SPREAD SPECTRUM
SEMESTER IV TH 2017/2018
S1-TERAPAN
PROGRAM STUDI BROADBAND MULTIMEDIA
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
Spread spectrum adalah sebuah metode komunikasi dimana semua sinyal komunikasi
disebar di seluruh spektrum frekuensi yang tersedia. Pada awalnya dikembangkan untuk
kepentingan militer dan intelejen. Ide dasarnya adalah untuk menyebarkan sinyal informasi
melalui bandwidth yang lebih luas untuk mencegah dilakukannya pencegatan informasi dan
gangguan-gangguan lainnya.
Untuk menentukan signal Spread Spectrum, ada 2 kriteria penting yang harus dipenuhi:
Bandwidth dari signal yang ditransmisikan harus lebih besar daripada information
bandwidth.
1. Sulit dideteksi. Signal Spread Spectrum lebih lebar daripada transmisi narrow band pada
umumnya. Berhubung communication band telah tersebar, signal itu dapat
ditransmisikan pada lower power tanpa gangguan dari background noise. Hal ini
disebabkan, karena waktu proses despreading berjalan, noise pada satu frekuensi ditolak,
untuk meninggalkan signal yang diinginkan. Berhubung signal itu dipancarkan pada
kekuatan yang rendah, signal akan tampak bercampur dengan noise, jadi akan sulit untuk
dideteksi.
2. Lebih sulit dijam daripada narrow bands. Dasar dari spreading technique ialah kode yang
digunakan untuk menyebarkan signal. Tanpa mengetahui kodenya, maka tidak mungkin
untuk mendecipher menguraikan transmisi. Juga, karena kodenya sangat panjang, maka
tidak mungkin untuk memecahkan kode yang digunakan, maka interception merupakan
hal yang sulit untuk dilakukan.
3. Multiple users dapat menggunakan band yang sama. Kegunaan dari binary sequences
yang berbeda ialah membiarkan beberapa Spread Spectrum systems untuk
mengoperasikan secara independen masing-masing signal dalam band yang sama.
Bentuk pembagian ini disebut Code Division Multiple Access (CDMA).
4. Digunakan untuk ranging dan radar. Spread Spectrum dapat digunakan untuk
membangun ranging and radar systems yang lebih tepat. Spread carrier, bermodulasi
dengan pseudo noise sequence, membuat penerima untuk mengukur dengan tepat tim
dari signal yang dikirim. Spread Spectrum dapat digunakan untuk mengetim jarak suatu
objek, contohnya ialah radar. Kedua aplikasi sudah secara umum digunakan pada
aerspace field selam bertahun-tahun.
Tipe-Tipe Komunikasi Spread Sectrum yaitu:
1. Direct Sequence
2. Frequency Hopping
3. Time Hopping
1. Direct sequence
Direct sequence merupakan jenis spread spectrum yang paling luas dikenal dan
paling banyak digunakan, karena sistem ini dikenal paling mudah implementasinya dan
memiliki data rate yang tinggi. Sebagian besar peralatan atau piranti LAN nirkabel yang
ada di pasaran sekarang ini menggunakan teknologi DSSS. DSSS merupakan suatu
metode untuk mengirimkan data dimana sistem pengirim dan penerima keduanya berada
pada set frekuensi yang lebarnya adalah 22 MHz. Saluran yang lebar ini memungkinkan
piranti untuk memancarkan lebih banyak informasi pada data rate yang lebih tinggi
dibanding FHSS system yang ada sekarang.
Direct Sequence Spread Spectrum pada Transmitter
2. Frequency Hopping
Dalam skema Frequency Hopping,, sinyal disiarkan sepanjang rangkaian
frekuensi radio yang kelihatannya acak, melompat dari frekuensi ke frekuensi pada titik
pisah (split-socond intervals). Sebuah receiver, melompat di antara frekuensi secara
sinkron dengan transmitter, lalu menangkap pesan. Sehingga orang-orang yang berusaha
mendengarkan secara diam diam hanya akana mendengar bunyi titik titik yang tidak
jelas. Upaya untuk mengganggu sinyal hanya akan berhasil dengan cara menghantam
sedikit bit-nya.
Untuk transmisi data biner dimasukkan ke dalam sebuah modulator dengan
menggunakan beberapa skema pengkodean digital-ke-analog, semacam Frequency-shift
keying(FSK) atau Binary Phase-Shift Keying(BPSK). Sinyal yang dihasilkan dipusatkan
disekitar beberapa frekuensi dasar. Sumber jumlah pseudorandom menyajikan apa yang
dilampirkan dalam indeks didalam tabel frekuensi. Pada masing masing interval yang
berurutan, dipilih sebuah frekuensi baru dari tabel. Frekuensi ini kemudian
dimodulasikan melalui sinyal yang dihasilkan dari modulator awal agar menghasilkan
sinyal yang baru dengan bentuk yang sama namun sekarang dipusatkan di tengah tengah
frekuensi yang dipilih dari tabel.
Teknik Frequency Hopping Spread Spectrum (FHSS) merupakan salah satu dari
beberapa teknik penebaran spektrum. Teknik ini menggunakan frekuensi pembawa yang
berpindahpindah dari frekuensi satu ke frekuensi lain pada saat terjadinya komunikasi,
sehingga sangatlah sulit untuk diikuti dan diterima oleh penerima biasa. Hanya penerima
yang mengerti pola pelompatan frekuensi yang digunakan pemancar yang bersangkutan
yang dapat menerima dengan utuh informasi yang dikirimkan oleh pemancar tersebut.
Kode urutan frekuensi pembawa yang digunakan ditentukan secara acak (random) oleh
Pseudo Random Generator yang disebut Pseudo Noise Code. Pembangkitan kode PN
cukup sederhana, namun sangat efisien untuk digunakan dalam transmisi data
penyebaran spektrum. Saat ini penggunaan teknik FHSS telah banyak digunakan dalam
teknologi wireless / nirkabel seperti Bluetooth dan juga GSM.
Pada sistem FHSS juga diperlukan mikrokontroller yang berguna untuk menyelesaikan
beberapa proses-proses dalam komunikasi pengiriman data digital. Mikrokontroler
merupakan sebuah sistem komputer sederhana yang dikemas dalam satu chip IC. Contoh
salah satu mikrokontroler yaitu keluarga MCS-51 yaitu AT-89S52.
Chirp adalah sinyal sinusoidal yang frekuensinya meningkat atau menurun seiring
waktu (seringkali dengan ekspresi polinomial untuk hubungan antara waktu dan
frekuensi).
A linear frequency modulated upchirp in the time domain
4. Hybrid Method
Antara teknologi FHSS dan DSSS keduany a memiliki kelebihan dan
kekurangan, Spread spectrum dengan metode hibrid adalah metode penggabungan
keduanya yakni data digital /informasi di-XOR-kan dengan PN Code sehingga menjadi
data ter spreading, selanjutnya PN code tersebut dipakai untuk pemicu frekuensi
sintetiser mengubah- ubah frekuensi. Frekuensi tersebut dikalikan dengan data
terspreading dan hasilnya dimodulasi kemudian sinyal tersebut ditransmisikan melalui
udara. Pada sisi receiver sinyal yang diterima di akuisi dengan frekuensi sintetiser yang
dipicu oleh PN code yang berada pada sisi receiver.hasil akuisi kemudian dikalikan
langsung dengan PN code receiver sehingga menjadi data dispreading atau data
informasi kembali.