KEUANGAN
Konsep-konsep yang mendasari kerangka konseptual
Mengapa kerangka kerja konseptual diperlukan? Pertama, agar bermanfaat, maka penetapan
standar harus berlandaskan dan berhubungan dengan serangkaian konsep serta tujuan
fundamental. Kerangka kerja konseptual yang baik akan memungkinkan Financial Accounting
Standar Boards menerbitkan standar-standar yang lebih berguna dan konsisten dari waktu ke
waktu. Kedua, masalah-masalah praktis yang baru akan dapat dipecahkan secara cepat jika
mengacu pada kerangka teori dasar yang telah ada.
Karena itu, tujuan (objectives) dimulai dengan lebih banyak berfokus pada informasi
yang berguna bagi para investor dan kreditor dalam membuat keputusan. Fokus ini lalu
menyempit pada kepentingan investor dan kreditor atas prospek penerimaan kas dari investasi
mereka dalam, atau dari pinjaman yang telah mereka berikan ke entitas bisnis. Akhirnya, tujuan
berfokus pada laporan keuangan yang menyediakan informasi yang berguna untuk menilai
prospek arus kas yang akan diterima entitas bisnis, yaitu, arus kas yang menjadi harapan investor
dan kreditor. Pendekatan ini dikenal sebagai kegunaan keputusan (decision usefulness).
Pemilihan metode akuntansi yang tepat, jumlah dan jenis informasi yang harus
diungkpkan, serta format penyajiannya melibatkan penentuan alternatif mana yang menyediakan
informasi paling bermanfaat untuk tujuan pengambilan keputusan. FASB telah mengidentifikasi
karakteristik kualitatif dari informasi akuntansi yang membedakan informasi yang lebih baik
(lebih berguna) dengan informasi yang inferior (kurang berguna) bagi tujuan pelaporan
keuangan.
Jenis keputusan yang dibuat oleh pengambil keputusan sangat bervariasi, begitu juga dengan
metode pengambilan keputusan yang mereka gunakan, informaasi yang telah mereka miliki atau
dapatkan dari sumber-sumber lain, dan kemampuan mereka untuk mengakses informasi. Agar
informasi bermanfaat harus ada harus ada hubu8ngan antara para pemakai ini dengan keputusan
yang mereka buat. Kaitain ini yaitu kemampuan memahami (understandbility), adalah kualitas
informasi yang memungkinkan pemakai merasakan signifikansi dari informasi tersebut.
Relevansi dan Reliabilitas merupakan dua kualitas primer yang membuat informasi
akuntansi berguna untuk pengambilan keputusan.
Relevansi. Agar relevan, informasi akuntansi harus mampu membuat perbedaan dalam sebuah
keputusan. Jika tidak mempengaruhi keputusan, maka informasi tersebut dikatakan tidak relevan
terhadap keputusan yang diambil. Informasi yang relevan akan membantu pemakai membuat
prediksi tentang hasil akhir dari kejadian masa lalu, masa kini, dan masa depan
Reliabilitas. Informasi akuntansi dianggap handal jika dapat diverifikasi, disajikan secara tepat,
serta bebas dari kesalahan dan bias
Informasi tentang sebuah perusahaan akan lebih berguna jika bisa diperbandinhkan dengan
informasi serupa meyangkut perusahaan lain (komparabilitas) dan dengan informasi serupa dari
perusahaan yang sama pada periode waktu yang berbeda (konsistensi).
Konsistensi. Apabila sebuah entitas mengaplikasikan perlakuan kauntansi yang sama untuk
kejadian-kejadian yang serupa, dari periode ke periode, maka entitas tersebut dianggap konsisten
dalam menggunakan standar akuntansi.
Unsur-unsur Dasar
Salah satu aspek pentinh dalam proses pengembangan struktur teoritis adalah unsur-unsur
dasar (basic elements) atau definisi yang akan dimasukkan kedalam struktur.
1. Aktiva
2. Kewajiban
3. Ekuitas
4. Investasi oleh pemilik
5. Distribusi kepada pemilik
6. Laba komprehensif
7. Pendapatan
8. Beban
9. Keuntungan
10. Kerugian
FASB mengkasifikasikan unsur-unsur diatas ke dalam dua kelompok yang berbeda. Kelompok
pertama yang mencakup tiga unsur aktiva, kewajiban, dan ekuitas menjelasakan jumlah sumber
daya dan klaim terhadap sumber daya tersebut pada suatu waktu tertentu. Sedangkan tujuh
insur lainnya menjelaskan transaksi, kejadian, dan situasi yeng mempengaruhi perusahaan
selama periode waktu tertentu.
