Anda di halaman 1dari 9

Home

Ahlan Wa Sahlan To My Blog


Karena proses tidak akan mengkhianati hasil

Tri Anisa
View my complete profile

December (1)

August (1)

May (3)

April (1)

December (1)

October (3)

August (1)

March (3)

Diberdayakan oleh Terjemahan

Monday, October 19, 2015


Makalah Kesehatan Kerja

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Kesehatan kerja adalah aplikasi kesehatan masyarakat dalam
suatu tempat kerja (perusahaan, pabrik, kantor, dsb) dan yang menjadi
pasien dari kesehatan kerja ialah masyarakat pekerjaan dan masyarakat
sekitar perusahaan tersebut. Kesehatan kerja bertujuan untuk
memperoleh derajat kesehatan yang setinggi-tingginya baik fisik, mental,
dan sosial bagi masyarakat pekerja dan masyarakat lingkungan
perusahaan tersebut, melalui usaha-usaha preventif, promotif, dan kuratif
terhadap penyakit-penyakit atatu gangguan-gangguan kesehatan akibat
kerja atau lingkungan kerja.

B. Rumusan masalah
1. Mengetahui batasan kesehatan kerja
2. Mengetahui perbandingan kesehatan kerja dengan kesehatan masyarakat
3. Mengetahui determinan kesehatan kerja
4. Mengetahui faktor fisik dalam kesehatan kerja
5. Mengetahui faktor manusia dalam kesehatan kerja
6. Mengetahui kecelakaan kerja

BAB II
PEMBAHASAN

A. Batasan kesehatan kerja


Pedoman kesehatan kerja adalah penyakit dan kecelakaan akibat kerja
dapat dicegah, maka upaya-upaya pokok kesehatan kerja ialah
pencegahan kecelakaan kecelakaan akibat kerja. Kegiatan kesehatan kerja
terfokus pada preventif dan promotif, tetapi tidak berarti meninggalkan
upaya-upaya kuratif, begitu juga dalam batas-batas pelayanan dasar.
Tujuan akhir dari kesehatan kerja ialah untuk meningkatkan produktifitas
seoptimal mungkin. Dapat dirumuskan bahwa, kesehatan kerja
merupakan bagian dari kesehatan masyarakat atau aplikasi kesehatan
masyarakat dalam suatu masyarakat pekerja dan masyarakat lingkungan.
Hakikat kesehatan kerja mencakup dua hal, yakni :
1. Sebagai alat untuk mencapai derajat kesehatan tenaga kerja yang
setinggi mungkin
2. Sebagai alat untuk meningkatkan produksi, yang berlandaskan kepada
meningkatnya efisiensi dan produktivitas (Sumakmur,1991)

B. Perbandingan kesehatan kerja dengn kesehatan masyarakat


Ditinjau dari berbagai aspek kesehatan kerja dan kesehatan masyarakat
memiliki perbedaan yang cukup spesifik, antara lain :

Kesehatan Kerja Kesehatan Masyarakat


Kesehatan masyarakat kerja Kesehatan masyarakat umum
sebagai sasaran utama sebagai sasaran utama
Biasanya mengurusi golongan Mengurusi masyarakat yanng
karyawan yang mudah didekati kurang mudah dicapai
Pemeriksaan kesehatan sebelum Sulit untuk melaksanakan
kerja dan periodik pemeriksaan periodik
Yang dihadapi adalah linngkungan Lingkungan umum merupakan
kerja masalah pokok
Tujuan utama peningkatan Tujuan utama kesehatan dan
produktifitas kesejahteraan masyarakat
Dibiayai oleh perusahaan / tenaga Dibiayai oleh pemerintah dan
kerja partisipasi masyarakat

C. Determinan kesehatan kerja


Determinan kesehatan kerja mencakup 3 faktor utama, yaitu :
1. Beban kerja
Kesehatan kerja berusaha mengurangi atau mengatur baban kerja para
karyawan atau pekerja dengan cara merencanakan atau mendesain suatu
alat yang dapat mengurangi beban kerja.
2. Beban tambahan akibat dari lingkungan kerja
Disamping beban kerja para karyawan sering memikul beban tambahan
yang berupa kondisi atau lingkungan yang tidak menguntungkan bagi
pelaksanaan pekerjaan. Beban tambahan ini dapat dikelompokkan
menjadi 5 faktor, yaitu faktor fisik, kimia, biologi, fisiologis, sosial-
psikologis. Agar faktor-faktor tersebut tidak menjadi beban tambahan
kerja atau setidak-tidaknya mengurangi beban tambahan tersebut, maka
lingkungan kerja harus ditata secara sehat.
3. Kemampuan kerja
Kemampuan seseorang dalam melakukan pekerjaan berbeda dengan
seseorang yang lain, meskipun pendidikan dan pekerjaannya sama.
Perbedaan ini disebabkan karena kapasitas setiap orang berbeda-beda.
Peningkatan kemampuan tenaga kerja akan berdampak terhadap
peningkatan produktivitas kerja. Program perbaikan gizi melalui
pemberian makanan tambahan bagi tenaga kerja.

