Contoh dalam departemen penjualan setiap retur yang terjadi tidak peru meminta persetujuan direktur tama, cukup hanya persetujuan manajer penjualan sesuai dengan ‘Wwewenangnya, Struktur organisast Perusahaan mempunyai struktur organisasi formal yang menjelaskan tugas dan wewenang setiap bagian dalam perusahaan, Struktur organisasi perusahaan berbentuk staf, dimana direktur utama mendelegasikan wewenangnya kepada direktur_p emasaran, direktur operasi dan teknik, direktur administrasi dan keuangan, direktur produksi, direktur teknolog i Selanjutnya pendelegasian wewenang dilakukan sesuai_ dengan jabatannya dan pertanggungjawabannya terhadap masing-masing atasan. Perusahaan juga memiliki pembagian tugas yang jelas dan mudah dimengerti, Meskipun masing-masing bagian memiliki tugas yang berbeda. Namun, semuanya saling menunjang pencapaian tujuan perusahaan, misalnya bagian penjualan dan bagian keuangan, Bagian penjualan memiliki tugas menjual hasil produk mulai dari menawarkannya ke konsumen, pengirimannya, retur dan admini Untuk penagihan piutang, bagian penjualan melalui salesman menagihnya ke konsumen dan hasil penagihan akan diproses oleh bagian keuangan. Dengan demikian, adanya struktur organisasi dan pembagian tugas. yang jelas akan ‘memudahkan pengawasan terhadap aktivitas p erusahaan, Partisipasi Dewan komisaris dan komite audit Perusahaan memiliki dewan komisaris maupun komite audit. Kekuasaan tertinggi terletak pada rapat pemegang saham dan karena saham-saham nya dimiliki oleh Negara berarti kekuasaan tertinggi ada pada pemerintah.Sebagai pengawas dan sebuah penasehat ditunjuk sebuah dewan komisaris. Direktur utama tidak terlibat secara langstng terhadap penjualan, namun hanya berperan dalam pemeriksaan secara mendadak untuk mengetahui kesiapan aktivitas penjualan. Kebijakan sumber daya manusia dan praktiknya Pelaksanaan prosedur kebijakan sumber daya manusia (Karyawan) dalam. perusahaan sudah memadai, Hal ini tercermin dengan adanya berbagai macam kebijakan mengenai Karyawan antara lain yang mengatur masalah penerimaan karyawan, penugasan karyawan, penilaian terhadap kinerja tenaga kerja, promosi, pemberian bonus dan penghargaan, cuti, Jembur, penggajian dan berbagai macam tunjangan karyawan, Kinerja karyawan dinilai oleh atasannya masing -masing. bagi yang berprestasi_ akan dan penghargaan, bahkan promosi jabatan,. Penggajian dilakukan setiap awal bulan dan setiap karyawan memperoleh jatah cuti dari perusahaan selama 12 hari dalam setahun Bagi karyawan yang tidak masuk kerja atau meninggalkan tempat kerja selama jam Kerja harus mengisi formulir izin yang disediakan perusahaan dan ditandatangani oleh atasannya serta bagian HRD. Perusahaan memberikan berbagai macam tunjangan. Tunjangan Kesehatan diberikan berdasarkan ketentuan pengobatan yang jelas. (pengobatan mata, melahirkan, rawat inap, dsb), dengan jumlah yang berbeda-beda. Selain itu, perusahaan mengijinkan karyawan yang sakit berobat di Klinik perusahaan secara gratis, T jangan hari raya diberikan sebesar sebulan gaj Perusahaan memberikan pensiun bagi karyawan yang telah lanjut usia, Masalah yang dihadapi karyawan biasanya masalah kejenuhan dalam bekerja, Hal ini disebabkan tidak terdapatnya kebijakan pertukaran prosesi dalam pekerjaan, schingga karyawan selalu menghadapi pekerjaan yang sama dan monoton. Karyawan yang terlibat korupsi, kolusi dan nepotisme diberi sanksi berupa teguran baik secara lisan maupun tertulis, 4.2.1.2. Perkiraan iko Perubahan dalam lingkungan kerja Perusahaan telah mengantisipasi adanya risiko perubahan dalam lingkungan kerja, antara lain : (1) Untuk mengatasai risiko bekerjanya kary ibe wan perusahaan di perusahaan pesaing gaji dan bonus lebih besar, diatasi dengan cara memberikan gaji dan bonus yang sesuai dengan harapan karyawan. (2) Untuk mengatasi risiko ketidakmampuan Karyawan melaksanakan tugasnya de ngan menggunakan sistem baru, diadakan pelatihan dan pengenalan terhadap sistem baru perusahaan, (3) Untuk mengatasi keluhan karyawan tethadap upah kerja lembur yang diterimanya, perusahaan memberlakukan ketentuan upah kerja lembur dan menjelaskannya pada karyawan. Dengan demikian, setiap risiko yang merugikan perusahaan, dapat ditekan sekecil mungkin. Penempatan karyawan baru Penempatan orang-orang baru dalam perusahaan memiliki risiko tersendiri, untuk itu perusahaan memiliki cara terfeentu untuk mengantisipasinya, Untuk mengatasi_risiko Kemungkinan terjadainya konflik antara karyawan baru dan lama yang disebabkan oleh Karyawan baru yang belum berpengalaman kerja, yang mengakibatkan tethambatnya aktivitas perusahaan, maka perusahaan menerapkan masa percobaan kerja selama tiga bulan bagi Karyawan baru, dalam kurun waktu tersebut ia akan memberikan penjelasan, pelatihan khusus dalam hal pemakaian komputer dan fasilitas perusahaan lainnya, dilibatkan dalam kegiatan perusahaan dengan didampingi seniomy a Selama lebih kurang satu minggu pertama masa kerjanya, karyawan baru diberi kesempatan untuk membaca dan mempelajari berbagai kebijakan dan aktivitas perusahaan. Untuk mencegah terjadinya risiko penempatan karyawan baru yang tidak berkualitas dan produktif, maka setiap atasan karyawan baru tersebut melakukan penilaian kerja selama masa percobaan, Jika hasilnya tidak memuaskan, dapat diberikan perhatian Khusus, pelatihan tambahan atau pemindahan kerja ke bagian lain, sesuai dengan kebijakan perusahaan. Perubahan sistem