Empat asumsi dasar yang mendasari struktur akuntansi keuangan adalah: (1) entitas ekonomi
(2) kelangsungan hidup (3) unit moneter (4) periodisitas
Sebagian besar metode akuntansi didasarkan atas asumsi kelangsungan hidup yaitu perusahaan
bisnis akan memiliki umur yang panjang.
Asumsi ini memiliki implikasi yang signifikan. Prinsip biaya historis akan menjadi tidak
berguna jika perusahaan diasumsikan akan dilikuidasi. Sebagai contoh, menurut pendekatan
likuidasi, nilai aktiva akan lebih baik dilaporkan pada nilai realisasi bersih (harga jual dikurangi
biaya penjualan), bukan pada biaya akuisisi. Kebijakan penyusutan dan amortisasi hanya
dapat dibenarkan jika kita mengasumsikan bahwa perusahaan memiliki usia panjang.
Asumsi Unit Moneter mengandung arti bahwa uang adalah denorainator umum dari aktivitas
ekonomi dan merupakan dasar yang tepat bagi pengukuran dan analisis akuntansi. Asumsi ini
menyiratkan bahwa unit moneter adalah cara yang paling efektik untuk menunjukkan kepada
pihak-pihak yang berkepentingan tentang perubahan modal serta pertukaran barang dan jasa.
Unit moneter adalah unit yang relevan, sederhana, tersedia secara universal, dapat
dipahami, dan berguna. Aplikasi asumsi ini tergantung pada asumsi-asumsi yang lebih dasar
bahwa data kuantitatif akan berguna dalam mengomunikasikan informasi ekonomi dan membuat
keputusan ekonomi yang rasional.
Asumsi Periodisitas
Cara yang paling akurat untuk mengukur hasil operasi perusahaan adalah dengan mengukurnya
pada saat perusahaan tersebut dilikuidasi. Namun pengambil keputusan tidak bisa menunggu
selama itu untuk menerima informasi semacam itu.
Asumsi periodisitas (periodicity assumption) atau periode waktu menyiratkan bhwa aktivitas
ekonomi sebuah perusahaan dapat dipisahkan ke dalam periode waktu artifisial. Periode waktu
ini bervariasi, tetapi yang paling umum adalah secara bulanan, kuartalan, dan tahunan.
Semakin pendek periode waktu, semakin sulit menentukan laba bersih yang tepat untuk periode
bersangkutan. Hasil bulanan biasanya tidak seakurat hasil tahunan. Investor menginginkan agar
informasi semacam itu diproses dan disebarkan secara cepat. Namun, semakin cepat penerbitan
informasi, semakin tinggi probabilitas ketidakakuratannya. Fenomena ini memberikan contoh
yang menarik tentang trade-offantara revalansi dengan reliabilitas dalam penyajian data
keuangan.
Kendala
Hubungan Biaya-Manfaat
Biaya penyedia informasi harus ditimbang terhadap manfaat yang bisa diperoleh dari
pemakai informasi itu.badan-badan pembuat standar dan badan-badan pemerintah kini
menggunakan analisis biya-manfaat sebelum menetapkan persyaratan internasional.
Materealistis
Kendala materealistis berhubungsn dengan dampak suatu item terhadap operasi keuangan
perusahaan secara keseluruhan. Suatu item akan dianggap material jika pencantuman atau
pengabaian item tersebut mempengaruhi atau mengubah penilaian seorang pemakai laporan
keuagan.
Praktek industri
Pertimbangan praktis lainnya adalah praktek-praktek industri. Sifat unik dari sejumlah
industri dan perushaan kadang-kadang memerlukan penyimpanagan dari teori dasar. Dalam
industri utilitas publik aktiva tidak lancar dilaporkan terlebih dahulu dalam neraca untuk
menunjukkan karakteristik industri utilitas yang padat modal.
Konservatisme
Tidak banyak konversi dalam akuntansi yang begitu salah dipahami seperti halnya kendala
konservatisme. Konservatisme berarti jika ragu, maka pilihlah solusi yang sangatg kecil
kemungkinannya akan menghasilkan penetapan yang terlalu tinggi bagi aktiva dan laba.