Anda di halaman 1dari 3

MANAJEMEN RESIKO PELAYANAN

RADIODIAGNOSTIK

No. Dokumen : SOP/06/GBR/RAD/09/2015

No. Revisi : 00 Ditetapkan oleh :


SOP Kepala Puskesmas
PUSKESMAS Kecamatan Gambir
Tanggal terbit : 18 September 2015
KECAMATAN
GAMBIR Halaman : 1 dari 3 drg. I.G.A RUSMALA D, MPH
NIP.196607241993012001

1.Pengertian 1. Manajemen resiko adalah sistem atau cara yang mengatur resiko atau
bahaya yang terjadi akibat paparan radiasi.
2. Setiap pengguna, penguasa ataupun pelaksana pelayanan Radiologi
harus senantiasa menjamin mutu pelayanannya yaitu harus tepat dan
aman baik bagi pasien, pekerja maupun lingkungan atau masyarakat
sekitarnya.
2. Tujuan - Untuk memastikan keselamatan dan kesehatan pekerja, masyarakat,
dan lingkungan. Serta prinsip-prinsip bahwa kegiatan pemanfaatan
radiasi pengion direncanakan dan dioperasikan sesuai dengan
ketentuan yang ditetapkan oleh Undang-Undang dan menjamin
paparan ditekan serendah rendahnya
3. Kebijakan - SK Kepala Puskesmas Kecamatan Gambir
4.Referensi 1. PERKA BAPETEN NO. 4 Tahun 2013 Tentang Proteksi dan
Keselamatan Radiasi.
2. PP No. 33 Tahun 2007 Tentang Keselamatan Radiasi Pegion dan
Keamanan Sumber Radioaktif
5. Alat dan 1. Alat :
bahan a. Dinding yang dilapisi Pb setebal 2 mm
b. Lead Apron 0,5mmPb
c. Tabir Pelindung setara 2mmPb + kaca Pb tebal 2mmPb
d. Lampu merah untuk peringatan bahaya radiasi
e. Lambang atau tanda peringatan bahaya radiasi
2. Bahan :
Film Badge/TLD

1. Petugas harus memakai film Badge /


6. Langkah TLD dalam bekerja Petugas harus memakai film
langkah badge / TLD dalam bekerja
2. Mengatur luas lapangan penyinaran
sesuai dengan kebutuhan

3. Atur faktor exposi sesuai dengan jenis Mengatur luas lapangan


dan ketebalan objek penyinaran sesuai dengan
kebutuhan
4. Petugas harus selalu berada di balik

Atur faktor exposi sesuai


dengan jenis dan ketebalan
objek
Pencucian
Petugas
Keluarga
Nyalakan film
harus badge
pasien
selalu
lampu / TLD
yang
berada
merah
oleh Balai
mendampingi
di balik tabirPengaman
dalam
pelindung
sebagai indicator sedangproses
Fasilitas
penyinaran
dalam Kesehatan
proses
ada proses harus ( BPFK )
penyinaran
memakai
penyinaran
MANAJEMEN RESIKO PELAYANAN
RADIODIAGNOSTIK

No. Dokumen : SOP/06/GBR/RAD/09/2015

No. Revisi : 00 Ditetapkan oleh :


SOP Kepala Puskesmas
PUSKESMAS Kecamatan Gambir
Tanggal terbit : 18 September 2015
KECAMATAN
GAMBIR Halaman : 2 dari 3 drg. I.G.A RUSMALA D, MPH
NIP.196607241993012001

tabir pelindung dalam proses


penyinaran

5. Keluarga pasien yang mendampingi


dalam proses penyinaran harus
memakai Apron

6 Nyalakan lampu merah sebagai


indikator sedang ada proses
penyinaran

7 Pencucian Film badge / TLD oleh Balai


Pengaman Fasilitas Kesehatan
(BPFK).

Hal penting yang perlu diperhatikan adalah monitoring alat Rontgen


berupa uji kesesuaian secara rutin oleh BPFK untuk memastikan
7. Hal-hal keandalan alat sehingga dipastikan tidak ada kebocoran radiasi. Di
yang perlu
diperhatikan samping itu dilakukan juga survey paparan radiasi di ruang Radiologi dan
ruangan sekitarnya guna memastikan tingkat paparan radiasi aman bagi
pasien, petugas serta lingkungan sekitar.
8. Unit Terkait Balai Pengaman Fasilitas Kesehatan (BPFK)
9. Dokumen 1. Sertifikat Uji fungsi dan kesesuaian alat
terkait 2. Sertifikat Kalibrasi alat
3. Buku Registrasi Radiologi
MANAJEMEN RESIKO PELAYANAN
RADIODIAGNOSTIK

No. Dokumen : SOP/06/GBR/RAD/09/2015

No. Revisi : 00 Ditetapkan oleh :


SOP Kepala Puskesmas
PUSKESMAS Kecamatan Gambir
Tanggal terbit : 18 September 2015
KECAMATAN
GAMBIR Halaman : 3 dari 3 drg. I.G.A RUSMALA D, MPH
NIP.196607241993012001

4. Lembar Dosis Paparan Radiasi

10. Riwayat Perubahan Dokumen

Tgl.mulai
No Yang dirubah Isi Perubahan
diberlakukan

Anda mungkin juga menyukai