Anda di halaman 1dari 11

IV.

ARAD (SMALL BOTTOM TRAWL)

4.1. Pengertian Arad

Menurut Ayodhyoa (1981) dalam Sudirman dan Mallawa (2004),

mengemukakan bahwa dari kata 'trawl' lahir kata rawling yang berarti "kerja

melakukan operasi penangkapan ikan dengan trawl", dan kata traruler yang

berarti "kapal yang melakukan trawling". Umumnya jaring terdiri dari

kantong (cod end) yang berbentuk empat persegi ataupun kerucut, dua lembar

sayap (wing), dihubungkan dengan tali penarik (warp). Jaring ini ditarik

horizontal di dalam air karena mendapat/ menerima tahanan dari air mulut

jaring terbuka, keadaan ini diusahakan agar tetap terpelihara selama operasi

dilakukan. Dalam mulut jaring yang dibatasi oleh head rope dan ground rope

ini diharapkan agar ikan-ikan dan makhluk lain yang menjadi tujuan

penangkapan dapat masuk bersama air yang tersaring, dengan perkataan lain

ikan-ikan dapat tertangkap. Demikian, jaring bergerak aktif dan mengusahakan

(dengan ditarik) agar ikan-ikan masuk ke dalam mulutnya.

Menurut Losse dan Ponggo (1977) dalam Triharyuni dan Ignatius (2012),

jaring arad ini merupakan alat tangkap yang masuk dalam klasifikasi trawl, karena

ukurannya kecil sehingga disebut juga dengan mini trawl. Target penangkapan

jaring arad adalah ikan demersal dan udang. Arad tergolong alat tangkap yang

aktif, pengoperasian jaring arad adalah dengan cara ditarik dengan menggunakan

tenaga mesin menyapu dasar perairan. Hasil tangkapan arad akan berbeda-beda

karena dipengaruhi oleh variabel produksi yang berbeda dan dalam jumlah yang

berbeda pula. Variabel produksi yang dianggap mempengaruhi hasil tangkapan


arad antara lain kekuatan mesin (PK), ukuran kapal (GT), panjang tali ris atas

(head rope), panjang warp dan lama penarikan jaring (lama operasi penangkapan).

Menurut Khaerudin (2006) dalam Adi et al. (2015), dalam

perkembangannya arad dikategorikan alat tangkap yang tidak ramah lingkungan

karena alat tangkap ini menyapu semua yang dilewatinya. Ikan dalam berbagai

macam jenis dan ukuran ikut terbawa dalam pengoperasiannya. Karena tidak

ramah lingkungan dan dapat mengakibatkan dampak yang buruk bagi habitat

dan ekosistem. Maka untuk menghasilkan tangkapan dalam jumlah besar namun

tetap ramah lingkungan perlu dilakukan modifikasi terhadap arad. Penggunaan

alat tangkap Arad di Perairan Indonesia, khususnya di PPP Tawang, Kendal

telah dilarang oleh pemerintah.

4.2. Klasifikasi Arad

Menurut Keputusan Menteri No. 06 (2010), kelompok jenis alat

penangkapan ikan pukat hela (trawls) dibagi menjadi 4 kelompok berdasarkan

jenis, sebutan dan kode yaitu:

1. Pukat hela dasar (bottom trawls), TB, 03.1.0:

a. Pukat hela dasar berpalang (beam trawl), TBB, 03.1.1

b. Pukat hela dasar berpapan (otter trawl), OTB, 03.1.2

c. Pukat hela dasar dua kapal (pair trawls), PTB, 03.1.3

d. Neprophs trawl, TBN 03.1.4

e. Pukat hela dasar udng (Shrimp trawl), TBS, 03.1.5

2. Pukat hela pertengahan (midwater trawls), TM, 03.2.0:

a. Pukat hela pertengahan berpapan, OTM, 03.2.1


b. Pukat hela pertengahan dua kapal, PTM, 03.2.2

c. Pukat hela pertenghan udang, TMS, 03.2.3

3. Pukat hela kembar berpapan (Otter twin trawls), OTT, 03.3.0

4. Pukat hela dorong, TX-PD, 03.9.0.1

Menurut Ayodhyoa (1981) dalam Sudirman dan Mallawa (2004),

berdasarkan letak jaring-dalam air selama dilakukan operasipenangkapan ikan,

trawl dapat dibedakan atas:

1. Surface trawl (floating trawl), yaitu trawl yang dioperasikan pada

permukaan air. Jaring ditarik dekat permukaan air, dan ditujukan pada

ikanikan yang beruaya pada permukaan air (surface water).

2. Mid water trawl yaitu trawl yang dioperasikan antara permukaan dan

dasar perairan. Jaring ditarik pada depth tertentu secara horizontal,

pada kedalaman mana diduga merupakan swimming layer dari ikan-

ikan yang menjadi tujuan penangkapan.

