Kanker payudara adalah kanker yang berasal dari jaringan payudara. Kanker
ini disebabkan adanya pertumbuhan yang tidak terkendali dari sel-sel
kelenjar payudara dan salurannya. Kanker payudara merupakan kanker yang
paling banyak terjadi baik di seluruh dunia maupun di Indonesia. Prevalensi
dan insidensinya terus meningkat dengan cepat setiap tahunnya. Persentase
kasus baru kanker payudara di dunia sebesar 43,3% dan kematian akibat
kanker payudara sebesar 12,9% pada penduduk wanita. Kanker payudara
merupakan presentasi kasus kanker terbanyak pada wanita dibandingkan
dengan jenis kanker yang lain (Kementrian kesehatan Republik Indonesia
[Kemenkes RI], 2015)
Faktor Risiko
Faktor risiko merupakan hal-hal yang dapat meningkatkan risiko seseorang
untuk terkena suatu penyakit (American Cancer Society, 2016).
Faktor risiko yang tidak dapat diubah
Wanita lebih berisiko terkena kanker payudara dibanding laki-laki
Usia. Makin tua, risiko terkena kanker payudara semakin meningkat
Genetik
Riwayat keluarga
Menarche (pertama kali menstruasi) lebih awal sebelum usia 12
tahun
Menopause lebih lambat
Gejala awal dari kanker payudara adalah ditemukannya benjolan atau suatu
jaringan yang menebal dibagianb payudara mereka. Beberapa gejala yang
mungkin akan ditemukan pada penderita kanker payudara adalah, sebagai
berikut :
Benjolan atau area dari jaringan menebal di payudara
Perubahan ukuran atau bentuk dari salah satu atau kedua payudara
Keluarnya cairan dari salah satu puting payudara ( bisa juga
mengandung darah)
Benjolan atau pembengkakan di area ketiak
Penonjolan pada kulit payudara anda
Ruam pada puting atau daerah di sekitarnya
Nyeri payudara yang tidak biasanya
Stadium
Pencegahan
Pencegahan primer
Konsep dasar dari pencegahan primer adalah menurunkan insiden kanker payudara yang
dapat dilakukan dengan cara mengurangi makanan yang mengandung lemak tinggi.
Memperbanyak aktifitas fisik dengan berolahraga. Mengihindari terlalu banyak terkerna
sinar radiasi. Mengkonsumsi makanan yang mengandung serat banyak serat, serat tersebut
akan menyerap zat-zat yang bersifat karsinogen dan lemak. Memperbanyak mengkonsumsi
buah-buahan dan sayur-sayuranMelakukan deteksi dini (Olfah, Mendri, & Badiah, 2013)
Pencegahan sekunder
Deteksi Dini dan Pengobatan Segera
Ada dua komponen deteksi dini yaitu penapisan (screening) dan edukasi tentang
penemuan dini (early diagnosis) (Kemenkes RI, 2013).
1. Penapisan atau skrining, adalah upaya pemeriksaan atau tes yang sederhana dan mudah
yang dilaksanakan pada populasi masyarakat sehat, yang bertujuan untuk membedakan
masyarakat yang sakit atau berisiko terkena penyakit di antara masyarakat yang sehat.
2. Penemuan dini (early diagnosis), adalah upaya pemeriksaan pada masyarakat yang telah
merasakan adanya gejala. Oleh karena itu edukasi untuk meningkatkan kesadaran
tentang tanda-tanda awal kemungkinan kanker di antara petugas kesehatan, kader
masyarakat, maupun masyarakat secara umum merupakan kunci utama keberhasilannya.
Salah satu bentuk peningkatan kesadaran masyarakat tentang gejala dan tanda-tanda
kanker adalah pemberian edukasi masyarakat tentang Pemeriksaan Payudara Sendiri
(yang dikenal dengan istilah SADARI)
Pencegahan tersier
1. Diagnosis dan Terapi.
Diagnosis kanker payudara dan kanker leher rahim membutuhkan kombinasi antara
kajian klinis dan investigasi diagnostik. Sekali diagnosis ditegakkan harus dapat
ditentukan stadiumnya agar dapat mengevaluasi besaran penyakit dan melakukan terapi
yang tepat. Tujuan dari pengobatan adalah menyembuhkan, memperpanjang harapan
hidup, dan meningkatkan kualitas hidup
2. Pelayanan Paliatif.
Hampir di seluruh dunia, pasien kanker terdiagnosa pada stadium lanjut dan pengobatan
harus terpadu termasuk pendekatan psikososial, rehabilitasi, dan terkoordinasi dengan
pelayanan paliatif untuk memastikan peningkatan kualitas hidup pasien kanker. Untuk
kasus seperti ini pengobatan yang realistik adalah mengurangi nyeri dengan pelayanan
paliatif. Diyakini, pelayanan paliatif yang baik dapat meningkatkan kualitas hidup pasien
kanker payudara
Deteksi Dini
Deteksi dini kanker payudara dapat dilakukan dengan beberapa cara:
Mammografi
Mammografi dapat mendeteksi benjolan yang belum dapat teraba.