Anda di halaman 1dari 6

2.

1 Kecenderungan Keperawatan di Masa yang Akan Datang


Bila dilihat dari prospek perawatan kesehatan masyarakat di masa yang datang
cenderung semakin berkembang dan dibutuhkan dalam sistem pelayanan kesehatan
pemerintah. Oleh karena perawatan kesehatan masyarakat merupakan sub sistem dari
keperawatan khususnya dan system kesehatan pada umumnya. Sekaitan dengan itu pula
peranan perawatan kesehatan masyarakat sangat diperlukan keikutsertaannya dalam
mengatasi berbagai masalah kesehatan yang terjadi dimasa kini dan yang akan datang, karena
selalu mengikuti perubahan yang terjadi dalam masyarakat secara keseluruhan.
Perubahan-perubahan tersebut dapat dilihat dari perubahan masyarakat secara
keseluruhan yang meliputi:
Pertambahan penduduk yang begitu cepat (population) dan perubahan-perubahan dalam
gambaran penduduk, diantaranya perubahan-perubahan dalam komposisi umur,
penyebarannya, dan kepadatan penduduk di kota-kota besar.

Perubahan pola penyakit (transisi penyakit), yaitu perubahan dari penyakit menular ke
penyakit-penyakit degenerative seperti jantung, kanker, strok, depresi mental dan kecemasan,
peningkatan kecelakaan, alkhohilisme, dan penyalahgunaan narkotika.

Perkembangan industrialisasi serta perubahan kondisi social yang cepat dengan disertai
perubahan-perubahan sikap, nilai, gaya hidup, kondisi lingkungan, kelompok-kelompok
masyarakat baru, masalah-masalah individu, keluarga, antar individu dan masyarakat.

Meningkatnya pengetahuan masyarakat (penerima pelayana) serta meningkatnya harapan


terhadap mutu pelayanan keperawatan dan kesehatan, perubahan konsep kesehatan dari
kebebasan penyakit menjadi kondisi individu yang memiliki kemampuan hidup sehat dan
mempunyai daya produktivitas tinggi.
Meningkatnya ilmu pengetahuan ilmiah, biomedis, dan teknologi medis. Keperawatan
membawa perbaikan metoda untuk mengatasi penyakit
Berkembangnyateam kesehatan dan meningkatnya keahlian tenaga kesehatan dan
keperawatan dan munculnya berbagai katagori tenaga kesehatan yang baru.
Pola pelayanan kesehatan yang baru untuk menunjang pencapai kesehatan bagi semua orang
pada tahun 2000
Kurangnya tenaga medis menyebabkan pelimpahan tanggung jawab/wewenang kepada
perawat dan tenaga kesehatan lainnya
Masyarakat menjadi patner kerja yang akatif dalam pelayanan kesehatan masyarakat.
Banyak pelayanan kesehatan yang dilaksanakan di luar rumah sakit, missal rehabilitasi,
mental health dan sebagiannya.
Dilihat dari berbagai perubahan tersebut, peranan yang dapat dilakukan oleh perawat
kesehtan semakin besar melalui intervensi perawatan kesehatan masyarakat diberbagai
tingkat pelayanan dalam mengatasi masalah kesehatan/keperawatan karena kelalaian,
ketidaktahuan dan kemampuan individu, keluarga, kelompok dan masyarakat. Dengan
demikian peranan perawat kesehatan masyarakat untuk masa-masa kini dan yang akan datang
semakin penting dalam meningkatkan kesehatan masyarakat.
2.2 Pembangunan Berwawasan Kesehatan
Indonesia telah memasuki era baru, yaitu era reformasi yang ditandai dengan
perubahan-perubahan yang cepat disegala bidang, menuju kepada keadaan yang lebih baik.
Di bidang kesehatan tuntutan reformasi total muncul karena masih adanya ketimpangan hasil
pembangunan kesehatan antar daerah dan antar golongan, kurangnya kemandirian dalam
pembangunan bangsa dan derajat kesehatan masyarakat yang masih tertinggal di bandingkan
dengan negara tetangga. Reformasi bidang kesehatan juga diperlukan karena adanya lima
fenomena utama yang mempunyai pengaruh besar terhadap keberhasilan pembangunan
kesehatan yaitu perubahan pada dinamika kependudukan, temuan substansial IPTEK
kesehatan/kedokteran, tantangan global, perubahan lingkungan dan demokrasi disegala
bidang.
Berdasarkan pemahaman terhadap situasi dan adanya perubahan pemahaman terhadap
konsep sehat sakit, serta makin kayanya khasanah ilmu pengetahuan dan informasi tentang
determinan kesehatan bersifat multifaktoral, telah mendorong pembangunan kesehatan
nasional ke arah paradigma baru, yaitu paradigma sehat.
Paradigma sehat yang diartikan disini adalah pemikiran dasar sehat, berorientasi pada
peningkatan dan perlindungan penduduk sehat dan bukan hanya penyembuhan pada orang
sakit, sehingga kebijakan akan lebih ditekankan pada upaya promotif dan preventif dengan
maksud melindungi dan meningkatkan orang sehat menjadi lebih sehat dan roduktif serta
tidak jatuh sakit. Disisi lain, dipandang dari segi ekonomi, melakukan investasi dan intervensi
pada orang sehat atau pada orang yang tidak sakit akan lebih cost effective dari pada
intervensi terhadap orang sakit. Pada masa mendatang, perlu diupayakan agar semua
masyarakat selalu berwawasan kesehatan, motto-nya akan menjadi Pembangunan
Berwawasan Kesehatan.

