Anda di halaman 1dari 3

Photovoltaic merupakan sumber energi listrik terbarukan yang dapat merubah energi

cahaya matahari menjadi energi listrik. Efisiensi konversi energi surya ke listrik bergantung
pada intensitas iluminasi spektrum bahan pembentuk sel dan suhu. Spektrum pada panjang
gelomnbang ini mencakup sinar ultraviolet, sinar tampak dan sinar infra merah.
Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi efisiensi adalah panjang gelombang,
penggabungan p/n junction, resistansi grid, daya pantul silikon (lapisan penyerap,
antirefleksi), suhu, kelembaban udara, dan debu.
Dasar sistem photovoltaic terdiri dari empat komponen utama yaitu Panel surya (solar
panel), baterai (batteries), regulator dan beban (load). Panel bertanggung jawab untuk
mengumpulkan daya matahari dan membangkitkan listrik. Baterai menyimpan daya listrik
untuk penggunaannya nanti. Regulator menjamin panel dan baterai bekerja sama dalam
model optimal. Beban merujuk pada alat apapun yang memerlukan daya listrik, dan
merupakan jumlah konsumsi listrik dari semua peralatan listrik yang dihubungkan dengan
sistem. Keluaran panel surya dan baterai merupakan arus searah (DC).

Dari percobaan yang sudah dilakukan diperoleh data pada tabel 1 hingga tabel 3 yaitu V
output dan I output pada solar cell besar dan kecil dengan menggunakan 3 filter warna yang
berbeda yaitu merah,kuning dan biru. Selanjutnya dari data yang sudah diperoleh maka bisa
dilakukan perhitungan untuk mendapatkan daya output pada solar cell. Data hasil perhitungan
tersebut terdapat pada tabel 4 dan 5. Dari tabel 4 dan 5 dapat dilihat bahwa semakin besar V
input yang digunakan maka semakin kecil nilai arusnya, hal ini sesuai dengan Hukum Ohm
bahwa hubungan antara arus dan tegangan adalah berbanding terbalik. Selanjutnya dari tabel
tersebut dapat dilihat bahwa semakin besar arus yang dihasilkan maka semakin besar pula
daya output pada solar cell,hal tersebut sesuai dengan grafik pada gambar 6 dan 7. Setelah itu
pada tabel 4 dan 5 dapat dilihat bahwa filter merah mempunyai daya output terbesar
disbanding filter kuning dan biru, hal ini karena filter merah mempunyai panjang gelombang
terpanjang. Untuk perbandingan daya output pada solar cell besar dan kecil pada data hasil
percobaan tersebut hampir sama atau tidak terdapat perbedaan yang signifikan, namun
seharusnya semakin luas permukaan solar cell maka semakin besar daya outputnya.
Ketidaksesuaian itu disebabkan karena pada percobaan ini perbedaan luas permukaan antara
solar cell besar dan kecil tidak terlalu jauh, sehingga perbedaan daya outputnya juga hampir
sama. Untuk pengaruh intensitas cahaya pada percobaan ini dapat dilihat bahwa pada saat
filter merah yang digunakan maka daya outputnya juga semakin besar. Untuk hubungan
antara intensitas cahaya dengan filter yaitu semakin besar panjang gelombang filter maka
semakin besar energi cahaya tersebut, sehingga dapat dinyatakan semakin besar energi atau
intensitas cahaya maka semakin besar pula daya output solar cellnya.
Berdasarkan hasil pengukuran dan perhitungan praktikum, dapat dilihat bahwa daya yang
dipanen oleh PV masih terlampau kecil dibanding daya potensial yang ada, seperti contohnya
pada pukul 11:20 diperoleh nilai daya surya sebesar 401.81 watt sementara daya PV hanya
27.878 watt sehingga nilai rasio energinya pun menjadi kecil yaitu 6.938 %. Artinya lebih
dari 90% dayanya hilang baik itu sebagai panas atau yang terpantul kembali, namun apabila
photovoltaic bekerja maksimal, efisiensinya dapat mencapai 13.86%, tapi nilai ini masih tetap
terlampau kecil juga dan umunya jarang untuk mencapai nilai maksimum tersebut.

Hasil pengamatan menunjukkan bahwa fenomena photovoltaic pada solar cell merupakan
peristiwa terjadinya perubahan energi cahaya menjadi energi listrik. Peristiwa tersebut dapat
terjadi karena pada semikonduktor dipancari oleh cahaya maka elektron pada pita valensi
akan bergerak menuju pita energi dan akan menjadi elektron bebas yang nantinya akan
menghasilkan arus listrik. Semakin besar intensitas cahaya maka daya output solar cell juga
akan semakin besar, semakin lebar solar cell maka daya output solar cell juga semakin besar,
dan semakin besar panjang maka maka daya output solar cell juga semakin besar.

Secara umum penerapan sistem photovoltaik di Indonesia dapat dibagi menjadi dua
bagian, yaitu : sistem elektrifikasi pedesaan (sistem AC dan sistem DC) dan sistem pompa air.
Selain itu, photovoltaik digunakan untuk stasiun microwave, untuk lampu lalu lintas, tanda
rambu lalu lintas di malam hari, kalkulator, jam tangan dan lain-lain. Beberapa keuntungan
yang didapatkan dari photovoltaic adalah untuk memenuhi sumber daya secara luas dan pada
dasarnya tidak terbatas, tidak ada pancaran, serta tidak ada pembakaran atau radioaktif yang
dibuang, kemudian harga operasional yang murah, lalu tempatnya tidak berpindah pindah,
pemasangan yang cepat, dapat diintegrasikan kedalam pembangunan struktur yang baru, dan
sebagainya. Namun dari banyak keuntungan, yang didapat dari photovoltaic, ada juga
kerugian yang didapatkan, seperti bahan bakar yang sangat panjang ( cahaya matahari adalah
umumnya mempunyai energi massa jenis yang yang rendah), pemasangannya relative tinggi
harganya, alat bantunya tidak terlalu tahan uji, serta kurangnya efisiensi unsur ekonomi
dalam penyimpanan energi. Jadi pada photovoltaic pun punya keuntungan dan kerugian
sendiri.

Anda mungkin juga menyukai