Spektrofotometer FTIR merupakan salah satu alat yang dapat digunakan untuk
identifikasi senyawa, khususnya senyawa organik, baik secara kualitatif maupun kuantitatif.
Analisis dilakukan dengan melihat bentuk spektrumnya yaitu denganmelihat puncak-puncak
spesifik yang menunjukan jenis gugus fungsional yang dimilikioleh senyawa tersebut. sedangkan
analisis kuantitatif dapat dilakukan denganmenggunakan senyawa standar yang dibuat
spektrumnya pada berbagai variasi konsentrasi. Sensitivitas FTIR adalah 80 200 kali lebih
tinggi dari instrumentasi dispersi standar karena resolusinya lebih tinggi. (Kroschwitz, 1990).
Spektroskopi FTIR digunakan untuk:
Teknik FTIR digunakan untuk mengetahui gugus fungsional untuk mengidentifikasi senyawa ,
menentukan struktur molekul, mengetahui kemurniandan mempelajari reaksi yang sedang
berjalan. Senyawa yang dianalisa berupasenyawa organik maupun anorganik. Hampir semua
senyawa dapat menyerapradiasi inframerah.( Mudzakir, 2008).
DAFPUS
Basset, J, et al. 1994. Buku Ajar Vogel; Kimia Analisis Kuantitatif Anorganik. Penerbit
buku kedokteran EGC.Jakarta.
Kroschwitz, J. 1990, Polymer Characterization and Analysis, Canada : John Wiley and
Sons, Inc
Tahid.1994. Spektroskopi Inframerah Transformasi Fourier No II Th VIII. Bandung :
Warta Kimia Analitis.
Griffiths, P.R. 1975. Chemical Infrared Fourier Transform 43. Toronto : John Willey &
SMS.
Schweitzer, Philip A. 1997. Handbook of Separation Techniques for Chemical Engineers
3rd edition. New York: McGraw-Hill Book Company.
Mudzakir, Ahmad dkk. (2008). Penuntut Praktikum Kimia Anorganik (KI -425).
Bandung: Jurusan Pendidikan Kimia FPMIPA UPI