2.3 Trend Keperawatan di Masa Depan


Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi di segala bidang termasuk bidang kesehatan,
peningkatan status ekonomi masyarakat, peningkatan perhatian terhadap pelaksanaan hak
asasi manusia, kesadaran masyarakan akan kebutuhan kesehatan mengakibatkan masyarakat
semakin sadar akan pentingnya hidup sehat dan melahirkan tuntutan akan pelayanan
kesehatan yang berkualitas.
Pergeseran akan fenomena tersebut, telah mengubah sifat pelayanan keperawatan dari
pelayanan fokasional yang hanya berdasarkan keterampilan belaka kepada pelayanan
profesional yang berpijak pada penguasaan iptek keperawatan dan spesialisasi dalam
pelayanan keperawatan.
Fokus peran dan fungsi perawat bergeser dari penekanan aspek kuratif kepada peran
aspek preventif dan promotif tanpa meninggalkan peran kuratif dan rehabilitatif.
Kondisi ini menuntut uapaya kongkrit dari profesi keperawatan, yaitu profesionalisme
keperawatan. Proses ini meliputi pembenahan pelayanan keperawatan dan mengoptimalkan
penggunaan proses keperawatan, pengembangan dan penataan pendidikan keperawatan dan
juga antisipasi organisasi profesi (PPNI).

1. Pengembangan dan Penataan Pendidikan Keperawatan

Meningkatnya tuntutan masyarakat terhadap pelayanan keperawatan yang profesional,


telah memicu perawat untuk terus mengembangkan dirinya dalam berbagai bidang, terutama
penataan sistem pendidikan keperawatan. Oleh karena itu profesi keperawatan dengan
landasan yang kokoh perlu memperhatikan wawasan keilmuan, orientasi pendidikan dan
kerangka konsep pendidikan.

a. Wawasan Keilmuan
Pada tingkat pendidikan akademi, penggunaan kurikulum D III keperawatan 1999,
merupakan wujud dari pembenahan kualitas lulusan keperawatan. Wujud ini dapat dilihat
dengan adanya:

Mata Kuliah Umum (MKU), yaitu: Pendidikan Agama, Pancasila, Kewiraan dan Etika
Umum)

Mata Kuliah Dasar Keahliah (MKDK), yaitu: Anatomi, Fisiologi dan Biokimia,
Mikrobiologi dan Parasitologi, Farmakologi, Ilmu Gizi dan Patologi.

Mata Kuliah Keahlian (MKK), yaitu: KDK, KDM I dan II, Etika Keperawatan, Komunikasi
Dalam Keperawatan, KMB I, II, III, IV dan V, Keperawatan Anak I dan II, Keperawatan
Maternitas I dan II, Keperawatan Jiwa I dan II, Keperawatan Komunitas I, II dan III,
Keperawatan Keluarga, Keperawatan gawat Darurat, Keperawatan Gerontik, Kepemimpinan
dan Manajemen Keperawatan, Keperawatan Profesional dan Pengantar Riset Keperawatan.

Dapat disimpulkan bahwa saat ini perkembangan keperawatan diarahkan kepada


profesionalisme dengan spesialisasi bidang keperawatan.

b. Orientasi Pendidikan

Pendidikan keperawatan bagaimanapun akan tetap berorientasi pada pengembangan


pengetahuan dan teknologi, artinya pengalaman belajar baik kelas, laboratorium dan lapangan
tetap mengikuti kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi serta memanfaatkan segala
sumber yang memungkinkan penguasaan iptek. Sehingga diharapkan dapat meningkatkan
pelayanan keperawatan dan persaingan global.

c. Kerangka Konsep

Berpikir ilmiah, pembinaan sikap dan tingkah laku profesional, belajar aktif mandiri,
pendidikan dilingkungan masyarakat serta penguasaan iptek keperawatan merupakan
karakteristik dari pendidikan profesional keperawatan.

2. Perkembangan Pelayanan Keperawatan

Perubahan sifat pelayanan dari fokasional menjadi profesional dengan fokus asuhan
keperawatan dengan peran preventif dan promotif tanpa melupakan peran kuratif dan
rehabilitatif harus didukung dengan peningkatan sumber daya manusia di bidang
keperawatan. Sehingga pada pelaksanaan pemberian asuhan keperawatan dapat terjadinya
pelayanan yang efisien, efektif serta berkualitas.

Selanjutnya, saat ini juga telah berkembang berbagai model prakti keperawatan
profesional, seperti:

Praktik keperawatan di rumah sakit fasilitas kesehatan

Praktik keperawatan di rumah (home care)

Praktik keperawatan berkelompok (nursing home = klinik bersama, dan

Praktik keperawatan perorangan, yaitu melalui keputusan Kepmenkes No. 647 tahun 2000,
yang kemudian di revisi menjadi Kepmenkes No. 1239 tahun 2001 tentang Registrasi dan
Praktik Keperawatan.

Anda mungkin juga menyukai