Anda di halaman 1dari 8

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI TERHADAP MOTIVASI IBO MEMBERI ASI

PADA BAYI 0-6 BULAN

MIRA1 YULIA IRVANI DEWI 2 ARNELIWATI 3


mira-dirasan@yahoo.com HP 085355717934

Abstrak

The purpose of this study was to determine the relationship of husbands support to motivate
mother to breastfeeding infants 0-6 months. Research is descriptivecorrelation method. The
research was conducted in the work area kulim health center city distric Indragiri raft upstream
peuskesmas rakit kulim kabupaten Indragiri hulu on 74 respondents Purposive sampling method
sample .Measuring instrument used was questionnaire that has been tested validity and
reliability. The analysis used was unuvariate and bivariate analysis using Chi-Square. The
results showet significant relationship between husbends support for mother motivated to
breastfeeding infants 0-6 months p value=0,003.This study expects to further improve the quality
of health workers in delivering helath servicesaand improve the understanding of counseling and
regular counseling on breastfeeding infants 0-6 months.

Key words: Support her husband, motiviate, ASI, infants0-6 months


References: 36 (2000-2012)
PENDAHULUAN mendapatkan ASI eksklusif (DepKes RI,
2007). Menurut data dinas kesehatan
ASI eksklusif adalah pemberian ASI pekanbaru pemberian ASI eksklusif pada
saja, tanpa diberi tambahan cairan lain tahun 2010 sebesar 47,59% dengan target
seperti susu formula, air putih dan tanpa cakupan 80%, salah satu program
tambahan makanan padat seperti pisang dan pemerintah untuk meningkatkan cakupan
bubur nasi tim. Pemberian ASI eksklusif ASI eksklusif adalah melalui Inisiasi
dianjurkan untuk jangka waktu minimal Menyusu Dini (IMD).
hingga bayi berumur enam bulan. Menurut
WHO (World Health Organization), ASI Keberhasilan pemberian ASI secara
adalah makanan ideal untuk pertumbuhan eksklusif pun ditentukan oleh peran
dan perkembangan bayi. Berdasarkan hasil keluarga, terutama ayah atau suami. Selama
penelitian, bahwa pemberian ASI eksklusif proses ini berlansung, peran ayah sama
selama 6 bulan merupakan cara dalam pentingnya dengan peran ibu. Peran ayah
pemberian makanan pada bayi. Setelah 6 yang paling utama adalah menciftakan
bulan biasanya bayi membutuhkan banyak suasana dan situasi dan kondusif yang
zat besi dan seng. Nutrisi tambahan biasa memungkinkan pemberian ASI berjalan
diperoleh dari makanan padat dengan porsi dengan lancar. Peran lainnya, selain
yang sedikit. Bayi dapat meminum ASI memenuhi kebutuhan ibu (terutama
sampai usia 12 bulan atau lebih jika terus kebutuhan gizi yang selama menyusui),
menerus tumbuh dan berkembang, berarti dapat berperan sebagai penghubung dalam
ASI bisa memenuhi kebutuhannya dengan menyusui dengan membawa bayi kepada
baik (Prasetyono, 2009). sang ibu saat ia lapar. Dengan demikian,
bayi akan tahu bahwa sang ayah menjadi
Data WHO menunjukan pada tahun jembatan baginya dalam memperoleh
2012, pemberian ASI eksklusif baru 37% makanan (Riksani, 2012).
dan baru terpenuhi 26 negara (Pramesti,
2012). Secara nasional, cakupan ASI Hal lain yang bisa dilakukan ayah
eksklusif di Indonesia masih rendah pada adalah meringankan tugas ibu yang lain,
tahun 2010 menunjukan bahwa baru 33,6% seperti mengganti popok atau
bayi Indonesia yang mendapatkan ASI menyendawakan bayi serta memberi
eksklusif (Harnowo, 2012). Hasil Survey dukungan kepada ibu saat menyusui dengan
Demografi dan Kesehatan Indonesia cara memijatnya secara lembut. Dalam
(SDKI) tahun 2007, menyebutkan di proses menyusui, keberhasilan pemberian
Indonesia hanya sepertiga (32%) bayi ASI eksklusif menjadi keberhasilan bersama
berumur dibawah enam bulan yang antara ibu dan ayah. Sekitar 50%
mendapatkan ASI eksklusif. Diantara keberhasilan menyusui turut ditentukan