informasi Perubahan sistem informasi dalam perusahaan dapat _terjadi seiring dengan perkembangan jaman, Dengan semakin berkembangnya aktivitas penjualan perusahaan, dimana penjualan semakin meluas baik di dalam maupun di luar negeri, sist em informasi akan terus diperbaharui sesuai dengan kebutuhan, ‘Untuk mengatasi risiko biaya yang besar dalam pengembangan sistem, perusahaan telah ‘menyediakan anggaran khusus. ‘Teknologi baru Pengendalian internal perusahaan, khususnya atas penjalan dan penagihan piutang telah dilaksanakan seeara_komputerisasi Untuk mengolah data penjualan, dapat langsung menggunakan komputer dan dokumen-dokumen yang digunakan telah diberi nomor ‘cara ‘otomatis. Penerapan penggunaan komputer dalam mengolah data perusaha an, berdampak positif terhadap aktivitas pengendalian internal penjualan dan penagihan piutang perusahaan. Dengan semakin berkembangnya ilmu_ pegetahuan, tidak menutup kemungkinan perusahaan akan menerapkan teknologi baru, misalnya sistem komputerisasi yan g lebih canggih yang sesuai dengan aktivitas perusahaan, namun perusahaan juga telah memperhitungkan efek sampingnya, misalnya pengurangan tenaga kerja Lingkup produk dan abtivitas baru Untuk mengatasi risiko kegagalan penjualan produk baru, manajer pe njualan dan H&D mengadakan penelitian mengenai Kondisi pasar sebelum mengambil keputusan untuk membuat dan menjual produk baru, Jika kondisi pasar memungkinkan dan produk baru diperkirakan akan laku dijual, maka perusahaan mulai membuat produk baru dengan cara mempersiapkan karyawannya untuk melaksanakan aktivitas baru tersebut. 4.2.1.3. Aktivitas pengendalian Review kinerja Evaluasi: kinerja ka swan di setiap bagian, dilakukan oleh manajer bagian masing - masing, Untuk bagian penjualan, evaluasi dilakukan melalui (a) Laporan MO dibuat setiap hari. selama satu (b) Laporan penjualan yang dibuat sebulan sekali, berisi realisasi penjualan 1 bulan berjalan. (©) Laporan penjualan tahunan yang dibuat seeara global, Kecuali jika dibutubkan dapat dibuat secara rinci. Adanya tinjauan ulang atas kinerja yang memadai, akan menunjang kelancaran operasi perusahaan, terutama bagian penjualan karena bagian ini merupakan bagian yang paling banyak melakukan aktivitas. Otoritas yang pantas atas transaksi Dilihat dari struktur organisasi penjualan, terdapat pemisahan fungsi antara fungsi penjualan, pencatatan piutang, penerimaan kas, Contoh pemisahan fungsi penjualan, pencatatan, penyimpanan, yaitu (a) Manajer_penjualan sebagai pemegang otorisasi_ penuh terhadap hal -hal_ yang berkaiatan dengan penjualan dan bertindak sebagai pengambil keputusan, (b) Salesman sebagai pelaksana penjualan dengan cara memasarkan produk perusahaan, (©) Administrasi penjualan mencatat semua transaksi penjualan yang terjadi (@) Bagian gudang bertanggungjawab terhadap keberadaan barang jadi. (e) Bkspedisi ya 1g mengatur masalah pengiriman barang ke konsumen. Dalam penagihan piutang pun terdapat pemisahan fimgsi, yaitu fumgsi penagihan, penerimaan dan pencatatan, Pemisahan fungsi ini dapat diuraikan sebagai berikut: (a) Salesman sebagai penagih piutang perusahaan, (b) Pembayaran piutang berupa wang tunai diterima oleh bagian kas dan pembayaran piutang, berupa giro atau transfer bank diterima oleh bagian bank. (©) Pencatatan dan penghapusan piutang dilakukan oleh bagian akuntansi Dengan demikian terjadi pemisahaan fungsi dalam suatu aktivitas, sehingga risiko yang akan merugikan perusahaan (misalnya : penggelapan wang perusahaan) dapat diatasi Proses informasi Pengendalian terhadap proses informa (a) Transaksi yang dilakukan adalah sah, (b) Adanya otorisasi terhadap dokumen dan eatatan. dilakukan untuk memberikan jaminan bahwa (©) Dokumen dan catatan diberi nomor urut, Dokumen yang digunakan sudah dipranomori dan tercetak, dirancang secara sistematis dan sederhana, Dalam penjualan dan penagihan piutang, perusahaan menggunakan beberapa dokumen utama, Kegunaan dokumen ini untuk memperlancar arus_informas antar bagian perusahaan dan konsumen, schingga transaksi penjualan dapat dinyatakan dengan jelas. Dokumen yang digunakan, menggambarkan pem isahan otorisasi antar bagian, sehingga, aktivitas perusahaan dapat berjalan dengan lane: Pelaksanaan proses informasi perusahaan telah memadai, hal ini dicerminkan dengan adanya pemberian informasi yang tepat, akurat dan dibutuhkan oleh setiap bagian, s erta jarang terjadinya kesalahan pemberian dan penerimaan informasi. Pengendalian fisik Pengendalian fisik dilakukan untuk menjaga persediaan barang jadi, menghindari perbedaan perhitungan antara catatan dengan hasil perhitungan fisik. Pengendalian fisik yang dilakukan perusahaan, yaitu : (2) Asuransi lerhadap aktiva tetap perusahaan. (2) Setiap jangka waktu tertentu, persediaan dihitung secara ik (3) Penggunaan lemari besi tahan api untuk menyimpan ang dan surat -surat berharga perusahaan, 4.2.1.4. Informasi dan komunikasi Kualitas informasi perusahaan dapat ditingkatkan dengan diperolehnya_informasi ceksternal dan internal mengenai aktivitas perusahaan, juga adanya pembaharuan sistem informasi sesuai dengan rencana strategis perusahaan, Perusahaan telah mempunyai sistim informasi akuntansi khusus yang dirancang oleh bagian EDP dan audit internal Informasi dan proses Komunikasi dalam aktivitas penjualan dan penagihan piutang, dapat dinyatakan sebagai berikut (1) Transaksi penjualan dan penagihan piutang telah dieatat dan dilengkapi dengan dokumen pendukung, (2) Setiap penggunaan formulir telah tercetak dan dibuat rangkap untuk arsip. (3) Pengambilan keputusan penjualan harus dikomunikasikan dengan manajer penjualan, Aliran informasi dan komunikasi dalam perusahaan berasal dari atas ke bawah, bawah ke atas dan ke samping untuk pihak luar perusahaan, Ketentuan isi informasi harus jelas dan mudah dimengerti, sehingga tidak menghambat komunikasi ke berbagai pihak. 