D. Faktor fisik dalam kesehatan kerja


Faktor fisik yang berpengaruh dalam kesehatan kerja adalah
1. Kebisingan
Kebisingan terutama dari alat-alat bantu kerja atau mesin. Dengan
suasana yang bising memaksa pekerja berteriak saat berkomunikasi
dengan yang lainnya. Kebisingan ini dapat menimbulkan kesalahan
persepsi dalam memahami lawan bicara.
2. Pencahayaan
Pencahayaan yang kurang dan berlebih berdampak negatif terhadap
kesehatan mata dan mengurangi efektifitas kerja.
3. Aroma tidak sedap
Pekerja yang terbiasa mencium bau tertentu terutama ditempat kerja
akan mengalami penurunan kepekaan hidung untuk mencium bau
tersebut. Ketajaman penciuman seseorang dapat dipengaruhi oleh faktor
psikologis sewaktu-waktu, misalnya emosi, tegangan, ingatan, dan
sebagainya.

E. Faktor manusia dalam kesehatan kerja


Dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, sebagai
konsekuensinya tuntutan manusia semakin tinggi dalam memenuhi
peralatan dan perlengkapan yang lebih canggih untuk mencapai hasil
yang efisien. Semakin canggih peralatan yang digunakan akan semakin
besar pula bahaya yang ditimbulkan. Aspek manusia merupakan faktor
penting dalam mencapai keselamatan dan kesehatan kerja. Faktor penting
dari aspek manusia dalam hubungannya dengan hal ini adalah
1. Ergonomi
Secara harfiah ergonomi diartikan sebagai peraturan tentang bagaimana
melakukan kerja, termasuk menggunakan peralatan kerja. Batasan
ergonomi adalah ilmu penyesuaian peralatan dan perlengkapan kerja
dengan kondisi dan kemampuan manusia, sehingga mencapai kesehatan
tenaga kerja dan produktifitas kerja yang optimal.
Ergonomi terdiri dari 2 subsistem yaitu, subsistem peralatan kerja dan
subsistem manusia. Tujuan dari ergonomi adalah untuk menciptakan
suatu kombinasi yang paling serasi antara subsistem peralatan kerja
dengan manusia sebagai tenaga kerja.
Tujuan utama dari ergonomi ialah mencegah kecelakaan kerja, mencegah
ketidakefisienan kerja dan mengurangi beban kerja.
Contoh : ukuran-ukuran antropometri dijadikan dasar untuk penempatan
alat-alat kerja.
2. Psikologi kerja
Pekerjaan akan menimbulkan reaksi psikologi bagi pekerja, reaksi ini
dapat bersifat positif dan negatif. Reaksi positif misalnya, senang,
bergairah, dan merasa sejahtera sedangkan reaksi negatif misalnya,
bosan, acuh, tidak serius, dsb. Banyak faktor yang menyebabkan reaksi
negatif antara lain, ketidakcocokan terhadap pekerjaan, ketidaktahuan
prosedur melakukan pekerjaan yang baik, kurang insentif, lingkungan
kerja yang kurang menyenangkan, dll. Melakukan pekerjaan secara efisien
tidak hanya tergantung pada kemampuan atau keterampilan kerja saja,
tetapi juga dipengaruhi oleh cara kerja yang ergonomis.
Cara ergonomis yang sesuai dengan teori psikologis antara lain : (Silalahi, 1985)
1. Memberikan pengarahan dan pelatihan tugas kepada pekerja sebelum
melaksanakan tugasnya.
2. Memberikan uraian tugas tertulis terhadap pekerja.
3. Memfasilitasi pekerja dengan fasilitas yang cocok dan cukup.
4. Menciptakan lingkungan kerja yang aman dan nyaman.
Aspek lain dari psikologi kerja sering menjadi masalah kesehatan kerja
adalah stress. Faktor-faktor yang dapat menyebabkan stress dilingkungan
kerja dikelompokkan menjadi 2, yaitu :
1. Faktor internal
Kepercayaan diri dalam melakukan pekerjaan, kurangnya kemampuan dan
keterampilan dalam melakukan pekerjaan, dsb.
2. Faktor eksternal
Faktor lingkungan kerja dan lingkungan manusia.
F. Kecelakaan kerja
Kecelakaan kerja adalah kejadian yang tidak terduga dan tidak diharapkan
akibat dari kerja. Batasan kecelakaan kerja adalah suatu kecelakaan yang
berkaitan dengan hubungan kerja dan perusahaan (Sumakmur, 1989).
Hubungan kerja disini bahwa kecelakaan terjadi karena pekerjaan itu
sendiri atau pada waktu melaksanakan pekerjaan. Permasalahan pokok
kecelakaan kerja mencakup :
1. Kecelakaan akibat pekerjaan langsung
2. Kecelakaan terjadi saat pekerjaan sedang dilakukan.
Penyebab kecelakaan kerja digolongkan menjadi 2, perilaku pekerja dan
kondisi lingkungan pekerja yang tidak aman. Kecelakaan kerja biasanya
tidak disebabkan oleh satu faktor saja tetapi banyak faktor.