sepuluh hanya empat bayi yang berumur oleh peran ayah. (Roesli, 2000).
dibawah empat bulan (41%) yang
mendapatkan ASI eksklusif, dan hanya 48% Hasil penelitian Suratno (2011),
anak umur kurang dari dua bulan tentang hubungan dukungan suami terhadap
pemberian ASI eksklusif di wilayah Kerja
Puskesmas Lubuk Kilangan kota Padang terhadap motivasi ibu memberi ASI pada
pada tahun 2011, yaitu dukungan suami bayi 0-6 bulan di wilayah kerja Puskesmas
dengan kategori positif yaitu dukungan Rakit Kulim Kabupaten Indragiri hulu.
instrumental (56,1%), dukungan emosional Pengambilan sampel pada penelitian adalah
adalah (52,5%) dan dukungan informasi purposive sampling. Purposive sampling
adalah (53,6%), maka terdapat hubungan merupakan suatu teknik penetapan sampel
yang bermakna antara dukungan emosional, dengan cara memlilih sampel diantara
instrumental dan informasi terhadap populasi sesuai dengan yang dikehendaki
pemberian ASI eksklusif. Sedangkan hasil peneliti, sehingga sampel tersebut dapat
penelitian Malau (2010), mengatakan bahwa mewakili karakteristik populasi yang telah
responden yang mendapatkan dukungan dikenal sebelumnya (Nursalam, 2008). Pada
suami dengan kategori baik yaitu (87,5%), Penelitian ini mengetahui besar sampel
responden yang mendapatkan dukungan diperlukan untuk hubungan dukungan suami
suami dengan kategorik cukup adalah terhadap motivasi ibu memberi ASI pada
(12,5%) hampir keseluruhan responden mau bayi 0-6 bulan dengan 74 sampel.
memberikan ASI (97,5%). Dari hasil
penelitian ini dapat disimpulkan bahwa Analisa data yang digunakan analisa
adanya hubungan signifikan antara univariat dan bivariat. Dimana analisa
dukungan suami dan kemauan ibu memberi univariat dapat digunakan untuk
ASI eksklusif di puskesmas Teladan Medan. memperoleh gambaran dari masing-masing
variabel yang akan diteliti dengan
Hasil data yang diperoleh dari menghitung nilai rata-rata, simpang baku
Puskesmas Rakit Kulim Kabupaten Indragiri dan median. Analisa univariat juga untuk
Hulu pada tahun 2009, menunjukan bahwa melihat distribusi frekuensi dan proporsi
persentase bayi yang diberi ASI eksklusif variabel yang akan diteliti. Seluruh variabel
pada usia 0-6 bulan sebesar 7,9%, disusun dalam bentuk disrtibusi frekuensi
sedangkan pada tahun 2010 meningkat menggunakan program komputer yang
sebesar 12,4%, dan pada tahun 2011 ASI meliputi dukungan suami variabel
eksklusif cuma diberi sampai usia 0-5 bulan independen, motivasi ibu memberi ASI pada
sebesar 15,3%. Data yang diperoleh dari bayi 0-6 bulan sebagai variabel dependen,
puskesmas Rakit Kulim pada tahun 2010 sedangkan Analisa bivariat adalah analisa
bayi 0-6 bulan megalami diare sebesar yang menganalisis hubungan antara dua
40,6%, dan pada tahun 2011 bayi yang variabel yaitu variabel independen
mengalami diare meningkat sebesar 53,9%. (dukungan suami) dengan variabel dependen
( motivasi ibu memberi ASI pada bayi 0-6
METODELOGI PENELITIAN bulan. Derajat kepercayaan (=0,05) pada
Desain pada penelitian ini adalah statistic Chi-Square.
deskriptif korelasi. Dalam penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui hubungan
antara kedua variabel, yaitu untuk
mengetahui hubungan dukungan suami
memiliki dukungan suami rendah tentang
motivasi ibu memberi ASI sebanyak 42
responden (56,8), dari 42 responden tersebut
ada 28 responden (66,7%) motivasi ibu
HASIL PENELITIAN rendah dalam memberi ASI pada bayi 0-6
Berdasarkan Penelitian didapatkan hasil bulan. Berdasarkan hasil uji statistik
sebagai berikut: diperoleh nilai p < (0,003 < 0,05) sehingga
Tabel 1. Ho ditolak maka ada hubungan yang
Distribusi frekuensi berdasarkan dukungan signifikan antara dukungan suami dengan
suami motivasi ibu memberi ASI pada bayi 0-6
No Dukungan Frekuensi Persentase bulan.
Suami (%)