4.2.1.5. Pemantauan Pemantauan atas aktivitas pengendalian internal pada umumnya dan pengendalian internal atas —penjualan dan penagihan piutang pada khususnya dilakukan setiap saat, Pemantauan dilakukan secara terus menerus selama aktivitas berlangsung dan pada priode waktu tertentu. Pemantauan terhadap efektivitas sistem penjualan, dilakukan oleh manajer penjualan dan audit intemal. Hasilnya akan dievaluasi pada waktu tertentu untuk dilaporkan kepada direktur uutama, Hasil laporan tersebut akan dibandingkan dengan hasil tahun sebelumnya, Sama halnya dengan penagihan piutang, dimana manajer keuangan yang malakukan pemantauan. 4.2.2, Pencapaian tujuan pengendalian internal atas penjualan dan penagihan piutang ‘Tujuan pengendalian intemal perusahaan, antara lain (1) Keandalan informasi dan laporan keuangan. (2) Efektivitas dan efisiensi operasi perusahaan, (3) Kepatuhan tethadap hukum dan peraturan perundang -undangan yang berlaku. Usaha yang dilakukan perusahaan untuk meneapai tujuan tersebut, antara lain (a) Untuk meningkatkan efektivitas dan efisiens i penjualan, perusahaan selalu menetapkan anggaran penjualan dan anggaran biaya penjual ya penjualan yang, dianggarkan terdiri atas biaya pengiriman barang, komisi dan bonus toko, selebaran, biaya perjalanan dina . pos dan giro, paket, materai, fotoko pi dan biaya lainnya, (b) Penggunaan dokumen dan catatan yang memadai, sehingga informasi keuangan dan laporan keuangan dapat dipercaya, (©) Perusahaan mematuhi peraturan dan perundang-undangan yang telah ditetapkan, antara, lain 1) Perusahaan mematuhi peraturan dari departemen tenaga kerja, yaitu : = Menetapkan jam kerja standar, yaitu selama delapan jam dari hari senin sampai dengan jumat, dan lima jam untuk hari sabtu (fermasuk waktu istirahat selama satu jam). + Menetapkan upah lembur sesuai dengan peraturan yang berlaku. + Menetapkan upah di atas upah minimum regional yang berlaku. 2) Memiliki KKB (Kesepakatan Kerja Bersama) antara pihak perusahaan dengan SPSI (Serikat Pekerja Seluruh Indonesia). 3) Semua Karyawan tergabung dalam program JAMSOSTEK, yang memberikan perlindungan tethadap kecelakaan kerja, Kematian, hari tua, Kesehatan atau pengobatan. 4) Perusahaan memiliki ijin usaha dan ijin dari lingkungan sekitamnya untuk melaksanakan aktivitas perusahaan. 5) Setiap enam bulan sekali, perusahaan mengadakan uji kelayakan kendar aan dan memperpanjang ijin bongkar muat, 6) Dipatuhinya peraturan perpajakan yang telah ditetapkan. 4.3. Peranan Audit Intrnal dalam Menunjang Efektifitas Pengendalian Internal Penjualan dan Penagihan Piutang Pengendalian dan audit terhadap kegiatan penjualan dan penagihan piutang sangat penting dilakukan guna terhindar dari kecurangan kecurangan dan penyelewengan -penyelewengan, Auditor internal memegang peranan penting dalam memberikan pelayanan bagi kemajuan ntemal yang dilaksanakan si PT. INTI sebagai berikut 1. Audit intemal dilakukan oleh auditor internal yang memiliki kedudukan khusus dalam perusahaan. Aktivitas audi perusahaan, yaitu sebagai fungsi staf dan bertanggung jawab secara langsung kepada direktur, Kedudukan auditor terpisah dari k egiatan operasional perusahaan. 2. Latar belakang yang dimili pengalaman di bi i auditor sesuai dengan bidangnya yaitu akuntansi dan memiliki 1g audit, 3. Audit internal bertanggung jawab secara langsung kepada direktur dan mendapat persetujuan dari menajemen. 4. Sebagai_usaha meningkatkan efesiensi dan efektifitas operasi, auditor internal juga menganalisis efisiensi dan efektivitas operasi yaitu: a. Melakukan audit terhadap barang barang yang telah dicatat. b, Menilai pemborosan yang tidak perlu, Dalam melakukan audit internal dalam perusahaan, auditor internal menemukan bukti -bukti yang cukup mengenai efektivitas pengendalian intemal penjualan dan penagihan piutang, kemudian membuat laporan audit yang memuat opini mengenai efektifitas pengendal interlan penjualan dan penagihan piutang dan langsung dilaporkan kepada direktur. Auditor intemal dalam laporan auditnya bila menemukan penyelewengan -penyelewengan terhadap pengendalian internal penjualan atau penagihan piutang selanjutnya auditor intemal menuangkan ke dalam laporan temuan audit untuk dilaporkan kepada direktur. Direktur kemudian melakukan tindak lanjut atas saran dari auditor internal dan dilakukan pementauan apakah tindak lanjut tersebut sesuai dengan yang diharapkan. Dalam meningkatkan efektivitas pengendalian intemal penjualan dan penagihan piutang, audit internal yang diterapkan perusahaan mempunyai peranan penting. Tereapainya tujuan audit internal atas pengendalian intemal penjualan dan penagihan piutang PT. INTI sebagai berikut: 1 Efektifitas dan efesiensi, yaitu realisasi penjualan melebihi anggaran yang ditetapkan oleh perusahaan walaupun ada beberapa bulan, penjualan yang sesungguhnya dibawagh anggaran perusahaan namun secara keseluruhan terjadi peningkatan penjualan Laporan keuangan yang dapat diandalkan, dalam hal ini data penjualan yang