BAB III
KESIMPULAN

Pedoman kesehatan kerja adalah penyakit dan keselakaan akibat kerja


dapat dicegah, maka upaya-upaya pokok kesehatan kerja ialah
pencegahan kecelakaan kecelakaan akibat kerja. Kegiatan kesehatan kerja
terfokus pada preventif, promotif dan kuratif, begitu juga dalam batas-
batas pelayanan dasar. Tujuan akhir dari kesehatan kerja ialah untuk
meningkatkan produktifitas seoptimal mungkin.
Kesehatan Kerja Kesehatan Masyarakat
Kesehatan masyarakat kerja Kesehatan masyarakat umum
sebagai sasaran utama sebagai sasaran utama
Biasanya mengurusi golongan Mengurusi masyarakat yanng
karyawan yang mudah didekati kurang mudah dicapai
Pemeriksaan kesehatan sebelum Sulit untuk melaksanakan
kerja dan periodik pemeriksaan periodik
Yang dihadapi adalah Lingkungan umum merupakan
linngkungan kerja masalah pokok
Tujuan utama peningkatan Tujuan utama kesehatan dan
produktifitas kesejahteraan masyarakat
Dibiayai oleh perusahaan / Dibiayai oleh pemerintah dan
tenaga kerja partisipasi masyarakat
Determinan kesehatan kerja mencakup 3 faktor utama, yaitu beban kerja,
beban tambahan akibat lingkungan kerja, dan kemampuan kerja.
Faktor fisik dalam kesehatan kerja mencakup kebisingan, pencahayaan,
dan aroma tidak sedap. Faktor manusia dalam kesehatan kerja meliputi
ergonomi dan psikologi kerja.
Batasan kecelakaan kerja adalah suatu kecelakaan yang berkaitan dengan
hubungan kerja dan perusahaan (Sumakmur, 1989). Hubungan kerja disini
bahwa kecelakaan terjadi karena pekerjaan itu sendiri atau pada waktu
melaksanakan pekerjaan.

DAFTAR PUSTAKA
Notoatmodjo Soekidjo, Kesehatan Masyarakat Ilmu & Seni, Rineka Cipta,
2011, Jakarta

Posted by Tri Anisa at 7:23 AM


Email ThisBlogThis!Share to TwitterShare to Facebook

No comments:

Post a Comment

Links to this post

Create a Link

Newer Post Older Post Home

Popular Posts


Pengolahan Sarden

Prinsip Pengolahan Sarden Sarden merupakan salah satu makanan olahan ikan. Pasca
panen, ikan membutuhkan proses penyimpanan sedemikian ...

Makalah Kesehatan Kerja

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Kesehatan kerja adalah


aplikasi kesehatan masyarakat dalam suatu tempat ke...

JAHE INSTAN

Jahe (Zingiber Officinale Rosc) adalah tanaman yang tumbuh tegak dengan tinggi
30-60 cm. Daun tanaman jahe berupa daun tunggal, berbent...

indeks antropometri berdasarkan BB/TB

Gizi adalah suatu proses organisme menggunakan makanan yang dikonsumsi secara
normal melalui p roses digesti, ab sorpsi, transportasi, p...

MAKANAN DALAM PERSPEKTIF ISLAM

Kebutuhan manusia terbagi menjadi dua yaitu primer dan sekunder. Kebutuhan
primer atau yang biasa disebut kebutuhan pokok mencakup sanda...

respiration system

Sistem Respirasi Respirasi adalah suatu peristiwa ketika tubuh kekurangan oksigen (O
2 ) dan O 2 yang berada diluar tubuh dihir...
Sejarah Pelayanan Makanan dan Minuman Asrama Mahasantri UNIDA Gontor

Apa itu mahasantri? Universitas Darussalam Gontor merupakan salah satu dari sekian
universitas yang bersistem asrama, namun Univers...

Fermentasi

Manfaat Fermentasi Bagi Kesehatan Telah berkembang proses fermentasi, yang


merupakan salah satu metode pengawetan makanan, yaitu dengan...

Kesalahan Metabolisme Karbohidrat

Kesalahan Metabolisme Karbohidrat Yang Terkait Dengan Kesehatan Tubuh


mengalami proses metabolisme setiap hari khususnya pada makana...

Mata Kuliah Sejarah Peradaban Ilmu Kedokteran dalam Pembentukan Worldview dan
Identitas Mahasiswa

Ilmu gizi merupakan ilmu yang mempelajari tentang makanan, yang mana akan
menentukan kesehatan individu maupun populasi. Ilmu gizi memb...

Blogger templates

Blogger news
Blogroll
Efek Blog

About

Copyright 2017 Ahlan Wa Sahlan To My Blog | Designed for Database of Logos -


wholesale watches, Services locations, http://www.collegetextbookprice.com

Anda mungkin juga menyukai