1 Rendah 42 56,8
PEMBAHASAN
2 Tinggi 32 43,2
Total 74 100 Hasil penelitian yang dilakukan pada 74
Berdasarkan tabel 1 diatas menunjukan dari responden menunjukan bahwa rendahnya
74 responden sebagian besar 3 responden dukungan suami dalam pemberian ASI
mendapatkan dukungan suami rendah yaitu (56,8%). Menurut peneliti bahwa rendahnya
42 orang (56,8%). dukungan suami dalam pemberian ASI
Tabel 2. disebabkan oleh suami yang sibuk bekerja
Distribusi frekuensi berdasarkan motivasi untuk mencari nafkah sehingga sehingga
ibu memberi ASI. suami menyarankan istri memberikan susu
No Motivasi ibu Frekuensi Persentase formula pada bayi 0-6 bulan. Menurut
memberi ASI (%) Fatimah (2009), dukungan suami merupakan
1 Rendah 38 51,4 salah satu sumber dukungan dari keluarga
2 Tinggi 36 48,6 yang tidak bisa diremehkan, karena akan
Total 74 100 memberikan efek yang positif bagi ibu
Berdasarkan tabel 2 di atas menunjukan dari menyusui.Keberhasilan pemberian ASI pada
74 responden sebagian besar motivasi ibu bayi ditentukan oleh peran keluarga,
memberi ASI masih rendah yaitu 38 orang terutama ayah atau suami. Selama proses ini
(51,4%). berlangsung, peran ayah sama pentingnya
Tabel 3 dengan peran ibu. Peran ayah yang paling
Hubungan dukungan suami terhadap utama adalah menciptakan suasana dan
motivasi ibu memberi ASI pada bayi 0-6 situasi dan kondusif yang memungkinkan
bulan. pemberian ASI berjalan dengan lancar
Dukungan Motivasi ibu memberi (Riksani, 2012).
suami ASI Menurut Roesli (2000), hal lain
Rendah Total P yang bisa dilakukan ayah adalah
Tinggi value
meringankan tugas ibu yang lain, seperti
F % F F % mengganti popok atau menyendawakan bayi
%
Rendah 28 66,7 14 42 100
serta memberi dukungan kepada saat
33,3 menyusui dengan cara memijatnya secara
Tinggi 10 31,3 22 32 100 lembut.
0,003 Dalam proses menyusui,
68,8 keberhasilan pemberian ASI eksklusif
Total 38 51,4 36 74 100 menjadi keberhasilan bersama antara ibu
48,6
dan ayah. Sekitar 50% keberhasilan
Berdasarkan tabel 3 menunjukan bahwa dari menyusui turut ditentukan oleh peran ayah.
74 responden sebagian besar responden Pengertian peran yang penting ini
merupakan langkah pertama bagi seorang dukungan suami terhadap motivasi ibu
ayah untuk dapat mendukung ibu agar ibu memberi ASI pada bayi 0-6 bulan.
berhasil menyusui secara eksklusif.
Hal ini sama dengan penelitian yang
Berdasarkan hasil penelitian di dilakukan oleh Malau (2010) dengan judul
lakukan pada 74 responden Wilayah Kerja hubungan dukungan suami terhadap
Puskesmas Rakit Kulim, ditemukan data kemauan ibu memberi ASI di puskesmas
bahwa motivasi ibu memberi ASI pada bayi teladan medan diperoleh hasil bahwa ada
tergolong rendah (51,4%).Hal ini dapat hubungan antara dukungan suami terhadap
disimpulkan salah satu kendala para ibu kemauan ibu memberi ASI (p=0,01<0,05).
tidak memberikan ASI selama enam bulan, Menurut Tasya (2009), banyak bayi yang
karena kebanyakan ibu tidak percaya diri tidak mendapatkan ASI disebabkan oleh
terhadap produksi kecukupan ASI pada berbagai faktor diantaranya faktor dukungan
dirinya sehingga timbulah keinginan ibu emosional dan dukungan instrumental.
memberikan susu formula kepada bayi. Dalam keberhasilan memberi ASI akan
Ditambah lagi dengan maraknya iklan lebih mudah bila dukungan suami turut
produk susu yang menawarkan harga dan berperan aktif dalam keberhasilan
kualitas yang baik dan membuat para ibu pemberian ASI pda bayi. Ibu menyusui
cenderung untuk memilih produk susu memerlukan kondisi emosional yang labil,
formula, padahal ASI mudah didapatkan dan mengingat faktor pskikologis ibu sangat
banyak manfaatnya baik bagi bayi maupun mempengaruhi produksi ASI. Suami dan
ibu. Manfaat ASI bagi bayi adalah ASI istri harus saling memahami betapa
dapat meningkatkan daya tahan tubuh, pentingnya dukungan suami terhadap ibu