digunakan oleh perusahaan merupakan data yang akurat dan benar, dalam menghasilkan informasi perusahaan serta tidak ada penjualan fiktif yang dilakukan perusahaan. Perusahaan selalu mematuhi peraturan yang diteta pkan baik oleh perusahaan sendiri maupun oleh pemerintah, Perusahaan menjalankan usahannya dengan ijin dari pemerinyah dan perusahaan membayar upah dan mengikutsertakan program asuransi bagi Karyawan, Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan terhadap k egiatan audit internal penjualan penjualan dan penagihan piutang PT INTI, penulis dapat menyimpulkan bahwa audit internal terhadap efecktifitas pengendatian intemal penjualan dan penagihan piutang PT INTI telah memadai, Adapun tujuan dilakukannya intemal auditing atas pengendalian internal penjualan dan penagihan piutang adalah sebagai berikut a. Untuk memastikan bahwa kebijakan manajemen dalam pengendalian internal penjualan dan penagihan piuitang, dalam perusahaan telah benar benar dilaksanakan. b. Untuk memastikan bahwa pencatatan transaksi penjualan dan penagihan piutang adalah valid dan telah diotorisasikan dengan semestinya. ©. Manajemen telah memastikan bahwa pemeriksaan atas unsur unsur pengendalian internal telah dilaksanakan dengan semestinya, 4d. Untuk memberikan laporan kepada manajemen yang berisikan saran dan rekomendasi untuk tindakan perbaikan kedepan. Untuk memberikan pertimbangan kepada manajemen untuk pengambilan keputusan Dari uraian diatas terlihat bahwa peranan audit internal dalam meningkatka n pengendalian pengendalian internal penjualan dan penagihan piutang dapat dikatakan domonan dalam rangka mencapai tujuan dari efektifitas pengendalian penjualan dan penagihan piutang Dengan demikian pelaksanaan audit intemal yang dilakukan secara efektif akan berperan dalam meningkatkan efektifitas penjualan dan penagihan piutang. Maka penulis berpendapat bahwa fungsi audit internal dapat menunjang efektifitas pengendalian internal seperti yang diuraikan dibawah ini A. Audit internal dalam meningkatkan efe ktivitas penjualan dan penagihan piutang Dengan adanya fungsi audit internal di PT INTI melalui proses yang telah ditentukan mulai dari persiapan, pelaksanaan, pemeriksaan sampai pada tindak lanjut, maka jelas manajemen berupaya untuk menindak lanjuti reko mendasi yang diajukan tim pemeriksa sehingga bisa diketahui dimana letak kesalahan dan bagaimana tindakan yang seharusnya dilakukan serta bagaimana memperbaikinya schingga aktifitas penjualan dan penagihan piutang lebih aman, efisien dan efektif. B, Audit internal berperan dalam meningkatkan keandalan pelaporan penjutlan Audit internal atas penjualan yang dilaksanaklan tim pemeriksa berikut rekomendasinya kepada manajemen untuk ditindaklanjuti akan mempengaruhi pengendalian intem penjualan yang ada sehingga pelaksanaan penjualan menjadi lebih efisien dan efektif dengan didukung, oleh data akuntansi yang dapat dipereaya, C, Audit intem berperan dalam menegakan ketaatan kepada hukum Tim pemerisa memeriksa penjualan dari segi peraturan, kebijakan intern maupun ekstern schingga dapat diketahui apakah prosedur penjualan dan penagihan piutang telah ditaati atau belum. Jika ditemukan adanya penyimpangan maka diberikan rekomendasi pada huku m dan peraturan yang telah ditetapkan. 4.4. Analisis Data Langkah-langkah yang dilakukan dalam pengelolaan kuesioner yang diperoleh dari lima responden adalah sebagai berikut: 1) Memisahkan tiap-tiap jawaban responden sesuai dengan yang diberikan “ya” dan “tidak” 2) Menjumlahkan berapa banyak jawaban “ya” dan “tidak” 3) Dari semua jawaban “ya” dibagi dengan semua jawaban kuesioner, kemudian dikalikan 100%, 4.4.1. Analisis data Kememadainya pelaksanaan audit internal penj lan dan_penagihan piutang Berdasarkan tabel 4.1, penulis mendapat hasil sebagai berikut : jumlah total pertanyaan sebanyak 41 pertanyaan yang disebar kepada lima responden. Hasil jawaban yait 1) Jawaban “ya” sebanyak I buah; 2) Dan jawaban “tidak” sebanyak 10 buah Maka dapat diperoleh besamya presentase Kememadainya pelaksanaan audit intemal penjualan dan penagihan piutang dengan perhitungan sebagai berikut: Yjawaban Per tan yaan X 100% 195 205 X 100% = 95,12 % Dati pethitungan di atas dapat ditarik kesimpulan berdasarkan tabel 3.2 pada bab 3 bahwa pelaksanaan audit intemal penjualan dan penagihan piutang pada PT. INTI telah dilaksanakan dengan sangat memadai 4.42 Analisis Data Efektivitas Pengendalian Internal Penjualan dan Penagihan Piutang PT.INTI Berdasarkan tabel 4.2, penulis mendapat hasil sebagai berikut : jumlah total pertanyaan sebanyak 87 pertanyaan yang disebar kepada lima responden. Hasil jawaban yaitu 1) Jawaban “ya” sebanyak 414 buah; 2) Dan jawaban “tidak” sebanyak 21 buah, Untuk variabel Efektivitas Pengendatian Intemal Penjualan dan Penagihan Piutang, pethitungan sebagai berikut: Diawaban" ya" = x 100% Per tan yaan 4d 435 X 100% = 95,17 % Dari perhitungan di atas dapat ditarik kesimpulan berdasarkan tabel 3.2 pada bab 3 bahwa pengendalian intemal penjualan dan penagihan p iutang pada PT, INTI telah dilaksanakan dengan sangat efektif, 44.3. Analsis Data Peranan Audit Intrnal dalam Menunjang Efektifitas Pengendalian Internal Penjualan dan Penagihan Piutang Berdasarkan tabel 4.3, penulis mendapat hasil sebagai berikut jumlah total pertanyaan sebanyak 9 pertanyaan yang discbar kepada lima responden. Hasil jawaban yaitu : 1) Jawaban “ya” sebanyak 40 buah; 2) Dan