3. Bottom trawl yaitu trawl yang dioperasikan di dasar perairan. Jenis ini

merupakan jenis yang paling umum. Jaring ini ditarik pada dasar/dekat

dasar laut, dengan demikian ikan yang menjadi tujuan penangkapan

ialah ikan-ikan dasar (bottom fish) ataupun demersal fish.

4.3. Kontruksi Arad

4.3.1. Kontruksi arad

Bagian-bagian jaring arad antara lain terdiri dari sayap atau kaki jaring

(wing), badan jaring (body), kantong (cod end), tali temali (tali ris atas, tali ris

bawah, tali pemberat dan tali pelampung, tali usus, tali selambar, tali cabang), tali
guci dan otter board. Sayap (wing) merupakan bagian jaring yang terpanjang

terletak diujung depan dari jaring arad. Badan (body) merupakan bagian jaring

yang terletak antara bagian kantong (cod end) dengan bagian sayap (wing).

Kantong (cod end) adalah bagian jaring yang terpendek dan terletak di ujung

belakang dari jaring arad.Otter board adalah papan yang digunakan sebagai alat

pembuka mulut jaring. Menurut Badan Standardisasi Nasional (2006), standar ini

menetapkan batasan ukuran dan sketsa dari bentuk baku konstruksi pukat hela

arad. Pukat hela arad adalah alat penangkap ikan berbentuk kantong yang terbuat

dari jaring dan terdiri dari 2 (dua) bagian sayap pukat, bagian square dan bagian

badan serta bagian kantong pukat. Sayap atau kaki pukat (wing) adalah bagian

pukat yang terletak di ujung depan dari pukat hela arad. Sayap pukat terdiri dari

sayap atas (upper wing) dan sayap bawah (lower wing). Medan jaring atas

(square) merupakan merupakan selisih antara panjang sayap bawah dengan sayap

atas. Badan pukat (body) adalah bagian pukat yang terletak di antara bagian

kantong dan bagian sayap pukat. Kantong jaring (cod end) adalah bagian pukat

yang terpendek dan terletak di ujung belakang dari pukat hela arad. Papan rentang

(otter board) adalah kelengkapan pukat hela arad yang terbuat dari papan kayu

berbentuk empat persegi panjang, yang dipergunakan sebagai alat pembuka mulut

pukat. Ttali ris atas (head rope) merupakan tali yang berfungsi untuk

menggantungkan dan menghubungkan kedua sayap pukat bagian atas, melalui

bagian square. Tali ris bawah (ground rope) merupakan tali yang berfungsi untuk

menghubungkan kedua sayap pukat bagian bawah, melalui mulut pukat bagian

bawah. Tali selambar (warp rope) merupakan tali yang berfungsi sebagai penghela
pukat hela arad di belakang kapal yang sedang berjalan dan penarik pukat hela

arad ke atas geladak kapal.

Menurut Ardijaja (2007), ukuran pukat hela dasar berpapan (bottom trawl)

ditentukan oleh panjang head rope. Trawl dasar berbentuk kerucut meruncing ke

arah kantong sebagai tempat mengumpulkan hasil tangkapan. Trawl dasar

memiliki dua sayap (kiri dan kanan). Mulut trawl dibentuk oleh head rope dan

ground rope. Ground rope lebih panjang dari head rope. Alat ini didisain untuk

menangkap ikan yang berada di dasar atau di dekat dasar perairan. Bukaan

samping ditentukan oleh luas permukaan otter board dan sudut kemiringannya

(angle of attack). Bukaan atas (vertikal opening) ditentukan oleh swimming layer

target penangkapan. Pukat hela dasar berpapanyang digunakan untuk menangkap

spesies ikan akan memiliki bukaan atas lebih besar dibanding dengan trawl dasar

yang digunakan untuk menangkap udang. Ikan umumnya hidup di atas dasar atau

di dekat dasar perairan sedangkan udang berada di dasar atau di dekat dasar

perairan dengan swimming layer terbatas (1 ~ 5 meter).

4.4.2. Hasil dan pembahasan

Hasil yang diperoleh pada praktikum darat Metode Penangkapan Ikan

terdapat dalam tabel .