meningkatkan kecerdasan pada otak bayi. yang sedang menyusui.
ASI juga bisa mempererat jalinan kasih
sayang terhadap ibu dan anak. Sedangkan Menurut Paramita (2007), minimnya
pemberian ASI pada bayi bermanfaat bagi dukungan suami dalam praktek pemberian
ibu untuk menurunkan resiko terkena kanker ASI akibat faktor kebiasaan budaya salah
rahim dan payudara pada ibu yang menyusui satunya karena secara kultural adanya fungsi
bayi lebih rendah ketimbang ibu yang tidak dan pembagian peran, dimana ayah hanya
menyusui, dan lemak sekitar panggul dan berperan dan berkewajiban sebagai mencari
paha yang ditimbun pada masa kehamilan nafkah dan urusan rumah tangga semuanya
berpindah kedalam ASI, sehingga ibu lebih diurus oleh istri termasuk urusan menyusu.
cepat langsing kembali. Penelitian Nurdiah Sedangkan Menurut Roesli (2000),
(2012), bahwa sebagian besar responden mengatakan bahwa suami dapat berperan
yang tidak memberikan ASI pada bayi aktif dalam keberhasilan memberi ASI
sebanyak 21 orang (70,0%). kepada bayi dengan jalan memberi
dukungan secara emosional, perhatian dan
Dari hasil uji statistik didapatkan data mendampingi ibu selama menyusui. Selain
terdapat hubungan yang bermakna antara itu suami juga berperan dalam membesarkan
dukungan suami terhadap motivasi ibu dan memberi makan pada anak.
memberi ASI pada bayi 0-6 bulan, maka
semakin rendahnya dukungan suami maka KESIMPULAN
motivasi ibu dalam memberi ASI juga Berdasarkan hasil Penelitian tentang
rendah dengan p sebesar 0,003 dimana p Hubungan Dukungan Suami terhadap
<0,05 Hal ini berarti Ho ditolak dan dapat Motivasi ibi memberi ASI pada bayi 0-6
disimpulkan bahwa ada hubungan antara bulan diwilayah puskesmas rakit kulim
kabupaten Indragiri hulu kepada 74 yang tinggi agar dapat mempertahankan
responden sebagian besar responden dan ditingkatkan lagi.
berumur 26-30 tahun (39,2), pendidikan 3. Bagi peneliti selanjutnya
terakhir responden SMA (27,0%), sebagian Hasil penelitian ini merupakan dasar bagi
besar responden tidak bekerja/ IRT (70,3%). peneliti selanjutnya dan perlu
Berdasarkan jumlah kelahiran anak dikembangkan dengan menggunakan
responden adalah anak kedua (33,8%), dan teknik wawancara atau observasi
responden memiliki anak mayoritas berusia terhadap dampak dukungan suami
5-6 bulan sebanyak (45,9%). Hasil analisis terhadap motivasi ibu memberikan ASI
hubungan dukungan suami terhadap pada bayi 0-6 bulan.
motivasi ibu memberi ASI pada bayi 0-6
bulan diwilayah kerja puskesmas rakit kulim DAFTAR PUSTAKA
kabupaten Indragiri hulu, didapatkan data Fatimah. (2009). Hubungan
dari 74 responden yang mendapatkan dukungan suami dengan
dukungan rendah dari suami bertotal 42 kejadian postpartum blues
orang dengan motivasi rendah dalam pada ibu primipara. Diperoleh
memberi ASI 28 orang ( 66,7%). pada tanggal 27 Januari 2013
Berdasarkan hasil uji statistik diperoleh p < dari: http//emprint.undip.ac.id.
(0,003 < 0,05) sehingga Ho ditolak maka pdf
ada hubungan yang signifikan antara Harnowo, P. A. (2012). Menkes puji
dukungan suami dengan motivasi ibu klaten sebagai daerah dengan
memberi ASI pada bayi 0-6 bulan. cakupan ASI tertinggi di
SARAN Indonesia. Diperoleh pada
1. Bagi tenaga kesehatan tanggal 24 Oktober 2012 dari:
Hasil penelitian ini dapat dijadikan
http//health.detik
sebagai bahan masukan bagi institusi
kesehatan agar tenaga kesehatan lebih Malau, A. E. T. (2010). Hubungan
meningkatkan mutu pelayanan kesehatan
dukungan suami dan kemauan
dalam memberikan konseling dan
meningkatkan pemahaman serta ibu memberi ASI eksklusif.
informasi melalui penyuluhan kesehatan Diperoleh pada tanggal 10
kepada suami dan istri secara rutin Desember 2012 dari:
tentang pentingnya pemberian ASI http://id.scribd.com/doc/96235
kepada bayi 0-6 bulan. 844/