jawaban “tidak” sebanyak 5 buah. Untuk variabel peranan audit internal menurut berdasarkan perhitungan sebagai berikut: SJawabar = _X 100% Pertan yaan 2 x 100% = sa88% 45 Dari perhitungan di atas dapat ditarik kesimpulan berdasarkan tabel 3.2 pada bab 3 bahwa audit internal PT. [NTI sangat berperan dalam menunjang efektifitas pengendalian intemal penjualan dan penagihan piutang 45. Evaluasi Peranan Audit Internal terhadap efektivitas pengendalian internal atas penjualan dan penagihan piutang PT. IN) Keberadaan fungsi audit internal PT. INTI, merupakan salah satu faktor penunjang cfeltivitas pengendalian intemal atas penjualan dan penagihan piutang perusahaan, Peranan audit intemal dinilai cukup memadai, hal ini didasarkan pada beberapa faktor. vyaitu A) Peranan Audit Internal seeara umum (1) Independensinya sebagai fungsi yang terlepas dari aktivitas operasional perusahaan yang rutin, tidak berada di bawah departemen lain dan bertanggungjawab langsung kepada direktur utama. (2) Kompetensinya di bidang pengetahuan akuntansi, perpajakan dan hukum, dan selalu meningkatkan pengetahuannya melalui pelatihan -pelatihan dan seminar-seminar. (3) Adanya program audit sebagai pedoman dalam pelaksanaan audit dan pelaporan audit, (4) Dibuatnya laporan audit yang memuat hasil temuan audit, rekomendasi dan saran perbaikan. (8) Dilakukannya pemantauan terhadap pelaksanaan. pengendalian internal yang telah diterapkan, (© Adanya tindak lanjut manajemen terhadap hasil saran dan rekomendasi audit internal B) Peranan audit internal terhadap efektivitas penj n dan penagihan piutang 1) Intemal audit bersama-sama dengan bagian EDP menyusun sistem pengendalian intemal tas. penjualan dan penagihan piutang perusahaan, 2) Audit dilakukan tethadap pelaksanaan sistem pengendalian internal penjualan dan penagihan piutang, untuk menjamin (a) penyimpanan barang, pengiriman barang, pencatatan pada penjualan dan pemisahan fungsi penagihan piutang, penerimaan pembayaran piutang dan pencatatan pada penagihan piutang, (b) Diterimanya informasi yang akurat, tepat dan terpercaya melalui pendistribusian dokumen-dokumen yang digunakan dalam penjualan dan penagihan piutang, (c) Mengurangi risiko human error. 3) Intemal auditor melakukan pemantauan terhadap aktivitas penjualan dan penagihan piutang. Adanya perbaikan dan pembaharuan sistem jika diperlukan, sesuai dengan perkembangan perusahaan. BABY [KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan penelitian dan pengamatan yang telah penulis lakukan pada PT. ‘Telekomunikasi Indonesia (persero) atau PT.INTI, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 1, Pelaksanaan audit internal atas penjualan dan penagihan piutang, Pelaksanaan audit internal pada PT, Telekomunikasi Indonesia (persero) atau PT.INTI sangat memadai, hal ini diambil berdasarkan hasil perhitungan prosentase kuisioner pada bab IV yaitu 95,12% dan didukung dengan hal -hal sebagai berikut yaitu a. Kompetensi auditor intemal pada PT. Telekomunikasi Indonesia (persero) atau PT.INTI memiliki pendidikan dan keahlian yang sangat- memadai dalam melaksanakan audit Karena telah mengikuti training dan pelatihan lain yang diadakan oleh perusahaan. b. Program audit internal yang dilaksanakan PT, Telekomunikasi Indonesia (persero) atau PT.INTI telah memadai, Program audit tersebut berisi hal -hal seperti objek yang, diaudit, tujuan audit, ruang lingkup audit, prosedur audit dan kesimpulan hasil audit. Pelaksanaan audit intemal atas penjualan dan penagihan piutang pada PT. ‘Telekomunikasi Indonesia (persero) atau PT.INTI telah dilaksanakan dengan baik. . Laporan hasil audit yang dibuat oleh audit intemal telah memadai. 2, Efektivitas pengendalian intemal penjualan dan penagihan piutang. Pengendalian internal atas penjualan dan penagihan piutang pada PT. Telekomunikasi Indonesia (persero) atau PT.INTI sangat efektif hal ini diambil berdasarkan hasil perhitungan prosentase kuisioner pada bab IV yaitu 95.17%, dan didukung dalam pengendalian internal penjualan sebagai berikut a) Lingkungan pengendalian yang memadai, b)_ Kegiatan pengendalian yang memadai ¢) Informasi dan komunikasi yang memadai, d) Pemantauan dan pengawasan dilakukan oleh auditor internal secara berkesinambungan terhadap kegiatan operasional penjualan dan penagihan piutang 3. Audit intemal dalam menunjang efektivitas pengandalian internal penjualan dan penagihan piutang pada PT. Telekomunikasi Indonesia (persero) atau PT.INTI sangat berperan hal ner pada bab IV yaitu 88.88% i diambil berdasarkan hasil perhitungan prosentase kui Dari hasil pengujian hipotesis dapat disimpulkan bahwa audit intemal yang memadai berperan dalam menunjang efektivitas pengendalian internal penjualan dan penagihan piutang, Dari penelitian yang sudah dilakukan, ada beberapa kelema han dalam perusahaan yang, berkaitan dengan audit internal yang ada dalam perusahaan yaitu: 1, Masih adanya auditor internal perusahaan yang hanya memiliki pendidikan terakhir dibawah strata-I ( S1). 2. Pengungkapan yang dilakukan auditor mengenai sasaran audit p ada departemen yang diaudit tidak selatu dengan lengkap dan jelas 3. Banyaknya jumlah anggota audit internal sehingga ada pekerja yang bekerja tidak al. 5.2 Saran Berdasarkan hasil pembahasan dan kesimpulan di atas, maka saran yang dikemukakan adalah sebagai berikut: 1, Seorang auditor internal harus mempunyai persyaratan pendidikan Khusus, yaitu minimal S 1. Persyaratan ini dilakukan untuk meningkatkan kemampuan profesional dalam. pelaksanaan audit intemal 2, Walaupun pemeriksaan yang dilakukan oleh bagian audit internal telah berjalan dengan baik, namun_pengungkapan. yang dilakukan auditor mengenai_sasaran audit pada departemen yang diaudit harus selalu diungungkapkan d engan jelas dan lengkap. 