Tabel . Hasil Pengukuran pada Alat Tangkap Arad


Bagian Jumlah mata Mesh
Arah Panjang Diameter Jenis
yang Jumlah Horizonta Size
Pilinan (cm) (cm) Bahan Vertikal
diukur l (cm)
Tali
Z 5085 1,02 PE 1 - - -
Selambar
Tali
Z 3130 1,475 PE 2 - - -
Cabang
Sumber: Praktikum Metode Penangkapan Ikan, 2017.
Lanjutan Tabel . Hasil Pengukuran pada Alat Tangkap Arad
Bagian Jumlah mata Mesh
Arah Panjang Diameter Jenis
yang Jumlah Horizonta size
Pilinan (cm) (cm) Bahan Vertikal
diukur l (cm)
Tali Usus Z 870 0,725 PE 1 - - -
Tali
Pelampun Z 1050 0,87 PE 1 - - -
g
Tali
Z 1873 1,4 PE 1 - - -
Pemberat
Pelampun
- 16 4,75 PVC 4 - - -
g kecil
Pelampun
- 14 9,83 PVC 2 - - -
g besar
Pemberat
- 7 2,675 Timah 12 - - -
besar
Pemberat
- 3 1,325 Timah 273 - - -
kecil
Bagian
Sayap
Ujung
Z - - PE - - - -
sayap
Sayap I Z 220 0,05 PE 1 41 84 5,825
Sayap II Z 205 0,035 PE 1 55 105 4,85
Bagian
Z 256 0,1005 PE 1 271 280 3,25
square
Bagian
- - - - - - - -
badan
Badan I Z 84 0,075 PE 1 33 224 2,8
Badan II Z 173 0,075 PE 1 68 187 2,7
Badan III Z 151 0,075 PE 1 69 94 2,5
Sumber: Praktikum Metode Penangkapan Ikan, 2017.

Lanjutan Tabel . Hasil Pengukuran pada Alat Tangkap Arad


Bagian Jumlah mata Mesh
Arah Panjang Diameter Jenis
yang Jumlah Horizonta Size
Pilinan (cm) (cm) Bahan Vertikal
diukur l (cm)
Flapper Z 52 0,1 PE 1 42 180 2,7
Kantong Z 156 0,145 PE 1 85 71 3,8
Otter - 48 - Kayu 2 - - -
board
Tali guci
Z 65 10,5 PE 2 - - -
pendek
Tali guci
Z 69 10,5 PE 2 - - -
panjang
Sumber: Praktikum Metode Penangkapan Ikan, 2017.

Berdasarkan hasil pengukuran diketahui bahwa alat tangkap arad memiliki

bagian tali temali, pelampung, pemberat, sayap,square, badan, kantong, flapper

dan otter board.Bagian tali temali yang terdiri dari tali selambar, tali cabang, tali

usus, tali pelampung dan tali pemberat. Tali selambar memiliki panjang 5085 cm

dan diameter 1,02 cm. Tali ini berfungsi sebagai penghela dan menarik arad ke

atas kapal. Tali cabang memiliki panjang 3130 cm dan diameter 1,475. Tali ini

berada diantar otter board dan tali selambar. Tali usus memiliki panjang 870 cm

dan diameter 0,725 cm. Tali pelampung memiliki panjang 1050 cm dan diameter

0,87 cm. Tali pemberat memiliki panjang 1873 cm dan diameter 1,4 cm.

Pelampung terdiri dari pelampung kecil dan besar. Pelampung kecil dan besar

masing-masing memiliki panjang 18 cm dan 14 cm, diameter 4,75 dan 9,83 cm.

Pemberat besar dan kecil memiliki panjang 7 cm dan 3 cm, diameter 2,675 cm

dan 1,325 cm. Arad memiliki dua sayap yang terdiri dari bagian ujung sayap,

sayap I dan sayap II. Ujung sayap memiliki diameter 0,05 cm. Sayap I memiliki

panjang 220 cm, diameter 0,05 cm dan ukuran mata jaring (mesh size) 5,825 cm.

Sayap II memiliki panjang 205 cm, diameter 0,035 cm dan ukuran mata jaring

(mesh size) 4,85 cm. Bagian square memiliki panjang 256 cm, diameter 0,07 cm

dan ukuran mata jaring (mesh size) 3,25 cm. Bagian badan arad terdiri dari badan

I, badan II dan badan III. Badan I memilik panjang 84 cm dan ukuran mata jaring

(mesh size) 2,8 cm. Badan II memiliki panjang 173 cm dan ukuran mata jaring
(mesh size) 2,7 cm. Badan III memiliki panjang 151 cm dan ukuran mata jaring

(mesh size) 2,5 cm. Badan I, II dan III memiliki diameter 0,075 cm. Bagian

kantong memiliki panjang 156 cm, diameter 0,145 dan ukuran mata jaring (mesh

size) 3,3 cm. Alat tangkap arad mempunyai sebuah mekanisme yang dapat

mencegah ikan-ikan yang telah masuk untuk keluar kembali, yaitu dengan adanya

sebuah alat yang bernama flapper. Bagian flapper memiliki panjang 52 cm,

diameter 0,1 cm dan ukuran mata jaring (mesh size) 2,7 cm. Arad mempunyai

2 otter board masing-masing memiliki panjang 48 cm. Otter board berfungsi

untuk membuka sayap arad padasaat pengoperasian di dasar perairan.