2. Bagi reponden Nursalam. (2008). Konsep dan


Setelah mendapatkan informasi tentang penerapan metodologi
pentingnya dukungan suami kepada ibu, penelitian ilmu keperawatan:
diharapkan untuk ibu yang belum
mendapatkan dukungan suami pedomen skripsi, tesis, dan
berpartisipasi dalam urusan ASI yang instrument penelitian
mulai dari mencari informasi mengenai keperawatan Edisi1. Jakarta:
kehamilan, melahirkan dan menyusui Medika Salemba.
untuk persiapan anak berikutnya. Bagi
ibu yang sudah memiliki dukungan suami Nurdiah, H. (2012). Hubungan
pengetahuan ibu yang bekerja
dengan pemberian ASI Roesli, U. (2000). Mengenal ASI
Eksklusif setelah masa cuti. eksklusif. Jakarta: Trubus
Skripsi. Tidak diPublikasikan. Agriwidya, Anggota IKAPI.
Sunatno. (2011). Hubungan
Paramita, R. (2007). Dukungan antara dukungan suami
suami praktek pemberian ASI terhadap pemberian ASI
masih minim. Diperoleh pada eksklusif. Diperoleh pada
tanggal 27 Januari 2013 dari: tanggal 29 oktober 2012 dari:
http//Asipati.com/html http://repository.unand.ac.id/p
Prameti, O. L. (2012). Minimnya df
ruang laktasi jadi terkendala Tasya, A. (2009). Indonesia dan ASI.
kelancaran ASI. Diperoleh Diperoleh pada tanggal 28
pada tanggal 24 Oktober 2012 Januari 2013 Dari: http//www-
dari: epoch-times-co.id/ pdf
http://nationalgeographic.co.id
/berita/2012/08/

Riksani, R. (2012). Keajaiban ASI.


Jakarta: Dunia sehat.

Anda mungkin juga menyukai