3. Pelaksanaan audit intemal dapat lebih efektif jika anggota audit intemal tidak terlalu banyak Karena dengan jumlah anggota yang banyak akan mengakibatkan adanya beberapa anggota yang tidak melaksanakan kegiatan audit dengan baik. Scbaiknya anggota audit internal yang ada dalam perusahaan maksimal berjumlah 7 orang sehingga audit internal dapat lebih efektif DAFTAR PUSTAKA Anthon and Govindarajan, 2001, Managemen Control System, Tenth edition, New York: Me.graw — Hill Arens,Alvin A.,Randal J. Elder and Mark 8. Beasley, 2006, Auditing and Assurance Services, 11" Edition, New Jersey: Prentice Hall Ine. Arens, Alvin A., and James K, Loebbecke ., 2000, Auditing an Integrated Approac, 8" Edition, New Jersey: Prentice Hall Ine. Bodnar and Hopwood, 2003, Sistem Informasi Akuntansi edisi Indonesia, Penerbit PT Indeks, kelompok Gramedia Boynton, William C., Johnson, Raymond N., and Kell, Walter G., 2001, Modern Auditing, 7” Edition, New York : John Willey and Sons Inc. Fauzi, 1999, Pedoman dan prosedur pemeriksaan intern, edisi pertama, Surabaya: Indah Surabaya (anggota IKAPI) Homgren, Foster, Datar , 2001, Cost Accounting a Managerial Emphase, Tenth edition, Upper saddle River, New Jersey : Prentice — Hall Ine Kosersium Organisasi Profesi Audit Internal, 2004 Komaruddin, 1994, Ensiklopedia Manajemen, Edisi kedua, Jakarta: Penerbit Bumi_ Aksara. Mulyadi & Kanaka Puradiredja, 2003, Auditing, Edisi Kelima.Buku Satu, Jakarta: Penerbit Salemba Empat. Sawyer Lawrence B, 2005, Dialihbahasakan oleh PPA STAN, Pemeriksaan Intern, Jakarta : Erlangga ‘Tugiman, Hiro, 2000, Standar Profesional Audit Internal, Yogyakarta: Penerbit Kanisius. Tugiman, Hiro, 1995, Pengenalan Internal Audit, Yogyakarta: Penerbit Kanisius. DAFTAR PERTANYAAN Pengisian dilakukan dengan memberikan tanda checklist (\) pada kolom “Y7 apabila jawabannya “ya”, kolom “I” apabila jawabannya “tidak” dan kolom “NC” apabila jawabannya “ragu - ragu”. Ket: Y =ya NC =no coment T tidak TABEL PERTANYAAN VARIABEL INDEPENDEN “AUDIT INTERNAL” NO) PERTANYAAN Y [Ne 1 [Apakah intemal auditor memilikt wewenang dan tanggung jawab yang jelas dalam struktur organisasi ? 2 | Apakah departemen internal audit tidak bergabung atau berada di bawah departemen dalam perusahaan ? 3 | Apakah intemal auditor bertanggungjawab Tangsung kepada pimpinan tertinggi perusahaan ? 4 | Apakah intemal auditor _mempunyai __hubungan kekeluargaan dengan pimpinan perusahaan ? 3 [Intemal auditor mengemukakan pendapainya dengan bebas, tanpa pengaruh siapa pun ? 6 | Apakah dalam melaksanakan tugasnya (misalnya dalam membuat program dan laporan audit), auditor tidak dibantu oleh bagian Iain dalam perusahaan ? 7 | Apakah staf intemal audit harus mempunyai pengetahuan di bidang : a, Akuntansi b. Perpajakan cc. Hukum| | Apakah pendidikan terakhir staf intemal audit a, Master (S2) akuntansi b. Sarjana ($1) akuntansi ¢, Akademi (D3) akuntansi 9 | Apakah semua anggota yang bergabung dalam tim intemal audit, harus berlatar_belakang__pendidikan akuntansi ? 10 ‘Apakah staf internal audit mempunyai pengalaman kerja di bidang audit untuk melaksanakan tugasnya ? il Apakah internal auditor pemah _ memperdalam pengetahuannya dengan mengikuti pendidikan kh usus di bidang audit ? Jika “Ya”, apakah pendidikan khusus tersebut a, Pendidikan formal di dalam perusahaan b. Pendidikan formal di luar perusahaan 12 ‘Apakah intemal auditor dapat menjelaskan a, Prosedur penjualan di perusahaan b. Prosedur penagihan piutang perusahaan ‘Apakah intemal auditor membuat programaudit sebelum melaksanakan tugasnya ? 4 Jika intemal auditor membuat program audit, apakah program audit tersebut dibuat secara tertulis dan sistematis ? 15 ‘Apakah dalam pembuatan program audit, harus mendapat persetujuan dari : a, Direktur utama b. Manager akuntansi dan keuangan ¢, Manajer intemal audit 16 Bagaimana pengungkapan yang dilakukan auditor mengenai sasaran_ audit pada departemen yang diaudit, apakah a, Mengungkapkan dengan jelas dan lengkap b. Mengungkapkan sebatas yang ingin diketahui 7 ‘Apakah pada program audit, terdapat a, Tujuan audit b. Prosedur audit ¢, Sasaran audit a Ruang lingkup audit 18 ‘Apakah program audit disuson a, Setiap aval tahun b. Sebelum audit dilakukan 19 ‘Apakah program audit yang dibuat direvist untuk jangka waktu tertentu ? 20 Apakah audit, dilakukan : a, Setiap tiga bulan sekali b. Setiap enam bulan sekali ce. Setahun sekali 4. Tidak tentu 2 ‘Apakah pelaksanaan audit didasarkan pada a, Hasil temuan survey ? b. Program audit ? ¢. Permintaan departemen lain dalam perusahaan ? 4. Permintaan direktur utama ? 22 ‘Apakh infernal auditor tidak mengalami Kesulifan dalam mengaudi aktivitas departemen tain dalam perusahaan (misainya dalam melihat catatan, fasilitas lainnya) ? B ‘Apakah internal auditor tidak pemah mengalami Konflik dengan departemen Iain yang diauditnya, akibat hasil audit yang tidak sesuai ? 24 ‘Apakah dalam pelaksanaan audit, internal auditor tidak dipandang oleh departemen yang diaudit, sebagai peneari kesalahan ? 25 Tika auditor dipandang oleh objek audit sebagai pencari kesalahan, apakah auditor dapat menjelaskan bahwa pandangan mereka itu keliru ? 