Bagian tali temali (tali selambar, tali cabang, tali usus, tali pelampung dan

tali pemberat) terbuat dari bahan polyethylene. Bagian sayap, badan, kantong,

square dan flapper terbuat dari bahan polyethylene. Pelampung terbuat dari bahan

polyvinyl chloride (PVC). Pemberat terbuat dari bahan timah. Bahan polyethylene

(PE) memiliki sifat terapung, kekuatan dan ketahanan yang baik terhadap

gesekan. PE juga memiliki sifat tidak mengalami pengurangan kekuatan putus

jika terkena aiar dan matahari. Pelampung terbuat dari bahan polyvinyl chloride

(PVC) karena lebih kuat, daya apungnya lebih besar, beratnya lebih kecil dan

mudah dirawat dibandingkan menggunakan bahan alami seperti kayu. Pemberat

terbuat dari bahan timah karena memiliki berat jenis paling tinggi diantara bahan

lainnya seperti kuningan, batu dan memiliki daya tenggelam paling baik.

Menurut Nainggolan (2012), polyethylene memilki berat jenisnya 0,92 - 0,98

pengaruh matahari tidak mempengaruhi kekuatan putus. Penggunaannya sebagai

bahan pembuat trawl. Bahan sintetis yang umumnya dibuat sebagai

pelampung adalah polyvinyl chloride. Dibandingkan dengan bahan alami


seperti kayu, pelampung yang terbuat dari bahan sintetis memiliki beberapa

keunggulan yaitu lebih kuat terhadap pelapukan, beratnya lebih kecil per unit

kapasitas, daya apungnya lebih besar per unit kapasitas, daya tahan terhadap

tekanan air lebih kuat, lebih tahan terhadap bahan kimia, lebih mudah dirawat dan

lebih mudah digunakan (karena pada umumnya lebih ringan) dan tali-

temali.Pemberat yang sudah umum digunakan pada kegiatan perikanan adalah

dari bahan timah, baja, kuningan, batu, porselen, beton cor, pasir yang

dibungkus.

Berdasarkan pengukuran konstruksi arad dapat disimpulkan bahwa ukuran

dari arad lebih kecil dibandingkan dengan pukat hela jenis lainnya. Daerah

pengoperasian arad di dasar perairan. Bahan yang digunakan arad pada bagian tali

temali, sayap, badan dan kantong lebih memilih PE yang bersifat terapung

dibandingkan dengan PA yang bersifat tenggelam walaupun arad bekerja pada

dasar perairan. Hal ini karena PE memiliki ketahanan dan kekuatan terhadap

gesekan yang lebih kuat dibandinkan PA, tidak mengalami pengurangan kekuatan

putus jika terkena sinar matahari dan air sedangkan PA sebaliknya. Menurut

Nainggolan (2012), polyamide kekuatan putus menurun dan berubah warna

(menjadi kuning) jika terkena sinar matahari. Penggunaan sebagai bahan alat

tangkap jaring insang, pukat cincin, pukat ikan, pukat udang, dan juga

digunakan sebagai bahan tali sintetis.Bahan yang terbuat dari serat sintesis tidak

terpengaruh oleh air, kecuali tali PA yang mungkin mengalami sedikit

penurunan breaking strength dan pengerutan jika tidak dikeringkan. Polyethylene

pengaruh matahari tidak mempengaruhi kekuatan putus. Penggunaannya sebagai

bahan pembuat trawl dan tali-temali.


4.4. Gambar Konstruksi dan Desain Arad

4.4.1. Gambar konstruksi arad

Gambar . Konstruksi Arad (Small bottom trawl)

Keterangan:

A. Kantong (cod end)

B. Badan (body)

C. Sayap (wing)

a. Tali Selambar e. Pelampung

b. Otter board f. Head rope

c. Tali penarik g. Pemberat

d. Ground rope h. Tali Usus

4.4.2. Gambar desain arad


1245 cm

41
220 cm

43
Bagian sayap
# 6 cm
1 84

Bagian sayap 2
205 cm

# 4,85 cm
55 PVC 9,83 cm
105
256 cm
271 # 3,25 cm
Bagian square

Pb 2,67 cm
280

84 cm
Bagian badan 1 #2,8 cm
33

224

#2,7 cm
68
Bagian badan 2

173 cm
187 180

Flapper
42 102

151 cm
Bagian badan 3
69 #2,5 cm

Kantong

#3,3 cm
156 cm

Gambar . Desain Arad

Anda mungkin juga menyukai