26 ‘Apakah Taporan yang dikeluarkan setekah audit selesat dilaksanakan ? 27 ‘Apakah Taporan audit ditujukan kepada a, Direktur utama b. Pimpinan objek audit ©, Departemen lain dalam perusahaan yang tidak diaudit 28 | Apakah bentuk laporan audit a, Ringkas dan jelas b. Uraian panjang lebar 29 | Apakah sebelum mengeluarkan laporan audit secara tertulis, internal auditor mendiskusikan hasil temuan auditnya kepada tingkat manajemen yang bersangkutan ? 30 |Apakah setiap Taporan yang dikeluarkan, disampaikan kepada direktur utama tepat pada waktunya ? 31_ | Apakah dalam setiap laporan yang dihasilkan, men yajikan temuan-temuan auditor atas audit yang dilaksanakannya ? 32_| Apakah dalam setiap laporan, disajikan saran-saran dan rekomendasi? 33_| Apakab internal auditor melakukan tindak Tanjut atas hasil audit ? 34 |Apakah tidak pemah ditemukan masalah dalam pelaksanaan rekomendasi oleh pihak yang bersangkutan ? 35 [Jika pemah ditemukan Kesalahan dalam pelaksanaan rekomendasi, tindakan apakah yang diambil oleh bagian internal audit ? a, Memberi penjelasan ulang b. Memberi teguran 36 | Apakah manajemen intemal audit menentukan Kebijakan dan prosedur internal audit 37_ | Vika jawaban no 37, "Ya", a. Apakah kebijakan dan prosedur ini perlu disetujui oleh direktur utama ? b. Apakah —kebijakan dan prosedur ini dikonfirmasikan pada semua tingkat manajemen ? 38] Apakah manajemen intemal audit_melakukan_ preview secara terus menerus terhadap aktivitas perusahaan ? 39 | Apakah manajer internal audit mengaudit setiap Kertas kerja yang disiapkan auditor ? 40 [Apakah manajemen intemal audit mengeluarkan surat penugasan kepada personil yang akan melakukan audit ? TABEL PERTANYAAN VARIABEL DEPENDEN Efektivitas Pengendalian Internal Penjualan dan Penagihan Piutang NO PERTANYAAN y [Ney T 1 | Apakah perusahaan mempunyai suatu pedoman etika yang digunakan untuk membentuk suatu perilaku yang, diinginkan ? 2 | Apakah Kode etik tersebut telah dikomunikasikan kepada seluruh karyawan perusahaan ? 3 | Apakah manajemen memperhatikan masalah yang berkaitan dengan kebersihan dan kerapihan ? 4 | Apakah perusahaan memperhatikan masalah_pakaian yang dipakai pada saat jam kerja ? 3 |Apakah perusahaan memiliki standar kega tertulis mengenai kchadiran karyawan (misalnya, karyawan harus. hadir tepat waktu) ? © | Apakah Karyawan yang datang terlambat akan dikenakan sangsi ? 7 |Jika teqjadi penyimpangan, apakah wajib dilaporkan ke pimpinan yang lebih tinggi ? 8 _ | Apakah setiap pelanggaran yang tenjadi = a, Akan diselidiki? b. Ditindaklanjuti dengan tegas ? ‘Apakah dalam merekrut Karyawan baru, perusahaan memperhatikan a, Ketrampilan ? D._ Latar belakang pendidikan ? , Pengalaman kerja ? 10 Apakah dalam setiap reneana penerimaan Karyawan, didahului dengan pemasangan iklan ? ii Tika jawaban no 10 adalah "Ya", media apa yang biasanya digunakan ? a. Pengumuman di perguruan tinggi b. Surat kabar c. Media elektronik 12 Apakah perusahaan memberlakukan masa percobaan kerja bagi setiap karyawan yang baru diterima ? ‘Apakah setiap calon Karyawan dihadapkan pada test yang dipersiapkan oleh perusahaan ? Jika “Ya”, apakah test tersebut berupa a. Psikotest ? b. Keahlian? 14 ‘Apakah materi wawancara yang diberikan perusahaan berkisar antara a. Pendidikan terakhir ? b. Pengalaman kerja? ¢, Tujuan masuk perusahaan 2 15 ‘Apakah dalam sefiap penempatan posisi atau jabatan karyawan yang diterima ditentukan berdasarkan hasil test dan wawancara yang dilakukan ? 16 ‘Apakah perusahaan mengadakan _analisis terhadap pengetahun dan kemampuan karyawan, yang dibutuhkan untuk mencapai kinerja yang dikehendaki ? 7 Apakah perusahaan mengadakan pelatihan berkelanjutan bagi Karyawannya? Jika Ya”, apakah pelatihan tersebut berupa a, Melanjutkan pendidikan ? b. Training ke luar negeri ? 18 [Apakah perusahaan memiliki filosofi, visi dan mist sebagai ukurankeberhasilan perusahaan dalam menjalankan aktivitasnya ? 19 | Apakah manajemen segera memberi tanggapan terhadap setiap laporan yang diterimanya ? 20 | Apakah manajemen menckankan _pentingnya pengendalian internal perusahaan kepada karyawannya ? 21 | Apakah dalam pengambilan keputusan, manajemen lebih banyak menerima masukan bawahannya ? 22_| Apakah manajemen segera menanggapi rekomendasi dari internal audit ? 23 | Apakah pelimpahan wewenang kepada para manajer dilakukan dengan cara a. Pemberitahuan secara langsung ? b, Melalui surat keputusan ? 24 | Apakah perusahaan mempunyai buku pedoman atau petunjuk kerja bagi para karyawannya ? 25 | Apakah Karyawan diberi penjelasan mengenai tugas, risiko dan tanggungjawab mereka dengan jelas ? 26_| Apakah ‘manajer memberikan Taporan pertanggungjawaban secara tertulis kepada direktur utama 27 _| Apakah dalam setiap pengeluaran barang jadi dari gudang, disertai dengan surat perintah pengeluaran barang yang telah diotorisasi oleh bagian yang berwenang ? 28 | Apakah terdapat_organisasi fomal yang menjelaskan tentang wewenang dan tanggungjawab tiap-tiap bagian dalam perusahaan ? 29-_| Apakah Karyawan hanya bergantung kepada satu atasan saja? 30 | Apakah Karyawan tidak menerima perintah Kerja dari beberapa atasan sekaligus ? 31_| Apakah struktur organisast telah menunjukkan pemisahan fungsi yaitu antara fungsi otoritas, peneatatan dan penyimpanan aktiva 2 32_[Apakah Karyawan melakukan perkejaannya tanpa merangkap dengan pekerjaan bagian lain ? 33 _| Setiap Keputusan dapat diambil oleh manajemen yang berwenang tanpa harus mendiskusikannya terlebih dahulu dengan manajemen tingkat atas ? 34__| Apakah perusahaan memiliki = a. Komite audit b. Dewan komisaris 35__| Apakah yang bertanggungjawab penuh terhadap aktivitas| perusahaan adalah direktur utama ? 36 | Apakah direktur wlama berfungsi untuk melakukan penilaian terhadap : a, Kebjjakan akuntansi penting yang dipilih oleh manajemen ? b. Proses yang digunakan oleh manajemen dalam melakukan estimasi akuntansi ? Adjustment yang dilakukan oleh auditor d. Kesulitan yang ditemukan oleh auditor dalam melaksanakan audit ? 37 | Apakah direktur utama sering melakukan peninjauan Jangsung ke lapangan untuk melihat situasi sebenamya ? 38_|Jika jawaban no 37 adalah "Ya" apakah peninjauan tersebut dilakukan : ‘a. Dengan pemberitahuan terlebih dahulu b. ‘Tanpa pemberitahuan terlebih dabulu er ‘Apakah penisahaan memiliki Kebijakan Khusus untuk ‘mengatur para karyawannya ? 40 ‘Apakah terhadap Karyawan yang berprestasi, perusahaan memberikan a. Promosi jabatan b. Penghargaan c. Bonus Tidak memberikan apa-apa 4 ‘Apakah perusahaan memberikan jatah cuti _setiap tahunnya ? a2 ‘Apakahperusahaan memberikan pensiun kepada karyawan yang telah lanjut usia? B ‘Apakah perusahaan memberikan Kesempatan kepada karyawannya untuk saling bertukar posisi ? a ‘Apakah perusahaan memberikan tunjangan kepada karyawannya? aS ‘Apakah sanksi yang diberikan kepada Karyawan yang telah merugikan perusahaan berupa a. Teguran secara lisan b. ‘Teguran secara tertulis, ¢, Pemutusan hubungan kerja 46 ‘Apakah perusahaan mempunyai cara-cara tertenta untuk mengantisipasi adanya risiko perubahan dalamlingkungan kerja? 7 ‘Apakah perusahaan mempunyai cadangan _Kerugian piutang ? ‘Apakah perusahaan mengirimkan pemyataan piulang tertulis pada periode tertentu ? 49 | Apakah Kesalahpahaman antara Karyawan bar dengan karyawan lama : a. Tidak pemnah terjadi ? b. Jarang terjadi? ¢. Sering terjadi? 50 | Apakah perusahaan memberikan bimbingan kepada dan pethatian Khusus kepada karyawan yang baru pertama kali bekerja di perusahaan ? 31 | Tindakan apa yang akan diambil perusahaan jika hasil pekerjaan karyawan baru tidak memuaskan ? a. Memberikan pelatihan dan penjelasan tambahan b. _Memindahkan ke bagian lain yang lebih sesuai 52 | Apakah setiap atasan karyawan bara memberikan penilaian terhadap hasil kerja karyawan baru tersebut ? 53 | Apakah yang dilakukan perusahaan terhadap risiko perubahan sistem informasi ? a. Melakukan evaluasi dan pembaharuan_ b. Menyediakan anggaran khusus 54 | Apakah pengendalian internal perusahaan khususnya atas siklus penjualan dan penagihan piutang telah dilaksanakan secara komputerisasi ? 35. | Apakah penerapan system Komputerisasi _ tersebut berdampak positif bagi kemajuan perusahaan ? 36 | Apakah perusahaan telah memperkirakan _risiko kegagalan produk baru ? 37 _| Apakah sebelum mengeluarkan produk baru, perusahaan’ melakukan penelitian pasar? 38 | Apakah perubahan Kebijakan perusahaan berdampak positif bagi kemajuan perusahaan ? 39 | Apakah perusahaan mengadakan penilaian terhadap| kinerja penjualan dan penagihan piutang ? oO ‘Apakah terdapat pemisahan antara Tungs! penjualan dan penerimaan piutang ? 61 | Apakah terdapat pemisahan antara fungsi penjualan, pencatatan dan penyimpanan ? 62 | Apakah terdapat_pemisahan antara Tungsi_penagihan, pencrimaan dan pencatatan piutang ? 63 | Apakah terdapat pemisahan antara fungsi penerimaan kas dan penerimaan bukan kas (giro. transfer bank) ? 64_| Apakah informasi yang diterima perusahaan berasal dart a. Pihak perusahaan sendiri b. Luar perusahaan 65 | Apakah dalam hal penerimaan dan pemberian informasi antar bagian a. Sering terjadi kesalahan b. Jarang terjadi kesalahan ¢. Tidak pemah terjadi kesalahan 66 | Apakah setiap dokumen dan caiatan yang digunakan diberi nomor urut ? 67 _| Apakah dokumen dan pencatatan dipersiapkan pada saat transaksi terjadi 68 | Apakah dokumen yang digunakan perusahaan sederhana dan mudah dimengerti ? © | Apakah setiap transaksi penjualan dan penagihan piutang disertai dokumen dan catatan yang memadai ? 70 | Apakab aktiva tetap perusahaan diasuransikan 71 | Apakah perusahaan_melakukanperhitungan _fisik persediaan secara berkala ? 72__| Apakah perusahaan menggunakan lemari best tahan api untuk menyimpan uang dan surat-surat_berharga perusahaan? RB ‘Apakah di setiap niangan terdapat alat pemadam api? 74 [Apakah di dalam ruangan perusahaan terdapat alarm untuk menghindari pencurian ? 73 | Apakah telah terdapat sistem informasi akuntansi yang, memadai ? 76 | Apakah untuk setiap transakst dicatat dan di lengkapi dengan dokumen pendukung yang lengkap ? 77_| Apakah setiap formulir dibuat rangkap untuk keperfuan dokumentasi? 78 [Apakah perusahaan melakukan pemantauan dan pelaksanaan pengendalian intemal atas siklus penjualan dan penagihan piutang ? 79 | Apakah pemantauan yang dilakukan tersebut a, Setiap saat b. Saat aktivitas berlangsung Pada waktu tertentu 80 _| Apakah yang melakukan pemantauan terhadap efektifitas| pengendalian internal siklus penjualan adalah : a. Manajer penjualan b. Internal audit ¢. Direktur utama S1_| Apakah yang melakukan pemantauan terhadap efektimias penagihan piutang adalah a, Manajer keuangan b. Internal audit ce. Direktur utama 2_[Apakahmanajemen melakukan evaluasi terhadap| pengendalian intemal perusahaan ?

Anda mungkin juga menyukai